Ditemukan 12968 dokumen yang sesuai dengan query
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, Dinas Kebudayaan DIY , 2014
069.5 MUS
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, Dinas Kebudayaan DIY , 2014
069.5 MUS
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dwi Woro Retno Mastuti
Yogyakarta: Museum Sonobudoyo, 2015
708.1 DWI k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta , 2013
929.1 PEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dwi Febri Anti
"Konservasi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan, menghambat proses pelapukan, serta tindakan menangani koleksi yang telah mengalami kerusakan agar koleksi museum pada kondisi yang baik sesuai dengan aslinya. Penelitian ini membahas mengenai konservasi terpadu yang dilakukan pada pamor keris sebagai warisan budaya tak benda. Mengingat pentingnya pelestarian dilakukan, konservasi mengenai pamor masih jarang dibahas, bilah keris merupakan perwujudan dari seni teknologi tempa sehingga menghasilkan pola yang disebut pamor. Mengingat pembuatannya yang kompleks konservasi terhadap bilah keris memerlukan penanganan khusus agar konservasi yang dilakukan tidak mengubah konteks artefak atau malah merusaknya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Robert H. Sharer dan Wendy Ashmore (2010) yang terdiri dari formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengelolaan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka dan perekaman data di Museum Negeri Sonobudoyo. Hasil penelitian menjelaskan bahwa peran arkeolog sebagai konservator keris, juga memperhatikan bahan-bahan penyusun pamor selain pada kerusakan keris sebagai indikator pelestarian.
Conservation is an effort made to prevent damage, inhibit the weathering process, and act to handle collections that have experienced damage so that the museum collection is in good condition according to the original. This research discusses integrated conservation carried out on the prestige of the keris as an intangible cultural heritage. Considering the importance of preserving it, conservation regarding pamor is still rarely discussed, the keris blade is an embodiment of the art of forging technology which produces a pattern called pamor. Considering the complex nature of the construction, conservation of keris blades requires special handling so that the conservation carried out does not change the context of the artifact or even damage it. This research uses the research method of Robert H. Sharer and Wendy Ashmore (2010) which consists of formulation, implementation, data collection, data management, analysis, interpretation and publication. Data collection was carried out by means of literature study and data recording at the Sonobudoyo State Museum. The results of the research explain that the role of archaeologists as keris conservators is also to pay attention to the materials that make up the prestige apart from damage to the keris as an indicator of preservation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jakarta: Djambatan, 1990
011.31 MUS
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Putu Budiastra
Denpasar : Proyek Pembinaan Permuseuman Bali, 1993
739.72 PUT k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Budhiyono
Bandar Lampung: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Lampung , 1995
069 BUD p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yuniarso K. Adi
Semarang: Departemen Pendidikan Nasional, 2000
738 YUN k (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Banda Aceh: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh, 1997
011.31 IDE
Buku Teks Universitas Indonesia Library