Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Adi Nugroho
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor determinan (driver) dari consumer-based halal brand equity yang diartikan sebagai preferensi terhadap salah satu merek dibanding dengan merek lain yang sejenis hanya dikarenakan atribut halal yang ditawarkan oleh sebuah merek. Penelitian ini menggunakan aspek religiusitas sebagai faktor kunci dalam menentukan faktor determinan dari consumer based halal brand equity, yang pada penelitian ini ditentukan oleh keterlibatan masa lalu mereka terhadap konsumsi halal serta keinginan konsumen dalam mencari manfaat spiritual dengan mengonsumsi produk produk bermerek halal. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling dimana pengambilan data menggunakan teknik single cross-sectional melalui bantuan kuesioner dengan sampel konsumen muslim di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas (khususnya religiusitas intrinsik) adalah faktor kunci dalam menentukan perilaku konsumsi halal konsumen (consumer halal choice behavior) dan manfaat spiritual (self expressive religious benefit) yang merupakan pendorong ekuitas merek halal berbasis konsumen (consumer based halal brand equity). Studi ini menemukan consumer based halal brand equity lebih dipengaruhi oleh perilaku konsumsi halal konsumen (consumer halal choice behavior) daripada manfaat spiritual yang diperoleh dari mengonsumsi produk bermerek halal (self-expressive religious benefit). Studi ini juga menemukan bahwa logo halal sebagai variabel moderasi dapat memberikan kepercayaan tambahan atau bahkan menciptakan keraguan dalam konsumsi halal konsumen. Temuan ini penting bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di negara dengan mayoritas populasi Muslim untuk menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen Muslim yang dipengaruhi oleh aspek religiusitas.

ABSTRACT
This study aims to examine the drivers of halal consumer-based halal brand equity which are interpreted as preferences for one brand compared to other similar brands only due to the halal attributes offered by a brand. This study uses aspects of religiosity as a key factor in determining the drivers of consumer-based halal brand equity, which in this study are determined by their past involvement in halal consumption and the desire of consumers to seek spiritual benefits by consuming halal-branded products. Furthermore, this study also uses halal logo as a moderating variable. This study uses the Structural Equation Modeling method. The samples are gathered by using single cross-sectional technique through online questionnaire with samples are muslim consumers in Indonesia. The results of this study indicate that religiosity (specifically intrinsic religiosity) is a key factor in determining consumer halal choice behavior and self-expressive religious benefit which are the driver of consumer based halal brand equity. This study found that consumer based halal brand equity largely depends on consumer halal choice behavior (their past involvement in halal consumption) rather than self expressive religious benefit (seeking for spiritual benefit). This study also found that halal logo as moderating can give additional confidence or even create doubt in consumers halal consumption. These findings are important for multinational companies which operating in a country with a majority of the Muslim population to provide products that meet the needs of Muslim consumers that can be influenced by aspects of religiosity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Dyah Rahmayanti
"Generasi milenial dikatakan memiliki tingkat brand loyalty yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa konsep brand loyalty masih menjadi isu penting dalam kegiatan pemasaran. Penelitian terhadap anteseden dari brand loyalty telah banyak dilakukan, salah satu faktor tersebut adalah consumer-brand identification (CBI), yang juga merupakan faktor dari brand advocacy. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana brand anthropomorphism, consumer-brand engagement, consumer skepticism, dan brand prestige memengaruhi consumer-brand identification, dengan fokus pada industri apparel dan footwear. Dengan menggunakan purposive sampling, model teoritis yang diusulkan diuji menggunakan metode structural equation modelling (SEM) pada data yang dikumpulkan dari 400 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menjadi lebih terlibat dalam personal consumer-brand engagement dan menganggap suatu brand sebagai lebih bergengsi meningkatkan consumer-brand identification, dan consumer skepticism towards ads yang lebih tinggi memengaruhi consumer-brand identification secara negatif. Namun, digital consumer-brand engagement dan consumer skepticism towards brands tidak memengaruhi CBI secara langsung. Lebih lanjut, CBI terbukti memiliki pengaruh positif yang kuat pada brand loyalty dan brand advocacy, dengan brand loyalty juga memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap brand advocacy. Implikasi dan saran manajerial untuk penelitian lebih lanjut dibahas dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kautsar
"Komunitas pengguna bus TransJakarta adalah fenomena unik di Jakarta, karena bertentangan dengan teori consumer engagement. eWOM dan citra merek diprediksi mampu meningkatkan consumer engagement pengguna bus TransJakarta. Partisipan adalah pengguna rutin TransJakarta yang memiliki akun sosial media (n=122). Penelitian field experiment dengan desain 2( eWOM teks dan eWOM teks gambar) x 2(citra merek positif dan non citra merek) desain faktorial. Kelompok partisipan mendapatkan eWOM gambar dan kelompok eWOM teks gambar mengenai bus TransJakarta serta ada tambahan salience mengenai citra merek bus TransJakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh variasi eWOM terhadap consumer engagement nilai F(1,122) = 1,791, p>0,05 yang berarti tidak ada efek pengaruh dari variasi eWOM (teks dan teks gambar) terhadap consumer engagement. Efek moderasi yang diduga bisa muncul dari variabel citra merek ternyata tidak menunjukkan signifikansi dalam analisa hasil penelitian, nilai F(1,122) = 1,257, p>0,05 menunjukkan moderator citra merek tidak dapat menguatkan ataupun melemahkan pengaruh variasi eWOM terhadap consumer engagement.

Busway bus user community is a unique phenomenon in Jakarta, because this phenomenon contradictive with consumer engagement theory. eWOM and brand image predicted to increase consumer engagement bus of TransJakarta users. Participants are bus of TransJakarta users who have social media accounts (n=122). Field experiment research design with 2 (eWOM text and eWOM text images) x 2 (positive brand image and non-image brand) factorial design. Groups of participants get eWOM text and eWOM text images on bus of TransJakarta and salience of the brand image bus of TransJakarta.
The results showed value of F (1,122) = 1.791, p> 0.05, which means there is no effect of the influence of variations eWOM (text and text images) to consumer engagement. Moderating effects that allegedly could arise from the brand image variables did not show significance in the analysis of the research results, the value of F (1,122) = 1.257, p> 0.05 indicates moderator brand image can not strengthen or weaken the effect of variation eWOM to consumer engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T45216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Hana Mufidahtulhaq
"Selama beberapa tahun terakhir perkembangan hubungan konsumen-merek (consumer–brand relationship) telah menjadi fokus teori branding dalam literatur pemasaran dalam rangka mengatasi lingkungan usaha yang semakin kompetitif. Ekuitas merek disebut sebagai alat terbaik yang bertindak sebagai pembeda yang menguntungkan (Aggarwal Sharma et al., 2013) dan kuat untuk menjaga hubungan konsumen-merek (consumer-brand relationship). Selain itu disebutkan pula bahwa pengalaman merek (brand experience) dan ekuitas merek berbasis konsumen (consumer-based brand equity) memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga hubungan konsumen-merek (Altaf et al., 2017). Penelitian ini mencoba menyelidiki peran pengalaman merek dalam ekuitas merek berbasis konsumen (CBBE) pada produk perawatan diri halal khusus pria dalam rangka mengidentifikasi komponen penting dari ekuitas merek yang disarankan oleh Aaker (1991) dan Keller (1993) yang mengkombinasikan pengaruh dari loyalitas merek untuk mengelola ekuitas merek secara keseluruhan pada produk perawatan diri khusus pria. Peneliti melakukan penelitian kuantitatif dengan survei hasil olahan 251 responden pengguna produk Kahf di Indonesia yang dipertimbangkan untuk analisis data. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) untuk melihat hubungan antar variabel dan moderasi dengan menggunakan aplikasi IBM AMOS 26 dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas, citra merek, pengalaman merek, loyalitas merek dan kesadaran merek berhubungan positif dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek secara keseluruhan. Disimpulkan bahwa bahwa persepsi kualitas merupakan variabel penting dalam pengelolaan CBBE pada produk perawatan diri Halal khusus Pria untuk meningkatkan ekuitas merek secara keseluruhan.

Over the last few years the evolution of consumer-brand relationships has become the focus of branding theory in the marketing literature in order to tackle an increasingly competitive business environment. Brand equity is claimed as the best tool that acts as a profitable differentiator (Aggarwal Sharma et al., 2013) and strong for maintaining consumer-brand relationships. In addition, brand experience and consumer-based brand equity were declared have the same importance in maintaining consumer-brand relationships (Altaf et al., 2017). This study tries to find the role of brand experience on consumer-based brand equity (CBBE) in Halal Personal Care for Men Product to identify the importants elements of brand equity suggested by Aaker (1991) and Keller (1993), which combined the effect of brand loyalty on managing overall brand equity in men's personal care products. Researchers conducted a quantitative study with a survey of the results of 251 respondents Kahf products user in Indonesia. The analytical method used in this research is the Structural Equation Model (SEM) to see the relationship between variables and moderation using IBM AMOS 26 and SPSS applications. The results revealed that perceived quality, brand image, brand experience, brand loyalty, and brand awareness; were positively related and had a significant effect on overall brand equity. Perceived quality is claimed an important variable in the management of CBBE on male-specific Halal personal care products to increase overall brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhisma Diwangkara
"Konsumsi kopi di Indonesia naik empat kali lipat sejak tahun 1990 dan generasi muda seperti milenial dan Gen-Z di Indonesia mulai berpindah dari mengonsumsi teh ke mengonsumsi kopi. Peristiwa ini telah menyebabkan revolusi industry kopi di Indonesia dengan bermunculannya berbagai macam merek kopi grab-n-go. Penelitian ini fokus kepada satu merek kopi grab-n-go yaitu Kopi Kenangan. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari keterikatan emosional konsumen Indonesia dengan Kopi kenangan terhadap consumer-based brand equity dari Kopi Kenangan. Penilitian ini menggunakan model penelitian yang menggambarkan hubungan antara keterikatan emosional konsumen terhadap berbagai layanan media sosial dan consumer-based brand equity melalui kredibilitas merek dan kepuasan konsumen. Sebanyak 150 responden valid berhasil dikumpulkan melalui metode convenience sampling. Hasil dari penelitian ini membuktikan hubungan dari keterikatan emosional konsumen dengan sebuah merek terhadap consumer-based brand equity yang di mediasi oleh kredibilitas merek dan kepuasan konsumen dengan menganalisis data menggunakan PLS-SEM. Penelitian ini mengimplikasikan dan memberikan saran kepada merek kopi grab-n-go lainnya untuk meningkatkan consumer-based brand equity mereka dengan memperbesar kredibilitas merek, kepuasan konsumen, dan keterikatan emosional dengan sebuah merek.

Coffee consumption in Indonesia have quadrupled since 1990 and younger generations like millennials and Gen-Z are increasingly switching from tea to coffee consumption. This has led to the revolution of the coffee industry in Indonesia with the emergence of the so-called “grab-n-go” coffee shops. This research focuses one brand of grab-n-go coffee which is Kopi Kenangan. The purpose of this research is to investigate the effect of Indonesian consumers’ emotional brand attachment with Kopi Kenangan towards the consumer-base brand equity of the brand. This research utilizes the framework that depicts the relationship between consumers’ emotional attachment to social media brands and its consumer-based brand equity through brand credibility and consumer satisfaction. A total of 150 valid respondents were collected through a convenience sampling method. The result of this research proves the relationship between emotional brand attachment and consumer-based brand equity but is significantly mediated by brand credibility and consumer satisfaction by analyzing the data using PLS-SEM. This study implies and makes suggestions for other grab-n-go coffee brands to improve their consumer-based brand equity by enhancing brand credibility, consumer satisfaction, and emotional brand attachment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geo Adhyatma Zenkusuma
"Kelestarian lingkungan telah menjadi isu yang hangat dibahas di seluruh dunia. Maka dari itu, keberlanjutan perlu menjadi bagian integral dari pengembangan strategi perusahaan agar tetap relevan dan kompetitif pada iklim usaha saat ini. Industri sepatu global adalah industri yang masif dan diproyeksikan akan terus berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris mengenai faktor-faktor yang secara langsung dan tidak langsung mendorong Green Purchase Intention. Sampel penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk sepatu dengan bahan dasar daur ulang dari 4 merek sepatu terbesar di dunia, yaitu Nike, Adidas, Skechers dan Puma di Indonesia.  Survei terhadap 188 responden dilakukan melalui kuesioner daring, dan data dianalisis dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Green Brand Positioning dan Perceived Value memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Green Purchase Intention. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat efek moderasi Green Brand Knowledge pada pengaruh Green Brand Positioning dan Perceived Value terhadap Green Purchase Intention.

Environmental sustainability has become a rising issue discussed throughout the world. Therefore, sustainability needs to be an integral part of developing corporate strategy to remain relevant and competitive in the current business climate. The global shoe industry is a massive industry and is projected to continue to grow. This study aims to empirically analyze the factors that directly and indirectly encourage Green Purchase Intention. The sample of this research is consumers who have purchased shoes with recycled materials from the 4 biggest shoe brands in the world, namely Nike, Adidas, Skechers and Puma in Indonesia. The survey of 188 respondents was conducted via an online questionnaire, and the data was analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of the study show that Green Brand Positioning and Perceived Value have a positive and significant influence on Green Purchase Intention. This study also shows that there is a moderating effect of Green Brand Knowledge on the effect of Green Brand Positioning and Perceived Value on Green Purchase Intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindiya Kirana
"Customer-based brand equity (ekuitas merek berbasis konsumen) adalah efek diferensial dalam respon konsumen terhadap stimulus pemasaran yang bersumber dari pengetahuan konsumen terhadap merek (Keller, 1998). Ada tiga hal penting dalam defmisi ini, yaitu: efek diferensial, pengetahuan terhadap merek, dan respon konsumen terhadap aktivitas pemasaran.
Obyek dari penelitian ini adalah hubungan antara variabel-variabel pembangun, atau stimulus pemasararan dihubungkan dengan defmisi diatas, merek-merek private label Hero dan
variabel-variabel pengetahuan merek {brand knowledge) konsumen serta hubungan variabel-variabel pengetahuan merek {brand knowledge) dan preferensi terhadap peritel Hero, sebagai efek diferensial atau manfaat jika dihubungkan dengan defmisi diatas. Private label yang
dikembangkan Hero sendiri terdiri dari enam merek dan cakupannya meliputi kategori produk-produk makanan dan non-makanan dengan klasifikasi komoditi dan premium. Enam
merek private label Hero tersebut adalah: Herosave, Nature's Choice, First Choice, Fresh Choice, Reliance, dan Innosense.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan pengenalan konsumen Hero terhadap merek-merek private label Hero Supermarket dan persepsi terhadap manfaat dan nilai merek-merek private label tersebut, 2) Menguji hubungan dalam model penelitian antara variabel-variabel
pembangun merek-merek private label Hero dan variabel-variabel pengetahuan merek {brand knowledge) konsumen serta hubungan variabel-variabel pengetahuan merek
{brand knowledge) dan preferensi terhadap peritel Hero.
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti adalah preferensi terhadap peritel, variabel-variabel dalam kelompok pengetahuan merek {brand knowledge), yaitu: tingkat pengenalan konsumen terhadap merek-merek private label Hero {brand recognition), dan penilaian konsumen terhadap nilai merek-merek private label Hero {brand image), variabel-variabel dalam kelompok unsur-unsur pembangun merek, yaitu; unsur-unsur merek {brand
element), stimulus pemasaran, dan leverage dari asosiasi sekunder dengan peritel Hero. Kemudian dikembangkan dua buah hipotesa tentang hubungan antara variabel, yaitu: 1).
Bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel unsur pembangun merek dan kelompok variabel tingkat pengetahuan merek {brand knowledge), 2). Bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel tingkat pengetahuan merek {brand knowledge) dan variabel preferensi terhadap peritel Hero.
Dari hasil uji dengan menggunakan analisa korelasi kanonik, yang bersumber dari jawaban 162 responden dari 4 gerai supermarket Hero di Jakarta, terhadap hipotesa pertama membuktikan bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara variabel-variabel yang diuji. Serta melalui analisa terhadap struktur fungsi kanonik diperoleh hasil bahwa variabel terpenting dalam pembentukan hubungan korelasi kanonik adalah variabel leverage dari peritel Hero dan tingkat pengenalan merek konsumen. Sedangkan untuk hipotesa kedua dengan menggunakan analisis korelasi majemuk dan parsial membuktikan bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara variabel-variabel
yang diuji.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pengenalan konsumen terhadap merek-merek private label Hero adalah tiga merek, dengan Herosave sebagai merek yang paling dikenali, serta empat merek hanya dikenali minoritas responden. Kemudian mayoritas responden setuju bahwa merek-merek private label Hero memberikan manfaat bagi konsumen (harga, ragam produk, dan kualitas) dan menanggapi positif bahwa merek-merek private label Hero memberikan nilai yang sebanding atau lebih baik dibandingkan merek-merek yang biasa dibeli.
Dari basil penelitian tersebut digunakan untuk memberikan beberapa rekomendasi untuk pengembangan strategi merek untuk private label Hero, terutama mengenai obyektif
pengembangan merek-merek private label Hero, target konsumen, positioning, brand architecture merek-merek private label Hero, dan program customer relationship-nya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Jihan Atikah
"Skripsi ini meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembelian produk makanan Halal pada Pasar Modern di DKI Jakarta. Penelitian tentang produk makanan Halal telah banyak dilakukan. Namun, faktanya, kesadaran Muslim akan kehalalan produk yang mereka konsumsi di Pakistan masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengidentifikasi faktor kesadaran Halal, persepsi personal-sosial, pemasaran Halal, sertifikasi Halal, dan keyakinan agama terhadap intensi pembelian produk makanan pada pasar modern di DKI Jakarta.
Penelitian menggunakan survey melalui self-administrated questionnaire. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Model dengan Partial Least Square SEM-PLS . Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan jurnal acuan di mana semua variabel berpengaruh terhadap intensi pembelian produk makanan Halal, kecuali kesadaran Halal responden yang berbelanja di pasar modern wilayah DKI Jakarta tidak mempengaruhi intensi pembelian.

This research identifies factors that affecting intention to purchase Halal food product at Modern Retailers in DKI Jakarta. There have been many researches in conducting Halal products. However, in fact, halal awareness of the Muslims themselves doesn't affect intention to purchase of what they consume. Therefore, this research will exhibit five indicators Halal Awareness, Personal Societal Perception, Halal Marketing, Halal Certification, and Religious Belief toward intention to purchase Halal food product.
Survey through self administrated questionnare is used to collect the data and analysis using Structural Equation Model with Partial Least Square SEM PLS. This research has the similar results as the research that has been conducted before in Pakistan where all the variables influences intention to purchase Halal Food Product at Modern Retailers in DKI Jakarta, except the respondents'Halal Awareness of this research is still has no significant influence toward purchase.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seifa Ghania Setiabudhi
"Gender merek telah diusulkan sebagai sumber yang relevan dari ekuitas merek berbasis konsumen (CBBE). Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang hubungan antara gender merek dan CBBE dengan menganalisis peran mediasi keterlibatan konsumen-merek (CBE) dan cinta merek (BL) pada hubungan ini. Penelitian ini dilakukan di Instagram, platform media sosial global yang dominan. Studi ini menggunakan satu industri yaitu Digital Wallet. Brand gender memiliki dari 2 faktor independen yaitu berciri Masculine Brand Personality (MBP) yang direpresentasikan oleh GoPay dan ciri Feminine Brand Personality (FBP) direpresentasikan oleh Shopee Pay didapati dari pengujian pilot test. Total 547 responden terdiri dari 278 pengguna GoPay dan 269 pengguna Shopee Pay. Pengujian hipotesis menggunakan PLS-SEM, diperoleh hasil bahwa gender merek memiliki dampak tidak langsung dan relevan pada ekuitas merek melalui brand love dan consumer brand engagemet. Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan keuntungan dari penentuan posisi gender yang jelas dan memperluas penelitian sebelumnya menggunakan representatif untuk setiap gender merek.

Brand gender has been proposed as a relevant source of consumer-based brand equity (CBBE). The aim of this paper is to deepen the understanding of the relationship between brand gender and CBBE by analyzing the mediating role of consumer-brand engagement (CBE) and brand love (BL) in this relationship. This research was conducted on Instagram, the dominant global social media platform. This study uses one industry, namely Digital Wallet. Brand gender has 2 independent factors, namely Masculine Brand Personality (MBP) which is represented by GoPay and Feminine Brand Personality (FBP) is represented by Shopee Pay, found from trial testing. A total of 547 respondents consisted of 278 GoPay users and 269 Shopee Pay users. Testing the hypothesis using PLS-SEM, the results show that gender brands have an indirect and relevant impact on brand equity through brand love and consumer brand engagement. Therefore, this study confirms the advantages of clear gender positioning and expansion of representative previous research for each brand gender."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khemal Rianda
"Berkembangnya industri halal di Indonesia pada tahun 2022 khususnya makanan halal membuat para pelaku usaha lebih giat dalam mengkampanyekan makanan halal khususnya pada halal labelling. Pemerintah pun juga melakukan hal yang sama untuk meningkatkan pengetahuan maupun kesadaran masyarakat terkait halal produk. Mulai banyaknya jenis makanan yang dijual di Indonesia dari makanan seperti Warteg, Rumah Makan Padang, Local Food Chain, International Food Chain, Korean/Japanese/Chinese Food, Indian Food, hingga jenis makanan lainnya membuat masyarakat lebih memiliki banyak pilihan dalam memesan produk makanan. Namun permasalahan muncul disaat mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan beragama Islam mereka tentunya ingin mengkonsumsi makanan yang halal sesuai dengan syariat yang di anut. Munculnya label “No Pork No Lard” kemudian menjadi kontroversi di kalangan masyarakat terkait konsep makanan yang dinilai berbeda dengan makanan yang sudah memiliki logo halal.

The development of the halal industry in Indonesia in 2022, especially halal food, has made business actors more active in campaigning for halal food, especially on halal labeling. The government is also doing the same thing to increase public knowledge and awareness regarding halal products. Starting from the many types of food sold in Indonesia, from food such as warteg, Padang restaurants, local food chains, international food chains, Korean/Japanese/Chinese food, Indian food, to other types of food, people have more choices in ordering food products. However, problems arise when the majority of Indonesia's population, who are Muslim, of course, want to consume halal food in accordance with the Shari'a they adhere to. The emergence of the label "No Pork No Lard" then became a controversy among the public regarding the concept of food which is considered different from food that already has a halal logo."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>