Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firza Aliya Agustina
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas ragam bahasa perempuan pada tulisan di media daring berupa blog yaitu, Anneblognl.wordpress.com, Byaranka.nl dan Degroenemeisjes.nl. Ketiga situs blog tersebut merupakan situs blog aktif yang ditulis oleh tiga perempuan Belanda. Penelitian ini berfokus pada tulisan bertema travel dan meneliti dua tulisan dari masing-masing situs blog dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan ciri ragam bahasa perempuan yang digunakan ketiga blog tersebut. Hasil analisis mengungkapkan bahwa terdapat beberapa ragam bahasa perempuan yang ditemukan dalam tulisan-tulisan tersebut yaitu, penggunaan diminutif, kata sifat, kata penguat dan bentuk keraguan.

ABSTRACT
This research talks about women language in online writings from blogs which are, Anneblognl.wordpress.com, Byaranka.nl and Degroenemeisjes.nl. The three of them are active blogs written by Dutch authors. This research takes focus on travel-themed writings and the researcher observes two writings on each blogs by using qualitative descriptive method. This research aims to show how the characteristics of women language can be found in those three blogs. The result reveals that a few characteristics of women language in those writings, they are the usage of diminutives, adjectives, reinforcing words and hesitation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Josefine Yaputri
"Skripsi ini membahas tentang lima perempuan Indonesia yang menuliskan pengalaman bepergian mereka dalam travel blog. Kelima perempuan penulis travel blog asal Indonesia menulis dalam empat travel blog yang berbeda, yaitu Saphira Zoelfikar dan Murni Amalia, pemilik travel blog Indohoy, Debby Leksono dengan travel blog Debbzie, Agata Filiana dengan travel blog Dream Explore Wander, dan Marischka Prudence dengan travel blog Life is an Absurd Journey. Pendekatan utama penelitian adalah teori gender dan teori travel writing. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana para perempuan penulis travel blog menilai tulisan mereka sendiri, bagaimana tulisan para perempuan penulis travel blog mencerminkan pandangan mereka dalam melihat diri mereka sendiri sebagai penulis travel blog sekaligus pejalan yang bergender perempuan, dan bagaimana tulisan para perempuan penulis travel blog mencerminkan pengalaman bepergian yang dapat membentuk femininitas, juga femininitas yang dapat membentuk pengalaman bepergian. Dengan melakukan studi literatur dan wawancara, penelitian ini berusaha mencapai tiga tujuan tersebut. Dari penelitian ini, penulis telah mengambil kesimpulan bahwa tulisan dapat mencerminkan bahwa pengalaman bepergian turut membentuk femininitas perempuan dan femininitas dapat membentuk pengalaman bepergian.
This undergraduate thesis discusses about five Indonesian women who write their travels through travel blogs. Five Indonesian female travel writers write in four different blogs, and they are Saphira Zoelfikar and Murni Amalia, the owners of Indohoy, Debby Leksono with the travel blog titled Debbzie, Agata Filiana with the travel blog titled Dream Explore Wander, and Marischka Prudence with the travel blog titled Life is an Absurd Journey. The main approaches of this research are gender theory and travel writing theory. This research aims to reveal how female travel writers assess their own writings, how the works of female travel writers reflect their views in viewing themselves as female-gendered travel writers and travelers, how the works of female travel writers reflect their travel experiences which can shape their femininity, and their femininity which can shape their travel experiences. By conducting literary study and interviews, this study tries to achieve those three objectives. From this study, the author has concluded that writings may reflect that travel experiences help shaping women’s femininity and women’s femininity can help shaping their travel experiences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Adhikara Putra
"ABSTRAK
Bahasa tidak hanya satu tetapi bahasa beragam-ragam. Salah satunya adalah ragam bahasa berdasarkan gender. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu bagaimana bentuk bahasa yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan ketika melihat gambar laki-laki dan perempuan sebagai acuan. Penelitian ini menggunakan foto dan komentar pada Instagram sebagai sumber data. Dari foto-foto tersebut dilihat ragam bahasa laki-laki dan perempuan pada kolom komentar yang ada. Temuan dalam penelitian ini ada yang sesuai dengan teori, yakni laki-laki memakai kata-kata bernada seks dan kasar serta perempuan memakai bahasa yang lebih halus, sedangkan temuan yang tidak sesuai, yakni perempuan memakai kata-kata kasar untuk menghina serta laki-laki memakai pengulangan kata sehingga tidak langsung pada intinya.

ABSTRACT
Language has many varieties. One of the language variety is gender. This research aims to find out how the form of language used by men and women when looking at pictures of men and women as a reference. This research used photos and comment in instagram as data source. From the photos, we can see how men and women giving comment. The result of the study that matches with the theory is, men use words that refer to sex and rude and women use more polite forms. However there is another result, namely women also use harsh words to insult and men use repetitive word so they are not straight to the point.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Khairunissa
"Salah satu media sosial yang sering digunakan untuk membagikan pengalaman adalah Instagram. Kegunaan utama aplikasi tersebut adalah untuk mengunggah gambar atau video. Selain itu, Instagram menyediakan kolom untuk menulis keterangan gambar sehingga pengguna dapat leluasa menuliskan informasi tambahan dengan menggunakan fitur yang ada, seperti emoji dan tanda pagar. Kolom tersebut dapat memperlihatkan ragam bahasa yang digunakan pemilik akun. Pengguna Instagram terdiri dari berbagai golongan, baik laki-laki maupun perempuan. Gender dan bahasa memiliki hubungan yang erat. Penelitian ini berfokus pada pengaruh gender dalam penulisan keterangan gambar dan penggunaan fitur dalam Instagram. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh gender dalam menuliskan keterangan gambar dalam enam akun travel influencer. Akun yang dipilih terdiri dari tiga akun laki-laki dan tiga akun perempuan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan ragam bahasa dan fitur yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Selain itu, ditemukan penggunaan alih kode dan campur kode.
One of the social media, often used to share experiences, is Instagram. The main use of the application is to upload photos or videos. This application provides a column to write captions so that users can freely write additional information using existing features, such as emojis and hashtags. These columns can show the language varieties used by the account owner. Instagram users consist of various groups, both men and women. Gender and language have close relation. This study focuses on the influence of gender in the writing of captions and the use of features in Instagram.This study was conducted to see how the effect of gender differences in writing captions from six Instagram accounts of travel influencer. The selected accounts consist of three male accounts and three female accounts. This study used descriptive qualitative method. This study found differences in language variety and features used by men and women. This study also found the use of code switching and code mixing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Atikah Putri Adrilia
"ABSTRAK
Penggunaan media sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, jumlah penggunanya di Indonesia meningkat setiap harinya terutama masyarakat di kota-kota besar. Tujuan penelitian ini ialah untuk menambah pengetahuan terkait faktor perkembangan teknologi informasi yang menjadi salah satu penyebab munculnya Vlog di YouTube serta melihat motivasi penggunaan dan perkembangan industri media baru itu sendiri di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu melakukan wawancara mendalam dengan narasumber. Penelitian menunjukkan motivasi dari pengunaan video blog YouTube memiliki beberapa manfaat yang berkaitan dengan perkembangan industri itu sendiri. Temuan penelitian ini adalah adanya pengaturan monetisasi di YouTube menyebabkan seorang vlogger bisa mendapatkan keuntungan secara finansial. Vlogger yang mampu mempertahankan konsistensinya dalam mengunggah video dan aktif menggunakan media sosial lainnya akan semakin popular karena khalayak aktif dapat terus berkomunikasi dengannya.

ABSTRACT
The use of social media can t be separated from daily life, the number of users in Indonesia increases every day, especially in big cities. The research objective is to increase knowledge related to the development of information technology that became one of the causes of the emergence of Vlog on YouTube, see the motivation of using new media, and the development of new media industry itself in Indonesia. Research shows that the motivation of using YouTube has several benefits. YouTube and Google AdSense provide profit. The research finding is setting of monetization on YouTube that causes vlogger has benefit financially. Vloggers who are able to maintain consistency in uploading videos and actively using other social media will be more popular because active audiences can communicate with them continuously."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Ananda Putri
"Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan. Penelitian ini membahas ciri-ciri ragam bahasa pria dan wanita dalam mendeskripsikan dua buah gambar dan bertujuan untuk memaparkan perbedaan kelas kata seperti adjektiva, diminutif, jumlah kata, serta jumlah kalimat yang dapat dilihat antara pria dan wanita dalam menggambarkan gambar. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan memberikan pertanyaan kepada sepuluh responden yang merupakan warga negara Belanda berumur sekitar 30 tahun, berbahasa ibu bahasa Belanda, dididik dengan menggunakan bahasa Belanda dan juga sudah menempuh pendidikan di tingkat Universitas serta tinggal di Belanda. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa ciri-ciri ragam bahasa pria yang banyak ditemukan adalah pria mendeskripsikan gambar secara to the point dan lebih terperinci seperti menyebutkan nama tempat dan letak posisi objek secara teknis. Pria juga lebih banyak bicara dibandingkan dengan wanita, sedangkan wanita hanya berfokus pada hal yang menarik perhatian atau objek yang mudah dilihat, serta banyaknya penggunaan adjektiva dan diminutif.

ABSTRACT
The usage of language is one of the most important element in communications. This research mainly discuss about the differences of men - and women language variety in describing two picture and aim to explain the differences between adjectives, diminutives, the amount of words and also the quantity of sentences which can be seen when describing a picture. Qualitative method is used in this paper. The writer gives some questions to ten Dutch respondents which aged around 30, able to speak Dutch as mother language, able to speak Dutch in university level and also live in Netherlands. The result of this research shows that the characteristic of men language variety can be found through the way men describe a picture. Men describe a picture as it is, and in details. They tend to mention the name of a place and technically position of an object as well. Men also talk more than women. However, most women are usually focused on interesting topics, and objects that can be seen easily, also use lots of adjectives and diminutives."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya;, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Bayu Salam
"Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi antara sesama manusia. Ragam bahasa pada setiap orang dapat berbeda karena banyak faktor. Ragam bahasa laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik masing-masing menurut para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara ragam bahasa remaja laki-laki dan perempuan melalui ujaran-ujaran tokoh didalam novel Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka. Setelah dianalisis, ditemukan bahwa terdapat beberapa ujaran yang tidak sesuai dengan ciri ragam bahasa laki-laki dan perempuan menurut para ahli linguistik didalam novel remaja ini.

Language plays an important role in communication among people. Variety of language on every person can vary due to many factors. Language varieties of men and women have their own characteristics, according to experts. This study aims to look at the differences between the various languages of teenage boys and girls through the utterances of the characters in the novel Ik ben jouw vriend niet meer by Peter van Beek. The method used in this study is a literature review. Once analyzed, it was found that there are several utterances that do not fit with the explanation of the notion based on the experts in the novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Khansa
"Ujaran kebencian dan bahasa kasar mempermudah penyebaran kekerasan di kehidupan nyata, sehingga muncul urgensi adanya pendeteksian secara otomatis. Untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Ibrohim dan Budi (2019), penelitian ini membahas dua isu terkait deteksi ujaran kebencian dan bahasa kasar pada mikroblog berbahasa Indonesia. Isu pertama adalah kajian terkait effect size fitur dan pengembangan model menggunakan fitur-fitur tersebut. Metode Analysis of Variance f-test, Logistic Regression Analysis, dan nilai Shapley digunakan untuk melakukan kajian effect size pada fitur-fitur yang dirancang secara manual. Kemudian, digunakan beberapa algoritma pemelajaran mesin untuk mengembangkan model prediksi berbasis fitur-fitur tersebut. Isu kedua adalah kajian bias dalam pengembangan model terkait keberadaan kata-kata bersifat netral pada data yang merupakan ujaran kebencian atau bahasa kasar. Kajian terkait bias dilakukan dengan menggunakan dataset uji bias. Dataset ini dikembangkan dengan menggantikan kata-kata yang dideteksi memiliki potensi adanya bias pada model yang dilatih menggunakan dataset hasil pekerjaan Ibrohim dan Budi (2019). Penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kata-kata tertentu berpengaruh terhadap hasil deteksi ujaran kebencian dan bahasa kasar. Di antara kata-kata tersebut, terdeteksi beberapa kata-kata yang berpotensi bias, karena memiliki pengaruh terhadap pendeteksian padahal secara sendiri kata-kata yang dideteksi sebagai potensi bias tidak memiliki unsur kebencian atau bersifat kasar. Hasil evaluasi pengambilan sampel bootstrap menunjukkan Logistic Regression dan XGBoost sebagai model dengan akurasi terbaik dalam pendeteksian ujaran kebencian dan bahasa kasar. Namun, ketika model yang sudah dikembangkan digunakan untuk memprediksi dataset sintetis, didapatkan penurunan akurasi dalam pendeteksian ujaran kebencian. Hasil ini menandakan adanya bias pada model yang dikembangkan. Hasil tersebut didukung juga oleh hasil prediksi dengan akurasi rendah ketika model digunakan untuk melakukan pendeteksian ujaran kebencian pada dataset yang dikembangkan secara manual, tetapi ketika kata-kata bias digantikan dari data, akurasi model meningkat. Kontribusi yang diberikan oleh penelitian ini adalah pengembangan dataset uji bias secara otomatis dari dataset yang dikembangkan oleh Ibrohim dan Budi (2019) dan juga dataset uji bias yang dikembangkan secara manual.

Hate speech and abusive language facilitate the spread of violence in real life, hence the urgency of automatic detection. To continue the work done by Ibrohim dan Budi (2019), this research addresses two issues related to the detection of hate speech and abusive language on Indonesian-language microblogs. The first issue is a study on the effect size of features and the development of models using these features. Analysis of Variance f-test, Logistic Regression Analysis, and Shapley values are used to investigate the effect size of manually designed features. Several machine learning algorithms are then employed to develop prediction models based on these features. The second issue involves studying bias in model development concerning the presence of neutral words in data that constitute hate speech or abusive language. The study related to bias is conducted by using a bias test dataset. This dataset is developed by replacing words that are detected to have the potential for bias in models trained using the dataset resulting from the work of Ibrohim dan Budi (2019). This research demonstrates that certain words significantly influence the detection of hate speech and abusive language. Among these words, some are identified as potentially biased, as they affect detection despite not inherently containing hate or abusive elements. The results of bootstrap sampling evaluation indicate that Logistic Regression and XGBoost are the models with the highest accuracy in detecting hate speech and abusive language. However, when the developed models are used to predict synthetic datasets, a significant decrease in accuracy is observed in hate speech detection. This finding indicates the presence of bias in the developed models. This result is further supported by low-accuracy predictions when the models are used to detect hate speech in manually developed datasets. However, when biased words are replaced in the data, the model’s accuracy significantly improves. The contributions of this research include the development of an automatically generated bias test dataset from the dataset created by Ibrohim dan Budi (2019), as well as a manually developed bias test dataset."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Luberti
"ABSTRAK
Hubungan antara bahasa dan kehidupan sosial dipelajari dalam cabang ilmu sosiolinguistik. Pada ilmu ini juga dipelajari bagaimana bahasa bervariasi menurut berbagai macam aspek sosial, salah satunya gender. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan bahasa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan penggunaan kalimat imperatif laki-laki dan perempuan yang dilihat dari acara TV Belanda, Koken met Mike dan Koken met Jantje. Penelitian ini adalah penelitian analitis kualitatif yang menggunakan video acara memasak tersebut sebagai sumber data dan menggunakan teori bahasa dan gender oleh Robin Lakoff sebagai landasan teoretisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat imperatif yang dituturkan oleh laki-laki menggunakan lebih banyak diminutif daripada perempuan, perempuan lebih ekspresif daripada laki-laki dengan menggunakan adjektiva berlebih, dan laki-laki lebih banyak mengunakan kalimat majemuk dalam memberikan perintah.

ABSTRACT
The relationship between language and social environment is studied in sociolinguistics. In this dicipline, we also study how language varies according to various social aspects, one of it is gender. Various studies have been conducted to determine the differences of the language of men and women. This study was conducted to determine the differences in imperative sentences used by men and women, as seen in cooking programs on Dutch TV, Koken met Mike and Koken met Jantje. This study is a qualitative analytical study using the cooking shows as data sources and Robin Lakoff s Language and Gender Theory. The results of this study indicate that the imperative sentences spoken by men use more diminutives than women, women are more expressive than men using excessive adjectives, and men use more compound sentences in giving orders."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Hanifah
"Fenomena alih kode dan campur kode sering kali terjadi dalam masyarakat multibahasa. Fenomena ini dapat ditemukan dengan mudah di media sosial, misalnya Youtube. Penelitian ini membahas bentuk dan faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode dalam video Youtube Amelicano. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode yang terdapat dalam vlog di kanal Youtube Amelicano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode. Teori yang digunakan untuk menganalisis bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah teori kedwibahasaan. Berdasarkan hasil analisis, bentuk alih kode yang banyak ditemukan adalah alih kode intern, sedangkan bentuk campur kode yang banyak ditemukan adalah campur kode berupa penyisipan kata. Adapun faktor penyebab terjadinya alih kode adalah 1) lawan tutur 2) penutur 3) perubahan topik pembicaraan dan faktor penyebab terjadinya campur kode adalah 1) kebiasaan penutur, 2) tidak ada kata yang tepat, dan 3) ingin menunjukkan keterpelajarannya.

Code-switching and code-mixing phenomena often occur in multilingual societies. This language phenomenon can be found easily on social media, such as Youtube. This study discusses the forms and factors that influence the occurrence of code-switching and code-mixing in Amelicano's Youtube video. This study aims to describe the forms and factors that cause code switching and code mixing contained in vlogs on the Amelicano Youtube channel. The method used in this research is descriptive qualitative. The data used is speech containing code-switching and code-mixing. The theory used to analyze the forms and factors causing code-switching and code-mixing is bilingualism theory. Based on the results of the analysis, the most common form of code-switching is internal code-switching, while the most common form of code-mixing is code-mixing in the form of word insertion. The factors that cause code switching are 1) the interlocutor 2) the speaker 3) changes in the topic of conversation and the factors causing code mixing are 1) the habits of the speaker, 2) there is no right word, and 3) want to show their learning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>