Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rizqy Saputra
"Tesis ini membahas tentang perilaku kewarganegaraan organisasi (OCB) dan hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keadilan organisasi pada anggota polri di Polres Subang. Personel terdiri dari berbagai posisi jabatan, pangkat, usia, dan pengalaman kerja. OCB sebagai perilaku individu yang bijak, tidak secara langsung diakui oleh sistem penghargaan formal, dan secara agregat mempromosikan fungsi efektif organisasi. Mengukur OCB menggunakan skala pengukuran Podsakoff dkk. (1990) dengan beberapa modifikasi. Dimensi OCB (ketidakegoisan, sifat hati-hati, sportivitas, sopan santun, dan kebajikan sipil).
Pengukuran kepuasaan kerja menggunakan Survei Diagnostik Kerja (JDS) oleh Hackman dan Oldham (1975). Komitmen Organisasi diukur oleh skala Allen dan Meyer (1996) mencakup tiga dimensi: afektif, berkelanjutan, dan normatif. Keadilan organisasi diukur dalam tiga cara yaitu distributif (Price & Mueller, 1986), prosedural (Sweeney & McFarlin, 1997), dan interaksional (Niehoff & Moorman, 1993). Pendekatan kuantitatif melalui kuesioner yang disebar kepada 150 responden. Teknik analisis data menggunakan metode Path Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi kapolsek memiliki nilai tertinggi pada masing-masing dimensi di tiap variabel. Dimensi terkuat adalah ketidakegoisan (OCB), ekstrinsik (kepuasan kerja), berkelanjutan (komitmen organisasi), dan interaksional (keadilan organisasi). Adanya perbedaan karakteristik pada variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Terdapat pengaruh positif antara OCB, kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan keadilan organisasi.

This thesis discussess the organizational citizenship behavior and its relationship to factors of work satisfaction, organizational commitment and organizational justice to members of the Subang police officers. Personnel consists of various positions, ranks, ages, work experience. OCB is a wise individual behavior, not directly recognized by the formal reward system, and in aggregate promotes the effective functioning of the organization. To measure OCB uses the measurement scale Podsakoff et al. (1990) by modifications. Dimensions of OCB (altruism, cautioness, sportsmanship, courtesy, and civil virtue). Work satisfaction measurements uses the Job Diagnostic Survey (JDS) by Hackman and Oldham (1975).
Organizational commitment is measured by the scale Allen and Meyer (1996) which cover three main dimensions: affective, sustainable, and normative. Organizational justice measurements uses in three ways namely distributive (Price & Mueller, 1986), procedural (Sweeney & McFarlin, 1997), and interactional (Niehoff & Moorman, 1993). Quantitative approach through a questionnaire distributed to 150 respondents. The data analysis technique uses Path Analysis method.
The results showed that the Kapolsek had the highest score in each dimension on each variable. The strongest dimensions are altruism (OCB), extrinsic (work satisfaction), sustainability (organizational commitment), and interactional (organizational justice). There are differences characteristics of the variable organizational commitment and work satisfaction. There is a positive influence between OCB, work satisfaction, organizational commitment, and organizational justice.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Yunior Kanitero
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh motivasi, keadilan organisasi dan organisasi pembelajar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi (OCB) anggota polisi di wilayah hukum Polres Kota Tangerang. OCB dapat dimaknai sebagai perilaku ekstra dari individu yang melebihi deskripsi tugasnya. Polres Kota Tangerang merupakan Polres penyangga Ibukota Jakarta yang memiliki tingkat kejahatan cukup tinggi, sehingga konsep OCB perlu diterapkan oleh masing-masing individu anggota polisi di Polres Kota Tangerang. Variabel yang dapat mempengaruhi OCB antara lain adalah motivasi, keadilan organisasi dan organisasi pembelajar.
Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini salah satunya adalah mengenai deskripsi dari karakteristik masing-masing variabel, yaitu motivasi, keadilan organisasi, organisasi pembelajar dan OCB. Penelitian ini menggunakan analisis penelitian kuantitatif dengan pegambilan data primer menggunakan metode survei. Survei dilakukan melalui penyebaran angket kepada sampel sebanyak 100 (seratus) anggota polisi di Polres serta 5 (lima) Polsek dengan tingkat kerawanan kejahatan paling tinggi dan yang paling rendah dengan populasi anggota polisi Polres Kota Tangerang.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan variabel motivasi, keadilan organisasi, organisasi pembelajar dan OCB di tiap-tiap unit fungsi Serse, Intel, Sabhara dan Polmas di wilayah hukum Polres Kota Tangerang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa variabel motivasi, keadilan organisasi dan organisasi pembelajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel OCB dengan nilai Adjusted R Square 89,3 %.

This research was conducted to examine the effect of motivation, organizational justice and learning organization towards police officer's organizational citizenship behaviour (OCB) in the jurisdiction of Kota Tangerang Police Resort. OCB can be interpreted as an extra behaviour from individuals who exceeded their main job description. Kota Tangerang Police Resort was Jakarta capital city's police office proponent that has a high criminal rate, therefore the concept of OCB need to be implemented by each police officer in Kota Tangerang Police Resort. Variable that can affect OCB are motivation, organizational justice and learning organizations.
One of the problem that been analysed in this study was the idea of each characteristic variable descriptions, which are motivation, organizational justice, learning organizations and OCB. This study uses quantitative research analysis with the retrieval of primary data using the survey method. The survey was conducted through questionnaires with sample of 100 (one hundred) police officers in the police station as well as 5 (five) sector police office with the highest and lowest crime vulnerability with the population Kota Tangerang Police Resort.
The results of the analysis show that there are no differences in motivation variables, organizational justice, learning organizations and OCB in each function unit of Serse, Intel, Sabhara and Community Policing in the jurisdiction of Kota Tangerang Police Resort. The conclusion of this study is that motivation variables, organizational justice and learning organizations have a positive and significant effect on OCB variables with the value of Adjusted R Square 89.3%.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Surya Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh organisasi pembelajar, budayaorganisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisianPolres Metropolitan Jakarta Utara. Organisasi pembelajar merupakan organisasiyang berusaha mentransformasikan dirinya sesuai dengan perkembanganlingkungan organisasi. Budaya organisasi adalah ldquo;shared values rdquo; sebagaiperwujudan nilai-nilai yang dibutuhkan bagi seluruh anggota organisasi untukmendukung keberhasilan tujuan organisasi Polres Metropolitan Jakarta Utara.Budaya organisasi diharapkan dapat membangun komitmen dan kepuasan kerjaanggota untuk mewujudkan tujuan organisasi. Penelitian ini mengambil sampelsecara acak yaitu sebanyak 403 orang anggota polisi yang berada padalingkungan Polres Metropolitan Jakarta Utara dan Polsek jajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji model pengaruh antara independent dan dependentvariabel digunakan analisis SEM Structural Equation Modelling.
Hasil penelitian menemukan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.512. Selanjutnya organisasi pembelajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.271. Dalam model SEM ditemukan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang cukup kuat dan signifikan dengan organisasi pembelajar r= 0.625. Sedangkan variabel organisasi pembelajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi r= 0.271. Budaya organisasi tidak mempunyai pengaruhyang signifikan baik terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Dari temuan dan analisis hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi pembelajar perlu dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan kerjaanggota. Organisasi pembelajar perlu ditansformsikan ke dalam organisasi untuk mendukung kepuasan kerja anggota. Organisasi pembelajar juga perlu ditransformasikan ke dalam organisasi sehingga dapat mewujudkan komitmenanggota terhadap organisasi khususnya dalam membangun budaya belajar dalamorganisasi Polres Metropolitan Jakarta utara.

This study was to examine the effect of learning organization, organizationalculture, and organizational commitment towards employees job satisfaction ofpolice officers at North Jakarta Metropolitan Resort Police. Learning organizationis an organization which often transforming itself in relation to the environmentalchange. While organizational culture is a shared values of organizational memberto create values which are needed to achieve the organizational success. Organizational culture was expected to build the organizational commitment andthe employees job satisfaction to reach the organization objective. This studyinclude 403 police officers randomly selected from Police Resort and Polsekoffice. To analyse the model of effect especially between independent dandependent variabel , this study used SEM Structural Equation Modelling.
The finding of the study indicated that the effect organizational commitment wassignificant to the employees job satisfaction r 0.512 . In addition, learningorganization had a significant relationship to employee job satisfaction r 0.271 .In SEM model of analysis was also found that organizational commitment wasstrongly significant effect to organizational culture r 0.625 . While, learningorganization was significantly effect the organizational commitment r 0.271 .Organizational culture was not significantly effect the organizational commitmentand employees job satisfaction.
Based on the findings and analysis, the study concluded that organizational commitment, learning organization need to bedeveloped at Police Resort to improve the employee job satisfaction. Learningorganization had to transform into the Polcice Resort to create employee job satisfaction. Learning organization was important to be transform into the PoliceResort to support the employees organizational commitment, especially to buildthe learning and service culture within the police officer at North Metropolitan Police Resort.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilevany Siami Setyoasih
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana perilaku organizational citizenship behavior (OCB) dan perilaku berbagi pengetahuan pada guru dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keduanya. Penelitian ini dilakukan terhadap guru-guru di SMP-SMP terpilih yang berada di kota Serang dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil pada penelitian ini menemukan bahwa OCB dipengaruhi secara positif oleh kepuasan kerja dan komitmen afektif organisasi, sedangkan perilaku berbagi pengetahuan tidak dipengaruhi secara positif oleh kepuasan kerja dan komitmen afektif organisasi.

The focus of this study is to see organizational citizenship behavior and knowledge-sharing behavior of Junior High School teachers in Serang, and to know what factors that influence both of them. This research used a total of 150 Junior High School teachers for the sample. This research is quantitative descriptive interpretive. The result of this research found that job satisfaction and organizational affective commitment have an impact on organizational citizenship behavior, and knowledge-sharing behavior doesn?t influenced by job satisfaction and organizational affective commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Burhanuddin
"Penelitian ini merupakan sebuah studi lanjutan yang meneliti konsep followership. Konsep followership ini merupakan konsep yang melengkapi konsep leadership dan dikembangkan untuk memahami secara lebih baik mengenai keberhasilan sebuah organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian sebelumnya yaitu apakah konsep followership tersebut memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior dari karyawan di Indonesia.
Metodologi yang digunakan menggunakan penyebaran kuesioner dengan partisipan penelitian adalah karyawan dari tiga perusahaan yang bergerak untuk mendapatkan laba (for profit) dengan jumlah sebanyak 121 orang.
Hasil yang didapatkan oleh peneliti menunjukkan bahwa konsep followership memiliki pengaruh yang sama terhadap dimensi-dimensi lain yang diujikan dengan hasil penelitian Blanchard et al (2009) kecuali dimensi external job satisfaction, hal ini tidak terlepas dari mayoritas partisipan penelitian yang memiliki etnis suku bangsa jawa. Salah satu kesimpulan penting dari penelitian ini adalah karyawan di Indonesia, terutama yang memiliki etnis suku bangsa jawa, memiliki sebuah konsep external job satisfaction yang berbeda dengan partisipan dari Amerika dan oleh karena itulah perlu dilakukan studi yang lebih mendalam mengenai perbedaan karakteristik ini.

This study is designed to further continue the study of followership . Using previous study as a base, this study plan to test the hipothesis that has been established about the concept of followership in Indonesia with the addition of OCB as a dependent variable. The concept of followership is developed as an addition to the concept of leadership to better understand the reason behind organizational success.
This study uses questionnaire as a mean to get the data required from three different company with 121 employee as respondent. Active engagement have this score toward other variables (β=0.493, sig=0.003; β=0.189, sig=0.685; β=0.275, sig=0.075; β=0.42, sig=0.369; β=0.113, sig=0.79). Independent critical thinking have this score toward other variables (β=-0.309, sig=0.563; β=0.038, sig=0.943; β=-0.544, sig=0.264). Interaction between active engagement with independent critical thinking have this score toward other variables (β=-0.336, sig=0.039; β=0.436, sig=0.608; β=0.158, sig=0.304; β=-0.047, sig=0.956; β=0.839, sig=0.279).
The result shows that the concept of followership have a relationship with all dimensions of variables except of the external job satisfaction.It seems that ethnic background has different influence to employee's concept of satisfaction because the majority of respondent is known to be of Javanese ethnicity. One of the major conclusions in this paper suggest that Indonesian employee have a different concept about satisfaction due to their ethnic characteristics and this opens the door to the next study about followership and ethnicity in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gede Oka Utama
"Saat ini, anggota polisi membutuhkan pendidikan tinggi, mobilitas tinggi untuk memaksimalkan pekerjaan mereka, namun lingkungan eksternal yang dihadapi oleh anggota polisi juga telah berkembang lebih kompleks dan dinamis. Perubahan lingkungan dari organisasi kepolisian tentunya menuntut anggota kepolisian untuk memiliki cara dan pola pikir baru dalam bekerja sehingga komitmen semua anggota kepolisian untuk melakukan perubahan sesuai dengan nilai-nilai peradaban masyarakat. Setiap organisasi membutuhkan komitmen dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Semakin tinggi kepuasan kerja, semakin tinggi komitmen karier. Terkait masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei dan studi literatur untuk mendukung hipotesisnya dan menggunakan teori Denison (2000) sebagai dimensi untuk menggambarkan temuan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja sebagai variabel kuat yang memberikan pengaruh terhadap komitmen anggota, di sisi lain, kepemimpinan memberikan pengaruh langsung terhadap komitmen, sedangkan budaya organisasi sebagai alat untuk komitmen memberikan pengaruh lebih dari keduanya, kepemimpinan dan kepuasan kerja.

Nowadays, police members need high education, high mobility to maximize their work, however, the external environment faced by members of the police has also developed more complex and dynamic. The environmental change of the police organization certainly requires members of the police to have new ways and mindset of working so that the commitment of all members of the police to make changes in accordance with the values of community civilization. Every organization needs a commitment from organizational members to achieve organizational goals. The higher job satisfaction the higher career's commitment. Regarding to the problem, the purpose of this research is to examines the influence of organizational culture, job satisfaction, and leadership on organizational commitment. This quantitative study uses survey methode and literature studies to support its hyphotesis and uses Denison (2000) theory as its dimention to describe the field finding. The results shows that job satisfaction as a powerful variabel that gives effect to member's commitment, on the other hand, leadership gives direct influence to the commitment, while, organizational culture as a tool to the commitment gives more influence than both, leadership and job satisfaction."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pangestuningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh etika kerja Islami pada perilaku kewarganegaraan organisasi yang dimediasi oleh keterikatan karyawan dan komitmen organisasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sebanyak 355 responden berpartisipasi mengisi self report questionnaire yang digunakan untuk mengambil data, namun hanya 341 responden yang lolos screening. Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat pengaruh etika kerja Islami terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi yang dimediasi oleh keterikatan karyawan dan komitmen organisasi. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teknik Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika kerja Islami memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi, etika kerja Islami memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keterikatan karyawan, keterikatan karyawan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi, etika kerja islami memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap komitmen organisasi, dan komitmen organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Variabel keterikatan karyawan memediasi etika kerja Islami terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi, sedangkan variabel komitmen organisasi tidak memediasi etika kerja Islami terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Penelitian ini berkontribusi secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini berkontribusi menambah khasanah teoritis yang berkaitan dengan pengaruh etika kerja Islami terhadap organizational outcome berupa perilaku kewarganegaraan organisasi dengan memperhatikan peran mediasi dari keterikatan karyawan dan komitmen organisasi. Secara praktis penelitian ini memberikan masukan kepada manajemen organisasi.

This study aims to investigate the effect of Islamic work ethics on organizational citizenship behavior that is mediated by employee engagement and organizational commitment. This research is a quantitative study, 355 respondents participated in filling out the self report questionnaire used to collect data, but only 341 respondents passed the screening. This research is important to do to see the effect of Islamic work ethics on organizational citizenship behavior that is mediated by employee engagement and organizational commitment. The data obtained were then processed using the Structural Equation Model (SEM) technique. The results showed that Islamic work ethics has a significant positive effect on organizational citizenship behavior, Islamic work ethics has a significant positive effect on employee engagement, employee engagement has a significant positive effect on organizational citizenship behavior, and Islamic work ethics has a significant positive effect on employee engagement. Organizational commitment, and organizational commitment have a significant positive effect on organizational citizenship behavior. The employee engagement variable mediates Islamic work ethics on organizational citizenship behavior, while the organizational commitment variable does not mediate Islamic work ethics on organizational citizenship behavior. This research contributed theoretically and practically. Theoretically, this research contributes to adding theoretical knowledge related to the influence of Islamic work ethics on organizational outcomes in the form of organizational citizenship behavior by paying attention to the mediating role of employee engagement and organizational commitment. Practically this research provides insight into organizational management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Any Widyastuti
"Pelayanan kesehatan yang bermutu saat ini sudah menjadi tuntutan semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna jasa, dengan bertambahnya golongan masyarakat yang mampu, berpendidikan, dan menguasai informasi, masalah mutu pelayanan menjadi tuntutan mutlak. Adapun faktor yang dominan yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah sumber daya manusia. Perawat merupakan ujung tombak baik-tidaknya pelayanan kesehatan yang diberikan karena selama 24 jam perawat selalu berinteraksi dengan pasien. Keluhan (complain) dari pelanggan merupakan indikator dari kurangnya kualitas pelayanan yang diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan organizational citizenship behavior (OCB) terhadap kuaitas layanan perawat di RSUD dr. H Abdul Moloek Provinsi Lampung. Metode penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional melalui analisis SEM-PLS. Populasinya adalah seluruh tenaga perawat yang bekerja di RSUD dr.H Abdul Moloek sebanyak 555 orang. Sampel pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di bagian rawat inap sebanyak 90 orang (rule of thumb).
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh langsung antara kepuasan kerja terhadap kualitas layanan perawat sebesar 11,46%, ada pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap kualitas layanan perawat sebesar 38,09%, ada pengaruh langsung antara OCB terhadap kualitas layanan perawat sebesar 30,46%, ada pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap OCB sebesar 61,34%, ada pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 57,6%, dan pengaruh kepuasan kerja terhadap OCB adalah bersifat tidak langsung, yaitu melalui mediasi komitmen organisasi yaitu sebesar 17,65%.
Penulis menyarankan agar pihak manajemen rumah sakit selalu menjaga serta meningkatkan komitmen organisasi perawat yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kualitas layanan, selain itu perlu memperhatikan perilaku OCB pada perawat sehingga diharapkan perilaku ini dapat menjadi suatu budaya organisasi yang akan berdampak positif bagi mutu pelayanan di RSUD dr.H Abdul Moloek Provinsi Lampung.

Quality of health service is becoming the demands of all parties, including public as service users. Because of increasing number of rich people, and educated people, health service quality become an absolute requirement. The dominant factor affecting the quality of health care in hospitals is human resources. Nurses determine the quality of health services, for 24 hours a nurse always interacts with the patient. Complaint from customers is an indicator of the lack of quality of service provided.
The purpose of this research is to know the direct and indirect effect of job satisfaction, organizational commitment, and organizational citizenship behavior of nurses to service quality in hospital of dr. Abdul Moloek in Lampung Province. This study is a quantitative study, using cross sectional design and analyzed using SEM-PLS. The population is all nurses who work in hospitals dr. Abdul Moloek (555 nurses). The sample in this research were 90 nurses working at inpatient charge (Rule of Thumb), taken from population using propotional random sampling.
The result showed there is a direct effect between job satisfaction to service quality : 11,46%, direct effect between organizational commitment to service quality : 38,09%, direct effect between OCB to service quality : 30,46%. direct effect between organizational commitment to OCB : 57,6%, and direct effect between job satifaction to OCB 17,65%.
Suggestions of this study to hospital management is to always keep and increase organizational commitment since it becomes dominant factor to increase service quality, besides that hospital management needs to pay attention to nurses behavior so that OCB as expected behavior can become an organizational culture that will impact the quality of healthcare in dr.H Abdul Moloek?s hospital at Lampung Province.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan
organizational Citizenship Behaviour (OCB), serta dimensi­dimensi apa saja dari keduanya yang
memiliki hubungan.
Data penelitian dikumpulkan dengan metode survei. Alat ukur yang digunakan adalah Skala OCB
yang dikembangkan Podsakoff dan Skala Komitmen Organisasi yang terdiri dari 3 komponen
tersebut merupakan adaptasi dari Organizational Commitmen Scale yang dikembangkan oleh
Mayer dan Allen.
Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan bantuan Program
Statistik SPSS versi 13. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara komitmen
organisasi dengan OCB. Namun demikian diantara dimensi dalam komitmen organisasi maupun
dalam OCB tidak memiliki tingkat korelasi yang sama. Komitmen afektif berkorelasi positif dan
signifikan dengan semua dimensi dalam OCB. Namun komitmen normatif hanya berkolerasi
signifikan dengan altruism, sedangkan komitmen kontinuatif berkolerasi signifikan dengan
conscientiousness, courtesy, civic virtue dan sportsmanship."
300 JIS 2:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annistya Oedaya
"Industri penerbangan tidak lagi dipandang sebagai industri transportasi belaka. Industri ini telah berkembang menjadi bagian dari industri jasa. Dengan demikian, penting bagi perusahaan penerbangan untuk memiliki karyawan dengan pengetahuan merek yang mendalam sesuai untuk memberikan apa yang dijanjikan oleh merek tersebut. Manajemen merek internal akan bertindak sebagai alat bagi perusahaan untuk menginternalisasi nilai-nilai merek dan identitasnya kepada karyawannya. Manifestasi nilai-nilai dan identitas merek yang berakar dalam adalah karyawan yang mewarisi perilaku kewarganegaraan organisasi. Dalam studi ini, kita akan melihat variabel mana dalam konstruk manajemen merek internal yang memiliki pengaruh terbesar pada setiap dimensi perilaku kewarganegaraan organisasi, yang dimediasi oleh identifikasi organisasi dan keterlibatan kerja. Penelitian ini dilakukan di kantor pusat PT Garuda Indonesia Tbk dengan jumlah 319 karyawan tetap sebagai responden. Metode utama pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pemodelan persamaan struktural menggunakan perangkat lunak LISREL 8.80. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara empat variabel yang membangun manajemen merek internal, kepemimpinan berorientasi merek pada level mikro memiliki pengaruh tertinggi pada perilaku kewarganegaraan organisasi terhadap organisasi dan individu. Juga ditemukan bahwa identifikasi organisasi secara parsial memediasi pengaruh komunikasi merek internal, sumber daya manusia yang berpusat pada merek, kepemimpinan berorientasi merek mikro dan kepemimpinan berorientasi merek makro terhadap keterlibatan kerja. Sedangkan keterlibatan kerja sepenuhnya memediasi pengaruh identifikasi organisasi pada perilaku kewargaan organisasi individu. Penelitian ini akan memperkaya penelitian akademik dalam manajemen merek internal khususnya dalam industri penerbangan.

Airline industry is no longer seen as a mere transportation industry. It has evolved into part of service industry. Thus, it is important for airline company to have employees with deep brand knowledge accordingly to deliver what was promised by the brand. Internal brand management will act as the tool for company to internalize its brand values and identity to its employees. The manifestation of deeply rooted brand values and identity is employees which inherit organizational citizenship behavior. In this study, we would see which variables in the internal brand management construct that have the biggest influence on each dimension of organizational citizenship behavior, mediated by organizational identification and work engagement. This research was conducted at the head office of PT Garuda Indonesia Tbk with total of 319 permanent employees as the respondents. The primary method of data collection was done through a survey using questionnaire. The data obtained were analyzed using structural equation modeling using LISREL 8.80 software. The result showed that among four variables that construct internal brand management, micro level of brand-oriented leadership had the highest influence on both organizational citizenship behavior towards organization and individual. It also found that organizational identification partially mediated the influenced of internal brand communication, brand-centered human resources, micro brand-oriented leadership and macro brand-oriented leadership on work engagement. While work engagement fully mediated the influence of organizational identification on organizational citizenship behavior individual. This research would enrich the academic research in internal brand management specifically in airline industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>