Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aan Anjarwati
"ABSTRAK
Prevalensi penyakit Gagal Ginjal Kronik cenderung makin tinggi sejak 3 tahun
terakhir ini (sejak tahun 2015). Sehingga mereka harus menjalani hemodialisis
(cuci darah). Adapun komplikasi saat hemodialisis yaitu demam, menggigil,
hipotensi, dan keram. Faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi saat
hemodialisis pada pelayanan mulai dari faktor pasien terdiri dari durasi HD, akses
HD, lama menjalani HD, komorbiditas pasien). Selain itu juga ada peran dari sisi
manajemen yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pencucian dialiser
ulang dan kebijakan direktur. Faktor pasien dan manajemen penting dalam kualitas
pelayanan hemodialisis rawat jalan. Metode penelitian yang digunakan adalah mix
method. Tahapan yang dilakukan pertama adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional dan melanjutkan dengan wawancara mendalam dari
hasil penelitian. Hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa durasi hemodialisis
berhubungan signifikan secara statistik dengan komplikasi hemodialisis (p
0.005). Hasil analisis multivariat, diperoleh durasi hemodialisis 4 jam 30 menit
berisiko menyebabkan komplikasi sebesar 2.76 (IK 95% 0.9-8.47) kali dan akses
AVF-Shunt berpengaruh paling tingi menyebabkan komplikasi sebesar 3.32 (IK
95% 0.76-14.57) kali. Dari hasil wawancara mendalam dengan informan, bahwa
kurangnya implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pencucian dialiser
ulang meningkatkan risiko komplikasi. Triangulasi sumber data didapatkan bahwa
RS. Anna belum menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan baik
dibandingkan RS. Anna Medika dalam pengukuran volume primming atau Total
Cell Volume (TCV) dan tidak dilakukan penandaan dialiser setelah dicuci ulang.
Adanya data pencantuman volume priming pada dialiser ulang merupakan bentuk
penjaminan mutu layanan unit hemodialisis RS. Dan hal ini bisa menjadi kebijakan
direktur terkait penggunaan dialiser ulang. Kejadian komplikasi saat hemodialisis
di Rumah Sakit dapat diatasi dengan memperhatikan aspek keselamatan pasien
yaitu melakukan Standar Operasional Prosedur dengan baik dan menjamin mutu
layanan hemodialisis dengan cara membuat kebijakan penggunaan dialiser ulang.

ABSTRACT
Prevalence of Chronic Kidney Failure tends to be higher since the last 3 years
(since 2015). So they have to undergo hemodialysis (dialysis). The complications
of hemodialysis are fever, chills, hypotension, and cramps. Factors that influence
complications during hemodialysis in services are from patient factors consist of
duration, access, length of time hemodialysis, patient comorbidity. In addition,
there is also a role from the management side, namely the Standard Operating
Procedure (SOP) reuse dialyzer and director policies. Patient and management
factors are important in the quality of outpatient hemodialysis services. The
research method used is the mix method. The first step is quantitative research
with a cross-sectional approach and continues with in-depth interviews from the
results of the study. The results of the bivariate analysis showed that the duration
of hemodialysis was statistically significant with complications of hemodialysis (p
0.005). The results of multivariate analysis, obtained the duration of 4 hours 30
minutes hemodialysis at risk of causing complications of 2.76 (95% CI 0.9-8.47)
times and the highest effect of AVF-Shunt access caused complications of 3.32
(95% CI 0.76-14.57) times. From the results of in-depth interviews with
informants, that the lack of implementation of the Standard Operational Procedure
(SOP) for repeated dialysis washing increases the risk of complications.
Triangulation of data sources was found that Anna hospital has not run the
Standard Operating Procedure (SOP) well compared to Anna Medika hospital in
measuring primming volume or Total Cell Volume (TCV) and dialysis marking is
not done after repeated washing. The data of inclusion priming volume on repeated
dialiser is a form of hemodialysis unit service quality assurance. And this could be
the director's policy regarding the use of repeated dialiser. The occurrence of
complications during hemodialysis at the hospital can be overcome by paying
attention to the aspects of patient safety, namely performing the Standard
Operating Procedure properly and ensuring the quality of hemodialysis services by
making a policy of using dialiser again.
"
2019
T53875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Nuryatin
"ABSTRAK
Sejak tahun 2011, pemerintah telah menjamin layanan pengobatan bagi penderita
thalassemia. Pengobatan suportif yang didukung oleh BPJS berupa transfusi darah
dan obat khusus (kelasi besi) namun rumah sakit belum memiliki informasi akurat
mengenai biaya riil. Penelitian yang dilakukan di RS Anna Medika Bekasi ini
menggunakan metode ABC (Activity Based Costing) di mana aktivitas diperoleh
dari sampel 20 pasien thalassemia dewasa dengan rawat inap serta 20 pasien
thalassemia anak-anak dengan rawat inap. Hasil studi menunjukkan bahwa biaya
satuan pelayanan pasien thalassemia dewasa dengan rawat inap adalah Rp.
8.559.433 dan Rp. 6.411.485 pasien thalassemia anak-anak dengan rawat inap per
episode. Pemicu biaya adalah biaya operasional (61%) dan tingkat pemulihan
biaya (cost recovery rate) adalah 108%.

ABSTRACT
Since 2011, the government covered all treatment for thalassemia patients. BPJS
provide a supportive treatment including blood transfusion and chelating iron
medicine, but the hospital donot have accurate informationa on the real cost. This
research done in Anna Medika Hospital was using Activity Based Costing
approach, activity on inpatient care of the patients was captured from sampled of
20 adults and 20 children patients treated at the hospital. The study revealed that
unit cost per episode was Rp. 8.559.433 for adult thalassemia patient and Rp.
6.411.485 for the thalassemia children patient with inpatient care. Cost driver was
operational cost (60%). Cost recovery rate was 108%."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dima Lintya Siti Karima Zahra
"Jaminan Kesehatan Nasional yang dimulai tanggal 1 Januari 2014 merupakan bentuk transformasi sekaligus reformasi pelayanan kesehatan di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, instalasi farmasi dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya secara berkelanjutan sehingga pelayanan kefarmasian dapat menjadi efisien dan efektif dalam biaya. Lean merupakan sebuah sistem manajemen yang sepenuhnya berfokus pada efisiensi, dengan tujuan mengurangi biaya, siklus waktu layanan dan persediaan. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2016 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dengan titik fokus pada alur proses resep obat non puyer, menggunakan metode action research dengan melakukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menggunakan konsep lean diketahui bahwa waktu proses untuk pengerjaan resep obat non puyer lebih besar dari waktu tempo yang ada. Hal ini menunjukkan instalasi farmasi rawat jalan belum mampu memenuhi kebutuhan pasien, adanya kekurangan jumlah sumber daya manusia pada shift siang, diperlukan tambahan sumber daya pendukung untuk membantu kelancaran pelayanan serta perlu dilakukan desain ulang pada alur proses pengerjaan resep obat non puyer. Desain baru tersebut dapat menghasilkan peningkatan persentase aktivitas value added sebanyak 22,73% yaitu dari 35,89% menjadi 58,62%. Untuk menjamin alur proses pelayanan baru dapat berjalan secara konsisten dan berkelanjutan, diusulkan ide perbaikan yang dibagi kedalam tiga tahap, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

The National Health Insurance which was launched on January 1, 2014, is a form of transformation and reformation of health services in Indonesia. In implementation of the JKN, Hospital Pharmacy Installation is forced to improve its quality service sustainably in order to achieve cost effective and efficient service. Lean is a management system that fully focuses on effiency with the objectives to reduce stock, service cycle time and cost. Research was conducted on outpatient pharmacy installation service at Anna Medika Bekasi Hospital in April to May 2016. It focuses on prescription process flow of non-pulvis medicine using action research method with qualitative and quantitative approach. Lean concepts has been applied in this research.
The result shows that the cycle time required for processing prescription of non-pulvis medicine is longer than the takt time. It indicates that outpatient pharmacy installation service is unable to fullfil the patient demand, there is lack of human resources on day shift, additional resources are required to support the service and process flow of nonpulvis medicine needs to be redesigned. This new design could result to increment 22.73% of value added activities from 35,89% to 58,62% To ensure the new process flow runs consistently and sustainably, some improvements, which are divided into short, medium and long term, are suggested.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Cinderasuci
"Penelitian ini bertujuan memperbaiki angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di ruang rawat biasa Instalasi Rawat Inap RS Anna Medika dengan metode Six Sigma. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang ditunjang dengan metode kuantitatif.
Hasil penelitian menyarankan pengembangan yang paling tepat adalah pengawasan langsung kepada petugas kesehatan dan penempatan sabun disertai label peringatan di tiap wastafel kamar perawatan, disertai upaya untuk meminimalisir biaya pelatihan berkala, evaluasi hasil pengembangan, modifikasi komponen biaya, dan pemberdayaan seluruh petugas untuk mendukung program tersebut.

This research aims to improve adverse event rate in regular care on inpatient service of Anna Medika Hospital using Six Sigma method. Qualitative approach with quantitative method support is used in this research.
The results suggest hospital to improve adverse event rate by observing of health workers hand higiene and procedures, and providing liquid soap with warning sign hand washing sink in every patient's room.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29985
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Qosimah Batubara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dapat digunakan sebagai masukan optimalisasi pelayan program rujuk balik di instalasi rawat jalan RS Mitra Medika Batanghari. Metode penelitian. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan metode case study. Informan dari 22 orang pasien hipertensi yang telah dirujuk balik dan 6 orang petugas RS Mitra Medika Batanghari, sumber data dari wawancara mendalam, observasi telah dokumen. Hasil. Sebagian besar pasien hipertensi yang telah dirujuk balik tidak patuh mengunjungi FKTP. Pengetahuan pasien terhadap PRB kurang. Akses menuju fasyankes mudah. Penghambat tidak optimalnya pelayanan PRB adalah kurangnya sosialisasi monitoring dan evaluasi kebijakan PRB di lingkungan rumah sakit, tidak ada SOP terkait PRB, PIC PRB bertugas melayani PRB dan non PRB, tidak ada pelatihan terkait PRB, Pojok PRB tidak tersedia, tidak ada insentif petugas pelaksana PRB, pasien tidak patuh terhadap instruksi DPJP, tidak ada SRB rekomendasi dokter dan lembar resep khusus PRB, SRB tidak diisi lengkap, edukasi pasien singkat. Faktor pendukung pelayanan PRB yaitu petugas pelaksana berkomitmen aktif terhadap PRB, DPJP patuh merujuk balik pasien PRB, komunikasi dan koordinasi antar petugas pelaksana PRB baik, petugas pelaksanan mengetahui formularium nasional obat PRB. Kesimpulan. Program rujuk balik di instalasi rawat jalan RS Mitra Medika Batanghari belum terimplementasi dengan baik karena tidak ada panduan yang jelas terkait PRB dan masih ada pasien hipertensi yang telah direkomendasikan untuk dirujuk balik tidak melanjutkan hingga terdaftar sebagai pasien PRB. Saran. Pelayanan PRB akan terimplementasi dengan baik apabila rumah sakit memiliki panduan pelayanan PRB yang jelas yang mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan PRB serta dilakukannya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut terkait PRB diharapkan dapat meneliti secara holistik dengan melibatkan seluruh stakeholder.

The aim of this study is to determine the supporting and inhibiting factors that can be used as input for optimizing the staff of the Referral Program in the outpatient installation of the Mitra Medika Batanghari hospital. Method. The study used a qualitative design with a case study method. Informants from 22 hypertensive patients who have been referred back and 6 from Mitra Medika Batanghari hospital staff, data sources from in-depth interviews, observations have been documented. Results. Most hypertensive patients who have been referred back do not comply with primary health care. The patients knowledge of the referral program is lacking. Access to health care facilities is easy. Inhibition of suboptimal service of the referral program is the lack of socialization of monitoring and evaluation of referral program policies in the hospital environment, there are no SOP related to the referral program, the PIC referral program is responsible for operating the referral program and non-referral program, there is no training related to the Referrals program, Referral program corner is not available, there is no incentive to implement referral program, patients are not in adherence with the instructions of the specialist, no recommendations from referral doctors and special referral program sheets, referral returns are not fully completed, short patient training. Supporting factors for the referral program services are that the executive officer is actively engaged in the referral program, obedient specialist doctors refer patients back to the referral program, communication and coordination between the referral program performers well, the implementation officer knows the national formulary of the referral program medication from the referral program. Conclusion. The referral program in outpatient facilities at Mitra Medika Batanghari Hospital has not been correctly implemented because there are no clear guidelines and hypertensive patients are still being advised to be referred back to continue until they are registered as referral program patients. Suggestion. The referral program service is well implemented if the hospital has a clear referral program service guide that controls all activities related to the referral program and performs continuous monitoring and evaluation. It is expected that further research on the referral program can be holistically examined by involving all stakeho."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T54436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrita Ilmiyanti
"Penundaan pada proses pemulangan pasien berkaitan dengan ketersediaan jumlah tempat tidur pada pasien yang akan masuk dirawat inap. Hal ini mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efisien. Metode Lean merupakan suatu metode yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pada proses pemulangan pasien rawat inap. Penelitian kualitatif dengan menggunakan prinsip Lean thinking untuk menggambarkan alur proses pemulangan pasien, menghitung Lead time dan Cycle Time, dan menganalisis waste yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk pasien metode pembayaran BPJS sebesar 153,5 menit, Cash sebesar 127 menit , dan asuransi sebesar 264 menit. Total persentase non value added activity pada proses pemulangan pasien dengan metode pembayaran BPJS sebesar 76,4%, cash sebesar 72,4%, dan asuransi sebesar 84,1%. Usulan perbaikan dengan metode Lean dapat menurunka persentase non value added activity menjadi sebesar 56,6% untuk pasien BPJS, 46,6% untuk pasien cash, dan 56,8% untuk pasien asuransi.

Delays in the process of discharge related to the availability of the number of beds for patients who are going to be hospitalized. This resulted inefficiency of services. Lean method is a method that is expected to improve efficiency in the process of discharge process. A qualitative study using the principles of lean thinking to describe the process of discharge flow, calculate the lead time and cycle time, and analyze the waste that occurs.
The results show the average time required for patient used BPJS payment method is 153.5 minutes, cash is 127 minutes, and insurance is 264 minutes. The total percentage of non-value added activity in the process of discharge process with BPJS payment method is 76.4%, cash is 72.4%, and insurance is 84.1%. Suggestions for improvements with lean methods can reduce the percentage of non-value added activity by 56.6% for BPJS patients, 46.6% for cash patients, and 56.8% for insured patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Harfiana
"Tesis ini membahas tentang demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan demand masyarakat dan gambarannya. Penelitian ini dengan jenis survei, yang dilakukan pada masyarakat di Kecamatan Bekasi Utara selama 5 bulan (Januari?Mei 2013), dengan sampel penelitian berjumlah 180 kepala keluarga yang bersedia mengisi kuesioner sebagai data primer penelitian. Analisis penelitian dilakukan secara univariat dengan menghitung distribusi frekuensi setiap variabel, bivariat untuk menguji hubungan setiap variabel independen (pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota, keluarga, pendapatan, aksesibilitas geografis, jaminan kesehatan dan kebutuhan) dengan variabel dependen (demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan) menggunakan chi-square. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu variabel pendidikan ibu, aksesibilitas geografis, jaminan kesehatan dan kebutuhan berpengaruh dengan demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Anna Medika.

This Thesis is discussing about the demand of people towards healthcare facilities. The research purpose are to get a better understanding the corelation of determinan with peoples demand and the big picture of it. The research are conducted by a surveying an group of peoples lived at Bekasi Utara district for 5 months (January?May 2013). The study samples are 180 head of familys, who willing to filled the questionaire as a primary data to the research. Analitic research done by firstly univariate methode by counting the distribution frequency on each variable, second by bivariate analitic to test the korelation between independen variable (education, occupation, number of family member, income, accesibility, health insurance and needs) with the dependend variable (the demand of the people towards health facilities) by using chi?square. The result are the variable of mother education, accesibillity, health insurance, and needs have a influence with demand of the people towards health facilities in Anna Medika Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Afriani Yohakim
"Tesis ini membahas tentang pengaruh stimuli pemasaran, psikologi dan keluarga pasien terhadap keputusan dalam membeli layanan rawat inap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini dengan jenis cross sectional, yang dilakukan di RS Anna Medika selama 3 bulan (Oktober – Desember tahun 2012), dengan sampel pasien berjumlah 105 pasien rawat inap dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang dirawat selama 2 hari atau lebih, yang bersedia mengisi kuesioner sebagai data primer penelitian. Analisis penelitian dilakukan secara univariat dengan menghitung distribusi frekuensi setiap variabel, bivariat untuk menguji hubungan setiap variabel independen (Stimuli Pemasaran, Psikologi dan Keluarga Pasien) dengan variabel dependen (Keputusan Dalam Membeli Layanan Rawat Inap) menggunakan Uji Chi-Square, Uji Korelasi dan Regresi. Selain itu, untuk lebih lanjut mengetahui hubungan yang kuat seluruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan analisis multivariat menggunakan path analysis dan Uji Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Variabel stimuli pemasaran mempunyai pengaruh yang terbesar terhadap keputusan pasien dalam membeli pelayanan rawat inap di RS Anna Medika Bekasi sebesar 5,27% dan 31,76% secara tidak langsung. Variabel keluarga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pasien dalam membeli pelayanan rawat inap di RS Anna Medika Bekasi sebesar 3,53% secara langsung dan 9,79% secara tidak langsung. Variabel psikologi pasien mempunyai pengaruh terkecil terhadap keputusan pasien dalam membeli pelayanan rawat inap di RS Anna Medika Bekasi sebesar 2,09%

This thesis discusses the effects of marketing stimuli, psychology and the patient's family against the decision in buying the inpatient services. The purpose of this study to determine how much influence of each variable either directly or indirectly. Research with this kind of cross-sectional, conducted in the hospital Anna Medika for 3 months (from October to December in 2012), with a sample of patients totaling 105 patients hospitalized with inclusion criteria of patients treated for 2 days or more, who are willing to fill out a questionnaire as primary data research. Univariate analysis of research done by calculating the frequency distribution of each variable, to examine the bivariate relationship of each independent variable (Stimuli Marketing, Psychology and Family Patients) with the dependent variable (Decision In Buying Services Inpatient) using the Chi-Square, Correlation and Regression Testing. In addition, to further determine the relationship strong throughout the independent variable on the dependent variable multivariate analysis using path analysis and Multiple Linear Regression Test. The results obtained are marketing stimuli have the greatest direct influence on patients decisions to purchase services in a hospital inpatient Medika Anna Bekasi in 2012. But if all components performed simultaneously it will provide an even greater influence on patients decisions in purchasing inpatient services at Anna Medika Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T40857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Febriyanty
"Tesis ini membahas tentang analisa mutu pelayanan unit hemodialisa ditinjau dari Kriteria Baldrige di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Tahun 2015. Hal ini didasari karena saat ini unit hemodialisa menjadi rumah sakit dengan tindakan hemodialisa terbesar ke dua di Jawa Barat, sehingga perlu diketahui kekuatan dan kelemahan dalam pelayanan unit hemodialisa. Hal lain karena belum dilakukan kajian terhadap mutu pelayanan, maka dilakukan analisa dengan menggunakan kriteria Baldrige. Kriteria Baldrige digunakan karena fleksibel, tidak mengukur satu aspek saja, namun terhadap faktor organisasi, operasional dan hasil pelayanan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Pengolahan dan analisa data menggunakan petunjuk/panduan penilaian kriteria Baldrige.
Hasil penelitian menemukan bahwa mutu pelayanan unit hemodialisa telah mencapai poin 527,75 dari total skor dalam kriteria Baldrige yakni 1000 poin. Dalam penilaian ini, unit hemodialisa menuju tahap pengembangan dan perbaikan. Aspek yang terkuat dalam pelayanan unit hemodialisa terletak pada kepuasan pelanggan (pasien), operasional dan berorientasi terhadap pelayanan, namun terdapat aspek yang perlu perbaikan yakni dalam hal strategi, monitoring dan evaluasi serta kepemimpinan.
Saran penelitian ini agar unit memperhatikan, membuat program kerja, pedoman pelayanan/standar operasional prosedur, sistem keamanan dan keselamatan pasien dan karyawan guna mencapai pelayanan yang bermutu tinggi.

This thesis discusses the analysis of service quality hemodialysis unit in terms of the Baldrige Criteria Anna Medika Hospital in Bekasi year since 2015. This is based on current hemodialysis unit into a hospital with action hemodialysis second largest in West Java, so keep in mind the strengths and weaknesses in service hemodialysis unit. The other thing because it has not done a study of quality of service, then the analysis using the Baldrige criteria. Baldrige criteria is used because it is flexible, does not measure one aspect only, but to factor organizational, operational and service delivery.
The research is a qualitative study with a descriptive approach. Collecting data with in-depth interviews, observation and document analysis. Data processing and analysis using manual / guide assessment Baldrige criteria.
The study found that service quality hemodialysis unit has reached a total score of 527.75 points in the Baldrige criteria for 1000 points. In this assessment, hemodialysis unit towards the stages of development and improvement. Aspects of the strongest in the service of hemodialysis unit located on customer satisfaction (patient), operational and oriented towards services, but there are aspects that need improvement in terms of strategy, monitoring and evaluation, and leadership.
This research suggestion that the unit pay attention, make the program work, ministry guidelines / standard operating procedures, systems security and safety of patients and employees in order to achieve high quality services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulika Harniza
"Sistem informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang akurat bagi rumah sakit. Saat ini RS Anna Medika telah memiliki SIMRS, tetapi penerapannya masih belum maksimal dengan adanya selisih pencatatan obat secara manual yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan digital. Maka diperlukan evaluasi implementasi SIMRS di instalasi farmasi RS Anna Medika.
Penelitian mengenai evaluasi implementasi sistem pencatatan dan pelaporan obat di instalasi farmasi RS Anna Medika tahun 2012 berdasarkan kualitas sistem, kualitas informi dan kualitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif interpretative dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen terhadap dengan menggunakan informan yang berjumlah 9 orang dari staf pelayanan farmasi hingga direktur rumah sakit.
Dari hasil triangulasi sumber, metode dan data diperoleh hasil bahwa saat ini sistem pencatatan dan pelaporan obat belum optimal. Untuk mendapatkan alternatif strategi pemecahan masalah maka dilakukan analisis dengan matriks QSPM yang sebelumnya telah dilakukan analisa SWOT dan pembobotan dengan matriks EFAS/IFAS. Alternatif strategi pemecahan masalah dari hasil pembobotan yaitu memperbaiki kelemahan internal dan menggunakan kesempatan eksternal dengan melakukan pemanfaatan dan memperbaiki sistem informasi yang sudah ada. Selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan rekomendasi kebijakan RS Anna Medika Bekasi dalam mengatasi permasalahan terkait sistem pencatatan dan pelaporan obat di instalasi farmasi RS Anna Medika Bekasi.

Hospital Management Information System has an important role to accurately provides information for Hospital. As today, Anna Medika Hospital has one of the system, but has not been optimally implemented for it has been a difference on manual drugs recordings with digital version. Hence, implementation evaluation of the system in Pharmacy Installation must be needed.
This study evaluated the information system in Pharmacy Installation on Drugs recordings at Anna Medika Hospital in 2012, by means in system quality, information quality, service quality. This study conducted with interpretative qualitative design with in depth interviews, direct observations, and document's reviews. There were 9 interviewee from pharmacy staff until the board of directors.
From triangulation analysis of source, methods and data we concluded that the system of drug report and drug records were notoptimally used. Using QSPM matrix preceeding with SWOT analysis and weighted with EFAS/IFAS Matrix, we found an alternative problem solving strategic by internal weakness repairment and using provided external opportunities, with information system fixing and optimally use. Therefore, it will be a policy recommendation to Anna Medika Hospital regarding drug recording and drug report.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>