Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Myra Saviera
"Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengukuran keberlanjutan pariwisata indigenous menggunakan importance-performance analysis dari perspektif penduduk. Pariwisata indigenous berkelanjutan menjadi dimensi yang dibingkai melalui konsep inisiatif pariwisata indigenous serta desa wisata dalam mendaya gunakan kewirausahaan sosial, komunitas indigenous serta inisiatif pariwisata indigenous dan konsep bottom of pyramid menuju keberlanjutan. Penelitian ini mengkaji tiga dimensi keberlanjutan (triple bottom line) yakni lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi secara umum sebagai kerangka kerja menggunakan pendekatan kuantitatif berupa kuesioner sebagai instrumen penelitian serta wawancara mendalam. Sampel penelitian ini merupakan Penduduk Desa Wisata Nglanggeran yang terlibat dalam sektor pariwisata dan ditarik menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode importance performance analysis dapat mengidentifikasi aktivitas pariwisata indigenous yang membutuhkan perbaikan kinerja agar Desa Wisata Nglanggeran dapat berkelanjutan. Kemudian, penelitian ini juga menyajikan penjelasan kesenjangan antara importance dan performance pada beberapa inisiatif aktivitas pariwisata indigenous serta memberikan rekomendasi berdasarkan observasi di lapangan, proses pengumpulan data dan analisis peneliti.

This study aims to explain the measurement of indigenous tourism sustainability using importance-performance analysis from the residents’ perspectives. Sustainable indigenous tourism used as uni-dimension that frames the concepts of indigenous tourism initiatives and tourist villages to empower social entrepreneurs, indigenous community and the initiatives towards sustainable tourism while also using bottom of the pyramid concept. This study also uses three dimensions of sustainability (triple bottom line) generally as the framework. Using the quantitative approach through the questionnaire as a research instrument and in- depth interview, the sample of this research is Villagers of Desa Wisata Nglanggeran who involved in the tourism sector collected using purposive sampling. The result of this research shows that the usage of importance- performance analysis method able to identify which indigenous tourism activities that require betterment for Desa Wisata Nglanggeran towards sustainability. The second result of this research also shows the gap of the importance and performance from the initiatives of indigenous tourism activities, also proposing recommendations based on the field observation, data gathering process, and researcher’s analysis."
Depok: 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinnadya Annisa Putri
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menjabaran strategi komunikasi komunitas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal yang berfokus pada Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelibatan masyarakat dalam menciptakan iklim pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia masih rendah dalam kegiatan pariwisata, lebih khususnya dalam kelompok penggerak pariwisata. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perumusan dan implementasi strategi komunikasi kelompok dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal dan bagaimana strategi komunikasi tersebut berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun pariwisata lokal. Penelitian ini menerapkan konsep strategi komunikasi, konsep komunikasi dalam pengangunan berkelanjutan, model komunikasi untuk perubahan sosial, dan konsep pariwisata berbasis masyarakat Community Based Tourism . Paradigma pada penelitian ini adalah post-positivistik dan menggunakan pendekatan kualitatif, serta strategi penelitian studi kasus. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, komunitas telah menjalankan elemen-elemen dalam perumusan strategi komunikasi. Namun komunitas tersebut belum menyadari bahwa proses yang mereka jalankan merupakan bagian dari konsep strategi komunikasi. Sehingga program yang mereka jalankan sebagai strategi komunikasi belum teratur dan terukur dengan tepat.

ABSTRACT
This study is aimed for describing the communication strategy on Group in improving community participation on developing local tourism which focused on Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Patuk District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta This study is motivated by the importance of community involvement in creating sustainable tourism atmosphere in Indonesia. Since, the real condition on the field shows that the involvement of community in tourism activities at some region in Indonesia are still very inferior, especially in tourism driving group. The question of this study are how communication strategy formulation process performed by the group in improving community participation on developing local tourism and how the communication strategy contribute in improving community participation in developing local tourism. This study applied communication strategy concept, communication in sustainable development concept, communication model for social change and community based tourism. This study used post postivist paradigm and qualitative approached, also used case study strategy. This study illustrate that in improving community participation, the group performed some elements in communication strategy formulation. However, the group is still unaware that the process they performed is a part of the communication strategy concept. Therefore the program they performed as communication strategy is still not well ordered and measured."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferinnadya Annisa Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjabaran strategi komunikasi komunitas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal yang berfokus pada Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pelibatan masyarakat dalam menciptakan iklim pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia masih rendah dalam kegiatan pariwisata, lebih khususnya dalam kelompok penggerak pariwisata. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perumusan dan implementasi strategi komunikasi kelompok dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membangun pariwisata lokal dan bagaimana strategi komunikasi tersebut berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun pariwisata lokal. Penelitian ini menerapkan konsep strategi komunikasi, konsep komunikasi dalam pengangunan berkelanjutan, model komunikasi untuk perubahan sosial, dan konsep pariwisata berbasis masyarakat Community Based Tourism . Paradigma pada penelitian ini adalah post-positivistik dan menggunakan pendekatan kualitatif, serta strategi penelitian studi kasus. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, komunitas telah menjalankan elemen-elemen dalam perumusan strategi komunikasi. Namun komunitas tersebut belum menyadari bahwa proses yang mereka jalankan merupakan bagian dari konsep strategi komunikasi. Sehingga program yang mereka jalankan sebagai strategi komunikasi belum teratur dan terukur dengan tepat.

This study is aimed for describing the communication strategy on Group in improving community participation on developing local tourism which focused on Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, Patuk District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta This study is motivated by the importance of community involvement in creating sustainable tourism atmosphere in Indonesia. Since, the real condition on the field shows that the involvement of community in tourism activities at some region in Indonesia are still very inferior, especially in tourism driving group. The question of this study are how communication strategy formulation process performed by the group in improving community participation on developing local tourism and how the communication strategy contribute in improving community participation in developing local tourism. This study applied communication strategy concept, communication in sustainable development concept, communication model for social change and community based tourism. This study used post postivist paradigm and qualitative approached, also used case study strategy. This study illustrate that in improving community participation, the group performed some elements in communication strategy formulation. However, the group is still unaware that the process they performed is a part of the communication strategy concept. Therefore the program they performed as communication strategy is still not well ordered and measured."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fairuz Luthfiyyah
"Community-Based Tourism (CBT) adalah bentuk pariwisata yang menempatkan penduduk sebagai pelaku utama dan fokus utama. Dalam konsep CBT, partisipasi penduduk menjadi sangat penting dalam rangka mencapai kesuksesan CBT yaitu menumbuhkan persepsi positif di masyarakat. Salah satu objek wisata yang menerapkan konsep CBT adalah Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh residents’ participation terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Penelitian ini dilakukan pada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kawasan wisata Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa residents’ participation memiliki pengaruh terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Dalam partisipasi, hasil menunjukkan bahwa tingkat perencanaan masih lebih rendah daripada pelaksanaan. Selain itu, dalam penelitian ini terlihat bahwa masyarakat merasa pariwisata CBT memiliki manfaat yang paling besar pada aspek lingkungan namun kurang berdampak besar pada infrastruktur desa. Penelitian ini merekomendasikan agar Pokdarwis memperbaiki kegiatan perencanaan pengembangan desa wisata menjadi lebih baik lagi, bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperbaiki infrastruktur, dan mempertahankan kebijakan dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan

Community-Based Tourism (CBT) is a form of tourism that places residents as the main actors and main focus. In the CBT concept, residents' participation is very important to achieve CBT's main goal, which is fostering a positive perception in society. One of the tourist objects that applies the CBT concept is Nglanggeran Volcano which is located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. This study was conducted to analyze the effect of residents' participation on perceived benefits in rural tourism development. This research was conducted on Tourism Awareness Group (Pokdarwis) representatives in the Nglanggeran Volcano tourist area, located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. The results of the study show that residents' participation influences perceived benefits in rural tourism development. In terms of participation, the results show that the level of planning is still lower than implementation. Besides, in this study, it appears that the community feels that CBT tourism has the greatest benefit in the environmental aspect but has less impact on village infrastructure. This research recommends that Pokdarwis improve planning activities for tourism village development to be even better, cooperate with the local government to improve infrastructure and maintain policies and activities related to environmental conservation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Wediombo karst area in Gunungkidul Regency at Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) is the virgin karst area among the others at Gunugkidul and the locality eastern part of Gunungkidul and neighbor between Gunungkidul Regency and Wonogiri Regency. The identification result of biophysis, social economic and culture has been that Wediombo karst area has superiority of completely in uniqueness, good biodiversity also the pristine natural resources. The local culture has not explored yet, therefore it has not offered as tourism asset."
790 JUKIN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irfansyah Aswaly
"Pada daerah penelitian, longsor terjadi akibat aktivitas penambangan tuf menggunakan alat sederhana. Penelitian ini akan mengevaluasi stabilitas lereng di area tersebut karena penambangan tuf tradisional tersebut dapat membahayakan stabilitasnya. Metode yang digunakan meliputi scanline, pengujian sifat fisik dan mekanika batuan, analisis kinematik, pembobotan massa batuan, pembobotan massa lereng dan analisis terhadap faktor keamanan. Hasil analisis sifat fisik dan mekanik batuan pada 3 lereng menunjukkan perbedaan bervariasi dalam kekuatan batuan. Lereng 1 memiliki kekuatan rata-rata 24,18 MPa, lereng 2 memiliki kekuatan rata-rata 29,12 MPa, sementara lereng 3 memiliki kekuatan rata-rata 22,22 MPa. Hasil analisis Rock Mass Rating (RMR) pada 3 lereng menunjukkan perbedaan yang bervariasi. Lereng 1, 2, dan 3 memiliki RMR masing- masing 68, 70, dan 68, yang semuanya termasuk dalam kelas II atau baik. Analisis kinematika ditemukan potensi longsoran baji dan potensi guling di 3 lereng penelitian. Nilai SMR pada lereng 1 adalah 44 untuk tipe longsoran baji dan 68 untuk tipe guling, pada lereng 2 sebesar 46 untuk tipe longsoran baji dan 70 untuk tipe guling, serta pada lereng 3 sebesar 44 untuk tipe longsoran baji dan 68 untuk tipe guling yang menandakan semuanya tergolong dalam kelas III dan II. Hasil analisis faktor keamanan menunjukkan variasi nilai pada 3 lereng. Faktor keamanan untuk lereng 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 4,9039, 4,9356, 2,3877 untuk tipe longsoran baji dan 4,853, 5,088, 4,758 untuk tipe longsoran guling. Rekomendasi perkuatan lereng untuk menjaga stabilitas lereng dengan bolting atau anchoring.

In the study area, landslides occur due to tuff mining activities using simple tools. This research aims to evaluate the slope stability in the area since traditional tuff mining may endanger its stability. The methods used include scanline, testing of physical and mechanical rock properties, kinematic analysis, rock mass rating, slope mass rating, and safety factor analysis. The analysis results of the physical and mechanical properties of the rocks on the three slopes show variations in rock strength. Slope 1 has an average strength of 24.18 MPa, slope 2 has an average strength of 29.12 MPa, while slope 3 has an average strength of 22.22 MPa. The Rock Mass Rating (RMR) analysis on the three slopes shows varying differences. Slopes 1, 2, and 3 have RMR values of 68, 70, and 68, respectively, all of which fall into class II or good. Kinematic analysis reveals potential wedge failures and toppling failures on the three study slopes. The SMR values for slope 1 are 44 for wedge failure and 68 for toppling failure; for slope 2, they are 46 for wedge failure and 70 for toppling failure; and for slope 3, they are 44 for wedge failure and 68 for toppling failure, indicating all slopes are within class III and II. The safety factor analysis results show varying values for the three slopes. The safety factors for slopes 1, 2, and 3 are 4.9039, 4.9356, and 2.3857 respectively for wedge-type failures, and 4.853, 5.088, 4.758 for rotational-type failures. The recommended slope stabilization method to ensure stability is involving the installation of bolting or anchoring."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Shidiq Darajat
"Kabupaten Bantul memiliki berbagai potensi wisata seperti wisata alam dan wisata budaya. Potensi wisata tersebut perlu didukung sarana dan prasarana yang baik untuk mengembangkan objek wisata sehingga menarik wisatawan. Beberapa objek wisata di Kabupaten Bantul masih membutuhkan perbaikan terhadap sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Bantul dan menganalisis hubungan antara tahap perkembangan objek wisata dengan jenis objek wisata dan bentuk medan Kabupaten Bantul. Variabel yang digunakan meliputi jumlah wisatawan objek wisata, fasilitas objek wisata primer, sekunder dan kondisional, aksesibilitas, komersialisasi, dan promosi. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik chi-square. Data yang telah diperoleh dari masing-masing objek wisata dikelompokkan berdasarkan tahap perkembangan objek wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Bantul berada pada tahap perkembangan kedua Involvement, tahap pekembangan ketiga Development dan tahap perkembangan keempat Consolidation. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis objek wisata dan bentuk medan terhadap tahap perkembangan objek wisata pada tingkat signifikansi = 0,05.

Bantul Regency has various tourism potentials such as nature tourism and cultural tourism. Tourism potential need to be supported by good facilities and infrastructure to develop tourist object so as to attract tourists. Several tourism object in Bantul Regency still need improvement on facilities and infrastructure. This study aims to analyze the development stage of tourism object, analyzing the development stage of the tourism object based on the type of tourism object and terrain of bantul regency. Variables used include the number of visitor tourism object, tourism object facilities primary, secondary and conditional , accessibility, commercialization, and promotion. The data have been obtained from each tourism object is grouped based on the development stage of tourism object. The method used are spatial analysis and statistical analysis chi square. The results showed that the stage of development of tourism object in bantul regency is in the second stage of development involvement , third development stage development and fourth stage of development consolidation . Based on statistical analysis shows no significant relationship between type of tourism object and terrain towards the development stage of the tourist object at the level of significance 0.05.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Indra Pithata Dewi
"Penelitian ini mendeskripsikan upaya serta hambatan dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di Desa Wisata Brayut, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Brayut dikembangkan sebagai pariwisata berbasis masyarakat melalui upaya pengembangan kesadaran dan peningkatan ekonomi masyarakat, penguatan kapasitas, pendayagunaan kekayaan sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan budaya. Pengembangan Desa Wisata Brayut mendorong berbagai upaya peningkatan ekonomi, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta pelestarian lingkungan alam sebagai bentuk pembangunan yang berkelanjutan. Hambatan yang dialami dalam pengembangan Desa Wisata Brayut antara lain masih terbatasnya sumber daya manusia dan sarana prasarana.

This research discusses the efforts done and obstacles facedby Desa Wisata Brayut in developing sustainable tourism village using descriptive qualitative approach. The results indicate that the Village Tourism Brayut developed as community based tourism as a form of empowerment by building awareness and improving the economy of society, strengthening capacity, utilization of natural resources, human resources, and culture. The development of Desa Wisata Brayut encourages various efforts to improve the economy, the preservation of local culture and wisdom, and the preservation of the natural environment as a form of sustainable development. Moreover, the obstacles experienced by Desa Wisata Brayut in the development of sustainable tourist villages include lack of human resources and infrastructure facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustina
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif merupakan pola pemberian makan yang baik
dan benar pada bayi umur enam bulan. Namun, pencapaian cakupan ASI
Eksklusif di Indonesia menurun pada tahun 2006-2008. Demikian pula yang
terjadi di Propinsi Daerah Isimewa Yogyakarta juga mengalami penurunan pada
tahun 2007-2009, salah satunya cakupan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan pemberian
ASI Eksklusif di Kabupaten Gunungkidul khususnya di UPT Puskesmas
Wonosari I. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi
umur 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Wonosari I, kecamatan Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak
227 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif dan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional) dimana
variabel yang diamati, diukur dalam waktu bersamaan ketika penelitian
berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat faktor predisposisi
yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu sikap ibu (P value =
0,000 dan OR = 3,409), sedangkan faktor predisposisi yang tidak berhubungan
dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu pengetahuan ibu (P value = 0,664 dan OR
= 1,130), umur ibu (P value = 0,692 dan OR = 1,165), pendidikan ibu (P value =
0.461 dan OR = 0,0809), pekerjaan (P value = 0,321 dan OR = 1,682), dan paritas
(P value = 0,251 dan OR = 1,636). Faktor pemungkin tidak berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif, yaitu tempat persalinan (P value = 0,702 dan OR =
1,115). Faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu
dukungan suami (P value = 0,001 dan OR = 2,522), dan dukungan petugas
kesehatan (P value = 0,000 dan OR = 5,127), sedangkan faktor penguat yang tidak
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu penolong persalinan (P
value = 0,520 dan OR = 0,792).
Dari ketiga variabel di atas dukungan petugas kesehatan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, diikuti sikap ibu dan
dukungan suami.
Hasil penelitian menyarankan untuk menambah jumlah konselor ASI,
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, mengadakan kelas bapak,
membentuk kelompok masyarakat pendukung ASI, memonitor bidan praktek
swasta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ASI eksklusif dengan disain
dan ibu sampel yang berbeda.

ABSTRACT
Exclusive Breastfeeding is the feeding patterns of good and true in infants
aged six months. However, achieving coverage of exclusive breast feeding in
Indonesia declined in 2006-2008. Similarly, this also occurred in Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta also decreased in the years 2007-2009, one of which
coverage is in Gunungkidul district.
The purpose of this research is to find the determinant of exclusive breast
feeding in Kabupaten Gunungkidul, especially in UPT Wonosari I. The sample in
this study were all mothers who have babies aged 6-12 months in the area of
Puskesmas Wonosari I, Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta as many as 227 respondents. This research is a quantitative discriptive
design using cross-sectional approach (cross sectional) where variables are
observed, measured in the same time when the research took place.
Based on research that has been done there are predisposing factors
associated with exclusive breast feeding, the attitude of the mother (P value =
0.000 and OR = 3.409), while the predisposing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, the mother of knowledge (P value = 0.664 and OR =
1.130), maternal age (P value = 0.692 and OR = 1.165), maternal education (P
value = 0461 and OR = 0.0809), employment (P value = 0.321 and OR = 1.682),
and parity (P value = 0.251 and OR = 1.636). Enabling factors are not associated
with exclusive breast feeding, the birth place (P value = 0.702 and OR = 1.115).
Reinforcing factors associated with exclusive breast feeding, namely support for
husbands (P value = 0.001 and OR = 2.522), and support health workers (P value
= 0.000 and OR = 5.127), while reinforcing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, ie birth attendants (P value = 0.520 and OR = 0.792).
Of the three variables in the support of health workers are the main factors that
influence exclusive breastfeeding, followed by the attitude of the mother and
husband support.
Result of research suggests for increase the number of breastfeeding
counselor, increase knowledge and awareness of society, the father entered the
classroom, forming community groups supporting breastfeeding, monitor private
practice midwives to do more research on breast milk exclusively with design and
different sample."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Ayu Setyaningrum
"Indonesia merupakan negara dengan daya tarik wisata yang tinggi melihat banyaknya destinasi wisata yang tersedia dalam negeri. Dalam menjalani persaingan destinasi wisata dapat ditingkatkan dengan adanya destination personality dengan dipadupadankan oleh tourist attitude sehingga berdampak kepada strategi pemasaran dan jumlah kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh destination personality terhadap tourist attitude Wisatawan JABODETABEK yang mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling melalui survey secara online dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden yang merupakan wisatawan domestik dari JABODETABEK menggunakan teknik non-probability sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara destination personality dengan tourist attitude pada Wisatawan JABODETABEK yang mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Indonesia has many tourist attractions with many tourist destinations available in the country. To compete for tourist destinations, it can be improved by the presence of a destination personality by being mixed and matched by a tourist attitude which has an impact on marketing strategies and the number of tourist visits. This study aims to analyze the effect of destination personality on JABODETABEK tourists who are visiting the Special Region of Yogyakarta. This study uses quantitative research with purposive sampling technique through a survey online by distributing questionnaires to 200 respondents who are domestic tourists from JABODETABEK using a nonprobability sampling technique. Data processing is done by using a simple regression analysis method. The results of this study indicate that there is a significant influence between destination personality and tourist attitude on JABODETABEK tourists visiting the Special Region of Yogyakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>