Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silmina
"Xiao Hong adalah salah satu penulis wanita Cina yang terkenal akan novel dan cerita pendeknya pada 1930-an. Sebagai penulis ia berperan bersar dalam membangun kembali semangat bangsa Cina melalui karya sastra. Dalam menulis karyanya Xiao Hong lebih banyak menyampaikan kritik kelemahan moral manusia sebagai tema utama dalam karyanya. Salah satu karyanya yang berjudul `Tangan` (手Shǒu) yang terbit pada tahun 1936 menceritakan perjuangan seorang gadis yang mendapat diskriminasi dari teman-teman dan gurunya di sekolah karena memiliki tangan yang hitam. Dalam cerita pendek手, Xiao Hong memberikan gambaran mengenai tokoh Wang Yaming yang berasal dari keluarga miskin berusaha untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Tangan hitamnya yang disebabkan oleh pekerjaan mewarnai pakaian memberikan gambaran status sosial yang menjadi penyebab utama semua permasalahan yang dihadapinya di sekolah. Penelitian ini akan menganalisis makna tangan yang kerap muncul dalam cerita pendek手dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Dari penelitian ini penulis ingin melihat bahwa tangan dan warna memiliki makna yang dapat merujuk pada status sosial dalam masyarakat Cina. Hasil analisis dalam penelitian ini akan memberikan makna serta gambaran tentang pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Xiao Hong is one of chinese female writer known for her novels and stories in the 1930s. As a writer she played a major role in rebuilding the spirit of chinese nation .Through her literary works. In writting her works, Xiao Hong delivered more about criticism of human moral weakness as main theme. One of her novels entitled " Hand" ( 手Shou ) was published in 1936 tells about the struggle of the girl who get discrimination from his friend and teacher at school because she has dark hand. In her shortstory 手,, Xiao Hong gives description of Wang Yaming who is always obedient, enterprising and patient in facing obstacles to be able to complete her education. This research will analyze the meaning of 手 that often appear in short stories by using descriptive analytical methods. From this research, the writer wants to see that ' hand and colors ' have meaning that can refer to the social status of chinese society.The result of the analysis in this study will provide meaning and an overview of the message to be conveyed by the author."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisanty Annisa
"Pernikahan Xiao Erhei merupakan cerita pendek mengenai hubungan antara dua orang yang tidak direstui oleh masing-masing keluarganya yang menyebabkan suatu konflik. Konflik mereka tidak terbatas hanya dari keluarganya saja, namun juga berasal dari pihak lain yang berupaya untuk menjatuhkan dua tokoh utama dalam cerita pendek ini. Hasil dari konflik ini memiliki dampak yang menentukan akhir dari cerita pendek Pernikahan Xiao Erhei.

The Marriage of Xiao Erheiis a short story about the relationship between two people that are not condoned by each family which causes a conflict. Their conflict is not limited to just fromtheir family, but also from other parties who have agreed to exclude the two main characters in this short story. The outcome of this conflict has a decisive impacton the ending of The Marriage of Xiao Erhei short story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Yolanda Margaretha
"Skripsi ini menganalisis kekuatan unsur instrinsik alur dan latar yang ada dalam cerpen 'Shorblac' karya Zhang Xianliang. Dalam cerpen 'Shorblac' unsur alur dan latar cerita yang disajikan oleh penulis cerpen, nampak sangat kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan kekuatan alur dan latar yang disajikan dalam cerpen 'Shorblac'. Pendekatan objektif dipilih dalam penelitian ini karena pendekatan objektif memusatkan perhatian pada analisis unsur-unsur instrinsik dalam karya sastra. Analisis terhadap penyajian alur dalam cerpen serta teori mengenai simbol dalam karya sastra menjadi landasan bagi penulis untuk memaparkan kekuatan latar dan alur dalam cerpen 'Shorblac'. Kesimpulan yang didapat penulis dari penelitian ini ialah penyajian unsur instrinsik alur dan latar yang kuat dalam cerpen 'Shorblac' dibuat demi menyampaikan nilai moral secara lebih mendalam bagi para pembaca.

This thesis analyzes the strength of the elements of plot and setting that is in the short story ldquo Shorblac rdquo by Zhang Xianliang . In the ldquo Shorblac rdquo short story element of the plot and setting of the story presented by the author of the short story, appears to be very strong. The purpose of this research is to expose the strength of the plot and the setting in the ldquo Shorblac rdquo short story. Objective approach chosen in this study because the objective approach focuses on analysis on intrinsic elements in literary work. An analysis of the representation of the plot in the short story as well as a theory of symbols in literary works become the foundation for the author to expose the power of the plot and the setting in ldquo Shorblac rdquo short story. The conclusions that the author get in this research is the strong presentation of the plot and the setting in ldquo Shorblac rdquo short story was made for the sake of conveying the moral values in more depth for readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Premaswari
"Karya sastra bukan hanya menjadi buah imajinasi seorang penulis, melainkan juga sebagai jembatan aspirasi penggambaran fenomena sosial nyata. Cerpen Feizao ditulis pada tahun 1924, merupakan sebuah karya yang lahir dari buah pemikiran seorang intelektual revolusioner, Lu Xun, yang identik dengan karya sastra realisme kritisnya. Cerpen Feizao memiliki tiga tokoh perempuan pendamping yang membentuk sebuah representasi perempuan pada saat itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan representasi tiga tokoh perempuan yang dibangun dalam kisah ini. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis dan metode intrinsik penokohan pada tokoh. Hasil dari penelitian ini memaparkan adanya penggambaran perempuan tradisional dan modern yang berusaha diungkapkan Lu Xun melalui tindak dan tutur tokoh-tokoh dalam cerpen.

A Literary works is not only as the result of an authors imagination, but also as an aspiration to portray real social phenomenon. Feizao is a short story that written in 1924 by a revolutionary intellectual, Lu Xun, who was identical with his critical realism works. Feizao short story has three additional women characters that configured a representation of women at that time. The purpose of this study is to reveal the representation of three women characters that created in this story. The research method used by the author is descriptive analysis and intrinsic approach. The results of this study revealed that there is a representation of traditional and modern women that Lu Xun tried to express through actions and dialogues of the characters in the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alifya Anandiani
"Cina pada era Dinasti Qing (1644-1912) identik dengan gaya rambut kucir yang khas bagi para pria. Gambaran tentang model rambut kucir tidak hanya dapat disaksikan dari film atau serial televisi, namun juga telah diperlihatkan dalam cerita pendek sejak periode awal kesusastraan Cina modern. Salah satu cerita pendek yang menggambarkan hal tersebut adalah cerpen yang berjudul 风波Fēngbō (Badai) karya Lu Xun, yang ditulis pada 1920. Cerpen ini mengisahkan rumor mengenai ketetapan hukum mengucir rambut menghasilkan permasalahan dalam kehidupan tokoh utama, Qi Jin. Dengan menggunakan metode kualitatif, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana sebuah rumor mengucir rambut dapat menimbulkan permasalahan, juga bagaimana kucir rambut dapat mempresentasikan identitas diri dan menjadi simbol perlawanan.

China during the Qing dynasty (1644-1912) has been known for the typical pigtails of their men. The representation of the pigtails has not only been seen in movies or television series, but also in short stories since the early period of modern Chinese literature. One of the short stories that portrayed this topic is a short story titled 风波 Fēngbō ( Storm) by Lu Xun that was written in 1920. This short story tells how a rumour about pigtails law`s decree brings a problem to the main character`s life. By using qualitative method, this paper aims to analyze how a rumor about pigtails law`s decree cause a problem and how pigtails represent individual`s identity and become a symbol of rebellion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vieka Febra Halim
"Penelitian ini membahas tentang representasi kehidupan seorang perempuan dalam tatanan masyarakat Cina tradisional berdasarkan peran tokoh perempuan yang disebut sebagai tokoh Ibu dalam cerita pendek Wèi núlì de mǔqīn (为奴隶的母亲- Ibu Yang Menjadi Budak) karya Rou Shi (柔石). Dalam masyarakat Cina tradisional, perempuan memiliki kedudukan sosial yang lebih rendah dibanding dengan laki-laki. Konsep ini menyebabkan perempuan Cina tidak memiliki kebebasan untuk menentukan hidupnya sendiri. Penelitian ini menghubungkan bagaimana kedudukan tokoh perempuan Ibu dalam cerita pendek ini dengan kondisi sosial perempuan dalam masyarakat Cina tradisional.

This study discusses the representation of a woman's life in a traditional Chinese society based on the role of a female character called the Mother in the short story Wèi núlì de mǔqīn (为 奴隶 的 母亲 - Slave Mother) by Rou Shi (柔石). In traditional Chinese society, women have a lower social rank than men. This concept causes Chinese women not to have the freedom to decide their own life. This research relates how the female character of the mother in this short story with the social conditions of women in traditional Chinese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Siti Hanna Fauzia
"Cerpen Perceraian (离婚Líhūn) adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh Lu Xun (鲁迅 Lǔxùn) pada tahun 1925. Cerpen ini menceritakan tentang tokoh bernama Ai Gu (愛姑) yang telah dinikahkan sejak umur 15 tahun. Pada cerpen ini, Ia ingin memperjuangkan haknya yang diperlakukan tidak semestinya oleh suami dan mertuanya sehingga Ia memiliki keinginan untuk menghancurkan keluarga suaminya namun yang ia dapatkan adalah sebuah perceraian. Artikel ini menjelaskan mengenai karakter tokoh Ai Gu. Karakter Ai Gu akan terlihat melalui dialog-dialog Ai Gu dan tokoh-tokoh pada teks. Bagaimana pandangan tokoh-tokoh pada teks terhadap sikap Ai Gu. Melalui analisis tokoh dan penokohan Karakterisasi tokoh Ai Gu akan menganalisis pandangan masing-masing tokoh mengenai Ai Gu.
The Divorce is a short story written by Lu Xun in 1925. This short story tells about a character named Ai Gu who has been married since the age of 15. In this short story, she wants to fight for her rights, which her husband and father in-laws mistreated her so that she has the desire to destroy her husband`s family, but what she gets is a divorce. This article describes the characteristic of Ai Gu`s. Ai Gu characters will be visible through Ai Gu`s dialogues and characters in the text. How do the characters in the text view Ai Gu`s attitude. Through character analysis and characterization, Ai Gu characterization will analyze the views of each character about Ai Gu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Olivia
"Toko Keluarga Lin merupakan salah satu cerpen yang ditulis oleh Mao Dun pada tahun 1932. Cerita pendek ini mengisahkan tentang aktivitas toko yang dikelola oleh Keluarga Lin dan upaya keluarga tersebut mempertahankan keberadaan toko pada masa Agresi Jepang tahun 1930-an. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi yang menimpa Toko Keluarga Lin dan faktor-faktor yang membuatnya menjadi bangkrut dan pengelolanya terpaksa hidup dalam kesusahan. Penelitian ini menitikberatkan pada kajian yang bersifat intrinsik dengan menganalisis alur cerita dan mengupas cerita yang disajikan sebagai landasan untuk menganalisis faktor-faktor yang membuat Toko Keluarga Lin bangkrut. Data-data di luar karya sastra juga digunakan sebagai referensi pendukung atas analisis yang dikerjakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebangkrutan toko disebabkan oleh kondisi sosial pada masa itu, yaitu agresi Jepang dan perilaku korup oknum Guomindang yang masa itu berkuasa di Cin
The Shop of the Lin Family is one of the short stories written by Mao Dun in 1932. This short story tells about the shop activities managed by the Lin Family and the family's efforts to maintain the store's existence during the Japanese Aggression of the 1930s. This study aims to uncover the conditions that afflict the Lin Family Shop and the factors that make the shop went bankrupt and forced the family to live in distress. This study focuses on the intrinsic aspects by analyzing the plot as the basis for analyzing the factors which leads Lin Family Shop to bankruptcy. Other resources outside the literature work will also be used as supporting references for the analysis. The results of this study indicate that the bankruptcy of the store is mainly caused by social conditions at that time, namely the Japanese aggression and also the corrupt behavior of the Guomindang people who were in power in China

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurshita Oktifiany
"Cerpen "Perkawinan Yinyuan" adalah cerpen karya Kong Jiesheng yang dipublikasikan di Cina pada tahun 1978, dan pada tahun yang sama memenangkan penghargaan Cerita Pendek Terbaik Nasional. Cerpen Perkawinan berkisah tentang perkawinan yang dibangun oleh Liang Xiaozhen dan Wu Guoliang, setelah masa Revolusi Kebudayaan di Cina berakhir pada tahun 1976. Perjalanan cinta kedua tokoh untuk menuju perkawinan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai, ini semua akibat status Guoliang sebagai guiqiao ??atau Cina Perantauan yang kembali ke Cina. Penerimaan para anggota partai di tempat kerja terhadap kehadiran Guoliang dan perbedaan pemahaman atas kebijakan partai yang berlaku, memicu munculnya perbedaan pandangan yang tajam atas hubungan kasih kedua tokoh utama. Perkawinan baru bisa direalisir setelah Revolusi Budaya berakhir. Makalah ini akan membahas beberapa faktor penyebab Guoliang didiskriminasi oleh sekitar semenjak ia kembali ke Cina, dan juga membahas kondisi sosial politik masa Revolusi Budaya 1966-1976 yang tercermin dalam cerita. Kedua hal inilah yang mempengaruhi perjalanan cintanya dengan Xiaozhen. Analisis atas karya menitik beratkan pada kajian intrinsik atas karya, namun sumber lain di luar karya sastra juga akan digunakan sebagai referensi pendukung atas kajian yang dikerjakan.

The short story entitled "Yinyuan marriage" is a story by Kong Jiesheng published in China in 1978, and in the same year it achieved the Best National Short Story. This short story tells about the marriage between Liang Xiaozhen and Wu Guoliang after the Cultural Revolution age was ended in 1976 in China. The couple's love story until their marriage was not an easy journey due to Guoliang's status as the guiqiao or the overseas Chinese who got back to China. The acceptance of the party's member in the work place to Guoliang's existence and the difference understanding about the party's policy triggered the totally different insight about the relationship between the couple. The marriage was eventually held after the Cultural Revolution ended. This paper discusses some factors which cause the discrimination to Guoliang after his comeback to China as well as the social and political condition in the Cultural Revolution age 1966 1976 reflected in the story. These two factors affect the love journey of the couple. The analysis of the work highlights the intrinsic analysis about the work, but other resources outside the literature work will also be used as the supporting reference of the analysis. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Smitha Rania Puti
"Cerpen Shigu (事故) atau Kecelakaan adalah cerpen yang ditulis oleh Murong Xuecun pada tahun 2012. Isi dari cerpen ini menceritakan peristiwa kecelakaan yang terjadi antara Pengacara dan Petani Tua di jalan, dan juga hadirnya seorang polisi untuk penyelesaian masalah. Beberapa Peneliti pernah melakukan kajian atas cerpen ini, fokus pembahasan mereka terletak pada salah satu tokoh dalam cerpen saja dan juga latar peristiwa yang dianggap mirip dengan kasus yang pernah terjadi di Cina pada tahun 2010. Cerpen ini meski singkat, menghadirkan alur cerita dari setiap tokoh yang terlibat peristiwa kecelakaan tersebut. Gambaran tokoh dalam berlalu lintas dan sikapnya, berikut kehadiran polisi dalam menangani kejadian disajikan cukup detil oleh pengarangnya. Poin-poin ini justru belum menjadi perhatian dari penelitian terdahulu. Dengan menggunakan pendekatan instrinsik didapat kesimpulan bahwa semua tokoh yang hadir dalam peristiwa kecelakaan tersebut masing-masing memiliki kesalahan, pengarang sebagai orang yang cukup paham pada masalah hukum, nampaknya menuliskan cerpen ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat dan tindak berlalu lintas.

The short story Shigu (事故) or The Accident is a short story written by Murong Xuecun in 2012. The contents of this short story tell about an accident that happened between Lawyer and Old Farmer on the road, and also the presence of a policeman to solve the problem. Several researchers have conducted studies on this short story, the focus of their discussion lies on one of the characters in the short story and also the background of events that are considered similar to the case that occurred in China in 2010. This short story, although short, presents the storyline of each character who involved in the accident. The description of the character in traffic and their attitude, along with the presence of the police in handling the incident, is presented in sufficient detail by the author. These points have not been the concern of previous studies. By using the intrinsic approach, it can be concluded that all the characters present at the accident each had mistakes, the author as a person who is quite knowledgeable about legal issues, seems to write this short story as a form of concern for the community and traffic acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>