Ditemukan 2672 dokumen yang sesuai dengan query
Jason Zhao
"
ABSTRAK Sebagai dua teolog raksasa di dalam sejarah gereja, baik John Calvin dan Karl Bath telah mengenal peran yang penting akan kesatuan dengan Kristus dan mempresentasikannya di dalam karya mereka masing-masing. Akan tetapi, belum ada studi yang dikhususkan untuk memperbandingkan kedua pemikiran teolog ini mengenai tema yang kritikal ini. Artikel ini memulai dengan menjelajahi doktrin pemilihan Calvin dan Barth, akar dari teologi mereka mengenai kesatuan dengan Kristus. Karl Barth sevara jujur mengakui bahwa dia telah berpisah dengan Calvin di dalam doktrin pemilihan secara radikal. Dengan menyetujui yang Barth ungkapkan, artikel ini berargumen lebih lagi bahwa pengertian Calvin dan Barth yang bercabang mengenai akar dari kesatuan dengan Kristus karena disebabkan oleh presuposisi ontologis mereka yang kontras. Pencerahan akan akar perbedaan ini akan melapangkan jalan untuk studi kita selanjutnya mengenai pemahaman Calvin dan Barth yang unik dalam mengkarakterkan Kesatuan dengan kristus."
Jakarta: Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional (STTRII), 2017
230 JTRI 4:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jason Zhao
"
ABSTRAK Artikel ini akan melanjutkan mendalami pengaruh perbedaan ontologi pemikiran Calvin dan Barth terhadap doktrin mereka mengenai kesatuan dengan Kristus. Setelah memaparkan doktrin Calvin akan kesatuan dengan Kristus dan ajaran Barth mengenai partisipasi di dalam Kristus, penulis akan memakai studi sebelumnya untuk perbandingan dan evaluasi. Meskipun baik Calvin dan Barth menggunakan pendekatan Kristosentris dan sama-sama memiliki keunikan antara kesatuan orang percaya dengan Kristus secara obyektif dan subyektif, keunikan presuposisi ontologis mereka, didalam konteks filsafat dan kultur mereka masing-masing, telah mendorong Calvin kepada teologi kesatuan dengan keberadaan dan dalam kasus Barth kepada kesatuan dengan perbuatan. Dalam pengertian ini, Barth, sejalan dengan ontologi aktualisasinya, bukan hanya meninggalkan Calvin dalam doktrin pemilihan saja, tapi juga dalam doktrin partisipasi di dalam Kristus, sekalipun dia menggunakan kosakata Calvinist."
Jakarta: Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional (STTRII), 2018
230 JTRI 5:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Artikel yang berjudul ''kasus pernikahan sejenis dalam perspektif hukum moral John Calvin'' ini pertama-tama akan menjelaskan sekilas mengenai fakta LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender), etika situasi sebagai dasar pembenaran dan komunitas yang memperjuangkan legalisasi pernikahan sejenis. Setlah itu penulis akan melakukan tinjuan terhadap hukum moral John Calvin untuk menyoroti, apakah dasar yang dijadikan pembenaran pernikahan sejenis itu tepat atau tidak. Temuan dalam penulisan ini, legalisasi pernikahan sejenis tidak memiliki landasan yang sesuai dengan hukum moral Calvin, dan karena itu tidak diterima oleh gereja "
SODE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ginting, Imelda
"Artikel yang berjudul‚ Legalisasi Pernikahan Sejenis dalam Perspektif Hukum Moral John Calvin‛ ini pertama-tama akan menjelaskan sekilas mengenai fakta LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender), etika situasi sebagai dasar pembenaran, dan komunitas yang memperjuangkan legalisasi pernikahan sejenis. Pada bagian ini penulis akan memaparkan mengenai dasar yang dipergunakan sebagai pembenaran legalisasi pernikahan sejenis. Setelah itu penulis akan melakukan tinjauan terhadap hukum moral John Calvin untuk menyoroti, apakah dasar yang dijadikan pembenaran pernikahan sejenis itu tepat atau tidak. Temuan dalam tulisan ini, legalisasi pernikahan sejenis tidak memiliki landasan yang sesuai dengan hukum moral Calvin, dan karena itu tidak dapat diterima oleh gereja."
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2016
SODE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Skousen, Mark
"History comes alive in this fascinating story of opposing views that continue to play a fundamental role in today's politics and economics. "The Big Three in Economics" traces the turbulent lives and battle of ideas of the three most influential economists in world history: Adam Smith, representing laissez faire; Karl Marx, reflecting the radical socialist model; and John Maynard Keynes, symbolizing big government and the welfare state. Each view has had a significant influence on shaping the modern world, and the book traces the development of each philosophy through the eyes of its creator. In the twenty-first century, Adam Smith's "invisible hand" model has gained the upper hand, and capitalism appears to have won the battle of ideas over socialism and interventionism. But author Mark Skousen shows that, even in the era of globalization and privatization, Keynesian and Marxian ideas continue to play a significant role in economic policy."
London: Routledge, 2015
e20497096
eBooks Universitas Indonesia Library
Dewdney, John C.
Oxford: Pergamon Press, 1979
914.7 DEW g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
s.l.:
2004
324.6 EUR
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fadillah Archieansyah
"Ekonomi neoliberal yang diusung oleh negara liberal adalah awal dari terlepasnya ekonomi dari relasi sosial. Neoliberal membuat gagasan hubungan sosial berkurang yang menyebabkan kesalahan ekonomi. Pengurangan yang dilakukan oleh ekonomi neoliberal menyebabkan ekonomi tercerabut dari relasi sosial. Penarikan ekonomi dari hubungan sosial menyebabkan penurunan status ontologis manusia dan alam. Sistem ekonomi neoliberal menyebabkan segala sesuatu dikomodifikasi dan diperdagangkan dalam mekanisme pasar yang mengakibatkan kehancuran manusia dan alam. Masalah terputusnya ekonomi dari hubungan sosial dapat diselesaikan melalui pemikiran ekonomi yang tertanam dari Karl Polanyi dan konsep masyarakat stasioner John Stuart Mill.
The neoliberal economy promoted by the liberal state is the beginning of the detachment of the economy from social relations. Neoliberals make the idea of social relations diminish which leads to economic error. The reduction made by neoliberal economics causes the economy to be uprooted from social relations. The economic withdrawal from social relations leads to a decline in the ontological status of humans and nature. The neoliberal economic system causes everything to be commodified and traded in a market mechanism which results in the destruction of humans and nature. The problem of the disconnection of the economy from social relations can be solved through the embedded economic thought of Karl Polanyi and John Stuart Mills concept of stationary society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Barth, Alan
New York: The Viking Press, 1961
323.4 BAR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Reshetar, John S.
New York: Frederick A. Praeger, 1962
324.247 075 RES c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library