Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Mariz
"Sampah sisa makanan berkontribusi terhadap 45% dari keseluruhan sampah di Indonesia pada tahun 2018. Isu sampah makanan mulai mendapatkan perhatian, baik di ranah publik maupun saintifik karena kerugian ekonomi, lingkungan, serta sosial yang ditimbulkan. Dengan diterapkannya pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial di dalam pembangunan ekonomi, universitas dirasa memiliki peran yang signifikan dalam menransformasikan perilaku pro-lingkungan mahasiswanya sebagai calon pemimpin serta pembuat kebijakan melalui reformasi kurikulum dan kebijakan. Terlepas dari berbagai usaha yang dilakukan, ditemukan bahwa universitas masih menghadapi berbagai tantangan dalam menransformasikan kesadaran mahasiswa akan keberlanjutan ke dalam aksi yang nyata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah perilaku pro-lingkungan mahasiswa, khususnya terkait penyisaan makanan, dapat dipengaruhi oleh disiplin makan dan religiositas. Menggunakan data yang diperoleh melalui survei secara online kepada 780 mahasiswa Universitas Indonesia yang kemudian diolah dengan metode regresi logistik, ditemukan signifikansi antara disiplin makan dengan perilaku penyisaan makanan mahasiswa, sementara religiositas ditemukan tidak memiliki signifikansi terhadap perilaku penyisaan makanan. Selain kedua faktor tersebut, bidang studi yang terkait dengan lingkungan ditemukan signifikan memengaruhi perilaku penyisaan makanan mahasiswa. Variabel lain yang ditemukan signifikan memengaruhi perilaku penyisaan mahasiswa adalah jenis kelamin serta interaksi antara jenis kelamin dan kondisi tinggal mahasiswa.

There has been a growing attention towards food waste under public and scientific domain due to its economic, environmental, and social consequences. In Indonesia, food waste accounts for 45% of all waste in 2018. With the implementation of sustainable development that integrates environmental and social aspects within economic development, universities are considered to have a significant role in transforming their students pro-environmental behavior by reforming campus policies and curricula. Despite the effort that has been made, universities are still faced with various challenges in transforming their students awareness into a concrete action. The purpose of this research is to identify can serve as the influencing factors towards students pro-environmental behavior, particularly, regarding food wasting behavior. Using the data obtained through an online survey to 780 students of University of Indonesia, it eating discipline was found to have a significant influence towards food behavior, whereas no significance has been found between religiosity and food wasting behavior. In addition to these two factors, environmental field of education and several other socio-demographical factors was found to influence students food wasting behavior significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okta Rina Fitri
"Upaya-upaya dilakukan oleh berbagai pihak untuk memberantas korupsi, namun Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi yang telah mengakar di Indonesia ini menunjukan minimnya nilai, moral, dan agama dalam pembentukan perilaku yang antikorupsi. Sejumlah hasil kajian literatur menunjukan bahwa perilaku antikorupsi seseorang dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain sosialisasi, religiositas, dan civic knowledge. Peneliti berargumen bahwa semakin tinggi religiositas seseorang, maka semakin positif perilaku antikorupsinya. Unit analisa penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa Universitas Indonesia. Data dalam tulisan ini didapat dari survei menggunakan kuesioner terhadap 160 responden. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa religiositas signifikan dalam memengaruhi perilaku antikorupsi dengan kekuatan hubungan yang lemah yaitu d=0,292. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang memengaruhi perilaku antikorupsi yaitu normas sosial dan norma hukum.

The efforts has made by variuos parties to eradicate corruption, but Indonesia is still listed as one of the most corrupt countries in The World. Corruption which has been rooted in Indonesia implicated lack of value, morality, and religion in the development of anti-corruption behavior. A number of literary studies show that somebody's anti-corruption behavior can be influenced by some factors, such as socialization, religiousity, and civic knowledge. Researchers argue that the higher somebody?s religiosity, the more positive his anti-corruption behavior. Analysis unit of this research is the individual Universitas Indonesia's students. The data of this script obtained from the survey questionnaire to 160 respondents. As for the results this research shown that religiosity is significant in influencing anti corruption behavior with low correlation?s strength d=0,292. The result of this study also show that there are some other factor that influence anticorruption behavior which are social norm and law norm.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Wulandhani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dan kompulsivitas seksual pada mahasiswa laki-laki. Mahasiswa laki-laki memiliki karakteristik tertentu yang menjadikannya berbeda dari populasi lain karena berada pada tahap perkembangan emerging adulthood, yaitu periode eksplorasi yang memungkinkan individu untuk mencoba cara hidup baru dan melakukan eksperimentasi seksual. Pengukuran religiositas dilakukan dengan alat ukur The Revised-Muslim Religiosity-Personality Scale (Krauss & Hamzah, 2011), sementara kompulsivitas seksual diukur melalui Sexual Compulsivity Scale (Kalichman & Rompa, 2001). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 467 laki-laki yang memiliki status mahasiswa aktif dan belum menikah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif antara religiositas dan kompulsivitas seksual (r = -,093; n = 467; p < 0,05, two tail). Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada mahasiswa laki-laki, semakin tinggi tingkatan dan manifestasi kesadarannya tentang keberadaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari maka mereka semakin tidak sulit mengontrol impuls seksual yang disadari. Karena penelitian ini tergolong baru di Indonesia, maka penelitian lanjutan sangat diperlukan.

This study examined the relationship between religiosity and sexual compulsivity among male college students. Male college students have a distinct feature compared than any other population as emerging adulthood that makes them more likely to do exploration and engage in sexual experimentation. Religiosity was measured by The Revised–Muslim Religiosity-Personality Inventory (Krauss & Hamzah, 2011), whereas the sexual compulsivity was measured by Sexual Compulsivity Scale (Kalichman & Rompa, 2001). The respondents of this study were 467 Indonesian male college students.
The result of this study shows that there is negative significant relationship between religiosity and sexual compulsivity (r = -,093; n = 467; p < 0,05, two tail). It indicates that in male college students, the higher level or manifestation of God-consciousness in daily life indicates the lower propensity to experience sexual disinhibition and under-controlled sexual impulses and behaviors as self-identified by individual. Because this is the first research related sexual compulsivity that conducted in Indonesia, further research is needed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcela Prahastuti Krisnanda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh family functioning terhadap college adjustment pada mahasiswa tahun pertama. Partisipan penelitian ini adalah 314 mahasiswa tahun pertama di Jakarta dan Jogjakarta. Family functioning diukur menggunakan alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale FACES II dan Family Communication Scale FCS, sedangkan college adjustment diukur dengan menggunakan alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire SACQ.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh family functioning terhadap college adjusment [R2 312 =0.131, p 0,05. Fungsi keluarga mampu menjelaskan varian 13.1 dari perguruan tinggi. Berdasarkan penelitian ini, fungsi keluarga perlu disosialisasikan oleh lembaga pendidikan tinggi sehingga mahasiswa baru dapat dibantu dalam menyesuaikan diri dengan baik.

This research was conducted to examine the influence of family functioning towards college adjustment among first year college student. Participants in this research were 314 first year student in Jakarta and Jogjakarta, Indonesia. Family functioning was measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale FACES and Family Communication Scale FCS , meanwhile college adjustment was measured by Student Adaptation to College Questionnaire SACQ.
The results showed that family functioning affecting college adjusment R2 312 0.131, p 0.05. Family functioning was able to explain 13.1 variance of college. Based on this research, family functioning needs to be socialized by higher education institutions so that freshmen can be assisted in adjusting well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Risti Atikah
"ABSTRAK
Saat ini, gaya hidup masyarakat dunia telah menjadi semakin tidak sehat, tidak terkecuali di Indonesia. Selama satu dekade terakhir, hubungan antara tingkat tinggi dari distres psikologis dengan pola tingkah laku yang dapat membahayakan kesehatan telah sangat didukung oleh banyak literatur. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh distres psikologis terhadap health-promoting behavior pada mahasiswa, sebagai kelompok yang paling rentan terkena distres psikologis serta melakukan health-compromising behavior. Partisipan penelitian ini sejumlah 1945 mahasiswa emerging adults yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Distres psikologis diukur dengan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 , sementara health-promoting behavior diukur dengan menggunakan Health-Promoting Lifestyle Profile II HPLP II . Hasil penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis memiliki pengaruh negatif yang signifikan bagi health-promoting behavior. Hubungan negatif dari kedua variabel mengindikasikan bahwa tingkat distres psikologis yang semakin tinggi dapat memengaruhi tingkat health-promoting behavior yang semakin rendah, dan sebaliknya.

ABSTRAK
Nowadays, the lifestyle of the world community have become increasingly unhealthy, including Indonesia. Over the past decade, the relationship between the high levels of psychological distress and behavioral patterns that can endanger health has been strongly supported by many literatures. This study aims to investigate the influence of psychological distress on health promoting behavior among college students, as the most vulnerable group to high psychological distress and health compromising behavior. Participants of this research were 1945 emerging adults from various universities in Indonesia. Psychological distress was measured using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 , while health promoting behavior was measured using Health Promoting Lifestyle Profile II HPLP II . The result showing that psychological distress has a negative influence on health promoting behavior. The negative relationship of both variables indicates that higher level of psychological distress may impact lower level of health promoting behavior, and vice versa."
2017
S67088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ibrahim Isra
"Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah tekanan peergroup dapat mempengaruhi gejala perilaku makan menyimpang di kalangan remaja SMA di Jakarta. Skripsi ini menggunakan jenis kelamin sebagai variabel yang mengontrol tekanan peergroup dengan gejala perilaku makan menyimpang. Untuk menganalisa hubungan antara tekanan peergroup dan gejala perilaku makan menyimpang, skripsi ini menggunakan Teori Pilihan Rasional. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah kuantitatif dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner.
Skripsi ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara tekanan peergroup dengan gejala perilaku makan menyimpang dengan kekuatan hubungan sedang yang artinya tekanan peergroup dapat mempengaruhi gejala perilaku makan menyimpang pada remaja. Hasil uji Somer?s d juga menunjukkan bahwa pada tekanan peergroup, dimensi message lebih kuat pengaruhinya pada laki-laki dibanding perempuan. Sedangkan dimensi interaction dan likeability lebih kuat berpengaruh pada perempuan dibandingkan laki-laki.

The thesis purposes are to determine whether peergroup pressure may cause or influence eating disorder behavior symptoms in senior high school student in Jakarta. This thesis uses sex as a control variable in the relationship between peergroup pressure and symptoms of eating disorder behavior. This thesis use Rational Choice Theory to analyze the relationship between peergroup pressure and eating disorder behavior symptoms. The concept used in this thesis was peergroup and peerpressure.This Thesis research method is quantitative and primary data obtained through questionnaires.
This thesis found that the strength of the relationship between peergroup pressure and eating disorder behavior symptoms was 'moderate', peergroup can affect eating disorder behavior symptoms in high school adolescent in Jakarta. The Somers?d test results also showed that at peergroup pressures, men are stronger affected by messages dimension rather than women. While the peergroup pressure dimension of Interaction and Likeability, women were affected stronger than men.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Kartika Kusumawardhani
"Mahasiswa yang berpacaran memiliki akses untuk melakukan aktivitas seksual yang seringkali disertai dengan kekerasan seksual terhadap pasangan. Penerimaan mitos perkosaan dianggap sebagai faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual. Faktor ini diinternalisasi oleh agama sebagai tiang kehidupan bermasyarakat yang kental dengan budaya patriarkat. Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia dianggap sebagai agama yang patriarkat namun di sisi lain sebagai agama yang mendukung kesetaraan gender.
Studi ini dilakukan untuk melihat pemahaman ajaran Islam dan hubungannya dengan penerimaan mitos perkosaanpada mahasiswa laki-laki yang berpacaran. Studi dilakukan terhadap 132 partisipan penelitian dari enam universitas di Jakarta dan Depok.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan mitos perkosaan dan religiositas Islam pada mahasiswa laki-laki yang berpacaran (r = -0,129; n = 132; p<0,05, two tail).

Dating male college students have the opportunity to do sexual activities with their partner but sometimes sexual offence happens within the relationship. Rape myth acceptance is considered as main factor of sexual offence. This factor is internalized by religion as patriarchal system that also has been the foundation of life for many people. Islam as the religion of majority of the Indonesian people is considered as a patriarchal religion , yet also fights for gender equality.
The purpose of this study is to examine the relationship between rape myth acceptance and Islamic religiosity among dating male college students. As many as 132 students from six universities in Jakarta and Depok was participated in the study.
Result shows that there is no significant correlation between rape myth acceptance and Islamic religiosity among dating male college students (r = -0,129; n = 132; p<0,05, two tail).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Sheila Jonatan
"Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran makanan dan minuman terhadap pilihan makanan siswa remaja di Jakarta. Empat SMP dan empat SMA di Jakarta dipilih secara sengaja. Data dikumpulkan melalui delapan focus group discussions dengan siswa remaja kelas 7-12. Wawancara mendalam dilakukan dengan informan utama termasuk orang tua, guru, serta penjual makanan di kantin sekolah. Analisis data dilakukan melalui coding dan menentukan tema yang muncul dari transkrip verbatim. Lima tema ditemukan dari analisis data. Pertama, paparan pemasaran makanan dan minuman mempengaruhi pilihan makanan dengan menciptakan kesadaran. Berikutnya, remaja terpengaruh oleh pemasaran makanan dan minuman lewat peningkatan minat terhadap pilihan makanan. Ketiga, remaja membuat keputusan pada pilihan makanan sebagai hasil dari interaksi beberapa faktor. Selanjutnya, tema keempat menunjukan faktor yang penting untuk mengulang konsumsi atau pembelian. Terakhir, ada pengaruh online delivery application terhadap pemilihan makanan remaja. Penemuan studi ini mendorong sektor kesehatan atau pendidikan untuk membuat pendidikan nutrisi yang interaktif pada platform digital. Studi ini juga menyarankan dibuatnya regulasi untuk pemasaran makanan dan minuman yang menargetkan khusus pada remaja. Terutama makanan dan minuman yang mengandung lemak trans, serta tinggi lemak jenuh, gula, atau garam.
This qualitative study aimed to explore the influence of food and beverage marketing towards food choice among adolescent students in Jakarta. Four junior and senior high schools in Jakarta were purposively selected. Data was collected through eight focus group discussions with adolescent students grade 7 12. In depth interview was done with key informants including parents, teachers, and food sellers in the school canteen. Data analysis was done through coding and determining themes that emerged from the verbatim transcripts. Five themes were found from data analysis. First, the exposure of food and beverage marketing influenced food choice by creating awareness. Next, adolescents were influenced by food and beverage marketing through enhanced interests towards food choice. Third, adolescents made actions on food choice as a result of the interplay of several factors. Next, the fourth theme pointed out factors that were important to repeat consumption or purchases. Finally, there was an influence of online delivery application towards food choice among adolescents. Findings of this study encouraged health or education sector to create an interactive nutrition education on digital platforms. This study also recommended the regulation of food and beverage marketing specifically aimed at adolescents. Especially on food and beverage that contained trans fat, as well as high in saturated fat, sugar, or salt. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindhita Priscillia Muharrani
"Peningkatan berat badan terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan desain studi prospective cohort selama enam minggu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku makan restrained eating, external eating, dan emotional eating terhadap peningkatan berat badan dengan mengontrol asupan energi, aktivitas fisik, dan sosial ekonomi. Penelitian melibatkan 40 responden yang merupakan mahasiswi S1 Reguler FKM UI Depok. Umumnya terdapat peningkatan berat badan yang bermakna sebesar 0,32 kg. Selama pemantauan, terdapat 25% responden mengalami perubahan perilaku makan, dan sisanya konsisten. Dari ketiga perilaku makan, hanya external eating yang berpengaruh bermakna terhadap peningkatan berat badan sebelum dan setelah dikontrol dengan asupan energi (p<0,05). Aktivitas fisik dan status sosial ekonomi tidak berhasil ditemukan sebagai confounding. External eating ditemukan paling berpengaruh terhadap peningkatan berat badan daripada emotional eating dan restrained eating. Penelitian ini juga menemukan bahwa proporsi restrained eating lebih tinggi pada status gizi normal daripada overweight, emotional eating lebih tinggi pada underweight daripada overweight, dan external eating lebih tinggi pada status gizi normal dan underweight daripada overweight dan obesitas.

The continuous weight gain increases the risk of coronary heart disease. This research is a six-week prospective cohort study which is aimed to identify the effect of eating styles restrained eating, external eating, and emotional eating to weight gain with controlling energy intake, physical activity, and social economy status. A total of 40 female students were assessed at three points in this study during the whole six weeks. There is a significant weight gain in female students averaged 0,32 kg. Twenty five percent of respondents experienced changes in eating style while the rest of them are consistent with one eating style. Out of all eating styles, the significant effect to weight gain is only found in external eating before and after being controlled by energy intake (p<0,05). Physical activity and social economy status could not be found as confounders in this study. This indicates that external eating, rather than emotional eating and restrained eating, drives weight gain in female college students. This study also found that the proportion of restrained eating is higher in normal weight than overweight, emotional eating is higher in underweight than overweight, and external eating is higher in normal and underweight than overweight and obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delicia Salsabila
"Perilaku makan menyimpang adalah setiap gangguan yang ditandai oleh gangguan patologis sikap dan perilaku yang berkaitan dengan makanan. Telah diketahui bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai perubahan pada aktivitas harian dan gaya hidup yang dapat meningkatkan masalah berat dan bentuk tubuh serta berdampak negatif pada pola makan, pola tidur dan aktivitas fisik yang kemudian berdampak pada meningkatnya risiko dan gejala PMM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi faktor individu dan lingkungan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswi FKM UI tahun 2023 saat dan setelah pandemi. Penelitian dilakukan secara daring selama bulan Mei-Juli 2023. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi potong lintang dan metode purposive sampling digunakan untuk memperoleh 128 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik saat pandemi (p1) mauipun setelah pandemi (p2), terdapat perbedaan proporsi citra tubuh (p1=p2<0,001), riwayat diet (p1=p2<0,001), pengaruh keluarga (p1=p2<0,001), pengaruh teman (p1<0,001; p2=0,024), dan pengaruh media (p1<0,001; p2=0,012) terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswi FKM UI tahun 2023.

Eating disorder is any disorder characterized by pathological disturbances of attitudes and behavior related to food. It is known that the COVID-19 pandemic has caused various changes to daily activities and lifestyle which may increase weight and body shape problems and have a negative impact on diet, sleep patterns and physical activity which then have an impact on increasing the risk and symptoms of EDs. This study aims to measure proportion differences of individual and environmental factors towards eating disorder tendencies of female college students of FKM UI in 2023 during and after the pandemic. This research was conducted online from May to July 2023. The research design used was a cross-sectional study design and purposive sampling method was used to obtain 128 respondents. The results of this study show that both during the pandemic (p1) and after the pandemic (p2), there were differences in the proportion of body image (p1=p2<0.001), dietary history (p1=p2<0.001), family influence (p1=p2<0.001), peer influence (p1<0.001; p2=0.024), and media influence (p1<0.001; p2=0.012) towards eating disorder tendencies in FKM UI students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>