Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bhattari Almasathia Nabila
"Gencarnya perkembangan industri properti dalam negeri secara tidak langsung mendorong perkembangan industri cat.
Data yang dikeluarkan oleh APCI (Asosiasi Produsen Cat Indonesia) dan survei yang dilakukan oleh PT MARS Indonesia menyatakan bahwa industri cat di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Perkembangan industri cat ditandai dengan banyaknya jenis dan fungsi cat yang berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen dan ketatnya persaingan dalam industri cat.
Dalam upaya memperluas pangsa pasarnya beberapa perusahaan cat telah melakukan inovasi dalam bisnisnya dengan menciptakan produk cat yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan, salah satunya Nippon Paint.
Banyaknya pilihan pada jenis produk yang serupa membuat diperlukan adanya upaya untuk menyebarkan informasi terkait keberadaan produk agar brand tersebut dapat tetap bersaing dengan kompetitornya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui program community relations. Menjalin hubungan baik antar Nippon Paint Spot-less Plus dengan komunitas tukang cat. Tujuan jangka panjang dari program ini adalah agar terjalinnya hubungan yang baik antar komunitas yang secara tidak langsung akan memengaruhi citra dan penyebaran informasi terkait produk Nippon Paint Spot-less Plus serta Nippon Paint Indonesia. Melalui rangkaian program community relations, Nippon Paint Spot-less Plus berupaya untuk meningkatkan profesionalisme, meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan kerja, memberikan kesempatan kerja bagi komunitas tukang cat, dan hubungan baik dengan komunitas tukang cat di lima kota administratif Jakarta.
Melalui program community relations Nippon Paint turut melindungi komunitas tukang cat agar terbebas dari gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Melalui program community gathering, komunitas tukang cat yang berada di bawah naungan Nippon Paint dapat meningkatkan profesionalisme mereka.

The relentless development of domestic property industry indirectly encourage the development of paint industry.
Data that has been published by APCI (Asosiasi Produsen Cat Indonesia) and the surveys that has been done by PT MARS Indonesia stated that paint industry in Indonesia had a significant development annually.
The development of paint industry marked by the variety of different types and functions that emerged which has suit the customers needs and strict rivalry in paint industry.
In the attempt of widening the markets target, some of the paint companies has done innovation in their business with creating paint products which are eco-friendly and safe for health, one of them being Nippon Paint.
The numbers of choices on similar products varieties causes the need to spread informations related about the existence of the products so the brand can still compete with its competitors. The efforts can be done through a program community relations. To bind a good relationship between the brand and painter community. With this series of events, Nippon Paint Spot-less Plus hopes that it can help and support governments effort to rise the painters quality and competency. Good relations between communities is the long term goal of this program, which indirectly will influence the spreading of information and the image of Nippon Paint Spot-less Plus and Nippon Paint Indonesia. Through the series of community relations programs, Nippon Paint Spot-less Plus is aimed at increasing professionalism, minimizing the risk of workplace accidents, providing employment opportunities for the painters community, and good relations with the painters community in five administrative city Jakarta.
Through community relations program, Nippon Paint is participating on protecting painter community so that they can be free from health hazard which caused by their professions risk.
Through the community Training program, the community of painters under Nippon Paint can increase their professionalism"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Enoviana
"Analisis Situasi
1. Perkembangan financial technology di Indonesia yang kian meningkat khususnya pada subsektor Peer to Peer Lending (P2P Lending)
2. Pintek (PT Pinduit Teknologi Indonesia) hadir sebagai salah satu startup P2P Lending dengan fokus layanan pada penyediaan pinjaman dana pendidikan baik formal maupun nonformal di Indonesia
3. Masyarakat khususnya mahasiswa belum banyak mengetahui tentang Pintek sebagai penyedia layanan pinjaman dana pendidikan
4. Pintek memiliki komunitas Duta Edupreneur yang menyasar mahasiswa sebagai influencer bagi lingkungan sekitarnya terhadap layanan dari Pintek
5. Melalui hasil diskusi, diketahui bahwa Pintek membutuhkan program dalam rangka memaksimalkan potensi yang dimiliki komunitas Duta Edupreneur guna meningkatkan brand awareness perusahaan khususnya pada lingkup universitas
Tujuan
Meningkatkan interaksi dan partisipasi anggota dalam rangkaian kegiatan komunitas Duta Edupreneur serta meningkatkan brand awareness Pintek sebagai solusi investasi masa depan di kalangan mahasiswa khususnya pada anggota komunitas Duta Edupreneur
Khalayak Sasaran
Fokus pada anggota komunitas Duta Edupreneur sebagai khalayak sasaran utama, dan mahasiswa lain di sekitar lingkup anggota sebagai khalayak sasaran sekunder.
- Geografis: Anggota komunitas Duta Edupreneur (primer) serta mahasiswa lain (sekunder) yang berdomisili di Jabodetabek dan Bandung.
- Demografis: Laki-laki dan perempuan, 17-25 tahun, SES B-C, dengan pekerjaan sebagai mahasiswa.
- Psikografis: Memiliki minat pada pengembangan kompetensi diri melalui pendidikan formal maupun nonformal, memiliki keinginan untuk memberikan kebermanfaatan bagi sekitarnya.
- Behavioral: Senang berkumpul dalam komunitas, pengguna gawai aktif dan senang membagikan informasi kepada sekitarnya, digital savvy.
Pesan Kunci
Pintek memberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi diri sebagai investasi masa depan Program "Ciptakan Kesempatan bersama Pintek" akan terbagi dalam rangkaian kegiatan berupa:
1. Pembuatan Web Page Khusus Duta Edupreneur
2. Optimalisasi Penggunaan Media Komunikasi (WhatsAppGroup dan Instagram)
3. Pengembangan Kompetensi Anggota
4. Special Event Komunitas
Jadwal
Januari - Juli 2020
Anggaran
Rp37.500.000,00
Evaluasi
Input: Evaluasi persiapan program
Output: Evaluasi atas hasil dari pelaksanaan program
Outcome: Evaluasi dampak yang diperoleh dari pelaksanaan program

Situation Analysis
1. Financial Technology especially Peer to Peer Lending (P2P Lending) has been increasing in Indonesia
2. Pintek (PT Pinduit Teknologi Indonesia) is one of P2P lending that provides loan over formal and nonformal education in Indonesia
3. There are still many target audience that has not know much about Pintek`s services
4. Pintek has Duta Edupreneur as their Brand Community which targets students to become influencers for their surroundings towards services from Pintek
5. Pintek needs a program to maximize the potential of the Duta Edupreneur community in order to increase company brand awareness, especially in the scope of universities
Goals
Increasing member interaction and participation within the Duta Edupreneur community program and increasing Pintek`s brand awareness as a future investment solution among students, especially members of the Duta Edupreneur community
Target Audience
Focus on Duta Edupreneur members as primary target audiences, and other students around Duta Edupreneur as secondary target audiences.
- Geographic: Duta Edupreneur members (primary) and other students (secondary) that lives in Jabodetabek and Bandung.
- Demographics: Student, male and female, 17-25 years old, SES B-C.
- Psychographic: Has an interest in developing self-competence through formal and non-formal education, has a desire to provide benefits to the surrounding.
- Behavioral: Happy to gather in communities, active gadget users and like to share information with the surrounding, digital savvy.
Key Message
Pintek provides an opportunity to develop self-competence as an investment in the future Program "Ciptakan Kesempatan bersama Pintek" will be divided into activities of:
1. Develop a Web Page for Duta Edupreneur
2. Optimizing the use of WhatsApp Group and Instagram
3. Member Competency Development
4. Community`s Special Event
Schedule
January - July 2020
Budget
Rp37.500.000,00
Evaluation
Input: Program preparation
Output: Conducting evaluation for the result of the execution
Outcome: Measuring the effects of the program
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hee-Young, Lee
Jakarta: PT Gramedia, 2020
899.221 HEE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Pusparini
"Analisis Situasi1 Bengkulu memiliki pesona pariwisata dari alam sejarah hingga kebudayaan sehingga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DISBUDPAR Provinsi Bengkulu melakukan berbagai promosi agar wisatawan mendatangi Bengkulu2 Salah satu pesona wisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu adalah Festival Tabot yang merupakan gabungan antara upacara ritual dan acara modern 3 Akan tetapi DISBUDPAR Provinsi Bengkulu belum melakukan media relations dengan baik sebagai contoh belum pernah dilaksanakan konferensi pers4 DISUDPAR Provinsi Bengkulu memerlukan kegiatan media relations yang berkelanjutan dengan cara memanfaatkan momentum pesona wisata kebudayaan Festival Tabot TujuanMembuat berita mengenai Festival Tabot dan pariwisata Bengkulu disiarkan dicantumkan pada media masing masing sehingga membuat masyarakat yang menonton mendengarkan maupun membaca menjadi tertarik untuk mendatangi Festival Tabot dan pariwisata Bengkulu ke depannyaSasaran a Mendapatkan pemberitaan yang positif dan netral dari mediab Mengetahui umpan balik dari masyarakat dengan cara mengetahui comment pada media digital dan penulisan opini pada surat kabarc Membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan wartawand Pada tahun 2015 terjadi peningkatan total wisatawan mencapai minimal 40 StrategiMeakukan rangkaian kegiatan media relations Festival Tabot 2015 guna menambah awareness stakeholder dan masyarakat umum mengenai pesona pariwisata BengkuluKhalayak Sasaran1 Media massa2 Travel BloggerPesan KunciUmum Dengan menyaksikan Festival Tabot wisatawan bukan hanya melihat uniknya ritual adat upacara Tabot akan tetapi juga melihat pesona keindahan alam Provinsi Bengkulu Khusus Dengan adanya Festival Tabot secara tidak langsung DISBUDPAR Provinsi Bengkulu mempertahankan produk budaya masyarakat Dengan adanya Festival Tabot maka media akan memiliki bahan berita yang menarik karena menyangkut produk budaya Indonesia yang sekarang sedang naik daun DISBUDPAR Provinsi Bengkulu siap terbuka kepada masyarakat dalam menerima kritik dan saran untuk kemajuan DISBUDPAR Provinsi Bengkulu secara khusus dan Pariwisata Bengkulu secara umumProgram1 Sosmed Buzzer2 Workshop Jurnalis3 Konferensi Pers4 Lomba video citizen journalism5 Apresiasi penulisan artikel dan Fotografi6 Tabot Awards 2015JadwalMei ndash Desember 2015AnggaranTotal anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan media relations Festival Tabot 2015 adalah Rp460 740 000 EvaluasiMetode evaluasi yang digunakan adalah metode input output dan outcomeInput Feedback form dan evaluasiOutput data partisipasi dan media monitoringOutcome Survei dan wawancara

Situation Analysis1 Bengkulu has natural history and culture destination so Cultural And Tourism Office DISBUDPAR Of Bengkulu does a much of promotion for tourist come to Bengkulu2 One of destination that Bengkulu has is Tabot Festival Tabot Festival is event that combine ritual tradition and modern event 3 But DISBUDPAR of Bengkulu Province hasn rsquo t done good media relations for example hasn rsquo t made pers conference in it rsquo s events 4 DISBUDPAR of Bengkulu Province needs to have some continouus media relations rsquo s activity by way of utilizing Tabot Festival GoalMake story about Tabot Festival and Bengkulu rsquo s destination be included on their own media so people who watch listen and read interest to come to Tabot Festival anf Bengkulu rsquo s destination Objectivesa Get a positive and neutral news from mediab Knows about people rsquo s opinion by knowing comment on digital media and opinion letter on newspaperc Make a good relationship with journlistd Within one year there was an increase in total tourists reached 40 StrategyHold a series of media relations of Tabot Festival 2015 for increase the awareness of stakeholders and people about Bengkulu rsquo s destinationTarget Audience1 Mass Media2 Travel BloggerKey MessageGeneral With watching Tabot Festival we rsquo re not only watching ritual tradition but also natural beauty of Bengkulu ProvinceSpecific With Tabot Festival indirectly DISBUDPAR of Bengkulu Province maintain cultural community With Tabot Festival media will have some interest news because it rsquo s about cultue of Indonesia that booming now in society DISBUDPAR of Bengkulu Province opened for critic and suggestion for betterment of Bengkulu rsquo s Tourist Program1 Sosmed Buzzer2 Journalist Workshop3 Pers Conference 4 Citizen journalism rsquo s videos Contest5 Apretiation of Article and Photography Contest6 Tabot Awards 2015ScheduleMay ndash December 2015BudgetTotal budget required for the implementation of series of media relations Tabot Festival 2015 is Rp460 740 000 EvaluationThe evaluation method that used in this program is input output and outcome Input Feedback form and evaluationOutput partisipation data and media monitoringOutcome Survey and interviews
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Regita
"

RINGKASAN EKSEKUTIF

Analisis Situasi  

Strength (Kekuatan):

1.           Raindear memiliki aset media sosial yaitu Instagram, Facebook, dan Whatsapp yang dipergunakan sebagai kanal promosi pada target audiens yang dituju.

2.           Lokasi Raindear berada di pusat kota dan dekat dengan Stasiun Bogor, Gerbang tol Bogor, dan Lembaga Pendidikan sehingga akses bagi target audiens menuju lokasi Raindear cukup mudah.

3.           Memiliki bangunan yang luas dan dapat menampung lebih dari 100 pengunjung menjadi modal yang cukup untuk ajang promosi kepada target audiens.

4.           Terdapat Manager yang berjaga dan berhubungan baik dengan customers melalui interaksi langsung.

5.           Dengan menjual makanan dan minuman yang berbeda dibandingkan dengan kompetitor, dapat dijadikan daya tarik tersendiri.

6.           Raindear sudah peduli terhadap isu lingkungan dengan menggunakan alat yang dapat didaur ulang, yang dapat dijadikan untuk branding.

Weakness (Kelemahan):

1.           Raindear tidak memiliki staf khusus untuk maintenance media sosial, sehingga unggahan yang dihasilkan kurang menarik.

2.           Belum menentukan brand positioning sebagai coffee shop dengan resto yang memiliki ciri khas yang dapat dikenal.

3.           Belum memaksimalkan kegiatan pemasaran dan promosi yang efektif dan terencana.

4.           Instagram menjadi satu-satunya media sosial yang paling aktif sehingga pencapaian target audiens belum maksimal.

Opportunity (Peluang):

1.           Mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan usaha kreatif dalam bidang kuliner.

2.           Pergeseran kedai kopi sebagai tempat rekreasi untuk mengisi waktu luang.

3.           Target audiens yang luas menjadikan Raindear memiliki peluang mendapatkan pengunjung lebih banyak.

4.           Peluang mendapatkan pengunjung yang peduli terhadap isu lingkungan hidup.

Threat (Hambatan):

1.           Kompetitor dari Raindear memiliki kegiatan pemasaran yang lebih masif dan lebih kreatif.

2.           Lokasi yang berdekatan dengan kompetitor, membuat target audiens dapat memilih dan membuat tujuannya berubah dengan mudah.

Tujuan  Meningkatkan awareness dan membangun citra dari Raindear sebagai coffee shop dan restoran yang peduli terhadap pengurangan sampah plastik di Bogor

Khalayak Sasaran           

o            Demografis

o            Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan

o            Usia: >18 Tahun

o            Jenjang: Mahasiswa, Karyawan, dan Keluarga yang bekerja

o            Tingkat Ekonomi: Kelas Menengah dan Menengah Atas

o            Psikografis

o            Lifestyle: senang berkumpul bersama teman maupun keluarga, dinamis, praktis, dan menyukai hal baru.

o            Memiliki minat untuk berdiskusi perihal isu lingkungan

o            Penggemar kuliner

o            Geografis

o            Kewarganegaraan: WNI dan WNA

o            Domisili: Jabodetabek

o            Wilayah sasaran umum: Jabodetabek

Pesan Kunci      

1. Melalui program “Let’s Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen”, Raindear menjadi coffee shop dan restoran yang turut berperan dalam pengurangan sampah plastik di Bogor.

2. Melalui program yang dibuat, Raindear mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengurangan sampah plastik dan berusaha mendatangkan lebih banyak pengunjung.

Program            

1.           Pembuatan website

2.           Optimalisasi media sosial

3.           Challenge “Let’s Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen” di media sosial

4.           Special Event “Movie Night”

5.           Special Event “Show your Creativity to Save The Earth at Raindear Coffee & Kitchen”

Jadwal  Mulai Januari 2021

Anggaran           Total anggaran adalah Rp. 207.670.000

Evaluasi              Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.

•            Input: melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan

•            Output: melakukan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan

•            Outcome: melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan

 


Situation Analysis          

Strength:

  1. Raindear has social media assets such as Instagram, Facebook, and WhatsApp that are used as a promotional channel to the addressed target audience.
  2. Raindear is located in a downtown, close to the Bogor Station, Bogor toll gate, and educational institutions that create an easy access for the target audience to reach Raindear.
  3. Raindear has a wide and large building that can accommodate more than 100 guests make a good promotion asset to the target audiences.
  4. Feasible Manager who stays and have a good relationships with customer through direct interaction.
  5. Raindear offers variety of food and beverages compared to its competitor creates a distinct attractiveness.
  6. Raindear shows that they care about environmental issues by using reusable tools, which can be used for branding.

Weakness:

  1. Raindear does not have an appointed staff who maintain its social media, hence making their social media unattractive.
  2. Has not yet chosen a brand positioning as a coffee shop that has a distinct uniqueness to be known.
  3. Has not yet maximize an effective and planned marketing activity as well as promotion.
  4. Instagram is the only social media used, therefore the target audience is not maximal.

Opportunity:

  1. To get support from central and local government to develop a creative business in culinary line.
  2. To create coffee shop as a recreation place or leisure.
  3. To attract more visitors
  4. To attract visitors who do care about environmental issues.

Threat:

  1. Raindear’s competitors has more massive and better marketing strategy.
  2. Located close to competitors creates possibility for target audience to choose and change their destination.

Goal      Increase sales and build Raindear’s image as a coffee shop and restaurant that cares about plastic waste reduction in Bogor.

Target Audience             

  • Demographic:
    • Sex: Male and female
    • Age: > 18 years old
    • Target: College students, employee, and working families
    • Economic status: Upper class and Middle class
  • Psychographic:
    • Lifestyle: loves to gather with friends and families, dynamic, practical, and open to new things.
    • Environmental issue interests.
    • Culinary enthusiasts
  • Geographic:
    • Citizenships: Indonesian and foreigner.
    • Residential area: Jabodetabek
    • General target area: Jabodetabek

Key Message    

  1. Through the program "Let's Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen", Raindear became a coffee shop and restaurant that participated in reducing plastic waste in Bogor.

 

  1. Through the program created, Raindear invited the community to participate in plastic waste reduction activities and try to bring in more visitors

Program            

  1. Website creation.
  2. Social media optimization
  3. Create “Let’s Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen” challenge in social media
  4. Special Event “Movie Night”
  5. Special Event “Show your Creativity to Save the Earth at Raindear Coffee & Kitchen”

Schedule            Starting January 2021

Budget  Total budget of Rp 207.670.000

Evaluation          Evaluation method used is input, output and outcome.

  • Input: Evaluate process of the program
  • Output: Evaluate results or outcome of the program
  • Outcome: Measure and evaluate impact of the program

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Marlina
"Analisis Situasi:
1. Pertamina Soccer School merupakan sekolah sepak bola yang didirikan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada Bangsa Indonesia. Kegiatan ini adalah kegiatan positif yang mampu meningkatkan citra dan reputasi PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan BUMN yang memiliki kepedulian yang tinggi dalam mencetak generasi berkualitas di bidang sepak bola.
2. Namun, kegiatan ini belum dikenal oleh masyarakat luas karena belum optimalnya jumlah pemberitaan di media massa terkait program ini.
3. Program Pertamina Soccer School membutuhkan upaya kehumasan berupa serangkaian kegiatan media relations yang mampu meningkatkan pengetahuan dan memotivasi kalangan jurnalis untuk menuliskan pemberitaan positif mengenai Pertamina Soccer School.
Tujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan kalangan jurnalis mengenai Program Pertamina Soccer School
2. Memotivasi kalangan jurnalis agar menuliskan pemberitaan positif mengenai kegiatan Pertamina Soccer School
3. Menghasilkan pemberitaan positif mengenai program Pertamina Soccer School
Strategi:
Melaksanakan serangkaian kegiatan media relations dan menggabungkan sarana media komunikasi yang ada, termasuk media baru. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut berupa workshop jurnalis, media gathering, konferensi pers, membuat komunitas wartawan, dan media visit.
Khalayak Sasaran:
Rekan-rekan jurnalis dari empat kategori, yakni Media Umum, Media BUMN dan Energi, Media Remaja dan Gaya Hidup, dan Media Olahraga.
Pesan Kunci:
1. Melalui Pertamina Soccer School, Pertamina berupaya menunjukkan komitmen tingginya terhadap perkembangan dunia sepak bola Indonesia.
2. Melalui Pertamina Soccer School, Pertamina membuka peluang untuk mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia yang berbakat dalam bidang sepak bola, namun tidak memiliki cukup biaya.
3. Melalui Pertamina Soccer School, Pertamina berharap dapat mengasah potensi anak-anak Indonesia sehingga tercipta atlet nasional berkualitas yang mampu bersaing di kancah internasional guna mengharumkan nama Indonesia.
Objektif:
1. Memberikan pengetahuan kalangan jurnalis akan program Pertamina Soccer School
2. Kehadiran media (media attendance) minimal 70% dari total keseluruhan media yang diundang.
3. Permintaan wartawan akan informasi Pertamina Soccer School minimal dua media dalam satu bulan.
4. Menghasilkan liputan positif minimal 70% dari total keseluruhan artikel yang dimuat dalam satu bulan.
Program:
Rangkaian kegiatan media relations Pertamina Soccer School yang terdiri dari:
1. Pertamina Soccer School on New Media
2. Media Gathering (Media Luncheon, Buka Puasa Bersama Pertamina Soccer School, serta Pertandingan Persahabatan dan Syukuran HUT Pertamina Soccer School.
3. Workshop Jurnalis
4. Media Visit 'Pertamina Soccer School Goes to Media'
5. Membentuk Komunitas Wartawan 'Associated Press Football Fans'
6. Konferensi Pers 'Pertamina Soccer School Goes to Milan dan Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina'
7. Exclusive Interview
Jadwal:
Januari - Desember 2013 dengan rincian sebagai berikut:
1. Pertamina Soccer School on New Media: Januari - Desember 2013
2. Workshop Jurnalis 'Meretas Juara Berkualitas Bersama Pertamina Soccer School': 22 November 2013
3. Media Luncheon 1: 11 Februari 2013 dan Media Luncheon 2: 14 Mei 2013
4. Media Visit: Maret - April 2013
5. Komunitas Wartawan 'Associated Press Football Fans': Juni 2013
6. Buka Puasa Bersama Pertamina Soccer School: 18 Juli 2013.
7. Pertandingan Persahabatan dan Syukuran HUT Pertamina Soccer school: 21 September 2013
8. Konferensi Pers Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina: 28 Agustus 2013dan Pertamina Soccer School Goes to Milan: 25 November 2013.
9. Exclusive Interview: 16 Desember 2013
Anggaran:
Total anggaran yang dikeluarkan dalam seluruh rangkaian kegiatan Pertamina Soccer School ini sebesar Rp. 336,480,000
Evaluasi: Metode Evaluasi yang digunakan adalah metode input - output - outcome.
Input: evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam rangka mengadakan kegiatan.
Output: evaluasi terhadap sesuatu yang nyata (produk) terkait hasil kegiatan.
Outcome: pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanan program.

Situation Analysis:
1. Pertamina Soccer School is a football school that provided by PT Pertamina (Persero) as a Pertamina's responsible to Indonesia. The activities are contained positive activities enable to increase Pertamina's image and reputation as BUMN that has high comitment to born soccer star.
2. This activity hasn't been well known to all Indonesia yet because the media coverage hasn't been optimal yet.
3. The program needs PR efforts,group activities of media relations, that able to increase the knowledge and motivate journalists to write positive issues about Pertamina Soccer School.
Purpose:
1. Give the knowledge among journalists about Pertamina Soccer School Program,
2. Motivate journalists how to write positive issues about Pertamina Soccer School.
3. Achieve positive media coverage about Pertamina Soccer School.
Strategy: Do a group of media relation activities and engage available communication media facilities, included new media. The activities contained journalist workshop, media gathering, pers conference, journalist community and media visit.
Target Audience: The our targeted journalist is divided by 4 category, Media Umum, Energy and BUMN Media, Teen and lifestyle media and sport media.
Key Massages:
1. By Pertamina Soccer School, Pertamina try to show the high comitment towards Indonesia Football development.
2. By Pertamina Soccer School, Pertamina gives chances to make Indonesian's talented kids come true in football, that don't have enough money.
3. By Pertamina Soccer School, Pertamina expect that this program is able to so encourage Indonesian's kid potential that creating national qualiefied to compete in international football and make Indonesia proud.
Objectives:
1. Give journalist's knowledge about Pertamina Soccer School
2. Media attendance to 70% from total invited media.
3. Journalist's information requests about Pertamina Soccer School, 2 media in one month as a minimal ammount.
4. Achieve 70% positive media coverage from total published articles in one month
Program:
The group of media relation activities in Pertamina Soccer School are:
1. Pertamina Soccer School on New Media
2. Media Gathering (Media Luncheon, Fasting dinner with Pertamina Soccer School, and Friendship competition, Pertamina Soccer School's birthday ceremony.
3. Journalist workshop.
4. Media Visit 'Pertamina Soccer School Goes to Media'
5. Make a journalist community 'Associated Press Football Fans'
6. Press Conference 'Pertamina Soccer School Goes to Milan dan Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina'
7. Exclusive Interview
Schedule:
January - December 2013, details are:
1. Pertamina Soccer School on New Media: Januari - Desember 2013
2. Jurnalist Workshop ''Meretas Juara Berkualitas Bersama Pertamina Soccer School': November 22nd 2013
3. Media Luncheon 1: Februari 11th 2013 dan Media Luncheon 2: Mei 14th 2013
4. Media Visit: Maret - April 2013
5. Komunitas Wartawan 'Associated Press Football Fans': Juni 2013
6. Fasting Dinner With Pertamina Soccer School: July 18th 2013.
7. Friendship Competition and Pertamina Soccer School's Birthday Ceremony: September 21st 2013
8. Press Conference Pertamina Soccer School Goes to Liga Pertamina: Agustus 28th 2013 dan Pertamina Soccer School Goes to Milan: November 25th 2013
9. Exclusive Interview: December 16th 2013
Budget: Total budget to release in this program is Rp 336,480,000
Evaluation: The evaluation method that used in this program is input - output - outcome method.
Input: evaluation towards all process in this program.
Output: evaluation towars all real things (Products) regarding with program output.
Outcome: measurement of effect, and result's program evaluation
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Chandradewi Puspaningrum
"Tayangan media massa seringkali menunjukkan standar kecantikan dengan kulit putih, tubuh tinggi dan langsing, serta rambut panjang, lurus, dan hitam. Hal tersebut pun ditunjukkan melalui produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang beredar di pasaran luas, yang mayoritas hanya memenuhi kebutuhan khalayak yang 'sesuai' dengan standar kecantikan. Padahal, terdapat khalayak yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan produk-produk tersebut. Produk-produk yang beredar di pasaran luas pun seringkali menghasilkan tingkat limbah yang tinggi, yang disebabkan oleh pemilihan bahan baku hingga kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang ramah terhadap keragaman jenis rambur dan lingkungan, hadir di tengah-tengah kondisi tersebut. Akan tetapi, kesadaran khalayak akan keberadaan Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang peduli pada keberagaman jenis rambut dan lingkungan masih rendah. Madremia pun belum memiliki rancangan kegiatan pemasaran yang komprehensif dan terencana yang dapat dievaluasi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu rancangan program komunikasi yang dapat meningkatkan brand awareness Madremia.
Rancangan program komunikasi ini bertajuk “Embrace Your Well Being and Nature with Madremia”, yang akan dilaksanakan selama 5 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.3.810.000. Khalayak program ini akan menargetkan khalayak yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, berusia 18-30 tahun dengan SES A-B, familiar dengan teknologi digital, aktif menggunakan media sosial, memiliki ketertarikan dengan isu beauty inclusivity dan lingkungan, serta sering melakukan riset sederhana sebelum membeli suatu barang. Progam ini akan dieksekusi melalui beberapa kegiatan, yaitu aktivasi media sosial, brand ambassador, partnership dengan komunitas, serta media relations.

Mass media often show the standard of beauty with white skin, tall and slender bodies, and long, straight, and black hair. This is also shown through the body and hair care products circulating in the wide market, the majority of which only meet the needs of audiences that are 'fit' to the beauty standards. In fact, there are audiences whose needs have not been met with these products. Products circulating in the wide market often produce high levels of waste, which is caused by the selection of raw materials to packaging that is not environmentally friendly.
Madremia as a hair and body care brand that is friendly to various types of hair and the environment exists in the midst of these conditions. However, public awareness of the existence of Madremia as a hair and body care brand that cares about the diversity of hair types and the environment is still low. Madremia does not yet have a comprehensive and planned marketing activity plan that can be evaluated. Therefore, a communication program is needed that can increase Madremia's brand awareness.
This communication program is entitled "Embrace Your Well Being and Nature with Madremia", which will be implemented for 5 months with a total budget of Rp3,810,000. The audience for this program will target audiences who live in Greater Jakarta and its surroundings (Jabodetabek area) and big cities on the island of Java, aged 18-30 years with SES A-B, are familiar with digital technology, actively use social media, have an interest in beauty inclusivity and environmental issues, and often do simple research before buying an item. This program will be executed through several activities, namely social media activation, brand ambassadors, partnerships with the community, and media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nur Ashifa
"The Fortune merupakan UMKM clothing yang bergerak dalam bidang fesyen dengan gaya casual untuk kaum muda dan milenial, dengan berbagai pilihan produk mulai dari celana, baju, jaket, topi, hingga aksesoris lainnya. UMKM yang beroperasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya hanya dijalankan dirumah, namun kini The Fortune telah memiliki distro sendiri. The Fortune memiliki tujuan untuk mendorong anak muda dan kaum milenial untuk tetap bisa tampil fashionable tanpa mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu, kualitas produk sangat diutamakan dengan memerhatikan jenis, motif, hingga pilihan warna yang beragam sesuai. Sejak awal, UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan memfokuskan komunikasinya melalui media digital seperti Instagram. Terlebih ketika pandemi saat ini. Berdasarkan data dari Kemenperin (2018), industri fesyen termasuk ke dalam 16 kelompok industri kreatif dan memberi kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76% tahun 2017. Dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM di Indonesia Go digital dan Go Global secara penuh terlebih di masa pandemi covid-19. Kampanye #SemuanyaAdaDisini dengan tujuan mendorong seluruh produk lokal agar digunakan. The Fortune sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk clothing dengan berbagai jenis dan pilihan dengan tujuan menjadi solusi bagi kaum muda dan milenial yang ingin tetap tampil fashionable dengan gaya casual dan nyaman sehari-hari. The Fortune belum memanfaatkan media sosial miliknya secara maksimal dan konsisten, seperti Instagram (@thefortune_id) dimana sebagai media utama komunikasi dengan publik eksternal. Banyaknya brand lokal berbasis clothing dan distro serupa yang sudah memiliki nama di masyarakat setempat mengakibatkan konsumen lebih tertarik kepada brand tersebut dan mengakibatkan semakin tingginya kompetitor baru. Hasil wawancara bersama pemilik The Fortune dan survei online, ditemukan data yang relevan dimana The Fortune membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Terlebih adanya tren media digital seperti media sosial dan marketplace yang digunakan sebagai platform untuk berkomunikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness The Fortune adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat pemasaran dengan mengedukasi tentang brand clothing dan merek The Fortune. Belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal The Fortune serta produknya sehingga brand awareness dan interaksi dengan audiens masih rendah. Meningkatkan brand awareness The Fortune dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan dari target khalayak, agar The Fortune lebih dikenal di masyarakat. Target khalayaknya berupa laki-laki dan perempuan berusia 17 - 40 tahun dengan endapatan middle hingga high income, pekerjaan; pelajar, mahasiswa, pekerja muda ,wirausaha, jobseeker. berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Memiliki gaya hidup fashionable dan memiliki ketertarikan dengan brand clothing serta fashion/style, suka berpenampilan dengan gaya casual, gemar berinteraksi, dan aktif dalam melakukan pencarian maupun penyebaran konten di internet atau media sosial.

The Fortune is a clothing MSME engaged in fashion with a casual style for young people and millennials, with a wide selection of products ranging from pants, clothes, jackets, hats, to other accessories. MSMEs operating in Lombok, West Nusa Tenggara have been around since 2019 which were initially only run at home, but now The Fortune has its own distribution. The Fortune has a goal to encourage young people and millennials to still be able to look fashionable without spending a lot of money. Therefore, product quality is prioritized by paying attention to the types, motifs, and various color choices accordingly. Since the beginning, this MSME has run its business by focusing its communication through digital media such as Instagram. Especially during the current pandemic. Based on data from the Ministry of Industry (2018), the fashion industry is included in 16 creative industry groups and contributed to the national GDP by 3.76% in 2017. Government support to encourage MSMEs in Indonesia to go digital and go global in full, especially during the covid pandemic. -19. The #SemuanyaAdaDisini campaign aims to encourage all local products to be used. The Fortune as one of the local brands that provides clothing products with various types and choices with the aim of being a solution for young people and millennials who want to continue to look fashionable with a casual and comfortable everyday style. The Fortune has not utilized its social media optimally and consistently, such as Instagram (@thefortune_id) which is the main medium of communication with the external public. The large number of local clothing-based brands and similar distributions that already have names in the local community have resulted in consumers being more attracted to these brands and resulting in higher number of new competitors. The results of interviews with the owners of The Fortune and online surveys, found relevant data where The Fortune needed an effective communication strategy in order to increase brand awareness. Moreover, there are digital media trends such as social media and marketplaces that are used as platforms to communicate. One of the efforts that can be made to increase The Fortune's brand awareness is to approach the marketing public relations by educating about the clothing brand and The Fortune brand. Not many people know and know The Fortune and its products so that brand awareness and interaction with the audience is still low. Increase brand awareness of The Fortune by conducting several programs that can inform the message and increase it from the target audience, so that The Fortune is better known in the community. The target audience is men and women aged 17 - 40 years with middle to high income income, employment; students, students, young workers, entrepreneurs, jobseekers. domiciled in West Nusa Tenggara Province, especially Lombok Island. Has a fashionable lifestyle and has an interest in clothing and fashion/style brands, likes to dress in a casual style, likes to interact, and is active in searching and distributing content on the internet or social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Maharani
"Profil Perusahaan
Dino Steak & Pasta, merupakan western food restoran dengan konsep Dinosaurus, yang berlokasi di Jalan Raya Margonda, Beiji, Depok. Beroperasi sejak 23 Mei 2015, restoran ini menyajikan beragam menu dengan harga Rp2.500,- sampai Rp40.000,-.
Banyak kesuksesan telah dicapai. Ini dibuktikan dengan omzet yang mencapai Rp10.000.000,-/hari dan bertambahnya angka penggemar pada media sosial, dengan sangat pesat. Rekomendasi dari rekan media dan salah satu program di televise nasional, juga menambah popularitasnya.
Oleh sebab itu untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan citra, Dino Steak & Pasta mempunyai kewajiban untuk berkontribusi pada komunitas, yang dapat dilakukan melalui program Community Relations.

Dino Steak & Pasta is a western food restaurant with dinosaurs as its store concept, which located at Jalan Raya Margonda, Beiji, Depok. Operating since May 23rd 2015, this restaurant serves many kinds of menu, with a price range between Rp2.500,- to Rp40, 000,-
Many successes have been achieved. It?s proven by the turnover, which reached Rp10.000.000,-/ day and the numbers of fans on social media which increase rapidly. The recommendations from media partners and one of the programs on the national television, also increases its popularity.
Therefore, to maintain the existence and improving its image, Dino Steak & Pasta has a responsibility to contribute to the community, which can be carried through the Community Relations program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>