Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Priguna
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri perusahaan sekuritas di Indonesia. Berdasarkan teori struktur, perilaku, dan kinerja maka kinerja perusahaan sekuritas yang diukur dengan profitabilitas dapat dipengaruhi oleh konsentrasi pasar (traditional hypothesis), pangsa pasar (differentiation hypothesis), dan efisiensi (efficiency structure hypothesis). Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa  variabel makroekonomi seperti tingkat suku bunga acuan juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Tesis ini menggunakan regresi data panel dengan metode Estimated Generalized Least Square (EGLS) dengan efek acak yang secara statistik menunjukkan bahwa efisiensi, tingkat suku bunga acuan, dan pangsa pasar mempengaruhi profitabilitas perusahaan sekuritas. Sedangkan variabel lain yang mewakili konsentrasi pasar yaitu rasio konsentrasi secara statistik tidak mempengaruhi profitabilitas perusahaan sekuritas.

This thesis discusses the factors that influence the performance of the securities firms in Indonesia. Based on the theory of structure, conduct, and performance (SCP), the firms performance, measured by profitability, will be influenced by market concentration (traditional hypothesis), market share (differentiation hypothesis), efficiency (efficiency structure hypothesis). Another theory stated that macroeconomic variables such as interest rate can affect firms performance. This thesis uses panel data regression with Estimated Generalized Least Square (EGLS) method with random effect which statistically shows that efficiency, interest rate, and market share affect profitability of securities firms. While other variable representing market concentration, concentration ratio does not affect profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gill, Ranjit
London: ASEAN Academic Press, 2003
343.085 95 GIL m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Roy C.
Boston : Harvard Business School Press, 1997
332.632 SMI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ronald Dasni Putra
"ABSTRAK
Dividen Payout Ratio (DPR) merupakan persentase besarnya dividen yang akan dibayarkan perusahaan dari total earning yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity (DTE), Ukuran Perusahaan (Size), Pertumbuhan (Growth), dan Free Cash Flow (FCF) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian terdiri dari 60 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2005 hingga 2008. Berdasarkan analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis) dengan menggunakan uji t-statistik dengan tingkat kepercayaan 0.05, menunjukkan bahwa variabel Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity (DTE), dan Pertumbuhan Net sales (Growth) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada perusahaan dengan nilai signifikiansi di bawah 0.05, sedangkan variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Free Cash Flow (FCF) tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) dengan nilai signikansi di atas 0.05.

ABSTRACT
Dividend Payout Ratio (DPR) is a percentage of the amount of dividends to be paid out of the company's total earnings obtained by the company to shareholders The objective of this research is to analyse the influence of Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity (DTE), Firm Size (Size), Net Sales Growth (Growth) and Free Cash Flow (FCF) toward Dividen Payout Ratio (DPR) on Manufacture Companies listed in Indonesian Stock Exchange. Sample of this research consists of 60 companies that listed on Indonesian Stock Exchange since 2005 until 2008 period. Based on multiple linear regression analysis using t-test statistics with a confidence level 0.05, indicates that the variable Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity (DTE) and net sales growth (Growth) have positive and significant impact on Dividend Payout Ratio (DPR) in companies with significant values below 0.05, while the others variable such as the company's size (SIZE) and Free Cash Flow (FCF) have no significant effect on Dividend Payout Ratio (DPR) with significant values above 0.05."
2013
S43915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Andry
"Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa bagaimana struktur, perilaku dan kinerja industri mobil di Indonesia pada periode 1983 hingga 2012 dan juga pengaruh besarnya nilai CR4, MES, tingkat efisiensi perusahaan, pertumbuhan output, produktivitas, krisis ekonomi serta variabel gabungan antara CR4 dan MSE terhadap nilai PCM industri mobil di Indonesia. Dari hasil didapati bahwa industri mobil di Indonesia termasuk dalam oligopoli dengan tingkat konsentrasi sedang. Pada industri ini terjadi perilaku differensiasi produk dan juga kerjasama yang dilakukan beberapa produsen dengan cara mengeluarkan produk kolaborasi. Kinerja industri cenderung stabil dan tinggi dengan nilai PCM yang selalu di atas 50 . Selain itu berdasarkan persamaan regresi, terbukti bahwa tingkat efisiensi perusahaan, pertumbuhan output dan produktivitas secara signifikan memberikan pengaruh yang positif terhadap besarnya PCM industri mobil di Indonesia, sedangkan krisis ekonomi yang terjadi secara signifikan memberikan pengaruh yang negatif terhadap besarnya nilai PCM. Namun untuk variabel CR4 dan MES tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya nilai PCM.

The purpose of this study is to analyze how the structure, behavior and performance of Indonesian automobile industry in the period 1983 to 2012 and also the impact of CR4, MES, efficiency, output growth, productivity, economic crisis and also combination variabel of CR4 and MSE on PCM value of Indonesian automobile industry. The result shows that automobile industry in Indonesia in the middle oligopoly level. There are product differentiation behavior and also the cooperation of some manufacturers with their product of collaboration. Industry Performance stable and with high PCM values that above 50 . On the other side, based on regression equation, it is found that efficiency, output and productivity growth significantly give positive effect on the amount of PCM automobile industry in Indonesia, while the economic crisis that significantly give negative influence on the value of PCM. But for the variable CR4 and MES does not give a significant influence on the value of PCM. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shalahuddin Haikal
"ABSTRAK
Salah satu hal yang menandai industri sekuritas adalah sangat tingginya ketergantungan perusahaan sekuritas terhadap perubahan lingkungan yang cenderung bergerak menjadi lingkungan
yang bersifat turbulent. Perubahan-perubahan pada lingkungan industri sekuritas bersumber
dari dua hal, yakni: berupa ketentuan-ketentuan dari otoritas yang berwenang dan juga dari
dalam industri itu sendiri. Keluarnya Keputusari Presiden No. 53 Tahun 1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 telah merestruktunisasi sistem dan struktur
kelembagaan pasar modal. Dua ketentuan ini berakibat pada kelangsungan hidup seluruh
pelaku pasar modal termasuk didalamnya PT (Persero) ?X?. Seluruh unit kegiatan usaha PT
(Persero) X? harus menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut atau menghentikan kegiatan
nya. Kegiatan investment trust dan unit trust masih dapat dilanjutkan karena produk hukum
pendirian PT (Persero) ?X? dan kegiatan pokoknya berupa Peraturan Pemerintah No. 25
Thun 1976 yang secara hirarki hukum memiliki kedudukan lebih tinggi daripada Keputusan
Presiden. Meskipun demikian terdapat ketentuan peralihan dalam Keputusan Presiden No. 53
Tahun 1990 yang mengatur bahwa PT (Persero) ?X? masih boleh melanjutkan kegiatan unit
trust yang sudah ada tetapi tidak boleh menerbitkannya kembali. Ketentuan ini muncul sehu
bungan hanya diijinkannya reksa dana (mutual fund) yang bersifat close end and corporate
type. Di balik perubahan-perubahan tajam dalam lingkungan industri sekuritas melalui deregu
lasi pasar modal tersebut yang mencabut posisi monopoli PT (Persero) ?X? pada bidang usaha
investment trust terkandung hikmah bahwa sistem perencanaan perusahaan harus sudah berevo
lusi dari sistem perencanaan anggaran ke sistem perencanaari strategis. Perencanaan strategis
yang dilakukan oleh PT (Persero) ?X? dengan persetujuan Menteri Keuangan sebagai pemilik
seratus persen saham PT (Persero) ?X? menghasilkan keputusan untuk merestrukturisasi orga
nisasi. Dihasilkannya tiga SBU yang pada dasarnya merupakan unit usaha profit center pada
bentuk organisasi lama selain karena keharusan mengikuti ketentuan-ketentuan otoritas pasar
modal juga sekaligus untuk menanggulangi masalali yang selama ini dihadapi oleh PT (Persero)
?X?, yakni mekanisme transfer pricing yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dengan
dibentuknya SBU-SBU baru ini sudah saatnyalah pemegang sabam PT (Persero) ?X? untuk
melepas semua fasilitas dan kemudahan yang diberikannya sebagai test case terhadap kinerja
PT (Persero) TMX? selama ini. Mengingat betapa pentingnya pereflCanMn strategis bagi organis
asi perusahaan yang hidup pada lingkungan turbulent, maka sangat wajar komitmen CEO PT
(Persero) ?X? untuk menjadikan perencanaan strategis sebagai suatu proses yang tidak pernah
berhenti menjadi suatu komitmen bagi CEO PT (Persero) ?X?. Sebagai holding company,
maka fungsi pengawasan intern menjadi makrn diperlukannya, selain itu diperlukan juga suatu
management audit baik dalam bentuk performance audit maupun program audit secara peno
dik. Management audit ini pada dasarnya merupakan proses analisa internal PT (Persero) ?X.
dan SBU-SBUriya, sedangkan analisa internal amat diperlukan dalam perencanaan strategis.
Restrukturisasi organisasi PT (Persero) ?X? sehingga berbentuk divisional structure sebagai
implementasi perencanaan strategis, maka diperlukan pula perubahan struktural budaya orga
nisasi yang selama ini dianut. Budaya lama merupakan akibat dan tidak disaLlarinya bahwa PT
(Persero) ?X? telah memakai konfigurasi struktur machine bureaucracy yang ?icurang? tepat
untuk diterapkan pada organisasi perusahaan yang bergerak pada industri sekuritas. Oleh
karenanya bentuk organisasi barn menuntut konfigurasi struktur professional bureaucracy.
Perubahan korifigurasi struktur dan machine bureaucracy menjadi professional bureaucracy
tidak bisa tidak berarti perubahan mendasar budaya organisasi PT (Persero) ?X?. Masih
menjadi pertanyaan, clapatkah budaya suatu organisasi perusahaan diubah secam mendasar?
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Caleb Kharis Nathanael
"Globalisasi pasar modal menimbulkan tantangan tantangan, baru. Salah satu tantangan yang muncul di era globalisasi ini adalah masalah mengenai yurisdiksi. Di masa ini, perusahaan-perusahaan Indonesian dapat terkenakan yurisdiksi asing, salah satunya dalah rezim pasar modal Amerika Serikat. Ketentuan anti-fraud Amerika Serikat dapat berlaku secara extraterritorial, hal ini membuka kemungkinan untuk perusahaan Indonesia untuk dikenakan tindakan oleh pengadilan Amerika Serikat. Walaupun memang ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk mengenakan perusahaan Indonesia dengan hukum pasar modal Amerika Serikat, kemungkinan tersebut tetap ada. Tesis ini menggunakan metode normatif yuridis untuk menilai kondisi yang membuat perusahaan Indonesia menjadi subjek hukum pengadilan Amerika Serikat. Penilitian ini menyimpulkan bahwa hal hukum pasar modal Amerika dapat berlaku terhadap perusahaan Indonesia jika ada perbuatan/efek yang cukup signifikan di dalam wilayah A.S. Untuk mengurangi risiko ini, perusahaan perusahaan tersebut harus menstrukturkan transaksi mereka lebih baik untuk menghindari timbulnya yurisdiksi asing. Terlebih lagi, pemerintah harus ikut serta dalam meningkatkan kesadaran perusahaan perusaahn tersebut supaya mereka dapat menghadapi kondisi ini dengan lebih baik.

As capital markets continue to become more globalized, new challenges will inevitably arise in the sector, one of which is jurisdictional issues. Indonesian companies face the risk of incurring foreign jurisdiction: particularly American securities law regime. U.S. securities anti-fraud provisions extend extraterritorially, opening up the possibility of Indonesian companies to be subject both private and public action in U.S. federal courts. Although there are certain conditions that must be fulfilled in order for an Indonesian company to fall to foreign securities litigation, the risk is very much apparent. This thesis normative juridical research to assess the conditions which would render Indonesian companies to be a subject to U.S. securities litigation. Upon research, this thesis concludes that Indonesian companies are subject to U.S. securities litigation provided that a sufficient level of conduct/effects exist within U.S. territory. To mitigate this risk, companies must structure their transactions better to avoid incurring foreign jurisdiction and the government must also play a part in raising awareness of said risk to companies."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afida Ilfa
"Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan kewenangan Bursa Efek Indonesia serta bentuk perlindungan investor dari diterbitkannya peraturan Bursa Efek Indonesia untuk menutup kode broker di bursa pada saat jam perdagangan berlangsung. Dilaksanakannya penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena herding behavior yang terjadi di bursa Indonesia yang memicu Bursa Efek untuk melaksanakan penyesuaian terhadap mekanisme perdagangan efek. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan pengambilan data melalui metode wawancara dengan ahli perdagangan bursa dari PT Bursa Efek Indonesia sebagai pihak yang menerbitkan peraturan dan melakukan penyesuaian terhadap sistem atau sarana perdagangan efek. Hasil yang ditemukan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan penyesuaian terhadap mekanisme perdagangan di JATS sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, Bursa Efek Indonesia melakukan dua fungsi sebagai SRO, yaitu fungsi pengawasan dan fungsi regulator atau membuat peraturan dalam kaitannya dengan kegiatan perdagangan bursa. Selain itu, bentuk perlindungan investor dengan adanya peraturan penutupan informasi kode broker secara real-time perdagangan selama jam perdagangan ialah dimungkinkannya pencegahan asimetri informasi dan pasar tidak efisien akibat herding behavior, terpenuhinya ketentuan transparansi informasi di pasar efek, dan mengikuti praktik dan standard yang ditetapkan untuk bursa efek di dunia.

This research was conducted to explain the authority of the Indonesian Stock Exchange and the form of investor protection from the issuance of Indonesian Stock Exchange regulations to close broker codes on the stock market during trading hours. The background of this research is the phenomenon of herding behavior that occurs in the Indonesian Stock Exchange which triggers the Stock Exchange to make adjustments to the securities trading mechanism. The research method used is normative with data sources obtained from literature studies and data collection through interviews with exchange trading experts from the Indonesian Stock Exchange as the party that issues regulations and makes adjustments to the securities trading system or facilities. The results found from the implementation of this research are that the Indonesia Stock Exchange has the authority to make adjustments to the trading mechanism in JATS as mandated by laws and regulations. In this case, the Indonesia Stock Exchange performs two functions as an SRO, namely a supervisory function and a regulatory function or making regulations in relation to exchange trading activities. In addition, a form of investor protection by having regulations closing broker code information in real-time trading during trading hours is the possibility of preventing information asymmetry and market inefficiencies due to herding behavior, fulfilling the provisions of information transparency in the securities market, and following the practices and standards set for stock exchanges in the world."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afida Ilfa
"Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan kewenangan Bursa Efek Indonesia serta bentuk perlindungan investor dari diterbitkannya peraturan Bursa Efek Indonesia untuk menutup kode broker di bursa pada saat jam perdagangan berlangsung. Dilaksanakannya penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena herding behavior yang terjadi di bursa Indonesia yang memicu Bursa Efek untuk melaksanakan penyesuaian terhadap mekanisme perdagangan efek. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan pengambilan data melalui metode wawancara dengan ahli perdagangan bursa dari PT Bursa Efek Indonesia sebagai pihak yang menerbitkan peraturan dan melakukan penyesuaian terhadap sistem atau sarana perdagangan efek. Hasil yang ditemukan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan penyesuaian terhadap mekanisme perdagangan di JATS sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, Bursa Efek Indonesia melakukan dua fungsi sebagai SRO, yaitu fungsi pengawasan dan fungsi regulator atau membuat peraturan dalam kaitannya dengan kegiatan perdagangan bursa. Selain itu, bentuk perlindungan investor dengan adanya peraturan penutupan informasi kode broker secara real-time perdagangan selama jam perdagangan ialah dimungkinkannya pencegahan asimetri informasi dan pasar tidak efisien akibat herding behavior, terpenuhinya ketentuan transparansi informasi di pasar efek, dan mengikuti praktik dan standard yang ditetapkan untuk bursa efek di dunia.

This research was conducted to explain the authority of the Indonesian Stock Exchange and the form of investor protection from the issuance of Indonesian Stock Exchange regulations to close broker codes on the stock market during trading hours. The background of this research is the phenomenon of herding behavior that occurs in the Indonesian Stock Exchange which triggers the Stock Exchange to make adjustments to the securities trading mechanism. The research method used is normative with data sources obtained from literature studies and data collection through interviews with exchange trading experts from the Indonesian Stock Exchange as the party that issues regulations and makes adjustments to the securities trading system or facilities. The results found from the implementation of this research are that the Indonesia Stock Exchange has the authority to make adjustments to the trading mechanism in JATS as mandated by laws and regulations. In this case, the Indonesia Stock Exchange performs two functions as an SRO, namely a supervisory function and a regulatory function or making regulations in relation to exchange trading activities. In addition, a form of investor protection by having regulations closing broker code information in real-time trading during trading hours is the possibility of preventing information asymmetry and market inefficiencies due to herding behavior, fulfilling the provisions of information transparency in the securities market, and following the practices and standards set for stock exchanges in the world."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almadira
"Skripsi ini membahas mengenai lembaga penjaminan fidusia atas objek barang persediaan kemudian dibandingkan dengan penerapannya di Malaysia. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai dua hal. Pertama, pembahasan mengenai pengaturan jaminan fidusia atas barang persediaan di Indonesia dan di Malaysia. Kedua, pembahasan mengenai hasil penjualan serta eksekusi atas jaminan fidusia atas barang persediaan di Indonesia dan di Malaysia. Penelitiani ini meggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan data yang diperoleh dari studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pengaturan mengenai jaminan fidusia atas barang persediaan di Indonesia dapat disepadankan dengan floating charge atas inventory di Malaysia. Keduanya memiliki berbagai kesamaan serta perbedaan dalam pengaturannya. Dari segi kedudukan hasil penjualan atas objek jaminan berupa barang persediaan, tidak terdapat perbedaan. Namun, dalam eksekusi terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Di Malaysia, sebelum floating charge dieksekusi, terdapat suatu proses bernama crystallization yang memberikan pelindungan kepada kreditur.

This thesis discusses about fiduciary security over inventory in Indonesia and compared to its application in Malaysia. There are two main focuses in this thesis. First, the regulation of fiduciary security over inventory in Indonesia and Malaysia. Second, the proceeds and execution over inventory as a fiduciary security object in Indonesia and Malaysia. The method of this study is is normatieve-juridical research which most of the data are based on related literatures.
The results of this study stated that the regulation regarding fiduciary security over inventory in Indonesia is commensurate with floating charge over the inventory in Malaysia. Both have several similarities as well as differences. There are no differences in the proceed of the collateral, however there is a significant difference regarding the execution. In Malaysia, prior to the execution of floating charge, there is a process called crystallization, which provides protection to creditors.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S65959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>