Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77020 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Ramadhanty, athor
"Skripsi ini dibuat untuk menganalisis akad yang terjadi di dalam transaksi dompet
elektronik atau electronic wallet (e-wallet). Objek yang dipilih dalam penelitian ini
adalah e-wallet pada penyedia jasa transportasi online yaitu Gopay sebagai e-wallet
dari Gojek yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Analisis dilakukan
dengan metode kualitatif deskriptif untuk melihat apa saja akad yang bisa terjadi di
dalam transaksi e-wallet dan pengaruhnya terhadap pengguna maupun pekerja.
Penelitian ini juga didukung dengan wawancara kepada pihak yang terkait dengan
praktik e-wallet dan ahli pada bidang tersebut. Hasil analisis ini menyimpulkan
bahwa akad yang terdapat pada e-wallet dapat berupa pinjaman, titipan, dan sewa
dibayar di muka.

This thesis was made to analyze the contract of transactions that occurs in electronic
wallet (e-wallet). The object chosen in this study is the e-wallet on the online
transportation service provider, namely Gopay as the e-wallet from Gojek, which is
most used by Indonesian people. The analysis was conducted using a descriptive
qualitative method to see what contracts can occur in e-wallet transactions and their
effects on users and workers. This research was also supported by interviews with
parties related to e-wallet practices and experts in the field. The results of this
analysis conclude that the contract contained in the e-wallet can be in the form of loans, deposits, and rent paid in advance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Ramadhanty
"Skripsi ini dibuat untuk menganalisis akad yang terjadi di dalam transaksi dompet elektronik atau electronic wallet (e-wallet). Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah e-wallet pada penyedia jasa transportasi online yaitu Gopay sebagai e-wallet dari Gojek yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Analisis dilakukan
dengan metode kualitatif deskriptif untuk melihat apa saja akad yang bisa terjadi di dalam transaksi e-wallet dan pengaruhnya terhadap pengguna maupun pekerja. Penelitian ini juga didukung dengan wawancara kepada pihak yang terkait dengan praktik e-wallet dan ahli pada bidang tersebut. Hasil analisis ini menyimpulkan bahwa akad yang terdapat pada e-wallet dapat berupa pinjaman, titipan, dan sewa dibayar di muka.
This thesis is made to analyze contracts that occur in electronic wallet transactions or electronic wallets (e-wallet). The object chosen in this study is an e-wallet on an online transportation service provider, namely Gopay as an e-wallet from Gojek which is the most widely used by Indonesian people. Analysis done
with a descriptive qualitative method to see what contracts can occur in e-wallet transactions and their effects on users and workers. This research is also supported by interviews with parties related to e-wallet practice and experts in the field. The results of this analysis conclude that the contracts contained in the e-wallet can be in the form of loans, deposits, and prepaid rent."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rahman Prawira
"Perkembangan informasi dan teknologi di Indonesia telah mendorong masyarakat untuk beradaptasi secara cepat. Hal ini semakin terlihat pada saat pandemi COVID-19, yang juga berdampak kepada perubahan pola aktivitas di masyarakat. Hampir semua kegiatan mengalami perubahan berfokus kepada pendekatan digital, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran. Kehadiran e-wallet menjadi salah satu adaptasi yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, karena sifat penggunaannya yang secara contactless dan effortless memberikan kemudahan bagi penggunanya. Setiap penyedia layanan e-wallet memiliki manfaat, kepuasan, dan resikonya yang berbeda-beda. Hal tersebut yang menjadi faktor keberlanjutan dalam penggunaan aplikasi e-wallet. Penelitian ini dilakukan terhadap 522 responden yang merupakan pengguna aktif e-wallet dalam waktu satu bulan terakhir dari waktu mulai hingga akhir melakukan survei. Tim penulis melakukan pengolahan data setelah data telah dikumpulkan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan Partial Least Square Equation Modeling (PLS-SEM) dengan aplikasi SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 25. Tim penulis menemukan adanya prioritas faktor keamanan yang pengguna anggap memiliki pengaruh paling besar terhadap rasa aman mereka ketika menggunakan aplikasi e-wallet. Faktor-faktor tersebut terdiri dari information provided, user privacy, encryption, dan transaction process. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyedia layanan e-wallet sebagai referensi dalam mengevaluasi layanan yang telah dijalankan, sehingga layanan tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The development of information and technology in Indonesia has encouraged people to adapt quickly. This was increasingly seen during the COVID-19 pandemic, which also had an impact on changes in activity patterns in society. Almost all activities have changed to focus on digital approaches, including in making payment transactions. The presence of e-wallets is one of the adaptations felt by the people of Indonesia, due to the nature of its use which is contactless and effortless to provide convenience for its users. Each e-wallet service provider has different benefits, satisfactions and risks. This is a factor of sustainability in the use of e-wallet applications. This research was conducted on 522 respondents who were active e-wallet users within the last one month from the start to the end of conducting the survey. The writing team performs data processing after the data has been collected. Data processing was carried out using Partial Least Square Equation Modeling (PLS-SEM) with the SmartPLS 4 and IBM SPSS Statistics 25 applications. The author's team found a priority of security factors that users considered had the greatest influence on their sense of security when using the e-wallet application. These factors consist of information provided, user privacy, encryption, and transaction processes. This research is expected to provide benefits for e-wallet service providers as a reference in evaluating services that have been implemented, so that these services can be used on an ongoing basis by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Fanniabelle
"Uang elektronik merupakan instrumen pembayaran nontunai yang memiliki fungsi untuk mendukung ekonomi digital di Indonesia. Tidak hanya jenis uang elektronik dalam negeri saja yang beroperasi, uang elektronik asing dalam bentuk dompet eletkronik telah dapat digunakan di Indonesia. WeChat Pay yang telah bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga dan Alipay yang bekerja sama dengan Bank BCA telah membuat dompet elektronik asing tersebut dapat digunakan oleh wisatawan asing bertransaksi domestik di Indonesia. Skripsi ini kemudian mengambil 2 (dua) pokok permasalahan yaitu bagaimana peraturan perundang-undangan mengatur dompet elektronik lintas batas dan bagaimana implikasi dengan diberlakukannya dompet elektronik lintas batas. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan menekankan pada penggunaan hukum secara tertulis dan didukung dengan hasil wawancara narasumber. Dengan demikian, dapat disimpulkan penerbit dompet elektronik asing harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, seperti bekerja sama dengan BUKU 4 dan terhubung dengan Gerbang Pembayaran Nasional untuk menjamin kepastian penyelesaian transaksi. Adapun dampak diberlakukannya dompet elektronik lintas batas seperti pendanaan terorisme, pencucian uang, serta transparansi data diharapkan dapat diantisipasi. Dengan demikian, dibutuhkan tindakan tegas dari Bank Indonesia untuk mengawasi kegiatan dompet elektronik lintas batas untuk mewujudkan kepastian hukum dan penyelenggaraan kegiatan yang aman, efisien, dan lancar.

A non-cash payment instrument such as electronic money (e-money) has important factocs supporting the digital economy in Indonesia. Not only are domestic electronic money cross border electronic money has also been used in Indonesia. This thesis thesis then takes 2 (two) main issues, namely how the laws and regulations regulate cross border e-wallet and whar are the implications of implementing cross border e-wallets. The research method used is normative juridical, by emphasizing the use of the law in writing and supported by the results of interviewing informants. The conclusions obtained are WeChat Pay which has collaborated with CIMB Niaga and Alipay with BCA has mad this cross border e- wallet available for foreign wallet issuers must cooperate with BUKU 4 and connected to national payment gateways in order to guarantee the certainty of transaction settlement. This cross border transactions has the impact to terrorism financing, money laundering, and data transparency that should be anticipated. Thus, Bank Indonesia should supervise the activities to realize legal certainty and safe and effiecient cross border e-wallet."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desica Nur Adimia
"ABSTRACT
Teknologi komunikasi di Indonesia berkembang pesat dan berdampak terhadap perubahan perilaku masyarakat Indonesia sehingga beberapa sektor industri memanfaatkan teknologi sebagai value daru produknya. Salah satu industri tersebut ialah industri payment gateway. Hal ini juga didukung oleh Indonesia yang sekarang sudah memasuki era cashless. Salah satu produk yang menjadi bagian dari payment gateway dengan produk e-wallet. E-wallet adalah dompet elektronik yang pada dasarnya merupakan bagian dari uang elektronik yang berbasis server. Namun, penggunaanya saat ini masih belum banyak diminati masyarakat dikarenakan produk e-wallet yang ada saat ini sulit dan membutuhkan usaha besar dalam penggunaannya. Padahal sebagai produk yang bertemakan sebuah dompet, e-wallet seharusnya dilengkapi dengan experience penggunaan dompet fisik yaitu low-effort experience dan ease of use. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mobile aplikasi e-wallet dengan mengukur cognitive load resource dan mengevaluasi experience yang dirasakan user, lalu memberikan output berupa design baru yang dilengkapi dengan experience penggunaan dompet fisik/konvensional dan lebih user oriented. Evaluasi dilakukan pada objek aplikasi e-wallet, yaitu OVO Wallet, dengan pengukuran performance metrics dan self-reported metrics, dilakukan juga pengukuran cognitive load resource. Hasil evaluasi tersebut akan dijadikan dasar perancangan design baru dari produk e-wallet.

ABSTRACT
Communication technology in Indonesia is growing rapidly and has an impact on the changing behavior of Indonesian people. The high use of communication technology by the Indonesian people make some industrial sectors use technology as the value of its products. One such industry that use technology as the value of its product is payment gateway industry. It is also supported by Indonesia which is now entering the cashless era. E wallet is one of payment gateway product that has the potential to be a product of the ideal payment. E wallet is an electronic wallet that is basically a part of server based electronic money. However, its current use is still not much demanded by the public because e wallet products that currently use by most people are difficult and require big effort in its use. Whereas as a product which adopt a ldquo wallet rdquo concept, e wallet should be equipped with the experience of using a physical wallet that is low effort experience and ease of use. Therefore, this study aims to evaluate mobile e wallet applications by measuring cognitive load resources and evaluating user experience of e wallet, then providing new design output that comes with the experience of using physical conventional wallets and more user oriented. Evaluation was performed on e wallet application object, namely OVO Wallet, with performance metrics and self reported metrics measurement, also measurement of cognitive load resource. The results of these evaluations will serve as the basis for designing new designs of e wallet products. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsanaa Patricia Khonsaa
"E-wallet telah menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia saat ini sehingga e-wallet berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya. Salah satunya dengan menggunakan biometric security systems (BSS) untuk melakukan autentikasi pada proses transaksi di e-wallet. Dibalik kemudahan dan kecepatan yang diberikan oleh metode BSS, penggunaan dan pengumpulan data biometrik yang sensitif ini dapat menimbulkan privacy concern terkait data yang telah dibagikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi privacy concern pengguna e-wallet serta pengaruhnya kepada niat penggunaan BSS secara aktual. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua teori yaitu APCO framework dan teori privacy calculus. Penelitian ini dilakukan kepada 663 responden yang pernah atau sedang menggunakan BSS pada aplikasi e-wallet mereka. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) pada aplikasi AMOS 24/26. Hasil penelitian menemukan bahwa trust toward platform, privacy protection regulation, dan privacy policy effectiveness memengaruhi privacy concern pengguna dalam membagikan data biometrik pada aplikasi e-wallet. Penelitian ini juga menemukan bahwa benefit dan risk yang dirasakan pengguna memengaruhi niat perilaku pengguna dalam penggunaan biometric security system secara aktual pada aplikasi e-wallet. Privacy concern yang dirasakan pengguna juga memengaruhi behavioral intention dan hal ini memengaruhi kepada actual usage dari penggunaan BSS. Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, dan privacy control pada e-wallet tidak memiliki pengaruh terhadap kekhawatiran pengguna dalam pembagian data biometrik ketika akan menggunakan BSS pada e-wallet. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk memperluas penelitian terkait privacy concern serta privacy calculus dengan penambahan variabel actual usage sebagai tindak lanjut dari outcomes dalam konteks penggunaan BSS di e-wallet. Penelitian ini menyarankan penyedia layanan aplikasi e-wallet untuk menjaga kepercayan pengguna dalam menjaga privasi data mereka, memberikan informasi terkait kebijakan regulasi pemerintah yang mengatur privasi data, serta informasi tentang kebijakan privasi yang dilakukan secara efektif terkait perlindungan data biometrik.

E-wallet has become the most preferred payment method by Indonesians today, so e-wallet providers strive to provide the best service for their users. One way is by using a biometric security system (BSS) to authenticate the transaction process on the e-wallet. Despite the convenience and speed provided by the BSS method, the use and collection of this sensitive biometric data can raise privacy concerns regarding the data that has been shared. Therefore, this research was conducted to find out what factors can affect the privacy concerns of e-wallet users and their influence on the actual intention to use BSS. In this study, the authors used two theories, the APCO framework and the privacy calculus theory. This research was conducted on 663 respondents who had or are currently using BSS in their e-wallet applications. Data analysis is conducted using the Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) method on AMOS 24/26 application. The results of the study found that trust toward platforms, privacy protection regulation, and privacy policy effectiveness affect user privacy concerns in sharing biometric data in e-wallet applications. This study also found that the benefits and risks perceived by users influence the user's behavioral intention to actually use BSS in e-wallet applications. The user's perceived privacy concern also influences behavioral intention and this affects the actual usage of using BSS. In addition, the research results prove that privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, and privacy control on e-wallets have no effect on user concerns in sharing biometric data when using BSS on the e-wallet. The results of this study can also contribute to expanding research related to privacy concerns and privacy calculus by adding the actual usage variable as a follow-up of outcomes in the context of using BSS in e-wallets. This study suggests that e-wallet application service providers should maintain user confidence in maintaining their data privacy, and provide information regarding government regulatory policies governing data privacy, as well as information about privacy policy that are carried out effectively related to the protection of biometric data."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Banowati Rahmah
"E-wallet telah menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia saat ini sehingga e-wallet berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya. Salah satunya dengan menggunakan biometric security systems (BSS) untuk melakukan autentikasi pada proses transaksi di e-wallet. Dibalik kemudahan dan kecepatan yang diberikan oleh metode BSS, penggunaan dan pengumpulan data biometrik yang sensitif ini dapat menimbulkan privacy concern terkait data yang telah dibagikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi privacy concern pengguna e-wallet serta pengaruhnya kepada niat penggunaan BSS secara aktual. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua teori yaitu APCO framework dan teori privacy calculus. Penelitian ini dilakukan kepada 663 responden yang pernah atau sedang menggunakan BSS pada aplikasi e-wallet mereka. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) pada aplikasi AMOS 24/26. Hasil penelitian menemukan bahwa trust toward platform, privacy protection regulation, dan privacy policy effectiveness memengaruhi privacy concern pengguna dalam membagikan data biometrik pada aplikasi e-wallet. Penelitian ini juga menemukan bahwa benefit dan risk yang dirasakan pengguna memengaruhi niat perilaku pengguna dalam penggunaan biometric security system secara aktual pada aplikasi e-wallet. Privacy concern yang dirasakan pengguna juga memengaruhi behavioral intention dan hal ini memengaruhi kepada actual usage dari penggunaan BSS. Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, dan privacy control pada e-wallet tidak memiliki pengaruh terhadap kekhawatiran pengguna dalam pembagian data biometrik ketika akan menggunakan BSS pada e-wallet. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk memperluas penelitian terkait privacy concern serta privacy calculus dengan penambahan variabel actual usage sebagai tindak lanjut dari outcomes dalam konteks penggunaan BSS di e-wallet. Penelitian ini menyarankan penyedia layanan aplikasi e-wallet untuk menjaga kepercayan pengguna dalam menjaga privasi data mereka, memberikan informasi terkait kebijakan regulasi pemerintah yang mengatur privasi data, serta informasi tentang kebijakan privasi yang dilakukan secara efektif terkait perlindungan data biometrik.

E-wallet has become the most preferred payment method by Indonesians today, so e-wallet providers strive to provide the best service for their users. One way is by using a biometric security system (BSS) to authenticate the transaction process on the e-wallet. Despite the convenience and speed provided by the BSS method, the use and collection of this sensitive biometric data can raise privacy concerns regarding the data that has been shared. Therefore, this research was conducted to find out what factors can affect the privacy concerns of e-wallet users and their influence on the actual intention to use BSS. In this study, the authors used two theories, the APCO framework and the privacy calculus theory. This research was conducted on 663 respondents who had or are currently using BSS in their e-wallet applications. Data analysis is conducted using the Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) method on AMOS 24/26 application. The results of the study found that trust toward platforms, privacy protection regulation, and privacy policy effectiveness affect user privacy concerns in sharing biometric data in e-wallet applications. This study also found that the benefits and risks perceived by users influence the user's behavioral intention to actually use BSS in e-wallet applications. The user's perceived privacy concern also influences behavioral intention and this affects the actual usage of using BSS. In addition, the research results prove that privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, and privacy control on e-wallets have no effect on user concerns in sharing biometric data when using BSS on the e-wallet. The results of this study can also contribute to expanding research related to privacy concerns and privacy calculus by adding the actual usage variable as a follow-up of outcomes in the context of using BSS in e-wallets. This study suggests that e-wallet application service providers should maintain user confidence in maintaining their data privacy, and provide information regarding government regulatory policies governing data privacy, as well as information about privacy policy that are carried out effectively related to the protection of biometric data."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Tegar
"

Peningkatan ke layanan premium di electronic wallet (e-wallet) membutuhkan informasi pribadi pengguna seperti kartu tanda penduduk (KTP). Dengan banyaknya isu privasi yang terjadi, penelitian terkait privasi informasi di konteks e-wallet dan mobile payment justru masih jarang. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi privacy concerns pada peningkatan ke layanan premium e-wallet dengan basis model antecedents–privacy concerns–outcomes (APCO) lalu meninjau fenomena privacy paradox melalui teori privacy calculus. Model diuji menggunakan metode covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) dengan data survei yang terkumpul dari 804 pengguna e-wallet Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa privacy awareness, information sensitivity, privacy policy, dan trust berpengaruh secara signifikan terhadap privacy concerns pengguna. Lalu, trust, perceived benefits, dan privacy concerns berpengaruh secara signifikan terhadap intention to upgrade ke layanan premium. Penelitian ini juga menemukan bukti empiris fenomena privacy paradox yang disebabkan oleh hubungan yang lebih kuat antara perceived benefits dengan intention to upgrade dibandingkan privacy concerns dengan intention to upgrade. Penelitian ini memperdalam pengetahuan dalam konteks e-wallet dan mobile payment dengan memperkenalkan layanan premium serta memberikan wawasan terkait perilaku privasi pengguna.


Premium services upgrade in electronic wallets (e-wallets) requires the user’s personal information such as identity cards. With so many privacy issues occurring, research related to information privacy in the context of e-wallet and mobile payment is still scarce. This study analyzes the factors that affect privacy concerns in upgrading to premium e-wallet services on the antecedents–privacy concerns–outcomes (APCO) model and then examines the privacy paradox phenomenon using the privacy calculus theory. The model was tested using the covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) method with survey data collected from 804 Indonesian e-wallet users. The results of this study indicate that privacy awareness, information sensitivity, privacy policy, and trust significantly affect privacy concerns. Furthermore, trust, perceived benefits, and privacy concerns significantly affect the intention to upgrade into premium services. This study also found empirical evidence of the privacy paradox phenomenon caused by a stronger relationship between perceived benefits and intention to upgrade compared to privacy concerns with the intention to upgrade. This study deepens the body of knowledge in the context of e-wallet and mobile payment by introducing premium services and also provides insight related to its users’ privacy behavior.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Diponegoro Widodo
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e-wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-walletpada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Diponegoro Widodo
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e- wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-wallet pada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>