Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amma Rahmala Sari
"

Masalah kulit, xerosis dan pruritus merupakan masalah umum yang terjadi pada lanjut usia seperti yang terjadi di Panti Sosial Tresna Werdha 1 Jakarta (PSTW). Faktor yang mempengaruhi masalah tersebut yaitu penurunan fisiologis tubuh dan lingkungan. Masalah tersebut jika tidak diatasi akan menimbulkan masalah lain seperti gangguan tidur dan luka garuk. Gangguan kulit dapat ditangani dengan intervensi skin care menggunakan pelembab yang dilakukan pada tiga lansia di PSTW. Karya ilmiah ini akan menjelaskan mengenai intervensi skin care menggunakan ceramide dan filaggrin pada lansia dengan gangguan integritas kulit. Pemberian intervensi dilakukan selama lima minggu secara rutin sebanyak satu kali setiap hari baik pagi atau sore hari. Instrumen evaluasi yang digunakan sebelum dan sesudah intervensi adalah Overall Dry Skin (ODS). Hasil akhir menunjukkan terjadinya penurunan skor ODS yang dibuktikan dengan peningkatan kelembaban kulit, berkurangnya pengelupasan kult, berkurangnya retak-retak pada kulit, dan berkurangnya rasa gatal pada klien yang mengalami gangguan integritas kulit. Adanya perubahan yang terjadi pada klien menunjukkan bahwa intervensi ini perlu diaplikasikan secara terus menerus pada lansia. Pihak panti diharapkan dapat memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan lansia dengan cara menyediakan fasilitas, alat, dan bahan yang dapat menurunkan gangguan kulit pada lansia. Petugas dan mahasiswa praktikkan juga dapat melakukan intervensi minimal satu kali sehari pada lansia yang berisiko maupun yang mengalami gangguan integritas kulit.


Skin problems, xerosis and pruritus are common problems that occur in the elderly as heppened in the Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta (PSTW). Factors that influence the problem are decline in the body function and environtment. If the problems is not treated, it will cause other problems such as sleep disturbance and scratching wounds. Skin problems can be treated with skin care interventions using moisturizers, carried out on three elderly people at PSTW. This scientific work explained skin care interventions using ceramide and filaggrin in elderly people with impaired skin integrity. The intervention was carried out for five weeks on a regular basis once a day, either morning or evening. The evaluation instrument used pre and post intervention was the Overall Dry Skin (ODS). The final results showed a decrease in the Overall Dry Skin score as evidenced by an increase in skin moisture, reduced exfoliation of the skin, reduced cracks in the skin, and reduced itching in clients who experienced impaired skin integrity. The changes that occur to the client indicate that intervention needs to be applied continuously to the elderly. PSTW is expected to give more attention to the health problems of the elderly by providing facilities, tools, and materials that can reduce skin problems in the elderly. Practical staff and nursing students can also intervene at least once a day for elderly at risk and elderly with impaired skin integrity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Annisa Meidina
"Masalah kulit kering di bagian ekstremitas bawah merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia wilayah perkotaan. Hal ini dikarenakan adanya penurunan fungsi sistem integumen, perubahan kebiasaan mandi, paparan matahari, stres dan penyalahgunaan zat. Tujuan penulisan ini yaitu untuk menganalisis hasil intervensi perawatan kaki (foot care) untuk mengatasi kerusakan integritas kulit pada lansia. Implementasi dilakukan selama lima minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur. Evaluasi hasil perawatan menggunakan instrumen pre dan post berupa skor Overall Dry Skin. Hasil dari perawatan selama lima minggu menunjukkan adanya perbaikan pada integritas kulit, tekstur, ketebalan dan hidrasi ditandai dengan kondisi kulit kaki tampak lembab dan sisik berkurang, kulit mati mulai mengelupas dan kulit berwarna putih kemerahan. Pihak PSTW diharapkan dapat memberikan fasilitas untuk melakukan perawatan kaki dengan bahan yang mudah didapat dan harga yang terjangkau. Perawat diharapkan dapat melakukan perawatan kulit untuk lansia setiap hari minimal satu kali.

Dry and itchy skin problems in lower extremity are common health problems in elderly in urban areas. This problem caused by decrease in integument system function, personal hygiene capabilities, exposure to sunlilght, stress and substance abuse. This paper aimed to analyze the result of foot care intervention for overcoming impaired skin integrity in elderly. Implementation was done for five weeks in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta. The final result of the intervention used Overall Dry Skin score as a pre and post instrument. The final result showed an escalation in skin integrity, texture, thickness and hydration which was characterized by the increase in skin moisture, peeling dead skin, skin looks fair and redness. PSTW is expected to facilitate the provision of foot care using products that are easy to found and low cost. In addition, nurses are expected to perform foot care for ederly at least once a day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Lutfiah Nurussabti
"Salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh lansia adalah masalah kulit. Kulit merupakan bagian terluar dalam tubuh manusia. Proses penuaan pada lansia mempengaruhi perubahan fungsional pada kulit lansia. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah kerusakan integritas kulit pada lansia kelolaan adalah Perawatan kaki foot care. Perawatan kaki dengan pencucian kaki dengan sabun pH normal, kemudian direndam dengan emollient cair gliserin, dan mengoleskan dengan emollient topikal valseline pertoleum jelly. Program Perawatan kaki dilakukan enam kali dalam seminggu selama enam minggu.
Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia kelolaan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, dengan instrumen evaluasi berupa ItchyQuant. ItchyQuanmerupakan kuesioner dengan skala Numeric Rating Scaleyang berisi 11 item yang dilakukan untuk menilai dan mengartikan gejala subjektif keparahan pruritus. Serta mengevaluasi xerosis dengan gambar yang diambil setiap minggunya, dilihat apakah terjadi perubahan pada kulit atau tidak.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor 0 tidak gatal di minggu ke-6 intervensi, serta xerosis kulit kering pada klien tidak tampak. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan status kesehatan kulit lansia. Program Perawatan Kaki dilakukan selama 6 minggu 30 hari dengan durasi 45-60 menit tiap harinya untuk meningkatkan status kesehatan kulit klien.

One of the health problems that are often complained by the elderly is skin problems. The aging process in the elderly affects the functional changes in elderly skin. One of the nursing interventions to overcome the problem of skin integrity damage in elderly is foot care. Foot care with foot wash with normal pH soap, then soaked with liquid emollient glycerin, and topical emollient valseline petrtoleum jelly. Foot Care Program is performed six times a week for five weeks.
The purpose of this paper is describing the results of nursing care in the elderly managed in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, with the instrument of evaluation of ItchyQuant. ItchyQuan is a questionnaire with a Numeric Rating Scale scale that contains 11 items done to assess and interpret the subjective symptoms of pruritic severity. As well as evaluating xerosis with pictures taken every week, see if there is any change in the skin or not.
The results showed that the client experienced a decrease in score of 0 not itching in the 6th week of intervention, and xerosis dry skin on the client was not appear. This indicates an increase in skin health status of the elderly. Foot Care Program is performed for 6 weeks 30 days with 45-60 minutes duration each day to improve client 39;s skin health status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syahnaz Maulidiya Rizqi
"Xerosis dan pruritus merupakan masalah kulit yang paling sering dikeluhkan oleh lansia. Terdapat faktor ekstrinsik dan intrinsik yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Faktor ekstrinsik diantaranya paparan sinar ultraviolet, debu, polusi udara, dan kebersihan diri dan lingkungan lansia yang kurang diperhatikan. Faktor intrinsik diantaranya pertambahan usia seseorang yang bersamaan dengan penurunan fisiologis pada sistem integumen.
Karya ilmiah ini menjelaskan mengenai asuhan keperawatan gangguan integritas kulit melalui intervensi perawatan kulit: perawatan topikal dengan pelembab mengandung colloidal oatmeal. Asuhan keperawatan dilakukan selama 5 minggu dengan hasil yang menunjukkan terjadinya penurunan tingkat kekeringan, penurunan rasa gatal, dan peningkatan kepuasan klien terhadap perawatan yang diberikan.

Xerosis and pruritus is a skin problem that is most often complained by the elderly. There are extrinsic and intrinsic factors that cause these problems. Extrinsic factors include ultraviolet light, dust, air pollution, personal hygiene and the environment of the elderly that are less noticed. Intrinsic factors include increasing age followed by physiological decline in the integumentary system.
This scientific work explains skin care through an intervention in skin care: topical treatments with moisturizers containing colloidal oatmeal. Nursing care is carried out for 5 weeks with results that show a decrease in the level of dryness in the skin, decreased itching, and increased client satisfaction with the treatment provided.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Qothrunnada
"Penuaan merupakan proses alamiah meliputi perubahan anatomi dan fisiologi lansia. Perubahan menyebabkan lansia menjadi rentan mengalami masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada lansia adalah gangguan integritas kulit seperti kulit kering (xerosis) dan pruritus.  Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan integritas kulit melalui pemberian gel aloe vera di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1. Intervensi berupa manajemen pruritus menggunakan gel aloe vera melalui pemberian topikal dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 13 hari. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hidrasi dan tekstur kulit serta terjadi perubahan nilai pruritus severity scale dari gatal berat menjadi gatal ringan. Perawat di panti sosial tresna werdha budi mulia 1 cipayung diharapkan dapat memberikan intervensi pemberian gel aloe vera. Intervensi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi xerosis dan pruritus pada lansia sering kenyamanan dan kualitas hidup lansia meningkat.

Aging is a natural process including changes in the anatomy and physiology of the elderly. Changes cause elderly people to become vulnerable to health problems. Health problems that are often found in the elderly are disorders of skin integrity such as dry skin (xerosis) and pruritus. The aim of this final assignment is to explain nursing care for elderly people with impaired skin integrity by administering aloe vera gel at the Tresna Werdha Budi Mulia Social Home 1. Intervention in the form of pruritus management using aloe vera gel through topical administration is carried out 2 times a day for 13 days. The results of the intervention showed that there was an increase in hydration and skin texture as well as a change in the pruritus severity scale value from severe itching to mild itching. Nurses at the Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung social home are expected to be able to provide interventions for administering aloe vera gel. This intervention is carried out as an effort to overcome xerosis and pruritus in the elderly, often increasing the comfort and quality of life of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Haveleia
"Kerusakan integritas kulit terutama pada ekstremitas bawah kaki merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lansia. Beberapa masalah kulit yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa perubahan struktur kulit akibat penuaan dan faktor eksternal disebabkan perubahan gaya hidup seperti diet, radikal bebas, paparan sinar UV, dan kebiasaan lain seperti kurang hidrasi dan ketidakmampuan melakukan perawatan diri. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan kerusakan integritas kulit Xerosis dan Pruritus pada lansia melalui perawatan kaki.
Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan, hasil menunjukkan tekstur kulit lembut, halus, kelembaban kulit meningkat, tekstur kulit tidak kering, tidak ada lesi pada kulit, dan frekuensi gatal berkurang dari gatal berat ke gatal ringan selama 6 minggu perawatan yang dievaluasi menggunakan kuesioner ItchyQuant. Hasil dari penulisan ini dapat menjadi masukan oleh pihak Panti Sosial Tresna Werdha untuk memfasilitasi penerapan intervensi perawatan kaki pada lansia, dan petugas kesehatan dalam melakukan perawatan kaki setiap hari pada lansia yang mengalami kerusakan integritas kulit.

Impaired skin integrity, especially in the lower extremities legs is one of the most problems in the older adults. Some skin problems that occur in the older adults are influenced by several factors, from internal factors and external factors. Internal factors include changes in skin structure due to aging and external factors include lifestyle changes such as diet, free radicals, UV exposure, and other habits such as lack of hydration and inability to perform self-care. This scientific paper aims to explain the nursing care of impaired skin integrity Xerosis and Pruritus in the older adults through foot care.
Based on the intervention that already done, the results showed skin texture become soft and smooth, increased skin moisture, decreased dry skin texture, there is not skin lesion, and reduced itching frequency from heavy itching to mild itching for 6 weeks of care that evaluated using the ItchyQuant questionnaire. The results of this paper can be input for Panti Sosial Tresna Werdha to facilitate the intervention of foot care in the older adults, and health workers to do daily foot care in older adults who suffered impaired skin integrity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Valentine
"Lansia merupakan suatu kelompok usia yang seringkali merasakan dampak dari penuaan. Salah satunya yaitu lebih lamanya penyembuhan luka pada lansia dan jika tidak ditangani dengan tepat, maka luka akut bisa menjadi luka kronik. Di lain sisi, sejak dahulu, madu telah digunakan untuk merawat luka karena memiliki sifat antimikroba, anti inflamasi, dan debridement luka yang membantu proses penyembuhan luka. Bahkan jika dibandingkan dengan antibakteri lain, perawatan luka dengan madu dapat mempercepat penyembuhan luka lebih baik dari yang lain. Oleh karena itu, pengembangan tatalaksana berbasis bukti dalam melakukan perawatan luka menggunakan madu dilakukan untuk mendukung proses penyembuhan luka dan meningkatkan kenyamanan lansia. Dalam karya ilmiah ini, perawatan luka dengan madu menghasilkan peningkatan penyembuhan luka dan pengurangan kualitas nyeri pada lansia setelah dua minggu intervensi. Hasil ini dibuktikan dengan adanya penurunan skala Bates-Jensen Wound Assessment Tool dan Visual Analog Scale serta Numeric Rate Scale setelah perawatan dua minggu. Skala BWAT klien dari 30 menjadi 15, nilai VAS 2 dan Numeric Rating Scale 3 (nyeri ringan) menjadi 0 atau tidak nyeri. Setiap intervensi dilakukan sehari sekali selama 5-10 menit. Kesimpulannya, setelah dilakukan intervensi, terdapat penyembuhan luka diamati dengan tidak adanya jaringan nekrotik, pus, dan adanya jaringan granulasi yang menutupi keseluruhan luka.

The elderly are an age group that often feel the impact of aging. One of them is the longer healing time of wounds in the elderly and if not treated properly, then acute wounds can become chronic wounds. On the other hand, honey has long been used to treat wounds as it has antimicrobial, anti-inflammatory, and wound debridement properties that help the wound healing process. Even when compared to other antibacterials, wound treatment with honey can accelerate wound healing better than others. Therefore, the development of evidence-based management in performing wound care using honey is carried out to support the wound healing process and improve the comfort of the elderly. In this scientific work, wound care with honey resulted in improved wound healing and reduced pain quality in the elderly after two weeks of intervention. This result was evidenced by a decrease in the Bates-Jensen Wound Assessment Tool scale and Visual Analog Scale and Numeric Rate Scale after two weeks of treatment. The client's BWAT scale from 30 to 15, VAS value 2 and Numeric Rating Scale 3 (mild pain) to 0 or no pain. Each intervention is done once a day for 5-10 minutes. In conclusion, after the intervention, wound healing was observed with the absence of necrotic tissue, pus, and granulation tissue covering the entire wound.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Reyhan Pendrian
"Xerosis atau kulit kering merupakan masalah pada sistem integument yang paling umum ditemui pada lansia. Proses penuaan secara biologis dapat menyebabkan kulit kering pada lanjut usia, selain hal tersebut terdapat faktor lain yang mempengaruhi termasuk penyakit kronis, gaya hidup, dan lingkungan. Kulit mengalami penurunan kadar air sebab hilang atau berkurangnya kandungan lipid yang menjaga hidrasi kulit. Dalam upaya menjaga kenyamanan dan kualitas hidup lansia, pengembangan tatalaksana berbasis bukti telah dilakukan untuk memulihkan lipid di epidermis, meningkatkan kelembapan kulit, mengoptimalkan fungsi penghalang kulit, dan mempromosikan diferensiasi lipid dengan melakukan perawatan xerosis atau kulit kering. Perawatan xerosis dilakukan melalui penggunaan sabun dengan pH rendah, mengurangi frekuensi mandi, penggunaan air hangat, dan pemberian emollient berupa gel aloe vera. Dalam karya ilmiah ini perawatan kulit kering dilakukan melalui perawatan diri mandi oleh klien dan perawatan kaki oleh penulis. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan penurunan kondisi kulit kering pada lansia yang di ukur menggunakan penilaian overall dry skin (ODS) setelah dilakukan perawatan xerosis selama dua minggu. Pelaksanaan dilakukan sekali sehari selama 20-30 menit. Kesimpulannya, setelah dilakukan intervensi kulit kering menjadi menurun, kulit tampak lebih lembap, dan kulit kasar berkurang.

Xerosis or dry skin is a problem in the integumentary system that is most commonly found in the elderly. The biological aging process can cause dry skin in the elderly, apart from this there are other influencing factors including chronic diseases, lifestyle, and the environment. The skin experiences a decrease in water content due to the loss or reduction of the lipid content that maintains skin hydration. In an effort to maintain comfort and quality of life for the elderly, the development of evidence- based treatments has been carried out to restore lipids in the epidermis, increase skin moisture, optimize skin barrier function, and promote lipid differentiation by treating xerosis or dry skin. Xerosis treatment is carried out through the use of low pH soap, reducing the frequency of bathing, using warm water, and applying an emollient in the form of aloe vera gel. In this scientific work dry skin care is carried out through self-care baths by clients and foot care by writer. The results of this scientific work show a decrease in the condition of dry skin in the elderly as measured using the overall dry skin (ODS) assessment after xerosis treatment for two weeks. Implementation is done once a day for 20-30 minutes. In conclusion, after the intervention the dry skin decreased, the skin looked more moisturized, and the rough skin was reduced.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarwati
"Lansia mengalami proses penuaan yang mengakibatkan penurunan kondisi baik fisik, psikis, maupun sosial yang cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Pruritus merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia yang dapat menyebabkan gangguan integritas kulit. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen pruritus menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO). Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah gangguan integritas kulit (pruritus) menggunakan VCO. Intervensi dilakukan dua kali sehari, setiap hari selama dua minggu. Evaluasi penilaian pruritus dilakukan menggunakan 5-D Itch Scale (5DIS). Sebelum pemberian VCO, skor 5DIS klien adalah 19 yang berarti klien mengalami pruritus parah. Setelah pemberian VCO selama dua minggu, skor 5DIS klien menurun menjadi 9 yang berarti klien mengalami pruritus ringan. Intervensi manajemen pruritus menggunakan VCO terbukti secara efektif menurunkan pruritus. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi PSTW agar pemberian VCO dapat terus dilakukan untuk lansia yang mengalami pruritus.

The elderly experience an aging process which results in a decline in their physical, psychological and social conditions which tend to have the potential to cause health problems. Pruritus is a health problem often experienced by the elderly which can cause skin integrity disorders. One surgical intervention that can be performed is pruritus management using Virgin Coconut Oil (VCO). This scientific work aims to help care for the elderly with skin integrity problems (pruritus) using VCO. The intervention was carried out twice a day, every day for two weeks. Evaluation of pruritus was carried out using the 5-D Itch Scale (5DIS). Before administering VCO, the client's 5DIS score was 19, which means the client experienced severe pruritus. After administering VCO for two weeks, the client's 5DIS score decreased to 9, which means the client experienced mild pruritus. Pruritus management intervention using VCO has been proven to be effective in reducing pruritus. This scientific work can be submitted to PSTW so that VCO can continue to be provided for elderly people who experience pruritus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nurhikmah
"Perubahan anatomi dan fisiologi akibat dari proses penuaan menyebabkan lansia rentan mengalami masalah kesehatan khususnya terjadi kerusakan integritas kulit. Kulit kering xerosis pada kaki merupakan masalah kulit yang banyak di temukan pada lansia. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan kerusakan integritas kulit melalui perawatan kaki dengan menggunakan virgin coconut oil dan aloe vera di Panti Sosial Tresna Werdha Jakarta. Intervensi dilakukan sebanyak dua kali perhari selama lima minggu.
Hasil intervensi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan elastisitas, hidrasi, tekstur kulit, dan integritas kulit dari cukup terganggu menjadi sedikit terganggu, serta terjadi perubahan nilai overall dry skin. Perawat di Panti Sosial Tresna Werdha Jakarta diharapkan dapat melakukan intervensi perawatan kaki sebagai upaya untuk mengatasi kerusakan integritas kulit lansia, sehingga kualitas hidup lansia semakin meningkat.

Anatomy and physiology changes by ageing process can cause older person in high risk of health problem especially impaired skin integrity. Xerosis on the foot is a skin problem that commonly happen in older person. The aim of this paper was to explain about nursing of care among older person with impaired skin integrity through foot care with virgin coconut oil and aloe vera in Panti Sosial Tresna Werdha Jakarta. The intervention was carried out twice a day for five weeks.
The result showed that there are improvement for elasticity, hidration, texture, and skin integrity from moderately compromised to substantially compromised, and changes in overall dry skin score. Nurses in Panti Sosial Tresna Werdha in Jakarta for futher expectation can perform foot care as an effort to improve the skin integrity, so that the quality of life will be increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>