Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100279 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handwita Mufidawati
"Tanah longsor sering terjadi di Indonesia dan telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah dan menelan banyak korban jiwa, khususnya di DA Ci Solok, Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi bencana. Mitigasi bencana longsor adalah upaya untuk mengurangi risiko terjadinya longsor, salah satunya dengan menerapkan tindakan konservasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memprediksi wilayah potensi longsor serta pola spasial konservasi vegetatif yang dilakukan untuk mitigasi bencana longsor di DA Ci Solok.
Untuk mengetahui wilayah potensi longsor, digunakan variabel kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan tutupan lahan yang diolah dengan metode Index Storie. Untuk mengetahui perubahan tutupan lahan, digunakan model Cellular Automata-Markov Chain untuk memprediksi tutupan lahan pada tahun 2032, yang dibangun berdasarkan tutupan lahan tahun 2010, 2014, dan 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2010 - 2032, tutupan lahan berupa lahan perkebunan, pertanian, hutan, dan badan air mengalami penurunan luas, sedangkan permukiman mengalami peningkatan luas. Pada tahun 2010 - 2018, DA Ci Solok didominasi oleh tingkat potensi sedang untuk terjadi longsor, sedangkan pada tahun 2032 diprediksi didominasi oleh tingkat potensi tinggi. Pada tahun 2018 dan 2032, metode konservasi vegetatif untuk mitigasi longsor di DA Ci Solok didominasi oleh kombinasi tanaman penutup tanah dan wanatani yang tersebar secara acak di bagian Timur, Barat, Selatan, dan Utara DA Ci Solok.

Landslides disaster often occurs in Indonesia and caused environmental damage and claimed many lives, especially in Ci Solok Watershed. Therefore, disaster mitigation needs to be done. Landslide mitigation is an effort to reduce the risk of landslides, which can be applied by doing soil conservation. This study aims to find out and predict landslide potential areas and spatial patterns of vegetative conservation to prevent landslides in Ci Solok Watershed.
To determine landslide potential areas, the variables of slopes, soil type, rainfall, and land cover were processed using the Index Storie method. To determine land cover change, the Cellular Automata-Markov Chain model is used to predict land cover in 2032, that was built based on land cover in 2010, 2014 and 2018.
The results showed that in 2010 - 2032, the area of land cover in the form of plantation land, agricultural land, forest, and water body decreased, while the area of settlement increased. In 2010 - 2018, Ci Solok Watershed was dominated by a moderate level of landslide potential, while in 2032 it is predicted to be dominated by a high level of landslide potential. In 2018 and 2032, vegetative conservation methods for landslide mitigation in Ci Solok Watershed was dominated by a combination of cover crops and agroforestry that are randomly scattered in the East, West, South, and North part of Ci Solok Watershed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Indah Suci
"Wilayah sub DA Cidadap memiliki tingkat kerawanan terhadap longsor yang cukup tinggi, dengan karakteristik kemiringan lereng yang lebih dari 25% dan ditumbuhi dengan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perubahaan Penggunaan Lahan dengan metode konservasi vegetatif yang telah dilakukan di wilayah rawan longsor sub DA Cidadap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Index Storie. Analisis secara temporal dilakukan pada perubahan tutupan lahan tahun 1999 dan 2019, sedangkan analisis secara spasial dilakukan pada wilayah rawan longsor, serta konservasi tanah yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan lokasi kejadian longsor. Identifikasi konservasi dilakukan dengan overlay antara konserrvasi vegetatif dan sebaran wilayah rawan longsor pada wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1999 – 2019, penggunaan lahan berupa permukiman dan tegalan/ ladang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kelas Penggunaan Lahan jenis badan air, hutan, hutan lebat, kebun, sawah, semak belukar dan tanah kosong mengalami penurunan. Pada tahun 1999 – 2019, Sub DA Cidadap didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang dengan luas sebesar 10.080,49 Ha atau 84,92% dari luas sub DA Cidadap. Konservasi yang telah dilakukan di sub DA Cidadap menggunakan beberapa teknik kombinasi konservasi vegetatif, yaitu pergiliran tanaman, pergiliran tanaman & wanatani, dan wanatani.

The sub-district of Cidadap has a high level of vulnerability to landslides, with a characteristic slope of more than 25% and is overgrown with vegetation. This study aims to identify the effect of changes in land use with vegetative conservation methods that have been carried out in landslide-prone areas in Cidadap watershed. The method used in this research is the Index Storie method. Temporal analysis was carried out on changes in land cover in 1999 and 2019, while spatial analysis was carried out on landslide-prone areas, as well as soil conservation that had been carried out. In this study, there are five variables, namely rainfall, land cover, slope, soil type, and location of landslides. Conservation identification is carried out by overlaying between vegetative conservation and the distribution of landslide-prone areas in the study area. The results of this study indicate that in 1999 - 2019, land use in the form of settlements and moor / fields has increased. Whereas for the land use class, the types of water bodies, forests, dense forests, gardens, rice fields, shrubs and empty land decreased. In 1999 - 2019, Cidadap watershed was dominated by a moderate landslide hazard level with an area of 10,080.49 Ha or 84.92% of the area of the Cidadap watershed. The conservation that has been carried out in Cidadap watershed uses several combinations of vegetative conservation techniques, namely crop rotation, crop & agroforestry and agroforestry rotation"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Baried Izhom
"Longsor sebagai bencana yang sering terjadi di Indonesia dan banyak memakan korban, khususnya di Jawa Barat, sudah sepatutnya untuk diwaspadai dan dianalisis lebih baik. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis longsor adalah pemodelan Stability Index Mapping (SINMAP), dengan menggunakan data-data yaitu, Digital Elevation Model (DEM), jenis tanah, dan curah hujan, yang akan digunakan untuk menganalisis zona potensi longsor pada Daerah Aliran (DA) Ci Catih, Kabupaten Sukabumi.
Indeks Stabilitas sebagai hasil dari metode SINMAP akan ditumpangsusunkan dengan peta permukiman untuk menghasilkan peta rawan longsor di DA Cicatih. Peta rawan longsor tersebut kemudian akan ditumpangsusunkan kembali dengan peta kepadatan rumah sehingga menghasilkan peta kerentanan terhadap permukiman di DA Ci Catih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebaran lokasi wilayah potensi, rawan, dan kerentanan tanah longsor.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 22,87% (39.446 Ha) dari luas wilayah DA Ci Catih berpotensi longsor. Semakin ke arah lereng Gunung Gede dan Gunung Pangrango wilayah potensi longsor semakin besar. Sedangkan wilayah rawan dan rentan longsor di DA Ci Catih semakin ke arah tengah cenderung semakin besar luasannya.

Landslide, a hazard that many times happen in Indonesia, take many victims especially in West Java. there's should be an attentive act and a better analyze for landslide. one of landslide analyzing method is Stability Index Mapping (SINMAP), by using some data such as Digital Elevation Model (DEM), soil type, and rainfall. by using those data we can analyze landslide potential zone in Ci Catih Watershed, Sukabumi Regency (Kabupaten Sukabumi).
The SINMAP's result, Stability Index, will be overlay-ed with settlement map to make a landslide susceptibility zone map. Then the landslide susceptibility zone map will be overlay-ed with house-density map to make a landslide vulnerability zone map. The purpose of the research is to explain the distribution of landslide potential, susceptibility, and vulnerability zone.
The result of this research tells us that 22,87% (39.446 Ha) of the area Ci Catih Watershed was a landslide potential zone. The potential of landslide gets higher by the area of mount gede's and mount pangrango's slope. Even though, the zone of landslide susceptibility and vulnerability gets wider range by the middle area of Ci Catih Watershed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Andriono
"Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang mempunyai lereng tidak stabil. Peristiwa tanah longsor dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Di Indonesia, bencana tanah longsor seringkali merugikan manusia berupa harta benda, kerusakan lingkungan bahkan hingga hilangnya jiwa manusia. Kabupaten Sukabumi, khususnya bagian utara memiliki topografi yang cenderung kasar dan memiliki morfologi wilayah yang beragam (heterogen).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprediksi wilayah potensi longsor, wilayah rawan longsor dan wilayah rentan longsor di DA Ci Tarik, Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan ialah metode SINMAP (Stability Index Mapping) untuk menghasilkan wilayah potensi tanah longsor dan metode analisis spasial untuk menentukan wilayah rawan dan rentan tanah longsor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir 20% luas wilayah DA Ci Tarik merupakan wilayah yang berpotensi tanah longsor, sedangkan hanya sekitar 4% dari luas total DA Ci Tarik yang merupakan wilayah rawan dan rentan tanah longsor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wilayah potensi tanah longsor cenderung lebih mengarah menuju ke bagian barat DAS, meskipun persebarannya terdapat di hampir seluruh bagian DAS, dan wilayah rawan dan rentan cenderung terdapat di sepanjang alur Ci Tarik.

Landslide is one of the disaster that often occured in Indonesia, especially in areas that have unstable slopes. Landslide are influenced by natural and human factors. In Indonesia, landslide is often detrimental to the human form of property, environmental damage and even loss of human life. Sukabumi district, particularly the northern part has a rough topography and tend to have diverse morphological areas (heterogen).
This study aims to identify and predict potential landslide areas, vulnerable landslide areas and susceptible landslide areas in Ci Tarik watershed, Sukabumi district. Landslide potential areas are being generated by using SINMAP (Stability Index Mapping) and spatial analysis are used to determine vulnerable and susceptible areas of landslide.
The results of this study indicate that nearly 20% of the Ci Tarik watershed are potentially of landslide areas, while only about 4% of total Ci Tarik watershed are determined as vulnerable and susceptible landslide areas. This study also shows that the potential of landslides tend towards the western watershed, even though those potentially areas of landslide also being found spread in a whole of the watershed. Meanwhile, the most vulnerable and susceptible areas are tend to be found along the path of Ci Tarik river.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rias Sukmawati
"Tutupan lahan memiliki peran vital yang memengaruhi perpindahan massa air dalam siklus hidrologi. DA Ci Tarik yang terletak di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami perkembangan dalam sektor perkebunan dan pariwisata yang memicu meningkatnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun secara masif dapat meningkatkan besar limpasan permukaan yang berdampak pada terjadinya degradasi lahan seperti erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan tutupan lahan dan tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 di DA Ci Tarik. Prediksi tutupan lahan tahun 2032 menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dan memprediksi tingkat bahaya erosi berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2009, 2019, dan 2032 menggunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), serta tutupan dan pengelolaan lahan (CP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan terbangun dan perkebunan di DA Ci Tarik pada tahun 1999-2019. Pada tahun 2032, luas lahan hutan, sawah, dan semak belukar tetap mengalami penurunan luas karena lahan terbangun meningkat secara signifikan. Hasil uji akurasi Cellular Automata-Markov Chain ditunjukkan dengan nilai Kappa sebesar 0,91 atau 91%. Prediksi model tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi di DA Ci Tarik didominasi oleh tingkat bahaya erosi ringan. Tingkat bahaya erosi berat hingga sangat berat (>480 ton/ha/tahun) berada pada sub DA Ci Buniwangi dan sub DA Ci Kidang karena didominasi oleh tutupan lahan terbangun dan perkebunan yang berada pada kemiringan lereng 8% hingga >25%.

Land cover has a vital role that influences water mass transfer in the hydrological cycle. Citarik watershed which is located in Sukabumi Regency in the past 20 years has experienced developments in the tourism sectors which have triggered an increase in built-up area and plantations. Massive development of developed land can increase the amount of surface runoff which results in land degradation such as erosion. This study aims to analyze and predict changes in land cover and erosion rates in 2032 in Citarik watershed. Prediction of land cover in 2032 using the Cellular Automata-Markov Chain method and predicting erosion rates based on land cover changes in 1999, 2009, 2019, and 2032 using the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method with rain erosivity (R), soil erodibility (R), C), length and slope (LS), and land cover and management (CP). The results showed what had been an increase in the area of built-up area and plantations in Citarik watershed from 1999-2019. In 2032, the area of forest land, rice fields, and grassland is still increasing in size which is quite significant because the developed land is increasing significantly. Cellular Automata-Markov Chain accuracy test results were approved with a Kappa value of 0.91 or 91%. The hazard level prediction model in 2032 shows the level of erosion hazard in Citarik watershed. The level of severe erosion danger to very heavy (> 480 tons/ha /year) depends on the Buniwangi watershed and Kidang watershed because it is suspended by plantations and built-up area on the slope of 8% to> 25%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Nurul Wahidah
"DAS Ciletuh di selatan Kabupaten Sukabumi masih berkembang dalam hal aksesibilitas, sumber pangan, pariwisata, dan penggunaan sumber daya lainnya. Tujuan riset ini untuk mengukur luas perubahan penggunaan lahan pada tingkat potensi longsor dan menganalisis pengaruhnya pada penggunaan lahan untuk merumuskan strategi penggunaan lahan berbasis ekosistem di DAS Ciletuh. Metode riset menggunakan Cellular Automata–Markov Chain untuk memprediksi penggunaan lahan tahun 2032, kemudian indeks Storie untuk mengetahui potensi longsor, analisis deskriptif untuk evaluasi penggunaan lahan berkelanjutan, dan Analytic Hierarchy Process untuk penyusunan rekomendasi strategi mitigasi risiko longsor. Hasil riset menunjukkan setiap sepuluh tahun terjadi penurunan luas hutan tidak sejenis dan hutan sejenis, sedangkan peningkatan luas pada permukiman, tegalan, dan perkebunan. Tiga perempat wilayah studi memiliki potensi longsor sedang, sedangkan wilayah berpotensi longsor tinggi terus bertambah. Daerah berpotensi longsor tinggi dan sangat tinggi berada pada lereng terjal dan sangat terjal yang digunakan untuk tegalan atau tanah terbuka. Baik masyarakat maupun ahli menganggap strategi keberlanjutan penggunaan lahan dengan intensifikasiekstensifikasi lebih diprioritaskan daripada diversifikasi dan migrasi, sedangkan aspek sosial budaya menjadi prioritas dalam mitigasi risiko longsor. Kesimpulan riset menunjukkan kapasitas sosial masyarakat dalam penggunaan ruang dan lahan, terutama secara intensif dapat menjadi alternatif keberlanjutan penggunaan lahan yang akan memitigasi risiko longsor di DAS Ciletuh.

Ciletuh watershed in the southern of Sukabumi Regency is still developing regarding accessibility, food resources, tourism, and other resource management. This research aims to measure land-use change towards landslide potential and analyze its effect on land management to formulate ecosystem-based land management strategies in the Ciletuh watershed. This research uses Cellular Automata–Markov Chain to predict land-use change in 2032, Storie Index to determine landslide potential, descriptive analysis to evaluate land-use sustainability, and Analytic Hierarchy Process to formulate recommendations for landslide risk mitigation strategy. The result shows a decrease every ten years in unsimilar forests and similar forests. Meanwhile, the increase occurred in settlements, moors, and plantations. Three-quarters of the Ciletuh watershed has moderate landslide potential, whereas the high potential area for landslide increases. Areas with a high and very high potential for landslides are steep or very steep with various land use, either moor, settlement, or open ground. Both communities and experts consider intensification-extensification treatment for land use sustainability rather than diversification and migration. Meanwhile, sociocultural aspects prioritize landslide mitigation. The analysis results conclude that the community's social capacity for space and land use, especially intensively, can be an alternative to land-use sustainability that will mitigate the risk of landslides in the Ciletuh watershed."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fathiningrum
"[ABSTRAK
Penelitian mengenai perubahan penggunaan tanah di unit geomorfologi DA Ci Mandiri ini membahas pengelompokkan bentuk permukaan bumi berdasarkan ketinggian, lereng, pola aliran sungai dan aspek geologi yang kemudian dikaitkan dengan aspek penggunaan tanah tahun 1989-2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui unit-unit geomorfologi yang berada di DA Ci Mandiri dan perubahan penggunaan tanah serta faktor penyebab perubahan penggunaan tanah tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode ideografik yaitu mendeskripsikan dan menganalisis hasil interpretasi berdasarkan peta hasil olah dan data survey lapang, sehingga dapat diketahui bahwa sebagian besar penggunaan tanah di setiap unit geomorfologi berupa kebun campuran dan mengalami perubahan penggunaan tanah yang terus meningkat dari tahun 1989-2014 menjadi pemukiman dan sawah.

ABSTRACT
, This research of land use changes in Ci Mandiri Watershed’s geomorphological units discuss about the classification of earth surface forms based on elevation, slope, river flow pattern, and geological aspect that later are ossociated with land use aspect from 1989 to 2014. The objective of this research is to identify geomorphological units that construct Ci Mandiri watershed as well as its land use changes and contributing factor. This research is descriptive using ideographic method to describe and analyse the interpretation results from processed maps and field survey’s data. It can be concluded from the research that the major land use changes in every unit of geomorphology is the form of mixed farms where its land use changes keep increasing in to settlement and field within 1989 to 2014.
]
"
2015
S57815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Edgar Fauzan
"Bencana longsor bersifat sulit untuk dideteksi dan diprediksi. Permukiman tidak selalu berada di lahan yang ideal sesuai dengan tata guna lahan yang telah ditetapkan, contohnya yang terdapat di wilayah longsor. DA Ci Manuk bagian hulu memiliki lahan kritis akibat intervensi manusia. Lingkungan semakin sensitif terhadap komponen dalam sistem lingkungan. Sehingga, ketika hujan mudah terjadi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi dan menganalisis wilayah permukiman rentan longsor di Daerah Aliran Ci Manuk Bagian Hulu.
Metode penelitian dilakukan bertahap, diawali dengan metode SINMAP Stability Index Mapping untuk menghasilkan wilayah potensi longsor dan metode analisis spasial untuk menentukan wilayah permukiman rawan dan selanjutnya menentukan pemukiman yang rentan longsor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,88 dari luas total wilayah DA Ci Manuk bagian hulu merupakan wilayah yang berpotensi longsor, lalu 19,04 dari luas total DA Ci Manuk bagian hulu merupakan wilayah permukiman rawan tinggi longsor dan 30,80 wilayah permukiman rentan tinggi longsor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wilayah potensi longsor dominan di kelerengan >25, jenis tanah dystrudept dan curah hujan > 3500 mm/tahun. Wilayah permukiman rawan longsor cenderung berada pada zona longsor hasil pemodelan SINMAP dan permukiman rentan longsor cenderung berada di selatan DAS karena memiliki kualitas bangunan yang rendah dan kepadatan penduduk yang tinggi.

Landslide is difficult to detect and predict. Settlements are not always on the ideal land in accordance with predetermined landuse, for example in landslide area. Ci Manuk upstream watershed has critical land due to human intervention. The environment more sensitive to component in the environmental system. So, when it rains, landslide disasters are prone to happen. This study aims to predict and analyze the susceptible settlement of landslide in Ci Manuk upstream watershed.
The research method is done gradually, beginning with Stability Index Mapping method to generate landslide potential area and spatial analysis method to determine the landslide prone area and then determine the susceptible settlement of landslide area.
The results show that 43.88 of the total area is a potential landslide area, then 19.04 is a high landslide prone area and 30.80 susceptible settlement areas in high landslide area. This study also show that the landslide potential area is dominant at slope 25, dystrudept soil type and rainfall 3500 mm year. The landslide prone settlement areas tend to be in the landslide zone of SINMAP modeling and susceptible settlement of landslide tend to be in the south of the watershed due to low building quality and high population density.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Mutaqin
"Besarnya erosi yang terjadi pada daerah aliran sungai bagian hulu akan menyebabkan infiltrasi terbatas, terjadi degradasi lahan serta pendangkalan sungai pada badan dan muara sungai. Salah satu DAS yang telah mengalami degradasi akibat perubahan penggunaan lahan adalah DA Ci Liwung Hulu. Tingginya degradasi yang terjadi di DA Ci Liwung Hulu diindikasikan oleh semakin tingginya tingkat erosi pada wilayah tersebut terutama pada wilayah budidaya pertanian. Dalam hal ini budidaya pertanian yang dimaksud adalah lahan pertanian yang sudah diterapkan teknik konservasi. Penelitian ini dilakukakn untuk mengetahui besaran laju erosi dengan mengkaji Hidrologic Response Unit (HRU) pada lahan budidaya pertanian yang terdapat di DA Ci Liwung Hulu dengan menggunakan Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Teknik konservasi yang diterapkan di DA Ci Liwung Hulu antara lain terassering, agroforestry dan teras gulud. Didapatkan kesimpulan bahwa teknik konservasi agroforestry menunjukkan nilai erosi paling baik (paling rendah) dibandingkan teknik konservasi lainnya dengan kontribusi erosi sebesar 25,22 ton/ha/tahun. Hasil kalibrasi antara debit model dengan debit observasi yaitu R² = 0,9014 dan NS = 0,79 menunjukan bahwa model ini dapat diterima dan layak diaplikasikan pada DA Ci Liwung Hulu.
The level of erosion that occurs in the upsteam watersheed will lead to limited infiltrattion, land degradation and river trivialisation and estuaries in the body. One of the watesheed that has been degraded caused by using land is the DA Ci Liwung Upstream. The high degradation that occurs in the DA Ci Liwung upstream is indicated by the hugher rate of erosion on the region, especially in the area of agriculture. In this case, agriculture cultivation intent to the agricultural land that has been applied conservation techniques. This study is applied to determine the quantity of erosion by reviewing Hidrologic Response Unit (HRU) in agricuktural cultivation land which is contained in DA Ci Liwung upstream by using the Soil and Water Assessmen Tool (SWAT). Conservation techniques applied are terracing, agroforestry and gulud terrace. It was concluded that agroforestry conservation techniques show the best value of erosion (lowest) compared with other conservation techniques with the contribution of erosion of 25.22 tonnes / ha / year. The results of the calibration between the discharge flow models with the observation that R² = 0.9014 and NS = 0.79 indicates that this model is acceptable and feasible applied to the Ci Liwung Hulu watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahman
"[ABSTRAK
Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam sistem manajemen penanggulangan bencana. Taruna Siaga Bencana (Tagana) merupakan unsur relawan dari masyarakat mencoba menyalurkan partisipasi ini. Selain partisipasi masyarakat dibutuhkan juga kolaborasi antar organ penanggulangan bencana baik dari pemerintah maupun dari nonpemerintah.
Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mendeskripsikan bagaimana peran Tagana dan pemerintah daerah dalam mitigasi bencana, bagaimana koordinasi pada kegiatan penanggulangan bencana dan bagaimana dampak partisipasi Tagana dalam mendukung ketahanan daerah dengan studi perbandingan di Kabupaten Serang dan Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian ini terdiri dari 9 (sembilan) orang yang bekerja pada bidang penanggulangan bencana dan sering bekerjasama dengan Tagana. Teori yang digunakan dari penelitian ini yakni teori manajemen bencana, teori partisipasi, teori mitigasi bencana, teori Kolaborasi dari Berbagai Organisasi, teori ketahanan daerah dan teori pemerinta adaptif untuk ketahanan bencana.
Temuan penelitian menunjukkan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten bekerjasama dengan Tagana untuk kegiatan mitigasi bencana sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Koordinasi antar lintas instansi sudah dilakukan pada 3 (tiga) tahap penanggulangan bencana dan masyarakat memahami tentang kegiatan mitigasi bencana serta turut berpartisipasi pada setiap kegiatan mitigasi sehingga masyarakat siap jika menghadapi bencana. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan peran Tagana dan pemerintah daerah dalam mitigasi bencana sangat signifikan untuk mendukung ketahanan daerah.

ABSTRACT
Community participation is needed in the disaster management system. Taruna Siaga Bencana (Tagana) is an element of volunteers from the community to try to channel this participation. In addition to community participation is also required collaboration among disaster management organ both of government and non- government.
This qualitative study tries to describe how the role Tagana and local governments in disaster mitigation, how coordination on disaster management and how it impacts Tagana participation in supporting the resilience of the region with the comparative study in Serang regency and Sukabumi. This study using interviews, observation and documentation. Informants this study consisted of 9 people working in the field of disaster management and often in collaboration with Tagana. The theory used from this study that disaster management theory, the theory of participation, disaster mitigation theory, the theory of Various Organizational Collaboration, regional resilience theory and the theory of adaptive governance for disaster resilience.
The findings show local governments through Social Services and Regional Disaster Management Agency (BPBD) cooperation with Tagana for disaster mitigation activities as a form of empowerment. Cross-agency coordination among the already performed on three phases of disaster management and public understanding of disaster mitigation activities and participated in any activities of mitigation so that the public is ready if disaster. The conclusion of this study demonstrate the role Tagana and local governments in disaster mitigation is very significant to support the resilience of the region., Community participation is needed in the disaster management system. Taruna Siaga Bencana (Tagana) is an element of volunteers from the community to try to channel this participation. In addition to community participation is also required collaboration among disaster management organ both of government and non- government.
This qualitative study tries to describe how the role Tagana and local governments in disaster mitigation, how coordination on disaster management and how it impacts Tagana participation in supporting the resilience of the region with the comparative study in Serang regency and Sukabumi. This study using interviews, observation and documentation. Informants this study consisted of 9 people working in the field of disaster management and often in collaboration with Tagana. The theory used from this study that disaster management theory, the theory of participation, disaster mitigation theory, the theory of Various Organizational Collaboration, regional resilience theory and the theory of adaptive governance for disaster resilience.
The findings show local governments through Social Services and Regional Disaster Management Agency (BPBD) cooperation with Tagana for disaster mitigation activities as a form of empowerment. Cross-agency coordination among the already performed on three phases of disaster management and public understanding of disaster mitigation activities and participated in any activities of mitigation so that the public is ready if disaster. The conclusion of this study demonstrate the role Tagana and local governments in disaster mitigation is very significant to support the resilience of the region.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>