Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Semitta Bungamega
"Populasi yang menua diperkirakan memiliki dampak yang besar di Indonesia. Pada sensus populasi 2010, Indonesia menjadi masyarakat yang menua dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2050 dengan lansia perempuan sebagai bagian terbesar dari kelompok usia termiskin di Indonesia. Studi ini menganalisis konsep kehadiran balas-jasa dalam rumah tangga Indonesia yang dianalisis dengan melihat kecenderungan tinggal bersama dengan anak mereka untuk membantu ibu mereka keluar dari kemiskinan relatif usia tua. Dengan data dari IFLS 5 menggunakan model regresi "ordered logit". Dengan menggunakan proksi pengeluaran untuk menghitung kemiskinan relatif sebagai variable dependent makan menyimpulkan bahwa ada hubungan positif jika lansia tinggal dengan orang lain, lokasi hidup, lama bersekolah mereka sendiri dan anak mereka, dan aset rumah tangga, untuk membatu mereka keluar dari yang kuintil kemiskinan yang paling rendah ke kuintil tengah. Didapati juga hubungan negatif dengan status perkawinan anak mereka, usia anak mereka. Implikasi dari penelitian ini akan membantu pemerintah dalam meningkatkan peraturan tentang bantuan sosial hari tua atau pensiun yang layak di usia senja.

An aging population is expected to have a considerable impact on life of Indonesian. On the 2010 population census, Indonesia becomes an aging society and predicted to keep increasing by 2050 with female elderly as the biggest part of the poorest age group in Indonesia. This study analyses the whether the concept of "balas-jasa" presence in Indonesian household which analysed by seeing the tendency of co-reside with their children in order to help their elderly mother escaping from old-age relative poverty. With data from IFLS 5 using ordered logit regression model. The dependent variable uses the proxy of expenditure to calculate the relative poverty concludes that there is a positive relationship if elderly lives with other, location of living, years of schooling of their own and their child, and household assets, to make them escaping from the lowest quintile to the middle quintile. Also a negative relationship with marital status of their child, age of their child. The implication of this study would help the government in improving the regulations on old age social aids or pension decent life during aging."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Maylasari
"Tujuan penelitian mempelajari pengaruh pengaturan tempat tinggal, yaitu tinggal sendiri, berdua dengan pasangan dan bersama terhadap perilaku pencarian pengobatan lansia dengan memperhitungkan variabel jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, status ekonomi dan akses pelayanan kesehatan dengan menggunakan data Susenas 2012 dan Podes 2011. Hasil regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa pengaturan tempat tinggal secara signifikan memengaruhi perilaku pencarian pengobatan lansia, baik mengobati sendiri maupun berobat jalan. Setelah memperhitungkan faktor klasifikasi, ketika tidak tinggal sendiri, lansia laki-laki memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengobati sendiri maupun berobat jalan, dan sebaliknya pada lansia perempuan. Setelah memperhitungkan pengaturan tempat tinggal dan jenis kelamin, faktor terkuat dalam menentukan perilaku pencarian pengobatan lansia adalah umur dan status ekonomi, terutama untuk berobat jalan.

This study examines the effect of living arrangement, which are living alone, couple and with others on health seeking behavior of elderly, both self-treatment and outpatient treatment by controlling variables such as sex, age group, education level, rural urban, economic status and access to health services. Results of multinomial logistic regression analysis using Susenas 2012 and Podes 2011 data show that living arrangement affect health seeking behavior of elderly, both self-treatment and outpatient treatment. According control variables, if the elderly not living alone, men more likely than women to has self-treatment and outpatient treatment, and vice versa if they living alone. According to living arrangement and sex, the strongest determinants of health seeking behavior of elderly, are age group and economic status, especially for outpatient treatment."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Arfiyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh faktor demografi, sosial, dan ekonomi, serta living arrangement terhadap kemiskinan dalam rumah tangga menggunakan data Susenas Triwulan 1 tahun 2013. Berdasarkan hasil regresi logistik biner menggunakan responden 263.813 rumah tangga, diketahui bahwa jumlah anggota rumah tangga, kepemilikan aset, dan living arrangement pada rumah tangga dengan usia muda dan lansia mempunyai pengaruh terkuat terhadap kecenderungan miskin dalam rumah tangga. Implikasinya adalah bahwa kebijakan program perlindungan sosial pemerintah perlu mempertimbangkan living arrangement. Temuan lainnya adalah bahwa bahwa daerah tempat tinggal rumah tangga dan jenis kelamin kepala rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan miskin rumah tangga.

This research aims to study the effect of demographic, social, and economic factors, and the living arrangement on household poverty using the Susenas 2013 data. Based on the regression results of 263.813 households, it is found that the number of household members, asset ownership, and household living arrangement with the young and the elderly members have the strongest influence on the likelihood of poverty. It implies that living arrangement should be considered in formulating social protection policies. The area of residence and the gender of household head have no significant effect on tendency to be poor."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Ayu Purwandari
"Studi ini menyelidiki efek antara penuaan populasi dan tingkat inflasi di berbagai negara, termasuk negara ekonomi maju dan negara berkembang. Analisis regresi menggunakan Fixed Effect Model (FEM) menunjukkan hubungan negatif yang konsisten dan signifikan secara statistik antara rasio ketergantungan lansia dan tingkat inflasi di semua sampel negara yang berbeda. Kenaikan 1% rasio ketergantungan lansia berkorelasi dengan penurunan signifikan 0,266% pada tingkat inflasi. Hasil ini menunjukkan bahwa seiring bertambahnya proporsi penduduk lanjut usia, inflasi akan melemah. Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa populasi yang menua mengubah pola pengeluaran, meningkatkan tabungan, dan menurunkan permintaan barang dan jasa, sehingga kemudian menurunkan inflasi. Efek non-linear juga diidentifikasi menggunakan model Panel Threshold Regression (PTR) dengan single threshold. Estimasi menghasilkan nilai threshold optimal untuk rasio ketergantungan lansia di seluruh negara sebesar 8,89%. Efek positif dihasilkan oleh rasio di bawah nilai threshold, sedangkan efek negatif jika rasio di atas threshold. Sebagai implikasi kebijakan, temuan ini menyoroti perlunya pendekatan khusus untuk mengatasi dampak inflasi akibat population aging dengan memperhitungkan faktor demografis dalam mempengaruhi inflasi. Studi selanjutnya perlu untuk melihat efek menurut komponen pembentuk inflasi agar dapat diidentifikasi transmisi efek dari sisi permintaan.

This study investigates the effects of population aging on the inflation rate across countries, including both advanced economies and emerging markets from 2001 to 2020. Using the Fixed Effect Model (FEM), regression analysis demonstrates a consistent and statistically significant negative correlation between the old age dependency ratio and the inflation rate across all country. A 1% increase in the old dependency ratio corresponds to a 0.266% reduction in the inflation rate. This result suggests that as the proportion of the elderly population increases, inflation will weaken. This is consistent with the idea that an aging population changes spending patterns, increases savings, and lowers demand for goods and services, thereby lowering inflation. The Panel Threshold Regression (PTR) model with a single threshold is also used to identify non-linear effects. The estimations result in an optimal threshold value of 8.89% for the old dependency ratio. Positive impact is observed when the ratio is less than the threshold, but negative effect is observed when the ratio exceeds the threshold. As a policy implication, these findings highlight the need for a specific approach to address the impact of inflation due to population aging by taking into account demographic factors in influencing inflation. Future studies need to look at the effects according to the components contributing to inflation in order to discover the demand side transmission effects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armalia Nora Arlotas
"Proses penuaan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi kognitif pada lansia. Penurunan kognitif dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Sampel diambil dari populasi menggunakan tekhnik random sampling. Sampel yang diteliti sebanyak 51 responden. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa bivariat dengan menggunakan uji Mann whitney. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan 37 pertanyaan dimana sebelumnya dilakukan uji validitas. Dari hasil analisis bivariat didapatkan hasil nilai p value 0,007 dimana dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan kemampuan lansia melakukan aktifitas sehari-hari. Saran dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan eksperimen tentang intervensi yang tepat untuk mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia.

Aging process causes some changes in the cognitive function of the elderly. The weakening cognitive ability may affect the capability of the elderly to perform activity daily living. Samples here are taken from the population by random sampling. The samples in this research consist of 51 respondents. The analysis used here is Bivariate analysis using Mann whitney test. Questionnaires are used as an instrument, consisting 37 questions where prior validity test is conducted. The bivariate analysis shows a result of p value 0.007, which concludes that there is a meaningful relationship between cognitive function and the activity daily living of elderly. This research further suggests the importance of conducting experiment on the right intervention to prevent the weakening of cognitive function of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, [2014;2014, 2014]
S56268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Mohammad Aufari
"Penuaan penduduk merupkan salah satu fenomena yang sedang dihadapi Indonesia di mana proporsi penduduk lansia terhadap populasi meningkat. Salah satu konsekuensi sosial dan ekonomi dari penuaan penduduk adalah melebarnya ketimpangan pendapatan. Studi ini bertujuan untuk mempelajari secara empiris dampak penuaan penduduk terhadap ketimpangan pendapatan dengan mempertimbangkan aspek lokasi spasial di Indonesia. Studi ini menggunakan data panel dari 119 kota dan kabupaten di Pulau Jawa selama periode 2010 s.d. 2020 dengan metode regresi GLS dengan random-effects dan Spatial Autoregressive (SAR). Hasil studi menunjukkan bahwa penuaan penduduk berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan ketimpangan pendapatan kota dan kabupaten di Pulau Jawa. Studi ini juga menemukan bahwa terdapat klasterisasi spasial yang positif dan kuat pada tingkat ketimpangan kota dan kabupaten di Pulau Jawa. Dengan demikian, penuaan penduduk yang terjadi di suatu kota/kabupaten juga akan memengaruhi tingkat ketimpangan kota/kabupaten yang berada di sekitarnya. Studi ini memberikan rekomendasi kebijakan bagi masyarakat dan pemerintah daerah di akhir bagian.

Aging population is one of the phenomena that is being faced by Indonesia where the proportion of the elderly population to population increases. One of the social and economic consequences of aging population is the widening of income inequality. This study aims to empirically examine the impact of aging population on income inequality by considering the spatial location aspect in Indonesia. This study uses panel data from 119 cities and regencies in Java Island during the period of 2010 to 2020 using GLS with random-effects regression and Spatial Autoregressive (SAR) methods. The result of this study shows that aging population has a significant impact on increasing income inequality in cities and regencies in Java Island. This study also finds that there is a positive and strong spatial clustering in the level of inequality between cities and regencies in Java Island. Thus, aging population that occurs in a city/regency will also affect the level of inequality of the neighbouring city/regency. This study provides recommendations for communities and local governments at the end of the section."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rodli Putra Hendrawan
"ABSTRACT
Perubahan struktur populasi Indonesia merupakan salah satu fenomena baru yang menarik untuk dibahas, terutama perubahan komposisi populasi yang berubah dari jumlah anak muda yang lebih banyak pada periode hingga 2045 dan bertambahnya usia tua. Peningkatan usia tua menyebabkan masalah baru, yaitu jumlah beban yang ditanggung oleh usia produktif usia anak-anak dan usia tua, sehingga menciptakan trade off untuk merawat anak-anak atau orang tua mereka. Penelitian ini mencoba melihat fenomena merawat orang tua dengan menggunakan pendekatan hidup bersama dan melihat fenomena tersebut dalam hal Islam. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 5, variabel yang digunakan adalah variabel religiusitas diri, yaitu doa, bacaan, kontribusi, dan persepsi kepatuhan diri. Selain itu, variabel lain juga digunakan yang dibagi menjadi karakteristik anak seperti status pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, dan pendapatan dari Muslim dewasa. Kemudian karakteristik orang tua yang terdiri dari pekerjaan dan status kesehatan mereka, ditambah lokasi tempat mereka tinggal bersama. Penelitian ini menggunakan model logistik untuk melihat probabilitas Muslim dewasa hidup dengan orang tua. Hasil yang diperoleh adalah variabel religiusitas menunjukkan signifikansi negatif terhadap kemungkinan tinggal bersama orang tua lanjut usia. Ini menyiratkan bahwa religiositas belum mendorong Muslim dewasa untuk hidup bersama orang tua karena ada banyak cara lain untuk melayani orang tua mereka.

.ABSTRACT
Changes in Indonesia's population structure is one interesting new phenomenon to be discussed, especially changes in the composition of the population that changes from the number of young people who are more in the period until 2045 and increasing old age. The increase in old age causes a new problem, namely the amount of burden borne by the productive age of the age of children and old age, thus creating a trade off to take care of their children or parents. This study tries to look at the phenomenon of taking care of parents by using the approach of living together and looking at the phenomenon in terms of Islam. This study uses data from IFLS 5, the variable used is the variable of self religiosity, namely prayer, recitation, contribution, and perception of self-obedience. In addition, other variables are also used that are divided into child characteristics such as employment status, marital status, number of children, and income from adult Muslims. Then the characteristics of parents consisting of their work and health status, plus the location where they live together. This study uses a logistic model to see the probability of adult Muslims living with parents. The results obtained are the variable religiosity shows a negative significance towards the possibility of their stay with elderly parents. This implies that religiosity does not yet encourage adult Muslims to live with parents because there are many other ways to serve their parents."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrati Asyariri
"ABSTRAK
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mengalami aging population. Fenomena ini memberikan
permasalahan tersendiri bagi lansia, salah satunya depresi. Depresi pada lansia digambarkan dalam salah
satu film Korea berjudul Jugyeojuneun Yeoja atau lebih dikenal dengan judul The Bacchus Lady. Penelitian
ini menjelaskan bagaimana depresi di kalangan masyarakat usia lanjut digambarkan dalam film tersebut.
Penulis menunjukkan faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang tingkat depresi pada lansia di
Korea dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis. Penelitian
dilakukan dengan mengamati film terlebih dahulu, kemudian menganalisis gambaran depresi pada
masyarakat lanjut usia di Korea yang terdapat dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua
faktor yang ada, kurangnya dukungan sosial dari keluarga sebagai akibat dari lunturnya nilai bakti pada
orang tua merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan gejala depresi pada lansia di
Korea.

ABSTRACT
South Korea is one of countries experiencing aging population. This phenomenon presents its own problems
for the elderly, such as late-life depression. Depression on the elderly is depicted on one of Korean movie
titled Jugyeojuneun Yeoja or known as The Bacchus Lady. This research aims to explain how late-life
depression is depicted on the movie. The author will show the factors related to late-life depression in Korea
which is depicted in the movie using qualitative research method through descriptive analysis approach.
This research will be conducted by observing the movie, then analyzing the depictions of late-life
depression in Korea. The results showed that of all the factors that exist, the lack of social support from the
family as a result of the fading of devotion values to the elderly is the most influential factor in improving
depressive symptoms in the elderly in Korea."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardi Armando Goenawan
"Kemajuan di bidang kesehatan memberikan dampak yang besar dalam status kesehatan manusia, Hal ini dapat terlihat dengan semakin rnenurunnya angka morbiditas dan rendahnya angka mortalitas, serta usia harapan hidup yang semakin meningkat. Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia memiliki jumlah penduduk 207,5 juta jiwa pada tahun 2000. Dengan tingkat pertumbuhan 1,35% per tahun, jumlah penduduk akan menjadi 400 juta jiwa di tahun 2050. Untuk itu, usaha menekan laju pertumbuhan harus terus dilakukan dan memberikan prioritas pada pembinaan potensi dan kualitas penduduk.
Di tahun 1991, usia harapan hidup penduduk Indonesia adalah 64,4 tahun. Pada tahun 2000 diproyeksikan umur harapan hidup telah mencapai 67 tahun. Diperkirakan, pada tahun 2020 usia harapan hidup Iansia Indonesia mencapai 71.7 tahun. Dari segi jumlah, lansia Indonesia juga menempati urutan ke empat terbesar di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat, yaitu 15.4 juta jiwa, atau sekitar 7,4% dari jumlah penduduk Indonesia, menurut data terakhir yang dikemukakan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Terjadi peningkatan yang cukup dramatis bila dibandingkan dengan tahun 1970-an yang hanya 4,5% dari jumlah penduduk, atau 6.6% di tahun 1990. Karenanya diperkirakan, pada tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 11% dari jumlah penduduk.
Kenyataan ini membawa Indonesia pada era penduduk berstruktur tua (aging society) dengan potensi dan permasalahannya. Pembinaan potensi dan kualitas penduduk menjadi prioritas pada saat ini agar aging society tersebut tidak menjadi beban masyarakat dan negara. Kebijakan kesehatan masyarakat sudah perlu mengarah kepada memperpanjang "usia kehidupan yang aktif dan produktif ?
Kondisi tetap aktif dan produktif ini, tentunya mustahil bila harus bergantung kepada orang lain. Dengan kata lain, lansia harus mampu berfungsi secara otonom dan tetap independen dalam menjalani kehidupannya. Dalam hal ini dikenal istilah kapasitas fungsional atau kompetensi sebagai determinan penting tingkat independensi seseorang.
Berbagai usaha antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan menurunnya kapasitas fungsional atau tingkat kompetensi akibat proses penuaan maupun penyakit degeneratif harus menjadi prioritas. Termasuk di sini adalah perlunya dikembangkan instrumen-instrumen yang dapat mendeteksi secara dini terjadinya penurunan tersebut. Seperti telah kita ketahui, terdapat banyak aspek yang perlu dinilai dalam menentukan kapasitas fungsional atau tingkat kompetensi seseorang. Sejauh ini, telah dikembangkan berbagai instrumen yang mampu menilai kapasitas fungsional berdasarkan aspek tertentu.
Sebagai contoh instrumen Activities of Daily Living (ADL/Index Barthel) yang menilai aspek kemampuan pemeliharaan fisik diri sendiri dan Instrumental Activities of Daily Living (IADL) yang menilai aspek kemampuan pemeliharaan diri secara instrumental atau kemampuan pemeliharaan fisik diri sendiri dalam kaitan dengan aplikasinya di komunitas. Karena yang diukur adalah aspek yang relatif mendasar dalam kapasitas fungsional maka penggunaannya lebih tepat pada pengukuran yang berbasis rumah sakit atau pada lansia yang telah mengalami penurunan kapasitas fungsional yang jelas. Sedangkan untuk menilai kapasitas fungsional yang lebih tinggi, tidak akan terdeteksi oleh kedua instrumen tersebut.
Untuk itu dibutuhkan instrwnen seperti Tokyo Metropolitan Institute of Gerontology Index of Competence (TMIG IoC) yang mampu mengukur tingkat kapasitas fungsional yang lebih tinggi di samping fungsi lainnya yang lebih mendasar yang terkait dengan kompetensi lansia. Tokyo Metropolitan Institute of Gerontology Index of Competence (TMIG IoC) adalah merupakan suatu instrumen yang sangat praktis dan sederhana sehingga dipertimbangkan agar dapat dipakai sebagai self-rating/self-administrative instrument untuk mengukur indeks kapasitas fungsi luhur dan fungsi-fungsi lainnya yang lebih mendasar. Dengan diketahuinya indeks kapasitas fungsional tersebut maka dapat dilakukan berbagai tindakan antisipatif untuk mencegah ataupun memperlambat kemungkinan terjadinya penurunan indeks tersebut di kemudian hari, yang berarti semakin berkurangnya tingkat independensi seseorang."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowlan, Donald T.
"It provides a foundation for understanding and reflecting on key demographic and social trends, together with related theoretical and policy frameworks that are important in explaining changes and designing informed responses. With particular reference to countries that have the oldest or largest aged populations, the book presents a synthesis of research on population aging, new analyses of trends and a discussion of the major social policy strategies. Key topics include the new demography of aging, population health, family change, the third age, international policy concepts and strategies, and comparisons of countries."
New York: Springer, 2012
e20400607
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>