Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endiq Yogana
"Pemeriksaan persyaratan peraturan proyek konstruksi di DKI Jakarta masih dilakukan secara konvensional (paper and CAD based) yang membutuhkan waktu yang lama, sumber daya yang intensif, perbedaan interpretasi terhadap peraturan, proses revisi berulang, proses pelacakan persyaratan yang sulit, tidak akurat dan tidak transparan, serta berimplikasi waktu dan biaya yang signifikan. Pemeriksaan persyaratan secara konvensional menyebabkan masih banyak bangunan gedung di DKI Jakarta yang belum memenuhi persyaratan teknis yang berdampak pada kegagalan bangunan dan ketidakpuasan masyarakat.  Pemeriksaan persyaratan secara otomatis dimungkinkan ketika representasi komputer dari model data produk (Product Data Model (PDM)) diintegrasikan dengan model pengetahuan hukum (Legal Knowledge Model (LKM)) sebagai input bagi sistem/mesin pengolah data dengan prosedur algoritma (Compliant Design Processes (CDP)) untuk menghasilkan laporan pemeriksaan peraturan otomatis yang akurat. Model Bangunan yang dikembangkan dalam Building Information Modelling (BIM) berfungsi sebagai representasi bangunan. Lingkup persyaratan teknis bangunan berbasis BIM dikelola secara dinamis dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) dalam satu database yang divalidasi oleh Pemerintah dan dapat diaplikasikan oleh perencana pada setiap tahapan perencanaan. Penelitian ini mengusung integrasi antara ruang lingkup persyaratan peraturan ke dalam tahapan pengembangan model BIM. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Sistem Informasi berbasis WBS dengan aplikasi BIM untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung.

Examination of the requirements for construction project regulations in DKI Jakarta is still conducted conventionally (paper and CAD based) which requires a long time, resource intensive, different interpretations of the regulations, the process of revised repetitive, the process of tracking difficult requirements, inaccurate and not transparent, and has significant time and cost implications. Conventional examination of requirements causes that there are still many buildings in DKI Jakarta that have not yet met the technical requirements which have an impact on building failures and public dissatisfaction. Automatic requirements checking is possible when the computer representation of the product data model (Product Data Model (PDM)) is integrated with the Legal Knowledge Model (LKM) as input for data processing systems/machines with algorithmic procedures (Compliant Design Processes (CDP) )) to produce an accurate automatic regulatory check report. The Building Model developed in Building Information Modeling (BIM) functions as a building representation. The scope of BIM-based building technical requirements is managed dynamically using Work Breakdown Structure (WBS) in one database validated by the Government and can be applied by planners at each planning stage. This research carries the integration of the scope of regulatory requirements into the stages of developing the BIM model. This study aims to develop a WBS-based Information System with a BIM application to improve compliance with the technical requirements of buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watchson, Deka
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh interaksi multi aktor dari perspektif komunitas usaha kecil menengah (UKM) yang membangun platform ko-kreasi nilai untuk inovasi pemasaran. Platform ko-kreasi nilai dibangun melalui interaksi di luar (collaborative networks) dan di dalam komunitas (dynamic interaction) yang menghasilkan integrasi sumberdaya kolektif. Integrasi sumberdaya meningkatkan kapasitas aktor dalam komunitas UKM untuk menghasilkan inovasi pemasaran.
Interaksi multi aktor pada komunitas UKM menghadirkan kebaruan pemahaman dalam ko-kreasi nilai, karena aktor menunjukkan multi peran dalam interaksinya dengan aktor lain. Hal ini berbeda dengan ko-kreasi nilai yang terjadi di perusahaan besar dimana aktor berperan spesifik dalam berinteraksi dengan aktor lainnya. Penelitian sebelumnya banyak dilakukan di perusahaan besar, komunitas brand atau komunitas konsumen, sedangkan penelitian ini menawarkan platform ko-kreasi nilai dan dimensi inovasi pemasaran dalam komunitas UKM.
Penelitian ini memberikan kebaruan pada teori utama SDL yang merupakan dasar bagi pembangunan model penelitian. SDL digunakan untuk menyusun konstruk ko-kreasi nilai dan Consumer Culture Theory (CCT) untuk menjelaskan peranan komunitas UKM melalui market-mediated networks, sedangkan dimensi inovasi pemasaran diturunkan dari definisi yang dipublikasikan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Penelitian ini menggunakan beberapa metode riset kualitatif dan kuantitatif melalui studi eksploratori konfirmatif, observasi, dan survey kuantitatif. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive non-probability sampling yang menghasilkan 200 set data yang berasal dari anggota Komunitas Organik Indonesia dan Komunitas Tangan Di Atas. Responden adalah pemilik, manajer puncak, atau pengambil keputusan dalam UKM yang melakukan multi peran dalam berinteraksi dalam ekosistem komunitas UKM tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif timbal balik antara interaksi eksternal (collaborative networks) dan interaksi internal (dynamic interaction) dan pengaruh positif kedua interaksi tersebut terhadap integrasi sumberdaya yang menghasilkan inovasi pemasaran.
Penelitian ini memberikan kontribusi akademik dengan menghasilkan model penelitian bagi konsep ko-kreasi nilai dan dimensi inovasi pemasaran pada komunitas UKM. Platform ko-kreasi nilai tersebut dapat digunakan untuk pengukuran performa bisnis dan dapat diterapkan pada berbagai topik penelitian multi-displin ilmu. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan para pengambil kebijakan sebagai strategi alternatif pengembangan dan inovasi UKM melalui komunitas yang dapat membangun ketahanan ekonomi.

This study aims to analyze multi-actor interactions from the perspective of small-medium enterprise (SME) community. It offers a platform of value co-creation for marketing innovation. Value co-creation platform is formed by interactions outside and within community to integrate collective resources. It increases the capacity of actors in SME community to perform marketing innovation.
Multi-actor interactions in SME community present novel understanding in value co-creation, since an actor can act multi roles. It differs from that in big company where an actor acts specific role in the interaction with others. The previous studies are mostly dominated by research on individual or large company, brand community, or consumer community while this study offers a new framework for value co-creation and dimensions of marketing innovation in SME community.
This study extends Service-Dominant Logic (SDL) as a main theory from which the research model is constructed. SDL justifies the concept of value co-creation and Consumer Culture Theory (CCT) supports it by explaining the roles of SME community through market-mediated networks. The construct of marketing innovation is derived from Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Mix methods were applied in this research by conducting confirmative exploratory, observation, and quantitative survey. The units of observation were chosen by purposive non-probability sampling technique involving 200 respondents. The respondents are members of Komunitas Organik Indonesia and Komunitas Tangan Di Atas, including the owner, top management, decision maker, or business head of the enterprises who act multi roles in the service ecosystem of the community.
The research findings demonstrate the interaction between the members of small-medium enterprise (SME) community with external actors through collaborative networks and with other actors inside community through dynamic interaction. Those interactions show reciprocal influence and lead to resource integration that produces marketing innovation in SME community ecosystem.
In academic view, this research develop SDL theory by providing open platform of value co-creation and defining dimensions of marketing innovation in SME community. The framework offers not only a measurement of business performance, but also a compatible model for various research in multi-discipline areas. Practically, the framework can be adopted by policy makers to build alternative developing strategy for SME through community that also support economic resilience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Handayaniputri
"Government building is one of the country's assets that has a very strategic and urgent function for the interests of public services. In order to realize sustainable development, it is necessary to carry out government buildings that implement the integration of technical, economic, social and environmental aspects effectively through green buildings. Green buildings have measurable performance in saving energy, water and other resources. Green buildings of government buildings require effective and efficient maintenance and maintenance management to maintain the reliability of buildings and their facilities and infrastructure so that they are always worthy of functions both in terms of safety, health, comfort and convenience. The development of technology and information systems has led to the concept of e-maintenance which combines the principles of maintenance, web services and the principles of modern electronic collaboration. E-maintenance combined with Work Breakdown Structure (WBS) and integrated with Building Information Modeling (BIM) will improve the building maintenance and maintenance process that is precise, accurate, fast and easy. This study uses primary and secondary data from the literature and is validated by experts through questionnaires and through Focus Group Discussion (FGD).

Gedung pemerintah merupakan salah satu aset negara yang memiliki fungsi sangat strategis dan urgen bagi kepentingan layanan publik. Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diperlukan penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah yang menerapkan keterpaduan aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan secara efektif melalui bangunan hijau. Bangunan hijau memiliki kinerja terukur dalam penghematan energi, air dan sumber daya lainnya. Bangunan hijau gedung pemerintah memerlukan manajemen pemeliharaan dan perawatan yang efektif dan efisien untuk menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan prasarananya agar selalu laik fungsi baik dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Perkembangan teknologi dan sistem informasi telah memunculkan konsep e-maintenance yang menggabungkan prinsip pemeliharaan, layanan web dan prinsip kolaborasi elektronik modern. E-maintenance yang dipadukan dengan Work Breakdown Structure (WBS) dan diintegrasikan dengan Building Information Modeling (BIM) akan meningkatkan proses pemeliharaan dan perawatan gedung yang tepat, akurat, cepat serta mudah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari literatur dan divalidasi oleh pakar melalui kuesioner serta melalui Focus Group Discussion (FGD)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D2779
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Syafryn Aurellina
"Tingkat kecelakaan kerja di sektor konstruksi Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi dan kerusakan pada komponen arsitektur bangunan yang tidak memenuhi standar kinerja pemeliharaan. Hal ini menyebabkan pengendalian risiko pada aktivitas pekerjaan tersebut terabaikan. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan keselamatan konstruksi dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) agar semua aktivitas berisiko dapat terawasi. Selain itu, kemajuan teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi menggunakan WBS berbasis BIM khususnya untuk pekerjaan arsitektur bangunan gedung. Metode kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko kecelakaan kerja menggunakan WBS pada pekerjaan arsitektur gedung, dengan studi kasus pada Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menghasilkan strategi manajemen keselamatan konstruksi yang efektif dan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi (K2), terutama pada aktivitas pemeliharaan dan perawatan pada proyek konstruksi bangunan gedung di Indonesia.

The rate of workplace accidents in the construction sector in Indonesia remains alarmingly high. One of the main causes in the lack of supervision over work activities and the presence of damaged architectural components in buildings that do not meet maintenance performance standards, leading to neglected risk control measures for these work activites. Therefore, it is crucial to plan construction safety using Work Breakdown Structure (WBS) to ensure that all high-risk activites are properly supervised. Additionaly, with the rapid advancement of technology, utilizing Building Information Modelling (BIM) systems in construction project can greatly enhance the effectiveness and efficiency of safety planning. This research aims to develop WBS-based BIM construction safety planning specifically for architectural work in building construction. The research methodology employed will be quantitative, focusing on analysing work accident risks using WBS for architectural work in the case study of the High Prosecutor’s Office Building in DKI Jakarta Province. The expected outcomes of this research include effective construction safety management strategies that can improve overall safety performance (K2), particularly in maintenance and upkeep activities for building construction projects in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheba Bilqis
"Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan yang berupa benda, bangunan , struktur, situs, dan kawasan  di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Kementerian Sekretariat Negara RI saat ini mengelola 6 Istana yang tersebar di Indonesia, yaitu Istana Negara, Istana Merdeka, Istana Kepresidenan Bogor, Istana Kepresidenan Cipanas, Istana Kepresidenan Yogyakarta serta Istana Kepresidenan Tampaksiring. Istana-istana tersebut menjadi tempat penting bagi presiden beserta wakil presiden dalam menjalankan roda pemerintahan baik dimasa lampau maupun dimasa sekarang. Saat ini keenam Istana Kepresidenan yang dimaksud telah ditetapkan sebagai Bangunan Gedung Cagar Budaya (BGCB) dan keberadaannya menjadi nilai penting dalam upaya pelestarian cagar budaya yang sudah diatur dalam Permen PU Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang dilestarikan. Atas dasar tersebut keandalan bangunan perlu didukung dengan sistem pemeliharaan yang baik, tepat dan benar  terhadap  bangunan gedung cagar budaya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-maintenance berbasis (1) Work Breakdown Structure (WBS), sebagai dasar awal perencanaan pemeliharaan bangunan gedung cagar budaya, yang nantinya aktivitas kegiatana di urai menjadi suatu pedoman pelaksanaan pemeliharaan BGCB, selanjutnya diintegrasikan pada (2) Building Information Modeling (BIM) yang memuat informasi, pedoman, dan data historis pemeliharaan bangunan. Model ini kemudian dimasukkan dalam (3) Sistem Informasi, untuk mendukung kemudahan akses yang dapat mempercepat proses pemeliharaan bangunan gedung cagar budaya. Pengembangan e-maintenance ini akan meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan cagar budaya dan diharapkan dapat diadopsi untuk bangunan historis lainnya. Metodologi penelitian yang digunakan berupa validasi pakar, wawancara, studi literatur dan studi kasus. Hasil validasi kemudian diintegrasikan ke dalam BIM dan dikembangkan dalam sebuah sistem informasi yang diuji coba terhadap obyek penelitian bangunan gedung cagar budaya berupa bangunan gedung Istana Kepresidenan Bogor.

Cultural Heritage is material in the form of objects, buildings, structures, sites, and areas on land and / or in water that need to be preserved because they have important values for history, science, education, religion, and/or culture through the determination process. The Ministry of State Secretariat of the Republic of Indonesia currently manages 6 palaces spread across Indonesia: the State Palace, Merdeka Palace, Bogor Presidential Palace, Cipanas Presidential Palace, Yogyakarta Presidential Palace, and Tampaksiring Presidential Palace. These palaces are important places for the president and vice president in running the wheels of government both in the past and present. Currently, the six Presidential Palaces in question have been designated as Cultural Heritage Buildings, and their existence is an important value in efforts to preserve cultural Heritage, which has been regulated in The Ministry of Public Works Regulation Number 19 of 2021 concerning Technical Guidelines for the Implementation of Preserved Buildings. On this basis, building reliability must be supported by a good, precise, and correct maintenance system for cultural heritage buildings. This study aims to develop e-maintenance based on (1) Work Breakdown Structure (WBS) as the initial basis for planning the maintenance of cultural heritage buildings, which later the activities will be broken down into a guideline for the implementation of BGCB maintenance, then integrated into (2) Building Information Modeling (BIM) which contains information, guidelines, and historical data on building maintenance. This model is then included in (3) Information Systems to support ease of access that can speed up the maintenance process of cultural heritage buildings. The development of this e-maintenance will improve the maintenance performance of cultural heritage buildings and is expected to be adopted for other historical buildings. The research methodology used is in the form of expert validation, interviews, literature studies and case studies. The validation results were then integrated into BIM and developed in an information system tested on the object of research on cultural heritage buildings in the form of the Bogor Presidential Palace building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taffi Hensan Kurniawan
"Pertumbuhan populasi yang pesat di Indonesia telah meningkatkan permintaan akan infrastruktur yang aman dan efisien, termasuk gedung bertingkat. Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi menjadi perhatian utama, dengan lebih dari 370.000 kasus tercatat pada tahun 2023. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengembangkan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM (Building Information Modeling) dengan WBS (Work Breakdown Structure). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan standar WBS dan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi) untuk proyek rancang bangun gedung bertingkat, serta mengembangkan sistem informasi audit keselamatan berbasis BIM yang terintegrasi dengan WBS. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan studi kasus, analisis arsip, dan validasi dari para ahli. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dengan pakar keselamatan konstruksi, serta analisis dokumen-dokumen terkait seperti Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM dengan WBS dapat secara signifikan meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Sistem ini memastikan setiap tahap proyek berjalan sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas manajemen proyek.

The rapid population growth in Indonesia has increased the demand for safe and efficient infrastructure, including high-rise buildings. The high number of workplace accidents in the construction sector, with more than 370,000 cases recorded in 2023, is a major concern. To address these issues, this study develops an audit process information system that integrates BIM (Building Information Modeling) with WBS (Work Breakdown Structure). The study aims to identify and develop standards for WBS and RKK (Construction Safety Plan) for high-rise building design projects, and to develop a BIM-based safety audit information system integrated with WBS. The methodology used in this study includes a case study approach, archival analysis, and expert validation. Data were collected through surveys and interviews with construction safety experts, as well as analysis of relevant documents such as the Minister of PUPR Regulation No. 10 of 2021. The findings indicate that the development of an audit process information system integrating BIM with WBS can significantly improve construction safety performance. This system ensures that each project stage complies with established safety standards, reduces the risk of workplace accidents, and enhances the efficiency and effectiveness of project management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Deborah
"Pemeliharaan dan perawatan jembatan bertujuan untuk mengoptimalkan keandalan jembatan dari segi fungsional, struktural, dan estetika. Di Indonesia, jembatan tidak terlepas dari masalah pemeliharaan dan perawatan, dibuktikan dengan banyaknya jembatan dengan kondisi rusak hingga runtuh yang berdampak buruk dalam meningkatkan biaya pemeliharaan dan perawatan jembatan. Penelitian ini akan mengembangkan sistem pemeliharaan dan perawatan jembatan beton berbasis Building Information Modeling (BIM) dan Work Breakdown Structure (WBS). WBS membantu mengelola lingkup pekerjaan pemeliharaan dan perawatan secara detail, sementara BIM memfasilitasi manajemen data dan visualisasi selama fase pemeliharaan. Kedua hal ini akan diintegrasikan pada sebuah sistem informasi pemeliharaan and perawatan jembatan dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan. Metodologi penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi kasus Jembatan Bukit Indah pada Jalan Tol Cinere-Serpong. Data pada penelitian  ini diperoleh melalui studi literatur, analisis arsip, serta studi kasus. Data kemudian divalidasi oleh pakar bidang pemeliharaan dan perawatan jalan dan jembatan serta pakar pada bidang BIM. Selanjutnya, dilakukan analisis untuk mendapatkan model hubungan penggunaan BIM berbasis WBS dengan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi yang menyediakan data WBS dan BIM pada jembatan yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan.

The maintenance of a bridge aim to optimize its reliability in terms of functionality, structure, and aesthetics. In Indonesia, bridges are unavoidably entangled with maintenance issues, as evidenced by the massive number of damaged or collapsed bridges, which adversely impact maintenance and care costs. This research will develop a maintenance system for concrete bridges based on Building Information Modeling (BIM) and Work Breakdown Structure (WBS). WBS manages the scope of maintenance tasks in detail, while BIM facilitates data management and visualization during the maintenance phase. Both of these aspects will be integrated into a bridge maintenance information system, ultimately aimed at enhancing bridge maintenance performance. This qualitative research uses the Bukit Indah Bridge on the Cinere-Serpong Toll Road as a case study. Datas for this study were obtained through literature review, archive analysis, and case study. The data were then validated by experts in road and bridge maintenance, as well as experts in the field of BIM. Subsequently, an analysis will be conducted to establish a model of the relationship between BIM-based WBS usage and the performance of concrete bridge maintenance. The result of this research is an information system providing WBS and BIM data for bridges integrated to enhance bridge maintenance performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Leony
"Pemeliharaan pasca konstruksi merupakan hal yang penting guna mempertahankan keandalan bangunan. Pada beberapa kasus, kerusakan sering terjadi karena adanya kelalaian pada proses pemeliharaan pasca konstruksi. Penelitian ini membahas tentang sistem pemeliharaan pada bangunan stasiun yang dimana saat ini sering sekali fasilitas stasiun tidak dapat digunakan sebagaimanamestinya dikarenakan kelalaian proses pemeliharaan tersebut. Pemeliharaan yang tidak dilakukan dengan baik akan sangat merugikan banyak pihak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan stasiun dari lingkup struktur, lingkup sarana penunjang stasiun dan lingkup plumbing. Studi kasus pada penelitian ini adalah bangunan gedung Stasiun Manggarai yang merupakan salah satu bangunan stasiun terbesar di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah tinjauan literatur, studi kasus dan survei yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dari beberapa pakar seperti pelaku kegiatan pemeliharaan di PT Kereta Api (Persero), PT LRT Jakarta dan beberapa dari pihak kontraktor yang membangun infrastruktur perkeretaapian dan juga melakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan pasca konstruksi. Hasil penelitian berupa pemodelan BIM berbasis WBS dan pedoman yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dalam menjaga keandalan bangunan stasiun.

Post-construction maintenance is crucial to maintain a building’s reliability. In some cases, damages often occur due to negligence in the post construction maintenance process. This research discusses the maintenance system of railway station buildings where currently the railway station facility is often cannot be used properly due to the negligence in the maintenance process. Maintenance that is not carried out properly will be very detrimental to many parties. The purpose of this research is to improve the maintenance performance of the railway station building from the structural scope, station supporting facilities scope, and plumbing scope. The case study of this research is Manggarai Station building which is one of the largest railway station buildings in Indonesia. The methods used in this research are literature review, case study, and survey conducted using questionnaire from several experts such as people who are in charge of the maintenance activities in PT Kereta Api (Persero), PT LRT Jakarta, and some from the contractors who built the railway system infrastructure and also take charge of the post-construction maintenance and care. The results of this research are in the form of WBS-based BIM modeling and guidelines used to improve performance in maintaining the reliability of station buildings."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Inayah Wardahni
"Bangunan gedung tinggi merupakan gedung dengan tinggi minimal 22 meter atau setara dengan 8 lantai dengan fungsi hunian, komersil, ataupun perkantoran yang mampu mengurangi penggunaan lahan secara horizontal. Selama masa operasionalnya, saat ini penerapan proses pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung tinggi di Indonesia dinilai masih belum dilakukan secara efektif. Hal ini disebabkan karena rendahnya kebijakan dan standar pedoman terkait pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung tinggi, rendahnya koordinasi antar pihak, dan tidak mengintegrasikan sistem pemeliharaan gedung dengan teknologi terkini. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi elemen dan indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi implementasi pemeliharaan-elektronik di gedung-gedung tinggi baik dari segi efektivitas maupun efisiensi. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pemeliharaan bangunan gedung, serta persamaan model struktural hubungan antara variabel e-maintenance yang telah diidentifikasi terhadap kinerja pemeliharaan bangunan gedung tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode delphi dan metode structural equation modeling partial least square dengan menggunakan perangkat lunak Smart-PLS 3.2.4. Hasil dari penelitian ini diperoleh indikator dari e-maintenance yang mempengaruhi kinerja pemeliharaan bangunan gedung tinggi sebanyak 71 indikator, hubungan antar variabel dalam e-maintenance hasil olahan SEM-PLS, serta rekomendasi pengembangan untuk masing-masing hubungan antar variabel.

High rise buildings are buildings with a minimum height of 22 meters or equivalent to 8 floors with residential, commercial, or office functions that are able to reduce horizontal land use. During its operational period, currently the implementation of the high rise building maintenance in Indonesia is considered not to be carried out effectively. This is due to the low policy and standard guidelines related to building maintenance, low coordination between parties, and not integrating building maintenance systems with the latest technology. Therefore, it is necessary to identify elements and indicators that can be used to evaluate the implementation of e-maintenance in high rise buildings both in terms of effectiveness and efficiency. The purpose of this study is to identify the variables that influence the performance of high rise building maintenance, as well as the structural equation model on of the relationship between the e-maintenance variables that have been identified on the performance of maintaining high rise buildings. The method used in this research is the Delphi method and structural equation modeling-partial least square method using Smart-PLS 3.2.4 software. The results of this study obtained indicators of e-maintenance that affect the maintenance performance of high rise buildings as many as 71 indicators, the relationship between variables in the e-maintenance of the SEM-PLS results, as well as the development recommendations for each relationship between variables."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anrio Wira Putra Lim
"Tingkat kecelakaan kerja pada sektor konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kecelakaan kerja adalah dikarenakan dengan adanya aktivitas-aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi sehingga menyebabkan pengendalian terhadap resiko aktivitas pekerjaan tersebut terabaikan. Oleh karena itu, perencanaan keselamatan kerja dapat direncanakan menggunakan WBS sehingga semua aktivitas pekerjaan dapat terawasi secara menyeluruh. Disamping itu, dengan kemajuan teknologi yang pesat sekarang ini, diharapkan mampu digunakan untuk meningkatkan kinerja safety pada proyek konstruksi secara efektif and efisien. Salah satu teknologi canggih yang banyak diterapkan di sektor konstruksi sekarang ini adalah sistem BIM (Building Information Modeling). Dimana dengan menggunakan sistem BIM pada proyek konstruksi, kualitas pekerjaan selama perencanaan maupun tahap konstruksi menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu, pengembangan safety plan menggunakan WBS berbasis BIM untuk pekerjaan struktur bangunan gedung akan dilakukan pada penelitian ini. Metode yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode kualitatif Hasil dari penelitian ini adalah resiko-resiko kecelakaan kerja menggunakan WBS pada pekerjaan struktur bangunan gedung tinggi. Studi kasus yang akan diteliti untuk pengembangan safety plan menggunakan WBS berbasis BIM yaitu pada struktur bangunan proyek rumah susun Mangkubumen. Penelitian ini dapat menghasilkan strategi manajemen keselamatan kerja yang baik serta meningkatkan kinerja safety pada proyek konstruksi bangunan gedung.

The rate of work accidents in the construction sector in Indonesia is still very high. One of the causes of the high rate of work accidents is due to the existence of unsupervised work activities which causes negligible control over risks of work activities. So that if the work safety plan is planned to use a WBS (Work Breakdown Structure), all work activities can be covered thoroughly. Besides that, with the rapid advances in technology, it is expected to be able to be used to improve safety performance on construction projects effectively and efficiently. One of the advanced technologies that is widely applied in the construction sector now is the BIM (Building Information Modeling). Where by using the BIM system on construction projects, the quality of work during the planning and construction phase will be increasing. Therefore, the development of a safety plan using BIM-based WBS for building structure work will be carried out in this study. The method that will be used in this research is a qualitative method .The results of this study are work accident risks that are using the WBS. A case study will be carried out on this research of the development of the safety plan using BIM-based WBS on Mangkubumen Structural Bulding Project. This research is to create a safety management strategy and improve the safety performance in building construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>