Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewanti Ratna Pertiwi
"ABSTRAK
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan tahap awal di mana anak mulai dikenalkan dengan beberapa bahasa selain bahasa ibu misalnya bahasa nasional dan bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang bisa mulai dikenalkan adalah bahasa Inggris. Pengenalan bahasa Inggris bisa dikemas dengan berbagai cara misalnya bernyanyi, membaca, dan story telling. Story telling diyakini mampu memberi pesan moral, mengenalkan budaya, mengenalkan kosa kata, dan merangsang imajinasi dan kreativitas anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di kelompok bermain dan taman penitipan anak Aviciena. Program sekolah untuk mengembangkan fun reading dianggap selaras dengan kegiatan pengembangan kemampuan story telling guru. Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan story telling guru sehingga guru mampu membawakan cerita tidak hanya dalam bahasa Indonesia tetapi juga bahasa Inggris. Selain itu, beberapa fasilitas peraga story telling akan diberikan pada lembaga ini untuk mendukung kelancaran kegiatan story telling"
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1998
362.732 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eugenia Marianne Russiav
"Latar Belakang: Pertumbuhan anak merupakan suatu indikator kesehatan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor internal dan eksternal. Studi mengenai efek pendidikan anak usia dini terhadap pertumbuhan anak masih sangat sedikit.
Metode: Riset ini menggunakan metode potong lintang dengan menganalisa kecepatan pertumbuhan tinggi, berat badan, dan lingkar kepala anak di kelompok bermain dan penitipan anak Taman Pengembangan Anak Makara, Universitas Indonesia, Depok selama enam(6) bulan atau antara bulan Mei 2016 dan November 2016. Kuesioner mengenai status kelahiran anak dan keterlibatan orang tua diberikan kepada orangtua subyek. SPSS versi 20 dengan Chi square, Fishers exact tes, T-test tidak berpasangan, dan uji Mann-Whitney digunakan untuk menganalisa data.
Hasil: Kecepatan pertumbuhan berat dan tinggi badan di kelompok bermain dan tempat penitipan anak TPA Makara mempunyai perbedaan signifikan (p=0.001).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan yang bermakna dan asosiasi antara kecepatan pertumbuhan berat dan tinggi badan dengan program (kelompok bermain dan penitipan anak) TPA Makara.

Background: Child growth have shown to be an important health indicator which can be affected by various factors, such as internal and external factors. Only few studies have been conducted regarding the effect of early childhood education on child growth.
Method: This research applied cross-sectional study method by analyzing the height, body weight, and head circumference growth velocity of children in playgroup and daycare of Taman Pengembangan Anak Makara, Depok in six (6) months period or between May 2016 and November 2016. Questionnaires about child birth status and parent involvement are given to the subjects parents. SPSS 20th version with Chi-square, Fishers exact test, unpaired T-test, and Mann-Whitney test were used to analyze the data.
Result: Children weight and height growth velocities in playgroup and daycare of TPA Makara show significant difference (p = 0.001).
Conclusion: There is a significant difference and association between weight and height growth velocity and TPA Makara program (playgroup and daycare).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Grevillea
"Latar Belakang: Perkembangan anak adalah aspek yang sangat penting di awal kehidupan anak. Ada banyak faktor yang berperan dalam menentukan perkembangan anak, Saat ini, begitu banyak pusat pelayanan dan pendidikan dini untuk anak di Indonesia. Pusat-pusat tersebut mempunya ikatan erat dengan status perkembangan anak. Namun, jumlah riset yang membahas hubungan antara perkembangan anak dengan pelayanan dan pendidikan anak usia dini masih minim.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Sampel penelitian berasal dari anak-anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain Taman Pengembangan Anak (TPA) Makara yang sudah menjalani uji Denver Developmental Screening Test II (DDST-II). Orangtua subyek dan staf TPA Makara dilibatkan untuk menjawab kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan dari hasil DDST II dan data primer kuesioner dianalisis menggunakan SPSS versi 20 dengan metode Chi Square.
Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan antara perkembangan anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain TPA Makara (p = 0.232). Karakteristik subyek, orangtua subyek, fasilitas, dan aktivitas anak di rumah, tempat penitipan anak, serta kelompok bermain tidak menunjukkan hubungan yang signifikan pula dengan perkembangan anak (p > 0.05).
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna dan signifikan pada perkembangan anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain TPA Makara. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan anak tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perkembangan anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain TPA Makara.

Background: Child development is a very important aspect in early childhood life. There are many factors that play a role in determining child developmental status. Currently, there are many early childhood care and education centres in Indonesia. Those centres are really related with child development status. However, the number of research regarding the relation between child development with early childhood care and education centre in Indonesia is still lacking.
Methods: This research used cross sectional study. The sample was from the children of daycare and playgroup Taman Pengembangan Anak (TPA) Makara who have done Denver Developmental Screening Test II (DDST-II). The subjects’ parents and the TPA Makara staff were also involved to answer the questionnaire given. Secondary data from the result of DDST-II and the primary data from the questionnaires were analyzed using SPSS version 20 with Chi-Square method.
Result: There was no significance difference between child development in daycare and playgroup TPA Makara (p = 0.232). The characteristics of the subjects, subjects’ parents, facilities, and activities for children at home, daycare, and playgroup did not show significant association too with the child developmental status (p > 0.05).
Conclusion: There was no significant differences of the child development in daycare and child development in playgroup TPA Makara. The suspected influencing factors did not show significant association with child development in daycare and playgroup TPA Makara.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Ayu Pertiwi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S21228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septriani Renteng
"ABSTRAK
Prevalensi kekerasan seksual pada anak masih tinggi. Salah satu cara mencegah adalah story telling tentang upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas story telling terhadap pengetahuan dan kemampuan melindungi diri pada anak usia prasekolah di Palangkaraya. Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan kelompok kontrol, dengan total sampel sebanyak 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan dan kemampuan melindungi diri setelah dilakukan story telling pada kelompok eksperiment p value < 0,05 . Hasil penelitian merekomendasikan untuk melakukan story telling tentang upaya pencegahan kekerasan seksual dalam mencegah kekerasan seksual pada anak

ABSTRACT
There is a high prevalence of sexual violence in children. One method that can be used to prevent it is by using story telling about sexual violence prevention on pre school children. This research aimed to find out the effectiveness of story telling on the knowledge and the ability of self protection of pre school children in Palangkaraya. This research used quasi experiment method by using control group, with a total sample of 60 respondents. The result of the study showed there a difference in knowledge and self defend ability after the story telling was delivered. Based on the result, recommendation is addressed to do story telling about preventing sexual violence to prevent sexual violence on pre school children."
2017
T47076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rangsangan pengembangan kreativitas kepada anak-anak usia prasekolah (46 tahun) yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Menyadari akan anti penting kreativitas bagi upaya pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya melalui perangsangan sejak usia dini pada anak-anak usia prasekolah, maka peneliti mencoba untuk menyusun suatu paket pelatihan pengembangan kreativitas bagi anak usia prasekolah.
Paket ini terdiri dari dua macam, pertama adalah paket pelatihan pengembangan kreativitas untuk anak; dan kedua adalah Paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak bagi ibu, agar dapat mengupayakan pengembangan kreativitas anaknya di rumah melalui kegiatan bermain.
Dalam pelaksanaannya, kelompok penelitian dibagi empat kelompok yaitu: (1) Kelompok anak memperoleh pelatihan dan ibu juga memperoleh pelatihan (AP-IP), (2) Kelompok anak memperoleh pelatihan tetapi ibu tidak memperoleh pelatihan (AP-ITP), (3) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan tetapi ibu memperoleh pelatihan (ATP-IP), (4) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan dan ibu juga tidak memperoleh pelatihan (ATP-ITP).
Sebelum pelatihan dimulai, kepada semua kelompok diberikan prauji Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT) Figural Form A. Kemudian kelompok (1) dan (2) memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas anak, sementara kelompok (1) dan (3) ibunya memperoleh paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak. Pada kelompok (2), ibunya tidak memperoleh paket pelatihan, pada kelompok (3) anak tidak memperoleh paket pelatihan dan pada kelompok (4) baik anak maupun ibu tidak memperoleh paket pelatihan. Pada akhir masa pelatihan, seluruh kelompok penelitian memperoleh pascauji TTCT Figural Form-A.
Sampel penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga buah hipotesis kerja ternyata ketiga-tiganya dinyatakan diterima. Hipotesis tersebut adalah :
Hipotesis Kerja I :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang telah memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang tidak memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas.
Hipotesis Keria II :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang ibunya telah memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang ibunya tidak memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak.
Hipotesis Kerja III :
Ada interaksi yang bermakna antara pemberian pelatihan pengembangan kreativitas anak dan pemberian pelatihan cara pengembangan kreativitas anak terhadap ibu dalam upaya peningkatan kreativitas anak usia prasekolah.
Secara keseluruhan berdasarkan basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak usia prasekolah dapat ditingkatkan dengan upaya pengembangan kreativitas melalui kegiatan bermain; apakah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak maupun ibu.
Efek pengembangan kreativitas akan menjadi maksimal apabila upaya pengembangan kreativitas pada anak usia prasekolah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak dan ibu sekaligus.
Untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang, peneliti menyarankan agar juga dilibatkan anak-anak Taman Kanak-kanak di desa dan di tempat-tempat terpencil, anak-anak usia prasekolah yang tidak sempat mengikuti kegiatan Taman Kanak-kanak, serta melakukan penelitian mengenai potensi ibu dalam upaya pengembangan kreativitas anak di rumah.
Untuk penerapan paket pelatihan pengembangan kreativitas disarankan agar dapat dilaksanakan pada waktu liburan atau sore hari setelah jam sekolah dan dipertimbangkan penyusunan paket pelatihan yang diterapkan dalam waktu yang Iebih singkat namun dengan hasil yang lebih intensif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D220
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismet Syaefullah
"TPA Harapan Ibu adalah organisasi pelayanan sosial yang didirikan Departemen Sosial dengan tujuan menutup kesenjangan kebutuhan anak balita akan asuhan, perawatan dan pendidikan selama ditinggal ibu bekerja. Dengan adanya TPA Harapan Ibu, diharapkan pegawai Departemen Sosial maupun ibu-ibu yang bekerja di lingkungan Kantor Departemen Sosial dan masyarakat sekitar yang memiliki anak balita dapat bekerja dengan tenang karena anak -anak mereka memperoleh perawatan dan pengasuhan yang memadai dari TPA.
Pelaksanaan operasional pelayanan TPA Harapan Ibu didukung oleh Departemen Sosial melalui bantuan Menteri Sosial dan subsidi proyek dari Direktorat Keluarga Anak dan Lanjut Usia Departemen Sosial. Sedangkan pembinaan pengelolaan maupun pelayanan anak di TPA Harapan Ibu dilakukan oleh Unit Dharma Wanita Departemen Sosial.
Terjadinya likuidasi Departemen Sosial pada tahun 1999 mengakibatkan hilangnya bantuan atau subsidi dari Departemen Sosial. Namun dengan kondisi tersebut TPA Harapan Ibu tetap bertahan. Bertahannya TPA Harapan Ibu dalam situasi sulit sampai saat ini merupakan upaya manajemen TPA dalam mempertahankan komitmennya untuk tetap memberikan pelayanan kepada anak dalam situasi apa pun juga. Tanggung jawab dan dedikasi tersebut dikarenakan rasa kecintaan pada anak didik meski pada hakekatnya karir mereka tidak berkembang.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut di atas maka penelitian ini ingin mendeskripsikan tentang upaya manajemen TPA Harapan Ibu dalam mengatasi kondisi tidak diperolehnya subsidi dari Departemen Sosial, serta kondisi pelayanan TPA Harapan Ibu saat ini akibat tidak diperolehnya lagi subsidi. Untuk mengetahui hal tersebut di atas maka dilakukan penelitian deskriptif terhadap upaya manajemen TPA dan kondisi pelayanan yang ada kemudian dilakukan analisa secara kualitatif.
Dari hasil penelitian seperti direkomendasikan bahwa, upaya yang perlu dilakukan manajemen TPA Harapan Ibu untuk tetap bertahan adalah dengan melakukan pengorganisasian untuk mencapai organisasi yang solid dan fungsional, melakukan efisiensi dan efektivitas pelayanan, kepemimpinan yang akomodatif, penciptaan suasana yang kondusif di TPA dan melakukan penyesuaian pembiayaan operasional pelayanan TPA. Sedangkan kondisi pelayanan anak akibat tidak diperolehnya lagi subsidi mengalami penurunan-penurunan, seperti tidak adanya lagi pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter secara berkala, tidak diberikannya lagi susu dan vitamin bagi anak, terbatasnya peralatan permainan edukatif bagi anak, dan pakaian seragam anak yang kurang layak.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tetap bertahan dan terus meningkatkan pelayanannya maka manajemen TPA perlu meningkatkan upayanya. Manajemen TPA Harapan Ibu harus mulai merancang suatu perencanaan strategis untuk mengantisipasi berbagai masalah yang akan datang dan merancang perencanaan untuk pengembangan pelayanan. Selain hal tersebut di atas TPA Harapan Ibu perlu mempersiapkan pola swadana dengan melakukan berbagai aktivitas penggalangan dana seperti, mencari donatur atau sponsor untuk membantu biaya pelayanan anak melalui pola kerjasama saling menguntungkan kedua belah pihak.
Namun penelitian ini belum dapat mengungkap tentang mengapa begitu dominannya Dharma Wanita dalam menentukan kebijakan manajemen TPA. Sedangkan di sisi lain kontribusinya bagi peningkatan pelayanan tidak nampak. Untuk itu Departemen Sosial sebagai "pemilik" TPA seharusnya dapat mengembalikan pembinaan TPA ke Direktorat Teknis di bawahnya, sehingga pembinaan terhadap TPA konsisten dan selanjutnya dapat memberi memberi manfaat lebih bagi masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Astuti
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial Departmen Sosial RI, 1993
362.7 MUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>