Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lavinia Viola Humaira
"Penelitian ini membahas diksi dan majas dalam lirik lagu Belanda. Data yang digunakan berupa dua lirik lagu yaitu “Thuis” (2005) karya Guus Meeuwis dan “Thuis” (2017) karya Marco Borsato. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode close reading dengan menggunakan pandangan Keraf. Hasil penelitian menunjukkan dalam lagu “Thuis” (2005) Meeuwis, dan lagu “Thuis” Borsato digunakan diksi-diksi tertentu yang berasosiasi dengan rasa rindu akan rumah. Rasa terhubung dengan suatu tempat dalam dua lagu tersebut ditunjukan melalui penggunaan nilai psikologis seperti emosi, pemahaman, serta pengalaman yang menyebabkan penutur lagu merasa terikat pada tempat yang dibicarakan.

This study discusses diction and language style in Dutch song lyrics. The data used are in the form of two song lyrics, namely "Thuis" (2005) by Guus Meeuwis and "Thuis" (2017) by Marco Borsato. The method used in this study is the close reading method using the Keraf view. The results of the study show that in the Meeuwis "Thuis" (2005) song, and in the Borsato "Thuis" song, certain choices of words associated with homesickness are used. The feeling of being connected to a place in the two songs is shown through the use of psychological values such as emotions, understanding, and experiences that cause song speakers to feel attached to the presented place."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Haryadi
"Wacana dapat ditemukan dalam berbagai bentuk ujaran, seperti percakapan, pidato dan juga lagu, yang mana mengimplikasikan makna-makna berdasarkan analisa-analisa dari beberapa penelitian yang sudah ada untuk menganalisa makna-makna di balik ujaran tersebut. Penelitian ini menganalisa dua lagu dengan judul Bulls on Parade (1996) dan Know Your Enemy (1992) yang ditulis oleh sebuah band yang bernama Rage Against The Machine. Alasan yang mendasari penelitian ini untuk menganalisa kedua lagu ini adalah karena kedua lagu ini dianggap sebagai kritik tajam atas keputusan politik dan peraturan-peraturan di Amerika Serikat pada tahun 1990an, yang mana ditunjukkan dalam beberapa potongan lirik dari kedua lagu tersebut. Namun, ada beberapa kelompok masyarakat yang memberikan tanggapan berbeda atas pesan yang tersirat di dalam lirik kedua lagu tersebut. Berdasarkan analisa penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pesan tersirat dari lirik kedua lagu ini, yang mana tersirat di dalam kata-kata, frasa-frasa dan kalimat-kalimat dari lirik kedua lagu tersebut dapat memberikan dampak yang berbeda bagi kelompok masyarakat yang berbeda terutama saat ujaran-ujaran tersebut mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat, dan hal ini bisa terjadi karena adanya keakraban, kesamaan, dan latar belakang pengetahuan masing-masing kelompok masyarakat.

Discourses can be found in several types of utterances, such as conversations, speeches, and also songs, which imply several meanings based on the corpus used in several researches in order to analyze the meanings behind those utterances. This research paper uses two songs written by a band, Rage Against The Machine, titled Bulls on Parade (1996) and Know Your Enemy (1992). The reason for this research paper to analyze these songs is because these songs have been recognized by some people to be extreme criticism towards United States' politics decision and policies in the 1990s, which is shown in several parts of both songs' lyrics. However, there are different group of people which responded differently towards the songs' lyrics and the meanings implied behind them. From the analysis, it is concluded that the lyrics' implied meanings, which is implied in the words, phrases, and sentences of the lyrics can give different impact toward different communities especially when such utterances can get a certain level of exposure in society, and it is mainly affected by the familiarity, similarity, and the background knowledge of the communities in the society themselves."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ichwan
"Setiap masyarakat di dunia memiliki kebudayaannya masing-masing, tidak terkecuali masyarakat Jawa. Dalam masyarakat terdapat masalah sosial. Masalah sosial dapat terepresentasi dalam karya sastra, salah satu contohnya adalah lagu. Penelitian ini akan membahas estetika serta amanat yang terkandung dalam lagu Wit Gedhang Awoh Pakel karya Jogja Hip-Hop Foundation. Jogja Hip-Hop Foundation merupakan kumpulan para rapper asal Yogyakarta yang membentuk suatu komunitas hip-hop. Lagu-lagu yang dibuat oleh JHF banyak yang berisi tentang kritik sosial. Wit Gedhang Awoh Pakel merupakan salah satu dari kritik sosial yang dilakukan oleh Jogja Hip-Hop Foundation. Metode yang digunakan untuk mendapatkan amanat ini adalah metode deskriptif kualitatif. Keindahan dalam lagu ini terlihat dari purwakanthi atau bunyi dalam puisi Jawa. Amanat yang terkandung dalam lagu tersebut adalah bahwa manusia harus tetap waras, interospeksi diri, perduli dengan sesama, tahu diri, dapat menempatkan diri, dan membangun kebahagiaan hidup sesama manusia. Amanat lagu Wit Gedhang Awoh Pakel kemudian dikaitkan dengan kehidupan di dunia nyata.

Every society in the world has their own culture, Javanese people are no exception. In society there are social problems. Social problems can be represented in literary works, one of the example is song. This research will discuss the aesthetics and message contained in the Wit Gedhang Awoh Pakel, a song by Jogja Hip-Hop Foundation. The Jogja Hip-Hop Foundation is a group of rappers from Yogyakarta who formed a hip-hop community. The songs made by JHF contain a lot of social criticism. Wit Gedhang Awoh Pakel is one of the social criticisms made by the Jogja Hip-Hop Foundation. The method used to obtain this message is a qualitative descriptive method. The aesthetic in this song can be seen from the purwakanthi or sounds in Javanese poetry. The message contained in this song is that humans must remain sane, self-introspective, care for others, know themselves, be able to carry themselves, and build happiness in the lives of fellow humans. The message of the song Wit Gedhang Awoh Pakel was then associated with life in the real world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Putri Riandi
"Makalah non-seminar ini membahas representasi Indonesia yang terdapat dalam tiga buah lagu karya Wieteke van Dort yaitu Arm Den Haag (1975), Geef Mij Maar Nasi Goreng (1991), dan Terug Naar Soerabaja (1991).  Wieteke van Dort adalah seorang Indo yang lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Indonesia, tepatnya di Surabaya. Penulis ingin melihat bagaimana seorang Indo merepresentasikan Indonesia melalui karyanya.  Ketiga lagu tersebut dianalisis menggunakan teori semiotik Ferdinand de Saussure. Kesimpulan yang ingin dicapai adalah bagaimana lirik dari ketiga lagu tersebut memiliki makna yang merepresentasikan Indonesia.
This non-seminar paper discusses the representation of Indonesia contained in three songs by Wieteke van Dort namely Arm Den Haag (1975), Geef Mij Maar Nasi Goreng (1991), and Terug Naar Soerabaja (1991). Wieteke van Dort is an Indisch who was born and spent her childhood in Indonesia, precisely in Surabaya. The author wants to see how an Indisch represents Indonesia through his work. All three songs were analyzed using the semiotic theory of Ferdinand de Saussure. The conclusion to be reached is how the lyrics of the three songs have a meaning that represents Indonesia."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Saffana Nadhira
"Di Belanda, Spotify merupakan salah satu aplikasi untuk mendengarkan lagu. Melalui lagu penyanyi dapat mengekspresikan apa yang ingin ia sampaikan dan tidak jarang kata-kata yang digunakan mengandung majas tertentu begitu pula dengan Marco Bosato. Tugas akhir ini membahas tentang bagaimana majas metafora cinta pada empat lagu yang masuk ke dalam chart top 40 di Spotify dengan judul Zij, Hoe Het Danst, Rood dan Thuis karya Marco Borsato. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fungsi penggunaan majas metafora dalam keempat lagu yang bertemakan cinta, keluarga, rumah, suasana hati, kebahagian, kenangan dan lainnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk menganalisis keempat lagu yang mengandung majas metafora dengan menggunakan teori dari Wiertzema dan Jansen. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa setiap lirik lagu yang dibawakan oleh Marco Borsato memiliki majas yang sarat makna di dalamnya. Metafora yang berasosiasi dengan cinta menggunakan kata-kata yang merujuk kepada warna, angin, matahari, bulan, kunci, dansa, sinar, perang, darah, duri, dan lainnya. Fungsi metafora tersebut adalah berupa fungsi U atau uitleg berfungsi memberi penjelasan, fungsi Z atau verzachten berfungsi untuk menghaluskan pesan yang disampaikan ,dan fungsi E atau estetisch berfungsi untuk memperindah makna yang diwakilinya.

In the Netherlands, Spotify is one of music streaming application. Through songs, singers could convey what they want to express. Moreover, it's not rare that singers use figure of speech, and the same goes to Marco Bosato. This final paper discusses the ways in which metaphors associated with love on Marco Borsato's four songs, titled Zij, Hoe Het Danst, Rood, and Thuis, are used. All of which also made it into the top 40 chart in Spotify. This research aims to see the function of metaphorical figures of speech in these four songs that have themes of love, family, home, mood, happiness, memories, and more. The research method used is descriptive analysis to analyze the four songs that contain metaphorical figures using the theories of Wiertzema and Jansen. The results of this study indicate that each song lyric sung by Marco Borsato has a meaningful figure in it. The metaphors associated with love use words that refer to color, wind, sun, moon, keys, dancing, light, war, blood, thorns, etc. The function of the metaphor is in the form of the function U or uitleg which functions to provide an explanation, the function Z or verzachten serves to smoothen the message conveyed, and the function E or estetisch serves to beautify the meaning it represents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Idzni Lutfiputri
"Artikel ini membahas kesetaraan sosial yang terdapat dalam lirik lagu ?Tous Les Mêmes? karya La Fouine. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan tekstual. Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan isu kesetaraan sosial melalui makna yang terkandung dalam lirik lagu. Melalui lirik lagu yang banyak mengungkap persamaan-persamaan yang dimiliki setiap manusia, isu kesetaraan ditampilkan tidak sebagai kondisi yang ada dalam masyarakat, melainkan sebagai suatu impian yang dicita-citakan.

This article discusses social equality contained in the lyrics of ?Tous Les Mêmes? song by La Fouine. This study is a qualitative research with textual approach. The purpose of this study is to show the issue of social equality through the meaning contained in the lyrics. Through lyrics that reveal similarities as human being, the issue of equality is not shown as the condition exist in the community, but as a dream desired.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aziz Mazaya
"Penelitian ini membahas mengenai metafora dalam lirik lagu “Loveletter” Karya Yoasobi menggunakan teori metafora Knowles dan Moon. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan teknik analisis metafora oleh Knowles dan Moon, dan membagi metafora menjadi dua jenis, yaitu metafora konvensional dan metafora kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis metafora dan mencoba mendeskripsikan maksud, pesan, atau arti melalui metafora yang terdapat di dalam lirik lagu “Loveletter“ karya Yoasobi. Hasil dari analisis metafora dalam penelitian ini adalah terdapat 33 metafora yang berhasil teridentifikasi, dengan metafora konvensional dan metafora kreatif yang masing-masing berjumlah 16 buah. Metafora kreatif digunakan oleh Yoasobi untuk menyampaikan pesan dari lagu mereka dengan ungkapan-ungkapan metaforis yang unik atau jarang ditemukan di kehidupan sehari hari dan metafora konvensional digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan pesan atau maksud dari lagu tersebut dengan menggunakan ungkapan-ungkapan metaforis yang lebih umum ditemukan baik di dalam karya sastra seperti cerpen maupun karya musik seperti lagu.

This study discusses metaphors in the lyrics of the song "Loveletter" by Yoasobi, using the metaphor theory of Knowles and Moon. The research was conducted using a qualitative method and the metaphor analysis techniques by Knowles and Moon, dividing metaphors into two types: conventional metaphors and creative metaphors. The aim of this research is to identify the types of metaphors and attempt to describe the meanings, messages, or significance conveyed through the metaphors found in the lyrics of "Loveletter" by Yoasobi. The results of the metaphor analysis in this study identified a total of 32 metaphors, with both conventional metaphors and creative metaphors have 16 each. Yoasobi using creative metaphors to convey unique or rarely found metaphorical expressions in everyday life, while conventional metaphors are employed as tools to express the message or intention of the song using more commonly encountered metaphorical expressions found in literary works such as short stories or musical compositions such as songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wuryantoro
"Lirik lagu pada dasarnya adalah karya sastra berbentuk puisi. Sebagai pengarang lirik lagu, Leo Kristi memiliki kekhasan yang sangat menarik. Kekhasan itu terutama terlihat dari gaya dan tema lirik lagu-lagunya. Kebanyakan lirik lagu Leo Kristi berbicara tentang rakyat kecil. Oleh karena itu, banyak yang menganggapnya sebagai lagu rakyat. Sementara itu menurut batasan lagu rakyat, lagu-lagu Leo Kristi tidak termasuk di dalamnya. Berdasarkan kenyataan itu, timbul beberapa masalah. Masalah itu di antaranya adalah 1) apakah lagu Leo Kristi dapat disebut lagu rakyat, 2) bagaimana Leo Kristi menampilkan gagasannya lewat lirik lagunya, dan 3) apa yang menjadi tema lirik lagu Leo Kristi.
Berangkat dari permasalahan itu, skripsi ini bertujuan untuk 1) membuktikan bahwa lagu Leo Kristi bukan lagu rakyat, 2) menganalisis gaya yang dipakai oleh Leo Kristi dalam menyajikan lirik lagu-lagunya. menemukan tema lirik lagu-lagu Leo Kristi. Bahan analisis skripsi ini terbatas pada empat kumpulan lagu yaitu 1) Nyanyian Fajar, 2) Nyanyian Malam, 3) Nyanyian Tanah Merdeka, dan 4) Nyanyian Tambur Jalan. Sesuai dengan tujuan, skripsi ini menggunakan teori Stilistika sebagai dasar teori.
Metode pendekatan yang dipakai adalah metode intrinsik. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode diskripsi dan analisis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1) lagu Leo Kristi bukan lagu rakyat,- 2) gaya yang dipakai oleh Leo Kristi di antaranya adalah a) gaya bercerita akuan, b) gaya penyajian bercerita, bertanya, mengajak, dan campuran dari ketiganya, c) gaya bahasa perbandingan, metafora, perumpamaan epos, Berta personifikasi, dan d) gaya pengulangan, 3) tema lirik lagu-lagu Leo Kristi di antaranya adalah rakyat kecil, lingkungan alam, tanah air atau patriotisme, Tuhan, cinta, dan kritik sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalfa Ramadhanti Mumtazah
"Penelitian ini membahas mengenai gaya bahasa dari lirik empat lagu berbahasa Belanda terpopuler Wieteke van Dort versi Spotify beserta keterkaitannya dengan identitas Indo. Wieteke van Dort adalah artis berdarah Belanda yang lahir dan pernah tinggal di Indonesia (dahulu kala masih Hindia Belanda). Wieteke van Dort adalah penyanyi Belanda yang lahir dan besar di Hindia Belanda. Fokus penelitian ini terletak pada jenis-jenis gaya bahasa dalam lagu-lagu tersebut dan korelasinya dengan identitas Indo sesuai dengan teori identitas Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang analisisnya disesuaikan dengan teori gaya bahasa Braet untuk mengidentifikasi jenis-jenis gaya bahasa dan teori identitas menurut Hall untuk menjelaskan dinamika identitas van Dort. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan jenis gaya bahasa serta keterkaitannya dengan identitas Indo dalam lirik empat lagu-lagu Wieteke van Dort. Hasil dari penelitian ini adalah jenis gaya bahasa yang ada banyak mengandung kesan mengenai kenangan dan keindahan Hindia Belanda dan membandingkannya dengan Belanda. Jenis gaya bahasa pada lagu-lagu tersebut mengungkap identitas Indo dari sudut pandang Wieteke van Dort, terutama bagaimana van Dort merangkul identitasnya sebagai seorang Indo setelah ia pindah ke Belanda.

This paper explains the figure of speech in four most popular songs in Dutch by Wieteke van Dort according to her Spotify page and its correlation with her identity as an Indo. Wieteke van Dort is a Dutch singer born and grew up in Indonesia (it was Dutch Indies back then). The focus of this paper lies on the types of figure of speech in said songs and their correlations with the Indo identity that van Dort holds according to Stuart Hall’s theory of identity. The methodology used in this paper is qualitative-descriptive which analysis is based on Antoine Braet’s figure of speech theory to identify the styles used in the songs and the identity theory from Hall to describe the dynamics of van Dort’s identity of being an Indo. The results of this paper is that the types of figure of speech used in the song lyrics sung by Wieteke van Dort emphasize more in the memories and the beauty of Dutch Indies and compare them to the conditions in the Netherlands. These figures of speech lead to exposing how van Dort embraces her identity as explained by Hall, especially after she moved to the Netherlands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Gunawan
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai karya lagu dari Wieteke van Dort, seorang penyanyi yang terkenal di Belanda. Di Belanda, dia dikenal sebagai penyanyi dengan ciri khas orang Indo. Dia meninggalkan Indonesia akibat adanya Imigrasi besar-besaran warga Belanda yang tinggal di Indonesia. Wieteke van Dort menggunakan ciri khas orang Indo dalam karirnya di Belanda. Masalah dalam jurnal ini adalah karakteristik budaya Indis yang bagaimana yang tercermin dalam lagu-lagu karya Wieteke van Dort. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik budaya Indis dalam lagu-lagu karya Wieteke van Dort. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu-lagu karya Wieteke van Dort mencerminkan kenangan kehidupannya ketika berada di Hindia-Belanda. Kenangan itu seolah mengurung dirinya.

ABSTRACT
This journal discusses the songwriting of Wieteke van Dort, a famous singer in the Netherlands. In the Netherlands, she is known as a singer with the characteristics of the Indo. She left Indonesia due to massive migration of Dutch citizens living in Indonesia to return to the Netherlands. Wieteke van Dort used the characteristics of the Indo people in her career. The problem in this journal is how Indis cultural characteristics are reflected in songs by Wieteke van Dort. This study aims to describe characteristics of Indies culture through Wieteke van Dorts songs. The results showed that the songs by Wieteke van Dort reflect memories of her life when she was in the Dutch East Indies. The memories seemed to lock her up."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>