Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur`Arifah Hakim
"Angka kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas kecamatan Kemayoran masih tinggi walaupun cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah minimal 90 butir selama hamil sudah mencapai 100%. Besarnya suplementasi zat besi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing ibu. Tidak efektifnya program pemberian TTD untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan karena belum adanya media yang efektif untuk memberikan informasi dan edukasi tentang anemia dan TTD.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan desain nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran dari rentang waktu Maret-November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan kemayoran dan teknik pemilihan sampel dengan cara purposive sampling.
Hasil penelitian pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 pada analisis bivariat menggunakan uji Anova didapatkan nilai p = 0.0005, hubungan pengetahuan dan kepatuhan mengkosumsi TTD dengan Kadar Hemoglobin didapatkan r=0.288, p value=0.035; r=0.422, p value=0.001. Kesimpulan ada pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 (nilai p < 0.05). Semakin tinggi pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi TTD maka semakin besar kadar hemoglobin.

The incidence of anemia in pregnant women in the Kemayoran Health Centre is still high considering that pregnant women who get iron tablets of at least 90 during pregnant are reaching 100%. The amount of iron supplementation must also be adjusted to the needs and conditions of each mother. Ineffective iron supplementation delivery program for pregnant women to reduce the incidence of anaemia because there is no effective media to provide information and education about anaemia and iron supplementation.
This study aims to know the effectivity of health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center area in 2019. This study uses a quasi experimental research type using the nonequivalent control group design. The study was conducted in the area of Kemayoran health center from the period March-November 2019. The population in this study were all pregnant women in the area of Kemayoran health center and sample selection techniques by purposive sampling.
The results of research on health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 on bivariate analysis using Anova test obtained p value = 0.0005, the relationship of knowledge and compliance consuming iron suplement with haemoglobin levels obtained r = 0.288, p value = 0.035; r = 0.422, p value = 0.001. Conclusion: there is influence of health educational through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 (p value <0.05). The higher of knowledge and compliance of consuming iron suplement, the greater the hemoglobin level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Anitasari
"Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah berkontribusi terhadap ketidakpatuhan terapi. Leaflet dan SMS reminder merupakan media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan terapi. Penelitian bertujuan untuk menilai efektifitas pemberian SMS reminder dibandingkan leaflet terhadap
kepatuhan minum tablet tambah darah dan kadar hemoglobin ibu hamil. Penelitian merupakan eksprimen semu, prospektif, menggunakan dua kelompok intervensi
yang tidak berpasangan dengan pre test-post test group design. Penelitian dilakukan di dua Puskesmas kota Depok pada bulan Maret-Mei 2016. Sebanyak 38 responden
ibu hamil di Puskesmas Sukmajaya mendapatkan leaflet dan 36 responden ibu hamil di Puskesmas Pancoran Mas mendapatkan SMS reminder. Pengukuran kepatuhan menggunakan kuesioner MMAS-8. Kadar hemoglobin diukur dengan HemoCue®. Pemberian leaflet meningkatkan kepatuhan responden secara bermakna (P = 0,018) tetapi tidak bermakna meningkatkan kadar hemoglobin ratarata
(P = 0,553). 19 responden kelompok leaflet mengalami kenaikan kadar hemoglobin dengan rata-rata kenaikan 0,6 g/dl. Pemberian SMS reminder tidak meningkatkan kepatuhan responden dan kadar hemoglobin secara bermakna (P = 0,180 dan P = 0,798). 17 responden kelompok SMS reminder mengalami kenaikan kadar hemoglobin dengan rata-rata kenaikan 1,1 g/dl. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara pemberian leaflet dan SMS reminder terhadap peningkatan kepatuhan dan kadar hemoglobin responden (P = 0,576 dan P = 0,929).

Lack of knowledge among pregnant women about iron supplementation contributes to poor compliance to the therapy. The use of media such as leaflet and SMS reminder can be used to improve compliance. This study aims to assess effectiveness of SMS reminder than leaflet on compliance of iron supplementation and hemoglobin level in pregnant women. This was a quasi-experimental study, prospectives, using two intervention groups with a pretest-posttest group design. The study was conducted between March and May 2016 in two public health center in Depok city. A total of 38 respondents in Sukmajaya get a leaflet and 36 respondents in Pancoran Mas get SMS reminders. Patient's compliance was measured by MMAS-8 quesionaire. Hemoglobin level was measured by HemoCue®. Leaflet improved patient's compliance significantly (P=0,018) but did not significantly increase the average hemoglobin level (P=0,553). 19 respondents in leaflet group experienced an increase in hemoglobin levels with an average 0.6 g/dl. SMS reminder didn't improve patient’s compliance neither did hemoglobin level significantly (P=0,180 dan P=0,798). 17 respondents in SMS reminder group experienced an increase in hemoglobin levels with an average 1.1 g/dl. There were no difference between leaflet and SMS reminder to improve patient’s compliance and hemoglobin level (P=0,576 dan P=0,929).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Anggraini
"Anemia adalah keadaan di mana kadar hemoglobin lebih rendah dari normal. Puskesmas Pagerbarang merupakan Puskesmas dengan anemia ibu hamil tertinggi di Kabupaten Tegal. Metode penelitian Cross Sectional. Proses pengumpulan data Mei?Juni 2014. Sampel 164 orang.Hasil analisis memperlihatkan kejadian anemia (33,5%) dan yang mempunyai hubungan dengan anemia:pendidikan (OR = 2,35), keberdayaan perempuan (OR = 3,03), pengeluaran (OR = 3,98), pekerjaan suami (OR = 2,42), status gizi (OR = 10,46), infeksi/penyakit kronik (OR = 3,35), umur (OR = 3,15), paritas (OR = 3,29), pemeriksaan kehamilan (OR = 2,52), konsumsi fe (OR = 2,6), dan lokasi pelayanan kesehatan (OR = 3,29).

Anemia is a condition in which the hemoglobin levelis lower than normal. Pagerbarang health centeris a Health Center with the highest maternal anemia in Tegal regency. Methods Cross-sectional study. The process of data collection from May to June2014. Samples 164 people. The results of the analysis showed the incidence of anemia(33.5%) and having a relationship with anemia: education (OR =2.35), the empowerment of women (OR =3.03), spending(OR =3.98), husband's work (OR =2.42), nutritional status (OR =10.46), infectious/chronic disease (OR =3.35), age (OR =3.15), parity (OR =3.29), prenatal care (OR =2.52), fe consumption (OR =2.6), and the location of health services (OR =3.29)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venni Vernissa
"Menurut WHO, prevalensi anemia pada ibu hamil adalah 41,8%. Penanggulangan masalah anemia pada ibu hamil yaitu dengan pemberian tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Kurangnya tenaga apoteker di puskesmas, menyebabkan konseling tidak dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh pemberian konseling dan leaflet terhadap peningkatan kepatuhan dan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Cibungbulang dan Puskesmas Cileungsi Kabupaten Bogor tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment. Jumlah sampel 158 ibu hamil dengan anemia. Pengukuran kepatuhan dilakukan menggunakan kuesioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale) dan kadar Hb dengan alat STAT-Site MHgb. Pengukuran pada kelompok konseling di Puskesmas Cibungbulang dan kelompok leaflet di Puskesmas Cileungsi Kabupaten Bogor. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square, uji Wilcoxon dan analisis regresi logistic bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian konseling pada ibu hamil dengan anemia meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah (p<0,05) dan kadar Hb (p<0,05). Pemberian leaflet pada ibu hamil dengan anemia meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah (p<0,05) dan kadar Hb (p<0,05). Ibu hamil dengan anemia yang patuh minum tablet tambah darah kadar Hbnya meningkat sebesar 3,24 kali dibandingkan ibu yang tidak patuh minum tablet tambah darah. Ibu hamil dengan anemia yang makan makanan sumber heme setiap hari meningkatkan kadar Hb sebesar 2,31 kali dibandingkan yang tidak setiap hari makan makanan sumber heme.

According to WHO, the prevalence of anemia in pregnant mothers is 41,8%. The treatment of anemia in pregnant mothers namely by giving iron tablet of 90 tablet during the pregnancy. The lack of pharmacists in primary care, resulting in the counseling can not be carried out. This research has a purpose to assess the effect of counseling and leaflet giving have influence to improve adherence and hemoglobin rate of pregnant mothers in primary care Cibungbulang and Cileungsi Bogor Regency in 2013. Research design applied is quasi experiment. Number of samples 158 pregnant mothers with anemia. The measurement of adherence was conducted by using MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaires and Hb rate with STAT-Site MHgb equipment. The measurements in group counseling at primary care Cibungbulang and group leaflet at primary care Cileungsi Bogor Regency. Data analysis was carried out with Chi-square test, Wilcoxon test and bivariate logistic regression analysis.
Results of this research suggest that influence of counseling giving to pregnant mothers with anemia increases adherence to take iron tablets (p<0,05) and Hb rate (p<0,05). Influence of leaflet giving to pregnant mothers with anemia increases adherence to take iron tablets (p<0,05) and Hb rate (p<0,05). Pregnant mothers with anemia who adhere to take iron tablet have their Hb rate improved 3,24 times compared to those who do not adhere to take iron tablet. Pregnant mothers with anemia who eat food source of heme every day have their Hb rate improved 2,31 times compared to those who do not eat food source of heme every day.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyana Idwiyani
"Anemia dalam kehamilan merupakan sebab potensial morbiditas serta mortalitas ibu dan anak. Bagi ibu, dapat mengakibatkan abortus, partus prematurus, partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum. Bagi hasil konsepsi anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan : kematian mudiqah, kematian prenatal, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan, dan cadangan besi kurang. Di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama terjadi peningkatan kasus anemia ibu hamil dari tahun 2009 hingga tahun 2012 yaitu pada tahun 2009 sebanyak 6 %, 2010 sebanyak 9%, 2011 sebanyak 12 % dan tahun 2012 sebanyak 17% kasus anemia pada ibu hamil. Karena hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan di puskesmas Kecamatan kebayoran lama tahun 2013. Desain penelitian ini adalah case control dengan tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total kasus dan random sampling untuk kontrol dengan jumlah sampel 55 kasus dan 55 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah Chi- square. Hasil penelitian menunjukkan lima variabel yang secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu pengetahuan dengan nilai p = 0,000 dan PR= 4,106 , pendidikan dengan nilai p =0,013 dan nilai PR=1,688, sikap dengan nilai p=0,007 dan PR= 3,860, frekuensi ANC dengan nilai p=0.000 dan PR=3,407, dan konsumsi Tablet besi dengan nilai P=0.000 dan PR=4,106, Sedangkan lima variabel yang lain tidak memiliki hubungan yang bermakna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sosiodemografi yang mencakup pengetahuan, pendidikan, sikap dan ANC yang mencakup frekuensi ANC, konsumsi Tablet besi. Saran yang disampaikan bagi Puskesmas adalah peningkatan pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil tentang anemia melalui penyuluhan, pendekatan dalam pengawasan konsumsi TTD. Ibu hamil, perlu peningkatan informasi tentang anemia, makanan yang bergizi terutama mengandung zat besi dan kesadaran dalam mengkonsumsi TTD secara teratur.

Anemia in pregnancy is a potential cause of morbidity and mortality of mothers and children. For the mother, can result in abortion, parturition prematurus, prolonged labor due to uterine inertia, postpartum hemorrhage due to uterine atony, shock, infection both intra partum and post partum. For the products of conception can cause anemia in pregnancy: mudiqah death, prenatal death, prematurity, birth defects can occur, and less iron reserves. Kebayoran Lama sub-district health centers in an increase in anemia cases pregnant women from 2009 through 2012. Because of these conditions, this study aims to describe the incidence of maternal anemia and associated factors in Kebayoran Lama sub-district health centers in 2013. The study design was a case- control with the sampling technique used is total random sampling of cases and controls with a sample of 55 cases and 55 controls. The data was collected using secondary data and primary data. While the analysis of the data used is Chi-square. The results showed that five variables have a statistically significant association with the incidence of anemia in pregnant women with the knowledge that the value of p = 0.000 and PR = 4.106, education with value = 0.013 and p = 1.688 PR value, attitudes to the value of p = 0.007 and PR = 3.860, frequency of ANC with p = 0.000 and PR = 3.407, and consumption of iron tablets with a value of P = 0.000 and PR = 4.106, while the other five variables have no meaningful relationship. It can be concluded that there is a significant association between sociodemographic which includes knowledge, education, attitude and ANC ANC that includes frequency, consumption of iron tablets. Suggestions submitted to the Health Center is to increase public knowledge about anemia, especially pregnant women through counseling, supervision approach in consumer TTD. For pregnant women, the need for improved information on about anemia, especially nutritious food containing iron and awareness in TTD consume consume on a regular basis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyah Amirah
"Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018) menunjukkan bahwa persentase anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 48.9%. Hal ini dikarenakan dalam tubuh ibu hamil terjadi peningkatan volume darah dan peningkatan kebutuhan eritrosit untuk mendukung pertumbuhan janin, pembentukan plasenta dan payudara. Oleh karena itu, diperlukan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mencegah dan menganggulangi anemia gizi besi. Pada laporan tugas khusus ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai peningkatan pengetahuan ibu mengenai anemia dan tablet tambah darah melalui kuesioner pre-test dan post-test. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu penyuluhan melalui penyuluhan kesehatan secara tatap muka di depan Poli KIA Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Berdasarkan dari hasil pengisian 79 kuesioner post-test yang telah dibagikan, sebanyak 55 responden (69.6%) mengalami peningkatan pengetahuan (84.14% menjadi 89.73%) setelah dilakukan pemberian edukasi mengenai pentingnya tablet tambah darah pada ibu hamil dan suplementasi besi pada balita (p<0.05). Perlu dilakukannya kegiatan penyuluhan kesehatan yang rutin diadakan pada setiap puskesmas untuk memastikan bahwasanya pasien terutama pada ibu hamil memahami terkait pengobatan yang didapatkan dalam hal ini pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah sedini mungkin secara teratur serta diperlukan adanya suplementasi zat besi pada balita agar dapat mencegah terganggunya tumbuh kembang anak.

Based on the results of Basic Health Research (2018), it shows that the percentage of anemia in pregnant women in Indonesia is 48.9%. This is because in the body of pregnant women there is an increase in blood volume and an increase in the need for erythrocytes to support fetal growth, placenta and breast formation. Therefore, Blood Supplement Tablets (TTD) are needed to prevent and treat iron deficiency anemia. This special assignment report is aimed at finding out and assessing the increase in maternal knowledge regarding anemia and blood supplement tablets through pre-test and post-test questionnaires. The implementation method in this research is counseling through face-to-face health education in front of the KIA Polyclinic at the Pasar Rebo District Health Center. Based on the results of filling out 79 post-test questionnaires that were distributed, 55 respondents (69.6%) experienced an increase in knowledge (84.14% to 89.73%) after providing education regarding the importance of blood supplementation tablets for pregnant women and iron supplementation for toddlers (p< 0.05). It is necessary to carry out regular health education activities at each community health center to ensure that patients, especially pregnant women, understand the treatment they are getting, in this case the importance of consuming blood supplement tablets as early as possible on a regular basis and the need for iron supplementation for toddlers to prevent disruption of children's growth and development.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Handayani
"Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sampai saat ini masih tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Menurut hasil SKRT tahun 2006 menyebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB merupakan masalah prioritas yang belum teratasi. Penanganan masalah ini tidak mudah karena factor yang melatar belakangi kematian ibu dan kematian bayi baru lahir sangat kompleks sehingga memerlukan keterlibatan berbagai pihak terkait secara terintegrasi dalam mengatasinya.
Kematian ibu dapat terjadi pada periode kehamilan, persalinan dan postpartum. Faktor penyebab kematian pada ibu tidak dapat diketahui tanpa memperhatikan latar belakang (underlying factor) yang dapat bersifat medic maupun non medic. Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kematian pada ibu hamil.
Tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya prevalensi anemia ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2009. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 284 ibu hamil.
Dari hasil penelitian menunjukkan tiga variabel yang terbukti secara statistic memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu umur dengan nilai p=0,026 (< α) dan nilai OR=1,937, paritas dengan nilai p=0,023(< α) dan nilai OR=2,006 dan LILA dengan nilai p=0,000 (< α) dan nilai OR=2,969. Sedangkan empat variabel lainnya tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Issues Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) is still high in both the developed and developing countries like Indonesia. According to the results of the 2006 Household Health Survey stated that maternal mortality in Indonesia reaches 307 per 100,000 live births. While neonatal mortality in Indonesia reached 32 per 1,000 live births. MMR and IMR is a priority issue that has not been resolved. Handling this issue is not easy because of the background factors of maternal and newborn death are complex and require the involvement of various stakeholders are integrated in it.
Maternal deaths can occur in the period of pregnancy, childbirth and postpartum. Causative factor in maternal deaths can not be known regardless of background (underlying factor) which can be both medic and non-medic. Anemia in pregnancy is a risk factor for mortality in pregnant women.
The purpose of this study aims to know the magnitude of prevalence of anemia among pregnant women and the factors associated with the incidence of anemia in pregnant women in Kramat Jati subdistrict health centers in 2009. The study design was cross sectional with the number of samples in research is as much as 284 pregnant women.
From the results showed that three variables are statistically proven to have a meaningful relationship with the incidence of anemia in pregnant women of age with a p-value = 0.026 (<α) and the value of OR = 1.937, parity with the pvalue = 0.023 (<α) and the OR = 2.006 and lilac with a p-value = 0.000 (<α) and OR = 2.969 value. While four other variables had no significant association with the incidence of anemia in pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulis Hana Pratiwi
"Permasalahan gizi seperti anemia pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. 40 kematian ibu di dunia berkaitan dengan anemia pada kehamilan. Laporan Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi anemia dalam kehamilan di Indonesia sebesar 37,1.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain potong lintang cross sectional. Sumber data pada penelitian ini adalah kohort ibu dan register ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 195 ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Bogor tahun 2017 sebesar 24,1 . Berdasarkan hasil analisis didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan adalah umur kehamilan nilai P: 0,048 dan kekurangan energi kronik nilai P: 0,013. Sedangkan faktor umur ibu, paritas dan jarak kelahiran tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan.
Berdasarkan penelitian ini, perlu peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenaik kebutuhan zat gizi terutama zat besi selama kehamilan dan pembentukan program pengawasan minum tablet tambah darah untuk memantau semua ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan.

Nutrition problems such as anemia in pregnant women are still the focus of attention in health development in Indonesia. 40 of maternal deaths in the world are associated with anemia in pregnancy. The Riskesdas report of 2013 states that the prevalence of anemia in pregnancy in Indonesia is 37.1.
This study aims to determine the prevalence of anemia and factors affecting the incidence of anemia in pregnant women in the Working Area of Merdeka Healt Centers 2017.
This research is a quantitative research using cross sectional design. Sources of data in this study were maternal cohorts and maternal registers. The sampling technique used was total sampling with the number of 195 pregnant women. The results showed that the prevalence of anemia in pregnant women in the Work Area of Merdeka Health Center Bogor City in 2017 was 24.1.
Based on the analysis results obtained factors associated with the incidence of anemia in pregnancy is the age of pregnancy P value 0.048 and chronic energy deficiency P value 0.013. While the maternal age, parity and birth spacing factors were not associated with the incidence of anemia in pregnancy.
Based on this research, it is necessary to increase the knowledge of pregnant mother about requirement of nutrient especially iron during pregnancy and establishment of supervision program of tablet consumption to all pregnant woman consume tablets added blood as needed during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Asyirah
"Anemia pada ibu hamil potensial membahayakan ibu dan janin. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dilakukan bulan maret sampai april 2012 di Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, sampel 100 ibu hamil. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan pengukuran kadar hemoglobin. Analisis secara Univariat, Bivariat menggunakan Chi- Square dan Multivariat dengan Uji Regresi Linear Ganda. Kejadian anemia 82%.
Terdapat hubungan bermakna antara frekuensi Antenatal Care ( ANC ), pengetahuan ibu dan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet fe dengan anemia pada ibu hamil. Dalam analisis multivariat,Frekuensi ANC mempunyai pengaruh tertinggi terhadap status anemia pada ibu hamil.
Disarankan meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan penyuluhan tentang bahaya anemia dalam kehamilan,pentingnya mengkonsumsi tablet fe dan makanan yang mengandung zat besi, mendistribusikan tablet fe dan memantau tablet fe yang sudah didistribusikan.

Anemia in pregnant women potentially harm the mother and fetus. Research using cross sectional design conducted in March to April 2012 at the Health Center Bajeng Bajeng Gowa District, a sample of 100 pregnant women. Collecting data using questionnaires, interviews and measurement of hemoglobin levels. Univariate analysis, using Chi-Square Bivariate and Multivariate Linear Regression with Multiple Test. 82% incidence of anemia.
There is a significant relationship between frequency of Antenatal Care (ANC), knowledge of the mother and the mother of taking tablets fe compliance with anemia in pregnant women. In multivariate analysis, the frequency of the ANC has the highest influence on the status of anemia in pregnant women.
Recommended increased outreach to pregnant women to perform regular pregnancy, increased knowledge of pregnant women with counseling about the dangers of anemia in pregnancy, the importance of taking tablets fe and foods that contain iron, distribute and monitor the tablet tablet fe fe that has been distributed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Pratiastuti
"Salah satu tujuan program KIA adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak karena ibu dan anak adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah seperti kesakitan dan gangguan gizi yang sering kali berakhir dengan kecacatan atau kematian, melalui upaya penggunaan buku KIA. Buku KIA wajib dimiliki oleh setiap ibu hamil untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak hingga usia 5 tahun, buku pedoman terpadu yang dimanfaatkan sebagai fungsi pencatatan, komunikasi, informasi dan edukasi bagi ibu hamil dan keluarga. Pemanfaatan buku KIA secara efektif dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu, gizi buruk pada anak dan angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu hamil dan balita ditinjau dari faktor predisposing, reinforcing dan enabling dalam pemanfaatan buku KIA. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Rapid Assessment Procedures (RAP) pada ibu hamil/balita dengan triangulasi sumber pada informan suami, kader posyandu dan bidan kemudian dilakukan analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil masih terbatas untuk pemeriksaan kehamilan, imunisasi dan penimbangan di Posyandu. Frekuensi pemeriksaan ANC lebih dari 4 kali selama masa kehamilan namun minat baca dan kepatuhan membawa serta merawat buku KIA masih rendah. Hal ini dikarenakan oleh faktor predisposing pengetahuan ibu yang kurang tentang fungsi buku KIA sebagai komunikasi, informasi dan edukasi dalam kesehatan ibu dan anak, faktor reinforcing kurangnya dukungan suami, kurangnya dukungan bidan dalam memberikan konseling tentang fungsi buku KIA karena beban kerja berat, motivasi kurang serta tidak adanya pelatihan dalam 1 tahun terakhir, selain itu dukungan kader dalam penyuluhan juga kurang dan faktor enabling yaitu karena waktu pelayanan di puskesmas yang terbatas hanya sampai siang hari. Oleh karena itu perlu ditinjau kembali pemanfaatan buku KIA sesuai dengan fungsinya dengan menyediakan media KIE sehingga dapat dipahami oleh ibu hamil/balita serta keluarga, selain itu perlu peninjauan kembali beban kerja bidan dan kompetensinya sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, dan lebih meningkatkan kembali peran kader dalam penyuluhan kepada ibu hamil/balita di masyarakat.

One of the objectives of the MCH program is to increase family independence in maintaining maternal and child health because mothers and children are vulnerable to various problems such as morbidity and nutritional disorders which often end in disability or death, through efforts to use KIA books. The MCH handbook must be owned by every pregnant woman to know the development of maternal health and growth and development of children up to the age of 5 years, an integrated guidebook that is used as a function of recording, communication, information and education for pregnant women and families. The effective use of MCH books can improve the health of mothers and children so that they can reduce maternal mortality, child malnutrition and infant mortality. This study aims to describe the behavior of pregnant women and toddlers in terms of predisposing, reinforcing and enabling factors in the use of MCH books. This qualitative research uses the design of Rapid Assessment Procedures (RAP) for pregnant women/toddlers with source triangulation in husband informants, posyandu cadres and midwives then subject analysis with content analysis. The results showed that the utilization of the KIA book by pregnant women was still limited to prenatal care, immunization and weighing at the Posyandu. The frequency of maternal antenatal care (ANC) is more than 4 times during the pregnancy but reading interest and compliance with caring for KIA books are still low. This is due to the trigger factors (predisposing) of mothers lack of knowledge about the function of MCH books as communication, information and education in maternal and child health, reinforcing factors lacking husband support, lack of support from midwives in providing counseling about the functions of MCH books caused because of the heavy workload, lack of motivation and lack of training in the past 1 year, besides that cadre support in counseling is also lacking and enabling factors (enabling) affordability of health facilities, namely because the service time at the puskesmas is limited to daylight hours. Therefore, it is necessary to review the use of MCH books inccordace with their function by providing IEC media assistance so that they can be understood by pregnant women/toddlers and families. In addition, it is necessary to review the workload of midwives and their competence as the spearhead in maternal and child health services in the community, and further enhance the role of cadres in counseling to pregnant women/toddlers in the community."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>