Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diva Annisa Az Zahra
"Individu tunanetra tidak memiliki persepsi visual. Karena itu, untuk membentuk sebuah persepsi dalam suatu ruang, ia menggabungkan informasi dari indra pendengaran, penciuman, dan peraba. Untuk mewujudkan ruang yang sesuai bagi kebutuhan individu tunanentra, diperlukan pemahaman mengenai bagaimana tunanetra mempersepsikan sebuah ruang. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengkaji elemen-elemen spasial yang berperan dalam pembentukan persepsi tunanetra di taman. Dalam skripsi ini, penulis melakukan observasi dan menganalisis data dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa elemen – elemen yang berpengaruh dalam pembentukan persepsi tunanetra di taman diantaranya adalah elemen suara, bau, dan elemen taktil seperti suhu, elevasi permukaan, tekstur, tepian dan dinding. Elemen tersebut berpengaruh terhadap kegiatan individu tunanetra saat orientasi dan mobilitas diri di taman. Selain itu, elemen tersebut juga berpengaruh terhadap pembentukan persepsi individu tunanetra dalam menilai kualitas taman.

Blind individuals do not have visual perception. Therefore, to form a space perception, they combine information from the senses of hearing, smell, and touch. This paper discusses the spatial elements that play a role in shaping the space perception of a blind person in the park. These elements are sound, odor, and tactile elements, such as temperature, surface elevation, texture, edge and walls. From the study, it is concluded that these elements affect the orientation and mobility of a blind person in the park. In addition, these elements also affect the perception of blind individuals when assessing the quality of the park."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Murhardiningtyas
"Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana seseorang dengan kehilangan penglihatan dalam hal ini ialah penyandang tunanetra berinteraksi terhadap ruang di sekitarnya sebagai upaya untuk memahami visualisasi suatu ruang. Interaksi yang dilakukan ialah dengan penggunaan indra yang masih berfungsi yaitu indra pendengaran, perabaan, dan penciuman, serta penggunaan tongkat. Dari interaksi tersebut diperoleh informasi berupa bentuk, ukuran, berat, kekerasan/ kelembutan, kakasaran / kehalusan, hangat / dingin, dan material dari suatu objek. Setelah mereka berinteraksi terhadap ruang, diharapkan mereka dapat memahami visualisasi ruang walaupun terbatas. Bekal tersebut digunakan mereka untuk mengetahui posisi objek atau furnitur yang dapat mereka gunakan sebagai panduan dalam mengarahkan ke tempat tujuan mereka.

This thesis aims to understand how a person with vision loss in this case are the blind people interact on the space around it as an attempt to understand the visualization of a space. Interaction is done by the use of the senses are still functioning sense, such as hearing, touch and smell as well as the cane. The information obtained from the interaction of space are shape, weight, size, firmness / softness, roughness / smoothness, warm / cold, and the material of an object. Once they interact in space, they are expected to understand the visualization space, eventhough it's restrictive. That clue is used to determine the position of the objects or furniture which they can use as a guide in directing their destination place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Aqil Ersa Putra
"Skripsi ini akan membahas konsep place yang dihasilkan dari space secara sementara. Pembahasan dari place pada skripsi ini adalah yang hadir melalui elemen penanda dari place yang bersifat sementara. Place temporer dilihat berdasarkan pemahaman konsep place yang dilihat sebagai pause; yaitu ketika space adalah pergerakan, maka ketika adanya pemicu tertentu dan hadirnya suatu nilai, akan menjadi place yang merupakan jeda dari pergerakan tersebut. Forms dan activities berperan sebagai elemen yang bersifat temporer dan dapat dielaborasi secara objektif dan mengalami perubahan secara terus menerus melalui prinsip-prinsip placemaking. Perubahan melalui proses placemaking ini didasari oleh framework 5P yang masing-masing berkaitan dengan kedua elemen penanda place. Melalui proses ini, meanings dari place akan dapat diketahui melalui pengalaman penggunanya pada tingkat tertentu mulai dari mereka yang menggunakannya hingga memiliki kontribusi serta pengorbanan untuk mengkonstruksikannya. Pemahaman lebih dalam dari skripsi ini dilakukan dengan studi literatur dan studi kasus relevan yang terlihat secara fisik hadir secara sementara pada waktu tertentu. Kasus yang digunakan untuk memahami konsep ini adalah Gultik Blok M sebagai place dengan kehadiran sementara yaitu pada malam hari dan pada siang hari activities serta forms yang terdapat di dalamnya absen. Berdasarkan studi yang sudah dilakukan melalui kajian literatur dan studi kasus, meanings dari sebuah place dapat hadir melekat secara permanen bagi mereka yang terlibat di dalamnya (sekedar datang hingga memiliki kontribusi). Walau elemen berupa forms dan activities hanya hadir secara temporer, apabila perubahan yang dilakukan untuk menghadirkan keduanya dilakukan secara terus menerus maka akan terbentuk meanings yang tertanam secara permanen.

This study explores the concept of place as a product of a transformed space temporarily. The notion of place within this essay is identified through three elements that are considered temporary. Understanding temporary place can be done by seeing it as a pause; in which if space is defined as a movement, then place can be defined as the pause of it. Containing value within this phenomena. Observing this pause is possible by objectively identifying the forms and activites within. As both of them act as temporary elements to define place, they can be intervened and change through a countinuous process called placemaking. Through this process, meanings can be achieved through the experience of a person when doing the activities within the forms. In order to understand this concept more throroughly, literature and case study will be done. For the case, Gulai TIkungan Blok M will be the object to be studied by observing the elements that can identify place within the area. Through the case study, we will see how people contributing to the place perceive place itself. Although forms and activities exist only momentarily, if the change is done continuously, the meanings will be embedded to the place permanently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Muhammad Sadikin
"Kesehatan adalah aspek penting yang harus dijaga setiap manusia yang hidup di bumi. Kesehatan dapat dikategorikan dengan lima aspek yaitu fisik, mental, spiritual, sosial, dan lingkungan. Manusia perlu menjaga kesehatan melalui banyak cara, kegiatan menjaga kesehatan yang dimaksud adalah upaya menjaga kesehatan. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya di ruang publik yang disediakan oleh pemerintah karena berbagai alasan, salah satunya untuk masyarakat melakukan kegiatan upaya kesehatan. Dengan landasan kriteria tersebut, penelitian karya ilmiah ini ditujukan untuk mengetahui sebuah lingkungan yang dapat digunakan penggunanya untuk berupaya kesehatan. Ruang sehat (healthy space) adalah kata yang digunakan untuk penelitian ini.
Sebagai fasilitas kota dalam menyediakan ruang untuk berkegiatan, Taman Suropati sebagai objek studi kasus menjadi salah satu taman dengan beraneka ragam kegiatan yang memfasilitasi pengunjung untuk melakukan kegiatan upaya kesehatan. Taman Suropati dapat tergolong menjadi Ruang Terbuka Hijau karena fungsinya bagi lingkungan sekitarnya. Namun sebuah taman yang berfungsi sebagai ruang publik eksternal juga memiliki peran sebagai third place sebagai tempat bagi pengguna melakukan upaya kesehatan dari segi sosial maupun mental untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas secara bebas.
Karya ilmiah ini akan membahas bagaimana Taman Suropati berfungsi sebagai ruang sehat yang digunakan pengguna untuk kegiatan upaya kesehatan. Dengan tujuan tersebut dilakukan pengamatan terhadap objek yaitu Taman Suropati dan juga subjek yaitu penggunanya. Dengan harapan mendapatkan jawaban mengenai kualitas ruang Taman Suropati untuk memadai pengguna dan opini mereka mengenai apa yang mereka rasakan saat melakukan kegiatan di Taman Suropati.

Health is an important aspect that must be maintained by every human who lives on earth. Health can be categorized by five aspects namely physical, mental, spiritual, social, and environment. Need health assistance, lots of activities to do. This can be done one of them in public spaces provided by the government for various reasons, one of which is for people who do health activities. With this assessment base, scientific research research is proposed to study the environment that users can use to obtain health. Healthy space is the word used for this research.
As an urban infrastructure providing space for activities, Taman Suropati as a case study object becomes one of the parks with a variety of activities that facilitate visitors to carry out health business activities. Taman Suropati can be classified as Green Open Space because of its function for the Near Environment. However, parks that involve external communities also have a role as a third place where users of health assistance in terms of social and mental to socialize or do free activities.
This thesis will discuss how Taman Suropati as a healthy space that are used for activities regarding their health. With these objectives carried out the purpose of Taman Suropati and also the subject, namely its users. With the hope of getting answers about the Taman Suropati space for adequate users and their opinions about how they feel when doing activities in Taman Suropati.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Mahdi
"Komunitas penggemar musik berisikan para penikmat musik yang berasal dari berbagai kalangan sudah banyak hadir di dalam kehidupan sosial. Tidak terkecuali bagi mereka yang menggemari suatu musisi ataupun grup musik tertentu, yang bermula dari kesukaan akan warna musik yang dibawakan sehingga berpengaruh pada rasa yang lebih terhadap musisi tersebut. Skripsi ini menggambarkan bagaimana pola interaksi yang mereka lakukan antar sesama individu dalam komunitas maupun dengan ruang tempat diadakannya kegiatan, yang berujung pada pembentukan ruang yang tercipta saat melakukan berbagai kegiatan. Kemudian bagaimana elemen-elemen yang ada pada ruang yang dapat mendukung keberlangsungan acara. Hal ini terkait dengan batasan ruang dengan standar kenyamanan yang dimiliki masing-masing individu serta pengalaman yang ada pada ruang.

There are many music fanbase which consists of every music fans in community that exist in social life. It is also happened for musician or music bands, who made a music composition, then heard by people and soon become fans whatever the genres of music that the musician or bands brought. The people in fanbase usually create a gathering event to bring them closer. This thesis describes the creation of space in the interaction between the people in fanbase, and between them with the place for their activities. However, the effect of spatial elements can’t be forgotten to support them on every activities they do. All of this related to their boundaries for each other, their comfort zone, and the spatial experience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqyana Inan Fadhilah
"Dalam konteks ruang dan waktu, sebuah ruang memiliki masa penggunaan. Jika masa penggunaan suatu ruang telah habis, maka ruang akan dihancurkan. Namun, ruang dapat dihancurkan untuk digantikan dengan penambahan baru meskipun masa penggunaan ruang tersebut belum habis. Hal ini menyebabkan penggunaan ruang menjadi kurang efisien. Menanggapi hal tersebut, skripsi ini akan membahas lebih jauh tentang penggabungan antara jejak pada elemen asal (origin) dan jejak pada elemen baru (alter) yang menghasilkan ruang gabungan. Tujuan dilakukan penggabungan tersebut agar dapat memperpanjang masa penggunaan ruang asal dan dapat menyatu dengan penambahan barunya melalui alterasi jejak. Lebih jauh, hal tersebut akan dipelajari melalui studi literatur dan studi kasus pada preseden. Hasilnya, ditemukan bahwa terdapat suatu titik keseimbangan pada alterasi jejak yang perlu dicapai dalam melakukan alterasi agar jejak asal dan jejak baru dapat menyatu. Selain itu, proses ini perlu melihat kondisi asal dari materialitas dan karakternya.

In confronting the space and time contexts, a space has the usage period. When its usage period is over, the space can be destroyed and replaced with the alter  even its usage period has not over yet. This condition causes the usage period is not efficient. Arguing that issue, this thesis will elaborate the composition between traces in elements of origin and trace in elements of alter, its result is called as composite space. This composition were done for extending the usage period of origin space and merging both the traces of origin and the traces of alter through trace alteration. Furthermore, this thing will be learned through literature review and case studies in several adaptive – reuse precedents. As the results, it was found a balancing point in trace alteration which was needed to be reached in alteration, and create a unity. Then, this process is needed to look over the origin conditions through its materiality and characteristics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwianandra Putra
"Studi in membahas tentang peran elemen spasial di dalam pembentukan sebuah interaksi antar pekerja di dalam kantor. Mengingat banyak kantor yang sudah memulai kembali system bekerja tatap muka, dan keperluan kantor untuk melakukan interaksi yang hanya bisa dilakukan secara langsung. Studi ini memposisikan kantor sebagai sebuah structured environment, Dimana interaksi di dalmnya didasarkan oleh konsep organisasi. Di mana, di dalam structured environment ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Koordinasi, Authority, dan supervise. Dalam membahas isinya, studi ini akan menggunakan metode studi kasus yang akan di lakukan di sebuah kantor yang Bernama PT Binakrasa. Studi kasus ini terdiri dari observasi dan interview yang nantinya akan menjadi bahan analisis. Studi ini kemudian menganalisis kasus kantor Binakarsa dengan pendekatan teori proxemics, khususnya terkait tiga aspek, yaitu: personal space (intimate, social, public); Elements pembentuk persepsi (fixed, semifixed), dan; perilaku yang terjadi di dalam ruang personal (haptic, kinestetic, dan visual). Hasil menunjukan bahwa spasial elements berperan penting dalam bagaimana seorang pekerja berinteraksi.

The study discusses the role of spatial elements in forming interactions among workers within an office. Given that many offices are returning to in-person work systems and there is a need for direct interactions, this study positions the office as a structured environment where interactions are based on organizational concepts. Interactions in this structured environment can be classified into three dimensions: Coordination, Authority, and Supervision. The study will utilize a case study approach to examine the material, focusing on an office called PT Binakarsa. The case study entails conducting observations and interviews, which will serve as the foundation for analysis. The paper examines the Binakarsa office case through the lens of the proxemics theory, with a specific emphasis on three key aspects: personal space (intimate, constative-social, public), factors influencing perception (fixed, semi-fixed), and actions that take place inside personal space (haptic, kinesthetic, and visual). The findings suggest that spatial components are essential in shaping the interactions of a worker."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayuningtyas Kiswardhani
"Skripsi ini membahas mengenai peranan persepsi ruang yang diterima oleh manusia dalam menonton sebuah film horor. Membahas rasa takut dan suspense yang hadir lewat set desain dan hubungannya dengan narasi yang dibawa oleh film horor, penulisan akan berfokus pada kehadiran persepsi ruang yang tertanam secara sadar atau tertanam pada alam bawah sadar manusia. Menggunakan tiga film horor sebagai studi kasus; Suspiria (1977), The Shining (1980), dan Hereditary (2018). Analisis dilakukan dengan melihat keterhubungan antara pembangunan cerita dan narasi dengan key scene pada film tersebut dan menarik kesimpulan lewat kesamaan karakteristik ketiga film untuk menemukan elemen mendasar yang dapat membangun rasa takut lewat latar.

This thesis discusses the role of space perception that can be perceived by humans during the horror movie watching activity. Explain the feelings of fear and suspense through a movie’s set design and the connections between horror movie narration, the thesis will be focusing on the presence of space perception in a state of conscious or subconscious. Using three horror movies as a study case; Suspiria (1977), The Shining (1980), and Hereditary (2018). Analyzing through the relations of building the story of narration on a key scene of the movie and conclude the thesis from the similar characteristics of the three movies to find basic elements that can build a fear through the background sets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Rafita Sari
"Tugas akhir ini membahas mengenai pergerakan dan permukaan sebagai konsekuensi dari gerak. Gerakan-gerakan dari berbagai aktivitas dapat menjadi ruang baru untuk aktivitas lainnya yang memungkinkan dan memenuhi syarat dari gerakan yang ingin dicapai. Permukaan sendiri mempengaruhi dan dipengaruhi oleh intervensi gerakan yang terjadi, dalam hal ini adalah pergerakan. Permukaan memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan gerakan tertentu. Dengan mengetahui ritme dari suatu gerakan, suatu ruang menjadi bisa dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi tidak hanya satu ritme saja.

This project studies about movement and surface as consequences of movement. Movements from some activities potentially become a new space for other activities that have same requirements as the goal of the movement. The surface itself influences and is influenced by movements. Surface becomes an alternative way to do certain movement. By knowing the rhythm of movement, the space can be designed by some activities with the same rhythms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Budhi Ajar
"ABSTRAK
Fokus penelitian ini mengenai karakteristik wilayah Ruang Suci Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan adaptasi Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan lingkungan dan masyarakat dalam memilih dan mempertahankan keberadaan ruang suci. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persebaran ruang suci organisasi kepercayaan adalah acak namun terdapat wilayah yang menjadi konsentrasi ruang suci yaitu berada pada bagian barat daya keraton baik dekat maupun jauh dari ?garis axis mundi Yogyakarta? dengan perkembangan ruang suci yang terus menurun jumlahnya dengan titik Klimaks pada periode tahun 1999; karakteristik wilayah lokasi ruang suci yang dekat dengan garis axis mundi terbagi menjadi 3 jenis wilayah pesisir dengan ketinggian 10?25 mdpl, wilayah pusat keraton dengan ketinggian bagian selatan 50?100 mdpl dan bagian utara 100?200 mdpl, wilayah kaki gunung dengan ketinggian 200?300 mdpl dan semuanya berada pada wilayah pemukiman sedangkan kondisi wilayah ruang suci yang berlokasi jauh dari axis mundi mempunyai karakteristik khusus seperti pertemuan 2 sungai atau perbukitan menoreh; Masyarakat Yogyakarta bersikap netral terhadap ruang suci organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa jika organisasi tersebut resmi dan tidak menganggu lingkungan sosial; dasar pemilihan ruang suci oleh Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa lebih banyak didasarkan secara pratical atau politik ruang daripada secara primodial atau puitis ruang.

ABSTRACT
The focus of the study is regional characteristics of Sacred Space Organization Belief in God Almighty and Adaptation Organizational Belief in the One Almighty God with the environment and the community in selecting and maintaining the existence of sacred space. This study is a descriptive qualitative research design. The study concluded that the distribution of the sacred space of Belief organizations Random however, there is a region at consentration of sacred space that is in the southwestern part of the palace both near and far from the "axis mundi Yogyakarta line" with the development of sacred space that continues to decline in number to the point of climax in the period 1999. Characteristics of the region sacred space location close to the line of the axis mundi is divided into 3 types of coastal areas with an altitude of 10?25 above sea level, the central region of the southern part of the palace with a height of 50?100 above sea level and 100?200 above sea level the north, the region of the mountain with an altitude of 200?300 above sea level feet and all located in residential areas while the condition of sacred space areas located far from the axis mundi has special characteristics such as rivers or hills meeting 2 incise. Community Yogyakarta neutral toward the sacred space of Organizations Belief in One Almighty if the organization authorized and does not disturb the environment sosial. Basic selection sacred space by Faith Organisation Against God Almighty is based more pratical or political space than primodial or poetic space.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>