Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahrianto Haris
"Tujuan: Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi dampak dari model pembiayaan kesehatan pekerja terhadap produktivitas perusahaan, diukur secara tidak langsung melalui absenteeism, sick absenteeism, presenteeism dan turn-over rate pekerja. Penelitian ini juga dirancang untuk membandingkan tingkat kepuasan dari perspekstif manajemen dan pekerja serta biaya ekonomi untuk masing-masing model.
Metode: Tiga proyek di dua kontraktor perusahaan tambang mengambil bagian dalam studi banding retrospektif ini. Setiap proyek menerapkan model pembiayaan kesehatan yang berbeda: managed care, swakelola dan asuransi. Efektivitas ketiga model dalam mengurangi absenteeism, sick absenteeism, presenteeism dan tingkat turn-over pekerja pada tahun 2013 dan 2014 dibandingkan. Tingkat kepuasan manajemen terhadap efektivitas strategi mereka dalam manajemen pembiayaan kesehatan diperoleh melalui wawancara mendalam, tingkat kepuasan pekerja terhadap jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis biaya dilakukan untuk menentukan rata-rata biaya tahunan per pekerja dalam dua tahun fiskal 2013-2014. Hasil: Antara tahun 2013 hingga 2014, absenteeism dan sick absenteeism sama di tiga proyek (memenuhi target di bawah 2%). Tidak ada target khusus yang ditentukan pada tingkat presenteeism, juga tidak ada data spesifik tentang turn-over pekerja karena sakit atau pengunduran diri yang disebabkan karena ketidakpuasan terhadap jaminan kesehatan perusahaan. Persepsi manajemen terhadap efektivitas program mereka sama-sama positif tetapi tingkat kepuasan pekerja berbeda. Pekerja yang menggunakan model asuransi sebagian besar merasa puas dengan tingkat rata-rata kepuasan dalam skala 1-7 adalah 5.3 untuk rawat jalan dan 5,4 untuk rawat inap, pekerja yang menggunakan model managed care sebagian besar tidak puas dengan rata-rata tingkat kepuasan 3.7 untuk rawat jalan dan rawat inap, sedangkan pada model swakelola, persepsi karyawan terhadap jaminan kesehatan yang disediakan sebagian besar netral dengan rata-rata tingkat kepuasan 4.3 untuk rawat jalan dan 4.1 untuk rawat inap. Pada biaya rata-rata per pekerja per tahun, model asuransi adalah yang tertinggi (Rp 3.876.673 pada 2013, Rp 4.333.475 pada tahun 2014), model managed care di tempat kedua (Rp 3.288.934 pada 2013, Rp 3.642.929 pada tahun 2014) dan model swakelola menjadi yang terendah (Rp 3.270.596 pada 2013, Rp 2.970.774 pada tahun 2014).
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang bermakna antara ketiga model pembiayaan kesehan pekerja dalam menekan sick absenteeism dan absenteeism rate. Tidak ada data mengenai dampak pemilihan model jaminan terhadap turn over rate pekerja. Konsep presenteeism masih belum diadopsi oleh ketiga proyek yang menjadi obyek penelitian. Tingkat kepuasan pekerja terbukti berhubungan dengan pemilihan model pembiayaan. Model asuransi merupakan model dengan tingkat kepuasan tertinggi diikuti swakelola dan managed care. Model asuransi dan managed care menunjukkan kecenderungan untuk terus meningkat setiap tahun, sementara model swakelola memberikan kesempatan bagi pengurangan biaya.

Objectives: This study was designed to evaluate the impact of employees health benefit models on worker productivity, measured indirectly in terms of absenteeism, sick absenteeism, presenteeism rate and employees turn over rate. This study was also designed to compare the level of satisfaction from management and worker perspective as well as the economic cost of each model. Methods: Three projects in two mining contractors companies take part in this retrospective comparative study. Each project implementing different models of health benefit system: managed-care, self-funded and insurance. Effectiveness of these three models on reducing absenteeism, sick absenteeism, presenteeism and employees turn-over rate in 2013 and 2014 were compared. Managements level of satisfaction on the effectiveness of their projects strategy on health benefit management were collected via in-depth interviews, employee's level of satisfaction toward health benefit provided were collected via questionnaires. Cost analyses were performed to determine the average annual cost per employee within the financial years of 2013 and 2014.
Results: Between 2013 to 2014, absenteeism and sick absenteeism rates were similar in the three projects (meet the target of below 2%). No specific target were determined on the presenteeism rate, there is also no specific data on employee turn-over due to sickness or employee resignation which caused by dissatisfaction toward the company health benefit. Managements perception on the effectiveness of their program were similarly positive but employees level of satisfaction were different. Employees which using the insurance model mostly were satisfied with the average rate of satisfaction in the scale of 1-7 was 5.3 for outpatient and 5.4 for inpatient, employees using the managed-care model were mostly dissatisfied with the average rate of satisfaction of 3.7 for both outpatient and inpatient, while on self-funded model, employees perception toward the health benefit provided were mostly neutral with the average rate of satisfaction of 4.3 for outpatient and 4.1 for inpatient. On the average cost per employee per annum, insurance was the highest (Rp 3.876.673 in 2013, Rp 4.333.475 in 2014), managed care comes second (Rp 3.288.934 in 2013, Rp 3.642.929 in 2014) and self funded was the lowest (Rp 3.270.596 in 2013, IDR 2.970.774 in 2014). Insurance and managed-care model shown tendency to increase every year, while self funded provides opportunity for cost reduction. Conclussion : There is no significant differences between the three models in suppressing employee sick absenteeism and absenteeism rate. There are no data available on the impact of model selection toward worker turn-over rate . The concept of presenteeism still not been adopted by all three projects. The level of employee correlated with the selection of employee health benefit models. Insurance is the model with the highest satisfaction rates followed by self-funded model and managed-care. Insurance and managed care models show a tendency to increase every year, while self-funded provides opportunities for cost reduction.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Winarno Raharjo
"Pemerintah Indonesia mengeluarkan undang-undang Pertambangan yang baru No.4 tahun 2009, Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) di tanggal 12 Januari 2009. Undang-undang yang baru tersebut untuk mengganti Undang-undang Pertambangan No. 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan yang dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan praktek Pertambangan di dalam negeri dan luar negeri. Pasal 169 dari UU Minerba yang baru, menyebutkan bahwa semua Kontrak Karya Pertambangan Batubara (PKP2B) harus mengikuti perubahan regulasi pertambangan yang baru dalam waktu satu tahun semenjak UU Minerba yang baru diundangkan. Mengacu kepada pasal tersebut, Pemerintah selanjutnya meminta negosisasi ulang PKP2B sehingga ketentuan-ketentuan dalam UU Minerba yang baru diakomodasi kedalam semua PKP2B. Setelah memerlukan waktu bertahun-tahun dalam proses negoisasi ulang PKP2B, Pemerintah Indonesia berhasil menerapkan amandement tersebut terhadapa semua PKP2B yang ada mulai 1 Januari 2018. Terdapat 6 isu strategis yang timbul selama proses negosiasi ulang tersebut, yaitu pertama, lisensi operasi tambang batubara yang berkaitan dengan keberlangsungan usaha pertambanganan batubara setelah konsensi PKP2B berakhir; kedua, kewajiban untuk pemrosesan barang tambang didalam negeri; ketiga, kewajiban untuk melakukan pembelian dalam negeri untuk material dan jasa; keempat, kewajiban divestasi yang sesuai dengan jumlah tahun operasi; kelima, luasan area konsesi mengikuti UU Minerba yang baru; keenam, penerimaan Negara dimana UU Minerba yang baru menyatakan PKP2B harus mengikuti peraturan Pajak yang sedang berlaku dengan segala konsekwensinya. Studi ini melakukan pengujian untuk melihat bilamana amandemen kontrak karya memiliki pengaruh yang merugikan terhadap performa Keuangan perusahaan-perusahan tambang barubara. Studi ini membanding performa Keuangan perusahaan-perusahaan tersebut untuk periode 3 tahun sebelum dan 2 tahun setelah amendmen tersebut diberlakukan. Mengambil sampel Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa effek Jakarta untuk dianalisa performa keuangannya selama 5 tahun terakhir dari 2015 hingga 2019. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan tambang batubara merespon atas perubahan kebijakan Pemerintah tersebut dan selanjutnya memberikan saran kepada Pemerintah dalam melakukan perubahan kebijakan.

Government Indonesia issued new mining law No. 4 tahun 2009, Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) on 12 January 2009. This new mining law is to overrule Undang-undang Pertambangan No. 11 Year 1967 about Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan which was considered no longer compatible with development of mining practices both domestic and international. Article 169 of new UU Minerba, cites that any existing Coal Contract of Work (CCoW) has to follow the new mining regulation within one year after UU Minerba issuance date. By referring to the article Government then called out for CCoW renegotiation so clauses in new UU Minerba accommodated into all CCoW. After taking several years in CCoW renegotiation, Government Indonesia has managed to impose the amendment to all CCoW by 1 January 2018. There are six strategic issues called out during the renegotiation consist of 1st. mining operation license which dealing with business continuity after CCoW period expired, 2nd. Domestic processing obligation to where Coal mining company has to establish coal processing in country, 3rd. Domestic purchase obligation for material and services, 4th. Percentage divestment obligation to fulfil according years of operation, 5th. Size of area concession where coal mining company only allow much lesser area concession for mining operation, 6th. State revenue under new UU Minerba required to follow prevailing tax law and its consequences. This study is to examine whether the amendment has significant unfavourable impact toward coal mining companies’ performance. The study compares their financial performance for the period of 3 years before and 2 years after coal contract of work applied. Taking sample from coal mining companies listed in Jakarta stock exchange to analysis financial performance for the period from 2015 to 2019. The finding from this study shows how coal industry responding the change in government regulation and further provides suggestion to Government in changing regulation. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Marwanto
"ABSTRAK
Air hujan merupakan salah satu masalah terpenting dalam penambangan terbuka karena pengelolaan air hujan yang buruk akan menyebabkan genangan pada kawasan tambang sehingga mengganggu proses penambangan. Tambang PT Antang Gunung Merantus (PT AGM) adalah tambang batubara yang berlokasi di Desa Ida Manggala, Hulu Sungai Selatan, sekitar 125 KM dari Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Tambang ini memiliki permasalahan dalam sistem pengelolaan air hujan yang menyebabkan genangan di beberapa titik sehingga hutan sekitar kawasan tambang tergenang oleh air. Penelitian bertujuan untuk mengusulkan rencana sistem drainase pada tambang PT.AGM. Pembagian DTA pada tambang dilakukan menggunakan ArcGIS. Selanjutnya, profil DTA akan digunakan sebagai input model hidrologi HEC-HMS untuk mendapatkan debit rencana yang akan digunakan dalam analisis kapasitas pompa, dan dimensi saluran. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa DTA pada lokasi studi dapat dibagi menjadi 10 sub-DTA dengan 8 Pond dan 10 Reach. Debit rencana pada periode ulang 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun berturut-turut adalah 27,8 m3/s, 31,4 m3/s, dan 35,5 m3/s dan kapasitas pompa yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air pada pond 7 dan Pond 8 adalah 5 m3/s.

ABSTRACT
Rainwater is one of the most important problems in open pit mining because poor management of rainwater will cause inundation into pit that will disrupt the mining process. PT Antang Gunung Merantus mine (PT AGM) is a coal mine located at Ida Manggala Village, Hulu Sungai Selatan, about 125 KM from Banjarmasin in South Kalimantan. This mine has a problem in the rainwater management system that causes inundation at several points so that inunndate forest around mine area. The objective of this paper is to propose stormwater management plan at PT.Antang Gunung Meratus. Catchment Area is analysis is used ArcGIS. Pit catchment properties that will be used as input for hydrological model HMS to calculate discharge for analysis pump capacity and channel dimension. The results of this study found that the DTA at the study location can be divided into 10 sub-DTA with 8 Ponds and 10 Reaches. The discharge in the return period of 5 years, 10 years, and 25 years is 27.8 cfs, 31.4 cfs and 35.5 cfs the pump capacity needed to discharge water at pond 7 and Pond 8 is 5 cfs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Ablansah Anandita
"PENDAHULUAN: Batubara merupakan pemasok energi primer terbesar di Indonesia dan melibatkan jutaan pekerja. Seperti yang dibuktikan oleh penelitian, pekerja tambang batu bara memiliki risiko kardiovaskular ganda, dari bahaya di tempat kerja mereka dan risiko medis mereka sendiri sebagai individu. Metode deteksi dini dan penilaian risiko diperlukan untuk memprediksi kelainan EKG di masa mendatang. Saat ini, dunia kedokteran memiliki EKG yang banyak digunakan sebagai metode skrining untuk mendeteksi penyakit kardiovaskular dan skor risiko framingham untuk menilai risiko kardiovaskular 10 tahun mendatang.
TUJUAN: Penelitian ini akan menganalisis hubungan antara kelainan EKG dengan skor risiko framingham pada pekerja tambang batubara.
METODE: Kami mengumpulkan hasil medical check-up pekerja tambang batubara pria dengan EKG normal pada tahun 2018. Menggunakan kode minnesota, kami menentukan kategori kelainan EKG pada hasil tahun 2021, kemudian membandingkannya dengan pekerja tipe penanganan batubara dan skor framingham pada tahun 2018 sebagai faktor medis utama.
HASIL: Dari 755 laki-laki pekerja batubara dengan EKG normal pada tahun 2018, 158 (20,9%) ditemukan kelainan EKG pada tahun 2021. Studi multivariat kohort menunjukkan bahwa jenis pekerja batubara dianggap sebagai penentu, tetapi skor risiko framingham masih memiliki pengaruh tertinggi (p multivariat < 0,002).
KESIMPULAN: Framingham risk score dapat menjadi metode untuk memprediksi EKG abnormal.

INTRODUCTION: Coal mining is the largest primary energy supplier in Indonesia and involving millions of workers. As study proven, coal mine workers have a double cardiovascular risk, from their workplace hazard and their own medical risks as individuals. A early detection and risk assessment method is needed to predict ECG abnormalities in the future. In meantime, we have ECG which is widely used as screening method detecting cardiovascular disease and framingham risk score to assess cardiovascular risk 10 years future.
AIM: This study will analyze relationship between ECG abnormality and framingham risk score on coal mine worker.
METHOD: We collected the results of the medical check-up of male coal mine workers with normal ECG in 2018. Using minnesota code, we determine ECG abnormality categories in 2021 result, then compare it with coal handling type worker and framingham score in 2018 as main medical factor.
RESULT: From 755 male coal worker with normal ECG in 2018, 158 (20,9%) found with ECG abnormalities in 2021. Cohort’s multivariate study shows that type of coal worker are considered as determinant, but framingham risk score still has the highest influence (p multivariate <0,002).
CONCLUSION: Framingham risk score can be method for predicting abnormal ECG.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Febrianto
"ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak dipatuhinya baku mutu pH air asam tambang oleh PT. X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja pengelolaan air asam tambang PT. X di Kalimantan Tengah, pengukuran kualitas air keluaran tambang dengan uji Storet, dan wawancara mendalam kepada masyarakat pemanfaat perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen pembentuk air asam tambang berupa batuan Potentially Acid Forming PAF diketahui sebesar 50 terdapat pada tambang PT. X dan sudah dikelola dengan baik melalui meminimasi sumber air asam tambang dengan penanganan bahan PAF atau Non Acid Forming NAF secara selektif, pengendalian migrasi air asam tambang, dan pengolahan air asam tambang. Kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-03 termasuk dalam status kualitas air A atau dalam kondisi baik sekali, sedangkan kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-04 termasuk dalam status kualitas air B atau dalam kondisi baik. Gatal-gatal yang diderita pada 44 responden hanya 3 keluhan yang tercatat secara resmi di Puskesmas Desa Tumbang Bauh , diduga bukan diakibatkan oleh air keluaran tambang PT. X. Kata Kunci Key Words : kesehatan kulit; pengelolaan air asam tambang; pertambangan batubara; Potentially Acid Forming PAF ; Storet.

ABSTRACT
Abstract This research conducted due to the problem of non compliance of water quality standard pH of acid mine drainage by PT. X. This research conducted by using performance evaluation approach of acid mine drainage management of PT. X in Central Kalimantan, measuring the quality of mine water effluent by Storet test, and in depth interviews to the water users around the mine site. The results showed that the acid mine drainage components is Potentially Acid Forming PAF rocks was found 50 in the PT. X and is well managed by minimizing acid mine water sources by selectively handling of PAF or Non Acid Forming NAF materials, controlling acid mine drainage migration, and acid mine drainage treatment. The water quality effluent of SP HJ 03 monitoring point is A status meaning that the water quality is in excellent condition and compliaded with the water quality standards, while the water quality effluent of SP HJ 04 monitoring point is B status which means the water quality is in good condition and in the category of mild contamination. Skin health issues of 44 respondents only 3 of complaints are officially recorded at Tumbang Bauh Village Health Center possibly not caused by acid mine water of PT. X. Keywords acid mine drainage management, coal mining, Potentially Acid Forming PAF , skin health issues, Storet test.
"
2018
T49193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Kurniawan Anggoro
"Industri tambang merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. S merupakan kontraktor tambang permukaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Integrasi, namun hasil observasi menunjukkan banyaknya pelanggaran dan ketidakpedulian terhadap permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlu dilakukan kajian persepsi risiko pada pekerja sektor tambang permukaan sebagai upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan pendekatan psikometri. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kategori seimbang antara persepsi risiko baik dan persepsi risiko buruk. Persepsi risiko baik terdapat pada dimensi kesegeraan dampak, keparahan konsekuensi dan pengendalian risiko. Sedangkan persepsi buruk terdapat pada dimensi kesukarelaan terhadap risiko, pemahaman risiko berdasarkan pengalaman, potensi dampak, reaksi yang ditimbulkan, pengetahuan terhadap risiko dan kebaruan risiko.
Disarankan bagi PT. S untuk melakukan upaya promotif melalui pelatihan yang terencana, memaksimalkan forumm safety talk dan toolbox meeeting, meningkatkan pengawasan kerja melalui inspeksi, pembuatan rencana kerja yang sistematis dan terperinci serta menerapkan sistem hadiah dan hukuman.

The mining industry is one of the industries that have high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. S is a Surface Mining contractors who has implemented Management System Integration, but the results of the observation showed many violations and disregard for occupational health and safety issues. Necessary to study the perception of risk in surface mining sector workers as efforts to control the risk of work accidents.
The purpose of this study was to describe the perception of safety and health risks using psychometric paradigm. Cross-sectional study design, questionnaire, data analysis using univariate and bivariate.
The results showed the risk perception picture of health and safety in the category of a good balance between good risk perception and bad risk perception. Good risk perception dimensions contained in Immediacy of Effect, Severity of Consequences, and Controllability Over Risk. While there is a bad perception of the dimension of Voluntariness of Risk, Known to expose of risk, Chronic-Chatastropic, CommonDread, Known to science, and Newness of Risk.
Recommendation for PT. S to conduct promotive through well-planned training, to maximize the safety talk and toolbox meeeting, enhance supervision through inspection work, work plan and a detailed systematic and implement a system of reward and punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Kurniawan Anggoro
"Industri tambang merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain PT S merupakan kontraktor tambang permukaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Integrasi namun hasil observasi menunjukkan banyaknya pelanggaran dan ketidakpedulian terhadap permasalahan keselamatan dankesehatan kerja Perlu dilakukan kajian persepsi risiko pada pekerja sektor tambang permukaan sebagai upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan pendekatan psikometri Desain penelitian crosssectional menggunakan kuesioner analisis data menggunakan univariat danbivariat
Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kategori seimbang antara persepsi risiko baik dan persepsi risiko buruk Persepsi risiko baik terdapat pada dimensi kesegeraan dampak keparahan konsekuensi dan pengendalian risiko Sedangkan persepsi burukterdapat pada dimensi kesukarelaan terhadap risiko pemahaman risiko berdasarkan pengalaman potensi dampak reaksi yang ditimbulkan pengetahuan terhadap risiko dan kebaruan risiko Disarankan bagi PT S untuk melakukan upaya promotif melalui pelatihan yang terencana memaksimalkan forum safety talk dan toolbox meeeting meningkatkan pengawasan kerja melalui inspeksi pembuatan rencana kerja yang sistematis dan terperinci serta menerapkan sistem hadiah dan hukuman.

The mining industry is one of the industries that have high hazard potential foraccidents It ranks the highest number of accidents compared to other sectors PT S is a Surface Mining contractors who has implemented Management System Integration but the results of the observation showed many violations and disregard for occupational health and safety issues Necessary to study the perception of risk in surface mining sector workers as efforts to control the risk of work accidents The purpose of this study was to describe the perception of safety and health risks using psychometric paradigm Cross sectional study design questionnaire data analysis using univariate and bivariate.
The results showed the risk perception picture of health and safety in the category of a good balance between good risk perception and bad risk perception Good risk perception dimensions contained in Immediacy of Effect Severity of Consequences and Controllability Over Risk While there is a bad perception of the dimension of Voluntariness of Risk Known to expose of risk Chronic Chatastropic Common Dread Known to science and Newness of Risk Recommendation for PT S to conduct promotive through well planned training to maximize the safety talk and toolbox meeting enhance supervision through inspection work work plan and detailed systematic and implement a system of reward and punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anggito
"ABSTRAK
Penerapan manajemen risiko di banyak perusahaan tambang belum banyak menititikberatkan kepada efektivitas pengendalian melainkan terbatas kepada biaya serta ada atau tidaknya kecelakaan. Perubahan pola pikir manajemen risiko keselamatan dari reaktif menjadi proaktif dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen pengendalian risiko kritikal. Persepsi akan risiko yang berbeda-beda, terutama pada penentuan pengendalian, dapat diselaraskan dengan proses manajemen pengendalian yang terstruktur sehingga efektivitas pengendalian dapat dinilai secara lebih obyektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kefektifan pengendalian kritikal yang diterapkan oleh PT X serta peran penerapan proses pengelolaan pengendalian kritikal dalam pencapaian peningkatan kinerja keselamatan perusahaan. Metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan metode kualitatif di mana data yang digunakan adalah data primer berupa data wawancara dan focus group discussion dengan manajemen PT X dan staff yang bekerja dalam waktu tertentu serta data sekunder berupa data penerapan proses pengelolaan pengendalian dan data statistik kecelakaan kerja PT X.Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pengendalian risiko kritikal berperan penting dalam peningkatan kinerja keselamatan perusahaan. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan memberikan secara berkelanjutan pelatihan kepada karyawan dan mitra kerja tentang proses pengendalian kritikal, menetapkan tujuan, sasaran dan program secara spesifik mengacu kepada hasil penilaian keefektifan pengendalian dan menyusun sistem audit yang bertujuan khusus untuk meninjau dan menetapkan standar, mengidentifikasi isu-isu dan peluang yang ada pada proses pengendalian kritikal dan meningkatkan kinerja positif komponen-komponen yang terdapat dalam sistem manajemen keselamatan perusahaan.

ABSTRACT
The implementation of risk management in many mining companies has not focused much on the effectiveness of controls but is limited to costs and the presence or absence of accidents. The change of mindset in safety risk management from reactive to proactive can be done by using critical control management. Perceptions of different risks, particularly in the determination of controls, can be aligned with a structured control management process so that control effectiveness can be judged objectively. The purpose of this research is to know the effectiveness of critical controls applied by PT X as well as the role of application of the process of controlling critical in achieving the improvement of company safety performance. The methodology used to achieve this goal is by qualitative method, using interview and focus group discussion as primary data and company's documents on the application of control management processes including accident statistics as the secondary data. The results of the study shows that the management of critical control plays an important role in improving the company's safety performance. The Company is expected to improve the implementation of risk management by continuously providing training to employees and business partners on the critical control process, setting specific objectives, targets and programs referring to the results of the assessment of the effectiveness of the controls and setting up an audit system with the specific objective of reviewing and defining standards, issues and opportunities that exist in the process of critical control and improve the positive performance of the components contained in the company's safety management system.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sulaiman
"Penerapan aturan-aturan K3 seperti UU No 13 tahun 2003 pasal 87 harus dapat melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produksi serta produktivitas.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi peningkatan produktivitas pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dalam pelaksanaan K3.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dimana dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara, untuk pengolahan data penelitian digunakan perhitungan produktivitas, yaitu hasil kerja/waktu kerja.
Kesimpulan yang didapat adalah pelaksanaan aturan K3 di dalam proyek mempengaruhi produktivitas pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja adalah sumber daya manusia, peralatan, metode kerja, dan kondisi lingkungan.

Application of the rules safety and healthy such as Law No. 13 of 2003 Article 87 should be able to protect the rights of labor safety in performing the work to increase production and productivity.
The purpose of this study is to identify the increase in worker productivity and the factors that affect productivity in the implementation of research safety and healthy.
Metode used in this study is a survey method whereby the data collection interview method is used, for the processing of research data used in the calculation of productivity, namely the work result / working time.
The conclusion, time obtained is the implementation of rule safety and healthy in the project affect worker productivity and the factors that affect worker productivity is human resources, equipment, working methods, and environmental conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Mardansyah
"Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan penggunaan batubara sebagai bahan bakar alternatif. Dengan berjalannya kebijakan ini maka perlukan studi mengenai apakah memang ada dampak kesehatan yang bisa menjadi pada kesehatan pengguna briket batubara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pajanan di udara tempat kerja dengan keluhan pernafasan kronik pekerja pengguna kompor briket batubara di UKM. Penelitian dengan disain cross sectional ini dilakukan terhadap data mer hasil kuesioner dan pemeriksaan Hsik pekerja serta hasil pengukuran man di udara tempat kerja. Pajanan yang diukur meliputi debu total, NO2, Benzen, Cd dan Mn. §ampeI penelitian terdiri dari 61 responden pada mpok siudi dan 61 responden pada kelompok kontrol. Kelompok Studi ah pekerja pengguna briket batubara dan kelompok Kontrol adalah pekerja yguna bahan bakar lain. Penelitian ini menggunakan metoda analisis oendent Sampel t test untuk variabel berskala numerik dan Chi Square untuk bel berskala kategorik.
Dari hasil penelitian ditemukan tidak ada perbedaan yang bermakna baik ajanan di udara tempat kerja maupun proporsi pekerja yang menderita keluhan amafasan kronik antara kelompok Studi dan kelompok Kontrol. Dan hampir emua parameter tidak ada yang melampaui NAB menurut ACGIH kecuali enzen di kelompok Kontrol. Dengan keterbatasan dari penelitian maka belum apat disimpulkan bahwa pengunaan briket batubara tidak menimbulkan dampak egatif terhadap sistem pernafasan pekeria. Untuk itu maka perlu dilakukan enelitian lebih lanjut dengan desain Kohort dan untuk semua jenis briket batubara yang ada.

The Indonesian government has determined a policy of using coal briquettes as alternative fuel. With the raising using it. government need information about health effects associated with the use of coal briquettes. The active of this study is to know worker's health effects to the respiratory symptoms of workers associated with using coat briquettes fuel ln small industries. The study design used in this study is cross sectional using primary resource of data resulting questioner, physical examination and measurement the =l of exposure in the workplace. The study exposure include all dust, NO2, ¢, Benzen_ Cd and Mn. The sampel consists of 61 responden from study rp and 61 respondent from control group. The study are worker's use of coal Jettees and control are worker‘s did not use it. The analysis method used in study is independent sampel t test for variable with scale of numeric and Chi are for variable with scale of categorize.
Result of the study showed that there was no significant difference of exposure been study group with control group and proportion the respiratory symptoms workers was also no significant difference. All exposure below threshold limit ilues (TLVs) in the study. The study not result yet that the respiratory smptoms of worker's associated with using coal briquettes fuel in small industries. The suggests to continuous study with the kohort study and for all type of coal briquettes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T29195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>