Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradini Ajeng Gemellia
"

Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada periode 2020-2035 dimana kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kesejahteraan penduduk Indonesia di masa tersebut. Kognitif anak digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia yang dapat memprediksi pendapatan di saat dewasa. Salah satu faktor yang paling besar memengaruhi kognitif anak adalah investasi orangtua yaitu waktu, energi dan sumber daya yang diberikan kepada anak. Penelitian ini menggunakan jam kerja orangtua sebagai variabel utama karena mayoritas pekerja Indonesia saat ini bekerja di atas jam kerja normal serta jam kerja orangtua berkaitan dengan investasi orangtua.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jam kerja orangtua terhadap kognitif  anak di Indonesia. Unit analisis penelitian ini adalah anak berusia 7-14 tahun yang masih memiliki dan tinggal bersama orang tua. Penelitian ini menggunakan data IFLS tahun 2007 dan 2014. Dengan menggunakan metode estimasi OLS, hasil penelitian ini menunjukan bahwa baik jam kerja ayah maupun jam kerja ibu pada saat anak usia dini ataupun saat anak usia sekolah berpengaruh signifikan terhadap kognitif anak usia sekolah. Jam kerja ayah maupun ibu pada saat anak usia dini memiliki pengaruh yang paling besar dalam mengurangi kognitif anak di usia sekolah.


Indonesia will experience a demographic bonus peak in 2020-2035 where the quality of human resources can determine the welfare of the Indonesian population at that time. The cognitive of children is used to measure the quality of human resources that can predict earnings in adulthood. One of the factors that most influences a childs cognitive is parental investment, such as the time, energy and resources that provided to the child. This study uses parental working hours as the main variable because the majority of Indonesian workers currently work above the normal working hours as well as parental work hours related to parental investment. This study aims to study the effect of parental working hours on the cognitive of children in Indonesia. The unit of analysis of this study is children aged 7-14 years who still have and live with their parents. This study uses IFLS 2007 and 2014. Using the OLS estimation method, the results of this study indicate that both fathers working hours and mothers working hours during early childhood or when children in school-age have a significant effect on the cognitive of children in school-age. Father and mothers working hours during early childhood have the greatest influence in reducing the cognitive abilities of children in school-age.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradini Ajeng Gemellia
"Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada periode 2020-2035 dimana kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kesejahteraan penduduk Indonesia di masa tersebut. Kognitif anak digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia yang dapat memprediksi pendapatan di saat dewasa. Salah satu faktor yang paling besar memengaruhi kognitif anak adalah investasi orangtua yaitu waktu, energi dan sumber daya yang diberikan kepada anak. Penelitian ini menggunakan jam kerja orangtua sebagai variabel utama karena mayoritas pekerja Indonesia saat ini bekerja di atas jam kerja normal serta jam kerja orangtua berkaitan dengan investasi orangtua.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jam kerja orangtua terhadap kognitif  anak di Indonesia. Unit analisis penelitian ini adalah anak berusia 7-14 tahun yang masih memiliki dan tinggal bersama orang tua. Penelitian ini menggunakan data IFLS tahun 2007 dan 2014. Dengan menggunakan metode estimasi OLS, hasil penelitian ini menunjukan bahwa baik jam kerja ayah maupun jam kerja ibu pada saat anak usia dini ataupun saat anak usia sekolah berpengaruh signifikan terhadap kognitif anak usia sekolah. Jam kerja ayah maupun ibu pada saat anak usia dini memiliki pengaruh yang paling besar dalam mengurangi kognitif anak di usia sekolah.

Indonesia will experience a demographic bonus peak in 2020-2035 where the quality of human resources can determine the welfare of the Indonesian population at that time. The cognitive of children is used to measure the quality of human resources that can predict earnings in adulthood. One of the factors that most influences a child's cognitive is parental investment, such as the time, energy and resources that provided to the child. This study uses parental working hours as the main variable because the majority of Indonesian workers currently work above the normal working hours as well as parental work hours related to parental investment.
This study aims to study the effect of parental working hours on the cognitive of children in Indonesia. The unit of analysis of this study is children aged 7-14 years who still have and live with their parents. This study uses IFLS 2007 and 2014. Using the OLS estimation method, the results of this study indicate that both father's working hours and mother`s working hours during early childhood or when children in school-age have a significant effect on the cognitive of children in school-age. Father and mother's working hours during early childhood have the greatest influence in reducing the cognitive abilities of children in school-age."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maurizky Febriansyah
"Studi PISA di tahun 2018 menunjukkan rendah dan lambatnya perkembangan kognitif literasi dari peserta didik di Indonesia, di mana Indonesia menempati peringkat 10 terbawah di ketiga bidang literasi. Isu tersebut menjadi salah satu agenda pembangunan ekonomi nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024 terkait kualitas sumber daya manusia. Menurut teori fungsi produksi kognitif oleh Leibowitz (1974) dan Todd & Wolpin (2007), rumah tangga memiliki peran dalam perkembangan kognitif anak, yaitu melalui pemberian input investasi rumah tangga berupa kuantitas dan kualitas waktu. Selain itu, kognitif juga dipengaruhi oleh kecerdasan genetik dan input sekolah. Namun, isu tingginya jam kerja dan tingkat prevalensi depresi di Indonesia dapat menghambat orang tua memberikan waktu yang berkualitas kepada anak. Jam kerja dapat menjadi proksi dari kuantitas waktu dan gejala depresi sebagai proksi dari kualitas waktu (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan jam kerja dan kesehatan mental orang tua terhadap kognitif anak dalam konteks investasi rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima di tahun 2014/2015 dengan metode regresi ordinary least square. Unit analisis dalam penelitian ini adalah anak usia 7-14 tahun yang memiliki orang tua lengkap dan hidup bersama. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1.894 anak usia 7-14 tahun yang memiliki data kontrol lengkap, antara lain karakteristik anak, ayah, ibu, sosial ekonomi rumah tangga, dan sekolah. Penelitian ini menemukan hubungan positif signifikan di tingkat 1% antara jam kerja ayah dan kognitif anak. Namun, hasil tidak menunjukkan hubungan signifikan antara jam kerja ibu dan kognitif anak. Peneliti memodifikasi jam kerja ibu dari numerik menjadi dummy overtime dan menemukan hubungan negatif signifikan di tingkat 10%. Hal ini menunjukkan peran bereda dari ayah dan ibu terhadap kognitif anak. Selain itu, regresi menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara orang tua depresi dengan kognitif anak. Di luar konteks investasi rumah tangga, peneliti menemukan mayoritas variabel-variabel terkait kecerdasan genetik dan input sekolah signifikan terhadap kognitif anak. Dengan demikian, isu rendahnya kognitif anak dapat diatasi melalui peran orang tua dan rumah tangga, serta peran pemerintah dalam kebijakan terkait input sekolah.

In 2018, the PISA survey revealed that Indonesian students' cognitive literacy development is poor and slow, with the country ranking in the bottom ten in all three literacy domains. This is one of the national economic development agendas related to human resource quality in the 2020-2024 RPJMN. According to Leibowitz (1974) and Todd & Wolpin (2007)'s cognitive production function theory, households play an important role in children's cognitive development by giving home investment in the form of quantity and quality of time. In addition, inherited intelligence and school inputs have an effect on cognitive abilities. High working hours and the prevalence of depression in Indonesia, on the other hand, can impede parents from spending quality time with their children. Working hours can be used as a proxy for time quantity, while depressive symptoms can be used as a proxy for time quality (Becker, 1965; Saptarini et al., 2020). As a result, this study aimed to investigate the impact of working hours and parents' mental health on children's cognitive development in the context of household investment. The ordinary least square regression approach was used to analyze data from the Indonesian family life survey's fifth wave in 2014/2015. This study's unit of analysis includes children aged 7 to 14 who have both parents and live together. This study included 1,894 children aged 7 to 14 with complete control data on their parents, mothers, family socioeconomics, and schools. The father's working hours and the child's cognitive abilities were found to have a significant positive relationship at the 1% level in this study. However, there was no evidence of a relationship between the mother's working hours and the child's cognitive abilities. Researchers modified maternal working hours from numeric to dummy over time and found a significant negative relationship at the 10% level. This illustrates how fathers and mothers play various roles in their children's cognitive development. Furthermore, regressions revealed no significant relationship between depressed parents and their children's cognitive abilities. Outside the context of home investment, the researchers found that most variables related to genetic intelligence and school input were significant to children`s cognitive. Thus, the issue of children's low cognitive abilities can be overcome through the role of parents and households and the government's role in school input policies
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rochani
"Adanya inequality of opportunity dan persistensi antargenerasi, menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti mobilitas intergenerational dalam pendapatan maupun pendidikan. Namun belum banyak yang meneliti intergenerational pada kemampuan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan kognitif anak dengan kemampuan kognitif orangtua, dengan variabel karkteristik rumah tangga sebagai variabel kontrol. Dengan menggunakan data IFLS5, hasil penelitian menunjukkan terdapat intergenerational kemampuan kognitif antara anak dengan orangtua. Faktor yang menunjukkan hubungan yang kuat yaitu pendidikan dan nutrisi. Sementara hubungan interaksi antara kedua orangtua dan anak, serta adanya perbedaan pandangan anak terhadap role model orangtua, penelitian ini menemukan bahwa kemampuan kognitif anak perempuan berhubungan dengan kemampuan kognitif ayah, sementara kemampuan kognitif anak laki-laki berhubungan dengan kemampuan kognitif ibu.

The existence of intergenerational transmission of inequality and its persistence became an interest for many researchers with abundant research in terms of intergenerational mobility in income and education. But not many have examined intergenerational cognitive abilities. This study aims to see the association between cognitive ability of children with parental cognitive abilities, controlling for household background. Using the IFLS5 data, it shows there is an intergenerational cognitive between the child and the parents. Where factors indicate a strong relationship is education and nutrition. Meanwhile the interaction relationship between both parents and children, as well as differences on the role model of their parents, this study found that cognitive of daughters are associated with father 39 s cognitive abilities, while cognitive ability of son is associated with mother rsquo's cognitive ability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amin Rizky
"Kemampuan kognitif anak sebagai indikator kualitas pendidikan merupakan variabel penting dalam pembangunan Indonesia. Beberapa studi telah menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi kognitif anak. Namun belum banyak studi yang membahas bargaining power ibu sebagai determinan kemampuan kognitif anak di Indonesia. Dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5 serta analisis Ordinary Least Square (OLS), studi ini membahas pengaruh karakteristik ibu khususnya bargaining power berupa pengambilan keputusan dalam pendidikan yang berpengaruh terhadap alokasi sumber daya pengeluaran dan waktu di rumah tangga dan kemampuan kognitif anak di Indonesia. Hasil studi menunjukan bahwa bargaining power ibu pada anak berumur 0-7 tahun dan 7-14 tahun tidak signifikan mempengaruhi kemampuan kognitif anak berumur 7-14 tahun. Namun setelah dilakukan interaksi antara bargaining power ibu dan pendidikan ibu, hasil menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan positif terhadap kemampuan kognitif anak.

Children's cognitive ability as an indicator of education quality is essential in Indonesia's development. Several studies have analyzed what factors affect children's cognitive. However, not many studies discuss the bargaining power of mothers as a determinant of children's cognitive abilities in Indonesia. This study uses IFLS 4 and 5 data and Ordinary Least Square (OLS) analysis. Discusses the influence of maternal characteristics, especially bargaining power in the form of decision-making in children's education which affects the allocation of spending and time resources in the household and children's cognitive abilities in Indonesia. The study's results showed that the bargaining power of mothers in children aged 0-7 years and 7-14 years did not significantly affect the cognitive abilities of children aged 7-14 years. However, after the interaction between the mother's bargaining power and education, the results showed a significant positive effect on children's cognitive abilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sugiarti
"Sumber daya insani yang mampu menguasai syari'ah dan teknis perbankan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sistem tatanan perbankan syari?ah yang sehat dan istiqomah dalam penerapan prinsip syari?ah. Untuk itu, diperlukan kinerja yang baik agar tercipta kualitas sumber daya insani yang sesuai dengan harapan masyarakat. Kinerja yang dihasilkan efektif atau tidak, tergantung dari karakteristik masing-masing individu karena salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah karakteristik karyawan (person characteristic).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan kinerja berdasarkan karakteristik individu yang dilihat dari latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan pengalaman organisasi, jenis kelamin dan usia. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan dummy variable dan pengolahan data dilakukan melalui teknik statistik dengan bantuan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan pada variabel latar belakang pendidikan (Edu) dan jenis kelamin (JK). Sedangkan untuk variabel pengalaman kerja (Exp1, Exp2) dan pengalaman organisasi (Org), memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kinerja dengan nilai koefisien regresi -8,467 untuk Exp1, -8,715 untuk Exp2 dan -8,799 untuk Org. Variabel usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,955. Secara bersama-sama (simultan) faktorfaktor individu dalam penelitian ini berpengaruh terhadap kinerja sebesar 11% sedangkan sisanya yaitu sebesar 89%, dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam model.

Human resources who capable of mastering sharia knowledge and technical banking is very needed to create sound Sharia banking system and focused on application of Sharia principles. There for, it is required well performance in order to create human resources in accordance with the expectation of society. The ideal performance depends on individual characteristic. It is because one of the factors which influences the performance is employee characteristic.
The purpose of this research is to examine differences in performance based on individual characteristic of Management Development Program (MDP) participants of Sharia Mandiri Bank force IX-XVII. Quantitative and qualitative approach is used in this research. The research is also performed by multiple linear regression analysis with dummy variable, and data processing is conducted by statistical techniques with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Performance as variable dependent (Y), while individual characteristic as variable independent which consist of education background (Edu), work experiences (Exp1 and Exp2), organizational experience (Org), gender (JK), and age.
The result showed that there is no significant differences in performance between variable education background (Edu) and variable gender (JK). Meanwhile, there is significant differences between variable work experiences (Exp1, Exp2) and variable organizational experiences (Org) with regression coefficient value are -8,467 for Exp1, -8,715 for Exp2, and -8,799 for Org. Variable age also has a significant influence on the performance with regression coefficient value is -0,955. The individual characteristic factors in this research affect the performance by 11% simultaneously while 89% is explained by other variables which is not calculated in model.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Yojana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan SDM terhadap komitmen organisasi dengan persepsi dukungan organisasi sebagai variabel mediasi. Penelitian dilakukan di Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, pada Bulan Mei sampai dengan Juni 2011. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanasi, dengan melibatkan 103 responden yang dipilih secara acak. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala likert. Kuesioner telah di uji validitas dan reliabilitasnya dengan teknik pearson product moment dan tekhnik cronbach alpha. Sebelum dilakukan pengolahan data, data kuesioner yang merupakan data ordinal diubah terlebih dahulu menjadi data interval melalui metode succesive interval dengan microsoft excel 2007. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi melalui tekhnik komputasi SPSS 16 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan SDM positif dan signifikan mempengaruhi komitmen organisasi. Pengelolaan SDM juga positif dan signifikan mempengaruhi persepsi dukungan organisasi. Persepsi dukungan organisasi positif dan signifikan mempengaruhi komitmen organisasi. Terakhir, hasil lain yang ditemukan melalui penelitian ini adalah bahwa, persepsi dukungan organisasi secara positif dan signifikan merupakan mediator yang memperkuat hubungan praktik manajemen SDM dengan komitmen organisasi.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai komitmen organisasi khususnya di sektor publik. Untuk Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode eksploratif guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komitmen organisasi pegawai di sektor publik.

The objective of this study was to investigate the influence of human resources management practices on organizational commitmen, and perceived organizational support as mediator variable. The study conducted in Board of Human Resources Management Development and Empowerment, The Ministry of Health The Republic of Indonesia, on May until June 2011. The research used quantitative explanation methode, with 103 respondents randomly picked. The data was collected through a closed questionnaires with likert scale. The reliability and validity instrumen had been tested using pearson product moment technic and cronbach alpha technic. Before analized, the data conversed from ordinal scale to interval scale with succesice interval methode using microsoft excel 2007. Regression analysis used to tested the hypotheses through computation technic SPSS 16 for windows.
The result of this study provide that human resources management (HRM) practice had significan positive influence on organizational commitment. HRM practices also had significan positive influence on perceived organizational support. Perceived organizational support had significan positive influence on organizational commitment. The last, other finding through this research that perceived organizational support has a significan mediating efect on the relationship between HRM practices and organizational commitment.
The study may be fullfiled research field about organizational commitment especially in public sector. For other study, qualitative methode suggested to exploration influenced factors about organizational commitmen of employment in public sector.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28589
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agrina
"Pertumbuhan dan perkembangan balita memerlukan perhatian yang lebih khusus, yakni stimulasi yang adekuat dari lingkungan sekitarnya dan orangtua. Bila proses stimulasi tidak adekuat maka pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik orangtua dan lingkungan rumah terhadap perkembangan balita. Disain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 98 orang yang terdiri dari 3 kelompok umur di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Pekanbaru yang dipilih secara proporsional cluster sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner. Data dianalisis dengan chi square dan regresi logistik berganda.Hasil penelitian menunjukkan pendidikan orangtua rendah, pekerjaan bapak mayoritas bekerja formal, sedangkan ibu mayoritas tidak bekerja (ibu rumah tangga), dan pendapatan orangtua mayoritas berada diatas UMP, adanya pengaruh pekerjaan bapak dan lingkungan fisik dengan perkembangan balita.
Variabel yang paling dominan mempengaruhi perkembangan balita adalah lingkungan fisik (p=0,029) dengan Odds Ratio (OR) adalah 3,000, artinya lingkungan fisik yang mendukung akan mempengaruhi perkembangan balita sesuai umur sebesar 3 kali lebih besar dibandingkan dengan lingkungan fisik yang tidak mendukung. Perlu dilakukan deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang balita, melatih keluarga (ibu) tentang bagaimana cara menciptakan lingkungan fisik yang penuh stimulasi, mensosialisasikan buku panduan perkembangan balita yang telah ada, perlu diciptakan Posyandu yang peduli perkembangan balita, sarana tempat bermain terjangkau yang dilengkapi media dan alat-alat mainan, dan kunjungan rumah secara rutin oleh petugas kesehatan dan kader kesehatan guna mencapai perkembangan balita yang optimal.

The growth and development of under five children needs more special attention which is adequate stimulation process from their environment and their parent. If the stimulation process doesnot sufficient in this period, it will disturb the growth and development of children which will disturb and the preparation in quality of children formation. The purpose of this study is to determine the influence of parent characteristics and home environment on under five children development. The study's design is correlational descriptive with cross sectional approach with 98 samples, it consist into 3 group in the working area of Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Pekanbaru. The interpretation samples use proporsional cluster sampling. The collection tool of data was quisioners. The data are analyzed by multiple logistic regression. The result of the study, showed that the education of parents is low, most of father's jobs are formal sector, while the mothers are only house wife, and most of parents income are above UMP. The father occupation and physical environment had influences on under five children development.
The dominant variable is physical environment on under five children development (p=0,029) with Odds Ratio (OR) is 3,000, support physical of environment will influence aggreable development more large 3 time than that in unsupported physical of environment. The study suggests that it to early detection for under five children growth and development is necessary, family exercise (mother) about how to create stimulation of physical environment, the sosialization the handbook of under five children development, and making Posyandu that care developing for under five children and the play area facilities need to be achievable is necessary, home visit by community nurse is needed to reach the optimize the development of the under five children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, Martha M. L.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubugan tingkat kompetensi, pengembangan sumber daya manusia, dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta tahun 2008.
Meningkatnya Harapan masyarakat terhadap Pelayanan Kesehalan yang baic, Sehingga dibutuhkan tingkat Kompetensi tenaga kesehatan yang baik pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcngetahui pengaruh Iangsung dan tidak langsung dad tingkat kompetensi, Pengembangan SDM dan Motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kcsehatan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta tahun 2008 Penelitian ini menggunakan methode analisa jalur ( path anabfsis ).
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat kompetensi dan tingkat pengembangan sumber daya manusia mempengamhi motivai kerja sebesar 66,1 %.
Disarankan untuk lcbih memperhatikan peningkatan pcngembangan suruber daya manusia dan motivasi kerja tenaga keschatan RSIA Budi Kemuliaan. Berdasarkan hal im maka pimpinan RSIA Budi Kemuliaan diharapkan untuk lebih menaruh perhatian yang cukup terhadap masalah ini, agar kinerja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan meningkat sehingga pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan dapat menjadi lebih baik lagi.
Dibuat suatu perencanaan yang baik untuk pengembangan karicr sehingga para tenaga kesehatan yang bekexja di RSIA Budi Kemuliaan dapat merasakan aclanya jenjang karicr yang jclas, selain itu sudah seyogyanya rumah sakit ini membuat sistem renumerasi, sehingga dengan demikian motivasi tenaga kesehatan dapat terangsang yang nantinya diharapkan dapat miningkatkan kinerja dari tenaga kesehatan RSLA Budi Kcrnuliaan.

This research conducted to tmderstand efforts relationship among Competency Level, Human Resources Development, and Work Motivation with performances of medical staff at RSIA Budi Kcmuliaan in the year 2008.
The increasing customer hope towards a better medical services, so it need a medical staff competency level better too.
The purpose of this research are to understand the direct and indirect influences from the competency level, human resources development and working motivation with performances of medical staff at RSIA Budi Kemuliaan year 2008.
This research using Path Analysis methods
From the result of the research, it achivcd that competency level and human resources development level influenced the work motivation as much as 66,1 percent As a suggestion, management need to give more attentions to increase human resourcer development and work motivation at RSIA Budi Kemulian medical staff. Based on that suggestion RSIA Budi Kemuliaan management hoped to give more enough attention towards this problem, in order medical staff performance RSIA Budi Kemuliaan increasing so services that provided to the customers getting better.
RSIA Budi Kemuliaan management need to make a good plan for carrier development so the medical staff who work at RSIA Budi Kemuliaan able to feel a clearly carrier level. Other the hospital management may need make a renumeracy system so the medical staff will excited that will increase the RSIA Budi Kemuliaan performances.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>