Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianipar, Imelda Rosalyn
Depok: Universitas Indonesia. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, 2018
796.07 IME p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wihadiyani Dwi Rahmah
"Pemerintah pusat menjadikan pendidikan sebagai prioritas nasional sehingga diberikannya bantuan berupa DAK Fisik Pendidikan untuk membenahi sarana prasarana pendidikan di daerah. Kabupaten Tangerang menjadi salah satu daerah yang mendapatkan bantuan dengan peningkatakan DAK Fisik Pendidikan SD secara signifikan setiap tahunnya. Namun dari anggaran tersebut kondisi sarana prasarana pendidikan SD masih rendah dan banyak sekolah yang kurang mampu belum mendapatkan bantuan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana efektivitas dalam penggunaan anggaran DAK Fisik Pendidikan SD yang dapat dilihat dalam proses pengelolaan yang mengacu pada teori efektivitas dan pengelolaan keuangan daerah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui pendekatan post positivist dengan jenis penelitian deskriptif serta teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan pengelolaannya masih kurang baik dan efektivitas yang kurang efektif. Kondisi sekolah yang masih rendah disebabkan jumlah sekolah yang sangat banyak menyebabkan kesusahan dalam realisasinya dan sekolah yang tidak mendapatkan bantuan anggaran disebabkan oleh tidak validnya data kondisi sekolah di dapodik sehingga tidak sinkron dengan perencanaan. Solusi utama dari penelitian ini adalah Dinas pendidikan harus melakukan pemetaan kebutuhan sarana prasarana terhadap semua sekolah dengan melibatkan tim teknis sehingga daerah mempunyai base data yang lengkap dan akurat.

The central government makes education a national priority so that the aid is given by Education Physical Special Allocation Fund to fix the facilities of the education infrastructure in the area. Tangerang Regency became one of the areas that get assistance with the improvement of DAK Physical education SD significantly annually. But from the budget, the condition of education infrastructure is still low and many schools are not able to get assistance. Therefore, this research aims to analyse how effectiveness in the use of budget DAK physical Education SD that can be seen in the management process that refers to the theory of effectiveness and management of regional finances. The research method used in this study is through post positivist approach with descriptive research and data collection techniques through in-depth interviews and literature studies. The results of this research show that the management is still less good and effectiveness is less effective. School conditions are still low due to the number of schools that very much cause distress in their realisations and schools that do not get the budget assistance caused by not validnya data of school conditions in the dapodic so as not in sync with the planning. The main solution of this research is the education Office should do mapping the needs of infrastructure to all schools by involving technical teams so that the region has a complete and accurate base data."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Kadek Happy Kardiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan pelatihan olahraga tradisional Bali terhadap kebugaran jasmani siswa sekolah dasar kelas Iv SD Laboratorium Undiksha, Singaraja Bali. Adanya pengaruh dilihat dari perbedaan kebugaran jasmani antara siswa yang diberikan olahraga tradisional Bali. Adanya pengaruh dilihat dari perbedaan kebugaran jasmani antara siswa yang diberikan olahraga tradisional Bali, model senam aktivitas, dan pembelajaran olahraga yang biasa dilakukan di SD Laboratorium Undiksha sebagai kontrol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan Randomized Control Group Pretest-Postest Design. Subjek penelitian ini adalah siswa putra kelas IV SD Laboratorium Undiksha yang berjumlah 36 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 12 orang yang ditentukan secara random. Data kebugaran jasmani siswa dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kebugaran jasmani antara siswa yang diberikan perlakuan pelatihan olahraga tradisional Bali, senam aktivitas, dan kontrol. Pelatihan olahraga tradisional Bali memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model senam aktivitas dan kontrol.
"
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2013
370 JPP 46:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Laksminingsih
"Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam bidang gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Makanan jadi ?tidak sehat? yang melimpahnya dikemas secara sangat menarik, ditambah dengan pengertian salah tentang ?4 Sehat 5 Sempurna? sebagai Gizi Seimbang memberikan kontribusi tidak kecil terhadap masalah gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan KIE (Komunikasi, Edukasi dan Informasi) di sekolah dapat merubah Pengetahuan, Sikap dan Praktek (PSP) anak
sekolah tentang Gizi Seimbang. Penelitian ini dilakukan di dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Depok, melibatkan 132 anak kelas 4 dan 5. Desain penelitian adalah before and after, dengan metoda pengumpulan data secara kualitatif dan kuantitatif. Sebagian besar siswa dan ibunya ternyata mempunyai pendapat bahwa gizi seimbang sama dengan ?4 Sehat 5 Sempurna?. Pengertian ini didapat murid dari apa yang diajarkan gurunya, sedangkan guru bersumber dari Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam. Intervensi KIE telah meningkatkan pengetahuan dan sikap, serta sebagian
praktek murid dan orang tua. Disimpulkan bahwa pendekatan KIE mempunyai potensi yang baik untuk merubah PSP anak sekolah. Disarankan agar buku ajar guru disesuaikan sehingga materi yang disampaikan kepada murid sekolah berisi pesan yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
KESMAS 5:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Amin Sulistiono
"Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kondisi tingkat kebugaran jasmani siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas berdasarkan jenis kelamin (gender) dan jenjang kelas. Pengumpulan data dilakukan secara cross-sectional di Kota Bandung
dan Kabupaten Majalengka, dengan jumlah sampel 721 siswa yang diambil secara purposive"
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
507 JDSP 2:1 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Salindri Dara Rizkita
"Latar belakang: SARS-CoV-2 dengan infeksinya yaitu COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global. Kondisi ini membuat pemerintah Indonesia membuat kebijakan untuk membatasi segala bentuk kegiatan social yang mengubah banyak aspek kehidupan, salah satunya adalah perubahan metode kegiatan bersekolah. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan terkait pola aktivitas fisik pada anak usia 10-14 tahun selama pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia.
Metode: Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dalam jaringan untuk menghindari kontak fisik secara langsung. Jenis penelitian observasional dengan desain studi Cross-Sectional. Pengolahan data dengan analisis deskriptif, dilanjutkan analisis analitik bivariat dengan uji statistik chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik.
Hasil: Diperoleh sebaran subjek berdasarkan usia yaitu usia 10-12 tahun 71.2% dan >12- 14 tahun 28.8%. Jenis kelamin perempuan 62.7% dan laki-laki 37.3%. Tingkat ketaatan protokol kesehatan yaitu 75.7% tidak taat dan taat 24.3%, Durasi kegiatan pembelajaran jarak jauh 0-3jam/hari 63.8%, >3-6jam/hari 32.8%, dan >6jam/hari 3.4%. Klasifikasi daerah, rural 36.2% dan urban 63.8%. Tingkat aktivitas fisik tinggi 51.4% dan tingkat aktivitas fisik rendah 48.6%. Tingkat aktivitas fisik berhubungan bermakna dengan usia (p=0.017), durasi PJJ (p=0.005), tingkat ketaatan terhadap protokol kesehatan (p=0.013), tidak berhubungan bermakna dengan jenis kelamin (p=0.059), dan daerah tempat tinggal (p=0.363). Uji multivariat didapatkan hubungan dengan tingkat ketaatan anak (p=0,005;OR=2,870) dan durasi PJJ (p=0,002; OR=2,768)
Kesimpulan: Prevalensi tingkat aktivitas fisik tinggi 51.4%. Faktor yang berhubungan dengan aktivitas fisik anak selama pandemi adalah usia dan faktor yang berhubungan kuat adalah durasi pembelajaran jarak jauh dalam sehari serta tingkat ketaatan anak terhadap protokol kesehatan

Introduction: SARS-CoV-2 with its infection, COVID- is declared as a global pandemic. It makes the Indonesian government limit all social activities such as learning remotely method. Changes in many aspects raise questions regarding the pattern of physical activity in children aged 10-14 years.
Method: Data collected by online questionnaires, conducted by observational study with a cross-sectional design, processed with descriptive analysis, bivariate analytical analysis with chi-square test, and multivariate analysis with logistic regression test.
Result: The distribution of subjects based on age is 71.2% aged 10-12 years and >12-14 years 28.8%. Gender is 62.7% female and 37.3% male. The level of adherence is 75.7% obey and 24.3% disobey, the duration of learning is 0-3 hours/day 63.8%, >3-6 hours/day 32.8%, and >6 hours/day 3.4%. Regional classification, rural 36.2% and urban 63.8%. The level of physical activity is 51.4% high and 48.6% low. The level of physical activity significantly related with age (p=0.017), with learning duration (p = 0.005), and with the level of adherence (p=0.013). Not significantly related with gender(p=0.059) and with regional classification (p=0.363). The multivariate analysis found a strong relation with the level of adherence (p =0.005;OR=2.870) and learning duration (p=0.002;OR = 2.768) with physical activity.
Conclusion: The prevalence of high physical activity is 51.4%. Factors related to children's physical activity during the COVID-19 pandemic is children’s age and strongly related factors is the duration of learning and the level of children's adherence to health protocols
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Dewi Kurniawati
"Pemulung merupakan populasi berisiko tinggi yang memiliki perilaku kebersihan diri yang buruk yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku personal hygiene pada pemulung di Bekasi. Studi cross sectional dilakukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di kawasan Bantar Gebang, Bekasi. Sampel penelitian adalah 107 pemulung dengan rentang usia 19 hingga 70 tahun dengan rata-rata usia 36 tahun. Sampel diambil menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan pemulung 77,86 dengan nilai terendah 51,43 dan tertinggi 100. Standar deviasi tingkat pengetahuan 10,28. Pemulung dengan perilaku personal hygiene baik sebanyak 50,5% (54 orang) dengan rerata nilai pengetahuan 82,64 sedangkan yang berperilaku buruk rerata skor 72,99 (53 orang). Hasil uji independent sample t-test menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku personal hygiene (p = 0,001). Tingkat pengetahuan higiene perorangan dapat mempengaruhi terbentuknya perilaku higiene perorangan yang baik atau buruk pada pemulung. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat di masyarakat meningkatkan upaya promosi dan preventif terkait cara menjaga personal hygiene agar pemulung dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Scavengers are a high-risk population who have poor personal hygiene behavior which can cause serious health problems. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and personal hygiene behavior among scavengers in Bekasi. The cross sectional study was conducted at an Integrated Waste Processing Site in the Bantar Gebang area, Bekasi. The research sample was 107 scavengers ranging in age from 19 to 70 years with an average age of 36 years. Samples were taken using non probability sampling method with purposive sampling technique. The instrument used was an instrument for the level of knowledge and personal hygiene behavior. The results showed that the average level of knowledge of scavengers was 77.86 with the lowest score of 51.43 and the highest was 100. The standard deviation of the knowledge level was 10.28. Scavengers with good personal hygiene behavior were 50.5% (54 people) with a mean knowledge value of 82.64 while those with bad behavior had an average score of 72.99 (53 people). The results of the independent sample t-test showed a significant relationship between the level of knowledge and personal hygiene behavior (p = 0.001). The level of knowledge of personal hygiene can influence the formation of good or bad personal hygiene behavior among scavengers. This study recommends that nurses in the community improve their promotional and preventive efforts related to maintaining personal hygiene so that scavengers can improve their quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kondisi tingkat kebugaran jasmani siswa sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas berdasarkan jenis kelamin
(gender) dan jenjang kelas. Pengumpulan data dilakukan secara cross-sectional di Kota Bandung
dan Kabupaten Majalengka, dengan jumlah sampel 721 siswa yang diambil secara purposive
cluster sampling. Pengolahan dan analisis data berupa deskripsi dan inferensial statistik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: tingkat kebugaran siswa belum seluruhnya berada dalam kondisi
yang baik. Masih ditemukan 42,27 persen siswa sekolah dasar dengan tingkat kebugaran jasmani
rendah, siswa sekolah menengah pertama sebanyak 36,87 persen, dan siswa sekolah menengah
atas sebanyak 46,11 persen. Siswa putra memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik
dibandingkan dengan kebugaran jasmani siswa putri. Di sekolah dasar semakin tinggi kelas
semakin tinggi tingkat kebugaran jasmaninya, sedangkan pada jenjang sekolah menengah
pertama, kebugaran jasmani siswa putra semakin tinggi kelas, semakin tinggi kebugaran
jasmaninya, sedangkan untuk siswa putri kebugaran jasmaninya sama di semua tingkatan
kelas. Kebugaran jasmani siswa sekolah menengah atas, baik siswa putra maupun siswa putri,
semakin tinggi kelas kebugaran jasmaninya tetap sama. Diketahui bahwa semakin tinggi jenjang
pendidikan siswa semakin berkurang aktivitas fisik siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tingkat kebugaran siswa di semua jenjang pendidikan belum berada dalam kondisi baik,
dan semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin berkurang aktivitas fisik siswa, sehingga
berdampak pada penurunan kebugaran jasmaninya."
JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: ITB, 2008
796.07 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Latar Belakang. Selain hasil produksi, kebugaran, health cost dan sickness absence merupakan parameter produktivitas yang penting bagi perusahaan. Salah satu yang mempengaruhi sickness absence adalah individu pekerja itu sendiri berupa gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, merokok dan stress. Oleh sebab itu, saat ini banyak berkembang program wellness di tempat kerja, sebagai upaya meningkatkan kesehatan dan kebugaran pekerja. Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh suatu program yang dikemas dalam bentuk kompetisi latihan fisik untuk meningkatkan kebugaran terhadap penurunan sickness absence pekerja.
Metode. Penelitian dengan desain cohort retrospektif dengan total sampling dilakukan di perusahaan kimia A, kota Cilegon pada bulan Mei-Juni 2019. Pada penelitian diamati hasil program latihan fisik yang dilakukan di perusahaan selama tahun 2018. Pencatatan latihan fisik dilakukan kolektif melalui aplikasi smartphone, dan evaluasi kebugaran periodik menggunakan test jalan Rockport untuk mengukur kadar VO2 max. Data sickness absence dihitung berdasarkan total hari kerja hilang selama satu tahun berjalan setelah program dimulai. Analisis data menggunakan SPSS Statistik versi 22.0.
Hasil. Sebanyak 91 subjek, peserta program latihan fisik, dianalisis data programnya utuk mencari peningkatan kebugaran dan penurunan sickness absence berdasarkan data latihan fisiknya selama satu tahun. Analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Active Group (AG) dan Innactive Group (IG) dalam meningkatkan kebugaran (adjusted RR 4,821, 95% CI 1,544-15,052) dan penurunan sickness absence (adjusted RR 3,458, CI 95% 1,034-11.572). Probabilitas penurunan sickness absence tidak berbeda antara yang mengalami peningkatan kebugaran dan yang tidak. Selain itu, ditemukan bahwa peserta dengan berat badan normal lebih berpeluang untuk meningkatkan kebugaran dibandingkan dengan peserta dengan kelebihan berat badan lebih/obesitas (adjusted RR 3,565, 95% CI 1,093-11,635).
Simpulan. Keaktifan dalam program latihan fisik terbukti meningkatkan kebugaran (nilai VO2 max) dan menurunkan sickness absence. Seseorang dengan status gizi normal lebih berpeluang untuk meningkatkan kebugaran dibandingkan status gizi lebih.

Background. Besides production, employee fitness status, health costs and sickness absence are important productivity parameters for the company. One of the contributing factors of sickness absence is an individual factor, with unhealthy lifestyle such as an unhealthy diet, lack of exercise, smoking and stress. Therefore, there are many wellness programs developed in the workplace, as an effort to improve worker's health and fitness. The aim of this study was to assess effect of physical exercise program for fitness improvement (value vo2 max) on sickness absence.
Methods. Study with a retrospective cohort design and total sampling was carried out in chemical company A, Cilegon in May-June 2019. This study was conducted by observing the results of the workers' physical training program in the company during 2018. Records of physical exercise were carried out collectively through a smartphone application, and fitness evaluation periodically use the Rockport walking test to measure VO2 max levels. The sickness absence data is calculated based on the total lost working days during the current year after the program starts. Data analysis using SPSS Statistics version 22.0.
Result. Data from 91 subjects of this study were observed to look for improvement in fitness and decrease in sickness absence based on one year's exercise data. 35 (38.5%) subjects increased their fitness (VO2 max value) and 31 (34.1%) subjects decreased in sickness absence. The factors that influence both of these are active physical exercise that carried out by 21 (23.1%) subjects. The analysis showed that there was a significant difference between Active Group (AG) and Innactive Group (IG) in improving fitness (adjusted RR 4.821, CI 95% 1.544-15.052) and decreasing sickness absence (adjusted RR 3.458, CI 95% 1.034-11.572). The probability of decreasing sickness absence does not differ between those who improve their fitness and those who do not. In addition, it was found that participants with normal weight were more likely to increase fitness compared to participants with overweight/obesity (adjusted RR 3.565, 95% CI 1.093-11.635).
Conclusion. Being active in a physical training program has been shown to improve fitness level and reduce sickness absence. And normal nutritional status is more likely to improve fitness than overweight or obesity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>