Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113389 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Setiyo Wibowo
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2017
153.8 AGU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setiyo Wibowo
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2017
153.8 AGU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Lutfiana
"Angka pengangguran pada lulusan perguruan tinggi menjadi salah satu masalah yang dapat menyebabkan terjadinya krisis seperempat abad jika tidak ditangani dengan serius. Jika dilihat dari usia, lulusan perguruan tinggi termasuk pada kategori usia dewasa awal. Krisis seperempat abad merupakan sebuah krisis yang dialami oleh seorang individu ketika mereka memasuki usia dewasa awal, yang terjadi pada rentang usia 18 hingga 29 tahun. Apabila krisis ini dibiarkan secara berlanjut, maka akan berdampak pada kesehatan mentalnya. Krisis ini dapat diminimalisir salah satunya dengan memberikan dukungan sosial keluarga, sebagai lingkup terdekat individu. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat krisis seperempat abad dan dukungan sosial keluarga, serta untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat krisis seperempat abad pada lulusan perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2024 dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan skala Quarter Life Crisis yang sudah dimodifikasi, dan Social Support Network Scale (SSNS) sebagai alat ukur. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui media komunikasi WhatsApp, Instagram, dan Twitter. Responden dalam penelitian ini berjumlah 150 orang yang merupakan lulusan perguruan tinggi di wilayah Jakarta lulusan tahun 2023-2024. Berdasarkan hasil temuan, mayoritas lulusan perguruan tinggi di wilayah Jakarta periode tahun 2023-2024 memiliki tingkat dukungan sosial keluarga pada kategori sedang, dan memiliki tingkat krisis seperempat abad pada kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat krisis seperempat abad dengan arah hubungan keduanya adalah positif dengan kekuatan hubungan lemah.

The unemployment rate among college graduates is one of the problems that can cause a quarter-life crisis if not handled seriously. When viewed from age, college graduates are included in the early adulthood category. A quarter-life crisis is a crisis experienced by an individual when they enter early adulthood, which occurs between 18 and 29. If this crisis is allowed to continue, it will have an impact on their mental health. This crisis can be minimized, one of which is by providing family social support, as the individual's closest circle. Therefore, this study aims to determine the level of quarter-life crisis and family social support, as well as to determine the relationship between family social support and the level of quarter-life crisis in college graduates. This study was conducted in June 2024 using a quantitative method. The sample in this study used the nonprobability sampling method with the convenience sampling technique. This study uses a modified Quarter Life Crisis scale, and the Social Support Network Scale (SSNS) as a measuring tool. Data collection was carried out by distributing questionnaires through WhatsApp, Instagram, and Twitter communication media. The respondents in this study were 150 people who were college graduates in the Jakarta area graduating in 2023-2024. Based on the findings, the majority of college graduates in the Jakarta area for the period 2023-2024 had a level of family social support in the moderate category and a level of quarter-life crisis in the moderate category. The study results showed a relationship between family social support and the level of quarter-life crisis with the direction of the relationship between the two being positive with a weak relationship strength."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istifatun Zaka
"Apakah di antara kamu ada yang sedang merasakan kegalauan dan kebimbangan dalam hidup? Mungkin ada yang baru saja merasakan patah hati? Atau ada yang sedang bingung mengenai tujuan hidupnya? Jangan bersedih hati, kamu tidak sendiri. Semua orang pernah mengalami quarter life crisis atau krisis seperempat baya. Jika kamu sedang mengalami quarter life crisis, pas banget kamu memilih mengambil buku ini dari rak buku karena buku ini akan membantu mengurai kegalauanmu. Buku ini akan menuntunmu menghadapi masalah-masalah yang biasanya berdatangan ketika usia menginjak seperempat abad. Pertama-tama kamu akan diajak untuk mengenal dan memahami apa itu quarter life crisis. Di dalam buku ini kamu juga diajak untuk lebih dalam mengenali emosi-emosi yang ada di dalam diri.
Membaca buku ini membuat kamu menyadari bahwa masalah seharusnya dihadapi bukan dihindari. Apalagi semakin bertambahnya usia, masalah justru semakin bertambah. Maka dari itu, perlu adanya kontrol diri agar tak menyesal di kemudian hari. Jadi, mari songsong masa depan dengan bahagia."
Yogyakarta: Buku Bijak, 2022
152.4 IST w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Murfid Nur Aziz
"Dewasa awal memasuki masa transisi yang menimbulkan perasaan negatif terkait masa depan yang dikenal dengan quarter life crisis dan sebagai kelompok usia yang paling banyak menggunakan media sosial. Penggunaan media sosial dapat menyebabkan penggunanya mengalami perbandingan sosial yang berisiko meningkatkan terjadinya quarter life crisis. Self-compassion merupakan sikap positif yang dapat mengurangi dampak negatif dari situasi stres dan juga dibutuhkan saat quarter life crisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dan self-compassion dengan quarter life crisis pada dewasa awal. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dan metode kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 473 dewasa awal di Jakarta Timur yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Social Media Use Integration Scale (SMUIS), Skala Welas Diri (SWD), dan Skala Quarter Life Crisis (SQLC). Analisis meggunakan Spearman’s Rho dengan hasil yang menunjukkan tidak terdapat hubungan (p>0,05) antara intensitas penggunaan media sosial dengan quarter life crisis dan terdapat hubungan (p<0,05) antara self-compassion dengan quarter life crisis. Berdasarkan hasil  penelitian ini, diharapkan dewasa awal dapat memanfaatkan self-compassion selama menghadapi quarter life crisis serta tetap bijak dalam menggunakan media sosial. Penelitian selanjutnya dapat meneliti terkait variabel lain yang berkaitan dengan quarter life crisis

Emerging adulthood are entering a transitional period that raises negative feelings about the future known as the quarter life crisis and as the age group that mostlu uses social media. The use of social media could cause users to experience social comparisons that increase the risk of a quarter life crisis.  Self-compassion is a positive attitude that could reduce the negative impact of stressful situations and also needed during quarter life crises. This study aims to determine the relationship between the intensity of social media use and self-compassion with quarter life crisis in emerging adulthood. The research design used a cross sectional approach and quantitative methods. The research sample consisted of 473 emerging adults in East Jakarta who were taken through purposive sampling technique. The research instruments used the Social Media Use Integration Scale (SMUIS), Self-Compassion Scale (SWD), and Quarter Life Crisis Scale (SQLC). Analysis using Spearman's Rho with results showing there is no relationship (p>0.05) between the intensity of social media use and quarter life crisis and there is a relationship (p<0.05) between self-compassion and quarter life crisis. Based on the results of this research, it is expected that emerging adults can utilize self-compassion when facing a quarter life crisis and must use social media wisely. Future research could examine other variables related to the quarter life crisis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Aisyah Oktaviana
"Pekerja dewasa muda rentan mengalami quarter life crisis ketika sulit mencapai tugas perkembangannya. Kesulitan keuangan, stres kerja, dan putus hubungan percintaan merupakan penyebab dari timbulnya quarter life crisis. Resiliensi, kecerdasan emosi, dan dukungan sosial yang rendah dapat menjadi faktor individu mengalami stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan resiliensi, kecerdasan emosi, dan dukungan sosial dengan tingkat stres kerja pada masa quarter life crisis khususnya di DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kuantitatif deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional pada 389 pekerja DKI Jakarta usia 20 – 30 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu kuesioner Connor-Davidson Resilience Scale 25 untuk resiliensi, kuesioner Schutte Self-Report Emotional Intelligence Test untuk kecerdasan emosi, Multidimensional Scale of Perceived Social Support untuk dukungan sosial, dan kuesioner Job Stress Scale untuk mengukur tingkat stres pekerja. Temuan pada penelitian ini menggambarkan 57,1% pekerja memiliki resiliensi rendah, 51,9% pekerja memiliki tingkat kecerdasan emosi baik, serta 54% pekerja memiliki tingkat dukungan sosial rendah. Sebanyak 68,6% pekerja mengalami stres sedang. Hasil analisis memperoleh nilai p=0,001, sehingga membuktikan adanya hubungan resiliensi, kecerdasan emosi, dan dukungan sosial dengan tingkat stres pekerja di DKI Jakarta. Temuan penelitian ini mengidentifikasi persentase tingkat stres pekerja masih diatas angka prevalensi gangguan jiwa hasil Riskesdas. Penelitian ini merekomendasikan pelayanan kesehatan melakukan skrining rutin kesehatan jiwa pekerja. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk menambahkan materi stres kerja serta hubungannya dengan resiliensi, kecerdesan emosi, dukungan sosial, dan quarter life crisis. Penelitian ini juga merekomendasikan pihak perusahaan agar bekerja sama dengan psikolog atau layanan kesehatan jiwa serta menciptakan lingkungan suportif.

Young adult workers are vulnerable to experiencing a quarter-life crisis when it is difficult to achieve their developmental tasks. Financial difficulties, work stress, and breakup of love relationships are the causes of the emergence of a quarter life crisis. Resilience, emotional intelligence, and low social support can be a factor in individuals experiencing work stress. This study aims to determine the relationship between resilience, emotional intelligence, and social support with work stress levels during the quarter life crisis, especially in DKI Jakarta. The research method used is quantitative descriptive correlation with a cross sectional approach to 389 DKI Jakarta workers aged 20-30 years. The research instruments used were the Connor-Davidson Resilience Scale 25 questionnaire for resilience, the Schutte Self-Report Emotional Intelligence Test questionnaire for emotional intelligence, the Multidimensional Scale of Perceived Social Support for social support, and the Job Stress Scale questionnaire to measure the stress level of workers. The findings in this study illustrate that 57% of workers have low resilience, 51,9% of workers have a good level of emotional intelligence, and 54% of workers have low levels of social support. As many as 68,6% of workers experience moderate stress. The results of the analysis obtained a value of p = 0,001, thus proving that there is a relationship between resilience, emotional intelligence, and social support with the stress level of workers in DKI Jakarta. The findings of this study identified that the percentage of workers' stress levels was still above the prevalence rate of mental disorders as a result of Riskesdas. This study recommends that health services carry out routine mental health screening of workers. This study recommends educational institutions to add work stress material and its relationship with resilience, emotional intelligence, social support, and quarter life crisis. This study also recommends that companies work with psychologists or mental health services and create a supportive environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerhana Nurhayati Putri
"Alicia is a hot mess. She doesn't know what she's doing with her life. Swiping left, swiping right to find the perfect match. Even though she's a Londoner, born and bred, the scent of Lagos peppers her existence in the ends. "
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2019
822 GER q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Afifa
"Memasuki usia 20-an seringkali diliputi keresahan dan kebimbangan. Apakah saya sudah berada di jalur yang tepat? Apa yang ingin saya raih? Bagaimana kehidupan saya selanjutnya? Dalam buku Almost Adulting: Self-Help Approach to Deal With Quarter-Life Crisis, Nadhira Afifa akan mengajak para pembaca menyusuri makna quarter life crisis dan mencoba berbagi pengalamannya dalam menghadapi quarter life crisis. Buku ini dapat menjadi salah satu bentuk refleksi dan penenangan diri bagi semua yang sedang mengalami krisis yang sama. Alih-alih berat, di dalamnya banyak topik praktis dan relevan untuk para pembaca."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
155.25 NAD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gerhana Nurhayati Putri
Jakarta: Elex Media Komputindo , 2019
822 GER q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Novianti
"Self-compassion merupakan salah satu cara adaptif untuk bersikap terhadap diri sendiri ketika sedang berada pada kondisi krisis terutama krisis pada masa dewasa awal atau emerging adult yang disebut quarter-life crisis (QLC). Periode emerging adult atau dewasa awal merupakan masa paling rentan untuk mengalami krisis yang tinggi disebabkan karakteristik- karakteristik dari mereka yang masih merasa belum menjadi dewasa sepenuhnya sehingga membutuhkan proses yang penuh lika-liku untuk memenuhi tugas perkembangan. Proses tersebut seringkali menyebabkan adanya perasaan negatif terhadap diri, putus asa, hingga kewalahan akan tujuan hidup sehingga akhirnya terjadi quarter-life crisis. Dengan itu, self-compassion dapat berperan sebagai penyangga terhadap emosi negatif, adanya penerimaan diri serta membuat seseorang lebih mungkin untuk mengambil tanggung jawab dalam situasi sulit tersebut (Leary dkk., 2007; Neff, 2007a). Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran self-compassion terhadap quarter-life crisis pada usia dewasa awal yang berusia 18-29 tahun di Indonesia (N =109) menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-compassion memiliki peran yang signifikan terhadap quarter-life crisis (R2 = 0,468, F (1, 107) = 93,96, p < 0,001). Nilai R² sebesar 0,468 berarti bahwa variabel self-compassion berperan sebesar 46,8% dari quarter-life crisis dengan arah peran self-compassion terhadap quarter-life crisis adalah negatif, artinya semakin tinggi tingkat self-compassion, maka semakin rendah tingkat quarter-life crisis (β = - 0,684, p < 0,001).

Self-compassion is an adaptive response when people are in a crisis, particularly an adult identity crisis known as a quarter-life crisis (QLC). Emerging adulthood is the most vulnerable period for a high risk of experiencing such crisis due to the characteristics of those who still experiencing a difficult transition from late adolescence to adulthood, and do not feel fully grown yet, so they require a process full of ups and downs to accomplish developmental tasks. This process often causes negative feelings towards oneself and hopelessness, to the point of being overwhelmed with future life goals, which leads to a quarter-life crisis. With that, self-compassion can act as a buffer against negative emotions, and self-acceptance also makes it more likely to take responsibility in these difficult situations. The purpose of this study is to investigate the role of self-compassion on quarter-life crisis tendencies in emerging adulthood (aged 18-29 years) in Indonesia (N = 109) using a simple linear regression analysis technique. The findings suggest that self-compassion played a significant role in emerging adulthood quarter-life crisis (R2 = .468, F (1, 107) = 93.96, p < .001). The R² value of 0.468 indicates that the self-compassion variable explains 46.8% of quarter-life crisis, with the negative direction of the role of self-compassion toward quarter-life crisis. That is, the higher the level of self-compassion, the lower the level of a quarter-life crisis (β = -0.684, p <0.001)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>