Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159634 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esty Hellia Mainap
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses sosialisasi dan pola pengasuhan yang diberikan keluarga kepada remaja pelaku perkosaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses sosialisasi dan pola pengasuhan yang diberikan, kelekatan yang didapatkan, keterlibatan agen lain dalam proses sosialisasi remaja pelaku perkosaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus yang melibatkan informan kunci yaitu remaja pelaku perkosaan dan keluarganya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sosialisasi yang didapatkan oleh RPP tidak lengkap dan tidak jelas informasinya, hal itu disebabkan oleh pengasuhan keluarga yang cenderung otoritatif, tidak terlibat, namun permisif atau tanpa pengawasan dan pengendalian. Selain itu proses sosialisasi dan pengasuhan yang diberikan tanpa kelekatan yang aman (secure attachment) sehingga memperbesar akses RPP mendapat sosialisasi negatif dari agen lain yaitu teman sebaya dan media massa yang tidak terkontrol."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Asri Nurani
"Perubahan pada masa remaja merupakan risiko yang menyebabkan remaja berperilaku negatif seperti peyalahgunaan NAPZA, sehingga pengendalian risiko diharapkan mampu dilakukan remaja. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik remaja, keluarga, pola asuh keluarga, dan hubungan antara ketiganya dengan pengendalian risiko penyalahgunaan NAPZA oleh remaja di Kelurahan Tugu Kota Depok. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel 157, dengan hasil pola asuh demokratis diterapkan oleh 81,5% keluarga, penyalahgunaan NAPZA kurang baik dimiliki 51% remaja dan variabel yang dominan berhubungan yaitu pendidikan ibu, penghasilan keluarga, dan kebiasaan merokok dalam keluarga. Saran yang diberikan adalah meningkatkan asuhan keperawatan keluarga terutama mengenai pola asuh dan komunikasi keluarga, serta mengembangkan program perkesmas melalui bimbingan antisipasi yang didiukung oleh kebijakan pemerintah terutama untuk remaja di Kelurahan Tugu Kota Depok.

Changes in adolescence is the risk of causing them to behave negatively including drug abuse, so they are expected to do the risk control. The aims of this research is to identify adolescent's and family's characteristics, parenting style, and their relationship with risk control of drugs abuse in Adolescent at Kelurahan Tugu Kota Depok. This is a quantitative research with cross sectional methods. There are 157 adolescents as sample, with result that 81,5% families are having authoritarian parenting style,insufficient risk control of drug abuse is identified in 51% of sample and the dominant variable correlated with risk control of drug abuse are mother?s education, family income, and family smoking behaviour. Advice given is to improve nursing care of families especially about parenting style and communication, also to develop a community health nursing program through anticipatory guidance that supported by the local government especially for adolescence in Kelurahan Tugu Kota Depok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Nurbatari
"Usia dini merupakan periode emas dimana banyak perkembangan terjadi secara pesat, tidak terkecuali pada fungsi kognitif tingkat tinggi yakni Executive Function (EF). Dalam upaya pengoptimalan kemampuan EF, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat memengaruhi kemampuan EF, salah satunya adalah kelekatan. Namun, penelitian mengenai kelekatan dan EF diketahui masih inkonsisten. Selain itu, kebanyakan penelitian mengenai kelekatan hanya melibatkan ibu saja, padahal diketahui bahwa peran ayah turut berpengaruh terhadap perkembangan anak. Penelitian ini ingin mengetahui lebih lanjut apakah secure attachment antara ayah dan ibu dengan anak dapat memprediksi kemampuan hot dan cool EF anak usia prasekolah. Untuk mengetahui mengenai informasi secure attachment antara ayah dan ibu terhadap anak dan anak, kedua orangtua diminta untuk mengisi Parent Child Reunion Inventory PCRI . Untuk mengetahui kemampuan EF, anak akan diberikan serangkaian tes EF. Penelitian ini diikuti oleh 85 pasang orangtua beserta dengan anak mereka yang berusia 4-6 tahun. Dengan mempertimbangkan SES keluarga, usia, dan jenis kelamin anak, hasil memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara secure attachment ayah dan ibu dengan kemampuan EF anak. Faktor-faktor lain selain attachment seperti autonomy support dan scaffolding perlu dipertimbangkan untuk mencapai kemampuan EF anak usia prasekolah yang optimal.

Early childhood known as a golden period where our developmental as a human being develop rapidly, not to mention our Executive Function (EF) skill. In order to optimized EF skills, many research had been conducted to investigate factors that associate to EF skills. It revealed that one of the factor that have association with EF is attachment. Research found that the association between attachment and EF remain inconsistent. On top of that, several studies related to attachment and EF focused only on mother figures without considering fathers. This study investigated prospective associations between father rsquo s and mother rsquo s secure attachment and hot and cool EF skills in preschoolers. In attempt to investigate these topics, parents were administered Parent Child Reunion Inventory PCRI and to investigate EF, the children were administered a battery of EF tasks. 85 parents with their 4 6 years old kid were participated in this study. The results indicated that neither father child attachment nor mother child attachment were significantly related to child performance on EF tasks above and beyond family socioeconomic status SES , child age, and sex. Factors other than attachment, such as autonomy support and scaffolding need to be considered in order to optimize preschooler rsquo s EF skill."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sofya Innayati
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dukungan sosial dan pola pengasuhan (otoritatif, otoriter, dan permisif). Pengukuran dukungan sosial menggunakan alat ukur Interpersonal Social Evaluation List (ISEL) (Cohen, Mermelstein, Karmack, & Hoberman, 1985) dan pengukuran pola pengasuhan menggunakan alat ukur Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ) (Robinson, Mandelco, Olsen & Hart, 1995). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 92 orang ibu dari keluarga miskin di Kota Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan pola pengasuhan ibu terhadap remaja dari keluarga miskin. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara dukungan sosial yang ditinjau dari usia dan tingkat pendidikan. Adapun, jumlah saudara, status pernikahan, dan status pekerjaan tidak memberikan perbedaan mean yang signifikan dari hasil analisisnya terhadap dukungan sosial. Sementara itu, tidak terdapat kecenderungan pola pengasuhan tertentu yang diterapkan oleh partisipan ditinjau dari tingkat pendidikan.

The aim of this research is to get a description on the relationship between social support and parenting styles (authoritative, authoritarian, permissive). The measurement of social support was using Cohen, Mermelstein, Karmack, & Hoberman’s (1985) Interpersonal Social Evaluation List (ISEL) and the measurement of parenting styles was using Robinson, Mandelco, Olsen & Hart’s (1995) Parenting Style and Dimension Questionnaire (PSDQ). The respondents in this research are 92 mothers from poor family in Jakarta.
The result of the research shows that there is no significant relationship between social support and mother’s parenting styles toward adolescent from poor family. Furthermore, this research also shows that there is a significantly difference in the mean between social support which reviewed from age and level of education. Meanwhile, number of siblings, marital status and employment status didn’t give a significantly difference in the mean from the result of analysis toward social support. Meanwhile, there is no particular tendency of parenting styles applied by participants viewed from the educational level.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Cyntia Dewi
"ABSTRAK
Remaja berada pada tahap perkembangan psikososial yang spesifik. Remaja mengalami kebingungan dalam menemukan identitas diri yang merupakan tugas krusial dari tahapan perkembangan mereka. Dalam proses pembentukan identitas diri ini, ada dua hal yang berperan yaitu melakukan eksplorasi sebelum akhirnya menentukan komitmen. Cara remaja melakukan ekplorasi dan mengatasi masalah disebut dengan istilah identity style. Studi ini meneliti hubungan antara identity style (information oriented style, normative style. dan diffuse avoidant style) dan tiga dimensi pengasuhan orang tua yang dipersepsikan remaja (parental support, psychological control, dan behavior control). Masing-masing identity style dihipotesiskan akan berhubungan dengan pengasuhan tertentu. Penelitian dilakukan pada 165 remaja tingkat akhir SMA di Jabodetabek. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara parental support dan diffuse avoidant style. Terdapat hubungan negatif signifikan antara psychological control dan diffuse avoidant style. Serta terdapat hubungan positif signifikan antara paternal behavior control dan normative style. Hasil menunjukkan bahwa parental support sebaiknya dilakukan orang tua untuk mendorong information oriented style. Penelitian selanjutnya sebaiknya memeriksa faktor lain yang membentuk identity style dan meneliti pada sampel, serta budaya yang berbeda

ABSTRACT
Adolescents are at a specific stage of psychosocial development. Adolescents experience confusion in finding the identity which is the duty of the crucial stages of their development. In the process of identity formation, there are two things that play roles, i.e., conducting exploration before finally establish commitments. How adolescents conducting exploration and resolving problems are referred to as identity styles (information oriented style, normative style. and diffuse avoidant style) This study examined the relationship between identity styles with three perceived parenting dimensions (parental support, psychological control, and behavior control). Each identity style hypothesized to be associated with particular parenting dimension. The study was conducted on 165 adolescents end of highschool level in Jabodetabek. The results show that there is a significant positive relationship between parental support and diffuse avoidant style, a significant negative correlation between psychological control and diffuse avoidant style, and a positive significant correlation between paternal behavior control and normative style. The result show that parents should do the parental support to encourage children use information oriented style. The next study should examine other factors that shape identity style and examine the different samples as well as the different culture"
2016
S64898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Hikmatunnisa
"Penelitian ini menguji hubungan antara interaksi ibu anak dan pola attachment pada ibu anak usia toddler di keluarga miskin. Alat ukur Parenting Interaction swith Children Checklist of Observations Linked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 dan Toddler Attachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 diadministrasikan pada 71 pasangan ibu anak melalui metode observasialamiah. Analisis menggunakan chi square menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara interaksi ibu anak dan pola attachment. Kemudian analisis lanjutan menunjukkan bahwa domain affection dan domainresponsiveness pada interaksi ibu anak memiliki hubungan yang signifikandengan pola attachment. Berdasarkan hasil penelitian intervensi yang berfokuspada kualitas interaksi ibu anak penting dan bermanfaat bagi ibu anak usiatoddler di keluarga miskin Kata Kunci interaksi ibu anak attachment toddler keluarga miskin.

This study examined the relationship between mother child interaction andattachment style in Indonesian mother toddler dyads who lived in a poor family. The Parenting Interactions with Children Checklist of ObservationsLinked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 and the ToddlerAttachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 were administered to 71mother toddler dyads through natural observation. Chi square analyses revealed that there`s a significant correlation between mother child interactionand attachment style. Further analyses shown that affection and responsivenessalso has a significant correlation with attachment style. Results suggest thatinterventions focused on mother child interaction quality provide importantbenefits to mother toddler lived in a poor family."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Triputri Argandhany
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara attachment style (secure, insecure-avoidant, dan insecure-ambivalent) dan gejala adiksi cybersex pada remaja akhir di Indonesia. Penelitian ini didasari oleh fenomena maraknya penggunaan internet untuk melakukan aktivitas cybersex. Penelitian dilakukan pada 658 partisipan yang memiliki karakteristik remaja akhir (usia 18-21 tahun), WNI yang bertempat tinggal di Indonesia, dan pernah melakukan aktivitas cybersex. Attachment style diukur dengan alat ukur Attachment style yang disusun oleh Diantika (2004) dan diadaptasi oleh Moeljosoedjono (2008). Gejala adiksi cybersex diukur dengan alat ukur Internet Sex Screening Test (ISST) yang disusun oleh Delmonico (1997, dalam Delmonico & Miller, 2003). Hasil utama penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara attachment style yang secure dan gejala adiksi cybersex pada remaja akhir di Indonesia (r = -.124; p < 0.01), terdapat hubungan positif antara attachment style yang insecure-avoidant dan gejala adiksi cybersex pada remaja akhir di Indonesia (r = .138; p < 0.01), serta terdapat hubungan positif antara attachment style yang insecure-ambivalent dan gejala adiksi cybersex pada remaja akhir di Indonesia (r = .137; p < 0.01).

ABSTRACT
This research is conducted to see the correlation between attachment style (secure, insecure-avoidant, and insecure-ambivalent) and symptom of cybersex addiction on late adolescence. This reasearch is based on the phenomena of the use of internet to cybersex activities. There are 658 participants involved in this research, they all have the characteristic as late adolescence (18-21 years old), Indonesian Citizen who stay in Indonesia, who have ever done cybersex activities. Attachment style is measured by an Attachment style measurement developed by Diantika (2004) and has been adapted by Moeljosoedjono (2008). Symptom of cybersex addiction is measured by an Internet Sex Screening Test (ISST) measurement developed by Delmonico (1997, in Delmonico & Miller, 2003). The main result of this research found that there is a negative correlation between secure attachment and symptom of cybersex addiction on late adolescence in Indonesia (r = -.124; p < 0.01), there is a positive correlation between insecure-avoidant attachment and symptom of cybersex addiction on late adolescence in Indonesia (r = .138; p < 0.01), and there is a positive correlation between insecure-ambivalent attachment and symptom of cybersex addiction on late adolescence in Indonesia (r = .137; p < 0.01)., This research is conducted to see the correlation between attachment style (secure, insecure-avoidant, and insecure-ambivalent) and symptom of cybersex addiction on late adolescence. This reasearch is based on the phenomena of the use of internet to cybersex activities. There are 658 participants involved in this research, they all have the characteristic as late adolescence (18-21 years old), Indonesian Citizen who stay in Indonesia, who have ever done cybersex activities. Attachment style is measured by an Attachment style measurement developed by Diantika (2004) and has been adapted by Moeljosoedjono (2008). Symptom of cybersex addiction is measured by an Internet Sex Screening Test (ISST) measurement developed by Delmonico (1997, in Delmonico & Miller, 2003). The main result of this research found that there is a negative correlation between secure attachment and symptom of cybersex addiction on late adolescence in Indonesia (r = -.124; p < 0.01), there is a positive correlation between insecure-avoidant attachment and symptom of cybersex addiction on late adolescence in Indonesia (r = .138; p < 0.01), and there is a positive correlation between insecure-ambivalent attachment and symptom of cybersex addiction on late adolescence in Indonesia (r = .137; p < 0.01).]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rizky Ramdhana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara kualitas attachment dan psychological well-being pada remaja dari keluarga miskin perkotaan. Attachment dibagi dalam dua kelompok figur yang paling dekat diusia remaja yakni orangtua dan peer. Variabel kualitas attachment pada orangtua dan peer diukur menggunakan The Inventory Parent Peer Attachment (IPPA Revision) yang terdiri dari masing-masing 12 item pada bagian orangtua dan peer yang mencakup dimensi communication, trust dan alienation.
Alat ukur ini telah divalidasi dan diterjemahkan oleh peneliti dari alat ukur asli yang dibuat Armsden dan Greenberg (1987). Variabel lainnya yakni psychological well-being diukur dengan alat ukur self-report yang diadaptasi dari penelitian oleh Putri (2012), yang menggunakan Ryff's Scale of Psychological Well-Being (RPWB) (1989). Penelitian melibatkan 122 partisipan laki-laki dan perempuan dengan proporsi yang sama berusia 11-18 tahun dan berasal dari daerah Jabodetabek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas attachment pada orangtua dan peer dengan psychological well-being dimana jika remaja memiliki kualitas attachment yang tinggi maka ia akan memiliki psychological well-being yang tinggi. Namun, dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel lain yang menjadi karakteristik partisipan seperti jenis kelamin, usia, jumlah teman, jumlah saudara kandung dan urutan kelahiran terhadap kualitas attachment dan psychological well-being.

The objective of this research is to investigate the correlation between quality of attachment and psychological well-being among adolescent from poor urban family. Attachment divided into two figure groups that closer to adolescent group, parents and peer. Quality of attachment to parents and peer was measured using used The Inventory Parent Peer Attachment (IPPA Revision) which consist of 12 items each in parents's and peer's part which cover communication, trust and alienation's dimension.
This measurement is validated and translated by researcher from the original measurement created by Armsden and Greenberg (1987). Psychological well-being was measured using self-report scale which is adopted by Putri (2012) from Ryff's Scale of Psychological Well-Being (RPWB) (1989). The respondents of this research are 122 male and female adolescents with the same proportion from age 11-18 years old and living in Jabodetabek area.
The result of the research shows that quality of attachment to parents and peer with psychological well-being are significantly and positively correlated when adolescents's quality of attachment is high they will have a high score on psychological well-being too. Furthermore, this research found there is no correlation among the others variables which are the characteristics of respondents, sex, age, number of peer, number of siblings, and birth order to quality of attachment and psychological well-being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Yudhita Widyastuti
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh parenting style terhadap resiliensi pada remaja dari keluarga miskin. Terdapat 213 remaja dari keluarga miskin yang terlibat sebagai partisipan penelitian. Mereka mengisi kuesioner parenting style yang dikembangkan oleh Lamborn et.al (1991) yaitu Parenting Style Questionnaire (PSQ) dan resiliensi diukur dengan menggunakan alat ukur Resilience Scale 14 item (RS-14) yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young (2009).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh parenting style yang signifikan terhadap resiliensi (Beta 0.293, sig. (p) = 0.000). Selain itu, melalui analisis tambahan, terdapat perbedaan mean parenting style yang signifikan pada jenis kelamin partisipan dan juga pada pekerjaan ibu.

This study was conducted to see the effect of parenting style on adolescent resilience of poor families. There were 213 adolescents from poor families who are involved as participants. They filled out questionnaires about parenting style was developed by Lamborn et.al (1991), that is Parenting Style Questionnaire (PSQ), and resilience is measured by using measuring devices Resilience Scale 14 item (RS-14) developed by Wagnild and Young (2009).
Result showed that there was a significant effect of parenting style on the resilience (Beta 0.293, sig. (p) = 0.000). Through additional analysis, the mean differences of parenting styles were significant on gender participants and also the mother's occupation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Umami
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat Hubungan antara Pola Pengasuhan dan Regulasi Emosi Anak Usia 2-7 tahun pada Keluarga dengan Kedua Orangtua Bekerja. Sebanyak 80 orangtua pada keluarga dengan kedua pasangan bekerja menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner cetak maupun online yang berisikan item-item yang mengukur pola pengasuhan orangtua dan regulasi emosi pada anak. Pola pengasuhan orangtua diukur dengan alat ukur Parenting Style Development Questionnaire (PSDQ) yang dikonstruksi oleh Robinson, dkk (1995).Dari hasil penelitian ini, terdapat 41 orangtua yang menerapkan pola pengasuhanAuthoritative, 25 orangtua yang menerapkan pola pengasuhan Authoritarian, dan 14orangtua yang menerapkan pola pengasuhanPermissive. Selanjutnya Regulasi Emosi diukur dengan menggunakan alat ukur Emotion Regulation Checklist (ERC) yang dikonstruksi oleh Shields & Cicchetti (1997). Pada penelitian ini ditunjukkan rata-rata hasil skor regulasi emosi anak usia 2-7 tahun sebesar 72,16, dari angka ini diidentifikasikan bahwa terdapat 34 anak yang memiliki kemampuan regulasi emosi baik dan 46 anak yang memiliki kemampuan regulasi emosi buruk.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara ketiga pola pengasuhan orangtua dan regulasi emosi pada anak.

This study was conducted to see the relationship between parenting style and emotion regulation on children aged 2-7 years from dual-earner family. A total of 80 parents in families with both spouses working become participants in this study by completing a physic or online questionnaire containing items that measure parenting style and emotion regulation in children. Parenting style was measured by a Parenting Style Development Questionnaire (PSDQ) constructed by Robinson, dkk (1995). From the result of this study, there are 41parents who apply authoritative parenting style,25 parents who apply authoritarian parenting style, and 14 parents who apply permissive parenting style. Furthermore, Emotion Regulation is measured by Emotion Regulation Checklist (ERC), which is constructed by Shields & Cicchetti (1997). In this study, the results indicated an average score of emotion regulation on children aged 2-7 years at 72.16, this figure was identified that there is 34 children who have a good emotion regulation abilities and 46 children who have poor emotion regulation abilities. The results of this study indicate that there are significant relationship between threeparenting style and emotion regulation on children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>