Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Muhammad Rafi Ihsan
"Indonesia memiliki potensi dalam pertumbuhan ekonomi, namun belum dapat merealisasikan tersebut karena beberapa faktor. Untuk menyelesaikan masalah ini, beberapa penelitian menyarankan bahwa Indonesia harus memanfaatkan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). Sejauh ini, sudah banyak penelitian yang membahas dampak dari pemanfaatan ICT terhadap perekonomian, namun belum banyak yang membahas terhadap konteks Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak ICT terhadap perekonomian dalam skala mikro. Penelitian ini menggunakan akses terhadap ICT sebagai variable independen dan pendapatan individual sebagai variabel dependen, yang mana data tersebut ditarik dari Survey Ekonomi Nasional 2017. Hasilnya adalah, betul, akses terhadap ICT memengaruhi pendapatan individu. Selanjutnya, ada beberapa temuan dalam penelitian ini seperti: perempuan merasakan dampak yang lebih banyak dari laki-laki dalam penggunaan ICT terhadap pendapatan, pekerja di sektor primer dan sekunder tidak diuntungkan lebih banyak dibandingkan sektor tersier.

Indonesia has a lot of potential in terms of economic growth, but lacking in several departments to realize it. To counter this, several studies has suggested that Indonesia must embrace the field of Information and Communications Technology (ICT). Several research has studied the impact of ICT development toward economic growth, but none has been conducted in Indonesia. This study aims to highlight and find out whether ICT adoption in Indonesia could truly impact the economy on micro level. The study uses ICT access as independent variable and individual income as the dependent variable, which are gained from Survey Ekonomi Nasional 2017. The result is, indeed, access toward ICT really do impact an individual’s income. Furthermore, some surprising findings emerges in this study as follows: women have a tendency to reap more benefits by having an access toward ICT compared to men, Workers in primary and secondary sector does not gain more benefit by having an access toward ICT if compared to tertiary sector.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Patria
"This study investigates the relationship between ICT adoption ratio and income inequality. While the majority studies explain the impact of ICT on income inequality via labour market, this study offers a different perspective on this relationship. Fast growing ICT, in terms of ICT-based company and ICT users influence almost every human aspect nowadays. This might also influence the income structure in society, not only the employment income, but also the household income, because some studies show that there are certain types of incomes that can be acquired by means of ICT. However, these types of incomes are not covered in employment income, such as property income, consumer surplus, etc. Thus, this study seeks to show the impact of ICT on income inequality via household income channel. In addition, Indonesia has the largest internet economy in the world, valued at roughly 27 billion US dollars. Moreover, internet adoption in Indonesia increased remarkably from approximately 30% in 2012 to become 45% in 2016. These facts demonstrate the considerable impact of ICT on the lives and income of people in Indonesia. By using panel data regression, this paper shows an inverted U-shape relationship between ICT adoption and income inequality. Low ICT adoption will increase income inequality until a certain turning point, whereby higher ICT adoption will reduce income inequality in society. The first difference of the Gini coefficient with respect to the ICT adoption shows that the turning point relating to average adoption ratio of mobile phone, computer, and internet is 25%; while there is an average adoption ratio of 17% for computer and internet. Therefore, it is important for government as the policy maker to make sure that ICT adoption ratio is more than the turning point so ICT can give positive impact on income equality.

Studi ini menginvestigasi hubungan antara rasio adopsi TIK dan ketimpangan pendapatan. Ketika mayoritas studi menjelaskan pengaruh TIK terhadap ketimpangan pendapatan melalui pasar tenaga kerja, studi ini menawarkan sebuah perspektif yang berbeda atas hubungan ini. Perkembangan TIK yang sangat cepat, dalam hal perusahaan berbasis TIK dan pengguna TIK, mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Hal ini juga mungkin mempengaruhi struktur pendapatan di masyarakat, tidak hanya pendapatan pegawai, tetapi juga pendapatan rumah tangga, karena beberapa studi menunjukkan terdapat beberapa tipe pendapatan yang dapat diperoleh dengan keberadaan TIK. Akan tetapi, pendapatan tipe ini tidak termasuk dalam pendapatan pegawai, seperti pendapatan properti, surplus konsumen, dan sebagainya. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh TIK terhadap ketimpangan pendapatan melalui saluran pendapatan rumah tangga. Sebagai tambahan, Indonesia memiliki ekonomi internet terbesar di dunia dengan nilai sekitar 27 triliun dollar Amerika. Selanjutnya, tingkat adopsi internet di Indonesia meningkat signifikan dari sekitar tiga puluh persen pada 2012 menjadi 45 persen pada tahun 2016. Kenyataan ini menyiratkan pengaruh yang kuat dari adopsi TIK terhadap kehidupan dan pendapatan masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan regresi data panel, tulisan ini menunjukkan sebuah hubungan berupa inverted-U antara adopsi TIK dengan ketimpangan pendapatan. Adopsi TIK pada tingkat rendah akan meningkatkan ketimpangan pendapatan sampai pada satu titik balik, dimana peningkatan adopsi TIK akan menurunkan ketimpangan pendapatan masyarakat. Turunan pertama dari koefisian Gini terhadap tingkat adopsi TIK menunjukkan titik balik rata-rata tingkat adopsi mobile phone, computer, dan internet berada pada level 25%; tetapi berada pada tingkat 17% untuk rata-rata tingkat adopsi komputer dan internet. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa tingkat adopsi TIK di masyarakat telah melewati titik balik tersebut sehingga adopsi TIK dapat memberi pengaruh positif terhadap ketimpangan pendapatan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Kartiasih
"Tujuan dari disertasi ini adalah (1) mengukur tingkat pembangunan TIK dengan pendekatan rumah tangga dan individu di level kabupaten/kota; (2) menganalisis peran TIK dan skill tenaga kerja terhadap distribusi pendapatan; dan (3) menganalisis peran TIK dan sektor informal terhadap distribusi pendapatan di Indonesia. Data yang digunakan adalah raw data Susenas, Sakernas dan data lainnya yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Studi pertama menggunakan analisis faktor menunjukkan bahwa pembangunan digital menyebar dari Indonesia bagian barat ke bagian tengah dan timur, dan dari kota-kota besar ke wilayah sekitarnya. RDDI di kabupaten/kota yang kurang berkembang, tumbuh lebih cepat dibandingkan kota yang lebih maju. Akibatnya, kesenjangan pembangunan TIK menurun dari 2015 ke 2019, dan wilayah Indonesia menjadi lebih konvergen secara digital. Studi kedua menggunakan teknik estimasi two-step system Generalized Method of Moments (GMM). Tiga indikator TIK yang digunakan yaitu RDDI, penetrasi komputer dan penetrasi telepon seluler. Hasil studi menunjukkan conditional effect TIK dengan skill tenaga kerja menurunkan terhadap ketimpangan. Hasil studi ketiga menunjukkan conditional effect TIK dan sektor informal juga mengurangi ketimpangan pendapatan. Peningkatan TIK memiliki dampak yang lebih luas dalam memodulasi dinamika sektor informal dan mengurangi ketimpangan pendapatan di Indonesia jika minimum threshold penetrasi telepon seluler sebesar 36,56 persen dapat dicapai.

The objectives of this dissertation are (1) to measure the level of ICT development using a household and individual approach at the district/city level; (2) to analyze the role of ICT and workforce skills on income distribution; and (3) to analyze the role of ICT and the informal sector on income distribution in Indonesia. The datasets used are Susenas raw data, Sakernas and other data obtained from the Central Statistics Agency (BPS). The first study using factor analysis shows that digital development spreads from western Indonesia to the central and eastern parts of the country, and from big cities to surrounding areas. RDDI in less developed districts/cities grows faster than in more developed cities. As a result, the ICT development gap decreased from 2015 to 2019, and the Indonesian region became more digitally converged. The second study uses the two-step estimation technique of the Generalized Method of Moments (GMM) system. The three ICT indicators used are RDDI, computer penetration, and cell phone penetration. The results of the study show that the conditional effect of ICT on workforce skills reduces inequality. The results of the third study show that the conditional effect of ICT and the informal sector also reduces income inequality. If the minimum threshold for cellular phone penetration of 36.56 percent is met, the increase in ICT will have a broader impact in modulating the dynamics of the informal sector and reducing income inequality in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adi Imam Fikri
"Urgensi mengenai pembangunan TIK dan interkonektivitas antar daerah menjadi sorotan belakangan ini. Penelitian ini akan menengahi dan menilai perkembangan TIK dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat berdampak pada perekonomian. Dengan begitu dapat dilihat bagaimana TIK berpengaruh pada perekonomian Indonesia per provinsi. Penelitian ini dilakukan untuk menambah kontribusi dan memperkaya studi empiris mengenai Produk Domestik Regional Bruto serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagai masukan bagi para pembuat kebijakan terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberikan stimulus perekonomian daerah dan perspektif lain dalam melihat TIK dan pengaruhnya bagi PDRB. Namun untuk menangkap hasil dari pembangunan yang dampaknya tidak langsung terhadap perekonomian diberikan lag atau jeda 1 tahun sebelumnya pada masing masing variabel. Periode data variabel terbatas pada PDRB tahun 2017-2021 dan variabel lainnya tahun 2016-2020 karena tujuan penelitian yang ingin melihat gambaran dalam pembangunan ekonomi ini. Data tersebut kemudian diolah dengan regresi data panel. Berdasarkan analisis deskriptif dan statistik, dapat ditarik kesimpulan bahwa Persentase penduduk umur 5 tahun keatas yang mengakses internet memiliki kontribusi yang cukup baik dalam perekonomian yang digambarkan melalui PDRB. Namun, ada beberapa faktor yang lebih signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Indonesia. Secara agregat, PDRB Indonesia yang meningkat terpengaruh oleh adanya kehadiran infrastuktur TIK dalam studi ini.

The urgency of ICT development and interconnectivity among regions has recently gained attention. This research aims to mediate and assess the progress of ICT by analyzing factors that can impact the economy. Consequently, it can be observed how ICT influences the economy of each Indonesian province. This study is conducted to contribute and enrich empirical studies on Regional Gross Domestic Product (GDP) and its influencing factors. It provides insights for policymakers, especially the central and local governments, in stimulating regional economies and gaining a different perspective on ICT and its impact on GDP. However, to capture the indirect effects of development on the economy, a lag of one year is applied to each variable. The data period for the GDP variable is limited to 2017-2021, while for other variables, it is 2016-2020, aligning with the research objective of examining the economic development overview. These data are then processed using panel data regression. Based on descriptive and statistical analysis, it can be concluded that the percentage of the population aged 5 and above accessing the internet has a significant contribution to the economy as depicted by GDP. However, there are other more significant factors contributing to Indonesia's GDP. Overall, the increased GDP of Indonesia is influenced by the presence of ICT infrastructure in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Olivia Pratiwi
"Selama beberapa dekade terakhir, Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki dampak besar pada ekonomi dan masyarakat secara lebih luas. Saat ini terdapat konsensus bahwa perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memberikan dorongan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap ketimpangan pendapatan melalui Pembangunan ekonomi di Indonesia. Analisis pada penelitian menggunakan analisis ekonometrika dengan menggunakan model fixed effect dengan metode Two-Stage-Least-Square (TSLS) dengan periode waktu dari tahun 2017-2021 untuk memahami sejauh mana pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memfasilitasi dalam mengurangi ketimpangan pendapatan melalui Pembangunan ekonomi. Data yang digunakan penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengaruh dari pembangunan TIK signifikan positif dapat mendorong mengurangi ketimpangan pendapatan melalui Pembangunan ekonomi di Indonesia. Bantuan sosial yang diberikan pemerintah menunjukkan signifikan membantu untuk mengurangi ketimpangan di Indonesia. Pembangunan TIK dapat mendorong mengurangi ketimpangan serta Pembangunan ekonomi di luar Pulau Jawa tetapi tidak di Pulau Jawa. Pengaruh pembangunan TIK lebih besar berpengaruh di provinsi dengan sektor jasa terendah dibandingkan dengan provinsi dengan sektor jasa tertinggi.

Over the last few decades, the development of information and communication technology (ICT) has had a major impact on the economy and society more broadly. There is currently a consensus that developments in information and communication technology (ICT) can provide a boost to sustainable economic development. This study aims to analyze the influence of the development of information and communication technology (ICT) on income inequality through economic development in Indonesia. Analysis of the research uses econometric analysis using the fixed effect model with the Two-Stage-Least-Square (TSLS) method with a time period of 2017–2021 to understand the extent to which the development of information and communication technology (ICT) can facilitate reducing income inequality through economic development. The data used in this study came from the Central Statistics Agency (BPS), the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Communication and Information, and the National Socioeconomic Survey (SUSENAS). The results of this study found that the influence of significant positive ICT development can encourage reduced income inequality through economic development in Indonesia. Social assistance provided by the government has shown significant help in reducing inequality in Indonesia. ICT development can encourage reducing inequality and economic development outside Java Island but not in Java Island. The influence of ICT development is greater in provinces with the lowest service sector compared to provinces with the highest service sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata, Michael Edison
"Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah investasi dibidang ICT. Peningkatan perekonomian di Amerika adalah salah satu contoh yang dapat diambil sebagai akibat adanya investasi disektor ICT. Investasi ICT dapat membuka bidang usaha baru bagi perusahaan maupun industri yang menggunakan ICT sebagai alat usahanya. Selain membuka bidang baru, ICT juga dapat digunakan untuk optimisasi pekerjaan. ICT dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan, melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia secara langsung, dll.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sampai sejauh manakah dampak investasi ICT di Indonesia terhadap perekonomian Indonesia. Dalam penelitian ini akan dilihat, faktor-faktor ICT mana sajakah yang memiliki korelasi tinggi dengan sektor perekonomian dan akan dicoba ditarik kesimpulan mengenai tanggapan positif dan negatif yang selalu menyertai investasi di sektor ICT.
Hasil yang diperoleh adalah investasi ICT mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disektor investasi telekomunikasi dan services piranti lunak. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa dampak investasi ICT tidak signifikan mempengaruhi perekonomian. Penyebabnya adalah data sekunder yang digunakan belum mencakup keseluruhan investasi ICT di Indonesia.

Economic growth in one country can be affected by many factors. One factor that can affect the economic growth is ICT Investment. The growth of economic in United States is one of the good examples as the result of the ICT investment. ICT investment can open a new work field for companies or even industries that use ICT as their production tools. ICT can also be used as an optimation tools for work. ICT can be used as a tool to simplify a job especially the job that can?t be done by human.
This research is to study the impact of ICT investment contributed to economic growth in Indonesia. In this research we will explore which ICT Investment factor that have high corellation with economic sector in Indonesia.
The result of this study shows that ICT investment affect Indonesia?s Economic Growth especially at telecommunication investments and software services. This research also concluded that ICT investment impact is not significant compare to economic growth. This may cause by the secondary data that used in this study were not complete.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Siswoko
"Dari berbagai bidang industri, maka perusahaan di industri TIK dengan high technology-nya memiliki Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization EBITDA multiple dan Price to earning ratio PER relatif lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan di bidang industri sektor riil, jika dibandingkan dengan kinerja keuangan historikal. Nilai perusahaan seringkali dipersepsikan terlalu tinggi dan tidak rasional, jika diperbandingkan dengan aspek keuangan historikal saja. Dalam bisnis TIK, nilai perusahaan bisa menghasilkan Enterprise Value EV yang tinggi, bahkan untuk perusahaan yang dalam tahap pengembangan ataupun masih merugi. Aspek Non keuangan seperti jumlah pelanggan, jumlah transaksi, pemanfaatan teknologi serta faktor sinergi memberikan peluang bagi Perusahaan untuk dapat menciptakan new revenue driver sehingga Perusahaan dapat beroperasi dan tumbuh pendapatannya secara berkelanjutan. Studi kasus pada Perusahaan ini, untuk memperoleh gambaran bagaimana aspek non keuangan Perusahaan memberikan kontribusi kepada nilai Perusahaan dibandingkan jika hanya menggunakan faktor keuangan.

From the various types of types of industry, the companies in the ICT business having Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization EBITDA , multiple and price to earnings ratio PER is relatively higher than the companies in other sector, compared to the historical financial performance of each company. Value companies are often perceived as too high and irrational, if judging by the historical financial aspects only. In the ICT business, the company 39 s value could generate Enterprise Value EV is high, even for companies in the development stage or burden with financial losses. Non financial aspects such as the number of subscriber, number of transactions, high technology uses as well as the synergy factor, provides an opportunity for the Company to be able to create new revenue driver, so that the Company can operate and grow revenue in a sustainable and recurring. The case studies in the company, to obtain a view that non financial aspects of the company can give a contribution to the Company Value than if just using historical financial factors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walandouw, Clifert Thimoty
"Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) memberikan dampak yang luas tak terkecuali terhadap perdagangan internasional. Dengan adanya ICT diharapkan dapat mengurangi biaya perdagangan. Studi ini bertujuan untuk melihat dampak ICT terhadap perdagangan bilateral Indonesia. Dalam studi ini juga melihat dampak ICT di 3 kelompok barang yang berbeda yaitu barang modal, barang setengah jadi dan barang konsumsi. Selain itu, studi ini mencoba untuk menganalisis keunggulan komparatif Indonesia di 3 kelompok barang dan mengurai pertumbuhan ekspor Indonesia ke dalam efek harga dan efek kuantitas. Untuk analisis empiris, studi ini menggunakan model gravitasi (Tinbergen, 1962) sebagai model acuan dengan data panel dari perdagangan bilateral Indonesia dan 36 negara pada tahun 2000 sampai 2017. Hasil yang didapatkan adalah proxy-proxy ICT (mobile-cellular subscription, fixed-broadband subscriptions, dan jumlah pengguna internet) yang digunakan mempunyai dampak yang positif dan signifikan serta konsisten mempengaruhi perdagangan bilateral Indonesia secara total maupun ketika dibagi menjadi 3 kelompok barang. Sebagai tambahan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif di barang konsumsi dan barang setengah jadi berdasarkan metode revealed comparative advantage, serta ekspor Indonesia masih di dominasi oleh efek harga dibandingkan efek kuantitas.

The development of Information and Communication Technology (ICT) has a very broad impact, including to international trade. With the existence of ICT, it is expected to reduce trade costs. This study aims to look at the impact of ICT on Indonesias bilateral trade. In this study also try to see the impact of ICT in 3 different groups of goods, namely capital goods, intermediate goods and consumer goods. In addition, this study attempts to analyze Indonesias comparative advantage in 3 groups of goods and breaks down the growth of Indonesian exports into the price effect and quantity effect. For empirical analysis, this study uses a gravity model (Tinbergen, 1962) as a reference model with panel data from bilateral trade between Indonesia and 36 countries in 2000 to 2017. The results obtained are ICT proxies (mobile-cellular subscriptions, fixed-broadband subscriptions, and number of internet usage) have a positive and significant impact and consistently affecting Indonesias bilateral trade in total and when divided into 3 groups of goods. In addition, Indonesia has a comparative advantage in consumer goods and intermediate goods based on revealed comparative advantage method, and Indonesian exports are still dominated by price effects compared to the quantity effect. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indica Wulansari
"Saat ini, peran Information and Communication Technology (ICT) terhadap perekonomian masih menjadi topik diskusi. Walaupun banyak penelitian sebelumya yang telah meneliti hal ini, namun konsensus belum terjadi. Lebih lanjut, diskusi mencapai fase baru ketika terjadi COVID-19 yang memaksa banyak aktifitas bertransformasi dari offline ke online. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini ingin berkontribusi mengisi gap penelitian dengan menggunanakan data panel tingkat kota/kabupaten di Indonesia dan menggunakan beberapa proxy penetrasi ICT (penetrasi internet, penetrasi mobile phone, dan kecepatan internet). Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa COVID-19 dan kebijakan pembatasan aktifitas berdampak negatif tehadap perekonomian. Selain itu, ICT juga dapat berdampak negatif ke perekonomian. Namun demikian, ICT dapat meningkatan ketahanan ekonomi kota/kabupaten dalam menghadapi pandemi COVID-19.

The role of Information and Communication Technology (ICT) in the economy continues to be a topic of discussion. Numerous works have addressed the topic, but no consensus has emerged. When the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic happened, this discussion entered a new phase, as the pandemic pushed many offline activities to go online. Using district-level data in Indonesia and employs several proxies for ICT penetration (internet penetration, mobile phone penetration, and internet speed), this research can contribute to the existing knowledge. This study revealed that the COVID-19 pandemic and the restriction policy negatively impact economic performance. Moreover, it was discovered that ICT could be disruptive to the economy. Nonetheless, districts with more advanced ICT have greater economic resilience in dealing with the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>