Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Setyawati Cahyaningtyas
"ABSTRAK
Kepatuhan pajak masih menjadi permasalahan klise dalam perpajakan yang belum dapat terselesaikan dengan baik, terutama di Indonesia. Berbagai kebijakan dan program telah diimplementasikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, namun hasilnya dinilai belum maksimal.penerimaan pajak yang tidak pernah mencapai target yang sejak sepuluh tahun terakhir. Padahal, pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam keuangan negara Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui bagaimana hubungan antara Tingkat Pendidikan Agama Kristen dan moral pajak. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mix method yaitu dengan menggunakan kuesioner dengan teknik pengumpulan data mix method yaitu dengan menggunakan kuesioner dan wawancara kepada sejunlah informan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non-probabilita quota sampling. Kesimpulan penelitian ini adalah  hubungan antara variabel Tingkat Pendidikan Agama Kristen dan variabel Moral Pajak memiliki hubungan yang searah, namun tidak signifikan dan sangat lemah.

ABSTRACT
Kepatuhan pajak masih menjadi permasalahan klise dalam perpajakan yang belum dapat terselesaikan dengan baik, terutama di Indonesia. Berbagai kebijakan dan program telah diimplementasikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, namun hasilnya dinilai belum maksimal.penerimaan pajak yang tidak pernah mencapai target yang sejak sepuluh tahun terakhir. Padahal, pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam keuangan negara Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui bagaimana hubungan antara Tingkat Pendidikan Agama Kristen dan moral pajak. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mix method yaitu dengan menggunakan kuesioner dengan teknik pengumpulan data mix method yaitu dengan menggunakan kuesioner dan wawancara kepada sejunlah informan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non-probabilita quota sampling. Kesimpulan penelitian ini adalah  hubungan antara variabel Tingkat Pendidikan Agama Kristen dan variabel Moral Pajak memiliki hubungan yang searah, namun tidak signifikan dan sangat lemah."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Ayu Lestari
"ABSTRAK
Penerimaan pajak tidak pernah mencapai target sejak sepuluh tahun terakhir ini. Padahal, pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam keuangan negara Indonesia. Berbicara masalah penerimaan pajak, pihak utama yang sangat berperan adalah Wajib Pajak, apakah ia mau membayar pajaknya atau tidak. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kemauan seseorang untuk membayar pajak adalah kebijakan pajak yang dibuat oleh pemerintah. Kebijakan pajak atas zakat di Indonesia adalah sebagai pengurang penghasilan neto dalam penghitungan pajak penghasilan orang pribadi maupun badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan kebijakan pajak penghasilan orang pribadi atas zakat dengan moral & rules sentiment. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mix method, yakni melalui survei dengan menyebarkan kuesioner, studi kepustakaan, dan melalui wawancara mendalam. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 sampel dengan menggunakan teknik penarikan sampel non-probabilita accidental. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan kebijakan pajak penghasilan orang pribadi atas zakat dengan moral & rules sentiment di DKI Jakarta adalah tidak signifikan, sangat lemah, namun termasuk hubungan yang searah atau positif. Dari hasil penelitian didapati bahwa salah satu penyebab rendahnya pengetahuan Wajib Pajak tentang kebijakan perpajakan atas zakat adalah kurangnya edukasi terkait dengan kebijakan tersebut.

ABSTRACT
Tax revenues have never reached the target for the past ten years. In fact, taxes have a very important role in Indonesias state finances. Talking about the problem of tax revenue, the main party that plays a role is the Taxpayer, whether he wants to pay the tax or not. One external factor that can affect a persons willingness to pay taxes is a tax policy made by the government. The tax policy on zakat in Indonesia is a deduction from net income in the calculation of income tax for individuals and company. The purpose of this study to analyze the relation between knowledge of personal income tax policy on zakat with moral & rules sentiment. The approach used in this study is a quantitative approach. The technique of data collection is done by the mix method, which is through surveys by distributing questionnaires, literature studies, and through in-depth interviews. The number of samples used was 100 samples sing a non-probability sampling technique accidental. The results of this study indicate that the knowledge of personal income tax policy on zakat with moral & rules sentiment in DKI Jakarta is not significant, very weak, but includes a direct or positive relation. From the results of the study it was found that one of the causes of the low knowledge of taxpayers regarding taxation policies on zakat is the lack of education related to the policy."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
hapus3
"Latar Belakang : Obesitas memiliki dampak terhadap tumbuh kembang anak, dan obesitas masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa serta potensi komplikasi akibat obesitas. Hingga saat ini, belum terdapat data baik mengenai prevalens obesitas pada murid TK maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain tingkat pendidikan orangtua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalens obesitas pada anak taman kanak-kanak dan mengetahui hubungannya dengan tingkat pendidikan orangtua.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang. Sampel diambil secara all sampling. Pada subyek dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan, dan diberikan kuesioner untuk menilai faktor risiko.
Hasil : Prevalens obesitas pada murid taman kanak-kanak didapatkan sebesar 28,1%, dan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,01; RO: 9,435 (1,198-74,290)) antara obesitas anak dengan tingkat pendidikan ibu.
Kesimpulan: Prevalens obesitas pada penelitian ini meningkat bila dibandingkan dengan angka pada SUSENAS 1995. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan prevalens obesitas.

Backgrounds: Obesity has an impact on children?s growth and development and childhood obesity has a high risk of becoming adulthood obesity and its complications. There hasn?t been any data published that reported either on the prevalence of obesity among kindergarten students nor factors contributing to it (e.g. parental education). This research was conducted to figure out the prevalence of obesity among kindergarten students and its relation to parental education.
Methods: This research is a cross-sectional study. Height and weight measurements were performed to subjects, and then questionnaires were given to asses the risk factors.
Results: Prevalence of obesity among kindergarten students is 28,1% and there is statistically significant relation (p=0,01; RO: 9,435 (1,198-74,290)) between childhood obesity and maternal education.
Conclusions: In this study, prevalence of obesity is greater than that of 1995 SUSENAS. There is a relation between obesity and maternal education.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S09052fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
LuLu Nafisah
"Kepatuhan terapi di Indonesia masih dibawah 80 dan dapat berdampak padapeningkatan kejadian infeksi protozoa usus, perkembangan AIDS yang lebih cepat,resistensi obat, kegagalan terapi, dan penularan virus kepada orang lain. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan terapiARV pada ODHA di Klinik Yayasan Angsamerah dan Angsamerah Clinic DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif meliputi pengisian kuesioner dan interview dengan pasien yang menerima ARV dan tenaga kesehatan.Sampel ditentukan dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampelsejumlah 51 orang. Tingkat pendidikan dilihat berdasarkan lama sekolah dan tingkat kepatuhan dinilai dengan metode laporan diri, hitung jumlah sisa obat, dan viral load. Berdasarkan laporan diri 66,66 ODHA memiliki kepatuhan sedang, berdasarkanhitung jumlah sisa obat 78,43 ODHA memiliki sisa obat kurang dari 3 dosis, dan90,20 ODHA memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Sebagian besar ODHA menempuh pendidikan selama >12 tahun 72,55 dan tingkat pendidikan terakhir tamat sarjana 64,71. Hasil analisis menunjukkan proporsi kepatuhan yang lebihtinggi sebesar 4,63 pada ODHA yang menempuh pendidikan >12 tahun dibandingkan dengan ODHA yang menempuh pendidikan le;12 tahun. Pendidikan yang tinggi berperan memfasilitasi kepatuhan ODHA dalam terapi ARV melalui berbagai mekanisme yaitu ODHA akan memiliki pengetahuan yang lebih baik, mampu memahami informasi dan rekomendasi dari dokter, memiliki daya ingat yang lebih baik, memiliki lebih banyak sumber daya ekonomi termasuk pendapatan yang lebih tinggi, pekerjaan yang lebihaman dan lebih menjamin, dan sarana untuk tinggal di lingkungan yang lebih sehat yangmendukung kesehatan. Hambatan dalam terapi ARV diantaranya jadwal yang sibuk, sering berpergian, takut terungkap statusnya, informasi yang salah tentang ARV, dan penawaran obat selain ARV. Media KIE yang akurat, informatif, dan menarik, hubungan yang baik antara dokter dan pasien, dan sistem atau alat pengingat jadwal minum obat diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan terapi ARV pada ODHA.

Therapeutic compliance in Indonesia was still below 80 and may resulted in increased incidence of protozoanal intestinal infection, faster AIDS progression, drug resistance, treatment failure, and transmission of the virus to others. This study was aimed toexplore the relationship between education levels with adherence to Antiretroviral Therapy ART in HIV positive people in the Angsamerah Foundation Clinic and Angsamerah Clinic, Jakarta. This study used quantitative and qualitative approachesincluding questionnaires and interviews with patients receiving ARVs and health workers. Sample was determined by using purposive sampling and obtained a sample of51 people. The level of education is categorized according to years of schooling and compliance rate is assessed by self report method, pill count, and viral load. Based onself report 66,66 of PLWHA have moderate adherence, based on drug counts 78.43 of PLWHA drugs have remaining less than 3 doses and 90.20 of PLWHA have undetectable viral load. Most of PLWHA are educated for 12 years 72.55 and the last education level is under graduate 64,71 . Results of the analysis showed a higher proportion of compliance by 4.63 among PLWHA who study 12 years comparedwith people with PLWHA who study le 12 years. Higher education played a role infacilitating PLWHA compliance in ART through various mechanisms ie PLWHA will have better knowledge, be able to understand information and recommendations fromdoctors, have better memory, have more economic resources including higher income,have safer and more secure work, and living in a healthier environment that supports health. Barriers in ART include busy schedules, frequent travel, fear of exposure,misinformation about ARVs, and offers of drugs other than ARVs. An accurate, informative, and interesting EIC media, a good relationships between physicians and patients, and reminder tools or systems to take medication are needed to maintain and improve ART adherence in people living with HIV."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Nafrah Albar
"Zaman yang semakin modern membuat kehidupan perempuan semakin kompleks yang membuat peran seorang perempuan bertambah. Selain menjadi ibu rumah tangga, wanita juga memiliki peran yang lain menjadi wanita yang berkarir atau ibu yang bekerja. Adanya dampak negatif ibu bekerja yang paling utama, yaitu stress. Peningkatan stress yang terjadi dapat melakukan perubahan- perubahan yang salah satunya perubahan terhadap perilaku makan yang menjadi buruk. Perilaku makan yang buruk tersebut yang dimana salah satunya adalah emotional eating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan emotional eating pada ibu yang bekerja di DKI Jakarta. Desain penelitian analitik kuantitatif. Sampel penelitian 108 responden, dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan Perceived Stress Scale dan Dutch Eating Behavior Questionnaire. Dilakukan uji korealasi antara dua variabel dan menunjukkan hasil p=0.064 (p>0.05) yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan emotional eating pada ibu yang bekerja di DKI Jakarta. Penelitian ini menyarankan dilakukan promosi kesehatan oleh pihak layanan konsultasi keperawatan pada tempat kerja.

The increasingly modern era makes women's lives more complex which makes the role of a woman increase. Apart from being housewives, women also have other roles to play as career women or working mothers. The main negative impact of working mothers is stress. Increased stress that occurs can make changes, one of which is a change in eating behavior that is getting worse. This bad eating behavior, one of which is emotional eating. This study aims to determine the relationship between stress levels and emotional eating among working mothers in DKI Jakarta. Quantitative analytical research design. The research sample is 108 respondents, using simple random sampling technique. The instruments used were the Perceived Stress Scale and the Dutch Eating Behavior Questionnaire. A correlation test was carried out between the two variables and the results showed p=0.064 (p>0.05), which means that there is no relationship between stress levels and emotional eating among working mothers in DKI Jakarta. This study suggests health promotion by nursing consulting services in the workplace."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Arfatuzzahra
"ABSTRAK
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kepatuhan pajak yang dipaksakan. Hal tersebut terjadi karena pemerintah saat ini lebih fokus membahas peraturan mengenai ketentuan-ketentuan perpajakan yang menunjukkan kewenangan otoritas pajak, seperti perubahan peraturan dan pembuatan peraturan baru. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kepatuhan pajak, salah satunya dengan cara meningkatkan pelaporan SPT setiap tahunnya. Untuk mencapai kepatuhan pajak sukarela, pemerintah harus mulai membahas aspek psikologi-sosial, salah satunya adalah kepercayaan. Penelitian ini membahas mengenai tingkat kepercayaan publik terhadap otoritas perpajakan dan faktor determinannya yang dilakukan di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini akan dilihat kepercayaan publik terhadap otoritas perpajakan serta determinan yang bisa mepengaruhi kepercayaan publik terhadap otoritas perpajakan tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap otoritas perpajakan di DKI Jakarta berada pada taraf yang tinggi. Selain itu juga ditemukan bahwa faktor determinan yang mempengaruhi hal tersebut adalah treatment factors (pelayanan yang baik dan kemampuan otoritas pajak dalam memnuhi kewajiban perpajakan wajib pajak) dan legitimacy factors (tindakan otoritas pajak yang bebas dari tindak pidana korupsi dan transparansi pengelolaan pajak)

ABSTRACT
This thesis is motivated by forced tax compliance. This happened because the current government is more focused on discussing regulations regarding tax provisions that show the authority of the tax authority, such as changes in regulations and the making of new regulations. The government continues to strive to improve tax compliance, one of which is by increasing annual SPT reporting. To achieve voluntary tax compliance, the government must begin to discuss the psychological-social aspects, one of which is trust. This study discusses the level of public trust in the tax authority and its determinant factors carried out in DKI Jakarta. In this study, public trust in the tax authority and the determinants that can influence public confidence in the high tax authority will be seen. This research is quantitative research with descriptive design. The results of the study found that the level of public confidence in the tax authority in DKI Jakarta was at a high level. In addition, it was also found that the determinant factors that influence this are treatment factors (good service and ability of the tax authority in fulfilling taxpayer tax obligations) and legitimacy factors (actions of tax authorities that are free from corruption and transparency in tax management)."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugih Harti
"The research of Relation Analisys Among the Motivation, the Education and Training, and also the Work Diciplin Variables toward the Cleaning investigator's Performance on the Cleaning Agency of DKI Jakarta Province was Carried out based upon the writer's concem about the cleaning investigators performance with the purpose to improve their quality to be more professional. Where the function of the cleaning investigator is to give information to society, govemment or private sectors and to maintain and also to preserve the surroundings. In other words, to guide or to enforce the society on the cleaning field.
This research has a purpose to determine the relation of motivation, education and training, and also the work discipline toward the performance of the cleaning investigator on the Cleaning Agency of DKI Jakarta Province. Descriptive quantitative method was used on this research, with the 73 of population, however, the total of the questioners that rectumed were only 52. Using the linker! scale, closed was used to collect the primary data. Where as data analyzing which had been used was linier regression equation, using the SPSS (Statistical Product and Service Solution) computer soltware. In this research, data was categorized into two variables, that is, investigator perfomances as an attached variable (Y) while motivation, education and training, work discipline as a free variable (X).
From the result which had been processed showed, whether collectively or individually, that the discipline variable has a strong correlation to the improvement of investigators perfomance white the biggest score, and then the motivation variable subsequently. While education and training variable that had been processed, whether collectively or individually, showed that it has a low correlation to the improvement of investigator's performance. According to this research data as a whole and simultaneously that the four variables have inlluence to the performance improvement for 63 %, it means that 37 % ofthe rest couldn't be explained on this research or came from the other variables out ofthe research.
In accordance with those, to improve the performance of the investigator it is suggested that an investigator management, in the cleaning investigator case, should be improved gradually through the human resource development system together with the taking care of the priorities on work discipline factor and then followed by the motivation factor."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakwinul Ammar
"Tingkat aktivitas fisik merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting. Berdasarkan Riskesdas 2018, Provinsi DKI Jakarta menempati posisi pertama pada proporsi tingkat aktivitas fisik kurang pada anak usia lebih dari 10 tahun. Gangguan tidur memiliki korelasi dengan penurunan performa akademik siswa pada sekolah dasar, peningkatan risiko depresi, dan juga ketidakseimbangan emosional. Berdasarakan penelitian oleh Hermoniati et al., Prevalensi gangguan tidur pada anak usia sekolah di Kota Jakarta Pusat sebesar 25,1%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat aktivitas fisik dan gangguan tidur pada anak usia sekolah di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang dengan menggunakan sub data sekunder dari penelitian SEANUTS 2.0 dengan jumlah sub-sampel sebesar 104 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik paling dominan secara berurutan adalah tingkat aktivitas fisik rendah (50%), tingkat aktivitas fisik sedang (42,30%), dan tingkat aktivitas fisik tinggi (7,6%). Gangguan tidur terjadi pada 55,77% dari total sampel. Secara bivariat terdapat korelasi lemah antara tingkat aktivitas fisik dan gangguan tidur pada anak usia sekolah di Provinsi DKI Jakarta dengan nilai r = -0,05 dan tidak signifikan dengan nilai p = 0,617. Selain itu, dilakukan juga uji korelasi terhadap aktivitas fisik dan sub-gangguan tidur dengan hasil gangguan memulai dan mempertahankan tidur (r = -0,068), gangguan pernapasan saat tidur (r = 0,017), gangguan kesadaran (r = -0,023), gangguan transisi tidur-bangun (r = 0,061), gangguan somnolen berlebihan (r = -0,83), dan gangguan saat tidur (r = -0,176). Oleh karena itu, intervensi terhadap aktivitas fisik demi mencegah kejadian gangguan tidur perlu dilakukan. Tenaga kesehatan dan tenaga pendidik pada sekolah dasar diharapkan mengetahui dan memahami pentingkat tingkat aktivitas fisik terhadap pencegahan gangguan tidur pada anak usia sekolah.

The level of physical activity is an important indicator of health. Based on Riskesdas 2018, DKI Jakarta Province occupies the first position in the proportion of the level of physical activity that is lacking in children aged more than 10 years. Sleep disturbances have been correlated with decreased academic performance in elementary school students, increased risk of depression, as well as emotional imbalance. Based on research by Hermoniati et al., the prevalence of sleep disorders in school-age children in Central Jakarta is 25.1%. This study aims to see the relationship between the level of physical activity and sleep disturbances in school-age children in DKI Jakarta Province. The research design used was a cross-sectional study using secondary data from the SEANUTS 2.0 study with a sub-sample of 104 children. The results showed that the most dominant levels of physical activity, respectively, were low levels of physical activity (50%), moderate levels of physical activity (42.30%), and high levels of physical activity (7.6%). Sleep disturbances occurred in 55.77% of the total sample. Bivariately there is a weak correlation between the level of physical activity and sleep disturbances in schoolage children in DKI Jakarta Province with a value of r = -0.05 and not significant with a value of p = 0.617. In addition, correlation tests were also conducted on physical activity and sleep sub-disorders with the results of disturbances in initiating and maintaining sleep (r = -0.068), sleep disturbances (r = 0.017), impaired consciousness (r = -0.023), transitional disorders sleep-wake (r = 0.061), excessive somnolence (r = -0.83), and sleep disturbances (r = -0.176). Therefore, intervention on physical activity to prevent sleep disturbances needs to be done. Health workers and educators in elementary schools are expected to know and understand the level of physical activity on the prevention of sleep disorders at school-age."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sarma Suryani
"Risiko cedera adalah permasalahan umum bagi atlet. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan korelasional deskriptif (descriptive correlation). Penelitian cross sectional ini menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih 66 partisipan dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil uji analisis mengatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta (p=0,156 dan α=0,05). 58,8% siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki risiko tinggi mengalami cedera olahraga. Pemanasan dan pendinginan harus dilakukan sebelum dan sesudah olahraga untuk mengurangi risiko terjadinya cedera olahraga.

Risk injury was a common problem in athlete. Aim of this study was to determine the correlation between level of knowledge and sport risk injury in DKI Jakarta Sport School. Cross sectional study was conducted among 66 participants aged 15-18 years whom selected by purposive sampling technique. The data were analyzed descriptive correlational methods. The result shows that knowledge has no significant correlation with risk injury (p = 0.156 and α = 0.05). Meanwhile 58,8 % participants with high knowledge caterogy were also high in risk injury. Warming up and cooling down should be conducted to reduce sport risk injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>