Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahroh Nihayah
"Disertasi ini mengkaji pergeseran diatesis dalam terjemahan teks ilmiah dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Analisis difokuskan pada data berupa 10 artikel dari buku Kongres Studi Belanda di Indonesia tahun 2010 dan 2015. Sejumlah 3.085 klausa dianalisis dengan menggunakan metode campuran sematan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua klausa berpredikat verbal 15,06% klausa berdiatesis agentif bergeser menjadi pasientif dan 13,79% klausa berdiatesis pasientif bergeser menjadi agentif. Pergeseran diatesis terkait tataran leksikal, gramatikal, dan tekstual. Pada tataran leksikal, pergeseran diatesis dipicu beberapa hal terkait ciri leksikal predikat, yaitu kelas, unit, valensi, serta kolokasi dan koligasi. Pada tataran gramatikal, pergeseran diatesis disebabkan oleh objek yang dalam bahasa Indonesia tidak dapat dikedepankan serta keterbatasan adverbia relatif. Pada tataran tekstual pergeseran diatesis pada umumnya disebabkan oleh pemertahanan urutan kata yang berkaitan erat dengan alur informasi. Pergeseran diatesis menyebabkan pergeseran nuansa makna, tetapi tidak menyebabkan pergeseran makna inti. Kesepadanan terjemahan teks ilmiah yang pada umumnya diterjemahkan dengan metode komunikatif merupakan sebuah kontinum. Makna tekstual lebih dipertahankan dari makna gramatikal. Diatesis bergeser sebagai akibat upaya pemerolehan kesepadanan tekstual.

This dissertation discusses voice shift in translation of academic texts from Dutch to Indonesian. The analysis focuses on 10 articles taken from proceedings of Dutch Study Congresses in Indonesia published in 2010 and 2015. A total number of 3,085 clauses were analyzed by using mixed-method. The result shows that of all clauses with verbal predicates nearly 15.06% of all clauses with agentive voice shifts to patientive, and 14.8% of all clauses with patientive voice shifts to agentive. The causes of voice shift are related to lexical, grammatical, and textual level. On the lexical level, voice shift is affected by lexical features such as class, unit, valence, collocation and colligation as well. On the grammatical level, voice shift is induced by Indonesian that does not have object fronting and has limited relative adverbs. On the textual level, voice shift is mostly triggered by preserving word order that is strongly related to information flow. Voice shift leads to shift nuances of meaning, but not the core meaning. The translation equivalence of academic texts which are generally translated by using communicative method is a continuum. Textual meaning is preserved. Thus, voice shift is caused by the effort to obtain a textual equivalence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2645
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryanto
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985
404 SUD l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Miranda
"Penerjemahan merupakan kegiatan mengubah sebuah pesan dari satu bahasa ke bahasa lain. Penerjemahan harus dilakukan dengan cara mencari kata yang setara dalam kedua bahasa secara tepat. Namun, setiap bahasa mempunyai struktur yang berbeda. Terlebih lagi, setiap negara mempunyai budaya tersendiri yang mempengaruhi pembentukan makna kosakata. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi kesepadanan sebuah kata dalam dua bahasa. Oleh karena itu, kesalahan dalam penerjemahan dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penerjemahan teks bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah teks sumber dan teks sasaran yang terdapat pada buku Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia 3. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana kesalahan penerjemahan pada sumber data diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif dan kualitatif, dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan 62 kesalahan pada sumber data yang diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) jenis kesalahan. Kesalahan pemilihan padanan kata 10 data (16%), kesalahan struktur bahasa sasaran 18 data (29%) dan kesalahan penyampaian pesan teks sumber 34 data (55%). Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa kesalahan penyampaian pesan teks sumber adalah kesalahan yang paling dominan.

Translation is the process of converting text from language to language. It searches for corresponding words from one language to another, as accurately as possible in order to reduce language barrier. However, each language has a different structure. Each country has its own culture that influences the formation of vocabulary meaning. Cultural influences can also affect the agreement of a word in two different languages. Therefore, in performing translations, errors are likely to happen. This study aims to analyze the mistranslation of cultural texts from Korean into Indonesian. The data sources studied are cultural texts and translations in Bahasa Korea Terpadu 3 textbook. The main focus of this research are the kind of Korean to Indonesian translation errors found in the textbook. This study uses two approaches: the quantitative and the qualitative approach. After further investgation, there were a total of 62 errors found in the textbook. Based on the error type, it was found that there were 3 types of errors, i.e., word selection error 10 data (16%), target language (TL) structure error 18 data (29%), and source text’s (TL) message transfer error 34 data (55%).  From the findings, it can be concluded that the source text’s message transfer error is the dominant error."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoses Antonius A.
"Proses peminjaman tidak terpaku pada bentuk kata yang harus mirip dengan bentuk aslinya. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa banyak kata yang digunakan setiap hari merupakan basil dari peminjaman dari bahasa lain. Selain peminjaman kata-kata tunggal, ternyata ada juga bentuk peminjaman dari kata-kata majemuk. Peminjaman tersebut berbentuk pinjam terjemah, contohnya kata luar negeri dan dalam negeri yang berasal dari kata binnenland dan buitenland; pinjam campur, contohnya kata air ledeng yang berasal dari kata waterleiding; dan pinjam ubah, contohnya pispot yang berasal dari kata piespot.
Dengan bentuk peminjaman tersebut, kata-kata tersebut disesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Hasilnya ada yang tetap berbentuk sebagai kata majemuk atau menjadi satu kata tunggal saja. Bila hasilnya merupakan kata majemuk, pembentuk kata tersebut dapat berupa kata pinjaman juga atau hanya basil penerjemahan biasa. Kesulitannya adalah untuk menentukan bahwa kata-kata tersebut merupakan basil peminjaman karena mungkin memang sudah ada sejak dulu dala bahasa Indonesia dan mungkin terdapat juga dalam bahasa lain selain dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dengan frekuensi pemakaian kata-kata tersebut yang sangat tinggi, sehingga sudah dianggap kata-kata asli, misalnya kata kepala sekolah berasal dari kata hoofdschool yang merupakan bentuk pinjam terjemah, begitu juga uang sekolah atau whoa/geld.
Dalam skripsi saya ini saya menganalisis perubahan dan penyesuaian yang ada dalam peminjaman kata-kata majemuk bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Skripsi ini saya bagi dalam empat bab, yaitu Bab I berisi pendahuluan; Bab II berisi kerangka teori, secara semantis dan fonologis, serta sosiolinguistik; Bab III berisi analisis kata-kata bahasa Indonesia basil peminjaman dari kata-kata majemuk bahasa Belanda dilihat secara fonoIogis dan semantis; serta Bab IV berisi kesimpulan dari analisis sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S15834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam karya tulis ilmiah harus mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Tujuan dalam penulisan ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri bahasa ilmiah dalam karya tulis ilmiah, khususnya artikel ilmiah, serta melihat implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah. Analisis penggunaan tata bahasa dalam artikel ilmiah pada tulisan ini dilakukan dengan analisis pustaka. Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah, digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan Kmus Besar Bahasa Indonesia. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam artikel ilmiah, masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia."
020 VIS 12:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tarsisius Afirman
"Penelitian ini merupakan sebuah kajian dalam bidang historis komparatif terhadap dialek-dialek bahasa Manggarai. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan korespondensi bunyi dialek-dialek bahasa Manggarai dan membandingkan korespondensikorespondensi bunyi tersebut dengan korespondensi bunyi beberapa bahasa N usantara lainnya sehingga dapat ditemukan kekhasan korespondensi-korespondensi bunyi dialekdialek bahasa Manggarai tersebut. Penelitian ini menggunakan data dari 200 kosa kata dasar Swadesh yang direvisi oleh R.A. Blast. Sementara dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode komparatif, yaitu membandingkan bunyi-bunyi antardialek sehingga ditemukan korespondensi bunyi antardialek tersebut.
Dari penelitian ini diperoleh basil bahwa sejauh ini dialek-dialek bahasa Manggarai memiliki tujuh belas perangkat korespondensi bunyi. Adapun ketujuh belas perangkat korespondensi bunyi tersebut adalah Is-hl, le-sl, Igh-hl, 1a-il, /a-al, /g-ghl, Ik-tl, Ik-ll, Is-p1, Is-h-rl, /p-b/, lnd-dl, Ind-n1, Irl-nl, 10-ml, 10-kl, dan 10-TV. Dari ketujuh bolas korespondensi itu, hanya lima perangkat korespondensi bunyi yang ditunjang oleh sejumlah rekurensi. Ada pun kelima perangkat korespondensi bunyi tersebut adalah Is-h1=8,5%, Ic-s1=10,5%, /h-ghl=6%, In-r11=15%, dan 17-i1=5,5%. Berdasarkan lima perangkat korespondensi bunyi itu, kits dapat menyimpulkan bahwa korespondensi-korespondensi bunyi bahasa Manggarai terjadi secara `teratur' dan berulang kaii bila dibandingkan dengan beberapa korespondensi bunyi bahasa Nusantara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S11075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Adiyanti
"Dubbelop adalah istilah dalam bahasa Belanda yang dapat diterjemahkan sebagai: pendobelan/pengulangan. Yang dimaksud di sini adalah pengulangan pemakaian kata dalam suatu kalimat, baik pengulangan yang eksplisit maupun yang implifsit. dapat berjalan dengan lancar.
Pengulangan ini sering terjadi, tapi bila pengulangan terjadi pada teks tertulis, hampir dapat dipastikan bahwa pengulangan tersebut dimaksudkan untuk tujuan tertentu, yaitu untuk memberikan penekanan anti dapat berjalan dengan lancar.
Dalam skripsi ini, penelitian dilakukan terhadap teks-teks tertulis yang mengandung pengulangan, dan yang akan diteliti adalah apa unsur pembentuk pengulangan serta bentuk pemuncu_lannya, pada jenis bacaan apa pengulangan lebih banyak terjadi serta fungsi dari pengulangan itu sendiri dalam suatu kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Miftah Fariz Firdaus
"ABSTRAK
Bahasa tidak selalu tentang yang tertulis, namun juga di dalam pembicaraan. Komunikasi secara lisan antara manusia dengan manusia lainnya tidak terlepas dari pengartian makna yang terikat dengan kontekstual atau yang disebut dengan pragmatik. Di dalamnya terdapat prinsip kerjasama dan prinsip kesantunan. Menurut Leech, prinsip kesantunan dijabarkan ke dalam beberapa maksim, seperti maksim kebijaksanaan tact maxim , maksim kemurahan generosity maxim , maksim penerimaan approbation maxim , maksim kerendahhatian modesty maxim , maksim kecocokan agreement maxim , dan maksim kesimpatian sympathy maxim . Prinsip ini berhubungan dengan penutur dan lawan tutur, serta maksim-maksim tersebut ada, supaya pengungkapan keyakinannya secara tidak sopan atau tidak santun dapat dihindari. Dalam dialog-dialog di dalam kedua cerita pendek tersebut ?????? ?????/Staryj Povar Dan ????/Sneg Karya Konstantin Paustovskiy ditemukan kesantunan antara penutur dan lawan tutur, serta ditemukan salah satu penyimpangan maksim berdasarkan prinsip kesantunan Leech.

ABSTRACT
Language is not always about the written, but also in the conversation. Oral communication between humans and other human beings is inseparable from the meaning of contextual or so called pragmatic meaning. In it is the principle of cooperation and the principle of politeness. According to Leech, the principle of politeness is translated into several maxims, such as tact maxim, generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim. This principle relates to speakers and opponents of speech, as well as the maxims present, in order to render their beliefs improperly or politely avoided. In the dialogues in both short stories Konstantin Paustovky rsquo s Staryj Povar and Sneg found compassion between the speaker and the opponent of speech and found one of the maxim deviations based on Leech 39 s politeness principle."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>