Ditemukan 393 dokumen yang sesuai dengan query
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gamow, George
[Place of publication not identified]: Trias Munarta, 2007
530 GAM s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Raden Roro Amira Sekar Paramesti
"Representasi dan imaji perempuan dalam media hiburan kontemporer, khususnya serial TV sering kali dipengaruhi oleh adanya struktur budaya patriarki yang melekat pada masyarakat dunia. Selain sebagai objek pasif di bawah laki-laki, penggambaran perempuan sebagai korban kekerasan pun sering kali ditayangkan dalam dunia sinema. Serial “Perfume” berbahasa Jerman karya Philipp Kadelbach adalah salah satu yang menampilkan perempuan sebagai korban kekerasan secara eksplisit sekaligus pelakunya. Maka dari itu, citra kekerasan terhadap perempuan yang dipengaruhi adanya male gaze dalam serial ini akan dibahas. Dengan dasar teori representasi oleh Stuart Hall, penelitian ini menjabarkan bagaimana tubuh perempuan dan kekerasan dipertontonkan demi kenikmatan visual. Walaupun secara sekilas tokoh utama perempuan membawa pesan feminis, dominasi male gaze dalam serial TV justru mempromosikan langgengnya struktur patriarki yang mengopresi perempuan. Sadarnya masyarakat akan pengaruh male gaze terhadap representasi perempuan dapat menjadi upaya pemberantasan hierarki dan ketidaksetaraan gender.
Women’s image in the contemporary media, including TV series are often influenced by the patriarchal system that lives in the society. Apart from being depicted as passive (spectacle) to men (spectator), women are often portrayed as victims of violence in the world of cinema. “Perfume”, a german-speaking show directed by Philipp Kadelbach is one of the TV series that portrays women as the perpetrator, as well as the victim of violence explicitly. Accordingly, this study will discuss how violence against women is represented and how the male gaze becomes influential in this show. Based on the representation theory by Stuart Hall, how violence and women's bodies are displayed for the sake of visual pleasure will be discussed. At a glance, it seems like the heroines are bringing feminist values. But it appears that the male gaze in this show is promoting perpetual patriarchal system that puts women under oppression. By recognizing how the male gaze affects representation of women, the society can eventually erase gender hierarchy as well as inequalities. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
Unggah4 Universitas Indonesia Library
Paolini, Christopher
"Christopher Paolini mulai menulis Eragon, novel pertamanya, ketika berusia 15 tahun. Di Amerika, Eragon sudah dicetak 20 kali dan hak penerbitannya terjual ke 31 negara.Ia tidak mengecap pendidikan di sekolah tapi bersekolah di rumah, diajar oleh ibunya, yang mantan guru dan penulis buku anak-anak. Buat Paolini, buku adalah alat transportasi yg paling hebat menuju pikiran orang lain, dan pilihan terbaik untuk memahami sifat manusia.Kini penulis kelahiran tahun 1984 ini tinggal bersama keluarganya di Paradise Valley, Montana, AS. Dan mengerjakan lanjutan Inheritance trilogy.
"
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008
813.6 PAO b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Karissa Karim
"Loving Vincent adalah sebuah film animasi yang terdiri dari lukisan-lukisan cat minyak. Di dalam film Loving Vincent terdapat lukisan-lukisan Vincent van Gogh yang asli dan lukisan-lukisan Vincent van Gogh yang dimodifikasi oleh pelukis-pelukis lainnya. Lukisan-lukisan penting di dalam film Loving Vincent membangun benang merah cerita dan memberikan makna-makna yang penting. Lukisan-lukisan di dalam film Loving Vincent yang dipilih untuk diteliti sebanyak tujuh lukisan. Masalah penelitian ini adalah : Makna apa yang terkandung di dalam tujuh lukisan dalam film Loving Vincent? Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna yang terkandung pada tujuh lukisan dan untuk melihat citra Vincent van Gogh di dalam film. Penelitian ini menggunakan semiotik dari Roland Barthes. Metode yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah metode Alih Wahana dari Sapardi Djoko Damono. Hasil penelitian menunjukan bahwa ke-tujuh lukisan yang diteliti memberikan makna mengenai kejiwaan Vincent van Gogh yang terganggu. Tujuh lukisan tersebut memperlihatkan citra Vincent van Gogh sebagai pribadi yang membutuhkan pertolongan, bukan hanya sebagai seorang pelukis yang brilian. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ray Rizal
Jakarta : Grafikatama Jaya, 1992
899.221 RAY l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Aginta Hadasa Karina
"Salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan secara global adalah Facebook. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dengan keterlibatan orang-orang dalam rasa persetujuan, kecanduan media sosial, dan ekstraversi mereka. Sebanyak 852 peserta dari sampel komunitas yang direkrut melalui survei online yang didistribusikan melalui media sosial, email, dan pesan pribadi yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menyelesaikan semua pertanyaan. Hasil dari penilitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi dalam kesepahaman dengan penggunaan Facebook. Menurut temuan penelitian sebelumnya, ada hubungan negatif antara penggunaan Facebook dan murid yang memiliki kualitas kepribadian yang menyenangkan. Namun demikian, hipotesis tidak didukung dalam penelitian ini mengingat kurangnya penelitian yang menunjukkan hubungan antara agreeableness dan penggunaan Facebook. Di sisi lain, ada korelasi yang signifikan dalam kecanduan media sosial dan ekstraversi dalam penggunaan Facebook. Keterbatasan penelitian ini adalah adanya kegagalan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara dua variabel. Selain itu, dalam studi selanjutnya, gunakan metode ilmiah yang berbeda, seperti penelitian eksperimental, untuk memahami penyebab perilaku, yang seharusnya meningkatkan validitas konstruk.
One of most globally used social media platforms is Facebook. The present research is conducted to examine any possible relationship between Facebook usage with people’s involvement in their sense of agreeableness, social media addiction, and extraversion. A total of 852 participants from a community sample recruited via online survey distributed through social x media, email and personal messages which took approximately 15-20 minutes to finish all the questions. According to the findings of a previous study, there is a negative association between Facebook usage and pupils who have agreeable personality qualities. Nevertheless, the hypothesis is not supported in this study given the lack of research showing a link between agreeableness and Facebook usage. The result indicated that there is no correlation in agreeableness with Facebook use. On the other hand, there is a significant correlation in social media addiction and extraversion in Facebook use. The limitation of this study is the failure to tell a cause-and-effect relationship between two variables. Moreover, in the future study, use a different scientific method, such as experimental research, to understand the causes of behaviour, which should improve construct validity."
Depok: Pakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library