Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87909 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Jeihan Farensyah
"Tulisan ini membahas praktik collaborationnisme yang terjadi di Prancis pada Perang Dunia II. Praktik tersebut dijalankan oleh kelompok-kelompok Prancis yang bekerja sama dengan Nazi Jerman pada periode Occupation 1940-1944. Tujuannya adalah untuk melihat sejarah pembentukan, aktor, dan kiprahnya. Metode yang dipakai adalah kualitatif melalui pemaparan deskriptif dengan menggunakan data-data kepustakaan. Penelitian menunjukkan bahwa collaborationnisme dilakukan dalam dua tingkat : politik dan militer. Politik kolaborasi dilakukan oleh para tokoh berhaluan kiri, namun selama Perang Dunia II berlangsung, mereka bergeser ke kanan ekstrem. Selain itu ditemukan pula bahwa mereka tidak bersandar sepenuhnya pada gagasan rasis dan antisemitis, sebagaimana hal tersebut menjadi haluan yang digariskan Nazi Jerman. Pada praktiknya mereka menjadikan gagasan antikapitalis dan antikomunis sebagai titik temu dan mendukung antisemitisme untuk meraup dukungan. Gagasan dan ambisi pribadi juga merupakan faktor pendorong pergeseran haluan tersebut.

This paper discusses collaborative practices that occurred in France during World War II. Those practices were carried out by French groups working alongside Nazi Germany in the Occupation period of 1940-1944. The focus is to describe the foundation, actors, and their involvement. The method used is qualitative with descriptive elaboration using bibliographical sources. The study shows that collaborationnisme is practiced within two levels : political and military. The politics of collaboration was carried out by left-leaning figures, but during World War II, they shifted to the extreme right. It also is found that they did not rely entirely on racist and antisemitic ideas, as this became the direction outlined by Nazi Germany. In practice, they make anticapitalist and anticommunist ideas a meeting point and support antisemitism to gain support. Personal ideas and ambitions are also factors driving this turnaround."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Jandrio
"Artikel ini bertujuan untuk merekonstruksi pertempuran Kursk sebagai titik balik Perang Dunia II di front timur. Sumber diperoleh dari beberapa surat perintah pertempuran yang diambil dari arsip Uni Soviet dan buku-buku sejarah. Artikel ini menggunakan metode sejarah untuk menjelaskan unsur kekuatan pasukan Uni Soviet, kepemimpinan dan strategi mereka dalam pertempuran melawan pasukan Jerman. Artikel ini menyimpulkan bahwa dengan kekuatan pasukan Uni Soviet yang besar dan kepemimpinan yang baik, pasukan Uni Soviet mampu bertahan dan menyerang balik pasukan Jerman dalam pertempuran Kursk.

This article aimed to reconstruct the battle of the Kursk as a turning point of World War II on the eastern front. Sources obtained fromsome of the order of battles taken from Soviet Union`s archives and some history books.  This article uses historical methodology to explain the element of Soviet Union`s forces, leaderships and their strategy in the fight against German forces. This article concludes that the massive forces of the Soviet Union and good leaderships are able to defend and counter-attack the German Forces on the eastern front."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ainul Qalbi
"Perang selama ini dalam pemikiran masyarakat awam dikenal sebagai suatu peristiwa yang memilukan, tidak adil, dan sebagai sebuah tragedi kemanusiaan. Namun, perang sebenarnya dapat menjadi suatu peristiwa yang adil. Dalam upaya mencapai keadilan tersebut, Agustinus mencetuskan sebuah teori yang mengatur apa saja yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan oleh pihak-pihak yang berperang, yang dikenal sebagai Just War Theory. Ada pun teori ini dikembangkan lebih lanjut oleh Michael Walzer pada abad 20. Just War Theory yang dikembangkan oleh Walzer ini menjadi alat analisis yang akan penulis pergunakan untuk membuktikan pelaksanaan Perang Dunia II di Eropa sebagai sebuah perang yang adil.

War is commonly known as an event that only brings misery, injustice, and a tragedy of humanity. But, war actually can become an event which is just. In order to make war as a just war, Augustine arranged some theories that can make a war become a just war, which is known as “Just War Theory”. In the 20th century, Michael Walzer has successfully developed the just war theory into a whole new level. In my opinion, this theory can become an instrument to prove that there are justice that contained in World War II in European Region, and this war is a just war that happened in the 20th century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Asmarany
"Penulisan ini membahas mengenai depopulasi yang terjadi selama perang dunia II dikatkan dengan semakin setaranya pekerja perempuan di Uni Soviet termasuk para perempuan yang berprofesi sebagai intelijen. Setelah pendeskripsian mengenai keterliabatan Uni Soviet dalam perang dunia II, perempuan di masa pemerintahan Stalin, Pertahanan Uni Soviet, hingga kontribusi perempuan dalam pertahanan Uni Soviet, kemudian data tersebut akan dianalisis melalui sudut pandang Feminisme Marxis, Kesetaraan Gender, dan sistem patriarki. Berdasarkan hasil analisis kesetaraan perempuan di Uni Soviet dalam bidang Intelijen merupakan hasil dari depopulasi dari perang dunia II yang memberikan kesempatan bagi perempuan seluas-luasnya untuk mendapatkan pekerjaan.

This thesis discusses about depopulation during the World War II, linked toward the equality of Soviet women worker included a women whose work as a spy. After describing the involvement of Soviet Union in World War II, women during the Stalin's regime, Soviet Union's defense and women's contribution on Soviet Defense , this thesis is analyzed by theory of Marxist Feminism, gender equality, and patriarch. Based on the analysis, women's equality in Soviet Union especially in intelligence service area was formed by the depopulation during the world war II which has give a chance for women to work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S66778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Affan Taufiqulhakim Johardian
"Representasi hegemoni dominasi kekuatan Inggris pada perang dunia kedua dapat direpresentasikan melalui teks-teks budaya populer seperti film perang Hollywood, Dunkirk (2017). Membahas film Dunkirk (2017) dengan buku yang berjudul Film as Social Practice oleh Graemer Turner dan buku Film Art Textual film analysis oleh David Bordwell dan Kristin Thompson sebagai kerangka pada penelitian ini, esai ini membuktikan bahwa ada beberapa pesan-pesan ideologi tertentu sebagaimana film tersebut memperlihatkan bendera Inggris dan Insignia sebagai lambang nasional dari tantara Inggris, bagaimana film tersebut menunjukkan superioritas tantara Inggris melebihi tantara Perancis, dan bagaimana representasi ambiguitas antara hirarki tentara Inggris dihasilkan dalam film ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa memori Dunkirk digambarkan sebagai serangkaian aksi heroik pada layar lebar dan secara implisit mengabadikan supremasi dari kekuatan Inggris melalui elemen-elemen sinematografi pada Dunkirk (2017). Selain itu, dengan memasukkan kepercayaan ideologi berupa hegemoni kekuatan Inggris ke dalam budaya populer, Christopher Nolan bermaksud untuk menampilkan sejarah dari peristiwa Dunkirk menurut versi negaranya.

The representation of Hegemony of British power domination in World War II can be
represented through popular culture texts such as Hollywood war movies, Dunkirk (2017).
Examining Dunkirk (2017) with Graeme Turners book titled Film as Social Practice and
David Bordwell and Kristin Thompson books Film Art textual film analysis as the
frameworks of this research, this essay argues that there are some particular ideological
messages, such as how the film displays the British flag and insignia as the national symbol of
British army, how it shows British armys superiority over the French soldier, and how the
ambiguity between British soldiers hierarchy representation is generated in the film. This
research shows that the memory of Dunkirk is portrayed as a series of heroic actions on the
screen and implicitly perpetuates the British power supremacy through cinematography
elements in Dunkirk (2017). Moreover, by inserting ideological belief such as hegemony of
British power into popular culture, Christopher Nolan intends to show the history of Dunkirk
according to his own countrys version.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bintarti Mayang Sari
"Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan metafora dalam pidato De Gaulle pada tahun 1941. Unit analisis adalah semua ungkapan metaforis dalam pidato pada tanggal 11 November dan 24 Desember 1941. Penulis ini menggunakan pendekatan semantik kognitif, yakni teori metafora konseptual yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson. Melalui analisis data ditemukan delapan kategori metafora dalam pidato De Gaulle yang menunjukkan pesan utama yakni untuk menyemangati rakyat Prancis yang sedang dalam keadaan Perang Dunia II. Penelitian ini juga menunjukkan pandangan hidup De Gaulle yaitu pantang menyerah dan bersemangat cinta pada tanah air yang dapat dicontoh semua orang jika ingin memajukan bangsanya.

This thesis is to describe metaphors in De Gaulle’s speeches in 1941. The analysis units are all metaphorical expressions in the speeches on November 11 and December 24, 1941. I use cognitive semantic approach, which is Lakoff and Johnson's conceptual metaphor theory. This research found eight metaphorical concepts in the speeches that show De Gaulle's main message: to motivate French people in the middle of World War II. This study shows also an illustration of his values of life as an individual and as a state leader, namely resistance and patriotism which can be followed by people who want to advance their country’s welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fahmi Des Chandra
"Penilitian ini membahas tentanp propaganda yang dilakukan oleh Jepang melalui media kepada masyarakatnya sendiri. Perang Dunia Kedua adalah perang terdahsyat sepanjang sejarah modern. Perang tersebut lebih mematikan dari Perang Dunia Pertama karena melibatkan banyak warga sipil yang menjadi korban. Perang, tidak dapat dijauhkan dari propaganda. Propaganda adalah sebuah cara untuk memanipulasi fakta agar menimbulkan sebuah reaksi dari penerimanya untuk melakukan apa yang propagandis inginkan. Penerima dari propaganda tersebut biasanya adalah masyarakat luas. Karena propaganda memengaruhi banyak orang, propaganda dibutuhkan untuk memulai, melangsungkan, maupun mengakhiri perang. Selaras dengan hal tersebut, media cetak sebagai media informasi dan penyebaran juga tidak terlepas dari propaganda. Di Jepang, media cetak berpengaruh membentuk pandangan masyarakat Jepang terhadap perang pada masa Perang Dunia Kedua.
skripsi ini bertujuan menjelaskan tentang bagaimana media cetak mempengaruhi pandangan masyarakat Jepang pada masa Perang Dunia Kedua dan pada masa kapitulasi dengan menggunakan teori sejarah yaitu heuristik, verifikasi, eksplanasi dan historiografi. Dari pembahasan tentang propaganda dan media cetak di dalam skripsi ini, akan didapatkan sebuah kesimpulan bahwa propaganda di Jepang pada masa PD II dan masa kapitulasi mengalami perubahan-perubahan, dan media cetaknya pun ikut berubah, baik dari segi penyajian informasi, penggunaan kata, maupun teknik propaganda yang digunakan.

This research discusses the propaganda carried out by the Japanese through the media to its own people. The Second World War was the most devastating war in modern history. The war was more deadly than the First World War because it involved many civilians. War, can not be kept away from propaganda. Propaganda is a way of manipulating facts in order to generate a reaction from the recipient to do what the propagandist wants. The recipients of the propaganda are usually the wider community. Because propaganda affects many people, propaganda is needed to start, establish, or end the war. In harmony with this, the print media as a medium of information and dissemination is also inseparable from the propaganda. In Japan, print media shaped the Japanese society 39 s view of war in the Second World War.
This thesis aims to explain how the print media influenced the views of Japanese society during World War II and during the capitulation period with history research method, that is heuristic, verification, explanation, and historiography. From the discussion of propaganda and print media in this thesis, we can conclude that propaganda in Japan during World War II and capitulation period experienced changes, and the print media also changed, both in terms of information presentation, word usage, and technique propaganda used.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervin Suryaningsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas negosiasi identitas tokoh perempuan di tengah keberagaman
masyarakat London pasca Perang Dunia II dalam novel White Teeth karya Zadie
Smith. Penelitian ini difokuskan pada pengalaman Irie Jones, seorang keturunan
ras campur Inggris-Jamaika terkait dengan masalah perbedaan dan negosiasi
identitas. Kajian feminis multikultural yang didasarkan pada pemikiran Audre
Lorde dan feminis kulit hitam digunakan untuk mengungkapkan masalah
perbedaan yang dialami Irie di masyarakat. Selain itu, teori gender dan nation di
aplikasikan untuk dapat menunjukkan bagaimana posisi tokoh dan diposisikan di
masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa Irie menghadapi masalah
perbedaan ras, jenis kelamin, kelas dan usia terkait dengan masalah posisi tokoh
sebagai liyan atau orang asing. Bertolak dari masalah perbedaan tersebut, Irie
termotivasi untuk dapat menunjukkan identitasnya. Sejalur dengan pemikiran
Lorde yang mengungkapkan bahwa perbedaan harus dikenali dan dinegosiasikan
untuk menunjukkan identitas dengan mengintegrasikan semua yang ada dalam
diri, teori identitas Hall yang mengungkapkan bahwa identitas tidak terlepas dari
masa lalu dan masa kini digunakan untuk mengungkapkan identitas Irie. Hasil
analisis menunjukkan bahwa Irie dapat bernegosiasi dengan masa lalu dan masa
kini untuk dapat menunjukkan identitasnya di tengah masyarakat London yang
beragam.

ABSTRACT
This thesis analyses the female character identity negotiation in London after the
World War II in Zadie Smith?s White Teeth. The focus of the study is the
experience of Irie Jones as a mixed-race young woman that is considered as
Black. Multicultural feminist perspectives, especially Lorde and black feminist
thoughts, are used to reveal the differences faced by Irie. Besides, the theory of
gender and nation is used discussing about position and positioning. The result
shows that Irie faces various differences including, race, sex, class and age that
are interlocking. She is also positioned as the other and stranger.Those motivate
her in searching identity. Hall?s theory of identity about being and becoming is in
line with Lorde?s notion that the differences should be recognized and negotiated
by integrating all part of the self, are used to reveal Irie?s identity. The final result
shows that Irie negotiates her past and present in order to show her identity in
heterogeneous London society."
2012
T30940
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>