Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khana Salsabilla Wiguna
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam upacara Nebus Kembar Mayang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasikan makna yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang ini. Masalah dilakukannya penelitian Upacara Nebus Kembar Mayang ini pertama karena kurangnya pengetahuan masyarakat sehingga upacara ini semakin dilupakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Kedua, Upacara Nebus Kembar Mayang memiliki fungsi dan peran yang penting dari keseluruhan rangkaian perkawinan adat Jawa; meskipun untuk memahaminya diperlukan kajian simbolisasi terhadap keseluruhan aspek yang terdapat dalam Upacara tersebut. Penelitian ini menggunakan teori orientasi nilai budaya Kluchkon tahun 1994 dan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna simbolik yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang berdasakan simulasi peragaan dan aspek-aspek kebendaan yang disimbolkan dalam upacara tersebut adalah sebuah pengharapan orangtua dalam konteks religius agar calon pengantin wanita dalam hal ini anak perempuannya yang akan menikah mendapatkan kehidupan yang langgeng dan kehidupan yang bahagia.

ABSTRACT
The research is to examine the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony. The aims of research is to inform the symbolic meaning contained on the ceremony. The problem of research are; first, the lack of the acknowledge of this ceremony that made it forgotten, especially by those who live out of Java. Second, Nebus Kembar Mayang ceremony has important fuction and role as a part of all series in Javanese wedding tradition, though its is needed to do further study from whole aspects on the ceremony to comprehend it. The result of research is to show that the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony, based on simulation role and material aspects that symbolized on the ceremony is the parents expectance in terms of religion for the bride-to-be to find lasting life, happily everafter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tusani Nurul Yanastuti
"Skripsi ini membahas mengenai makna simbolik serta aspek-aspek religi yang terkandung dalam upacara nebus kembar mayang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif, dengan menggunakan teori interpretasi (Jan van Luxemburg), pengetahuan sistem kode bahasa, sastra, dan budaya (A. Teeuw), serta mengaplikasikan konsepsi simbolik (Suwaji Bastomi). Hasil dari penelitian ini, ditemukan sembilan unsur yang mengandung nilai moral dan spiritual religiusitas. Aspek-aspek religiusitas yang terdapat dalam upacara nebus kembar mayang kemudian dianalisis secara deskriptif interpretatif, yaitu aspek laku, sasmita, wahyu, rasa, dan sangkan paraning dumadi. Kelima aspek religi dalam upacara nebus kembar mayang merupakan tahapan untuk mencapai kemanunggalan atau kesempurnaan hidup (kasampurnan dumadi).

The Focus of this study is about the meaning of the symbolic and religious aspects contained in nebus kembar mayang ceremony. This research using interpretative descriptive methods, using the theory of interpretation (Jan van Luxemburg), the knowledge system of code language, literature, and culture (Teeuw), and applying the conception of the symbolic (Suwaji Bastomi). Results from this study, found nine elements that contain a moral and spiritual values of religiosity. Aspects of religiosity inherent in nebus kembar mayang ceremony and then analyzed by descriptive interpretative, is the aspect laku, sasmita, wahyu, rasa, and sangkan paraning dumadi. The fifth aspect of religion in the ceremony nebus kembar mayang is a stage to achieve unity or perfection of life (kasampurnan dumadi)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwanto MS
Surakarta: CV. Cendrawasih , 2000
392.5 SAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas beberapa ajaran, di antaranya: serat kara-kara (h.1), serat kembar mayang (h.2,42), serat paripurna (h.6,105), bojakrama (h.30), serat sasmitaning sarawungan (h.67), dan serat tapabrata (h.81). Namun setiap teks tersebut tidak pernah dibahas hingga selesai, karena banyak di antaranya yang diberi tanda silang dengan pensil dan tinta hitam. Ada pula di antaranya yang disalin ulang di bagian belakang atau merupakan kelanjutan dari teks yang dibahas pada bagian awal. Penulis teks-teks tersebut adalah R. Pujaharja, dikerjakan di Surakarta dengan keterangan sengkala yang berbeda-beda, namun selalu berkisar pada tahun 1926. Karena teks-teks naskah ini kadang-kadang disalin berulang-ulang, dan di san sini dicoret-coret, serta diadakan pembetulan pada tepi setiap teks yang diperbaharui, maka berkesa masih merupakan konsep yang belum seratus persen jadi. Dengan demikian, Pujaharja juga kami anggap sebagai penyalin naskah. Sedikitnya satu di antara teks ini kemudian diterbitkan, yaitu kembar mayang, yang terbit pada tahun 1927. Lihat FSUI/PW.53 tentang serat sasmitaning sarawungan. Karya-karya Pujaharja lainnya yang diterbitkan, antara lain: siswa sogata, bawa raos prakawis perlu-perlu. (Solo: Boekhandel Siem King Wie). Keterangan referensi tentang karya-karya Pujaharja lainnya, lihat FSUI/PW.32."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.29-B 12.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Alvina Desi, Author
"ABSTRAK
Berbagai macam peninggalan budaya yang ada di Indonesia telah menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata budaya yang cukup terkemuka di dunia. DI Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki wisata budaya yang bervariasi. Salah satu wisata budaya tersebut adalah upacara adat. Sayangnya hingga kini promosi yang dilakukan pihak pemerintah atas kegiatan upacara adat belum optimal sehingga pengetahuan wisatawan dunia akan upacara adat masih terbatas. Tugas Karya Akhir ini mencoba memaparkan strategi promosi wisata budaya upacara adat di DI Yogyakarta agar dapat bersaing dengan destinasi wisata budaya lainnya yang ada didunia. Program Promosi percobaan adalah Upacara Labuhan Alit Parangkusumo dengan target khalayak wisatawan mancanegara. Program ini akan berjalan selama 4 bulan dengan anggaran Rp 645.000.000,
ABSTRACT
A variety of cultural heritage in Indonesia has made Indonesia as a famous tourism destination. Special Region of Yogyakarta is a province that has many cultural tourism. One of them is traditional ceremony. Unfortunately, until now the goverment campaign to promote traditional ceremony as a tourism destination is still limited. This campaign tries to explain the promotional strategy of traditional ceremony as a cultural tourism in Special Region of Yogyakarta, in order to compete with other cultural destinations in the world. Study case of this campaign is Ceremony of Labuhan Alit Parangkusumo with foreign tourists as a target audience. The program will run for 4 months with a budget of Rp 645 million, "
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Motinggo Busye
Jakarta: Gunung Agung, 1985
899.221 MOT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kieviet, Joh
Weltevreden: Balai Pustaka, 1929
839.36 KIE kt I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wiroatmodjo
Jakarta: Balai Pustaka, 2000
899.221 WIR a (1);899.221 WIR a (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>