Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16938 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roger Clarke
London: Sage publications, 2019
600 JIT 34:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roopa Raman
London: Sage publications, 2019
600 JIT 34:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This proceedings book presents the outcomes of the VII International Scientific Conference "Digital Transformation of the Economy: Challenges, Trends, New Opportunities", which took place in Samara, Russian Federation, on April 26-27, 2019. Organized by the Samara State University of Economics, the conference chiefly focused on digital economy issues, such as theoretical preconditions for the development of economic systems in the digital age and specific practical issues related to real-world business practice. Consisting of six chapters corresponding to the thematic areas of the conference, and written by scientists and practitioners from different regions of Russia, Kazakhstan, the Czech Republic and Germany, the book offers answers to the most pressing questions for todays business community: - How is our world changing under the influence of digital technology? - Is sustainable economic development a myth or reality in the context of digitalization? - What threats and opportunities does digitalization bring? - What are realities and prospects of digitalization in the context of business practice? - How do we create a digital infrastructure for the economy? - How should the legal environment of the economy be transformed in the context of digitalization? The conclusions and recommendations presented are not recipes for solving the existing economic problems, but instead are intended for use in further research on transformation processes in the economy and in the development of state economic policies in various countries and regions"
Switzerland: Springer, 2020
004.6 DIG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Peran teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari sistem informasi (SI) telah mengalami perubahan secara dramatis. Saat ini, TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI perusahaan sebagai kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Salah satu kerangka yang dapat digunakan adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
Institusi perguruan tinggi sudah selayaknya menggunakan TI dalam membantu berbagai proses bisnis di dalamnya. Selama ini, dunia pendidikan sudah bersentuhan dengan sesuatu yang berbau digital, hanya saja masih terbatas pada layanan administrasi. STMIK-Mikroskil sebagai salah satu perguruan tinggi ilmu komputer terkemuka di kota Medan juga belum memanfaatkan TI di setiap proses bisnisnya. Untuk itu dimodelkan suatu arsitektur TI sebagai cetak biru bagi STMIK-Mikroskil untuk menuju kampus digital. Metoda pemodelan arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Architecture Development Method (ADM) yang merupakan komponen utama dalam TOGAF.
Laporan tesis ini menguraikan aktifitas-aktifitas pada lima fase pertama dari ADM, yaitu visi arsitekur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi (mencakup arsitektur data dan aplikasi), arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi. Pada akhir tahap pemodelan arsitektur, diuraikan analisis gap serta strategi implementasinya. Hal-hal apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan pada penelitian ini diulas pada bagian akhir tesis ini.

The role of information technology (IT) as part of information system (IS) has changed dramatically. Now, not only is IT expected to help staff organize their activities, but is also part of organization strategy in order to achieve the organization?s goal. The problem is how to align business strategy and technology strategy. To answer this challenge, organization needs to plan IT architecture as a framework for making appropriate long term IT decisions that considers the overall needs of the organization. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) is one of several frameworks that can be used.
A higher education institution needs to exploit IT to support various business processes in its organization. Today, higher education has known such digitalization, but unfortunately, only within administration services boundary. STMIK-Mikroskil, one of the best computer science higher education institution in Medan city, also has not used IT in its overall business processes. To achieve it, IT architecture is modeled as a blue print for STMIK-Mikroskil to become a digital campus. The architecture modeling method that is used in this research is the Architecture Development Method (ADM), the main component of TOGAF.
This thesis explains the activities within the five phases of the ADM, i.e. architecture vision, business architecture, information system architecture (includes data and application architecture), technology architecture, opportunities and solutions. At the last step of architecture modeling, gap analysis is performed and implementation strategies are formulated. What has been done and what has not been done through this research are discussed in the last part of this thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kennis Kendrasti
"Pada beberapa perusahaan, rencana investasi dan implementasi Teknologi Informasi (TI) yang ditujukan untuk kemajuan perusahaan dapat menjadi sangat berisiko. Risiko muncul seiring dengan jalannya proyek. Untuk mencegah kegagalan dan menghasilkan keuntungan dari investasi, tiap keputusan investasi harus direncanakan dan diputus kan dengan hati-hati. Salah satu cara untuk mengatasi risiko dan me maksimalkan nilai dari investasi adalah dengan menerapkan kerangka kerja OBRiM (Options-Based Risk Management). Kerangka kerja OBRiM menawarkan cara mudah untuk mengidentifikasi risiko atau potensi halangan keberhasilan dari proyek, dan menerapkan berbagai macam respon atau options untuk meminimalkan risiko tersebut dan men distribusikannya sepanjang waktu hidup proyek. Options tersebut dapat berupa strategi keluar yang membolehkan manajemen untuk menilai ulang pendekatan terhadap rencana investasi tersebut dan mentransfer risiko dengan melakukan alih daya ke pihak ketiga. Dalam investasi TI yang melibatkan banyak risiko akan ditemukan banyak cara untuk mengkonfigurasi rencana investasi dengan menggunakan beberapa rangkaian options.
Skenario investasi dibuat dengan mengkonfigurasi beberapa kombinasi options yang menawarkan fleksibilitas pada manajemen untuk memutuskan jalur skenario mana yang dapat memaksimalkan nilai dari investasi.Intisari dari penelitian ini adalah bagaimana cara meng-evaluasi rencana eksekusi investasi MRP-II pada PT. TOA Galindra elektronik (TGE). Rencana investasi tersebut terdiri atas dua jalur skenario, yaitu, rencana untuk membangun proyek percontohan yang diikuti pembangunan proyek keseluruhan, dan rencana untuk menunda investasi sembari mempelajari kemunculan risiko yang diikuti pengembangan proyek yang terbagi menjadi tiga tahap.
Berdasarkan valuasi nilai Real Options (RO) dari masing-masing jalur skenario, skenario untuk membangun proyek percontohan yang diikuti pembangunan proyek keseluruhan memberikan nilai investasi yang paling maksimal dengan ditandai oleh nilai RO tertinggi. Jalur skenario penundaan investasi yang diikuti oleh pengembangan bertahap tidak memberikan nilai yang maksimal dikarenakan adanya variabel x%, yaitu nilai kesempatan yang hilang ketika investasi ditunda atau dihentikan. Bagaimanapun, manajemen masih memiliki fleksibilitas untuk merubah jalur skenario tersebut dengan mengkaji ulang dan memanipulasi parameter-parameter ROV.

In some companies, investing and implementing Information Technology (IT) projects that is aimed to drive the company forward can be very risky. Risk happens along the life of the project?s investment. Therefore, in order to avoid the pitfall and reap the investment benefit, every investment decision should be planned and decided carefully. One way to overcome the risk and maximize the value of the investments is by applying OBRiM (Options-Based Risk Management) Framework. OBRiM framework offers a simple way to identify the potential barriers to success in a project (the risks) and apply various responses (the options) to minimize those risks or distribute them throughout the life of a project. Options can include embedding exit strategies that will allow management to reassess its approach in the face of new information and transferring risk to outside vendors by outsourcing aspects of the project. Moreover, when an IT investment involves multiple risks, there could be numerous ways to reconfigure the investment using different series of cascading (compound) options.
Investments scenarios are made by configuring various combinations of options that offer management flexibility to decide which path that can maximize value of the investment. The context of this research is to evaluate the plan of executing new MRPII technology investment at PT. TOA Galindra Electronics (TGE). The plans include two different scenario paths, which are, plans on building a pilot-project that followed by a full-scale projects, and plans on deferring the project while learning the risk that followed by a three-phase project development.
Based on the real options valuation of each path, the scenario on building a pilotproject that is followed by a full-scale project implementation given the most value of the investment (signed by the highest real options values). The other scenarios failed on giving their maximal value because of the emerging of opportunity lost percentage (x %) when the plan on deffering or abandoning the project is executed. However, management is still offered the flexibility to change the course of the path by reviewing and manipulating the options parameter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Lestaria Sukma
"Saat ini banyak perusahaan menggunakan sistem dan teknologi informasi untuk menunjang usaha dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, aspek-aspek terkait sistem dan teknologi informasi ini menjadi perhatian penting. Salah satu aspek penting dalam sistem informasi adalah aspek keamanan, dimana informasi merupakan aset yang harus dilindungi untuk menjamin keberlangsungan bisnis. Apabila sistem informasi tidak dijaga keamanannya, maka risiko yang mungkin timbul dapat mengganggu jalannya bisnis perusahaan.
Telkom Flexi merupakan salah satu produk Telkom untuk layanan fixed wireless. Untuk sistem provisioning Flexi, baru saja dikembangkan i-NEFI sebagai jantung dari sistem provisioning yang dikembangkan dan dikelola oleh Divisi Information System Center (ISC). Mengingat sangat pentingnya fungsi sistem tersebut, maka sedapat mungkin risiko-risiko yang dapat mengganggu kinerja sistem provisioning gateway harus diturunkan ke level terendah. Pengelolaan risiko untuk sistem ini sudah dijalankan, namun tidak ada prosedur yang jelas, sehingga peluang untuk terjadinya fraud sangat besar. Oleh karena itu suatu manajemen risiko keamanan informasi yang baik sangat penting diterapkan pada sistem ini.
Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap kondisi manajemen risiko keamanan informasi saat ini, untuk mendapatkan nilai kematangannya. Kemudian dilakukan perancangan manajemen risiko keamanan informasi pada sistem provisioning gateway menggunakan kerangka kerja ISO 27001:2005. Perancangan tersebut dilakukan melalui risk assessment sehingga didapatkan rekomendasi kontrol yang perlu diterapkan untuk sistem tersebut.
Dari hasil evaluasi kondisi manajemen risiko keamanan informasi yang sudah ada, didapat nilai kematangannya sebesar 75.23% dengan tingkat kesesuaian terendah terhadap domain ISO 27001:2005 yaitu domain Asset Management. Keluaran dari penelitian ini adalah 13 rekomendasi kontrol, berikut prosedur untuk setiap domainnya.

Nowadays, many companies use information systems and technology to support the business in achieving its business objectives. Therefore, the relevant aspects of information systems and technology is an important concern. One critical aspect is the aspect of information systems security, in which information is an asset that must be protected, to ensure business continuity. If information systems security is not well-maintained, then the risks that may arise could disrupt the company's business.
Telkom Flexi is one of Telkom’s product for fixed wireless service. For its provisioning system, i-NEFI is just developed as the heart of the system, which are developed and maintained by Division of Information System Center (ISC). Because of its vital function, the risks that can interfere with the performance of provisioning gateway system should be reduced to the lowest level. Risk management for this system has been implemented, but there is no clear procedure, so the opportunity for fraud is huge. Therefore an information security risk management are essential to be applied to this system.
This research is about doing an evaluation of the condition of existing information security risk management, to get the value of maturity. Then to design the information security risk management for provisioning gateway system using ISO 27001:2005 framework. Information security risk management is designed through a risk assessment to obtain recommendations of control that need to be applied to the system.
The result in evaluation of existing information security risk management shows that the readiness or maturity level of risk management in provisioning gateway system is 75.23%, with the lowest readiness level to ISO domain is the Asset Management domain. Output from this research are 13 control recommendations, including risk management procedure for each domain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Eriko
"Data Center (DC) sebagai pusat operasional seluruh sistem aplikasi dan sentral sistem jaringan komunikasi data, harus dapat memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan operasional Teknologi Informasi (TI) perusahaan. Meningkatnya pertumbuhan jumlah infrastruktur TI pada PT. XYZ menyebabkan permasalahan pada DC saat ini. Permasalahan yang ada diantaranya adalah DC saat ini tidak memenuhi standar TIA (Telecommunication Industry Association) - 942, distribusi listrik dan pendinginan yang tidak tercukupi, tekanan beban ruangan dan udara panas yang semakin terkonsentrasi dari banyaknya server yang beroperasional. Dengan permasalahan yang ada pada DC saat ini, PT.XYZ mengembangkan proyek migrasi ke infrastruktur DC baru yang di dalamnya memiliki prasyarat - prasyarat untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini. Dalam kegiatan proyek pengembangan infrastruktur DC baru, diperlukan proses tahapan manajemen risiko untuk dapat mengidentifikasi risiko yang akan dihadapi, proses pengendalian risiko dan strategi - strategi untuk proses mitigasi risiko yang ada. Dalam karya akhir ini dilakukan penyusunan manajemen risiko TI dalam proyek migrasi DC lama ke infrastruktur DC baru dengan menggunakan kerangka kerja Project Management Body of Knowledge (PMBOK). Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu hasil wawancara, dokumen rencana koneksi antar rak perangkat jaringan, dokumen jalur rencana instalasi kabel, rencana migrasi storage, jadwal uraian kegiatan proyek dan laporan hasil kegiatan ujicoba. Hasil dari karya akhir ini adalah daftar risiko, strategi mitigasi risiko serta daftar pemilik risiko sebagai acuan dan pedoman dalam proyek migrasi DC yang akan dihadapi.

Data Center (DC) as the operational center of the whole central system applications and data communication network systems, must be able to meet all the needs of the operational activities of Information Technology (IT) companies. The increasing growth of the IT infrastructure at PT. XYZ cause problems on DC current. Existing problems such as DC does not currently meet the standards TIA (Telecommunications Industry Association) - 942, power distribution and cooling are not fulfilled, the pressure and heat load space is increasingly concentrated on the number of servers are operational. With the problems that exist in the current DC, PT. XYZ develop infrastructure projects migration to a new DC in which has a prerequisite to overcome the problems that exist today. In the course of the DC new infrastructure development projects, the necessary process steps of risk management to identify risks that will be faced, risk control processes and strategies for mitigating the risk. In this thesis carried out the preparation of IT risk management within the current DC migration project infrastructure to the new DC by using the framework of the Project Management Body of Knowledge (PMBOK). The data used are secondary data interviews, planning documents connections between network devices rack, document line cable installation plans, storage migration plan, schedule and description of project activity test report on their activities. The results of this thesis is a list of risks, risk mitigation strategies and risk owners list as a reference and guidance in DC migration project that will be encountered."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prasetyo
"Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) merupakan salah satu organisasi yang bertugas untuk melakukan pengelolaan barang milik negara dan melakukan peningkatan pelayanan terhadap stakeholder dengan menggunakan teknologi informasi sebagai elemen pendukungnya. Untuk mewujudkan database nilai kekayaan negara yang kredibel sehingga menjadi informasi eksekutif yang utuh, tepat waktu, akurat, dan dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan bagi pimpinan Kementerian Keuangan maka dibutuhkan suatu perencanaan manajemen risiko keamanan informasi terhadap sistem informasi utama yang mendukung proses bisnis DJKN.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan manajemen risiko keamanan informasi untuk DJKN khususnya terhadap aplikasi yang mendukung proses bisnis utama yaitu aplikasi Modul KN dengan menggunakan framework ISO 27005 dan ISO 27002 untuk penanganan pengurangan risiko.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perencanaan manajemen risiko keamanan informasi yang berupa dokumen penanganan risiko, rekomendasi kontrol untuk mengurangi risiko dan penerimaan risiko yang berisi tentang keputusan penanganan risiko serta penanggung jawab penanganan risiko.

Ministry of Finance in particular the Directorate General of State Asset (DJKN) is one organization that is tasked to undertake the management of state asset and improved services to stakeholders using information technology as a supporting element. To realize the value database of state asset into a credible executive information intact, timely, accurate and can be used for decision making process for the leadership of the Ministry of Finance then needed an information security risk management plan to the main information systems that support business processes DJKN.
This research aimed to develop an information security risk management plan for DJKN particularly to applications that support key business processes that called state assets module applications using the framework of ISO 27005 and ISO 27002 for risk reduction management.
The results obtained from this research is the information security risk management plan that contains the document mitigation risk, control recommendations to reduce risk and acceptance of risk which contains risk management decisions also the person in charge of mitigation risk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Venniesa Dhevanty
"Implementasi Teknologi Informasi (TI) memberikan peluang dan kemudahan untuk organisasi dalam melakukan inovasi dan mempercepat proses bisnis. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dalam pemerintahan guna inovasi pembangunan aparatur negara melalui penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) atau E-government. SPBE atau E-government, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK untuk memberikan layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-pihak lainnya.Tata kelola teknologi informasi diperlukan untuk pemenuhan regulasi yang ditetapkan, serta menghindari kerugian yang mungkin dihadapi dikemudian hari dari solusi teknologi informasi yang diberikan. Tata kelola teknologi informasi juga diperlukan untuk menentukan arah strategi penerapan TI di masa mendatang. Permasalahan yang terjadi terkait perubahan nomenklatur Kemeristekdikti berakibat pada proses transisi sumber daya TI meliputi SPBE, infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia pengelola TI. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi terkait SPBE dalam
transisi organisasi di Kemenristekdikti menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatatif. Pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI dari data yang diperoleh menggunakan metode kuantitatif dengan COBIT 5 Process Assessment Model (PAM). Hasil penelitian ini yaitu penilaian tingkat kapabilitas berdasarkan 19 proses COBIT 5 yang relevan dengan permasalahan
organisasi. Hasil rata-rata tingkat kapabilitas sebesar 0.65 dengan rincian 7 proses pada tingkat 0 (Incomplete Process), 11 proses pada tingkat 1 (Performed Process), dan 1 proses pada tingkat 2 (Managed Process). Analisis kesenjangan antara tingkat kapabilitas saat ini dan yang ditargetkan oleh organisasi dilakukan untuk merumuskan sejauh mana perbaikan pada proses tersebut. Rekomendasi perbaikan pada setiap proses dirumuskan berdasarkan kerangka kerja COBIT 5 dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi agar dapat memberikan manfaat untuk perbaikan layanan TI.

Implementation of Information Technology (IT) provides opportunities and convenience for organizations to innovate and accelerate business process. One of the pertinence of information technology in government is to innovate development of state apparatus through the application of E-government (SPBE). E-government (SPBE) is implementation of government that utilizes Information and Communication Technology to provide services for government institution, state civil apparatuses, business parties, public society, and others.IT Governance is needed to fulfill the stipulated regulations and
to avoid deprivation that may be faced in the future from the information technology solutions provided. Information technology governance is also needed to determine the direction of IT implementation strategy in the future. Problems that occur are related to changes in the nomenclature of Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristekdikti) resulting in the process of IT resources transition including Egovernment, infrastructure, and Human Resources of IT managers. This reasearch aims to measure the capability level of information technology governance related to Egovernment in the organizational transition in Ministry of Research, Technology, and Higher Education using COBIT 5 framework. Data collection is conducted by using qualitative methods. Measurement of IT governance capability level is derived from data using quantitative methods with COBIT 5 Process Assessment Model (PAM). The results
of this study are the assessment of capability level based on 19 COBIT 5 processes that are relevant to organizational issues.The average result of the capability level is 0.65 with details of 7 processes at level 0 (Incomplete Process), 11 processes at level 1 (Performed Process), and 1 process at level 2 (Managed Process). Gap analysis between current
capability level and target of organization is conducted to formulate the extented improvement in the process. Recommendation for improvement in each process is formulated based on COBIT 5 framework and adjusted to the needs of organization in order to provide benefits for the improvement of IT services.
"
Depok: Fakultas Komputer Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Hariadi
"Politeknik Keuangan Negara STAN disingkat PKN STAN adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang keuangan negara. PKN STAN adalah salah satu unit eselon II di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Secara kelembagaan, PKN STAN merupakan transformasi dari perguruan tinggi yang telah cukup dikenal yaitu Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), yang diharapkan dapat memiliki kapasitas untuk menjalankan fungsi sebagai perguruan tinggi seutuhnya yaitu menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019, PKN STAN menetapkan visinya menjadi Politeknik terkemuka di Indonesia yang menghasilkan kader pengelola keuangan negara bereputasi internasional. Kondisi ideal yang diharapkan adalah PKN STAN dapat melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan sepenuhnya. Sebagai upaya untuk memenuhi harapan tersebut, PKN STAN telah menggunakan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dalam penyelenggaraan operasional akademis dan perkantoran.
Dari hasil observasi terkait SI/TI ditemukan bahwa SI/TI di PKN STAN belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Sebanyak 27 aplikasi tidak terintegrasi dan 6 di antaranya tidak digunakan. Penyebabnya adalah pengembangan SI yang dilakukan secara parsial dan tidak terencana. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan strategi digital dalam rangka menyelaraskan SI/TI yang ada dengan fungsi PKN STAN sebagai perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan merumuskan rencana strategi digital (SI/TI) beserta roadmap implementasinya dengan menggunakan metodologi kerangka kerja Ward & Peppard.
Untuk mempertajam analisis, penelitian ini menggunakan Business Model Canvas (BMC), Value Chain (VC), Critical Success Factor (CSF), dan Politik-Ekonomi-Sosial-Teknologi (PEST). Data yang diolah bersifat kualitatif berupa hasil wawancara, observasi, dan studi dokumen menggunakan metode analisis tematik. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rumusan rencana strategi digital yang terdiri dari strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI; pemetaan 27 sistem informasi masa mendatang ke dalam McFarlans application portfolio; dan roadmap implementasi rencana strategi digital tersebut untuk tiga tahun ke depan.

State Finance Polytechnic STAN abbreviated as PKN STAN is a college that organizes vocational education programs in the field of state finance. PKN STAN is one of the echelon II units under the Finance Education and Training Agency (BPPK) of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Institutionally, PKN STAN is a transformation from a previous well-known institution namely the State Accounting College (STAN), which is expected to have the capacity to function as a whole university: to hold a Tridharma of Higher Education including education, research and community service activities.
In the Strategic Plan (Renstra) of 2015-2019, PKN STAN set its vision to become the leading Polytechnic in Indonesia which produced cadres of internationally reputed state financial managers. The ideal condition expected is that PKN STAN can fully implement the Tridharma of Higher Education. In an effort to fulfill these expectation, PKN STAN has used Information and Information Technology (IS/IT) systems in the implementation of academic and office operations.
From the results of observations related to IS/IT, it was found that IS/IT in PKN STAN had not fully supported the implementation of the Tridharma of Higher Education. A total of 27 applications are not integrated and 6 of them are not used. The reason is that the development of IS is carried out partially and unplanned. Therefore, IS/IT strategic planning is needed in order to align the existing IS/IT with the function of PKN STAN as a university. This study aims to formulate a digital strategy (IS/IT) plan and its implementation roadmap using the Ward & Peppard framework methodology.
To sharpen the analysis, this study uses Business Model Canvas (BMC), Value Chain (VC), Critical Success Factors (CSF), and Political-Economic-Social-Technology (PEST). Data processed is qualitative in the form of interviews, observations, and study documents using thematic analysis methods. The results of this study are a digital strategy plan consisting of IS strategies, IT strategies, and IS/IT management strategies; mapping of 27 future information systems into McFarlans application portfolio; and the roadmap for implementing the digital strategy plan for the next three years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>