Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163020 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enrile Fariz Fakhriza
"Dalam bahasa Belanda masih ditemukan frasa yang memakai artikel der, den, des, dan preposisi ten serta ter. Semua artikel dan preposisi tersebut merupakan hasil dari gejala kasus, baik kasus nominatif, akusatif, datif, maupun genitif. Frasa-frasa tersebut telah menjadi bentuk beku dalam bahasa Belanda. Jurnal ini membahas tentang artikel dan preposisi te pada bahasa Belanda saat ini yang masih terikat kasus. Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian merangkum frasa dalam bahasa Belanda pada saat ini yang terikat kasus .
In Dutch there are still many phrases that use articles `der`, `den`, `des`, and prepositions `ten` and `ter` All those articles and prepositions are the result of cases-process, which applies to cases of nominative, accusative, dative, and genitive. These phrases have become fixed-forms in Dutch. This journal discusses the remaining phrases that are still bound in the article and `te` preposition case. The method is qualitative descriptive. The result of the study summarizes the phrases in contemporary Dutch which have cases on them."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
"Selama mengikuti kuliah bahasa Belanda, saya dan juga mahasiswa-mahasiswa lain sering menemui kesulitan dalam menghadapi kata ER yang dalam perwujudannya ada bermacam--macam. Kadang-kadang ER tersebut dalam kalimat berdiri sendiri tidak berkombinasi dengan konstituen lain, tetapi sering pula ER tersebut berkombinasi dengan konstituen-konstituen lain, misalnya: VAN, UIT, IN, OM dan sebagainya, yang dipandang sebagai preposisi dalam bahasa Belanda. Kadang-kadang kombinasi ER. berdiri bersama-sama membentuk kesatuan kata majemuk, tetapi kadang-kadang ER tersebut dipisahkan jauh-jauh dari konstituen pelengkapnya, sehingga kedua konstitu_tuen tersebut membentuk sebuah konstruksi gunting yang menjepit konstituen-konstituen lain di antaranya. Yang sangat menarik perhatian saya adalah proses permutasi atau perpindahan tempat preposisi oleh karena perwujudan ER dalam kalimat. Preposisi yang menga_lami permutasi ditempatkan jauh di bagian belakang ka_limat sebelum kata kerja kala selesai (past participle) atau kata kerja infinitif, sedangkan konstituen ER menduduki tempat preposisi sesudah PV (verb). Yang lebih membingungkan lagi adalah dalam menen_tukan kelas kata konstituen pelengkap ER di mana ka_dang-kadang AAN, ACHTER, BIJ, OH dan sebagainya bukan termasuk kelas kata preposisi melainkan termasuk kelas kata adverbia. Bagi para pemakai bahasa Belanda seba_gai bahasa asing hal demikian tentu menimbulkan kesulitan. Dalam menghadapi perwujudan kata majemuk ER ki_ta dituntut untuk mampu membedakan jenis .kelas kata konstituen pelengkap ER tersebut. Agar jelasnya kita lihat contoh-oontoh kalimat di bawah ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viviana Basuki Bahar
"Pokok yang dipilih untuk penulisan skripsi ini adalah tentang masalah kala dan aspek dalam bahasa Jepang terbatas pada morfem {ru},{Ito},morfem rangkap{teiru}dan morfem rangkap {te ita}. Bahasa Jepang mengenal kedua-duanya, maka kedua masalah ini tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam penulisan ini, masalah yang akan dibahas tidak begitu mendalam, tetapi diharapkan dengan pembahasan ini dapat dihasilkan suatu karya yang memadai dan dapat dijadikan petunjuk bagi yang belum mengetahuinya_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Kiasatina
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggunaan ?te iku dan ?te kuru dalam novel Gingatetsudō no Yoru berdasarkan pendapat Sunagawa dan Iori Isao. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan ?te iku dan ?te kuru sehingga perbedaannya dapat dimengerti. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ?te iku dapat dibagi menjadi perpindahan menjauh, cara perpindahan, perpindahan yang dilakukan dalam keadaan V1, tindakan berurutan, perubahan berkelanjutan, perubahan menghilang. Penggunaan ?te kuru dibagi menjadi perpindahan mendekat, cara perpindahan, tindakan yang dilakukan dalam keadaan V1, tindakan berurutan, tindakan mendekat, perubahan berkelanjutan, perubahan kemunculan, perubahan permulaan. Ditemukan pula variasi kecenderungan V1 yang dipakai.

ABSTRACT
This research discusses the use of ?te iku and ?te kuru in Gingatetsudō no Yoru novel based on Sunagawa and Iori Isao?s theory. The objective of this research is to explain the use of ?te iku and ?te kuru so learners can understand comprehensively. The method applied is descriptive-analytic. The result shows the use of ?te iku can be divided into parting movement, movement method, movement in V1 condition, occurring in succession, continuous change, disappearing change. Meanwhile ?te kuru can be divided into approaching movement, movement method, movement in V1 condition, occurring in succession, approaching action, continuous change, appearing change, starting change. Various V1 were also found.
"
2015
S60091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Wiwy K.Hanapie. Abstrak sbb. Sebenarnya saya pernah membuat laporan mengenai partikel penyambung te ini dalam rangka memenuhi tugas tingkat V. Akan tetapi pada waktu itu, wktu yang diberikan sangat mendesak sekali dan buku-buku reference agak kurang, maka hasilnyapun tidaklah dapat dikatakan sebagai suatu hasil riset. Oleh karena itulah timbul keinginan untuk mengadakan penyelidikan dalam bidang yang sama sekali lagi. Sayapun sadar bahwa skripsi ini tidaklah merupakan sesuatu hal yang unggul, akan tetapi bila dibandingkan dengan laporan yang lalu dapatlah dikatakan lebih mendalam. Dengan maksud ingin memperdalam partikel penyambung te tersebut, saya datang ke Jepang. Disini saya mencoba memeriksa bermacam-macam buku reference. Dalam kenyataan, pada buku-buku pelajaran tatabahasa sekolah atau buku-buku pegangan mengenai partikel pada umumnya, hanyalah diuraikan sedikit saja mengenai hal-hal yang penting dalam tatabahasa Jepang pada bidang arti dan bidang penggunaanya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S14036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Saminto
"Dalam Bahasa Belanda terdapat konstruksi om + te + infinitif yang sering disebut anak kalimat ringkas (beknopte bijzin1) dam dipakai dalam. Bahasa Belanda sehari--hari. Konstruksi ini sudah mulai dipelajari dalam linguistik Belanda dan.ditulis dalam buku-buku gramatika Belanda, tetapi pembahasannya terlalu terpaku pada teori.Dengan penulisan ini diharapkan akan didapat suatu gambaran yang lebih jelas memgenai konstruksi am + te + infinitif ini daripada penulisan yang telah ada sampai sekarang. Konstruksi am, + te + in,finitif muncul dalam kalimat _kalimat beriku t:Tijd om me alleen te voelen: het'. ik niet.'Waktu. untuk merasa kesepian saya tidak punya.t, Hat is vaak mooier om een. kleur te nemen die bij de sari past.'Ada kalanya lebih baik untuk mengamb.il warna yang sesuai dengan warna sari.'Hij heeft nog geprobeerd om de deur open te kri jgen. 'Dia waktu itu mencoba untuk membuka pintu. itu.Om daze vraaq te beantwoorden, is alweer een korte uiteen.zetting over enige prin.cipiele kwesties nodig, 'Untuk . menjawab pertanyaan ini diperlukan lagi penjelasan singkat mengenai beberapa hal yang pokok.Dalam kalimat (1) - (4) terdapat masalah-masalah. Posisi konstruksi om + te + infinitif di dalam kalimat tidak selalu pada tempat yang tetap. Bagaimana distribusi konstruksi ini di dalam kalimat Apakah terikat dengan unsur yang diwatasinya ?. Di dalam struktur intern konstruksi om + te + infinitif kadamg-kadang muncul seperangkat unsur kalimat, dan _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Anindyadjati FM
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fatona Cahya Trisnawati
"ABSTRAK
Bahasa vernakular merupakan ragam bahasa yang tidak memiliki status resmi, biasanya tidak
mengalami proses kodifikasi. Ragam ini biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari atau sebagai
lambang solidaritas. Para ahli linguistik berpendapat bahwa terdapat perbedaan karakteristik bahasa
yang digunakan antara laki-laki dan perempuan. Hal tersebut dapat diamati dan dibedakan. Tulisan ini
akan membahas mengenai hubungan antara gender dengan penggunaan bahasa vernakular dalam
pendeskripsian lukisan Slaapkamer te Arles pada mahasiswa Program Studi Belanda, Universitas
Indonesia.

ABSTRACT
Vernacular language is a variety of language that do not have official status, and that usually
do not undergo the process of codification. Usually, vernacular language is used in everyday
conversation or as a symbol of solidarity. Linguists argue that there's a certain difference in the
characteristics between the language that is used by men and women, that can be observed and
distinguished. This paper discusses about the relation of gender and the usage of vernacular language in
the description of the painting Slaapkamer te Arles on the students of Dutch Study Program,
Universitas Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fiko Pradana S
"Panas Bumi (Geothermal) merupakan salah satu energi terbarukan jika dibandingkan dengan energi konvensional seperti minyak, batu bara, dan gas bumi. Potensi pada pengembangan geothermal di Indonesia sangatlah besar yaitu sebesar 29.000 megawatt (MW) atau sekitar 40% dari cadangan dunia. Pada penelitian ini akan mereview pemakaian teknologi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), terdapat empat teknologi yaitu direct dry steam plant, flash plant, binary plant, dan combined cycle plant. Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian melihat nilai NPV, IRR, PBP, dan PI terlihat bahwa teknologi flash plant dan binary cycle yang layak untuk dijalankan. Hasil perhitungan keekonomian didukung oleh hasil analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode Monte Carlo, terlihat bahwa keempat teknologi tersebut memiliki nilai derajat keyakinan terhadap nilai NPV, IRR, PBP, dan PI >50% sehingga dapat dikatakan layak untuk dilakukan. Berdasarkan analisis sensitivitas terlihat bahwa LCOE dan kapasitas pembangkit merupakan faktor yang paling mempengaruhi dalam penenlitian ini.

Geothermal is a renewable energy when compared to conventional energy such as oil, coal and natural gas. The potential for geothermal development in Indonesia is very large, amounting to 29,000 megawatts (MW) or about 40% of world reserves. In this study, we will review the use of technology in Geothermal Power Plants (PLTP), there are four technologies, namely direct dry steam plants, flash plants, binary plants, and combined cycle plants. Based on the results of economic calculations looking at the values of NPV, IRR, PBP, and PI, it can be seen that flash plant and binary cycle technology are feasible to run. The results of the economic calculation are supported by the results of the risk analysis carried out using the Monte Carlo method, it appears that the four technologies have a degree of confidence in the value of NPV, IRR, PBP, and PI >50% so it can be said that it is feasible to do so. Based on the sensitivity analysis, it can be seen that LCOE and generating capacity are the most influential factors in this study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>