Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Enty Evasari Hot Asi
"Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat cepat dan kompetitif, terutama di era digital. Perkembangan teknologi dan preferensi pasar menggeser batas-batas industri sehingga pendekatan analisa pasar dianggap kurang relevan dan tidak memberikan landasan yang aman untuk merumuskan strategi jangka panjang. Pendekatan kapabilitas dinamik sebagai perpanjangan teori resource-based view merupakan orientasi perilaku organisasi untuk terus memperbaharui dan menciptakan kembali sumber daya dan kapabilitasnya dalam menanggapi lingkungan yang berubah cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh organization learning culture, organizational process alignment secara langsung terhadap kinerja organisasi, maupun dimediasi oleh kapabilitas dinamik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer melalui pembagian kuesioner dan diolah dengan teknik statistik SEM dengan metode PLS. Unit analisisnya adalah perusahaan-perusahaan dalam value chain industri telekomunikasi dengan responden yang berpartisipasi sebanyak 116 responden.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun organization learning culture dan organizational process alignment memiliki pengaruh yang positif terhadap kapabilitas dinamik. Namun, kapabilitas dinamik tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatkan kinerja organisasi secara langsung. Hal ini disebabkan dalam lingkungan dinamis dimana perubahan terjadi dengan cepat dan sering tidak teratur, kapabilitas dinamik dianggap proses yang mahal dan manfaatnya secara ekonomis tidak dapat terlihat langsung. Selanjutnya, temuan lainnya adalah organization learning culture tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi, tetapi organizational process alignment memiliki pengaruh positif terhadap kinerja organisasi. Hal ini disebabkan bahwa tidak semua pembelajaran menghasilkan kinerja yang produktif secara langsung, tergantung tingkatan pembelajaran yang diterapkan dalam organisasi, sebaliknya penyelarasan dirancang untuk menata berbagai bagian dalam perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
Temuan penting lainnya adalah organization learning culture memiliki pengaruh yang positif terhadap organizational process alignment. Hal ini disebabkan mekanisme pembelajaran dianggap penting untuk mengisi kesenjangan pengetahuan antar bagian dalam perusahaan Hasil temuan ini menegaskan bahwa kapabilitas dinamik merupakan konsep yang abstrak dan sukar dipahami sehingga memberi masukan kepada perusahaan di dalam implementasinya memerlukan sumber daya yang mendahuluinya yaitu organization learning culture dan organizational process alignment untuk membantu untuk mengevaluasi lingkungan eksternalnya sehingga memberikan kontribusi besar terhadap kinerja yang diharapkan.

The telecommunication industry in Indonesia is currently growing rapid and competitively, especially in the digital era. Technological developments and market preferences shift industry boundaries so that market-based view are considered less relevant and do not provide a solid foundation for formulating long-term strategies. The dynamic capability approach, as an extension of the resource-based view theory, is an organizational behavioral orientation to continually renew and reconfigure its resources and capabilities in response to rapidly changing environments. The purpose of this research is to analyze the influence of organizational learning culture, organizational process alignment directly to organizational performance, or indirectly mediated by dynamic capability. This study is a quantitative research, using primary data through the distribution of questionnaires and processed by SEM with PLS method. The unit of analysis is the companies in the value chain of the telecommunications industry with 116 respondents participated.
The finding indicates that notwithstanding organizational learning culture and organizational process alignment have a positive effect on dynamic capability. However, the dynamic capability has no effect on the improvement of organizational performance directly. This happens to the dynamic environment in which changes occur quickly and often irregularly, dynamic capabilities are considered costly processes and the economic rents cannot examine directly. Furthermore, other findings are that organizational learning culture has no effect on organizational performance, but organizational process alignment has a positive effect on organizational performance. This happens because not all learning leads to productive performance directly, depending on the level of learning applied in the organization, but alignment is designed to coordinate various parts of the company to achieve company goals.
Another important finding is that organizational learning culture has a positive influence on organizational process alignment. This happens due to the mechanism of learning is considered important to fill the knowledge gap between various parts of the company. These findings confirm that dynamic capability is an abstract and elusive concept that provide advice to the company in order to its implementation requires antecedent variables the organization learning culture and organizational process alignment to help to sense its external environment to achieve superior performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T54012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Rohmawati
"Tesis ini membahas analisis pengaruh budaya organisasi dan organisasi pembelajaran terhadap strategi bisnis serta persepsi terhadap kinerja perusahaan dalam konteks PT Indofarma (Persero) Tbk. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan dilakukan melalui survei terhadap karyawan PT Indofarma (Persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan organisasi pembelajaran berpengaruh signifikan positif terhadap cost leadership, differentiation dan focus strategy. Lebih lanjut ditemukan bahwa cost leadership strategy tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, sedangkan differentiation dan focus strategy berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan.

This thesis describes the influence analysis of organizational culture and learning organization to business strategies and its perception to the corporate performance in the context of PT Indofarma (Persero) Tbk. This research is a quantitative study and conducted through a survey of employees of PT Indofarma (Persero) Tbk. The results showed that organizational culture and learning organization have positive significant effect on cost leadership, differentiation and focus strategies. Further found that the cost leadership strategy does not have positive effect on company performance, while differentiation and focus strategies have positive and significant effect on the performance of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Angga Surya Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh organisasi pembelajar, budayaorganisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisianPolres Metropolitan Jakarta Utara. Organisasi pembelajar merupakan organisasiyang berusaha mentransformasikan dirinya sesuai dengan perkembanganlingkungan organisasi. Budaya organisasi adalah ldquo;shared values rdquo; sebagaiperwujudan nilai-nilai yang dibutuhkan bagi seluruh anggota organisasi untukmendukung keberhasilan tujuan organisasi Polres Metropolitan Jakarta Utara.Budaya organisasi diharapkan dapat membangun komitmen dan kepuasan kerjaanggota untuk mewujudkan tujuan organisasi. Penelitian ini mengambil sampelsecara acak yaitu sebanyak 403 orang anggota polisi yang berada padalingkungan Polres Metropolitan Jakarta Utara dan Polsek jajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji model pengaruh antara independent dan dependentvariabel digunakan analisis SEM Structural Equation Modelling.
Hasil penelitian menemukan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.512. Selanjutnya organisasi pembelajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.271. Dalam model SEM ditemukan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang cukup kuat dan signifikan dengan organisasi pembelajar r= 0.625. Sedangkan variabel organisasi pembelajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi r= 0.271. Budaya organisasi tidak mempunyai pengaruhyang signifikan baik terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Dari temuan dan analisis hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi pembelajar perlu dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan kerjaanggota. Organisasi pembelajar perlu ditansformsikan ke dalam organisasi untuk mendukung kepuasan kerja anggota. Organisasi pembelajar juga perlu ditransformasikan ke dalam organisasi sehingga dapat mewujudkan komitmenanggota terhadap organisasi khususnya dalam membangun budaya belajar dalamorganisasi Polres Metropolitan Jakarta utara.

This study was to examine the effect of learning organization, organizationalculture, and organizational commitment towards employees job satisfaction ofpolice officers at North Jakarta Metropolitan Resort Police. Learning organizationis an organization which often transforming itself in relation to the environmentalchange. While organizational culture is a shared values of organizational memberto create values which are needed to achieve the organizational success. Organizational culture was expected to build the organizational commitment andthe employees job satisfaction to reach the organization objective. This studyinclude 403 police officers randomly selected from Police Resort and Polsekoffice. To analyse the model of effect especially between independent dandependent variabel , this study used SEM Structural Equation Modelling.
The finding of the study indicated that the effect organizational commitment wassignificant to the employees job satisfaction r 0.512 . In addition, learningorganization had a significant relationship to employee job satisfaction r 0.271 .In SEM model of analysis was also found that organizational commitment wasstrongly significant effect to organizational culture r 0.625 . While, learningorganization was significantly effect the organizational commitment r 0.271 .Organizational culture was not significantly effect the organizational commitmentand employees job satisfaction.
Based on the findings and analysis, the study concluded that organizational commitment, learning organization need to bedeveloped at Police Resort to improve the employee job satisfaction. Learningorganization had to transform into the Polcice Resort to create employee job satisfaction. Learning organization was important to be transform into the PoliceResort to support the employees organizational commitment, especially to buildthe learning and service culture within the police officer at North Metropolitan Police Resort.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rediani Pramudita
"Persaingan di era digital semakin ketat, terutama di industri telekomunikasi seluler yang telah berkembang sejak tahun 1993 di Indonesia dan menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan yang sangat stabil. Namun, 3 sampai 5 tahun terakhir, persaingan muncul tidak hanya dari penyedia layanan, jaringan, dan perangkat telekomunikasi, tetapi juga dari telekomunikasi digital. Perkembangan ini memaksa manajemen di unit bisnis perusahaan untuk menjadi lebih proaktif dan inovatif dalam mengembangkan bisnis mereka. Situasi ini mendorong sebuah riset dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi faktor-faktor apakah yang dapat menjaga dan meningkatkan kinerja unit bisnis pada perusahaan telekomunikasi seluler untuk dapat tetap bersaing dengan perusahaan digital dengan mengandalkan organizational culture, corporate entrepreneurship, dan customer relationship management. Dengan mendistribusikan kuesioner kepada manajer unit bisnis di beberapa perusahaan telekomunikasi seluler di Indonesia dan menggunakan metode penelitian structural equation modeling (PLS-SEM), penelitian ini menghasilkan implikasi bahwa, di tingkat unit bisnis, manajerial perlu untuk menumbuhkan dan mempertahankan innovativeness, yang merupakan dimensi dari corporate entrepreneurship, dan secara rutin melakukan proses pengumpulan dan penyimpanan customer data, yang merupakan dimensi dari CRM success implementation, sehingga secara langsung dapat menjaga dan meningkatkan organizational performance terutama pada dimensi customer perspective.

 


Competition in the digital era is getting tougher, especially in the cellular telecommunication industry which has been developing since 1993 in Indonesia and has become one of the industries with very stable growth. However, in the last 3 to 5 years, competition has arisen not only from service providers, networks and telecommunication equipment, but also from digital telecommunication. This development forced management in the companys business units to be more proactive and innovative in developing their business. This situation encourages research with the aim of identifying and exploring wheter factors that can maintain and improve the performance of business units in cellular telecommunication companies in order to remain competitive with digital companies by relying on organizational culture, corporate entrepreneurship, and customer relationship management. By distributing questionnaires to business unit managers in several cellular telecommunication companies in Indonesia and using structural equation modeling (PLS-SEM) research method, this research has implications that, at the business unit level, managerial needs to grow and maintain innovativeness, which is a dimension of corporate entrepreneurship, and routinely conducts the process of collecting and storing customer data, which is a dimension of CRM success implementation, so it can directly maintain and improve organizational performance, especially in the dimension of customer perspective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nurdiani
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan persepsi keadilan organisasi terhadap resistensi perubahan organisasi pada pegawai Kementerian Sosial Republik Indonesia. Responden dari penelitian ini adalah sebanyak 260 orang. Pengujian hipotesis yang menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan pengujian hasil hipotesis menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap resistensi perubahan, komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap persepsi keadilan organisasi, persepsi keadilan organisasi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap resistensi perubahan dan pengaruh antara komunikasi terhadap resistensi perubahan dimediasi secara parsial oleh persepsi keadilan organisasi. Ditemukan pula terdapat perbedaan rata-rata jawaban dari gen y pada penelitian ini.

The aim of this research was to analyze the effect of communication and perceptions of organizational justice on resistance to change. The study was conducted at Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia. The Respondents of this research were 260 employees. Hypotheses was tested using Structural Equation Modeling (SEM).
The result showed that communication had negative and significant effect on resistance to change, communication had positive and significant effect on the perceived organizational justice, perceived organizational justice had negative and significant effect on resistance to change, the effect of communication on resistance to change is partially mediated by perceived organizational justice. This research found there is an average difference of respondents gen y."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Ferbi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh organizational learning culture terhadap kinerja karyawan tetap dengan employee engagement sebagai variabel mediasi pada Detmold Group. Peneliti menggunakan organizational learning culture sebagai variabel independen, kinerja karyawan sebagai variabel dependen dan employee engagement sebagai variabel mediasi. Pada penelitian ini peneliti meggunakan teori organizational learning culture dari Watkins dan Marsick, teori employee engagementdari Hewitt dan pengukuran kinerja karyawan berdasarkan indikator penilaian kinerja yang dimiliki oleh Detmold Group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode survei. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 115 karyawan tetap Detmold Group dengan menggunakan total sampling, dengan tingkat responsi 85%. Teknik analisis Partial Least Square dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS v.3. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa organizational learning cultureberpengaruh terhadap employee engagement dan kinerja karyawan secara signifikan. Employee engagement sebagai variabel mediasi dari organizational learning culture juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to examines the effect of organizational learning culture on employee performance with employee engagement as intervening variable case study in Detmold Group. This research used organizational learning culture as independent variable, employee performance as dependent variable and engagement as intervening variable. This research applied the theory of organizational learning culture by Watkins and Marsick, employee engagement theory by Hewitt and Employee perfomance measurement by Detmold Group measurement tools. This researchused quantitative approach to gather the data by utilizes a survey method. This research distributed self administrated to 115 respondents. The respondents were permanent employee in head office. Data were analyzed with Partial Least Square by using SmartPLS v.3. The result shows that organizational learning culture has a significant effect on employee engagement and employee performance, meanwhile employee engagement as intervening variable from organizational learning culture has a significant effect on employee performance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Faisal Hasbullah
"Perubahan lingkungan bisnis di abad 21 sangat dinamis dan sulit diprediksi baik dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, menuntut organisasi untuk selalu rnenyesuaikan diri pada perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Untuk itu, sebuah organisasi harus lebih progresif, inovatif dan mampu melakukan integrasi secara terus-menerus. Penopang keunggulan bersaing sebuah organisasi adalah keunggulannya dalam belajar, yang merupakan proses yang mendasari dan melahirkan perubahan. Dengan demikian sebuah organisasi harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi organisasi pembelajar (learning organization). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar tingkat penerapan learning organization di Akaderni Pimpinan Perusahaan dan menjelaskan apakah Akademi Pimpinan Perusahaan termasuk dalam kategori learning organization? kemudian mendeskripsikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh Akademi Pimpinan Perusahaan agar menjadi learning organization? Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tingkat eksplanasi deskriptif, sedangkan metode penelitian yang dipakai adalah metode survey yang diperkuat dengan wawancara dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 147 orang dan teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 65 responden dengan kriteria yang ditentukan yaitu karyawan tetap Akademi Pimpinan Perusahaan yang terdiri dari tenaga pengajar tetap baik yang memiliki jabatan struktural maupun tidak dan tenaga administratif, memiliki tugas yang erat keterkaitannya dengan dimensi-dimensi dari lima sub sistem, dan memiliki jenjang pendidikan SLTA ke atas. Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah kuesioner learning organization profile yang diambil dari buku karangan Marquardt berjudul Building The Learning Organization; A System Approach to Quantum Improvement and Global Success". Kuesioner ini digunakan untuk mengukur variabel tingkat penerapan learning organization. Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian, komponen yang diukur, sub komponen yang diukur dan nomor item instrumen dapat dengan jelas diurut keterkaitannya satu dengan lainnya dan hasil analisis data dan deskripsi data hasil penelitian dapat diketahui bahwa tight penerapan learning organization di Akademi Pimpinan Perusahaan adalah bernilai rata-rata 19,24 dan berada pada range result 16-23 = fair (cukup) 1 Nilai ini lebih rendah 2,76 dari tidak rata-rata learning organization 500 organisasi dunia hasil penelitian Marquardt. Untuk masing-masing sub sistem nilai rata-ratanya adalah sebagai berikut: pertama, Dinamika Pembelajaran 19.05, kedua, Transformasi Organisasi 20.11, ketiga, Pemberdayaan Manusia 19.98, ke-empat, Pengelolaan Pengetahuan 19.45, dan kelima, Pemberdayaan Teknologi 17.58. Secara keseluruhan tingkat penerapan learning organization, menurut penilaian responden berada pada tingkat diterapkan pada bagian tertentu (39.75%), dan belum/sedikit diterapkan (37:23%). Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai akhir maupun nilai masing-masing sub sistem learning organization di Akademi Pimpinan Perusahaan lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata yang dicapai oleh 500 organisasi di dunia hasil penelitian Marquardt, dan tingkat penerapannya baru pada tahap diterapkan pada bagian tertentu organisasi (skala 2) dan belum/masih sedikit diterapkan (skala 1), artinya tingkat penerapan learning organization di Akademi Pimpinan Perusahaan belum cukup baik, sehingga Akademi Pimpinan Perusahaan belum dapat disebut sebagai learning organization. Untuk dapat disebut sebagai learning organization menurut Marquardt, penerapan ke lima sub sistem learning organization harus berada pada skala 3 (diterapkan pada sebagian besar organisasi) dan skala 4 (diterapkan secara penuh/menyeluruh dalam organisasi). Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar Akademi Pimpinan Perusahaan dapat meningkat ke tahap menjadi learning organization adalah membangun komitmen bersama antara pimpinan dan seluruh karyawan untuk menjadi organisasi pembelajar, dalam perekrutan pegawai dijaring dengan sister recruitment yang baik sehingga menghasilkan orang-orang yang berkualitas dan memiliki kemampuan dan kemauan untuk terus belajar, untuk membangun pembelajaran yang efektif semua anggota organisasi harus memiliki persamaan persepsi dan pandangan atas kegiatan, tujuan dan arah organisasi di masa depan melalui adanya visi yang jelas, budaya yang mendukung, dan strategi-strategi yang inovatif untuk mendorong terjadinya pembelajaran, mernberi kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan pemberian beasiswa. Pimpinan harus bertindak sebagai instruktur dan mentor dalam aktivitas pembelajaran, pimpinan juga harus menjadi model dan asisten pembelajar. Menciptakan kesadaran bagi semua karyawan akan pentingnya mengumpulkan dan menyebarkan pengetahuan melalui workshop, simposium dan internal benchmarking. Dalam aplikasi teknologi APP perlu menyediakan dan membangun sistem informasi yang berbasis komputer, interne, sistem Online komputer, LAN, dan lain-lain.

The change of business environment in 2151 century which is very dynamic and difficult to be predicted in the field of economy, social and politic, makes the organization has to keep adjusting to the change of environment, both in internal environment and external environment. Therefore, an organization has to be more progressive, innovative, and be able to carry out the integration continuously. Support of the competition success of an organization is a superiority in learning which is a process that becomes the basis and produces the change. Thus, an organization has to be developed as could as possible to be able to become a learning organization. This research is aimed at describing of how is the learning organization applied at The Academy For Industrial Management, and explaining whether The Academy for Industrial Management is categorized as a learning organization, and then describing the efforts which have to be carried out by The Academy For Industrial Management to be able to become a learning organization.
The research design utilized is a research with descriptive explanation level, while the research method utilized is a survey method supported by interview and documentation study. Population in this research is as many as 147 persons and the sample method utilized is a purposive sampling which has 65 respondents with determined criteria namely, the permanent employees of The Academy For Industrial Management which consist of lecturers both those who have a structural position or not and the administration staffs, who have the duty closely related to the dimensions of the five learning organization sub-systems, and have educational background of Senior High School and upper level.
Instrument utilized in carrying out this research is a questionnaire of learning organization profile quoted from the book written by Marquardt with the title " Building The Learning Organization: A System Approach to Quantum Improvement and Global Success." This questionnaire is used to measure the application level variable of the learning organization. The questionnaire is arranged based on the centers of the research instrument, measured components, measured sub-components, then the item number of instrument can be clearly traced relating to the each other relationship. From the results of data analysis and the description of research result data, it can be known that the application level of learning organization at The Academy For Industrial Management has an average point of 19,24 and it means that it is in 16-23 result range - fair. This point is lower 2,76 point of the average point of the learning organization from 500 world organizations based on Marquardt's research results. The average point of each sub-system is as follows: first. Learning Dynamic is 19,05 point. second. Organization Transformation is 20,11 point. third. People Empowerment is 19,98 point. fourth. Knowledge Management is 19,45 point. Fifty. Technology Application is 17,58 point. In overall, application level of learning organization according to the respondents is in a certain determined level (39,75%) and haven't been applied yet (37,23%). So, it can be concluded that the final point and the point of each sub-system of learning organization is tower than the average point reached by 500 world organizations based on the results of Marquardt's research, and the application level of learning organization at The Academy For Industrial Management has just been applied at a certain part of the organization (scale-2) and has not been applied yet or has just been little applied (scale-1), it means that the application level of learning organization at the Academy For Industrial Management has not well enough done, so that the Academy For Industrial Management hasn't been able yet to be categorized as the learning organization. To be able to be considered as a learning organization according to Marquardt, the application of the five sub-systems of learning organization has to be in scale-3 (applied at the most part of the organization) and scale-4 (fully/comprehensively applied in the organization). Efforts required to be carried out in order that the Academy For Industrial Management can be in the level to become a learning organization is, by making the commitment together between the leader/head and all employees. The employee recruitment is carried out by a good recruitment system so that it can have the quality people who has ability and will to continuously learn to form an effective learning. All members of the organization have to have the same perception and opinion upon the activities, objectives and organization's direction in the future through a clear vision, supporting culture, and innovative strategies to support the learning. to give the opportunity as wide as possible for the employees to continue their study to the upper level education by giving scholarship. The Leader has to act as an instructor, trainer and mentor in learning activity; the leader has also to become the model and assistant of the learning. The leader has to build the awareness to all employees about the importance of pursuing and wide spreading knowledge through the workshop, symposium, and internal benchmarking. In the technological application, The Academy For Industrial Management has to provide and establish an information system with the basis of computer, internet, computer on-line system, and others.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Endang Mudiastuti
"Tesis ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas komunikasi organisasi dengan melihat pengaruh iklim komunikasi, struktur organisasi, dan pengaruh budaya organisasi terhadap komunikasi organisasi. Berdasarkan pada teori Creswell, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan penentuan responden melalui teknik acak bersusun. Uji validitas menggunakan analisa faktor eksploratori sehingga terbentuknya faktorfaktor baru bersifat acak, yang selanjutnya dapat diintreprestasi sesuai dengan faktor atau komponen atau konstruk yang terbentuk. Analisa data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah kualitas komunikasi organisasi dipengaruhi oleh struktur organisasi dan budaya organisasi, namun tidak dipengaruhi iklim komunikasi yang terjadi di lingkungan organisasi.

This thesis to determine the factors that influence the quality of organizational communication by looking at the influence of communication climate, organizational structure, and the influence of organizational culture on organizational communication. Based on the theory of Creswell, this study uses quantitative methods, to determine the respondents through random layered technique. Test validity using exploratory factor analysis so that the formation of new factors are random, which can further diintreprestasi according to factors or components or constructs formed. Analysis of the data using linear regression. The results were influenced by the quality of organizational communication and organizational culture organizational structure, but not influenced climate communication that happens within an organization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidan Adiwidyatama
"Organisasi publik kini didorong untuk menghasilkan solusi yang inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang kian kompleks. Budaya belajar di dalam organisasi dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kemampuan. Hal tersebut dikarenakan organisasi akan terbuka terhadap wawasan dan keterampilan baru. Salah satu organisasi publik, Jakarta Smart City merupakan instansi yang berperan besar dalam transformasi digital di Provinsi DKI Jakarta. Proses transformasi tersebut memerlukan inovasi yang solutif. Berangkat dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh learning organization terhadap organizational innovation di Jakarta Smart City. Penelitian ini menggunakan teori learning organization oleh Marsick dan Watkins (2003) dan teori organizational innovation oleh Krasnicki et al (2016). Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Sebanyak 66 pegawai Jakarta Smart City terlibat sebagai responden kuesioner dan 5 informan dari Jakarta Smart City sebagai narasumber wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif explanatory, berupa nilai modus per dimensi dan uji Spearman’s rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara learning organization terhadap organizational innovation di Jakarta Smart City. Hal tersebut didukung oleh nilai modus berupa ‘sesuai’ pada mayoritas dimensi variabel learning organization dan organizational innovation.

Public organizations are encouraged to produce innovative solutions in tackling the ever-increasing number of complex social problems. Learning organization can act as one of the many strategies to increase the organization’s capacity. This is due to the fact that learning will expose organization to new knowledge and skills. Through acquiring new knowledge and skills, organization may translate that ability to create innovative solutions. Jakarta Smart City is responsible in implementing digital transformation within DKI Jakarta Province through smart city. Innovative solutions are required in the process of building a smart city. Based on that context, this research aims to study the effect of learning organization towards organizational innovation in Jakarta Smart City. This research utilises learning organization theory by Marsick and Watkins (2003) and organizational innovation theory by Krasnicki et al (2016). This research uses a quantitative approach by utilising questionnaire, interview, and literature review to obtain the data.  Approximately 66 employees of Jakarta Smart City with additional 5 informants from the same institution participated in the questionnaire and interview, respectively. The data then analysed quantitatively such as mode and Spearman’s rank test. Based on the quantitative analysis, the results show that there is a significant effect of learning organization towards organizational innovation. The significant effect is supported by ‘sesuai’ being the mode of majority of the dimensions in learning organization and organizational innovation in Jakarta Smart City."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>