Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriah Afriani
"ABSTRAK
Kaki diabetikum merupakan salah satu komplikasi serius yang tanpa disadari oleh penyandang diabetes melitus. Kaki diabetikum disebabkan oleh neuropati dan kelainan vaskular. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang manajemen kaki diabetikum. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan deksriptif analitik dengan potong lintang (cross- sectional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat berusia remaja akhir sebesar 65,2%, mayoritas perawat berjenis kelamin perempuan sebesar 68,5%, perawat dengan tingkat pendidikan diploma 3 keperawatan lebih banyak sebesar 65,2%, perawat dengan masa kerja baru (< 3tahun) sebesar 59,6% dengan mayoritas perawat tidak memiliki pengalaman pelatihan luka sebesar 80,9%. Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan perawat tentang manajemen kaki diabetikum menunjukkan tingkat pengetahuan perawat baik sebesar 56,2%. Hasil ini merekomendasikan perawat diberikan pelatihan terkait manajemen kaki diabetikum untuk meningkatkan pengetahuannya.

ABSTRACT
Diabetic foot is one serious complication that is unnoticed by people with diabetes mellitus. Diabetic foot is caused by neuropathy and vascular abnormalities. The study aims to describe the level of knowledge of nurses about diabetic foot management. This research uses quantitative methods with research design using cross-sectional analytic descriptive. The results showed that the majority of nurses aged late adolescents were 65.2%, the majority of female nurses were 68.5%, nurses with more nursing diploma level 3 were 65.2%, nurses with new years of service (<3 years) by 59.6% with the majority of nurses not having a wound training experience of 80.9%. The results of the study on the level of knowledge of nurses about diabetic foot management showed that the level of knowledge of good nurses was 56.2%. These results recommend that nurses be given training in diabetic foot management to improve their knowledge."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Darmayanti
"ABSTRAK
Luka kaki diabetik adalah komplikasi diabetes mellitus DM yang dapatmengakibatkan amputasi ekstremitas bawah. Pengetahuan tentang perawatan lukakaki diabetik berkaitan erat dengan keterampilan perawat dalam melakukanperawatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuanperawat tentang perawatan luka kaki diabetik di Kota Depok. Penelitian inimenggunakan consecutive sampling sebanyak 102 responden dari tiga rumah sakittipe C di Kota Depok. Penelitian menggunakan kuesioner Nurses rsquo; KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM-DFU yang terdiri dari 40 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagianbesar 92,2 perawat memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sisanya memilikitingkat pengetahuan cukup. Hasil penelitian merekomendasikan perawat untuksecara aktif mengikuti pelatihan dan mencari informasi mengenai perawatan lukakaki diabetik. Selain itu, institusi layanan keperawatan dapat menyusun kebijakanberkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan perawat.

ABSTRACT
Diabetic foot wound is a complication of diabetes mellitus DM that can causeamputation of lower extremity. Nurses rsquo knowledge about diabetic foot woundcare is related to nurses rsquo wound care practice. This study aimed to identify thelevel of nurses rsquo knowledge regarding diabetic foot wound care in Depok. A totalsample of 102 nurses from three general hospitals of type C were involved byusing consecutive sampling method. Data was collected using Nurses rsquo KnowledgeRegarding Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcer NKPM DFU questionnaire consisting of 40 question items. The result showed that the majorityof participants 92,2 have low level of knowledge regarding diabetic footwound care. This study recommends nurses to apply for wound care training andactively look up latest information about diabetic wound care. It is alsorecommended that the nursing service institutions consider establishing somepolicies in an effort to optimize nurses rsquo knowledge."
2015
S70105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Salah satu komplikasi dari Diabetes Melitus (DM) adalah kaki diabetik (KD). KD disebabkan gabungan dari gangguan vaskular dan non-vaskular. Pada suatu penelitian kohort di Swedia menyatakan bahwa penyembuhan primer, laju amputasi dan mortalitas pada pasien kaki diabetik berhubungan dengan derajat insufisiensi vaskular. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik vaskular pada kasus kaki diabetik secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode penelitian adalah deskriptif analitik. Hasil penelitian didapatkan meningkatnya kasus KD, sesuai dengan meningkatnya insiden pasien DM dimana faktor umur, faktor risiko vaskular (ABI<0,9, pulsasi arteri distal yang lemah) akan mempercepat timbulnya gangguan angiopati dan neuropati. Nilai ABI<0,9, kejadian osteomyelitis, kadar HbA1C>6,5 mg/dL dan neuropati perifer merupakan faktor predisposisi yang independen terhadap tindakan amputasi pada kasus KD (p<0,05). Osteomyelitis merupakan faktor yang paling signifikan (Cox and Snalle R Square=64,3%; OR=0,002).
, One of the complications of Diabetes Mellitus (DM) is Diabetic Foot (DF). It caused by combination of vascular and non vascular factors. Kohort’s study on Sweden declared that primary healing, amputation rate and mortality on DF patient has correlation with vascular insufisiency. Thus research needs to be done to find out the characteristics of vascular disorders on DF case quantitatively and qualitatively. The research results show increasing DF cases appropriate with the increasing incidence of DM patient where are ages, vascular risk (ABI<0,9, diminished of distal artery pulsation) will accelerate angiopaty and neuropaty disorders. ABI<0,9, osteomyelitis, level HbA1C>6,5 mg/dL and peripheral neuropathy are independent factors for amputation on DF case (p<0,05). Osteomyelitis is the most significant factor (Cox and Snalle R Square=64,3%; OR=0,002).
]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Salwa Dilfari
"Penyakit ginjal diabetes merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular dari penyakit diabetes melitus tipe 2 yang umum ditemukan dan bersifat asimtomatik pada tahap awal. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penyakit ginjal diabetes kategori risiko rendah dan sedang dengan profil metabolit pasien diabetes melitus tipe 2 yang mendapatkan terapi metformin-glimepirid. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi potong lintang dengan teknik consecutive sampling di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dan Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang. Sampel darah ujung jari pasien digunakan untuk pengukuran HbA1c, sampel urin digunakan untuk pengukuran UACR (urine albumin creatinine ratio), sampel darah dikumpulkan untuk pengukuran eLFG (estimasi laju filtrasi glomerulus), analisis metabolit dengan LCMS/QTOF, dan data dianalisis dengan MetaboAnalyst 5.0 menggunakan database HMDB, Metlin, PubChem, dan KEGG. Total sebanyak 32 pasien terbagi menjadi dua kelompok yaitu pasien dengan penyakit ginjal diabetes risiko rendah (n=16) dan pasien dengan penyakit ginjal diabetes risiko sedang (n=16). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada karakteristik dasar dan klinis kedua kelompok pasien kecuali jenis kelamin (p=0,013) dan HbA1c (p=0,001). Terdapat 25 metabolit yang memiliki perbedaan bermakna (p value<0.05, VIP score>1, FC>1,2). Metabolit yang teridentifikasi memiliki kemampuan diagnostik yang baik antara dua kelompok pasien (AUC >0,65) yaitu aminoadipic acid, L-proline, L-tryptophan, lysoPC(18:2(9Z,12Z)/0:0), dan cer(d18:1/18:1(9Z)). Metabolit-metabolit tersebut berperan dalam berbagai jalur metabolisme seperti jalur degradasi lysine, metabolisme arginine dan proline, gliserofosfolipid, tryptophan, serta sphingolipid.

Diabetic kidney disease is one of the most common microvascular complications of type 2 diabetes mellitus and is asymptomatic in its early stage . The purpose of this study was to determine the relationship between low and moderate risk categories of diabetic kidney disease and the metabolite profile of type 2 diabetes mellitus patients receiving metformin-glimepiride therapy. This research was conducted using a cross-sectional study design with consecutive sampling method at Pasar Minggu District Health Center and Jati Padang General Hospital. Fingertip blood samples were used for HbA1c measurement, urine samples were used for UACR (urine albumin creatinine ratio) measurement, blood samples were collected for eLFG measurement (estimated glomerular filtration rate), metabolite analysis by LC/MS-QTOF, and data analysis by MetaboAnalyst 5.0 using HMDB, Metlin, Pubchem, and KEGG database. A total of 32 patients were divided into two groups, patients with low risk diabetic kidney disease (n = 16) and patients with moderate risk diabetic kidney disease (n = 16). There were no significant differences in the basic and clinical characteristics of the two groups of patients except for gender (p=0.013) and HbA1c value (p=0.001). There are 25 metabolites that had significant differences ((p value<0.05, VIP score>1, FC>1,2). Metabolites that had good diagnostic performance between the two patient groups (AUC>0,65) are aminoadipic acid, L-proline, L-tryptophan, lysoPC(18:2(9Z,12Z)/0:0), and n-acylsphingosine. These metabolites affecting the degradation pathway of lysine, metabolism of arginine and proline, glycerophospholipids, tryptophan, and sphingolipids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bakti H.
"ABSTRAK
Pendahuluan.. Ulkus kaki diabetes merupakan komplikasi dibetes mellitus tersering mengakibat perawatan lama dan biaya perawatan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi lama perawatan ulkus kaki diabetes.Metode. Evaluasi Kohort retrospektif, subjek penelitian adalah semua penyadang ulkus kaki diabetes yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dirawat pada periode Januari 2015 ndash; April 2016 di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Faktor faktor resiko yang mempengaruhi lama perawatan di analisis dengan uji univariat,bivariat dan multivariate.Hasil penelitian. Terdapat seratus duapuluh subjek pasien ulkus kaki diabetes laki laki = 55,3 dan perempuan = 46,7 dengan rata-rata lama perawatan adalah dua puluh enam hari 2- 87 hari .. Faktor-faktor yang mempunyai hubungan signifikan terhadap lama masa perawatan perderita ulkus diabetes yaitu luas ulkus p = 0,001 , penatalaksanaan p =0,026 ,sepsis p = 0,020 , ketoasidosis p = 0,017 , dan ISPA p = 0,033 .Pada uji multivariate faktor adanya ketoasidosis secara signifikan berhubungan p = 0,000, OR 8,360, IK 95 3,209 - 21,780 dan beresiko delapan kali untuk memperlama pe rawatan penderita ulkus kaki diabetes Kesimpulan. Faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan lamanya masa perawatan ulkus diabetes adalah luas luka,penatalaksanaan,sepsis,ketoasidosis,dan ISPA .Ketoasidosis menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap lama perawatan ulkus diabetes.

ABSTRACT
Back ground. Diabetic foot ulcer is one of the most frequent complication of diabetic mellitus which caused prolonged length of stay and increased hospital cost. The aim of this study is intended to asses many factors that influenced length of stay in hospital.Material and Methods. Cohort retrospective study. The study is subjected to all of diabetic foot ulcer hospitalized patient who fulfilled inclution and exclution criteria , periode from January 2015 until April 2016 in surgical ward of,Cipto Mangunkusumo General Hospital .All risk factors will be evaluated by univariate,bivariate and multivariate analized. Result. There are onehundred and twenty subjects of diabetic foot ulcer male 55,3 and female 46,7 , 64 males 53,33 and 56 females 6,67 . Mean length of stay is twentysix days 2 87 days . The most significant correlation factors that influence length of stay of the diabetic foot ulcer are size of the ulcer p 0,001 , treatment p 0,026 , septic p 0,020 , ketoacidosis p 0,017 and acute respiratory infection p 0,033 with p value 0,05. According to the multivariate study , the most significant correlation factor is ketoasidosis p 0,000, OR 8,360, CI 95 03,209 21,780 , it has eight times risk for prolonged length of stay. Conclution Factors that correlated with prolonged length of stay are size of ulcer, treatment, septic, ketoasidosis and acute respiratory infection. Ketoacidosis is the most significant correlation factor."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Khotimah Jannah
"ABSTRAK
Ulkus kaki diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronis Diabetes Melitus yang biasanya muncul 10 tahun setelah onset Diabetes Melitus. Ulkus kaki diabetikum dapat menimbulkan sensasi nyeri dan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat keparahan ulkus dengan kualitas tidur pada pasien ulkus kaki diabetikum di Rumah Perawatan Luka RUMAT Wilayah Bekasi dan Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan potong lintang Cross-Sectional . Sebanyak 73 pasien ulkus kaki diabetikum dilibatkan dan diwawancarai melalui teknik purposed random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah PSQI Pittsburgh Sleep Quality Index untuk menilai kualitas tidur pasien dan format pengkajian luka Wagner untuk menilai derajat keparahan ulkus pasien. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan ulkus dengan kualitas tidur pada pasien ulkus kaki diabetikum p=0,004; ? ? =0,05. Pasien dengan luka yang lebih parah berisiko 5,2 kali lebih tinggi memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan dengan pasien dengan derajat luka yang lebih ringan 95 CI: 1,783;15,475. Melalui hasil penelitian ini direkomendasikan peningkatan perawatan luka untuk proses penyembuhan yang lebih berkualitas. Hal tersebut untuk mewujudkan kualitas tidur yang lebih baik.

ABSTRACT
Diabetic foot ulcer is one of Diabetes Mellitus chronic complications that occur around 10 years after Diabetes Mellituss onset. Ulcers made sense of pain and discomfort that affecting patient 39s sleep quality. This study identified the relation between ulcers severity with sleep quality among diabetic foot ulcer patients in Clinic of Wound Care RUMAT Bekasi and Jakarta. Design of this study is analytical with cross sectional approach. That are 73 patients with diabetic foot ulcer who participated and interviewed by a purposed random sampling technique. Two kinds or questionnaire are used, namely Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI to assess patient 39 s sleep quality and Wagner 39s Wound Assessment Format to assess patients ulcer severity. The result are analyzed using Chi square test and showed a significant relationship between ulcer severity and sleep quality among diabetic foot ulcer patient rsquo s p 0,004 0,05. Patients with more ulcer severity had 5,2 time more risk to have poor sleep quality than patients with low severity ulcer 95 CI 1.783 15.475. From the results, it is recommended to improve wound care quality. It should be considered for better sleep quality among diabetic patients. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veves, Aristidis, editor
"This book, a distinguished panel of clinicians provides a thorough update of the significant improvements in knowledge surrounding the pathogenesis of diabetic foot problems, as well as the optimal healthcare treatment for this debilitating condition. The authors, many practicing at the famous Joslin-Beth Israel Deaconess Foot Center, again illuminate the successful new multidisciplinary approach now clearly required for the successful treatment of diabetic foot. Drawing on the experiences of diabetologists, podiatrists, vascular surgeons, infectious disease specialists, orthotists, plastic and orthopedic surgeons, this invaluable third edition, so timely given the continued rise of diabetes and its complications, clearly describes established techniques known to be effective. This updated edition blends new knowledge with the time-tested principles of diabetic foot management and will be of significant value to all physicians and researchers with an interest in a state-of-the-art understanding of diabetic foot."
New York: Springer, 2012
e20420799
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Fiolenty B. Marulianna
"Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul pada pasien DM, terutama mereka yang selalu dalam tingkat gula darah yang tinggi dan lama menderita DM lebih dari 10 tahun. Neuropati diabetes ini juga diperberat dengan buruknya perawatan kaki dan aktifitas fisik yang rendah.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kepatuhan pasien neuropati diabetes melakukan perawatan kaki dalam pencegahan ulkus diabetikum. Rancangan penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional . Pemilihan sampel dengan cara purposive sampling dan diteliti pada 100 responden. Uji statistik dengan menggunakan uji T-test dan Chi square. Hasilnya terdapat hubungan yang signifikan nilai dukungan keluarga terhadap kepatuhan perawatan kaki diabetes dengan p-value 0,0005, tidak terdapat hubungan yang signifikan nilai kejelasan informasi terhadap kepatuhan perawatan kaki diabetes dengan p-value 0,160, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita DM dengan nilai kepatuhan dengan p-value 0,292. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melakukan penelitian yang berhubungan dengan kepatuhan perawatan kaki diabetes dengan jumlah sampel yang lebih besar dan meneliti aspek predictor yang lebih bervariasi.

Diabetic neuropathy is a frequent complication in patients with diabetes, especially in patients whose blood sugar level are always high, and have had diabetes for more than 10 years. Diabetic neuropathy can also be exacerbated by poor foot care and low physical activity. The purpose of this study was to determine the factors associated with patient compliance with diabetic neuropathy. The design of this study is a quantitative analytical cross-sectional approach. The selections of samples were done in purposive sampling method and were studied in 100 respondents. Statistical tests using T-test and Chi square test. The results are: a significant correlation value of family support for compliance with p-value 0.0005, no significant correlation values clarity of information on diabetic foot care compliance with pvalue 0.160, no significant correlation value of long-suffering DM with diabetic foot care compliance with p-value of 0.292. Recommendation of this study is to conduct research on diabetic foot care compliance with a larger sample size and examine the predictors with more varied aspects related to the compliance of diabetic foot care."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Desnita
"Perubahan bentuk kaki pada pasien neuropati diabetik mempengaruhi fungsi kaki sebagai landasan penopang dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bentuk kaki dengan keseimbangan fungsional pada pasien neuropati diabetik. Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 132 pasien neuropati diabetik. Analisis data menggunakan Chi Square, Pooled T-test, dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara bentuk kaki dengan keseimbangan fungsional pada pasien neuropati diabetik, dengan kekuatan hubungan sedang dan arah hubungan positif (p= 0,001; α= 0,05; r= 0,352). Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk melakukan deteksi dini dan mencegah resiko jatuh pada pasien neuropati diabetik terkait perubahan bentuk kaki dan keseimbangan fungsional.

Changes in foot posture in diabetic neuropathy patients affects the function of the legs as the base of support in maintaining body balance. The study aimed to determine the correlation of foot posture with functional balance in diabetic neuropathy patients. This study design was analytic cross sectional, recruited 132 diabetic neuropathy patients. Statistical analysis used Chi Square, Pooled T-test, and multiple logistic regression. The results showed a significant correlation between foot posture and functional balance in diabetic neuropathy patients the power of correlation is moderate and positive direction (p= 0.001; α= 0.05; r= 0.352). This study suggests the nurse to perform early detection and prevention of the risk of falls in diabetic neuropathy patients related to changes in foot posture and functional balance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Amalul Fadly
"Klien luka diabetes dapat mengalami perubahan bentuk dan fungsi pada organ yang mengalami luka. Perubahan tersebut dapat menyebabkan gangguan citra tubuh pada klien tersebut jika klien menyikapinya secara negatif. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran citra tubuh klien tersebut. Desain penelitian ini deskriptif dengan teknik total sampling terhadap 13 klien Rumah Perawatan Luka Bekasi. Hasilnya sebanyak 53,8% klien mengalami gangguan citra tubuh. Perawat luka disarankan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berhubungan dengan citra tubuh selain perawatan pada luka diabetes klien agar gangguan citra tubuh klien teratasi dengan baik sehingga klien dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Clients with diabetic ulcer might experience changes of structure and function of damaged skin. The changes could cause body image disturbance of clients if they adapt negatively. This study aims to describe the body image of clients with diabetic ulcer. Design of this study is descriptive with total sampling to 13 clients in Rumah Perawatan Luka, Bekasi. The result was 53,8 % clients have body image disturbance. Ulcers nurses are recommended to give nursing intervention related to body image in order to resolve body image disturbance properly, so that the client can adapt better with the changes that in the body.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>