Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna Hertiani
"Green Synthesis nanopartikel Li2O, Mn2O3, dan LiMn2O4 berhasil dilakukan dengan menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica Papaya L.). Metabolit sekunder yang ada dalam ekstrak daun berperan sebagai sumber basa untuk menghidrolisis dan capping agent untuk menstabilkan pembentukan nanopartikel. LiMn2O4 yang disintesis menggunakan metode konvensional telah berhasil dilakukan. Spektrofotometri UV-Vis, FTIR, PSA, XRD, SEM-EDX, dan TEM untuk mengkarakterisasi material hasil sintesis. Karakterisasi XRD menunjukan bahwa nanopartikel LiMn2O4 spinel kubik, dengan distribusi ukuran partikel sebesar 58,30 nm melalui karakterisasi PSA dan rata-rata ukuran sebesar 55,91 nm melalui karakterisasi TEM. Lembaran katoda LiMn2O4 dibuat dengan mencampurkan material aktif dengan PVDF dan super P dengan perbandingan 8:1:1 menggunakan pelarut N,N-dimethylacetamide (DMAC) menjadi slurry. Kemudian slurry dilapiskan pada Al foil menjadi sebuah lembaran. Data cyclic voltammetry menunjukkan LiMn2O4 hasil green synthesis memiliki performa elektrokimia yang stabil. Ditunjukkan dari voltammogram yang terbentuk dan kapasitas retensi sebesar 87,28% setelah 50 siklus. Dari pengujian galvanostatic charge-discharge didapatkan kapasitas spesifiknya hanya 63,93 mAH/g dengan efisiensi coulombic sebesar 94,78%
The green synthesis of Li2O, Mn2O3, and LiMn2O4 nanoparticles has been successfully done using papaya leaf extract (Carica Papaya L.). The secondary metabolite in the leaf extract plants a role as base source to hydrolize and capping agent to stabilize nanoparticle formation. The synthesized LiMn2O4 using conventional method was also successfully done. We use, UV-Vis spectrophotometry, FTIR, PSA, XRD, SEM-EDX, and TEM to characterize the synthesized material. XRD characterization shows that the cubic spinel LiMn2O4 nanoparticle with particle size distribution of 58,30 nm through PSA characterization and the average size about 55,906 nm through TEM characterization. LiMn2O4 cathode sheet is made by mixing active material with PVDF and super P with a ratio of 8:1:1 using N.N-dimethylacetamide (DMAC) became slurry. Then slurry was superimposed to Al foil to become a sheet. cyclic voltammetry data shows that synthesized LiMn2O4 has been a stable electrochemical performance. This is shown from the shape of the formed voltammogram and retention capacity of 87,82% after 50 cycles. From galvanostatic charge-discharge test, a specific capacity of 63.93 mAH.g-1 was obtained with a coulombic efficiency of 94.78%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Amalia
"Kasus resistensi terhadap pengobatan malaria membutuhkan penemuan obat baru, salah satunya menggunakan ekstrak daun papaya (Carica papaya L.). Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis paling efektif serta korelasi antara dosis dengan perubahan densitas parasit. Penelitian menggunakan desain eksprimental dengan pemberian tiga dosis ekstrak 9,75 mg; 15,50 mg; dan 21,25mg/20gBB kepada 25 mencit Swiss-webster. Data diolah menggunakan SPSS versi 16,00 dan dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis yang dilanjutkan uji Post Hoc serta uji korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukan dosis kecil dan sedang berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol negatif. Persentase penghambatan dosis kecil mencapai 99% dan ditemukan korelasi lemah antara dosis dengan densitas parasit. Dapat disimpulkan dosis 9,75 mg adalah yang paling efektif dengan terdapat korelasi antara peningkatan dosis dengan densitas parasit.

Increasing resistance against malaria treatment requires the discovery of new drugs, one of which uses papaya leaf extracts (Carica papaya L.). This study aims to determine the most effective dose and dose correlation between drug concentration and parasite density. This research is using eksperimental design by administering three doses of 9.75 mg extract; 15.50 mg; and 21.25mg/20gBW to 25 Swiss-Webster mice which were divided into three groups. Data was processed using SPSS version 16.00 and analyzed by Kruskal-Wallis test followed by Post Hoc test and Spearman correlation test.
The results showed that small and medium dose group were significantly different (p <0.05) compared to negative control group. Percentage inhibition small doses reached 99% and found a very weak correlation between the dose and the parasite density. It can be concluded that dose of 9.75 mg /20gBW is most effective with a weak positive correlation between the increase in dose to the density of parasites.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlan Mizan
" ABSTRAK
Telah dilakukan proses sintesis LiFe 1-x VxPO4/C untuk katoda baterai litium ion. Pada bahan ini, sintesis diawali dengan pembuatan LiFePO4 yang dilakukan melalui proses hidrotermal dengan bahan dasar LiOH, NH4H2PO4 dan FeSO4.7H2O. Setelah LiFePO4 disintesis, lalu dilakukan penambahan variasi vanadium serbuk yang bersumber dari H4NO3V dan karbon yang berasal dari hasil pirolisis sukrosa selama 2 jam pada 400 C. Bahan-bahan dicampur menggunakan ball-mill lalu dikarakterisasi menggunakan analisis termal STA untuk menentukan temperatur sintering. Hasilnya memperlihatkan bahwa transisi terjadi pada temperatur sekitar 700 C yang kemudian dijadikan patokan untuk menentukan proses sintering. Sintering dilakukan selama 4 jam lalu hasilnya dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-X XRD . Struktur mikto dan morfologi permukaan selanjutnya dianalisis menggunakan mikroskop elektron SEM . Hasil karakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa fasa LiFe 1-x VxPO4/C telah terbentuk dengan struktur berbasis olivin. Hasil SEM menunjukan adanya persebaran partikel LiFe 1-x VxPO4/C walaupun beberapa terlihat masih beraglomerasi. Proses pembuatan baterai dilakukan dari bahan hasil sintesis dan diuji menggunakan electrochemical impedance spectroscopy EIS dan uji performa melalui cyclic voltametry CV dan charge and discharge CD . Hasil EIS menunjukan bahwa doping dengan vanadium meningkatkan konduktifitas yang cukup berarti. Hal yang sama juga terjadi dengan adanya karbon sintesis dari sukrosa walaupun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan karbon komersial. Uji performa menunjukan bahwa penambahan vanadium meningkatkan kapasitas 51.06 mAh/g saat charging dan 49.42 mAh/g saat discharging dengan beda potensial 3.581 V saat charging dan 3.319 V saat discharging. Hasil yang didapatkan ini cukup menjanjikan untuk penggunaan selanjutnya sebagai katoda baterai litium ion.
ABSTRACT Synthesis of LiFe 1 x VxPO4 C used for lithium ion battery cathode has been carried out. In the process, the synthesis was begun by synthesizing of LiFePO4 through a hydrothermal method with the precursors of LiOH, NH4H2PO4 and FeSO4.7H2O. The as synthesized LiFePO4 was then mixed with H4NO3V and carbon pyrolyzed from sucrose for 2 hours at 400 C. The mixture was mixed in a ball mill and then was characterized using a thermal analyzer to determine the transition temperature at which sintering at 700 C for 4 hours was obtained. X ray diffraction XRD was performed to analyzed the crystal structure whereas scanning electron microscope SEM was used to examine the microstructure and surface morphology. XRD results show that the phase LiFe 1 x VxPO4 C has been formed with an olivine based structure. SEM results showed the distribution of LiFe 1 x VxPO4 C particles are mostly distributed. The batteries were prepared from the as synthesized materials and was tested using electrochemical impedance spectroscopy EIS , cyclic voltammetry CV and charge and discharge CD performance test. The EIS results showed that doping with vanadium improved the conductivity. The same was true with the carbon even at a smaller value compared to that of the commercial one. The performance test showed that the addition of vanadium increased the capacity of about 51.06 mAh g with a potential of 3.581 V at charging and 49.42 mAh g with a potential of 3.319 V at discharging. These results are promising in terms of using this material for lithium ion battery cathode development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Kurniati
"Kontrasepsi adalah salah satu program keluarga berencana (KB). Obat yang digunakan untuk kontrasespsi dapat berasal dari tumbuhan. Diketahui bahwa ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) bersifat antifertilitas terhadap tikus jantan (Rattusnorvegicus L.) strain Charles & Holtzman. Dalam penelitian ini sifat tersebut diujikan pada spermatozoa manusia secara in vitro. Ekstrak biji pepaya mempunyai dosis 803,571 mg/5 ml dalam larutan buffer sitrat bikarbonat dan untuk kontrol denagn menggunakan larutan buffer sitrat bikarbonat. Semen dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok dilakukan 3 kali ulangan. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diberikan ekstrak biji pepaya dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol. Perlakuan ekstrak dan kontrol diberikan sebanding dengan semen sebanyak 25 mikro liter, dan dibiarkan selama 15 menit. Lalu diamati terhadap parameter. Data yang diperoleh diuji dengan statistika anava satu arah atau dengan tes Ranking-Bertanda Wilcoxon untuk Data berpasangan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata waktu spermatozoa untuk menempuh jarak 0,05 mm pada larutan ekstrak biji pepaya dosis 803,571 mg/5 ml dan kontrol masing-masing sebesar 1,678 detik dan 1,001 detik. Rata-rata persentase spermatozoa motil pada larutan ekstrak biji pepaya dosis 803,571 mg/5 ml dan kontrol masing-masing sebesar 53,490 % dan 58,982 %. Sedangkan rata-rata jumlah spermatozoa yang hidup dalam % pada larutan ekstrak biji pepaya dosis 803,571 mg/5 ml dan kontrol masing-masing sebesar 63,225 % dan 70,034 %. Hasil perhitungan dengan tes ranking-Bertanda Wilcoxon untuk data berpasangan menunjukkan perbedaan yang bermakna antara larutan ekstrak biji pepaya dosis 803,571 mg/5 ml dibandingkan kontrol larutan bufer sitrat bikarbonat masing-masing terhadap waktu spermatozoa untuk menempuh jarak 0,05 mm dalam detik, persentase spermatozoa motil dan persentase spermatozoa yang masih hidup. Diduga adanya pengruh pemberian ekstrak tersebut di atas karena adanya zat glukosida yang terdapat dalam ekstrak biji pepaya. Dari hasil pemberian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) varietas Cibinong dengan dosis 803,571 mg/5 ml terhadap semen selama 15 menit secara in vitro, dapat diambil kesimpulan: 1. Efek perlakuan menunjukkan perlambatan waktu spermatozoa untuk menempuh jarak 0,05 mm dalam detik. 2. Efek perlakuan menunjukkan penurunan persentase spermatozoa motil. 3. Efek perlakuan menunjukkan penurunan persentase viabilitas spermatozoa"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitima Wardhani
"ABSTRAK
Telah diketahui bahwa ekstrak biji Carica papaya L. bersifat antifertilitas terhadap tikus jantan (Rattus norvegicus L.) strain Charles dan Holtzman. Dalam penelitian ini sifat tersebut dicobakan pada mencit jantan (Mus musculus L.) strain CBR. (Central Biomedis Research).
Ekstrak biji C. papaya L. dalam aquabidestilata diberikan dalam intramuskular selama 10 hari berturut-turut pada pangkal paha, dengan dosis 0 mg/0,2 ml (K), 1 mg/0,2 ml (D2), dan 10 mg/0,2 ml (D2)/mencit/hari. Efek antifertilitas dapat diketahui dengan menghitung jumlah spermatozoa motil/ml dari epididimis bagian kauda dan menghitung jumlah implan yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata spermatozoa motil (%/ml) yang dihasilkan pada K, D1, dan D2 masing-masing sebesar 49,88, 42,48, 45,65. sedangkan jumlah rata-rata implan yang dihasilkan pada dosis yang sama, masing-masing sebesar 8,23, 8,31 dan 6,69.
Hasil uji statistika menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara K, D1, dan D2 masing-masing terhadap sifat motilitas spermatozoa dan laju fertilitas. Di samping itu juga tidak berefek terhadap berat badan, dan juga tidak berefek terhadap frekuensi reabsorpsi implan. Sebaliknya dosis 1 mg/0,2 ml/mencit/hari berefek terhadap berat epididimis bagian kauda."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Oktri Mulya Dewi
"Sintesis nanopartikel ZnO, MnO2, Co3O4, MnO2 - Co3O4 dan ZnO/MnO2-Co3O4 dilakukan dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun katemas (Euphorbia heterophylla L.). Alkaloid pada ekstrak daun katemas berperan sebagai sumber basa lemah dalam proses sintesis nanopartikel. Adanya kandungan alkaloid pada ekstrak ditunjukkan dari hasil uji fitokimia. Nanopartikel yang telah disintesis dilakukan karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, Spektroskopi FTIR, Spektrofotometer UV-Vis DRS, Particle Size Analyzer (PSA), X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM) dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Berdasarkan hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis DRS diperoleh nilai energi band gap untuk masing-masing nanopartikel adalah ZnO 3,37 eV, MnO2 2,85 eV, Co3O4 1,53 eV, MnO2 - Co3O4 2, 32; 2,15 eV dan ZnO/ MnO2 - Co3O4 3,37; 2, 41 dan 2,16 eV. Berdasarkan nilai energi band gap tersebut, nanopartikel ZnO/MnO2-Co3O4 digunakan sebagai fotokatalis pada daerah radiasi sinar tampak. Nanopartikel ZnO/MnO2-Co3O4 diuji aktivitas fotokatalitiknya terhadap malachite green dengan melakukan variasi berat katalis, konsentrasi malachite green dan perbandingan terhadap katalis lain. Aktivitas fotokatalitik dari nanopartikel ZnO/MnO2 - Co3O4 dilakukan dengan melakukan variasi berat katalis, variasi konsentrasi malachite green dan perbandingan dengan katalis lain. Dari hasil penelitian diperoleh nilai persen degradasi nanopartikel ZnO/MnO2 - Co3O4 terhadap malachite green dengan variasi berat katalis 0.5; 1,0 dan 1,5 mg berturut-turut adalah 56,09; 90,80 dan 87,99 %. Sedangkan untuk variasi konsentrasi malachite green 4,0 x 10-6; 5,0 x 10-6 dan 6,0 x 10-6 M diperoleh persen degradasi 71,45; 90,80 dan 80,72 %. Untuk nilai persen degradasi perbandingan terhadap katalis ZnO, MnO2 - Co3O4 dan ZnO/MnO2 - Co3O4 adalah 61,64; 82,88 dan 90,80 %. Dapat disimpulan bahwa uji aktivitas fotokatalitik nanopartikel ZnO/MnO2-Co3O4 memiliki persen degradasi tertinggi pada kondisi optimum pada berat 0,5 mg dan konsentrasi malachite green 5,0 x 10-6 M selama 2 jam pada daerah radiasi sinar tampak sebesar 90,80 %.

Synthesis of ZnO, MnO2, Co3O4, MnO2 - Co3O4 and ZnO/MnO2-Co3O4 nanoparticles were prepared by green synthesis method using katemas (Euphorbia heterophylla L.) leaf extract. Alkaloid contained in the katemas leaf extract was roled as a weak base in the synthesis of nanoparticle. The presence of alkaloid was confirmed by phytochemical test result. The synthesized nanoparticles were characterized by UV-Vis spectrophotomter, FTIR spectroscopy, UV-Vis DRS spectrophotometer, Particle Size Analyzer, X-Ray Diffraction, Scanning Electron Microscope and Transmission Electron Microscope. Based on characterization result using UV-Vis DRS spectrophotometer, band gap energy of ZnO was 3,37 eV, MnO2 2,85 eV, Co3O4 1,53 eV, MnO2 - Co3O4 2, 32; 2,15 eV and ZnO/ MnO2 - Co3O4 was 3,37; 2, 41 and 2,16 eV. Nanoparticle of ZnO/ MnO2 - Co3O4 could be used as photocatalyst in the visible light. It was applied for its photocatalytic activity to malachite green with various variation in the mass of catalyst, concentration of malachite green and comparation to another catalyst. The percentage of degradation from ZnO/MnO2 - Co3O4 nanoparticles to malachite green in various of catalyst mass 0.5; 1,0 and 1,5 mg were 56,09; 90,80 and 87,99 % respectively. In various concentration of malachite green 4,0 x 10-6; 5,0 x 10-6 and 6,0 x 10-6 M, the percentage of degradation were 71,45; 90,80 and 80,72 %, and for the comparation with another catalyst, the percentage of degradation of ZnO, MnO2 - Co3O4 and ZnO/MnO2 - Co3O4 were 61,64; 82,88 and 90,80 %.  It can be concluded that the highest degradation percentage of malachite green reached in the optimum condition of 5 mg mass catalyst and the concentration of malachite green 5,0 x 10-6 for two hours in visible radiation was 90,80 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T51695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zena Stitya Rosenta
"Pada penelitian ini, nanopartikel Li3PO4, Fe3(PO4)2, LiFePO4 sampel A telah berhasil disintesis menggunakan ekstrak daun delima (Punica granatum L) dengan metode green synthesis dan nanopartikel LiFePO4 sampel B telah berhasil disintesis dengan metode kimia (sol-gel). Ekstrak daun delima (EDD) yang dihasilkan mengandung senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai sumber basa dan capping agent dalam menstabilkan ukuran nanopartikel dan mencegah terjadinya proses aglomerasi. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa LiFePO4 sampel A dan B membentuk serapan vibrasi (v2-v4) PO43- pada bilangan gelombang 586 cm-1 - 461 cm-1 (v4 & v2) dan 1038/1035 cm-1 (v3). Pada hasil XRD menunjukkan nanopartikel LiFePO4 sampel A dan B memiliki sistem kristal orthorombik. Hasil SEM menunjukkan morfologi LiFePO4 memiliki bentuk yang heterogen. Nanopartikel LiFePO4 yang telah disintesis kemudian dijadikan sebagai lembaran katoda dan disusun menjadi baterai ion litium kemudian dilakukan karakterisasi elektrokimia menggunakan EIS, CV dan GCD. Hasil uji GCD menunjukkan bahwa sampel A memiliki kapasitas discharge sebesar 0,35 mAH/gram sedangkan sampel B memiliki kapasitas discharge sebesar 0,93 mAH/gram.

In this research, Li3PO4, Fe3(PO4)2, LiFePO4 nanoparticles sample A have been successfully synthesized using pomegranate leaf extract (Punica granatum L) with green synthesis method and LiFePO4 nanoparticle sample B have also been successfully synthesized by chemical method (sol-gel). Pomegranate leaf extract (EDD) produced contains secondary metabolite compounds that function as a source of base and capping agent in stabilizing the size of nanoparticles and preventing agglomeration. The results of FTIR characterization shows that the LiFePO4 nanoparticles of samples A and B forms vibrational absorption (v2-v4) PO43- at wavenumbers 586-461 cm-1 (v4 & v2) and 1038/1035 cm-1 (v3). The XRD results show that the LiFePO4 nanoparticles of samples A and B have an orthorhombic crystal system. SEM results show that the morphology of LiFePO4 has a heterogeneous shape. The LiFePO4 nanoparticles that were formed were successfully used as cathode sheets and arranged into lithium ion batteries then electrochemical characterization was carried out using EIS, CV and GCD. The GCD test results show that sample A has a discharge capacity of 0,35 mAH/gram while sample B has a discharge capacity of 0,93 mAH/gram."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Azzahraayu Siswanto
"Green synthesis merupakan suatu metode sintesis yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan beberapa bagian tanaman (daun, bunga, akar, dan batang), mikroorganisme, dan limbah organik lainnya. Metode ini berhasil digunakan untuk menyintesis nanopartikel ZnO yang dimodifikasi dengan ZrV2O7. Daun tembelekan (Lantana camara L.) memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder, seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol yang berperan dalam proses sintesis nanopartikel. Senyawa alkaloid bertindak sebagai sumber basa lemah dan agen penghidrolisa. Sedangkan, saponin, flavonoid, dan polifenol sebagai capping agent. Karakterisasi UV-Vis DRS, FTIR, XRD, dan SEM-EDS dilakukan untuk menentukan sifat struktural dan optik dari nanomaterial yang diperoleh. Nilai energi celah pita dari nanopartikel ZnO, nanopartikel ZrV2O7, dan nanokomposit ZnO/ZrV2O7 berturut-turut adalah sebesar 3,16 eV, 2,36 eV, dan 2,66 eV. Aktivitas fotokatalitik nanokomposit ZnO/ZrV2O7 terhadap degradasi malasit hijau pada massa optimum 8 mg menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan nanopartikel ZnO, maupun nanopartikel ZrV2O7. Hasil fotodegradasi untuk nanopartikel ZnO, nanopartikel ZrV2O7, dan nanokomposit ZnO/ZrV2O7 masing-masing sebesar 53,16%, 77,93%, dan 92,00%. Selain itu, kinetika reaksi fotodegradasi nanokomposit ZnO/ZrV2O7 terhadap malasit hijau mengikuti orde satu semu dengan besaran konstanta laju reaksi (k) sebesar 2,056 x 10-2 min-1 .

Green synthesis is a synthesis method that is more environmentally friendly by utilizing several plant parts (leaves, flowers, roots and stems), microorganisms and other organic wastes. This method was successfully used to synthesize modified ZnO nanoparticles with ZrV2O7. Tembelekan leaves (Lantana camara L.) contain various secondary metabolites, such as alkaloids, saponins, flavonoids, and polyphenols which in the synthesis process of nanoparticles. Alkaloid compounds act as a source of weak base and hydrolyzing agents, while saponins, flavonoids, and polyphenols as capping agent. UV-Vis DRS, FTIR, XRD, dan SEM-EDS characterizations were performed to determine the structural and optical properties of the obtained nanomaterials. The bandgap energy of ZnO nanoparticles, ZrV2O7 nanoparticles, and ZnO/ZrV2O7 nanocomposites were 3,16 eV, 2,36 eV, and 2,66 eV, respectively. Photocatalytic activity of ZnO/ZrV2O7 nanocomposites on the degradation of malachite green at the optimum mass of 8 mg showed better results than ZnO nanoparticles and ZrV2O7 nanoparticles. The degradation percentages obtained for ZnO nanoparticles, ZrV2O7 nanoparticles, and ZnO/ZrV2O7 nanocomposites were 53,16%, 77,93% and 92,00%, respectively. In addition, the kinetics of the photodegradation reaction of the ZnO/ZrV2O7 nanocomposite against malachite green followed the pseudo first-order with a reaction rate constant (k) of 2.056 x 10-2 min-1."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nurdini
"Ekstrak daun kecubung EDK dapat dimanfaatkan sebagai sumber basa lemah, pengoksidasi dan penstabil dalam green synthesis nanopartikel cerium IV oksida. Cerium III nitrat direaksikan dengan ekstrak daun kecubung pada suhu 80oC dan pengadukan selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 400oC selama 2 jam. Pembentukan koloid nanopartikel cerium IV oksida dilakukan dengan mengamati pergeseran panjang gelombang 297 nm ke 252 nm. Karakterisasi nanopartikel cerium IV oksida dilakukan menggunakan TEM, SEM, XRD, spektrofluorometer dan PSA. Nanopartikel cerium IV oksida memiliki ukuran 5-10 nm dengan bentuk sphere. Pengukuran XRD menunjukkan bentuk kristal nanopartikel cerium IV oksida adalah kubik. Sifat antioksidan nanopartikel cerium IV oksida dimanfaatkan dalam body lotion dan diamati aktivitasnya terhadap senyawa radikal DPPH. DPPH diubah menjadi senyawa non-radikal dan diamati penurunan absorbansi warna ungu DPPH pada spektrofotometer UV-Vis.

Cerium IV oxide nanoparticles. Cerium III nitrate was reacted with kecubung leaf extract at 80oC and stirring for 4 hours then calcinated at 400oC for 2 hours. Colloid of cerium IV oxide was observed with UV Vis spectrophotometer and wavelength shifted from 297 nm to 252 nm. Characterization of cerium IV nanoparticles using TEM, SEM, XRD, spectrofluorometer and PSA. Size of cerium IV oxide nanoparticles in range 5 10 nm with sphere form. Characterization with XRD showed shape of cerium IV oxide nanoparticles is cubic. Antioxidant properties of cerium IV oxide can be used in body lotion using DPPH as radical compound. DPPH reacted with cerium IV oxide and changed to non radical compound. This reaction can be observed with UV Vis spectrophotometer.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Rizqa Fadhila
"Sintesis fotokatalis CoCr2O4/ZnO telah berhasil dilakukan untuk pertama kalinya dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun gendola (Basella alba L.) yang mengandung alkaloid sebagai sumber basa serta flavonoid, saponin, dan tanin sebagai agen penstabil dalam pembentukan CoCr2O4/ZnO. Hasil karakterisasi FTIR, UV-Vis DRS, XRD, SEM-EDS, dan TEM dilakukan untuk menganalisis struktur kristal, sifat optik, morfologi, dan ukuran partikel CoCr2O4/ZnO. Hasil karakterisasi XRD menunjukan bahwa ZnO dan CoCr2O4 masing-masing memiliki struktur kristal heksagonal dan kubik, serta CoCr2O4/ZnO menunjukan gabungan karakteristik keduanya. Hasil analisis SEM-EDS memperlihatkan morfologi CoCr2O4 yang berbentuk octahedral tersebar di permukaan ZnO dengan persebaran unsur-unsur penyusunnya yang merata. Karakterisasi TEM CoCr2O4/ZnO menunjukan ukuran partikel ZnO sebesar ± 75,80 nm dengan CoCr2O4 berada di permukaan ZnO dengan ukuran 10-30 nm. Uji kinerja fotokatalitik CoCr2O4/ZnO terhadap degradasi malasit hijau di bawah penyinaran sinar tampak menunjukkan hasil fotodegradasi lebih baik dibandingkan dengan ZnO saja. Hal ini didukung hasil pengukuran UV-Vis DRS yang menunjukan adanya penurunan nilai celah pita ZnO setelah dimodifikasi dengan CoCr2O4 dari 3,16 eV menjadi 2,80 eV (red shifting). Degradasi malasit hijau oleh CoCr2O4/ZnO mencapai 90,91% selama 120 menit di bawah penyinaran sinar tampak. Kinetika reaksi untuk degradasi malasit hijau mengikuti model kinetika orde satu-semu dengan nilai tetapan laju sebesar 9,57 × 10-3 menit-1. Dengan demikian, fotokatalis CoCr2O4/ZnO hasil green synthesis memiliki kinerja fotokatalitik yang sangat baik untuk diaplikasikan dalam mendegradasi malasit hijau di daerah sinar tampak.

Synthesis of CoCr2O4/ZnO photocatalyst has been successfully carried out for the first time by means of green synthesis using gendola leaves extract (Basella alba L.) which contains alkaloids as sources of the base and flavonoids, saponins, also tannins as capping agents in the formation of CoCr2O4/ZnO. FTIR, UV-Vis DRS, XRD, and SEM-EDS characterizations confirmed the crystal structure, optical properties, morphological and elemental composition of CoCr2O4/ZnO. XRD results confirmed that ZnO and CoCr2O4 had hexagonal and cubic crystal systems, respectively, and CoCr2O4/ZnO showed both CoCr2O4 and ZnO phases. SEM-EDS analysis showed the octahedral morphologies of CoCr2O4 on the surface of ZnO with evenly distributed constituent elements. TEM characterization of CoCr2O4/ZnO shows ZnO particle size of ± 75.80 nm with CoCr2O4 on the surface of ZnO with a size of 10-30 nm. The photocatalytic performance of CoCr2O4/ZnO on the degradation of malachite green under visible light irradiation was higher compared to ZnO. By modification with CoCr2O4, ZnO shows improved photocatalytic activity supported by UV-Vis DRS measurements that decreased the optical bandgap of ZnO from 3.16 eV to 2.80 eV after modification with CoCr2O4 leading to the visible region, consequently, the degradation of malachite green by CoCr2O4/ZnO can reach 90.91% for 120 minutes under visible light irradiation. The reaction kinetics for the degradation of malachite green followed a pseudo-first-order reaction kinetics with a rate constant of 9.57 × 10-3 min-1. Therefore, the green synthesis of CoCr2O4/ZnO as a photocatalyst has excellent photocatalytic performance for the application of malachite green degradation in the visible light region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>