Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
""Faktor keberhasilan suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) selain ditentukan oleh perencanaan yang benar, juga dalam sistem pengoperasian dan pemeliharaannya senantiasa harus disesuaikan dengan kondisi spesifik yang ada di lapangannya. Penelitian, investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap faktor efisiensi dan efektifitas suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (Sewage Treatment Plant) yang terdapat pada bangunan-bangunan/utilitas umum yang ada di Wilayah DKI Jakarta, telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan upaya pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem secara umum, serta dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari Unit Pengolahan Air Limbah yang ada. Metoda yang digunakan adalah dengan meneliti karakteristik limbah dan kualitas limbah dalam IPAL dan Spesifikasi tekniknya. Berdasarkan karakteristik limbah tersebut, dilakukan perhitungan ulang terhadap IPAL tersebut, dan dianalisis terhadap hasil kualitas air dalam instalasi selama proses. HAsilnya menunjukkan bahwa instalasi tidak berfungsi optimal karena adanya penambahan fungsi dari gedung perkantoran tersebut yang juga melayani restoran 'sea food"" yang mengakibatkan beban organik yang diolah tinggi, tidak sesuai dengan kapasitas rencana. Juga adanya lemak yang tidak termasuk dalam rencana IPAL. Faktor lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalah diffuser 50% macet, sistem dan jumlah aliran lumpur balik tidak tepat, pemeliharaan kurang, comminutor rusak, sistem aliran udara IPAL kurang baik. Usulan perbaikan adalah memperbaiki diffuser system dan jumlah aliran lumpur balik dirubah dan pemakaian tablet Sonucil sebagai disinfectant diaktifkan lagi. Perlu ada tambahan unit pengolah lemak.""
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP 1991 01.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
"Faktor keberhasilan suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) selain ditentukan oleh perencanaan yang benar, juga dalam sistem pengoperasian dan pemeliharaannya senantiasa harus disesuaikan dengan kondisi spesifik yang ada di lapangannya. Penelitian, investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap faktor efisiensi dan efektifitas suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (Sewage Treatment Plant) yang terdapat pada bangunan-bangunan/utilitas umum yang ada di Wilayah DKI Jakarta, telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan upaya pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem secara umum, serta dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari Unit Pengolahan Air Limbah yang ada. Metoda yang digunakan adalah dengan meneliti karakteristik limbah dan kualitas limbah dalam IPAL dan Spesifikasi tekniknya. Berdasarkan karakteristik limbah tersebut, dilakukan perhitungan ulang terhadap IPAL tersebut, dan dianalisis terhadap hasil kualitas air dalam instalasi selama proses. HAsilnya menunjukkan bahwa instalasi tidak berfungsi optimal karena adanya penambahan fungsi dari gedung perkantoran tersebut yang juga melayani restoran 'sea food"" yang mengakibatkan beban organik yang diolah tinggi, tidak sesuai dengan kapasitas rencana. Juga adanya lemak yang tidak termasuk dalam rencana IPAL. Faktor lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalah diffuser 50% macet, sistem dan jumlah aliran lumpur balik tidak tepat, pemeliharaan kurang, comminutor rusak, sistem aliran udara IPAL kurang baik. Usulan perbaikan adalah memperbaiki diffuser system dan jumlah aliran lumpur balik dirubah dan pemakaian tablet Sonucil sebagai disinfectant diaktifkan lagi. Perlu ada tambahan unit pengolah lemak.""
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"alam upaya melakukan pengcndalian pencemaran, yang disebabkan oleh air
limbah, tcrhadap Badan-badan Air Pencrima (BAP), dalam hal ini adalah sungai-
sungai yang ada di wilayah DKI, Pemda. DKI. Jakarta dewasa ini telah mcngcluurkun
perangkal peraluran yang mensyaratkan sctinp bangunan, institusi, saranzl ulililus
urnum yang ada di wilayah DK1. Jakarta harus mempunyai suatu Unit atau Sistim
Pengendalian Limbah Cair sebclum dibuang ke dalarn badan-badan air yung ada. Hai
ini lebih dimaksudkan umnk menunjang program pengendaliun Sumber Dnyu Air di
wilayah DKI. Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin kritis kebcradaanyiu ukihut lingkul
pencemaran yang ccnderung meningkat.
Dalam kuilannya dengan hal tersebul di alas, maka suatu kenyulazln yang adn sunt ini,
adalah lernyatu tidak semua Unit atau Slstem Pengolahan Air Limlmh yang leluh
dibangun tersebut dapat berfungsi dengan balk sehingga belum bisa nwnglmsilkan
effluen yung memenuhi pcrsyaratun yung ditetupkun o1cl1 Pcmdu. Dl
Padahal dalam proscs pembangunanya, porcncanaan inslalasi pengolzalmn air limlmh
tersebut sudah menclapat ijin dari Pemerintah Daerah. Hal ini dimungkinkan karenu
fakzor keberhasilan suatu inslalasi pengolahan air limbah terscbut selain sangm
dilemukan oleh aspek pcrencauaan yang benar, juga dalam sistcm pengoperasiun dan
pcmeliharaannya scnantiasa hams disesuaikan dcngan kondisi spesifik yang ada di
lapangannya.
Umuk mengantisipasi pcrmasalahan lcrsebut di atas, maka pcrlu segera dilakukan
su:-nu penelitian, invesligasi, dan evaluasi menyeluruh terhadap fakzor efisiensi dan
efekzivitas dari suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Dornestik (Sewage Treatment
Plant) yang lcrclapat padz; bangunan-bangunan/utilitas umum yang adn di wilayzrh
DKI. Jakarta.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendznpalkan upuya
pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem sgcara umum, serta dalam
upaya peningkamn efisiensi dan efckllfizus darl Unit Pengoluhan Air I,in1l>:|l1y:lng
ada.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelili kareteristik
lirnbah yang ada, kualitas limbah dalam Instalasi Pengolahan Air Lirnbuh dan spasi-
likasi tckniknya. ' Kemudian berdasarkan utas karakteristik Iimbah tersebut, dilakukan perhitungan
ulang terhadap Instalasi Pengolahan Air Limbah tgzrsebut dan dianalisis terhzrdap
hasil kualiras air dalam instalasi selama proses.
Hasilnya menunjukkan bahwa instalasi tersebut lidak bcrfungsi optimal karena
adanya penambahan fungsi dari gedung perkamoran tcrscbut yang jugu melayuni
restoran "Sea Food" yang mengakibatkan beban organik yang diokrh tinggi, tiduk
sesuai clengan kapasitas rencana. Juga adanya lcmak yang lidak tcrmasuk dulam
rencana IPAL.. Faktor_ lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalnh diffuser 50 %
mncet, sistem dan jumlah aliran Iumpur balik tidak IGPZII, pemelihuruun kurung.
Comminulor rusuk, Sistcm miran uduru dan IPAL kurnng huik.
Usulan perbuikun adalah memperbaiki diffuser Sistem dan jumlzlh ulirzm Iumpur
balik dirubah clan pemakaian 1abletSonuci1sebagai disinfekmn di akmifkzm lzrgi. Pcrlu
ada tambahan unit pengolahan lemak.
Dafzar Pustaka : 8 (1979 - 1991)
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
01 Wid p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Yuniarti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aisyah Al Anbiya
"Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. Kimia Farma Plant Jakarta mengolah air limbah yang berasal dari kegiatan produksi obat, pencucian, limbah domestik yang menggunakan proses biologis dengan metode anaerob-aerob. Setelah 20 tahun beroperasi, IPAL tidak pernah dicek kesesuaian parameter disain unit pengolahannya sehingga harus dilakukan evaluasi untuk meningkatan efisiensinya. Evaluasi dilakukan dengan menghitung parameter-parameter disain pada kondisi eksisting dan membandingkannya dengan kriteria disain padaliteratur.Hasilnya yaitu efisiensi pengolahan keseluruhan penyisihan BOD=91%, COD=88%, TSS=96% dan telah masuk kriteria disain. Selain itu, terdapat beberapa parameter yang tidak masuk rentang kriteria disain diantaranya waktu tinggal dan organic loading (bak anaerob), F/M dan MLSS (bak aerob), overflow rate (bak sedimentasi). Sehingga pada perhitungan keseuaian kondisi rencana IPAL, bak anaerob tidak difungsikan dan dilakukan beberapa kontrol perbaikan agar mencapai nilai kinerja MLSS 4000 mg/L, F/M Ratio 0,076, kebutuhan udara 4195,37 m3/day, overflow rate 8,182 m3/m2.h.

Wastewater Treatment Plant of PT Kimia Farma Jakarta processesinfluent from the units of producingdrugs and washing equipment. It also processes waste water from biological process using anaerobic-aerobic method.After 20 years of operation, WWTP of PT Kimia Farma Plant Jakarta have never checked the suitability of the design parameters and the application in each unit, so that should have been done to improve the efficiency of The WWTP. An evaluation is conducted by calculating the design parameters on existing conditions and comparing it to the design criteria?s literature. The results of the overall processing efficiency in removal BOD were : 91%, COD: 88%, TSS: 96%.Moreover, there are several parameters that are not in the range of design criteria such as residence time and organic loading (unit of anaerobic), the F/M ratio and MLSS (unit of aerobic), overflow rate (unit of sedimentation). So that in the planning process, anaerobic unit was not used. Then, the writer used some improvements to achieve the performance value of MLSS 4000 mg/L, the F/M Ratio 0,076, aeration air demand 4195,37 m3/day, overflow rate 8,182 m2 m3/h.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Utami Dewi
"Kitosan merupakan salah satu senyawa turunan kitin yang diperoleh melalui proses deasetilasi. Proses sintesis kitosan dari limbah cangkang kepiting terdiri dari dua tahap yaitu ekstraksi kitin dan transformasi kitin menjadi kitosan. Proses ekstraksi kitin terdiri dari dua proses, yaitu: demineralisasi dengan HCl, dan deproteinasi dengan NaOH. Selanjutnya, kitin ditransformasi menjadi kitosan melalui proses deasetilasi dengan NaOH. Kitosan dapat dimanfatkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya yang sedang marak diteliti saat ini adalah pemanfaatan kitosan sebagai penyerap (adsorben) logam berat pada air limbah. Kitosan dapat berfungsi sebagai adsorben terhadap logam dalam air limbah karena kitosan mempunyai gugus amino bebas (-NH2) dan hidroksil yang berfungsi sebagai situs chelation (situs ikatan koordinasi) dengan ion logam guna membentuk chelate. Pada penelitian ini dilakukan optimasi pada dua variabel proses sintesis kitosan yaitu konsentrasi larutan (HCl dan NaOH) dan waktu reaksi. Sedangkan pada proses adsorpsi dilakukan pengujian kemampuan kitosan dalam menyerap logam Cu(II) dengan memvariasikan pH larutan limbah dan waktu kontak penyerapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses demineralisasi diperoleh pada konsentrasi HC1 1M selama 1 jam, deproteinasi diperoleh pada konsentrasi NaOH 1M selama 2 jam dan deasetilasi diperoleh pada konsentrasi NaOH 50%(b/v) selama 45 menit. Kitosan yang dihasilkan dengan proses diatas mempunyai kadar abu sebesar 0,660%, kadar protein sebesar 6,769% dan derajat deasetilasi sebesar 52,946%. Kitosan tersebut kemudian digunakan untuk mengadsorp logam Cu (II) pada air limbah. Adsorpsi Cu (II) oleh kitosan mencapai hasil terbaik pada pH larutan 5. Namun dalam penelitian ini belum diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum kitosan dan waktu kesetimbangan adsorpsi Cu (II) oleh kitosan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Nadhira
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki produksi akuakultur tinggi, yaitu sebanyak 2.344.671 ton pada tahun 2013. Budidaya perikanan seperti tambak udang menghasilkan air limbah yang mengadung amonia (NH3) dan nitrat (NO3). Kadar amonia dan nitrat pada air limbah tambak udang dapat diolah menggunakan fotobioreaktor (FBR) dengan menumbuhkan Spirulina sp. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan 3 buah fotobioreaktor skala laboratorium berukuran 50 cm x 30 cm x 20 cm selama 20 hari pengamatan dan 13 hari waktu tinggal, dengan variasi konsentrasi Spirulina sp., yaitu 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l. Masing-masing fotobioreaktor dilengkapi dengan aerator 7 liter/menit dan pencahayaan 1900 lux. Variasi konsentrasi Spirulina sp. awal 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l tidak menghasilkan perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji statistik Independent t-test (95%). Persentase penurunan rata-rata amonia untuk fotobioreaktor dengan konsentrasi Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l masing-masing adalah 33,6%, 44,9%, dan 55,3%, sedangkan untuk persentase penurunan rata-rata nitrat masing-masing adalah 20,9%, 28,5%, dan 35,1%.

ABSTRACT
Indonesia is a country that has a high aquaculture production, as many as 2.344.671 tons in 2013. The aquaculture such as shrimp farms generates wastewater which contained ammonia (NH3) and nitrate (NO3). Ammonia and nitrate levels in wastewater shrimp farms can be processed using the photobioreactor (PBR) by growing Spirulina sp. This research was carried experimentally with 3 laboratory scale photobioreactors measuring 50 cm x 30 cm x 20 cm for 20 days observation and 13 days detention time, with the variations of Spirulina sp. concentration, which is 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l. Each photobioreactor equipped with an 7 liter/minute aerator and 1900 lux illumination. Initial concentration variations Spirulina sp. 7 g/l, 8 g/l, dan 9 g/l does not produce a significant difference by statistical Independent t-test (95%). The average reduction percentage of ammonia for photobioreactors with Spirulina sp. concentration 7 g/l, 8 g/l, and 9 g/l respectively were 33,6%, 44,9%, and 55,3%, while the average reduction percentage of nitrate respectively were 20,9%, 28,5%, and 35,1%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Hidayat
"Polipropilene(PP) sebagai bahan baku produk kemasan, seperti gelas air mineral, setelah pemakaian cenderung kurang diberdayakan padahal jumlah limbah PP tersebut setelah pemakaian sangat banyak. Pada sisi lain, kertas yang banyak digunakan pada proses pengolahannya menghasilkan limbah, salah satunya adalah lignin. Pemberdayaan limbah lignin hingga saat ini masih belum optimal, padahal jumlahnya juga sangat banyak. Modifikasi dari kedua limbah ini sebagai bahan baku suatu produk, menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini mempelajari perubahan yang terjadi pada PP sebelum dan sesudah penggunaan dan juga pengaruh komposisi, waktu dan penambahan CaCO3 pada pencampuran lignin dan PP terhadap sifat mekanik, sifat fisik kemampuan pembentukan dan morfologi permukaan dan perpatahan produk yang dihasilkan. Analisa penelitian ini didukung oleh beberapa metode pengujian, seperti uji tarik, FTIR, uji densitas dan FESEM. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan kemampuan mekanik optimal diperoleh dengan penambahan lignin sebanyak 5 phr dengan waktu pencampuran 20 menit tanpa CaCO3.

As a raw material for packaging Polyproylene (PP), such as plastic cups, PP after consuming not being optimally utilized even the quantity of PP waste is very abundant. On the other side, the pulp making process produces wastes, such a lignin in abundant amount. Utilization of lignin waste in Indonesia still not effective. Modification of the two materials as a new raw material is an interesting subject. This research studied change of PP properties before and post consumption and effect of composition, mixing time and addition of CaCO3 at mixing of lignin and PP to mechanical and physical properties, formability and morphology of surface of the product. Characterization of the product was performed by measuring UTM, FTIR, density test and FESEM. The results showed that the best Young Modulus was 74 MPa at 5 phr of lignin with mixing time 20 minute without CaCO3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>