Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iqbal Hafizhul Lisan
"Skripsi ini mengkaji tentang variasi dan dinamika analogi pada petani mengukur curah hujan di Sumedang dalam memahami konsekuensi perubahan iklim. Menariknya, analogi dalam tesis ini tidak hanya berguna sebagai wahana untuk memudahkan interpretasi elemen pengetahuan baru dalam proses pengayaan skema agrometeorologi, tetapi juga bermanfaat dalam membantu petani dalam pengambilan keputusan. Variasi dalam tesis ini berfokus pada mekanisme pembentukan analogi verbal dan analogi visual yang berbeda. Sedangkan dinamika dilihat dengan memperhatikan masukan-masukan baru dari kegiatan ekstrapersonal seperti keanekaragaman ekosistem, dan praktik mengukur curah hujan dan
pengamatan agroekosistem dalam mengikuti pelajaran agrometeorologi. Tesis ini menggunakan pendekatan koneksionisme dengan pemrosesan terdistribusi paralel yang memungkinkan untuk melihat berbagai asupan yang diproses dan digabungkan secara bersamaan bersama.
This thesis examines the variation and dynamics of the analogy of farmers measuring rainfall in Sumedang in understanding the consequences of climate change. Interestingly, the analogy in this thesis is not only useful as a vehicle to facilitate the interpretation of new knowledge elements in the process of enrichment of agrometeorological schemes, but also useful in helping farmers in making decisions. The variations in this thesis focus on the different mechanisms of forming verbal analogies and visual analogies. Meanwhile, dynamics is seen by taking into account new inputs from extrapersonal activities such as ecosystem diversity, and the practice of measuring rainfall and rainfall
agroecosystem observations in following agrometeorology lessons. This thesis uses a connectionism approach with parallel distributed processing which makes it possible to look at various intakes that are simultaneously processed and combined together."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Audina
"Tulisan ini mengaji variasi antisipasi dan pengambilan keputusan dalam menyiasati kondisi konsekuensi perubahan iklim di masa depan berupa El Niño 2018/2019 pada proses pemelajaran agrometeorologi di Warung Ilmiah Lapangan. Fokus tulisan ini yakni melihat cara individu memvisualisasikan kondisi iklim dan lansekap pertaniannya di masa depan dengan berangkat dari pengalaman bertani serta pengetahuan yang sudah dimiliki dan mengombinasikannya dengan masukan unsur-unsur pengetahuan baru. Gambaran tersebut kemudian berpengaruh dalam membentuk ekspektasi dan strategi yang akan dilakukan untuk menyiasati kondisi tersebut. Lebih jauh tindakan akhir sebagai luaran (outcome) antisipasi tersebut menggambarkan cara pengambilan keputusan yang dilakukan dengan proses pertimbangan rasional dalam lingkup lingkungan hidup dan complex social milieu yang bersifat non-social vacuum.
Penelitian ini menggunakan metode multi-sited ethnography dengan mengikuti individu, kisah hidup, pengalaman dan pengetahuan. Metode tersebut berguna untuk mendapatkan pemahaman interaksi individu dengan lingkungan hidupnya yang kontekstual dalam kondisi dan waktu tertentu. Tulisan ini menemukan adanya variasi kapasitas membayangkan ke depan dalam bentuk jangka pendek dan jangka panjang dan gambaran yang dihasilkan dari kombinasi pengetahuan yang sudah ada, data empiris pengamatan harian agroekosistem, serta skenario prakiraan iklim musiman. Hasil membayangkan tersebut kemudian membentuk ekspektasi dan strategi ke depan. Tulisan ini juga menemukan bahwa keputusan akhir atas antisipasi tidak selalu linier dengan apa yang diharapkan dan dirancang sebelumnya. Ada variasi keputusan yang tidak mengalami perubahan dengan ekspektasi sebelumnya, dan keputusan yang mengalami perubahan dari ekspektasi sebelumnya. Pertimbangan rasional individu didasari pada pertimbangan berbagai faktor sosio-kultural dan lingkungan hidup yang kontekstual
This thesis examines variations in farmers anticipation and decision making in dealing with the consequences of climate change in the form of El Niño 2018/2019 in the farmers agrometeorological learning in Science Field Shops (Warung Ilmiah Lapangan). The focus of this paper is looking at how individuals visualize climatic conditions and their agricultural landscapes in the future on the basis of farming experience and existing knowledge and combining them with the inputs of new knowledge elements. Farmers forseeing influences the expectations and strategies that will be carried out to deal with ongoing climate conditions. Furthermore, the final action as an outcome of farmer’s anticipation illustrates how decision making is carried out with based on rational choice within the complex social and environmental milieu that is non-social vacuum.
This research used a multi-sited ethnography method by following individuals, life stories, experiences and knowledge. The method is useful for gaining an understanding of the interaction of individuals with their contextual environment in certain conditions and times. This paper finds that there are variations in the capacity of foreseeing in the form of short-term and long-term periods generated from a combination of existing knowledge, empirical data on daily observations of agro-ecosystems, and seasonal climate forecast scenarios. The foreseeing visualization results shape farmer’s expectations and strategies. This paper also finds that the final decision of anticipation doesn’t always linear with what was expected and prior strategies. There are variations in decisions: one which did not change with previous expectations, and second decisions that changed from previous expectations. Rational considerations of individual farmers were based on consideration of various contextual socio-cultural and environmental factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muki Trenggono Wicaksono
"Skripsi ini mengkaji pembelajaran petani melalui pembelajaran agrometeorologi dalam Warung Ilmiah Lapangan (WIL). Tujuan pembelajaran itu adalah untuk mendorong pembentukan kapasitas petani yang tanggap terhadap perubahan iklim. Beberapa literatur sebelumnya telah mengangkat kajian tentang pembelajaran petani pengukur curah hujan di Indramayu. Namun, ulasan-ulasan itu belum memperlihatkan sejauhmanakah pembelajaran melalui pengukuran curah hujan membantu petani dalam mengonseptualisasikan "kerentanan" sebagai konsekuensi perubahan iklim yang mereka hadapi.
Berbeda dengan penulis sebelumnya, saya memfokuskan pada respons individu petani pengukur curah hujan pada asosiasi Klub Pengukur Curah Hujan Kabupaten Indramayu dengan pendekatan rasionalitas pilihan (rational choice). Saya memilih pendekatan itu untuk menjelaskan alasan petani dalam membentuk respons berdasarkan pembelajaran agrometeorologi, membantu mereka dalam mempersepsikan kerentanan. Selain itu, cara petani mempersepsikan kerentanan menjadi perhatian utama pada tulisan ini, khususnya dalam kerangka pengambilan keputusan kegiatan bercocok tanam.
Skripsi ini dilakukan dengan menggunakan etnografi multi-lokasi (multiple sited ethnography). Dengan menggunakan metodologi etnografi membantu saya dalam meneliti diversitas strategi petani pada kondisi ekosistem dan musim yang beragam. Saya menemukan beberapa temuan terkait dengan pengalaman petani dalam membentuk respons.
Pertama, adalah perubahan pada persepsi petani mengenai kerentan ekosistem saat mereka membentuk respons bercocok tanam.
Kedua melalui modifikasi persepsi yang membantu mereka dalam mengantisipasi konsekuensi perubahan iklim.
Ketiga, pembelajaran agrometeorologi dalam Warung Ilmiah Lapangan menolong petani dalam mempersepsikan kembali kerentanan yang mereka rasakan. Dengan membentuk strategi bercocok tanam yang mempertimbangkan ketidakpastian atas risiko dan kesempatan, membantu mereka dalam menentukan strategi terbaik pada suatu arena ekosistem dan kondisi musim.
Keempat, selain perubahan persepsi strategi, terdapat unsur-unsur Revolusi Hijau yang masih bertahan pada kegiatan bercocok tanam petani. Hal itu muncul berupa budaya nyemprot pestisida dan menggunakan paket pertanian sebagai bentuk intensifikasi pertanian yang terus direproduksi dalam respons petani terhadap konsekuensi perubahan iklim.

This thesis examines the learning activities of Indramayu farmers with regards to the introducing agrometeorological learning in Science Field Shops (SFS). The aim of this approach is to encourage farmers’ ability in order to "response farming to climate change". Some previous literatures have been concerning on the similar issue. However, I have to admit that it is still necessary to bring up the issue, since there is no previous research that has a strong concern on the extent to the which learning by measuring rainfall would assist farmers in order to conceptualizing the idea of "vulnerability" as major consequence of climate change.
Unlike the previous writers or researchers, I am more concerned on the idea of Indramayu Rainfall Observers Club members to within rational choice approach. I have chosen this approach in order to explain the farmers reasons of their response based on agrometeorological learning helping them to perceive their "vulnerability". Moreover, how the farmer perception about vulnerability would be their main concern, particularly in order to make their decisions on agriculture activity.
The thesis was conducted by using multiple sited ethnography. In ethnographic fieldwork by using multiple sited approach in order to examine farmers diverse strategies within varied ecosystem and seasonal conditions. My study discovered several realities related to their experiences responses.
First, there is a change of farmers perception about ecosystems vulnerability of their ecosystem as well as their own use responses.
Second, the modified of perception help them anticipating the consequences of climate change.
Third, the agrometeorological learning in SFS help the changing their perception of vulnerability. By doing that farmer strategies by referring to their assessment on the uncertain future risk and opportunites and choose the right strategy on particular ecosystem and seasonal condition.
Fourth, despite changing the perception strategies, farmers have also sustained Green Revolution schema in rice farming activity. It would come in the form of cultural forces such as spraying pesticide and use agriculture package as intensification agricultural in the response of farmers in Indramayu to the potential consequences of climate change.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidillah Pratama Rovihansyah
"Skripsi ini mengaji tentang dinamika yang terjadi dalam variasi pengetahuan petani anggota Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu (KPCHI) dalam menghadapi fenomena cuaca pada musim rendheng 2013-2014.Variasi merupakan realitas fundamental dalam sebuah masyarakat. Pembelajaran agrometeorologi yang dialami oleh petani KCPHI secara bersama-sama dan individual memungkinkan terjadinya variasi. Hal itu dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan setiap individu. Kondisi ekosistem juga memengaruhi terjadinya variasi. Dinamika pengetahuan terjadi ketika petani menghadapi kondisi cuaca yang berbeda setiap bulannya. Petani mengombinasikan berbagai unsur-unsur pengetahuannya untuk mengantisipasi kondisi cuaca pada musim hujan 2013-2014 Kombinasi yang terbentuk juga bervariasi dalam setiap individunya. Sejauhmanakah variasi tersebut memengaruhi antisipasi yang dilakukan oleh petani? Tulisan ini menjadi menarik untuk dikaji karena dalam kombinasi pengetahuan petani kita bisa menunjukkancara petani merespon dan mengantisipasi perubahan iklim.

This thesis examines the dynamics of knowledge variation in Indramayu Rainfall-Observer Club Members in facing weather phenomena during rainy season of 2013-2014. Variation is a fundamental reality in a society. The agrometeorological learning experienced by KCPHI farmers jointly and individually is able to create variations which is influenced by knowledge and experience of each individual, as well as ecosystem condition. The dynamics of knowledge occur because farmers face diverse weather conditions throughout rainy season 2013?2014. Farmers combine various elements of knowledge to anticipate weather conditions. The combination in farmer's schema also diverse.To what extent those variations affect anticipation by farmers It is interesting to study combined knowledge of individual will reveal how farmers respond to and anticipate the climate change."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlinanur Febri Prihandiani
"ABSTRAK
Tulisan ini mengaji variasi luaran dari keagenan petani pengukur curah hujan Indramayu yang melakukan diseminasi pembelajaran agrometeorologi pada warga komunitasnya. Penyebarluasan pembelajaran agrometeorologi dilakukan dalam situasi minimnya pendampingan pemerintah Kabupaten Indramayu bagi petani dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim. Dengan menggunakan metode etnografi, tulisan ini menunjukkan bahwa variasi luaran dari keagenan petani terwujud dalam pengetahuan dan tindakan pihak-pihak yang memperoleh dampak dari transmisi pengetahuan. Pemfokusan pada luaran dapat memperlihatkan aspek individual dan faktor kontekstual yang memengaruhi munculnya variasi. Keagenan bukanlah faktor determinan yang mewujudkan luaran pada individu. Luaran juga dipengaruhi oleh pengayaan skema pengetahuan dan pilihan rasional individu.

ABSTRACT
"This manuscript examines variation of outcomes of Indramayu rainfall observer farmers rsquo agency who conduct dissemination of agrometeorological learning on their community. Dissemination of agrometeorological learning is done in a situation of minimal assistance from Indramayu Regency rsquo s government. Using ethnographic method, this manuscript shows that the variation of outcomes of farmer rsquo s agency is manifested in knowledge and practices of those who are affected by the transmission of knowledge. Focusing on outcomes can reveal individual aspects and contextual factors that influence the emergence of variation. Agency is not a determinant factor that manifest outcomes in individuals. Outcomes are also influence by the enrichment of knowledge schemes and individual rational choice. "
2017
S67234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Dwisatrio
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S8240
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Antonio Yoshua
"Gerakan tanah merupakan sebuah kejadian bahaya geologi yang memiliki dampak buruk bahkan memakan korban jiwa. Indonesia sendiri memiliki frekuensi kejadian yang tinggi dalam bencana gerakan tanah di mana pada tahun 2021 sebanyak 1506 peristiwa terjadi di wilayah Indonesia. Banyak faktor yang memengaruhi kejadian gerakan tanah di mana umumnya faktor geologi seperti litologi, kemiringan lereng, dan vegetasi sebagai faktor pengontrol terhadap kerentanan gerakan tanah. Selain itu, faktor iklim merupakan faktor yang cukup memengaruhi kejadian gerakan tanah. Terjadinya perubahan iklim menjadi perhatian tentang bagaimana dampak yang dihasilkan terhadap kerentanan gerakan tanah. Penelitian ini melakukan analisis faktor-faktor pengontrol kerentanan gerakan tanah termasuk pengaruh perubahan iklim terhadap kejadian gerakan tanah menggunakan metode logistic regression dengan menghubungkan variabel bebas berupa faktor-faktor pemicu gerakan tanah dan variabel terikat berupa kejadian gerakan tanah. Faktor iklim juga dianalisis menggunakan proyeksi data iklim masa depan dengan skenario shared socioeconomic pathways (SSPs) untuk memperlihatkan seberapa pengaruh perubahan iklim yang terjadi terhadap kejadian gerakan tanah. Penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh dari faktor elevasi, kemiringan lereng, aspek, plan curvature, profile curvature, litologi, vegetasi, jarak terhadap struktur, jarak terhadap jalan, jarak terhadap sungai, curah hujan, dan temperatur terhadap kerentanan gerakan tanah. Penelitian ini juga menghasilkan 5 peta kerentanan gerakan tanah berdasarkan perbedaan kondisi masa sekarang, kondisi tahun 2021-2040, dan kondisi tahun 2040-2060. Berdasarkan hasil tersebut, adanya kenaikan luas wilayah zona kerentanan tinggi pada skenario peningkatan iklim.

Landslides are geological hazards that have severe consequences, including fatalities. Indonesia has experienced frequent landslide events, with 1,506 incidents occurring in the country in 2021 alone. Various factors influence landslide occurrences, predominantly geological factors such as lithology, slope angle, and vegetation, which act as controlling factors for landslide susceptibility. Additionally, climate factors significantly affect landslide events. Climate change raises concerns about the resulting impacts on landslide susceptibility. This study analyzes the controlling factors of landslide susceptibility, including the influence of climate change on landslide occurrences, using logistic regression to establish a connection between independent variables representing landslide triggers and the dependent variable representing landslide occurrences. Climate factors are also examined using future climate data projections based on Shared Socio-economic Pathways (SSPs) scenarios to illustrate the extent of climate change impact on landslide events. This study explained the influence of elevation, slope, aspect, plan curvature, profile curvature, lithology, vegetation, distance to structures, distance to roads, distance to rivers, rainfall, and temperature on the susceptibility of soil movement. The study also generated five landslide vulnerability maps based on the current conditions, the conditions between 2021 and 2040 and the conditions between 2040 and 2060. The results showed that there is an increase in the area of high susceptibility zones under the climate change scenario."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aliyah
"Tembakau temanggung merupakan tembakau musim kemarau (Voor Oogst) yang tidak membutuhkan curah hujan ketika panen. Penyimpangan curah hujan ketika musim kemarau dapat menggagalkan panen, yang berpengaruh terhadap pendapatan petani. Penggunaan metode deskriptif dan analisis pola keruangan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daerah yang mengalami penyimpangan curah hujan dengan pendapatan petani tembakau. Penyimpangan curah hujan tahun 2010 diolah dari data curah hujan dasarian yang di bandingkan dengan curah hujan rata-rata dasarian tahun 1981 - 2008, yang dijadikan dasar untuk menentukan lokasi survei.
Survei lapang dilakukan di 16 titik di lima kecamatan yaitu Tretep, Ngadirejo, Bulu, Tlogomulyo dan Tembarak dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan penyimpangan curah hujan paling tinggi sebesar 207% terjadi di lahan berketinggian > 1.000 mdpl. Penyimpangan curah hujan menyebabkan produksi tembakau berkurang sebanyak 20,7% dengan penurunan kualitas sebesar 52,17%. Pendapatan petani rata-rata berkurang sebanyak 51,89%. Berkurangnya pendapatan petani terlihat dengan berkurangnya barang investasi yang dibeli seperti kendaraan bermotor, ternak dan emas.

Temanggung tobbaco is tobbaco dry season (Voor Oogst) which doesn‟t require rainfall when the crop. Deviation of rainfall during the dry season can thwart harvesting, affecting the income of farmers. The use of descriptive and spatial pattern analysis in this study aims to determine the relationship areas experiencing rainfall irregularities with tobacco farmers' income. In 2010 the rainfall deviation calculated from rainfall data dasarian that in comparison with an average rainfall dasarian 1981 - 2008, which is used as the basis for determining the location of the survey.
Field survey conducted in 16 points in five Kecamatan namely Tretep, Ngadirejo, Fur, Tlogomulyo and Tembarak by purposive sampling technique. The analysis showed the highest rainfall deviation of 207% occurred in Tretep. Deviation of rainfall led to the production of tobacco decreased by 20.7% with a decrease of 52.17% quality. The average farmer's income decreased by 51.89%. Reduced farmers' income looks to reduced investments purchased goods such as motor vehicles, livestock and gold.
"
Depok: Unversitas Indonesia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2013
S46863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deyana Lutfita Kanos
"ABSTRAK
Tanah longsor merupakan bencana geologi terbesar ke tiga dan seringkali terjadi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Kabupaten Kebumen yang sering mengalami tanah longsor yakni memiliki 398 kejadian longsor selama 8 tahun terakhir dikarenakan letak geografis daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi hingga 4000 mm/tahun yakni pada 1984. Sehubungan dengan perubahan iklim, terdapat prediksi kecenderungan perubahan frekuensi curah hujan pemicu longsor terbagi dalam tiga kategori; 51-100 mm/hari, 71-140 mm/3 hari, 81-160 mm/5 hari, 101-200 mm/10 hari diperhitungkan menggunakan metode Mann-Kendall yang ditempatkan berdasarkan wilayah Poligon Thiessen. Keterkaitan antara kecenderungan perubahan frekuensi curah hujan yang di overlay dengan kejadian longsor merupakan tujuan dari penelitian ini sehingga dapat terlihat bagaimana kecenderungan curah hujan di masa mendatang pada wilayah rawan tanah longsor. Hasil analisis kecenderungan perubahan curah hujan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan frekuensi curah hujan yang signifikan di beberapa wilayah seperti Merden dan Mirit serta menurun seperti di Pudourip dan Rantewringin. Kejadian longsor tinggi didominasi pada bagian utara dan barat daya Kabupaten Kebumen dan pada wilayah meningkat signifikan jumlah kejadian longsor adalah rendah.

ABSTRACT
Landslide was the third greatest geological disaster often in some regions in Indonesia like in Kebumen Regency that often have landslide case and have 398 landslide case at last 8 years caused by tropical location which have high rainfall up to 4000 mm year like at 1984. In the connection with the climate changes, there is prediction about trend of the rainfall frequency landslide triggers divided in three class 51 ndash 100 mm day, 71-140 mm 3 days, 81-160 mm 5 days, and 101-200 mm 10 days that predicted by Mann Kendall methods located by Poligon Thiessen area. Spatial analysis used to describe linkages between trend of rainfall that overlayid with landslide case. Linkages between trend of rainfall frequency overlayid with landslide case was the aims of this research to see how the trend of rainfall frequency in future at prone of landslide. The result of the analysis trend of rainfall frequency show there was significant increase in some regions like Merden and Mirit and decrease of trend of rainfall frequency like in Pudourip and Rantewringin. High number of landslide case north and southwest area and at significant increase area dominant low number of landslide case."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Iskandar
"Curah hujan bervariasi menurut ruang dan waktu, curah hujan juga dapat bervariasi dengan nilai rata-ratanya yang disebut variabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas curah hujan dan debit sungai serta keterkaitan diantara keduanya di DAK Brantas selama tahun 1998 - 2006. Formula koefisien variasi dalam statistik digunakan untuk menghitung variabilitas terhadap data curah hujan. Hasil penelitian di DAK Brantas menunjukkan variabilitas curah hujan bulanan semakin rendah pada tempat yang semakin tinggi dengan curah hujan rata-rata bulanan semakin tinggi. Sementara itu, variabilitas debit bulanan semakin tinggi pada tempat yang semakin rendah dengan debit rata-rata bulanan semakin tinggi.

Rainfall varies over space and time, precipitation can also vary with the average value is called variability. This study aims to determine the variability of rainfall and streamflow as well as the linkages between them in the Brantas watershed during the years 1998 - 2006. Coefficient of variation in the statistical formula used to calculate the variability of rainfall data. The results in the Brantas watershed showing the variability of monthly rainfall is lower in the higher place with monthly rainfall average higher. Meanwhile, the higher the monthly discharge variability in a place that the lower the monthly average discharge greater.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>