Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190404 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisrina Helmi
"Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di setiap provinsi di Indonesia cukup beragam, namun masih banyak provinsi yang memiliki nilai IKLH yang sangat rendah atau dapat dikategorikan sebagai daerah waspada. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak dan pakaian merupakan produk yang di konsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia, sehingga penting bagi produsen dan konsumen pakaian di Indonesia untuk memerhatikan proses produksi dan konsumsi pakaian agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dimana perilaku tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Penelitian ini betujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi pakaian yang berkelanjutan. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia dengan tidak membatasi umur dan domisili dari konsumen tersebut. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling pada Lisrel 8.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement dan pro environmental attitude memiliki pengaruh positif, sementara knowledge of the environmental impacts tidak memiliki pengaruh terhadap sustainable clothing consumption. Pengaruh religiosity diantara hubungan fashion involvement dan sustainable clothing consumption tidak signifikan, namun religiosity meningkatkan pengaruh diantara hubungan pro environmental attitude dan sustainable clothing consumption.

The Environmental Quality Index (IKLH) in each province in Indonesia is quite diverse, but there are still many provinces that have low IKLH standard ​​or can be categorized as alert areas. In addition, Indonesia has a large population and clothing is a product that is consumed every day by all Indonesian people, so it is important for clothing producers and consumers in Indonesia to pay attention during production and consumption process of clothing in order to protect the environment in accordance with Islamic teachings.
This study aims to examine factors that influence sustainable clothing consumption. Sample that used on this study is Muslim consumers in Indonesia by not limiting the age and recident domicile. Data was processed by using the Structural Equation Modeling method on Lisrel 8.8.
The results showed that fashion involvement and pro environmental attitude has positive influence, but knowledge of environmental impacts had no effect on sustainable clothing consumption. The influence of religiosity among fashion involvement and sustainable clothing consumption is not significant, but religiosity enhances relationship between pro environmental attitude and sustainable clothing consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Rahmawati
"Konsumsi fast fashion yang berlebihan merusak lingkungan, mengakibatkan pengingkatan limbah. Mendorong konsumsi pakaian berkelanjutan, seperti membeli pakaian bekas, dapat membantu mengurangi dampak-dampak tersebut. Penelitian ini berfokus pada Generasi Z dan mengkaji efek dari electronic word of mouth (eWOM) terhadap perilaku konsumsi sadar (MCB) mereka terkait pakaian bekas. Penelitian ini juga menjelajahi peran mediasi dari keterlibatan lonsumen dan sikap terhadap pakaian bekas. Penelitian ini melibatkan 201 partisipan dan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (SEM-PLS) untuk analisis. Temuan menunjukkan bahwa eWOM beerpengaruh positif terhadap sikap Generazi Z terhadap pakaian bekas dan keterlibatan konsumen. Selain itu, keterlibattan konsumen dan sikap terhadap pakaian bekas memediasi hubungan antara eWOM dan MCB. Penelitian ini berkontribusi dalam mempromosikan perilaku yang sadar dalam pembelian pakaian bekas.

Excessive fast fashion consumption harms the environment, leading to increased waste. Encouraging sustainable clothing consumption, such as buying second-hand clothes, can help mitigate these impacts. This study focuses on Generation Z and examines the effects of electronic word of mouth (eWOM) on their mindful consumption behavior (MCB) regarding second-hand clothes. It also explores the mediating role of consumer engagement and attitude towards second-hand clothing (SHC). The study involved 201 participants and utilized Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (SEM-PLS) for analysis. Findings indicate that eWOM positively influences Gen Z’s attitude towards SHC and consumer engagement. Additionally, consumer engagement and attitude towards SHC mediate the relationship between eWOM and MCB. This research contributes to promoting mindful behavior in second-hand clothes purchasing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faza Imaduddin
"Muslim telah dikonsiderasikan sebagai segmen konsumen yang penting di industri fashion karena karakteristiknya yang unik dan pertumbuhan yang pesat dalam pengeluaran dan konsumsinya. Namun, tingkat konsumsi produk fashion tersebut dianggap dipengaruhi oleh materialisme yang merupakan karaktrteristik yang secara konsep tidak sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian fashion cloting konsumen muslim dan hubungannya dengan materialisme. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Data diolah dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian fashion clothing dipengaruhi oleh materialisme yang dimediasi oleh consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. Selain itu, ditemukan bahwa fashion consciousness yang dipengaruhi oleh susceptibility to interpersonal influence, media exposure dan self-concept, memengaruhi materialisme. Self-monitoring dan personal values terbukti tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap fashion consciousness. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa religiositas tidak memiliki peranan yang signifikan dalam mengurangi kecenderungan konsumen untuk bersifat materialisme dan mengonsumsi produk karena statusnya.

Muslim has been identified as an essential consumer segment in fashion industry because of their unique characteristics and significant expenditure and consumption growth in the industry. However, their fashion product consumption is considered to be affected by materialism which is perceived to be not in line with Islam beliefs. This study aims to analyse factors affecting fashion clothing purchase behaviour and their association with materialism. Data for this research were collected from Muslim consumers in Indonesia, most of which are students from universities. They were then analysed using Partial Least Square Structural Equation Modelling Method PLS SEM. This study found that materialism significantly affect fashion clothing purchase behaviour which is mediated by consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. In addition, fashion consciousness which has been identied to be affected by susceptibility to interpersonal influence, media exposure and self concept was found to have positive effect on materialism. Self monitoring and personal values were found to have insignificant influence on fashion consciousness. The results of this study also showed that religiosity has no significant role on reducing the Muslim rsquo s materialism level and tendency to consume status products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Qoriyanti
"Penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan di Pakistan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumen terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan. Data dikumpulkan melalui self-administrated questionnaire kepada responden yang berdomisili di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar yang pernah berbelanja di fashion store di pusat perbelanjaan modern (mall).
Peneliti menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis pengaruh dari nilai belanja hedonis dan utilitarian, fashion involvement, pro-environmental attitude, dan religuisitas terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan.
Hasil dari penelitian ini adalah hanya nilai belanja utilitarian, pro-environmental attitude, dan religiusitas intrapersonal yang memengaruhi konsumsi fashion yang berkelanjutan. Sedangkan, religiusitas hanya meningkatkan pengaruh positif dari fashion involvement dan pro-environmental attitude terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pelaku bisnis fashion agar dapat memprioritaskan aspek keberlanjutan dalam proses produksinya.

This study is adopted from previous study was conducted in Pakistan. This study aims to determine factors those affect consumer to sustainable fashion consumption. Data was collected from self-administrated questionnaire within DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, and Makassar who had bought at a fashion store in a modern shopping center (mall).
This research using a Structural Equation Modelling (SEM) to analyze the effect of hedonic and utilitarian shopping value, fashion involvement, pro-environmental attitude and religiosity on sustainable fashion consumption.
The results of this study that only the utilitarian shopping value, pro-environmental attitude, and religiosity that affect sustainable fashion consumption. However, religiosity is only a positive increase from the fashion involvement and a pro-environmental attitude towards sustainable fashion consumption. The results of this study can be used as a reference for business clothing in order to prioritize sustainability aspects in the production process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Shidqi Arkaan
"Indonesia sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia menganggap bahwa seluruh makanan yang tersebar adalah makanan Halal, terlepas dengan adanya logo Halal pada produk. Kurangnya kesadaran terkait pentingnya sebuah keHalalan makanan menjadi hal yang penting untuk dikaji dengan melihat banyaknya masyarakat Muslim di Indonesia dan banyaknya jenis makanan yang beredar. Maka penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi intensi dan perilaku pembelian makanan berlogo Halal pada konsumen Muslim generasi Y dan Z di Indonesia dengan menggunakan extended theory of planned behavior (TPB) dan theory of interpersonal behavior (TIB). Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner online dan diisi secara individu oleh responden. Penelitian ini menggunakan 304 responden dari konsumen Muslim generasi Y dan Z di Indonesia untuk melakukan analisis dengan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui aplikasi SmartPLS 3.3.3. meskipun pembelian produk makanan berlogo Halal adalah hal yang tidak asing bagi konsumen Muslim di Indonesia, penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang dimiliki oleh konsumen Muslim generasi Y dan Z di Indonesia adalah attitude, subjective norm, perceived behavioral control, religious self-identity berpengaruh signifikan terhadap intensi mengkonsumsi produk makanan berlogo Halal, religiosity berpengaruh signifikan terhadap attitude, serta habit berpengaruh signifikan terhadap pembentukan perilaku konsumen Muslim generasi Y dan Z di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi penyedia makanan untuk terus melakukan intervensi dalam pembelian makanan bagi konsumen generasi Y dan Z di Indonesia karena kelompok konsumen ini memiliki faktor habit dalam melakukan pembelian makanan.

Indonesia as a country with a majority Muslim community, it can be said that the Indonesian people consider that all food distributed is Halal food, regardless of the presence of the Halal logo on the product. The lack of awareness regarding the importance of Halal food is an important thing to explore by looking at a large number of Muslim communities in Indonesia and the many types of food circulating. This study aims to analyze the factors that influence the intention and behavior of buying food with the Halal logo on Muslim consumers generation Y and Z in Indonesia by using the extended theory of planned behavior (TPB) and theory of interpersonal behavior (TIB). Data were collected by distributing online questionnaires and filled out individually by respondents. This study uses 304 respondents from Muslim consumers generation Y and Z in Indonesia to perform an analysis using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS- SEM) method through the SmartPLS 3.3.3 application. Although the purchase of food products with the Halal logo is familiar to Muslim consumers in Indonesia, this study shows that the factors possessed by Muslim consumers of generations Y and Z in Indonesia are attitude, subjective norm, perceived behavioral control, religious self- identity, which have a significant effect on the intention to consume food products with the Halal logo, religiosity has a significant effect on attitude, and the habit has a significant effect on the formation of Muslim consumer behavior generation Y and Z in Indonesia. This research is expected to provide an understanding for food providers to continue to intervene in food purchases for consumers of generation Y and Z in Indonesia because this consumer group has a habit factor in making food purchases."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadya Aliya Hanif
"Masalah lingkungan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dengan konsumsi yang dianggap menjadi salah satu kontributor besar dalam menciptakan masalah lingkungan. Konsumsi berkelanjutan menjadi urgensi untuk mengurangi degradasi lingkungan dan membuat negara berkembang seperti Indonesia lebih berkelanjutan untuk generasi selanjutnya. Di sisi lain, konsumsi berkelanjutan dipercaya dapat membantu kehidupan serta kebahagiaan bagi individu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi konsumsi berkelanjutan dengan dampak terhadap kesejahteraan konsumen Muslim. Penelitian ini mengadopsi kerangka Value-Belief-Norm Theory dengan tambahan variabel yang relevan, yakni religiusitas, pengetahuan lingkungan, dan kesadaran lingkungan. Data primer dikumpulkan dengan metode non-probability sampling dan melibatkan 470 responden Muslim Jabodetabek yang disebarkan melalui kuesioner online. Kemudian, data yang terkumpul diolah dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM) pada software SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor konsumsi berkelanjutan yang meliputi variabel religiusitas, nilai altruistik, nilai biosfer, nilai egoistis, keyakinan pro-lingkungan, pengetahuan lingkungan, kesadaran lingkungan, dan norma pribadi memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku konsumsi berkelanjutan. Kemudian, variabel konsumsi berkelanjutan memiliki hubungan signifikan positif terhadap kesejahteraan konsumen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pelaku industri dalam menyusun strategi pemasaran produk yang sesuai, pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat seputar lingkungan, serta akademisi sebagai referensi penelitian sejenis dengan memperkaya literatur mengenai konsumsi berkelanjutan dan kesejahteraan konsumen.

Environmental problems have reached an alarming level, with consumption being considered one of the significant contributors to environmental issues. Sustainable consumption is an urgency to reduce environmental degradation and make developing countries like Indonesia more sustainable for future generations. On the other hand, sustainable consumption is believed to help individuals live happy lives. Therefore, this research aims to analyze the factors that influence sustainable consumption and their impact on the well-being of Muslim consumers. This research adopts the Value-Belief-Norm Theory framework with additional relevant variables: religiosity, environmental knowledge, and environmental awareness. Primary data was collected with non-probability sampling and involved 470 Jabodetabek Muslim respondents distributed via an online questionnaire. Then, the collected data was processed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) in SmartPLS 4.0. The research results show that sustainable consumption factors, which include the variables religiosity, altruistic values, biospheric values, egoistic values, pro-environmental beliefs, environmental knowledge, environmental awareness, and personal norms, have a significant relationship to sustainable consumption behavior. Then, the sustainable consumption variable has a significant positive relationship with consumer well-being. It is hoped that the results of this research can provide input to industry players in developing appropriate product marketing strategies, the government to increase public knowledge and awareness of the environment, and academics as a reference for similar research by enriching the literature on sustainable consumption and consumer well-being."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risman Hadi Ansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap perilaku berbelanja yang meliputi beberapa faktor, yaitu kesadaran atas kewajiban islam, kesadaran atas harga, kesadaran atas kualitas, kesadaran atas mode, kesadaran atas pembelian impulsif, dan kesenangan berbelanja, serta partisipasi olahraga, pendapatan, usia, dan jenis kelamin sebagai variabel kontrol. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data primer yang didapatkan melalui proses survei secara online. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen muslim yang pernah atau sedang menggunakan produk pakaian olahraga dan berdomisi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan tipe convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 195 orang. Metode analisis yang digunakan adalah factorial ANOVA dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh secara umum terhadap perilaku berbelanja pakaian olahraga muslim, terutama pada faktor kesadaran atas kewajiban islam dan kesadaran mode. Kemudian dengan menambahkan variabel kontrol berupa pendapatan, maka religiusitas akan mempengaruhi perilaku berbelanja pakaian olahraga dari segi merek dan mode.

This study aims to determine the effect of religiosity on shopping behavior which includes several factors, namely Islamic obligations conciousness, price conciousness, quality conciousness, fashion conciousness, impulsive shopping conciousness, and shopping enjoyment, as well as sports participation, income, age, and gender as an control variable. The type of data used in this study came from primary data obtained through the online survey process. Respondents in this study are Muslim consumers who have used or are currently using sports apparel products and are in Indonesia. This study uses a non probability sampling method with the type of convenience sampling with 195 respondents. The analytical method used is ANOVA factorial using the IBM SPSS 26 application. The results of this study indicate that religiosity has a general influence on shopping behavior of Muslim sportswear, especially on the Islamic obligations conciousness and fashion conciousness. Then by adding interaction factors, especially income, religiosity will influence the shopping behavior of sportswear in terms of brand conciousness and fashion conciousness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arkania Choirin Tameema
"Energi karbon kini menjadi isu penting yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia, industri tenaga listrik menjadi sektor penghasil emisi karbon terbesar. Konsumsi listrik per kapita yang kian meningkat seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan perubahan iklim di masa mendatang. Masyarakat Indonesia memiliki tingkat religiositas yang tinggi. Tingkat religiositas dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam mengambil keputusan, salah satunya konsumsi energi. Dengan menggunakan data IFLS 5, penelitian ini hendak menguji penagruh dari tingkat religiositas terhadap konsumsi energi rumah tangga muslim di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam. Mengingat terdapat permasalahan endogenitas pada variabel tingkat religiositas, studi ini menggunakan metode estimasi two-stage least squares (2SLS) dengan jumlah sampel sebanyak 21.023 individu yang berasal dari rumah tangga muslim. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tingkat religiositas dengan konsumsi listrik rumah tangga. Artinya, semakin tinggi tingkat religiositas seseorang, maka konsumsi energi listrik pada rumah tangganya akan semakin berkurang. Hal ini didasari oleh teori bahwa aktivitas yang berhubungan dengan keagamaan akan mengurangi alokasi waktu seseorang untuk mengonsumsi energi.

Carbon emissions have now become an important issue of global concern. In Indonesia, the electricity industry is the largest carbon emitter sector. The increasing per capita electricity consumption over time may potentially have an impact on environmental damage and climate change in the future. Indonesian society has a high level of religiosity. The level of religiosity can influence a person's attitudes and decision-making, including energy consumption. Using IFLS 5 data, this research aims to examine the influence of religiosity on household energy consumption among Muslim households in Indonesia, a country with a majority of Islamic population. Considering the endogeneity issue in the variable of religiosity, this study employs the two-stage least squares (2SLS) estimation method with a sample size of 21,023 individuals from Muslim households. The results of this study indicate a negative relationship between religiosity and household electricity consumption. This means that the higher the level of religiosity, the lower the electricity energy consumption in their households. This is based on the theory that religious activities reduce a person's allocation of time for energy consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ana Yunira
"Adanya pandemi memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan banyak hal, salah satunya jual beli online. Produk fashion menjadi salah satu produk yang paling banyak dibeli secara online di Indonesia selama masa COVID-19. Namun, membeli produk secara online membutuhkan banyak pertimbangan karena konsumen tidak bisa menilai secara langsung produk yang akan dibeli. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh information adoption, perceived e-WOM credibility, gender, online brand experience, website design and layout, dan online brand familiarity terhadap online purchase behavior konsumen merek pakaian fashion lokal di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh central route dan peripheral route terhadap information adoption. Sebanyak 283 responden yang pernah membeli produk pakaian fashion merek lokal melalui website selama masa COVID-19 berhasil dikumpulkan dan kemudian dianalisis menggunakan Smart Partial Least Square (SmartPLS). Hasil penelitian ini memvalidasi Elaboration Likelihood Model yang menunjukkan bahwa central route dan peripheral route memiliki hubungan positif dengan information adoption. Selain itu, information adoption mempengaruhi perilaku pembelian online dan dapat dimediasi oleh perceived e-WOM credibility. Selanjutnya, online brand experience memiliki pengaruh yang signifikan terhadap online purchase behavior dan dapat dimediasi oleh online brand familiarity. Terakhir, gender dan website design and layout tidak memiliki pengaruh yang signifikan sebagai variabel moderasi antara perceived e-WOM credibility dan online purchase behavior, dan antara online brand experience dan online purchase behavior.

The existence of a pandemic forces people to adapt to many things, one of which is buying and selling online. Fashion products are one of the most purchased products online in Indonesia during the COVID-19 period. However, buying products online requires a lot of consideration since consumers cannot directly judge the products to be purchased. This study aims to examine the influence of information adoption, perceived e-WOM credibility, gender, online brand experience, website design and layout, and online brand familiarity on consumer online purchase behavior of local fashion clothing brands in Indonesia. In addition, this study also intends to determine the influence of central route and peripheral route on information adoption. A total of 283 respondents who have experienced of purchasing local fashion clothing brand products through websites during COVID-19 period were successfully collected and then analyzed using the Smart Partial Least Square (SmartPLS). The results of this study validate Elaboration Likelihood Model, which show that central route and peripheral route have positive relationship with information adoption. In addition, information adoption influences online purchase behavior and can be mediated by perceived e-WOM credibility. Furthermore, online brand experience has a significant influence on online purchase behavior and can be mediated by online brand familiarity. Lastly, gender and website design and layout do not have any significant influence as moderating variables between perceived e-WOM credibility and online purchase behavior, and between online brand experience and online purchase behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>