Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dariel Mohamad Jastiawan
"Dalam melibatkan bisnis internasional, ada kerumitan tambahan dalam pembelaan hukum, sehingga kontrak harus dibuat dengan mempertimbangkan negara asal mitra serta paparan mereka terhadap risiko. Dalam kasus Bionic, perusahaan melakukan kesalahan dalam transaksi internasional berskala besar melalui perjanjian non-kontrak (word of mouth agreement). Karena itu, perusahaan menghadapi risiko yang belum dicegah dalam kontrak sehingga perusahaan tersebut mengalami kerugian yang tidak terbatasi. Makalah ini menekankan pentingnya kontrak hukum dan memastikannya semua risiko yang terekspos tercakup dalam setiap klausa.
In engaging international business, there is added complexity in legal defense, such that contracts must be made in lieu of counterpart`s country of origins as well as their exposure to risks. In the case of Bionic, the company made mistakes during their engagement into large-scale international transaction by way of non-contractual agreement (word of mouth). As such, company faced risks that it could not mitigate the damages against and is therefore financially suffering for it. This paper stresses the importance of legal contract and making sure all risks exposed are covered within each clause, an issue that is increasingly prominent with the rising trend of globalization."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahdiat Zamzam Miharja
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh atas diterbitkannya sukuk oleh perusahaan manufaktur terhadap kinerja keuangan perusahaan. Data menunjukkan bahwa jumlah sukuk korporasi yang diterbitkan sejak pertama kali tahun 2002 sampai dengan tahun 2016 adalah sebanyak 91 sukuk yang diterbitkan oleh 33 perusahaan dengan total nilai Rp 18,95 triliun. Dari 33 perusahaan tersebut sebanyak 8 penerbit sukuk berasal dari perushaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan nilai Rp2,86 triliun atau sebesar 15,11 sementara sebagian besar diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sedikitnya perusahaan manufaktur, sebagai industri yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi, yang menerbitkan sukuk korporasi sampai dengan saat ini menjadi tantangan tersendiri kepada setiap stakeholder untuk menghadirkan alternatif pembiayaan bagi perusahaan dan juga alternatif investasi yang halal buat masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan data dari laporan keuangan pada periode 2007 sampai dengan 2016 dengan obyek penelitian adalah sukuk ijarah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Perusahaan yang masih outstanding pada saat dilakukannya penelitian. Penelitian dengan analisis regresi linear sederhana mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan variabel independen berupa peristiwa waktu sebelum dan sesudah penerbitan sukuk dan rasio profitabilitas berupa profit margin, Return On Asset ROA , Return on Equity ROE dan Earning Per Share EPS sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji statistik, setiap variabel dependen rata-rata mengalami mengalami kenaikan nilai pada periode setelah penerbitan sukuk. Berdasarkan uji parsial, hanya rasio profit margin yang dipengaruhi oleh peristiwa penerbitan sukuk, sementara tiga rasio lainnya tidak begitu dipengaruhi oleh peristiwa penerbitan sukuk karena berada pada daerah penerimaan hipotesis. Dari uji koefisien determinasi nilai terbesar diperoleh oleh variabel earning per share, sementara ketiga variabel lainnya berada di bawah 30.

This study aims to see whether there is influence on the issuance of sukuk by manufacturing companies to the financial performance of the company. The data show that the number of corporate sukuks issued since the first time in 2002 up to 2016 was 91 sukuk issued by 33 companies with total value of Rp 18.95 trillion. From 33 companies, 8 sukuk publishers are from manufacturing companies with a value of Rp2.86 trillion or 15.11 while most of them are issued by companies engaged in services. At least as a manufacturing company, as the industry that became the backbone of economic development, issuing corporate sukuk up to now becomes a challenge for each stakeholder to present alternative financing for the company and also a halal investment alternative for the community. The research method used is quantitative method with data from financial report in period 2007 until 2016 with research object is sukuk ijarah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Company which still outstanding at the time of research. Research with simple linear regression analysis measure financial performance of company with independent variable in the form of time event before and after issuance of sukuk and profitability ratio in the form of profit margin, Return On Asset ROA , Return on Equity ROE and Earning Per Share EPS as variable dependent. The results showed that based on statistical test, each dependent variable experienced an increase in value in the period after the issuance of sukuk. Based on the partial test, only the profit margin ratio is affected by the sukuk issuance event, while the other three ratios are not so influenced by the sukuk issuance event because it is in the acceptance area of the hypothesis. From the test coefficient determination of the largest value obtained by the variable earnings per share, while the other three variables are below 30 ."
Depok: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T49279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggie Auliya Husna
"Lembaga Penelitian dan Pengembangan ABC merupakan salah satu unit kerja khusus (UKK) yang berada dibawah Universitas X yang merupakan holding dari unit-unit kajian yang semula beroperasi secara sendiri-sendiri di bawah Fakultas PQR. Akibat perubahan struktural tersebut, banyak sekali risiko dan kendala yang dihadapi, terutama oleh manajemen Lembaga Penelitian dan Pengembangan ABC serta Dekan Fakultas PQR sebagai penanggungjawab. Untuk itu, adanya laporan manajemen sangat penting dalam menyediakan informasi untuk melakukan pengambilan keputusan untuk merencanakan dan mengevaluasi kinerja lembaga agar lebih baik ke depannya. Metode penulisan skripsi ini dilakukan melalui pengamatan penulis (observasi) dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan operasional lembaga. Analisis dalam Skripsi ini dilakukan melalui dua tahap, dimana pada tahap pertama penulis melakukan pengidentifikasian risiko organisasi terlebih dahulu. Selanjutnya, pada tahap kedua, penulis melakukan analisis komponen pendapatan, beban operasional, serta biaya personil. Setelah itu, analisis dilakukan atas laporan keuangan dan laporan manajemen yang sudah dibuat oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan ABC. Hasil dari skripsi ini yaitu rekomendasi desain template laporan-laporan manajemen untuk Lembaga Penelitian dan Pengembangan ABC. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, laporan keuangan dan laporan manajemen yang selama ini diterapkan belum memenuhi kebutuhan manajemen lembaga dengan baik, sehingga pembenahan yang sistematis perlu disegerakan demi berlangsungnya kesinambungan operasional organisasi.
The ABC Research and Development Institute is one of the special work units under University X in the form of holding of the study units which were originally operating individually under the PQR Faculty. As a result of these structural changes, there are a lot of risks and obstacles faced, especially by the management of the ABC Research and Development Institute and the Dean of the PQR Faculty as the person in charge. For this reason, the existence of management reports is very important in providing information to make decisions to plan and evaluate the performance of the institution in order to become a better institution in the future. This thesis writing method is done through the author's observation (participatory) where the author participates in the daily operations of the institution. The analysis in this thesis is carried out through two stages, where in the first stage the authors first identify organizational risk. Furthermore, in the second stage, the authors analyze the components of revenue, operational expenses, and personnel costs. After that, the analysis is carried out on the financial statements and management reports that have been made by the ABC Research and Development Institute. The results of this thesis are recommendations for the design of management report templates for the ABC Research and Development Institute. Based on the analysis that has been done, the financial statements and management reports that have been applied have not met the needs of the institution's management properly, so that a systematic improvement needs to be hastened for the continuity of the organization's operational sustainability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryandra Ananda Fitnadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko pada bagian pembentukan kontrak penjualan minyak PT KIS. PT KIS merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas yang berfokus pada aktivitas eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan kerangka ISO 31000:2018 tentang Manajemen Risiko sebagai landasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tujuh risiko yang teridentifikasi pada bagian pembentukan kontrak penjualan minyak PT KIS. Dari tujuh risiko tersebut, perusahaan telah memiliki aktivitas pengendalian internal untuk hampir seluruh risiko. Hanya risiko terkait pelaksanaan lelang yang belum memiliki aktivitas pengendalian internal. Oleh karena itu, PT KIS perlu untuk menambahkan suatu aktivitas pengendalian internal baru untuk menekan risiko terkait dengan aktivitas pelaksanaan lelang.

This research aims to identify risk in the formation of PT KIS oil sales contracts. PT KIS is an oil and gas company that focuses on the exploration and exploitation of natural resources. The approach used in this research is a qualitative case study with data collection through observation, interviews, and documentation. This research uses the ISO 31000:2018 framework regarding Risk Management as a basis. The research results show that there are seven risks identified in the formation of the PT KIS oil sales contract. Out of these seven risks, the company has internal control activities for almost all the risks. Only risks related to the auction that do not have any internal control activities. Therefore, PT KIS needs to add a new internal control activity to reduce risks related to the auction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Suprayogi
"Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melakukan berbagai langkah untuk membangun kesiapan penyelenggaraan Program Restrukturisasi Perbankan, diantaranya menyiapkan peraturan pelaksana dan kebijakan terkait proses bisnis. Namun demikian, terdapat permasalahan yang belum dapat diputuskan oleh LPS terkait dengan penyajian pelaporan keuangan Program Restrukturisasi Perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun analisis yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan penyajian pelaporan keuangan Program Restrukturisasi Perbankan. Analisis mencakup hal tentang pengguna pelaporan keuangan, asesmen keunikan transaksi keuangan, entitas pelaporan, dan standar akuntansi keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan penyusunan pelaporan keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus tunggal, dengan penggunaan teknik penyusunan eksplanasi untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan bahwa Program Restrukturisasi Perbankan memiliki pengguna laporan keuangan yang bersifat pervasif, tidak memiliki transaksi unik yang belum terdapat dasar pengaturannya dalam Standar Keuangan Akuntansi umum, dan merupakan entitas pelapor yang terpisah dari LPS yang dapat menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Dengan demikian, Program Restrukturisasi Perbankan dapat menyajikan pelaporan keuangan tujuan umum dengan menggunakan standar akuntansi yang berlaku umum.

The Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) has taken various steps to build readiness for the implementation of the Banking Restructuring Program, such as preparing regulations and policies related to business processes. However, there is a problem that has not been decided by IDIC related to the presentation of the financial reporting of the Banking Restructuring Program. This study aims to compile an analysis that can be used as a basis for consideration in presenting the financial statements of the Banking Restructuring Program. The analysis includes matters concerning users of financial reporting, assessment of the uniqueness of financial transactions, reporting entities, and accounting standards that can be used to prepare financial reporting. The method used in this research uses a single case study method, with the use of explanation-building techniques to analyze the data. The results of the analysis show that the Banking Restructuring Program has pervasive users of financial statements, does not have unique transactions that have not been regulated in general accounting standards, and is a separate reporting entity from the Indonesia Deposit Insurance Corporation that can use the going concern assumption. Thus, the Banking Restructuring Program can present general purpose financial reporting using generally accepted accounting standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Dwiratma
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas review laporan keuangan yang dilakukan tim audit KAP XYZ terhadap pengakuan pendapatan kontrak konstruksi PT PGSL untuk periode pelaporan keuangan 30 Juni 2016. Tahapan review yang dilakukan tim auditor terbagi menjadi tiga tahapan yaitu, tahap perencanaan, proses review, serta pelaporan. Berdasarkan pembahasan dan analisis penulis, proses review yang dilakukan tim KAP XYZ telah sesuai dengan standar review yang berlaku secara umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi dan Review PSAR yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI . Laporan magang ini juga menjelaskan tentang perlakuan akuntansi yang diterapkan pada pendapatan kontrak konstruksi PT PGSL dengan menggunakan PSAK 34 ldquo;Kontrak Konstruksi rdquo; sebagai pedoman.

ABSTRACT
This internship report discusses review of financial statements performed by KAP XYZ on PT PGSL rsquo s revenue recognition of construction contract for the period ended June 30th 2016. The review steps performed were divided into three steps, they are planning, review process, and reporting. Based on the writer rsquo s analysis, the review process performed by KAP XYZ are in accordance with the generally applicable review standards called Pernyataan Standar Akuntansi dan Review PSAR , published by Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI . This internship report also explains the accounting treatment for constrcution contract revenue in PT PGSL with PSAK 34 ldquo Construction contract rdquo as their references. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afwan Badru Naim
"BPK telah mengimplementasikan Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL) untuk melaksanakan dan memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan. Sejalan dengan mandat yang diberikan Undang-Undang Dasar 1945 untuk melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri, keamanan informasi hasil pemeriksaan merupakan hal penting bagi BPK. Namun demikian, dalam operasionalnya, pemanfaatan SIPTL belum sesuai dengan standar manajemen risiko keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan manajemen risiko keamanan informasi SIPTL. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur. Wawancara dilakukan dengan pejabat eselon III dan IV pada Biro TI BPK. Kerangka kerja yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan SNI ISO/IEC 27005:2018 dengan penanganan risiko menggunakan SNI ISO/IEC 27001:2013, dan SNI ISO/IEC 27002:2013. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah 13 skenario risiko di mana dua risiko mempunyai level yang tinggi, lima risiko mempunyai level sedang, dan enam risiko memiliki level rendah. Berdasarkan skenario risiko selanjutnya disusun rancangan manajemen risiko keamanan informasi SIPTL, yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan manajemen risiko keamanan informasi di BPK.

BPK has implemented the Follow-up Monitoring Information Systems (SIPTL) to conduct and monitor follow-up of recommendations-audit result. In line with the mandate given by the 1945 Constitution to audit towards management of and accountability for the state’s finances a free and independent, the information security of audit results is an important matter for BPK. However, in its operations, the utilization of SIPTL is not in accordance with information security risk management standards. This study aims to obtain a SIPTL information security risk management design. This research uses qualitative methods and data collection through interviews and literature studies. Interview was conducted with middle level official at BPK’s Bureau of IT. The framework used in this research is based on SNI ISO / IEC 27005: 2018, and risk treatment based on SNI ISO / IEC 27001: 2013 also SNI ISO / IEC 27002: 2013. The results obtained from this study are 13 risk scenarios including two high level risks, five medium level risks, and six low level risks. Based on the risk scenario, the SIPTL information security risk management design is then prepared, which can be used as recommendation towards the implementation of information security risk management at BPK.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Suwaji
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen risiko pelaporan keuangan dan pengaruhnya terhadap opini BPK atas laporan keuangan Bagian Anggaran (BA) 015. Obyek penelitian adalah pada Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan sebagai penyusun laporan keuangan BA 015. Penelitian ini menggunakan metode mix method dengan kategori embedded konkuren yaitu menggabungkan pendekatan kuantitatif melalui instrumen kuesioner kepada 60 responden dan kualitatif melalui instrumen wawancara open ended kepada 14 informan. Penelitian ini menganalisis implementasi manajemen risiko dengan menggunakan parameter proses manajemen risiko yaitu penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring dan reviu, komunikasi dan konsultasi. Hasil penelitian ini menunjukkan responden menilai implementasi manajemen risiko yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal dalam pelaporan keuangan BA 015 mempunyai skor 3,70 dari skala satu sampai dengan lima yang artinya telah berjalan dengan baik sesuai praktik yang berlaku secara umum. Penelitian ini juga menunjukkan manajemen risiko pelaporan keuangan pada Sekretariat Jenderal mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dan positif terhadap opini BPK atas laporan keuangan BA 015

This reseach aims to analyzes the implementation of risk management of financial reporting and it’s influence on BPK’s opinion on the financial statements of Budget Section (BA) 015. The object of research is at the Secretariat General of the Ministry of Finance as the compiler of financial statements of BA 015. This research used mix method with embedded concurrent category that combines quantitative approach through questionnaire instruments to 60 respondents and qualitative through open ended interview instruments to 14 informants. This research analyzes the implementation of risk management by using risk management process parameters that is establishing the context, risk identification, risk analysis, risk evaluation, risk treatment, monitoring and review, communication and consultation. The results of this research showed that respondents assessed the risk management implementation of financial reporting of BA 015 at the Secretariat General with a score of 3.70 on a scale of one to five which means that it has run well in accordance with generally accepted practice. This research also shows the risk management implementation of financial reporting at the Secretariat General influence on BPK’s opinion on the financial statements of BA 015 sufficiently and positive"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Widi Wahyu Prihanto
"Industri perminyakan di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1940-an oleh perusahaan Belanda. Ini bisa dilihat terdapatnya lapangan-lapangan minyak tua yang terdapat pada beberapa daerah di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka lapangan-lapangan tersebut dinasionalisasikan oleh pemerintah.
Saat ini bisnis perminyakan didominasi oleh perdagangan yang bertujuan untuk penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi kebutuhan nasional, maupun kepentingan ekspor bagi yang bertujuan mendapatkan devisa. Dalam melakukan ekspor BBM pendapatan akan sangat tergantung pada harga yang berlaku di pasar, sehingga terdapat risiko ketidakpastian pendapatan hasil ekspor.
Hal ini merupakan suatu risiko pasar yang didefinisikan sebagai risiko yang mungkin timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari ekspor yang dilakukan dan dapat menimbulkan kerugian terhadap perusahaan. Dalam penelitian ini komponen yang dijadikan obyek penelitian adalah risiko harga BBM.
Pengukuran risiko pasar dapat dilakukan dengan mempergunakan standard approach atau internal model. Penerapan internal model diharuskan mempergunakan pendekatan Value at Risk (VaR). Dalam hal ini VaR dapat mengukur potensi kerugian maksimal yang mungkin terjadi dalam selang waktu tertentu dengan confidence level tertentu serta pada kondisi pasar yang normal.
Pada penelitian yang dilakukan, digunakan pendekatan Riskmetrics dalam mengukur risiko harga dengan metode Exponential Weighted Moving Average (EWMA) sesuai dengan hasil pengujian data yang ada.
Untuk mengetahui mengetahui karakteristik data return telah dilakukan pengujian data dengan Cara :
? Stationerry Test dengan ADF test.
? Uji normalitas data dengan Jarque Bera
? White Heteroscedastic Test
Berdasarkan uji data yang dilakukan, diperoleh bahwa metode yang tepat untuk melakukan forecasting volatilitas return harga tersebut adalah standar normal dan EWMA. Dan hasil perhitungan volatilitas tersebut maka dapat diukur VaR harian dengan tingkat keyakinan 95% dan 99% pada holding period satu hari.
Langkah selanjutnya adalah dilakukan uji validasi model berdasarkan Kupiec Test dengan Total Number of Failure (TNoF) dan Time until First Failure (TUFF). Setelah dilakukan uji validasi pada model deviasi standar dan EWMA maka dapat disimpulkan hasil pengukuran dengan metode tersebut valid. Dapat diartikan bahwa nilai VaR yang dihasilkan dapat menangkap semua pergerakan actual loss selama penelitian.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama periode penelitian telah diketahui kerugian maksimum pada ekspor yang dapat terjadi. Hal ini hares menjadi perhatian pihak manajemen perusahaan, karena hares segera diambil langkah-langkah untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi.

Oil industry in Indonesia has begun since 1940's by the Dutch government. It was able to be seen with many old oil fields found at some areas in Indonesia. After Indonesia was free the fields were nationalized by the government.
Currently oil business is dominated by trading which having a goal to supply the Refined Fuel Oil (BBM) for national needs, or for export interest to obtain a foreign exchange. In doing export the BBM, the income will depend on prevailing price in the market, so it was found the income uncertainty risk of the result of export.
In this case the market risk is defined as the risk may arise because any adverse movement from export to be clone and can arise the loss for a company. In this research, we used the research of the price risk of the BBM.
Determination of the market risk can be done by using standard approach or internal model. Applying the internal model is required to use the Value at Risk approach (VaR). In this case VaR can determine the maximal loss potency maybe occurred in several time with certain confidence level and in normal market condition.
Research was carried out by using riskmetrics approach to determine the price risk with the Exponential Weighted Moving Average (EWMA) method in accordance with the result of existing examining of the data.
To know the characteristics of the data return has been carried out examining of the data in a way:
a. Stationery Test with ADF Test.
b. Data Normality Test with Jarque Bera
c. White Heteroscedastic Test
Based on the data test to be done, it was found that the appropriate method to carry out forecasting volatility return the price is normal standard and EWMA. Of the result of calculation of the volatility and it was able to be determined the daily VaR with certainty level 95% and 99% at holding period one day.
The next step is carried out validation test of model based on the Kupicc Test with Total Number of Failure (TNoF) and Time until First Failure (TUFF)_ After being carried out the validation test on standard deviation model and EWMA and can be concluded the result of calculation with the method is valid. It was able to be meant that VaR value which is obtained can handle all actual losses movement during the research.
Based on the observation to be done during the research it was known the maximum loss on export which can be occurred. In this case must be concern for company management, because it must immediately be taken the steps to anticipate the loss maybe occurred.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Listyo Wibowo
"Dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal, Bank Indonesia selaku Bank Sentral telah menerapkan sistem pembayaran berupa Real-Time Gross Settlement (RTGS). Sistem ini telah diterapkan hampir disebagian besar wilayah Asia Pasifik yang meliputi Hong Kong, Korea, Australia, China, New Zealand, dan Thailand. Di Indonesia sistem ini dikenal dengan sebutan BI-RTGS.
Selain sistem BI-RTGS, Bank Indonesia juga memberikan sistem pembayaran nasional berupa Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Diharapkan melalui kedua sistem tersebut akan tercipta pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 6/8/PBI/2004 tanggal 11 Maret 2004 tentang Sistem BI-RTGS dan PBI Nomor 7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005 tentang SKNBI telah mengadopsi standar international business practice maupun core principle BIS. Dengan demikian Bank XYZ sebagai peserta sistem BI-RTGS dan SKNBI wajib tunduk kepada kedua PBI tersebut di atas dan sudah barang tentu menimbulkan konsekuensi yaitu timtutan agar pegawai Bank XYZ yang ditempatkan pada operasional sistem pembayaran bekerja lebih teliti, hati-hati dan seksama agar dapat meminimalkan atau meniadakan risiko yang mungkin dapat muncul dalam pelaksanaan transfer dana melalui kedua sistem dimaksud.
Kesalahan pengiriman dana untuk rekening atau nama nasabah penerima yang dituju dipeserta penerima ataupun kesalahan dalam nilai nominal dan double pengiriman adalah beberapa contoh dari risiko operasional dari sisi peserta pengirim, sedangkan kesalahan dalam menentukan judgement terhadap perintah kiriman dana masuk dari peserta pengirim merupakan contoh risiko operasional dari sisi peserta penerima.
Adanya kewajiban dari peserta pengirim untuk menerbitkan perintah kiriman dana baru kepada rekening yang dituju atau nasabah penenma yang benar tanpa menunggu pengembalian dana membuat pengalokasian dana cadangan untuk risiko operasional sangat penting. Besarnya alokasi dana cadangan ini harus dihitung dengan suatu metode pendekatan yang dikenal dengan sebutan Value at Risk (VaR).
Pengukuran VaR untuk risiko operasional dapat dilakukan dengan beberapa metode pendekatan dan yang sederhana, sedikit komplek, dan sangat komplek. Tingkat keakuratan pengukuran terhadap aktual loss berbanding lurus dengan tingkat kompleksitas metode yang diterapkan. Adapun metode pengukuran risiko operasional dibagi menjadi 2, yaitu metode Standard dan Advanced Measurement Approach (AMA). Metode Standard terdiri dari Basic Indicator Approach (BIA), Standardized Approach (SA), Alternative Standardized Approach (ASA). Sedangkan AMA terdiri dari Internal Measurement Approach (IMA), Loss Distribution Approach (LDA), Scoreboard Approach, Bootstrapping Approach, Bayesian Method, dan Extreme Value Theory ( EVT).
Metode AMA adalah metode yang dianggap menghasilkan pengukuran risiko operasional yang lebih baik yang dapat digunakan bagi perusahaan maupun perbankan dibandingkan dengan metode-metode lainnya seperti BIA, SA, ASA. Metode AMA menggunakan pendekatan internal dalam mengukur risiko operasional, sehingga metode ini terlepas dan aturan Basel.
Dalam mengukur risiko operasional perusahaan, LDA mengharuskan untuk menggunakan data kerugian operasional intemal perusahaan masing-masing. Data kerugian tersebut dikelompokkan menjadi data iiekuensi kejadian dan data severitas kerugian. Dalam metode LDA, terdapat 2 cara pendekatan pengukuran yaitu dengan pendekatan actuarial method dan aggregation method. Dalam penelitian ini, metode pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan AMA-LDA aggregation method.
Dari hasil pengukuran yang dilakukan dan setelah dilakukan uji back resting, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode pengukuran AMA-LDA aggregation method cocok diterapkan bagi Bank XYZ untuk mengukur besamya cadangan dana yang hams disediakan akibat potensi kerugian risiko operasional dalam sistem pembayaran nasional di keempat cabang Bank XYZ.

In order to achieve efficient, fast, secured and reliable payment system, Bank of Indonesia as the regulator has applied Real-Time Grass Settlement (RTGS) payment system. This system has been applied in most countries among Asia-Pasitic region, including Hong Kong, Korea, Australia, China, New Zealand, and Thailand. In Indonesia, this system is known as BI-RTGS.
Besides BI-RTGS system, Bank of Indonesia also provides national (domestic) payment system which is known as ?Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)? or ?National Clearing System of Bank Indonesia". By applying both systems, It is expected that we can have an efficient, quick, secured and reliable payment system.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) or Bank of Indonesia Policies point 6/8/PBI/2004 on March 11th 2004 regarding to BI-RTGS System and PBI point 7/18/PBI/2005 on July 22nd 2005 regarding to SKNBI have adopted intemational business practice and BIS core principle standard. Thercby Bank XYZ as participant of BI-RTGS and SKNBI systems is required to obey both PBI above and get consequence, that the officers of Bank XYZ at operational payment system are required to work more accurately and carefully in order to minimize or eliminate any risks which might emerge in fund transfer involving both systems.
Mistaken account or customer name of fund recipient, mistaken nominal value and double transfer are some examples of operational risks on the side of fund sender. In the other hand, miss-judgement against incoming fund transfer order is the operational risk on the side of fund recipient.
Obligation of fund sender to issue order for new fund transfer to directed account or recipient without waiting for fund retum makes it very important to have spare fund allocation for operational risk. The amount of the spare fund has to be calculated using a method known as Value at Risk (VaR).
VaR measurement for operational risk can be performed using simple methods, slightly more complex methods or very complex methods. More complexity of the used method means higher accuracy level of the measurement against actual loss. There are two types of operational risk measurement methods: Standard and Advanced Measurement Approach (AMA). Standard method includes Basic Indicator Approach (BIA), Standardized Approach (SA), and Altemative Standardized Approach (ASA). AMA method includes Intemal Measurement Approach (IMA), Loss Distribution Approach (LDA), Scoreboard Approach, Bootstrapping Approach, Bayesian Method, and Extreme Value Theory (EVT).
AMA is a method which is considered as the one provides better operational risk measurement, that can be used in banking or other companies, compared with other methods, such as BIA, SA and ASA. AMA method uses internal approach in measuring operational risk, making this method not to depend on Basel rule.
In measuring company operational risk, usage of LDA demands intemal operational loss data of each company to be used. This loss data is grouped into occurrence frequency data and loss severity data. In LDA method, there are two methods of measurement, namely actuarial method and aggregation method. In this research, the method to be used is AMA- LDA aggregation method.
From the measurement and back testing result, we can get conclusion that applying AMA-LDA aggregation method is lit for Bank XYZ in measuring the amount of spare fund that must be provided due to potential loss of operational risk in national payment system which is used in four of its branches.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>