Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Khairani Rizki Prasetya
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis sumber informasi parenting dan parenting knowledge pada ibu generasi Millennial yang memiliki satu anak berusia 0 ndash; 24 bulan. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel ibu usia 18 - 35 tahun yang memiliki satu anak berusia 0 - 24 bulan dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu minimal menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III n = 155. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Knowledge of Infant Development Inventory KIDI dan Maternal Sources of Information Questionnaire MSIQ. Hasil analisis korelasi dengan Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara parenting knowledge dan jenis sumber informasi r = 0,211, p < 0,01 . Dengan demikian, semakin tinggi tingkat keakuratan pengetahuan parenting ibu, diikuti dengan tingginya tingkat penggunaan dan pembelajaran yang didapat ibu dari sumber informasi parenting.

The purpose of this study was to find out whether there was a relationship between the type of parenting information and parenting knowledge on Millennial generation mothers who have one child 0 24 months old. This is a correlational study by using a sample of mother age 18 35 years old who have one child 0 24 month with a level of higher education that is minimum Diploma III education level n 155. Instruments used in this study are Knowledge of Baby Inventory Development KIDI and Sources of Mother Information Questionnaire MSIQ. The results of the study with Pearson has shown that there is a significant positive relationship between parenting knowledge and the type of parenting information r .211."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholihatul Amaliya
"Perawatan Metode Kanguru PMK telah terbukti secara klinis memberikan efek positif pada ibu dan bayi. Salah satu hambatan dalam pelaksanaan PMK di rumah adalah tidak adanya gendongan khusus PMK di rumah. Gendongan yang banyak digunakan di Indonesia untuk melakukan PMK adalah model Kantong, Thari dan Kain Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan kenyamanan ibu saat melakukan PMK dengan tiga jenis gendongan PMK dan perbandingan persepsi ibu tentang ketiga gendongan PMK tersebut.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah crossover yang melibatkan 20 responden ibu dan BBLR dengan metode consecutive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner kenyamanan ibu, persepsi ibu, kecemasan ibu dan lembar observasi PMK.
Hasil analisis Repeated Anova menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna kenyamanan ibu saat melakukan PMK dengan tiga jenis gendongan dan persepsi ibu tentang tiga jenis gendongan PMK tersebut kenyamanan ibu p=0,366, ?=0,05; persepsi ibu p=0,504, ?=0,05. Oleh karena itu pelaksanaan PMK dapat menggunakan ketiga jenis gendongan tersebut yaitu model kantong, thari dan kain panjang.

Kangaroo Mother Care KMC is an evidence based approach to give positive effects for mother and baby. One of the barrier of the implementation KMC in home is lack of KMC carriers. The most widely used KMC carrier in Indonesia are kangaroo bag, Thari and traditional sling kain panjang. This study aims to compare maternal comfort when performing KMC with these KMC carriers and compare of the mother's perception about these KMC carriers.
This study used crossover design with 20 mothers and low birth weight babies using consecutive sampling. Data collection using mother comfort questionnaire, mother perception questionnaire, mother's anxiety questionnaire and KMC observation sheet.
The results Repeated Anova showed that there was no significant difference in maternal comfort when performing KMC with these KMC carriers and mother's perception about these KMC carriers maternal comfort p 0,389, 0,05 mother's perception p 0,504, 0,05. Therefore, the implementation of KMC can use these kind of KMC carriers kangaroo bag, thari and traditional sling kain panjang .
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syakira Rahma
"[ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara parenting self-efficacy dengan hardiness sebagai respon dari fenomena meningkatknya jumlah ibu tunggal bekerja dan memiliki kanak-kanak madya di Indonesia, agar bisa membantu menghadapi tekanan perannya dengan baik. Parenting self-efficacy adalah persepsi kemampuan dalam pengasuhan yang dimilikinya untuk secara positif mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak (Coleman dan Karraker, 2000), sedangkan hardiness adalah variabel kepribadian yang memberikan kemampuan bagi individu untuk bertahan dalam kondisi yang kurang menguntungkan di dalam hidupnya (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). Penelitian ini dilakukan kepada 78 ibu tunggal bekerja yang memiliki kanak-kanak madya dengan metode kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara parenting self-efficacy dengan hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) yang diukur oleh 36 item Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan 15 item Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).

ABSTRACT
The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).;The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R)., The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Fahira Dumbi
"Membangun hubungan romantis adalah tugas penting ketika individu memasuki tahap perkembangan dewasa. Tidak heran jika banyak individu dewasa yang mendambakan pernikahan untuk menjalin hubungan romantis jangka panjang dan menghindari perasaan terisolasi. Namun, pernikahan tidak selalu memuaskan sebab disertai dengan konflik dan tantangan yang salah satunya terkait dengan pengasuhan anak. Oleh karena itu, penting memiliki strategi pengasuhan yang tepat guna mengatasi tantangan mengasuh anak serta mempertahankan kepuasan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Partisipan merupakan ibu yang sudah menikah, memiliki anak usia sekolah dasar, dan tidak pernah bercerai. Alat ukur yang digunakan adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP) untuk mengukur mindful parenting dan Couple Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Berdasarkan korelasi Pearson dengan 317 partisipan, ditemukan korelasi positif yang signifikan antara mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Artinya, semakin sering ibu menerapkan mindful parenting, semakin tinggi kepuasan pernikahannya. Begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini memperkaya tinjauan literatur mindful parenting dan kepuasan pernikahan. Selain itu, diharapkan ibu lebih termotivasi melatih penerapan mindful parenting dan intervensi mindful parenting semakin berkembang, khususnya untuk meningkatkan kepuasan pernikahan.

Developing romantic relationship becomes an important task when an individual enters the adult developmental stage. As a result, adults want to marry in order to establish a long-term romantic relationship and avoid feelings of isolation. However, marriage is not always fulfilling due to the conflicts and challenges that arise as a result of it, one of which is related to child rearing. Therefore, parenting style is critical for overcoming challenges and maintaining marital satisfaction. The purpose of this study is to examine the relationship between mindful parenting and marital satisfaction. Participants are married mothers with children in elementary school age who have never been divorced. The Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP) is used to assess mindful parenting and Couple Satisfaction Index (CSI) is used to assess marital satisfaction. Pearson correlation with 317 mothers demonstrates a positive and significant correlation between mindful parenting and marital satisfaction. The more often mothers practice mindful parenting, the higher their marital satisfaction and vice versa. The findings of this study can contribute to the existing literature on mindful parenting and marital satisfaction. Furthermore, mothers might be more motivated to practice mindful parenting, as well as mindful parenting interventions might emerge, particularly for increasing marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenica Ardyaputri Martin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara common dyadic coping dengan parenting stress pada orang tua dengan anak ADHD di Indonesia. Common dyadic coping adalah usaha kedua orang tua untuk melakukan proses manajemen stres bersama. Parenting stress adalah reaksi aversif yang dimunculkan orang tua ketika menghadapi tuntutan mengasuh anak. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena meskipun tingkat anak ADHD di Indonesia tinggi, namun studi mengenai hal tersebut masih minim. Penelitian dilakukan kepada 70 partisipan yang terpusat di daerah Jabodetabek di Indonesia. Sebagian besar dari partisipan merupakan perempuan berumur 31-40 tahun yang sudah menikah selama 5-10 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dan menyebarkan kuesioner secara luring ke beberapa SLB serta Yayasan Terapi. Peneliti menggunakan alat ukur Dyadic Coping Inventory dan Parenting Stress Index - Short Form. Data dianalisis dengan teknik korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa common dyadic coping tidak berkorelasi secara signifikan dengan parenting stress. Common dyadic coping juga tidak berkorelasi secara signifikan dengan dua dimensi parenting stress yaitu parent-child dysfunctional interaction dan difficult child. Di lain sisi, ditemukan hubungan negatif dan signifikan antara common dyadic coping dan dan satu dimensi parenting stress yaitu parental distress.

The aim of this study is to see the relationship between common dyadic coping and parenting stress in parents with ADHD children in Indonesia. Common dyadic coping is a joint effort between parents to manage stress. Parenting stress is an aversive reaction from handling the responsibility of being a parent. It is important to study this because even though the level of ADHD children are high, studies about this in Indonesia are scarce. The study was done to 70 participants mainly from Jabodetabek area in Indonesia. Most of the participants were female, aging between 31 to 40 years old and married for 5 to 10 years. Data were taken by distributing the questionnaires online and offline through several Special Schools and Therapists. This study uses Dyadic Coping Inventory and Parenting Stress Index - Short Form. The data was analyzed using Pearson correlation. Results show that common dyadic coping is not significantly correlated with parenting stress. There is also no significant correlation between common dyadic coping and two of parenting stress dimensions, parent-child dysfunctional interaction and difficult child. On the other hand, there is a negative significant relationship between common dyadic coping and one of parenting stress dimension, parental distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Hikmatunnisa
"Penelitian ini menguji hubungan antara interaksi ibu anak dan pola attachment pada ibu anak usia toddler di keluarga miskin. Alat ukur Parenting Interaction swith Children Checklist of Observations Linked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 dan Toddler Attachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 diadministrasikan pada 71 pasangan ibu anak melalui metode observasialamiah. Analisis menggunakan chi square menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara interaksi ibu anak dan pola attachment. Kemudian analisis lanjutan menunjukkan bahwa domain affection dan domainresponsiveness pada interaksi ibu anak memiliki hubungan yang signifikandengan pola attachment. Berdasarkan hasil penelitian intervensi yang berfokuspada kualitas interaksi ibu anak penting dan bermanfaat bagi ibu anak usiatoddler di keluarga miskin Kata Kunci interaksi ibu anak attachment toddler keluarga miskin.

This study examined the relationship between mother child interaction andattachment style in Indonesian mother toddler dyads who lived in a poor family. The Parenting Interactions with Children Checklist of ObservationsLinked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 and the ToddlerAttachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 were administered to 71mother toddler dyads through natural observation. Chi square analyses revealed that there`s a significant correlation between mother child interactionand attachment style. Further analyses shown that affection and responsivenessalso has a significant correlation with attachment style. Results suggest thatinterventions focused on mother child interaction quality provide importantbenefits to mother toddler lived in a poor family."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carrenina Prilly Juaninda
"COVID-19 merupakan fenomena yang menjadi tantangan bagi ibu bekerja karena harus mengalami berbagai perubahan di berbagai aspek seperti pekerjaan dan merawat anak. Perubahan tersebut mengharuskan ibu dan anak terus beradaptasi sehingga rentan menimbulkan stres pengasuhan. Beberapa penelitian membuktikan mindful parenting mampu mengurangi stres pengasuhan pada orang tua. Maka, penelitian ini ingin melihat kontribusi mindful parenting terhadap stres pengasuhan pada partisipan khusus yaitu ibu bekerja yang memiliki anak kelas 1 sampai 3 Sekolah Dasar (SD). Partisipan (n=343, Musia = 35.88) diuji menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P) dan Parental Stress Scale (PSS). Uji analisis regresi linear menunjukkan 24.5% proporsi varians stres pengasuhan dapat dijelaskan oleh mindful parenting. Korelasi negatif menunjukkan peningkatan mindful parenting membuat stres pengasuhan menurun pada ibu bekerja yang memiliki anak kelas 1 sampai 3 SD. Dengan demikian, harapannya penelitian ini mampu memberikan sumbangsih jangka panjang di bidang penelitian dan menumbuhkan kesadaran pentingan menerapkan praktik pengasuhan yang positif.

COVID-19 is a phenomenon that becomes obstacle for working mothers because they undergo several changes in couple aspects such as work and rearing children. Those changes require mother and children to continuously adapt until they get parenting stress. Some studies proved that mindful parenting could reduce parenting stress toward parents. Therefore, this research is intended to see the contribution of mindful parenting to parenting stress in working mothers who have 1 to 3 primary grade children. The participants (n=343, Mage = 35.88) are tested by using the Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale and Parental Stress Scale. Simple linear regression show that 24.5% variance proportion of parenting stress can be described by mindful parenting. Negative correlation implies that increasing of mindful parenting make parenting stress decrease in working mothers who have 1 to 3 primary grade children. Therefore, we hope this research can provide long-term contribution in research field and to burgeon awareness of the important applying positive parenting practice."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madasaina Putri Aminati Samii Yaa
"Kontrol orang tua sebagai salah satu aspek pengasuhan telah diketahui memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan hot executive function EF anak. Namun, penelitian yang dilakukan selama ini hanya menggali keterkaitan hot EF anak dengan kontrol verbal saja, dan hanya menyorot kontrol ayah saja atau kontrol ibu saja. Inkonsistensi juga masih ditemukan dari hasil penelitian mengenai strategi kontrol orang tua terhadap hot EF anak.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara strategi kontrol orang tua dengan kemampuan hot EF anak usia 48 bulan ndash; 72 bulan. Sebanyak 61 pasangan ibu anak dan 43 ayah terlibat dalam penelitian ini. Pengukuran hot EF anak dilakukan dengan Gift Delay Task, adapun pengukuran strategi kontrol orang tua dilakukan dengan aktivitas memainkan 3 mainan selama 15 menit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol verbal command, indirect command, prohibition maupun kontrol perilaku physical discipline modelling dari ibu berkorelasi secara signifikan dengan hot EF anak, bahkan setelah dilakukan pengontrolan terhadap jenis kelamin anak, usia anak, dan tingkat SSE keluarga. Sementara itu, kontrol dari ayah sama sekali tidak berkorelasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan edukasi kepada orang tua mengenai pilihan kata dan perilaku yang tepat ketika berinteraksi dengan anak, dalam rangka mengoptimalkan perkembangan hot EF nya.

Parental control as one of parenting aspects has been known having significant effect towards development of hot executive function EF in preschoolers. Nevertheless, numerous studies conducted lately only explored relation between hot EF and verbal control, and highlighted paternal or maternal control strategies only. Few inconsistency about the studies is also found still.
The aim of this research is to identify the association between parental control strategies and hot EF of children aged 48 months ndash 72 months. There are 61 dyadic mother child and 43 fathers participate in this research. Measurement of hot EF is using Gift Delay Task, and measurement of parental control strategies is using playing activity of 3 kinds of toys for 15 minutes.
Result found that maternal verbal control command, indirect command, prohibition and maternal behavioral control physical discipline and modelling are significantly correlate with children rsquo hot EF above and beyond the influences of children gender, children age, and family SES. Meanwhile, there is no correlation at all with paternal control. This result could be an educational materials for parents, to be selective in using appropriate words and behavior during interact with children, in order to optimize the development of their hot EF.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reztika Putri Hadiani
"Pertumbuhan pengguna internet yang terjadi secara global juga dilaporkan terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan survei terbaru, diketahui bahwa kelompok usia remaja merupakan kelompok dengan tingkat pengakses internet tertinggi. Pertumbuhan angka ini salah satunya disebabkan oleh kebutuhan pembelajaran dalam jaringan selama pandemi COVID-19. Tingginya angka pengakses internet pada kelompok usia remaja ini perlu menjadi perhatian karena penggunaan internet pada usia ini dapat menyebabkan peningkatan risiko adiksi internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengasuhan terhadap adiksi internet melalui self-control pada siswa-siswi SMAN 2 Cibinong. Belum cukup banyak bahasan penelitian yang menyatukan ketiga variabel ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang menyajikan data berupa angka dalam bentuk tabel untuk menjelaskan hubungan asimetrik antar variabel. Penelitian dilakukan terhadap 273 siswa yang menerima pengasuhan ibu dan ayah, yang dipilih melalui pengambilan sampel berstrata acak. Penentuan besaran sampel dihitung melalui rumus Slovin dengan estimasi ketimpangan 5%. Data yang dikumpulkan berupa data primer dari hasil pengisian kuesioner yang telah ada dari masing-masing variabel. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui item-item pertanyaan yang tidak valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan Cronbach’s α > 0.08 untuk masing-masing kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui gambaran kondisi setiap variabel melalui kategorisasi. Analisis bivariat juga dilakukan melalui analisis Somers’ D untuk variabel dalam penelitian ini yang berskala ordinal. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa berjenis kelamin perempuan (59.3%, n = 162), berada pada tahap perkembangan remaja (14-18 tahun) dengan usia paling banyak muncul adalah 16 tahun (n = 129), terdiri dari kelas 10 (50.18%, n = 137), aktif mengakses internet selama 12 bulan terakhir (98.9%, n = 270), menggunakan gawai sebagai perangkat untuk mengakses internet (97.44%, n = 266), mengakses internet menggunakan Wi-Fi (84.6%, n = 231), mengakses internet dengan gawai pribadi sejak lebih dari lima tahun lalu (54.6%, n = 149), dan mengakses internet dalam durasi harian lebih dari lima jam (60.8%, n = 166). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dalam penelitian ini mengalami adiksi internet dalam kategori tinggi (50.2%, n = 137), menerima pola pengasuhan authoritative (36.6%, n = 100) dan neglectful (30.4%, n = 83) dari pihak ibu, pola pengasuhan authoritative (34.4%, n = 94) dan neglectful (31.1%, n = 85) dari pihak ayah dan memiliki self-control dalam kategori tinggi (54.2%, n = 148). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pengasuhan ibu dan ayah tidak berpengaruh signifikan terhadap adiksi internet, p = 0.844 dan p = 0.703. Hasil analisis bivariat juga menunjukkan bahwa pengasuhan ibu dan ayah tidak berpengaruh signifikan terhadap self-control, p = 0.769 dan p = 0.215. Adapun self-control berpengaruh signifikan secara negatif terhadap adiksi internet, d = -0.402, p < 0.001. Analisis multivariat untuk mengetahui pengaruh pengasuhan terhadap adiksi internet melalui self-control tidak dapat dilanjutkan karena tidak memenuhi ketentuan sehingga menghasilkan pengaruh mediasi yang tidak signifikan. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya self-control sebagai salah satu faktor yang secara signifikan mampu mencegah adiksi internet pada remaja.

The growth of internet users that occurs globally is also reported to occur in Indonesia from year to year. Based on the latest survey report, it is known that the teenage age group has the highest level of internet access. This growth in numbers is partly due to the need for online learning during the COVID-19. The high number of internet users in this teenage age group needs to be a concern because it can risk internet addiction. This research aims to determine the effect of parenting on internet addiction through self-control in students at SMAN 2 Cibinong. There are still few studies conducted to discuss these three variables. This research is quantitative research with descriptive design. The research was conducted on 273 students who received parenting from both parents, who were selected through random stratified sampling. Determination of sample size was calculated using the Slovin formula with a 5% margin of error. The primary data collected from the questionnaire. Validity tests are carried out to eliminate invalid question items. Reliability test showed Cronbach’s α > 0.08 for each questionnaire. Data analysis was carried out using univariate and bivariate through Somers’ D analysis. The results showed that the most of the students were female (59.3%, n = 162), were in adolescent development stage (14-18 years old) with the most common age is 16 years (n = 129), consisting of 10th grade (50.18%, n = 137), actively access internet during the last 12 months (98.9%, n = 270), using smartphone as a device to access the internet (97.44%, n = 266), access the internet using Wi-Fi (84.6% , n = 231), access the internet with personal device since more than five years ago (54.6%, n = 149) and access the internet more than five hours in a day (60.8%, n = 166). The results show that most of the students experienced a high level of internet addiction (50.2%, n = 137), received authoritative (36.6%, n = 100) and neglectful (30.4%, n = 83) maternal parenting style, authoritative (34.4%, n = 94) and neglectful (31.1%, n = 85) paternal parenting style and having high level of self-control (54.2%, n = 148). The result show that parenting has no significant effect on internet addiction, p = 0.844 for maternal parenting, and p = 0.703. Results also shows that parenting has no significant effect on self-control, p = 0.769 for maternal parenting and p = 0.215 for paternal parenting. Meanwhile, self-control has a significant influence on internet addiction, d = -0.402, p < 0.001. Multivariate analysis can’t be accomplished because it doesn’t meet the requirements for significant influence between variables in bivariate analysis, resulting in an insignificant mediation effect. This result emphasizes the importance of self-control as a factor that can significantly prevent internet addiction in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>