Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arrizal Samelino Gandasaputra
"Paradigma pengelolaan sumber daya manusia dewasa ini telah ada pada era Human Capital Management atau Manajemen Modal Manusia yang melahirkan praktek pengelolaan sumber daya manusia mutakhir yang dikenal dengan istilah Talent Management atau Manajemen Talenta dimana eksistensi dan kontribusinya telah terbukti mampu memberikan keberhasilan dan keunggulan pada perusahaan atau organisasi yang menerapkannya. Sehubungan dengan hal tersebut, Polri memiliki kepentingan untuk membangun sebuah sistem pengelolaan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan orang-orang pilihan bertalenta dalam rangka mempersiapkan kader pimpinan Polri masa depan dengan mulai menerapkan strategi Manajemen Talenta, yang diawali dengan penyelenggaraan kegiatan Talent Pool Polri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme Talent Pool Polri T.A 2017/18 dalam rangka mencapai kinerja unggul, dan dampaknya terhadap para peserta program Talent Pool itu sendiri. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil temuan penelitian menyimpulkan bahwa dengan ketiadaan regulasi yang mengatur, mekanisme Talent Pool Polri belum terlaksana secara optimal dalam hal menentukan kriteria talenta dan pelaksanaan Assessment terhadap peserta program. Kegiatan Talent Pool Polri T.A 2017/18 juga belum memberikan dampak bagi para peserta program mengenai penempatan tugas dan program pengembangan yang seharusnya didapatkan. Mekanisme Talent Pool Polri seharusnya meliputi aktifitas-aktifitas mulai dari: a) merumuskan dan menentukan kriteria talenta; b) melaksanakan Asessment talenta dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu metodologi seleksi talenta, melaksanakan Asessment dan pengumpulan data, dan membuat peta talenta. Mekanisme talent pool Polri itu sendiri dapat dilakukan dengan lebih mudah prosesnya dengan adanya dukungan teknologi informasi, yang memungkinkan untuk dilakukannya otomatisasi pada penerapaan manajemen talenta melalui penggunaan software aplikasi.

The Paradigm of human resource management today exists in the era of Human Capital Management which gave birth to the latest human resource management practices known as Talent Management where its existence and contribution has been proven able to provide success and excellence to companies or organizations that implement it. In this regard, Indonesian National Police (INP) as a large and complex organization has an interest in building a human resource management system that can produce talented choice people in order to preparing future INP leadership cadres by starting to implementing Talent Management strategies which began with the holding of INP talent pool activity. This study aims to analyze the mechanism of the INP talent pool in order to support superior performance, and its impact on the talent pool program participants themselves. The researcher used a qualitative approach with data collection techniques such as observation, interviews, and document review. The researcher findings concluded that the absence of regulating regulations, the INP talent pool mechanism had not been implemented optimally in terms of determining talent criteria and implementing assessment of program participants. INP’s 2017/18 fiscal year talent pool activities also have not affected program participants regarding post assignments and development programs that should be obtained. The INP talent pool mechanism shoulde include activities ranging from: a) formulating talent criteria; b carry out talent assessments using 3 (three) approaches, namely the talent selection methodology, carry out assessment and data collection, and create talent maps. The INP talent pool mechanism itself can be done more easily with the support of information technology, which allows automation to apply talent management through the use of application software."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wendi Afrianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh talent management practices, perceived organizational support terhadap talent performance pada program Management Talenta Polri (MTP) dengan menggunakan variabel intervening yaitu talent engagement. Metode penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory survey method, sedangkan penjelasan hubungan antar variabel diuji dan dianalisis dengan Structural Equation Modeling (SEM). Responden sebanyak 226 merupakan peserta talentpool dalam program MTP Polri mulai dari angkatan MTP 2017 s.d. 2021. Hasil penelitian menjelaskan bahwa variabel Perceived Organizational Support memberikan pengaruh positif terhadap talent performance baik secara langsung maupun dengan mediasi dari variabel talent engagement. Sedangkan variabel talent management practices tidak berpengaruh terhadap talent performance, akan tetapi variabel talent management practices dapat berpengaruh terhadap talent performance ketika dimediasi oleh variabel talent engagement. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditetapkan bahwa praktek manajemen talenta Polri belum dapat mendorong peningkatan kinerja para talenta, untuk dapat menigkatkan kinerja talenta, membutuhkan proses lebih lanjut yaitu peran mediasi keterikatan talenta yang terbentuk. Selanjutnya, bahwa kontribusi dan kepedulian organisasi terhadap para talenta apabila menghasilkan persepsi positif atau dinilai baik oleh para talenta akan dapat meningkatka kinerja talenta, tapi jika para talenta menganggap sebaliknya atau merasa kontribusi dan kepedulian organisasi terhadap mereka tidak memenuhi ekpektasi para talenta maka kinerja yang dihasilkan tidak optimal, semakin tinggi tingkat dukungan dan kontribusi organisasi akan meningkatkan kinerja para talenta.

This study aims to analyze the effect of talent management practice, Perceived Organizational Support on talent performance in the program Management Talenta Polri (MTP) by the intervening variable talent engagement. The research method used to test the hypothesis is the explanatory survey method, while the explanation of the relationship between the variables tested and analyzed by Structural Equation Modeling (SEM). A total of 226 respondents were talent pool participants in the MTP program starting from MTP batches 2017 s.d. 2021. The results of the study explain variable Perceived Organizational Support has a positive influence on talent performance both directly and through the mediation of the talent engagement variable. While the variable of talent management practice has no effect on talent performance, but the variable of talent management practice has an effect on talent performance when mediated by the talent engagement variable. Based on the results of this study, it was determined that talent management practice had not been able to encourage the improvement of talent performance, to be able to increase talent performance, it required a further process, namely the mediating role of the formed talent engagement. Furthermore, that the organization's contribution and concern for the talents if it generates a positive perception or is judged favorably by the talents will be able to improve talent performance, but if the talents think otherwise or think that the organization's contribution and care for them does not meet the expectations of the talents, the resulting performance will not optimally, the higher the support and contribution of the organization will improve the performance of the talents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Subiyanto
"Tesis ini membahas tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Analisis Seleksi Terbuka dan Kompetitif serta Talent Pool). Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pengisian jabatan pimpinan tinggi dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan bagaimana keunggulan serta kelemahan pengisian jabatan pimpinan tinggi melalui seleksi terbuka dan kompetitif serta talent pool. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitian penelitian yang diperoleh adalah pertama, pengisian jabatan pimpinan tinggi dilakukan melalui dua cara yaitu melalui seleksi terbuka dan kompetitif serta talent pool. Pengisian jabatan melalui seleksi terbuka dan kompetitif dari aspek pengaturan sudah memadai karena telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan peraturan pelaksanaannya sedangkan pengisian jabatan dari talent pool tidak disebutkan secara spesifik dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara tetapi hanya menyebutkan bahwa pengisian jabatan secara terbuka dan kompetitif dapat dikecualikan terhadap instansi pemerintah yang telah menerapkan sistem merit dengan persetujuan Komisi Aparatur Sipil Negara. Salah satu persyaratan sistem merit adalah setiap instansi harus memiliki kelompok rencana suksesi yang dihasilkan oleh manajemen talenta. Kelompok rencana suksesi inilah yang disebut dengan talent pool. Kedua, Keunggulan seleksi terbuka dan kompetitif dilaksanakan melalui serangkaian tahapan seleksi sehingga hanya orang-orang terpilih yang sesuai dengan persyaratan jabatan saja yang dapat mengisi jabatan yang lowong. Kelemahannya adalah seleksi terbuka dan kompetitif memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama, kredibilitas panitia seleksi masih diragukan dan seleksi terbuka hanya dianggap sebagai formalitas karena masih adanya intervensi dari pejabat pembinaan kepegawaian yang masih ingin mempertahankan spoil system. Keunggulan seleksi melalui talent pool adalah talent pool dilakukan melalui sistem manajemen talenta dengan mencari pegawai-pegawai yang memiliki kompetensi dan potensi yang terbaik sehingga hanya pegawai-pegawai yang memiliki kompetensi dan potensi tertinggi yang dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi termasuk juga jabatan administrasi dan jabatan fungsional. Kelemahannya yaitu talent pool dilaksanakan di lingkungan internal organisasi sehingga masih rentan terhadap intervensi kepentingan terutama oleh pejabat pembina kepegawaian yang berasal dari proses politik.

This thesis addresses the Filling of Senior Executive Services Position in Law Number 5 of 2014 regarding State Civil Apparatus (Analysis of Open and Competitive Selection and Talent Pool). The subject assessed is the method in filling Senior Executive Services position in Law Number 5 of 2014 regarding State Civil Apparatus and the advantages and disadvantages of filling Senior Executive Services positions through open and competitive selection and talent pool. This study uses normative juridical study method with statutory approach. The results of the study obtained are as follows: first, the filling of Senior Executive Services position is carried out by two methods, i.e. through open and competitive selection as well as through talent pool. The filling of positions through open and competitive selection is satisfactory from a regulatory aspect as it is governed in Law Number 5 of 2014 regarding State Civil Apparatus along with its implementing regulations, whereas the filling of positions by talent pool is not specifically provided in Law Number 5 of 2014 regarding Civil State Apparatus, it merely states that the filling of positions in an open and competitive manner may be excluded from government agencies that have implemented a merit system with the approval of the State Civil Apparatus Commission. One of the criteria of the merit system is that each agency shall have a succession plan group produced by talent management. This succession plan group is what meant as talent pool. Secondly, the advantage of open and competitive selection is that it is carried out through a series of selection stages hence only selected people qualifying for the requirements of the position may fill vacant positions. The disadvantage is that open and competitive selection is great in cost and also time consuming, the credibility of the selection committee is still doubtful and open selection is considered merely formality as intervention still takes place by staff development officials favoring spoil system. The advantage of selection through talent pool is that it is carried out through talent management system by seeking employees with best competence and potential hence only employees having the highest competence and potential may fill Senior Executive Services positions including administrative and functional positions. The disadvantage is that talent pool is carried out internally within the organization therefore it is exposed to intervention of interests, particularly by staff development officials originating from political process."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
899.221 SAP k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ari Nuzul aulia
"Implementasi Manajemen Talenta Polri di wilayah hukum Polda Metro Jaya dinilai belum efektif seperti yang diharapkan sebelumnya. Adapun tujuan diterapkannya manajemen talenta Polri adalah untuk kaderisasi anggota Polisi yang masuk dalam kategori unggul untuk dapat menjadi pimpinan-pimpinan Polri. Data yang didapatkan menyebutkan bahwa terdapat 34 anggota Polri yang terseleksi dan digolongkan unggul untuk menjadi peserta dimana ke-34 anggota ini ditempatkan langsung di 34 propinsi. Mereka adalah anggota yang masuk dalam kategori terbaik pada saat mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian (AKPOL) dan menjadi lulusan terbaik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa program manajemen talenta Polri di wilayah hukum Polda Metro Jaya ini bisa terjadi. Pertama, frekuensi program dilaksanakan hanya dua kali dan yang efektif terhitung bahkan hanya satu kali saja karena pertemuan pertama hanya berisi arahan-arahan dan belum masuk materi yang diharapkan. Kedua, faktor ketidak-konsistenan para petinggi Polri dalam menerapkan program-program yang berasal dari Peraturan Kapolri (Perkap). Ketiga, materi yang disajikan hanya materi pengulangan yang bersifat perbaikan (Improvement) dan bukan pengayaan (Enrichment). Penelitian ini membahas alasan mengapa implementasi manajemen talenta Polri di wilayah hukum Polda Metro Jaya belum efektif. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Metode wawancara yang diterapkan mengundang beberapa informan yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan manajemen talenta Polri di Polda Metro Jaya. Metode observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap pertemuan-pertemuan yang diadakan dalam program manajemen talenta. Sementara studi dokumentasi yang digunakan adalah dengan mempelajari dokumen-dokumen pendukung pelaksanaan manajemen talenta Polri. Temuan penelitian adalah bahwa manajemen talenta Polri diwilayah hukum Polda Metro Jaya belum efektif meski sudah dikeluarkan Perkap No.3 Tahun 2019 sebagai payung hukum diterapkannya manajemen talenta Polri diseluruh wilayah hukum di Indonesia, termasuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

The implementation of Polri Talent Management in the judicial area of Polda Metro Jaya is justified to be ineffective as expected before. The aim of the implementation of Polri talent management is to regenerate police members who are in the category of “excellence” to be leaders in the Indonesian National Police (Polri). Data gained affirm that there are at least 34 Polri members who are shortlisted to be excellent to be included as the participants of talent management program where those 34 members have been placed in the 34 provinces. They are members who are in the category of “excellence” during their school at Police Academy and become the best graduates upon the completion of their studies. There are several factors of the reasons why the talent management program in the judicial are of Metro Jaya is ineffective. First, the program frequency was only twice where the effective one was only once because during the first meeting there was no important contents except information from the Polri leaders. Second, the inconsistencies of the Polri leaders to implement the programs derived from Perkap. Third, the materials presented during the program was only about improvements rather than enrichments. This study discusses the reasons of why the implementation of talent management in the judicial area of Polda Metro Jaya is not effective yet. The approach adopted was qualitative research with the methods of interviews, observations, and documentation study. Interview method was by inviting several informants who play important roles in the administration of talent management program in the judicial area of Polda Metro Jaya. Observation method involved the glancing at the situations having occurred during the program of talent management. Meanwhile, documentation study adopted was by learning important documents to run the talent management program. The research finding lie in the statement that Polri talent management program in the judicial area of Polda Metro Jaya is ineffective yet despite the fact that the program is under the official document of Perkap No.3 year 2019 as the legality to implement Polri talent management program in all judicial areas, including the judicial are of Polda Metro Jaya."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Puspita Dewi
"Fenomena war for talent merupakan suatu kondisi yang akan terus terjadi dan harus dihadapi oleh setiap perusahaan. Jawaban untuk menghadapi war for talent adalah dengan mengimplementasikan manajemen talenta dengan baik. Seluruh upaya yang dilakukan akan membentuk proses yang berkesinambungan dan berdampak besar bagi perusahaan dan karyawan. Perusahaan berupaya untuk dapat menjadi tempat kerja yang dipilih oleh para best talent. Untuk menghadapi fenomena tersebut, PT Bank BRI sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, memiliki program unggulannya yaitu BRILiaN Future Leader Program (BFLP). Program ini dilakukan dengan tujuan untuk menarik para best talent dan menjadikan mereka sebagai future leader. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis terkait manajemen talenta dalam program BFLP dalam menghadapi fenomena war far talent dengan menggunakan teori manajemen talenta oleh Armstrong & Taylor (2020). Metode penelitian ini adalah kualitatif post positivist, kemudian teknik pengumpulan data didapatkan dengan cara wawancara mendalam (data primer) dan studi dokumentasi (data sekunder). Berdasarkan hasil penelitian, program BFLP sudah berjalan dengan baik untuk menghadapi fenomena war for talent, hal ini dapat dilihat dari berbagai upaya perusahaan menarik best talent, melakukan proses rekrutmen, memberikan pendidikan, memberikan evaluasi dan penilaian, mengkategorisasikan karyawannya, dan juga berupaya mempertahankan para best talent yang sudah mereka dapatkan serta kembangkan. Walaupun begitu, perusahaan harus bersikap fleksibel dalam menghadapi dinamika lingkungannya.

The phenomenon of the war for talent is a condition that will continuously occur and must be faced by every company. The solution to facing the war for talent is to implement effective talent management. All efforts made will form a continuous process that has a significant impact on both the company and its employees. Companies strive to become the workplace chosen by the best talents. To address this phenomenon, PT Bank BRI, as one of the largest state-owned enterprises (BUMN) in Indonesia, has its flagship program, the BRILiaN Future Leader Program (BFLP). This program aims to attract the best talents and develop them into future leaders. Therefore, this research was conducted to analyze talent management in the BFLP program in facing the war for talent phenomenon using the talent management theory by Armstrong & Taylor (2020). This research method is post-positivist qualitative, with data collection techniques obtained through in-depth interviews (primary data) and documentation studies (secondary data). Based on the research results, the BFLP program has been running well to address the war for talent phenomenon. This is evident from the company's various efforts to attract the best talents, conduct recruitment processes, provide education, offer evaluations and assessments, categorize its employees, and strive to retain the best talents they have acquired and developed. However, the company must remain flexible in facing the dynamics of its environment."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianta Kuswandi
"Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerjanya. Salah satu kunci utama untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memiliki karyawan yang memiliki kinerja tinggi. Kinerja karyawan dapat diukur dari dua aspek, yaitu kinerja tugas dan kinerja kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran belajar berkelanjutan, terhadap kinerja tugas dan kinerja kontekstual. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner secara daring kepada responden. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel accidental, diperoleh 94 orang responden. Data dianalisis dengan analisis regresi menggunakan program SPSS versi 29 diperoleh hasil bahwa Belajar Berkelanjutan berperan terhadap Task Performance (b = 0.83, p < 0,05, signifikan) dan kinerja kontekstual ( b = 0.54, p < 0,05, signifikan) belajar berkelanjutan dapat memprediksi kinerja tugas dan kinerja kontekstual pada talent PT XYZ. Studi lanjutan berdasarkan hasil penelitian, didesain program intervensi group coaching 70:20:10 yang diikuti 19 daftar panjang talent. Hasil membuktikan terdapat pengaruh positif signifikan group coaching 70:20:10 terhadap peningkatan skor pembelajaran berkelanjutan pada daftar panjang (t hitung sebesar 17,624 lebih besar dari t tabel (1,73) serta nilai signifikansi p value sebesar 1,63e-12). Dengan demikian, group coaching 70:20:10 perlu diterapkan perusahaan untuk mendorong kinerja tugas dan kinerja kontektual.

Increasingly tight business competition requires companies to continue to innovate and improve their performance. One of the main keys to achieving this is by having employees who have high performance. Employee performance can be measured from two aspects, namely task performance and contextual performance. This research aims to determine the role of continuous learning on task performance and contextual performance. This research uses a survey method by distributing questionnaires online to respondents. This research used an accidental sampling technique, obtaining 94 respondents. Data were analysed using regression analysis using the SPSS version 29 program. The results showed that continuous learning played a role in task performance (b = 0,83, p < 0.05, significant) and contextual performance (b = 0,54, p < 0.05, significant) of continuous learning can predict task performance & contextual performance in talent in PT XYZ. A follow-up study based on the research results, designed a 70:20:10 group coaching intervention program which was attended by a long list of 19 talents. The results prove that there is a significant positive effect of group coaching 70:20:10 on increasing continuous learning scores on the long list (t count of 17.624 which is greater than t table (1.73) and a significant p value of 1.63e-12). Therefore, 70:20:10 group coaching needs to be implemented by companies to encourage task performance and contextual performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia sekarang ini mengalami krisis tenaga kerja ahli. Hanya 2% dari total tenaga kerja Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, dan mereka rata-rata kurang memiliki soft skill yang memadai. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan memerlukan sebuah sistem yang dapat mendukung kultur ekspertis. Dengan berkaca pada sistem kolektivis Jepang dan Cina yang mengutamakan pada waktu kontrak pegawai jangka panjang, pengutamaan kualitas pegawai, dan pemberian on-the-job training secara berkala, penulis menggagas ide mengenai pengadaan talent-based training, sebuah bentuk sistem penempatan pegawai yang berbasis pada on-the-job training dan minat serta bakat pegawai. Dengan sistem ini diharapkan dapat tercipta suatu kultur organisasi yang dapat mendukung para pegawai untuk menjadi seorang master."
330 ASCSM 19 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chowdhury, Subir
New York: Financial Times Prentice Hall , 2002
658.3 CHO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>