Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Soebachman
Yogyakarta: Syura Media Utama, 2013
959.8 AGU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1984
959.802 SAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
"Ratu Adil: Ramalan Jayabaya & Sejarah Perlawanan Wong Cilik adalah kisah pergulatan dan perlawanan wong cilik. Karya monumental ini, dengan menggali berbagai literatur penting, mampu menerobos dan menguak kepingan-kepingan sejarah yang terabaikan di Jawa pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Buku ini juga menampilkan kepingan-kepingan sejarah itu dalam goresan kuas Budi Ubrux. Lebih dari lima puluh lukisan yang menggambarkan perlawanan nasib wong cilik ditampilkan dengan memukau. Ratu Adil: Ramalan Jayabaya & Sejarah Perlawanan Wong Cilik adalah harapan yang terus hidup dan terpendam dalam kebisuan wong cilik. Ketika ditanya siapakah Ratu Adil, jagonya berkokok memanggil matahari di pagi hari lalu pergi mengais nasi. Mana yang lebih dahulu terbangun, jagonya atau matahari tiada ia peduli. Ia hanya mau orang mengerti, harapannya adalah matahari, dan jagonya adalah penderitaannya sendiri. Ia percaya Ratu Adilnya tak lain hanyalah manunggalnya penderitaan dan harapan laksana manunggaling kawula lan Gusti, yang membangkitkannya untuk melawan nasib ketika kebebasannya dibelenggu derita yang tak tertanggungkan lagi. Mereka, wong-wong cilik itu bukanlah kalah, mereka hanya menitipkan rahasia penderitaan, tempat tersimpannya harapan akan masa depan di mana ditegakkan negeri ijo royo-royo panjang punjung lohjinawi murah sandang murah pangan, rojo koyo gembira berjingkrak-jingkrak iwen-iwen, itik, ayam, dan banyak pulang ke kandang diiringi sorak: keadilan turun bagaikan embun kesejahteraan mekar bagaikan bunga bakung wong cilik tiada lagi miskin dan papa tertawa ngguyu asuka-suka dengan tawa zaman Kerta jago-jago mereka merdu kokoknya mengusir pilu menghapus rindu hingga menjauh sudah air mata dari bumi yang tiada lagi berduri-duri derita. Selling Point: - Karya monumental Sindhunata - Menampilkan karya-karya Budi Ubrux - Mampu menerobos dan menguak kepingan-kepingan sejarah yang terabaikan di Jawa pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
"
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2024
959.802 SIN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Sitor, 1923-2014
Jakarta : Grafindo Mukti, 1993
959.8 SIT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sastra dan wanita edisi ini membahas mengenai legenda Ratu Kidul: sebuah analisis isi dan pergeseran fungsi pada Seminar Sastra Bandingan II di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, tanggal 21 - 22 Desember 1990.
Dari sekian banyak legenda rakyat Jawa, salah satu yang terkenal adalah legenda Ratu Kidul. Dari namanya dapat diketahui bahwa legenda ini mencerminkan suatu kekuasaan atas kekuatan yang ad adi selatan (selatan pulau Jawa) ..."
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1990
K 499.221 SAS
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Sugih Nugroho
"Penelitian ini merupakan penelitian arkeologi Pemukiman skala semi mikro, dengan perspektif ekologi dan pendekatan adaptasi manusia. Kompleks Kraton Ratu Baka merupakan situs pemukiman yang dihuni sejak masa sebelum tahun 714 Saka (792 M). Pemukiman yang pertama tercatat dalam prasasti adalah pada masa abad VIII M s.d abad X M. Namun sebagai pemukiman, kompleks Kraton Ratu Baka yang terletak di bukit Ratu Baka ini mempunyai kondisi lingkungan yang kurang memadai sebagai tempat bermukim. Kekurangan-kekurangan meliputi keadaan topografinya sangat curam, merupakan bukit berbatu, mengandung kapur dan berdaya serap rendah. Karena itu wilayah ini tidak mempunyai sumber daya air yang didapat dari dalam tanah. Namun, walau begitu curah hujan di wilayah ini tinggi, sehingga masalah air dapat diatasi dengan mendapatkan air dari air hujan. Tetapi, curah hujan tinggi juga menimbulkan bahaya sampingan, yaitu erosi dan tanah longsor yang bisa datang setiap saat. Erosi tinggi lebih muncul lagi apabila tanah di wilayah ini merupakan tanah urugan, berdaya serap rendah, sedikit flora yang dapat menahan erosi serta tipisnya jarak permukaan tanah dengan batuan dibawahnya. Dengan berbagai kekurangan tersebut masyarakat di Kompleks tersebut membangun sebuah jaringan teknologi yang dapat mengatasi keadaan alamnya. 1. Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan Air. Hujan merupakan sumber utama dalam penyediaan air di Kompleks Kraton Ratu Baka. Keadaan tanah yang sulit memerangkap air, menyebabkan air cenderung menjadi air permukaan dan mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah ataupun menggenang. Untuk mengendalikan air agar tidak mengalir ke tempat-tempat datar, maka dilakukan usaha_-usaha yang memerlukan kemampuan teknik memadai. Kemampuan teknis penghuni kompleks Kraton Ratu Baka adalah dalam mewujudkan suatu teknologi yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan lingkungan fisik di wilayah tersebut. Secara detail, sistem pengelolaan air yang ada membagi menjadi tiga buah bentuk, (1) Saluran Air Distribusi, (2) Saluran Air Penbuangan dan, (3) Kolam Penampungan Air. Pengandalian terhadap air dilakukan dengan pembuatan penampungan air dan sistem drainase yang tepat. Penampungan dan peresapan air dilakukan dengan membuat kolam-kolam penampung air yang dapat juga berfungsi sebagai penjernihan air dan kolam persediaan untuk kebutuhan sehari-hari baik di musim penghujan maupun musim kemarau. Sistem drainase dibuat dengan membuat saluran-saluran penghubung di tempat-tempat tertentu untuk menjaga air tetap mengalir ke tempat-tempat yang ditentukan dan tidak menggenang sehingga tempat menjadi becek dan tidak sedap dipandang mata. Dengan cara pengendalian air tersebut maka diperoleh persediaan air yang mencukupi dan kondisi lingkungan tetap terjaga, serta dapat mengatasi kesulitan air terutama pada musim kemarau. 2. Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan. Pada tanah yang terdapat perbedaan ketinggian dibuat talud yang disangga dengan tatanan batu putih untuk memperkuat dan mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Usaha lain untuk memperkuat daya tanah adalah membuat tanah yang berundak-undak atau disebut terasering. Hampir di semua kelompok bangunan di kompleks Kraton Ratu Baka ini terlihat dibuat dengan cara terasering. Seperti pada Kelompok Barat, yang dibagi menjadi tiga teras, yaitu teras 1, teras 2 dan teras 3. Secara mekanis, fungsinya adalah untuk mengurangi laju air turun ke tempat yang lebih rendah, Sedangkan fungsi spiritualnya adalah untuk membedakan kesakralan tempat, karena tempat yang lebih tinggi mempunyai tingkat kesakralan lebih tinggi daripada teras yang lebih rendah."
2000
S12062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparwan G. Parikesit
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
920.71 Par H
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Novansyah
"Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh orang-orang yang mempunyai cerita tersebut sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif folkstory . Di Indonesia khususnya di beberapa daerah, legenda sangat meresap pada sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Legenda dapat menjadi suatu identitas bagi tempat yang melekat dengan legenda itu. Identitas tempat dapat dibangun dari persepsi masyarakat tentang suatu hal dan di lekatkan pada tempat tersebut.
Peneliti melihat ini sebagi suatu hal menarik untuk diteliti karena dalam ilmu geografi terdapat konsep sense of place yang dapat diartikan sebagai perasaan seseorang terhadap suatu tempat yang membuat seseorang tersebut melihat tempat itu berbeda dengan orang lain. Wilayah pantai Bantul, Yogyakarta merupakan wilayah yang terletak di selatan Pulau Jawa begitu pula dengan Wilayah pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Kedua wilayah itu memiliki karakteristik yang hampir sama mulai dari bentuk pantai hingga karakteristik ombak yang sangat besar dan dapat menjadikannya sebagai tempat wisata seperti surfing dan lain-lain.
Selain itu kedua wilayah pantai ini terkenal dengan legenda Nyi Roro Kidul yang menjadi ide dasar dari penelitian ini karena dianggap memiliki sejarah dan juga tempat-tempat keramat yang melambangkan Nyi Roro Kidul. Oleh karena, itu muncul berbagai pandangan tentang wilayah pantai tersebut. Sehingga dapat dilihat bahwa legenda dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat luas khususnya masyarakat sekitar maupun wisatawan.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode story telling. Dari hasil analisis tersebut Pantai Parangtritis dan Pantai Karang Hawu dianggap memiliki identitas tempat wisata pantai yang memiliki nilai sakral yang tinggi dibandingkan dengan pantai lain yang diteliti yang hanya berfungsi sebagai Wisata Pantai pada umumnya.

Legend is the story of people 39s prose which is regarded by people who have the story as something that really happened. Therefore, Legend is often seen as a collective history folkstory. In Indonesia, especially in some areas, legend have special means for the life of a society. Legend can be an identity for the place attached to that legend. Place identity can be built from the public perception of something that attached to that place.
Researcher see this as an interesting thing to be studied, because in geography there is concept of sense of place that can be interpreted as a feeling of someone against a place that makes a person see that place is different from others. The coastal area of Bantul, Yogyakarta is an area located in the south of Java Island as well as the coastal area of Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Both areas have almost the same characteristics ranging from the shape of the beach to the characteristics of the waves are very large and can make it become tourist attractions such as surfing and others.
In addition, these two coastal areas are famous for the legend of Nyi Roro Kidul which became the basic idea of this research because it is considered to have history and also sacred places that symbolize Nyi Roro Kidul. Therefore, it appears various views about the coastal region. So it can be seen that the legend can affect the minds of the wider community, especially the surrounding community and tourists.
This research uses descriptive analysis method and story telling method. From the results of the analysis, Parangtritis Beach and Karang Hawu Beach is considered to have the identity of beach resorts that have a high sacred value compared with other beaches studied that only serves as a tourism beach in general.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1995
320.092 ALA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Putri Yusiani
"Jumlah prasasti berbahasa Sansekerta yang ditemukan di Indonesia sangat sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah prasasti berbahasa Jawa Kuno. Hal itu mungkin disebabkan oleh rumitnya aturan yang terdapat dalam tata bahasa Sansekerta dan terbatasnya masyarakat yang memahami bahasa tersebut. Maka, berbeda dengan prasasti berbahasa Jawa Kuno yang biasanya memuat tentang perihal kehidupan sehari-hari dan lain-lain, prasasti-prasasti berbahasa Sansekerta hanya berfungsi sebagai sarana legitimasi, puji-pujian kepada dewa, ajaran keagamaan, silsilah raja dan pernyataan kemenangan. Salah satu dari sedikitnya prasasti berbahasa Sansekerta di atas adalah tiga buah prasasti dari bukit Ratu Baka yang berangka tahun 778 Saka. Baik aksara, isi dan interpretasi dari ketiga prasasti ini telah diteliti oleh J.G. de Casparis dalam bukunya Prasasti Indonesia II. Dalam bukunya tersebut de Casparis menyebutkan tentang adanya penyimpangan tata bahasa Sansekerta pada ketiga prasasti tersebut, yaitu prasasti Krttikavasalinga, Tryamvakalinga, dan Haralinga. Namun, dalam penjelasannya tersebut de Casparis hanya memberikan sedikit contoh tentang penyimpangan yang terjadi.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui letak penyimpangan penggunaan tata bahasa Sansekerta yang digunakan pada kalimat-kalimat dalam prasasti Krttikavasalinga, Tryamvakalinga, dan Haralinga sekaligus mengetahui faktor-faktor penyebab penyimpangan tata bahasa yang terjadi pada ketiga prasasti tersebut. Apabila penelitian dapat memberikan jawaban atas permasalahan-_permasalahan yang diajukan, dapat diketahui pula fungsi prasasti-prasasti berbahasa Sansekerta dalam masyarakat Jawa Kuno. Setelah dilakukan pembacaan dan analisis ulang, ditemukan empat jenis penyimpangan tata bahasa Sansekerta. Diantaranya adalah lima belas penyimpangan fonologi, tiga penyimpangan morfologi, dua penyimpangan samdhi, dan tujuh penyimpangan deklinasi. Empat jenis penyimpangan tersebut kemudian setelah dikorelasikan dengan beberapa hipotesa penyebab penyimpangan tata bahasa, dapat memberikan kemungkinan jawaban tentang faktor penyebabnya.
Maka diperkirakan terdapat dua penyebab dari penyimpangan tata bahasa Sansekerta yang terjadi pada ketiga prasasti ini, yaitu : (1) Kurangnya penguasaan citralekha terhadap aturan tata bahasa Sansekerta tertentu. Hal ini disebabkan oleh karena penyimpangan yang terjadi cenderung acak, tidak konsisten dan ditemukan banyak kalimat yang menggunakan tata bahasa yang benar, (2) Adanya pengaruh dari bahasa Jawa Kuno yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa penyimpangan fonologi berupa penggandaan konsonan yang biasa terjadi dalam bahasa Jawa Kuno. Apabila melihat isi dari sebagian besar prasasti-prasasti berbahasa Sansekerta, termasuk ketiga prasasti ini, maka makin jelaslah fungsi prasasti berbahasa Sansekerta dalam masyarakat Jawa Kuno. Fungsinya bukan sebagai uraian putusan biasa, tetapi sebagai putusan sakral yang isinya dilandaskan atau dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat kedewaan. Hal yang sama berlaku pada kedudukan bahasa Sansekerta pada masyarakat Jawa Kuno. Bahasa Sansekerta berfungsi sebagai bahasa 'tinggi', yang hanya digunakan untuk mengumumkan sesuatu yang penting atau sakral, baik itu yang berkaitan dengan keagamaan atau dengan kelegitimasian raja"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>