Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvida Syifa Madita
"Self-efficacy perguruan tinggi penting untuk diperhatikan pada masa-masa awal perkuliahan karena menentukan kegigihan dan keberhasilan akademik siswa kedepannya. Kemanjuran diri perguruan tinggi didefinisikan oleh Solberg et al. (1993) sebagai tingkat kepercayaan siswa memiliki kemampuan untuk melakukan tugas-tugas terkait dengan perkuliahan. Studi ini melihat hubungan antara efikasi diri perguruan tinggi dengan melibatkan welas asih, yaitu wujud kepedulian individu dalam caring dirinya saat dia kurang, membuat kesalahan, gagal, atau mengalami situasi menyakitkan dalam hidup (Neff, 2003). Analisis statistik digunakan adalah korelasi Pearson. Sebanyak 213 siswa berusia 18-21 tahun tahun pertama (perempuan = 157 dan laki-laki = 56) menjadi peserta dalam penelitian ini ini. Belas kasihan diukur menggunakan SCS-26 dan kemanjuran diri perguruan tinggi diukur menggunakan CSEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara belas kasihan dan efikasi diri perguruan tinggi pada siswa tahun pertama (r (213) = .498, p <.001), sehingga dapat dikatakan semakin tinggi rasa kasih sayang yang dimiliki siswa tahun pertama semakin tinggi kemanjuran diri perguruan tinggi yang dimiliki.

Higher education self-efficacy is important to pay attention to in the early days of lectures because it determines the persistence and academic success of students going forward. College self-efficacy defined by Solberg et al. (1993) as the level of confidence students have the ability to do tasks related to lectures. This study looked at the relationship between college self-efficacy and involving compassion, which is a form of individual care in caring for himself when he is lacking, makes mistakes, fails, or experiences painful situations in life (Neff, 2003). The statistical analysis used was Pearson correlation. A total of 213 students aged 18-21 years of the first year (girls = 157 and boys = 56) participated in this study. Compassion was measured using the SCS-26 and college self-efficacy was measured
using CSEI. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between compassion and college self-efficacy in first-year students (r (213) = .498, p <.001), so it can be said that the higher the feeling of affection that year students have. first, the higher the self-efficacy of the university.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Almalia Rahmadini
"Mahasiswa rentan mengalami stres, tidak terkecuali mahasiswa keperawatan. Stres yang umum dialami oleh mahasiswa keperawatan adalah stres akademik. Stres akademik adalah stres yang berasal dari kegiatan akademik. Stres akademik diakibatkan oleh faktor internal yaitu efikasi diri dan faktor eksternal yaitu dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial dengan stres akademik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode pengambilan sampel stratified random sampling terhadap 246 mahasiswa keperawatan. Instrumen yang digunakan antara lain General Self-Efficacy Scale (GSES), Multidimensional Scale Perceived Social Support (MSPSS), dan Perception of Academic Stress Scale (PASS). Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi KET-060/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. Analisis uji statistik yang digunakan yakni uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara efikasi diri dengan stres akademik (p value = 0,000) serta adanya hubungan antara dukungan sosial dengan stres akademik (p value = 0,000). Institusi keperawatan diharapkan dapat memberikan edukasi serta pelatihan mengenai stres akademik, salah satunya dengan cara memberikan intervensi untuk meningkatkan efikasi diri dan memaksimalkan dukungan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan.

Students are prone to stress, and nursing students are no exception. Stress that is commonly experienced by nursing students is academic stress. Academic stress is stress that comes from academic activities. Academic stress is caused by internal factors, namely self-efficacy and external factors, namely social support. This study aims to identify the relationship between self-efficacy and social support with academic stress in nursing students. This study is a type of quantitative research and uses a cross-sectional research design with a stratified random sampling method of 246 nursing students. The instruments used include the General Self-Efficacy Scale (GSES), Multidimensional Scale Perceived Social Support (MSPSS), and Perception of Academic Stress Scale (PASS). This research has passed the faculty ethics test with registration number KET-060/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. The statistical test analysis used was the chi-square test. The results showed a relationship between self-efficacy and academic stress (p value = 0.000) and a relationship between social support and academic stress (p value = 0.000). Nursing institutions are expected to provide education and training on academic stress, one of which is by providing interventions to increase self-efficacy and maximize social support owned by nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Wibowo
"Pada era globalisasi, persaingan peningkatan kualitas sumber daya manusia antar negara semakin ketat. Pendidikan formal sampai saat ini masih menjadi sarana utama terwujudnya bangsa mandiri yang memiliki daya saing tinggi. Salah satu bentuk dari pendidikan formal adalah universitas. Berhubungan dengan ini, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Creative Self-Efficacy CSE, motivasi intrinsik, dan prestasi akademik pada mahasiswa. Creative self-efficacy memiliki dua dimensi yaitu, Creative Thinking Self-Efficacy CTSE, dan Creative Performance Self-Efficacy CPSE. Pengukuran CSE menggunakan alat ukur Revised Model of CTSE II and CPSE II Abbot, 2010. Pengukuran motivasi intrinsik menggunakan Academic Motivation Scale khususnya pada dimensi motivasi intrinsik yang dikembangkan oleh Vallerand dan Bissonnette 1992, serta prestasi akademik dilihat melalui indeks prestasi kumulatif IPK pada mahasiswa. Responden penelitian berjumlah 245 mahasiswa Universitas Indonesia. Dari hasil uji statistik Pearson Correlation membuktikan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara motivasi intrinsik dan prestasi akademik r=0,199.

In the era of globalization, the competition among countries to improve the quality of its human resource seems to be more competitive. Until now, formal education is still the main source for the realization of an independent nation with high competitiveness. One form of a formal education is university. Correspondingly, this present study was conducted to examine the relationship between creative self efficacy CSE, intrinsic motivation, and academic achievement in college students. There are two dimensions of CSE, which include Creative Thinking Self Efficacy CTSE and Creative Performance Self Efficacy CPSE. To measure CSE, the Revised Model of CTSE II and CPSE II instrument was used Abbot, 2010. To measure intrinsic motivation, Academic Motivation Scale particularly in the dimension of intrinsic motivation developed by Vallerand dan Bissonnette 1992 was used, and academic achievement was measured using grade point average GPA. The study participants consisted of 245 college students enrolled in Universitas Indonesia. Pearson Correlation analysis revealed that there is a significant positive correlation between intrinsic motivation and academic achievement r 0,199."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Adelino
"ABSTRAK
Masa transisi dari SMA ke perguruan tinggi dapat menyebabkan tekanan bagi mahasiswa Gall, Evans, Bellerose, 2000. Karena itu, dibutuhkan adanya proses penyesuaian diri yang dinamakan college adjustment. Tekanan tersebut dapat membuat mahasiswa kesulitan beradaptasi dan dapat menimbulkan efek samping seperti stres atau depresi. Masalah pada college adjustment penting karena berkaitan dengan antara lain masalah akademis dan tingkat putus studi Backhaus, 2009. Self-compassion dapat mengurangi dampak negatif dari tekanan tersebut sehingga memudahkan proses penyesuaian diri Terry, Leary, Mehta, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-compassion dengan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama. Pengukuran self-compassion menggunakan adaptasi alat ukur Self-Compassion Scale yang disusun oleh Neff 2003b dan pengukuran college adjustment menggunakan adaptasi alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire yang disusun oleh Baker dan Siryk 1984. Partisipan penelitian ini berjumlah 373 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Dengan metode statistik Pearson Product-Moment Correlation, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara self-compassion dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama r = .076, p = .142.

ABSTRACT
The transition period from high school to university may generate pressure towards students Gall, Evans, Bellerose, 2000 . Therefore, a form of adaptation is needed, which is called college adjustment. The pressure may cause students to adapt poorly and may cause side effects such as stress and depression. College adjustment problems are important because they relate with academic problems and drop out rate Backhaus, 2009. Self compassion may act as a buffer towards negative effects from that pressure and made the adaptation process easier Terry, Leary, Mehta, 2013. In this study, Self compassion was measured using an adaptation form of Self Compassion Scale by Neff 2003b, and college adjustment was measured using an adaptation form of Student Adaptation to College Questionnaire by Baker and Siryk 1984. The participants of this study were 373 first year college students of University of Indonesia. Using Pearson Product Moment Correlation method, main results of this study showed self compassion was not significantly related with college adjustment r .076, p .142 on first year college students."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Veda Sekar Kinanti
"Setiap tahunnya, banyak mahasiswa baru di Indonesia dari berbagai daerah yang merantau ke kota Jakarta untuk menempuh pendidikan tinggi. Adaptasi sosial yang harus dilakukan mahasiswa tahun pertama yang merantau agar dapat sukses menjalani perkuliahan dapat menjadi tekanan tersendiri jika tidak ditangani dengan baik karena berisiko mengakibatkan kecemasan sosial yang memiliki dampak negatif, tidak hanya terhadap performa akademis tetapi juga terhadap well-being secara umum. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa self- compassion merupakan kekuatan psikologis yang mampu membantu mencegah dan menangani kecemasan sosial pada individu, namun penelitian yang membahas hubungan langsung antar keduanya masih sangat minim. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan antar keduanya. Analisis korelasi pearson menunjukkan bahwa self-compassion berkorelasi negatif signifikan dengan kecemasan sosial (r=-0,541, p<0,01, two-tailed), dengan effect size yang large. Komponen-komponen self-compassion, yaitu self-kindness vs. self-judgment (r = -0,443, p<0,01, two-tailed) , common humanity vs. isolation (r=-0,446, p<0,01, two-tailed), dan mindfulness vs. over-identification (r =-0,416, p<0,01, two-tailed), juga ditemukan berkorelasi negatif signifikan dengan kecemasan sosial dengan effect size yang medium

Every year, many college freshmen in Indonesia from various regions migrate to Jakarta to pursue higher education. The social adaptation that must be done by college freshmen who migrate to be successful in college can be a distress if not handled properly because it risks causing social anxiety which has negative impacts, not only on academic performance but also on their well-being in general. Previous research states that self-compassion is a psychological strength that can help prevent and deal with social anxiety in individuals, but researches that address the direct relationship between the two is still very minimal. Quantitative research was conducted to see the relationship between the two. Pearson correlation analysis shows that self-compassion has a significant negative correlation with social anxiety (r=-0,541, p<0,01, two-tailed), with a large effect size. Components of self-compassion, which are self-kindness vs. self-judgment (r = -0,443, p<0,01, two-tailed), common humanity vs. isolation (r=-0,446, p<0,01, two-tailed), and mindfulness vs. over-identification (r =-0,416, p<0,01, two-tailed),was found negatively correlated significantly with social anxiety with medium effect size. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Octavia
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan college self-efficacy pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia. Sebanyak 606 responden yang merupakan mahasiswa tahun pertama angkatan 2017 di Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Keterlibatan ayah didefinsikan sebagai sejauh mana seorang ayah menjalankan perannya dan berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan anaknya. College self-efficacy didefinisikan sebagai derajat keyakinan bahwa individu mampu untuk sukses dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan perkuliahan. Keterlibatan ayah diukur menggunakan dua alat ukur yang menilai keterlibatan ayah dalam dua domain yang berbeda. Alat ukur Nurturant Fathering Scale NFS mengukur keterlibatan ayah dalam domain afektif, sedangkan Father Involvement Scale FIS mengukur keterlibatan ayah dalam domain perilaku. Kedua alat ukur keterlibatan ayah yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004 . Untuk mengukur college self-efficacy, digunakan alat ukur College Self-Efficacy Inventory CSEI yang dibuat dan dikembangkan oleh Solberg, O rsquo;Brien, Villareal, Kennel, dan Davis 1993 . Hasil pengukuran menggunakan teknik statistik Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah, baik dalam domain afektif dan perilaku, dengan college self-efficacy pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia.

ABSTRACT
This study was conducted to find the correlation between father involvement and college self efficacy among first year college student in Universitas Indonesia. A total of 606 respondents who were first year college students class of 2017 at Universitas Indonesia participated in this research. Father involvement was defined as the extent to which a father performs his role and actively participates in various aspects of his child rsquo s life. College self efficacy was defined as a student rsquo s degree of confidence that they could successfully complete a given college related task. Father involvement was measured using two different instruments that assessed two different domains. Nurturant Fathering Scale NFS measured father involvement in the affective domain, while Father Involvement Scale FIS measured father involvement in behavioral domain. The two instrument of father involvement used in this study were developed by Finley and Schwartz 2004 . College Self Efficacy Inventory CSEI developed by Solberg, O rsquo Brien, Villareal, Kennel, and Davis 1993 was used to measure college self efficacy. The Pearson Correlation indicates significant correlation between father involvement, both in affective and behavioral domains, with college self efficacy among first year college student in Universitas Indonesia. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Rendahnya konsumsi sayur dan buah mengakibatkan kebutuhan tubuh tidak terpenuhi dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya masalah status gizi pada orang dewasa muda. Meningkatkan keterampilan dalam pengaturan diri (self-regulation) yang diterapkan mengontrol perilaku makan lebih penting daripada pengetahuan tentang nutrisi dalam mengubah perilaku diet pada dewasa muda. Faktor motivasi dan kemauan batin mengontrol perilaku sangat dipengaruhi oleh self-efficacy. Oleh karena itu, self-efficacy salah merupakan faktor penting dalam mengontrol konsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dalam konsumsi sayur dan buah dengan status gizi pada dewasa muda. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional kepada 108 mahasiswa Universitas Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, simple random sampling, dan proporsional random sampling. Data dianalisis menggunakan proporsi dan tendensi sentral. Hasil penelitian menunjukkan nilai p sama dengan 0,001 dan OR = 12,6. Self-efficacy yang meningkat akan berdampak pada perbaikan konsumsi sayur dan buah. Peningkatan konsumsi sayur dan buah bisa bikin status nutrisi normal pada dewasa muda. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bekal untuk mahasiswa keperawatan dalam memberikan layanan kesehatan dan penelitian Selanjutnya dapat dikombinasikan dengan variabel sosial lingkungan sehingga intervensi dapat berhasil Konsumsi sayur dan buah sendiri lebih efektif dan efisien untuk orang dewasa muda.

The low consumption of vegetables and fruits has resulted in not meeting the needs of the body and being one of the causes of an increase in nutritional status problems in young adults. Improving self-regulatory skills to control eating behavior is more important than knowledge about nutrition in changing dietary behavior in young adults. Motivation and will factors in controlling behavior are strongly influenced by self-efficacy. Therefore, self-efficacy is an important factor in controlling the consumption of vegetables and fruits. The study aimed to determine the relationship between self-efficacy in the consumption of vegetables and fruit with nutritional status in young adults. The study design used cross sectional approach to 108 University of Indonesia students. Sampling uses purposive sampling, simple random sampling, and proportional random sampling. Data were analyzed using proportions and central tendencies. The results showed a p value of 0.001 and OR = 12.6. Increasing self-efficacy will have an impact on increasing consumption of vegetables and fruit. Increased consumption of vegetables and fruit can make normal nutritional status in young adults. This research can be used as a source of information and provisions for nursing students in providing health services and further research can be combined with socio-environement variables so that self-efficacy interventions in vegetable and fruit consumption are more effective and efficient applied to young adults. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Mahardika Mulyadi
"Penelitian ini mengkaji hubungan antara self-compassion dan flourishing pada mahasiswa tahun pertama di Jabodetabek dengan 168 partisipan. Hasil menunjukkan hubungan positif signifikan antara self-compassion dan flourishing (r = .214, p < .01), namun tidak ada perbedaan signifikan dalam self-compassion (U = 3215.000, Z = -0,002, p = 0,999) dan flourishing (U = 2808.500, Z = -1,358, p = 0,175) antara laki-laki dan perempuan. Self-compassion diukur menggunakan Self-Compassion Scale (SCS) yang terdiri dari 26 item dengan skala tipe Likert 5 poin, sementara flourishing diukur menggunakan Flourishing Scale yang dikembangkan oleh Mulyono (2022) yang terdiri dari 14 item. Validitas dan reliabilitas kedua instrumen ini telah diuji dan menunjukkan hasil yang tinggi. Temuan ini menegaskan pentingnya self-compassion dan flourishing dalam kesejahteraan psikologis mahasiswa tanpa perbedaan gender yang signifikan.

This study examined the relationship between self-compassion and flourishing in first-year university students in Jabodetabek with 168 participants. Results showed a significant positive relationship between self-compassion and flourishing (r = .214, p < .01), however there were no significant differences in self-compassion (U = 3215.000, Z = -0.002, p = 0.999) and flourishing (U = 2808.500, Z = -1.358, p = 0.175) between males and females. Self-compassion was measured using the Self-Compassion Scale (SCS) consisting of 26 items with a 5-point Likert-type scale, while flourishing was measured using the Flourishing Scale developed by Mulyono (2022) consisting of 14 items. The validity and reliability of these two instruments have been tested and showed high results. The findings confirm the importance of self-compassion and flourishing in college students' well-being without significant gender differences."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Saraswati Kusuma
"Universitas menjadi wadah untuk dapat mengembangkan diri agar mahasiswa dapat menghasilkan performa akademik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran antara mindfulness dan academic self-efficacy terhadap performa akademik mahasiswa. Mindfulness diukur menggunakan alat ukur Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS dari Brown dan Ryan 2003 . Academic Self-Efficacy diukur menggunakan alat ukur College Academic Self-Efficacy Scale CASES dari Owen dan Froman 1988. Performa akademik diukur menggunakan skor Indeks Prestasi Kumulatif IPK pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 194 Mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil analisis perhitungan simple regression dapat disimpulkan bahwa terdapat peran yang positif dan signifikan antara mindfulness R=.160.

University becomes a place for college students to be able to develop themselves in order to produce good academic performance. This study aims to examine the role between mindfulness and academic self efficacy with students academic performance. Instrument used in this study are Mindfulness Awareness and Attention Scale MAAS from Brown and Ryan 2003 and College Academic Self Efficacy Scale CASES from Owen and Froman 1988. Academic performance is measured using the GPA Grade Point Average students score. Participants of this study amounted to 194 undergraduate students from Universitas Indonesia. Simple Regression analysis result, there is positive and significant role between mindfulness R .160.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wingkis
"Penelitian ini membahas tentang isu ketidakjujuran akademis mahasiswa Universitas Indonesia. Berdasar pada teori Miller, Murdock, Anderman, dan Poindexter (2007), ketidakjujuran akademis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar. Untuk itu, motivasi dapat dilihat sebagai aspek yang berhubungan dengan ketidakjujuran akademis. Dalam penelitian ini, motivasi yang diteliti adalah college self-efficacy dan tujuan berprestasi, mencakup empat tipe tujuan berprestasi, yaitu mastery-approach, performance-approach, mastery-avoidance, dan performance-avoidance. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang dianalisis melalui teknik statistik multiple regression. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara college self-efficacy dan tipe performance-approach, mastery-avoidance, serta performance-avoidance dengan ketidakjujuran akademis. Sementara, tujuan berprestasi dengan tipe mastery-approach memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan ketidakjujuran akademis mahasiswa.

This study is investigating the issue of academic dishonesty in Universitas Indonesia. Based on Miller, Murdock, Anderman, and Poindexter theory (2007), academic dishonesty is one way to improve achievement outcome. So, motivation looked as an aspect that also has relationship with academic dishonesty. In this study, the motivational aspects were college self-efficacy and achievement goals, including four types of achievement goals, there are mastery-approach, performance-approach, mastery-avoidance, and performance-avoidance. This correlational research was designed in quantitative approach that was analyzed by multiple regression technique. The result shows there were no significant correlation between college self-efficacy and performance-approach, mastery-avoidance, also performance-avoidance with academic dishonesty. Besides, there was a significant with negative correlation between mastery-approach and academic dishonesty in college students."
2015
S60649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>