Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Camryna Hanna Pertiwi
"Layanan medis gawat darurat memiliki peran penting dalam menyelamatkan nyawa pasien dan mengurangi kematian atau kecacatan. Implementasi Internet of Things (IoT) pada layanan medis gawat darurat diharapkan dapat membantu dokter dan perawat untuk memberikan perawatan yang segera dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan pada proses operasional layanan medis gawat darurat yang mengimplementasikan IoT dengan menggunakan metode Rekayasa Proses Bisnis (BPR). Metode Failure Mode dan Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk memprioritaskan modus kegagalan dari setiap proses yang akan direkomendasikan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan IoT. Penelitian ini menemukan 2 modus kegagalan pada proses pra-rumah sakit dan 10 modus kegagalan pada proses rumah sakit yang direkomendasikan untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan IoT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbaikan dengan pengurangan waktu sebesar 19% pada proses pra-rumah sakit dan 22% pada proses rumah sakit.

Emergency medical services (EMS) play an important role in saving patients life and reducing death or disability. IoT implementation in EMS is expected to help emergency physicians handle emergency patients to get prompt and accurate treatment. This study aims to design improvements in EMS operational process that implement IoT using Business Process Reengineering (BPR) approach. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method is used to prioritize failure modes in the process that will be recommended for corrective actions using IoT implementation. This study found 2 failure modes in the pre-hospital process and 10 failure modes in the hospital process that are recommended for improvement using IoT. The results of this study show improvement by reducing process time by 19% in the pre-hospital process and 22% in the hospital process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrus Fahreza
"Dalam situasi bencana dimana banyak korban terdampak memerlukan bantuan, bantuan yang cepat menjadi tujuan utama, namun tujuan ini terkadang tak diikuti dengan sistem pencatatan yang sempurna. Penelitian ini bertujuan menghasilkan proses manajemen persediaan logistik bencana dan distribusinya pada response time yang singkat serta menghasilkan proses distribusi bantuan bencana yang cepat dengan menerapkan Internet of Things (IoT). Dengan menggunakan metode rekayasan proses bisnis (BPR) dan penerapan IoT pada suatu badan penanggulangan bencana, didapat peningkatan efisiensi waktu sebesar 44,92% dimana yang sebelum-nya memakan waktu 64,34 jam menjadi 35,44 jam.

Many affected victims need rapid assistance in a disaster situation, but this goal sometimes not followed by a perfect recording system on their logistic inventory management. This study aims to obtain disaster logistics inventory management processes and their distribution in short response time and produce a rapid disaster relief distribution process by implementing the Internet of Things (IoT). Business Process Reengineering (BPR) method and IoT implementation are used for disaster management agencies. The proposed model resulted in an increase in logistic relief distribution time efficiency to 44.92%, which previously took 64.34 hours to 35.44 hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nashira Nattaya
"Waktu tunggu yang lama merupakan masalah yang kerap terjadi pada pelayanan publik di berbagai negara. Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan publik tidak seharusnya memberatkan pasien dengan waktu tunggu yang lama, terutama pada lansia. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dan prevalensinya terus meningkat seiring pertambahan usia. Proyeksi peningkatan populasi lansia yang signifikan di Indonesia merupakan tantangan bagi unit kardiologi di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi layanannya.
Penelitian ini bertujuan merancang perbaikan proses layanan rawat jalan pada unit kardiologi (poliklinik jantung) untuk mendapatkan optimalisasi waktu keseluruhan pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Business Process Reengineering dan mempertimbangkan peluang dari perkembangan teknologi dalam perancangan solusi perbaikan proses.
Studi kasus dilakukan pada suatu rumah sakit swasta di Tangerang Selatan, Indonesia. Empat skenario rancangan perbaikan proses disimulasikan dengan software iGrafx BPMN dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan Internet of Things (IoT) untuk penangkapan data Rekam Medis Elektronik (RME) menghasilkan proses yang paling efisien, dengan penurunan waktu keseluruhan kunjungan pasien rawat jalan sebesar 46,94%.

Long waiting time is an issue in most public services around the world. Hospital as a healthcare facility should not stress its patients with long waiting time, especially when it comes to elderly. Cardiovascular disease (CVD) represents 31% of global deaths and its prevalence rate escalates as aging. Expecting a significant increase in elderly, outpatient cardiological clinics in Indonesia are facing efficiency challenge.
This study aims to design process improvement in outpatient cardiological clinic in order to gain the optimized spent by patients. This research utilizes Business Process Reengineering approach and opportunity given by latest technology in designing the improvement.
A case study is conducted at a private hospital in South Tangerang, Indonesia. Four scenarios of process improvement design are simulated using iGrafx BPMN software. The research outcome shows that using Internet of Things (IoT) for Electronic Medical Record (EMR) data capture results in the most streamlined and efficient outpatient workflow, reducing about 46.94% of time spent in one outpatient visit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria Ester Boima Dianita
"Rumah sakit perlu memastikan perawat dan petugas rawat jalan dapat memberikan pelayanan yang aman, cepat, dan akurat. Mengambil studi kasus pada salah satu rumah sakit swasta di Indonesia, layanan instalasi rawat jalan rumah sakit sering menghadapi beberapa permasalahan di bidang administrasi pasien dan obat serta integrasi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan waktu proses operasional pelayanan rawat jalan (efisiensi) dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) menggunakan perangkat lunak iGrafx. Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS) digunakan untuk memprioritaskan risiko dari proses saat ini yang akan diusulkan sebagai tindakan perbaikan dengan implementasi IoT. Penelitian ini memberikan tiga pilihan skenario, di mana perbaikan terbesar terdapat pada penerapan Integrated Electronic Health Record (EHR) with Clinical Decision Support System (CDSS) dan stiker RFID tag dengan pengurangan total waktu proses sebesar 52,94% untuk proses pelayanan pada pasien umum, 53,59% pada pasien BPJS, dan 52,53% pada pasien asuransi.

Hospitals must ensure that nurses and outpatient officers can provide safe, fast, and accurate services. Taking one private hospital in Indonesia as research subject, hospital outpatient installation services often face several problems in the field of patient and drug administration as well as information integration. The purpose of this study is to design operational process improvement (efficiency) to the outpatient installation services by the implementation of Internet of Things (IoT) with the Business Process Reengineering (BPR) approach using iGrafx software. The Complex Proportional Assessment (COPRAS) method is used to prioritize the risks of the current process which will be proposed as remedial actions with IoT implementation. This research proposes three scenario choices, where the biggest improvement is in the implementation of Integrated Electronic Health Record (EHR) with Clinical Decision Support System (CDSS) and RFID tag stickers with a total reduction of processing time of 52,94% for service processes in general patients. 53,59% in BPJS patients, and 52,53% in insurance patients."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Recent research underscores a serious lack of preparedness among hospitals nationwide and a dearth of credible educational programs and resources for hospital emergency preparedness. As the only resource of its kind, Health Care Emergency Management: Principles and Practice specifically addresses hospital and health system preparedness in the face of a large-scale disaster or other emergency. "
Sudbury, Mass.: Jones and Bartlett Learning, 2011
361.1 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
362.18 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Valentino Haksajiwo
"Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit RK Charitas dituntut untuk segera meningkatan kualitas karena masih menghadapi berbagai permasalahan seperti terjadinya penumpukan pasien, lamanya waktu pelayanan, dan tingginya keluhan pasien. Lean thinking telah berkembang menjadi metode yang banyak digunakan di rumah sakit untuk mengatasi berbagai masalah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi arus pasien IGD saat ini, (2) untuk mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak bernilai, dan (3) mengusulkan future state value stream map (VSM). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan action research. Pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung keseluruhan aktivitas di IGD untuk memetakan current state VSM, dan mengidentifikasi waste serta menentukan value added dan non value added activity. Simulasi dilakukan untuk mengurangi aktivitas non value added yang dapat dihindari sebagai dasar pengajuan future state VSM. Hasil penelitian ini menemukan 38 aktivitas yang dilakukan oleh pasien di IGD RS RK Charitas, rata-rata waktu yang dibutuhkan pasien adalah 405 menit dan kegiatan yang paling memakan waktu adalah menunggu transfer ke rawat inap. Setelah waste dieliminasi, seluruh proses aktivitas di IGD turun dari 38 menjadi 29 aktivitas saja serta terjadi peningkatan value added sebesar 17,97%. Keseluruhan hasil tersebut menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa penerapan lean thinking di IGD RS Charitas telah terbukti mereduksi waste dan meningkatkan value added. Penerapan future state VSM dalam jangka pendek, menengah dan panjang meliputi antara lain aplikasi 5S, membuat sistem informasi emergensi di unit radiologi dan mengubah layout triase adalah rekomendasi yang diajukan dari penelitian ini.

Emergency department (ED) face problems with overcrowding, access block, cost containment, and increasing demand from patients. In order to resolve these problems, there is rising interest to an approach called "lean thinking". This study aims to (1) evaluate the current patient flow in ED, (2) to identify and eliminate the non-valued added process, and (3) to propose a future state value stream map (VSM). It was a qualitative study. The first step is we observe the whole activity in ED and make a current state VSM, than we apply lean thinking to find waste and identify value added and non value added activity. The last step is to eliminate the avoidable non value added activity and propose the future VSM Among all the processes carried out in ED at RK Charitas Hospital, the most time consuming processes were to wait for an admission bed (boarding). After the waste is eliminated, the entire process of activity in the ER drops from 38 to 29 activities only. Value added activity increased by 17.97%. The application of lean thinking hopefully can improve the patient flow in ED. Acquiescence to the principle of lean is crucial to enhance high quality emergency care and patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Lidya Merybeth
"Pendahuluan: Instalasi gawat darurat (IGD) sebagai unit yang sangat penting di rumah sakit memiliki banyak masalah terkait indikator mutu antara lain peningkatan 20,9% length of stay (LOS), adanya 2,2% pasien yang tidak mendapatkan triase, 8,6% pasien yang mendapatkan kejadian medis yang dapat dicegah dan angka kematian sebesar 14,6%. Permasalahan ini harus diselesaikan agar tidak menganggu kinerja IGD dan rumah sakit, salah satu caranya adalah menggunakan lean thinking. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lean tools yang paling banyak digunakan dan dampaknya pada indikator mutu di IGD.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan penelusuran studi melalui database PubMed, Scopus dan EBSCO yang menghasilkan 19 studi terinklusi dari tahun 2011-2021.
Hasil: Penelitian ini menemukan sebagian besar IGD di studi terinklusi berhasil meningkatkan indikator mutunya melalui implementasi lean thinking. Lean tools yang paling banyak digunakan adalah Value Stream Mapping (VSM) pada fase define dan kaizen pada fase improve, sedangkan indikator mutu yang paling banyak digunakan adalah door to doctor time sebagai luaran primer dan length of stay (LOS) sebagai luaran sekunder.

Introduction: The emergency department (ED) as a very important unit in the hospital has many problems related to quality indicators, including an increase of 20.9% length of stay (LOS), 2.2% of patients who did not receive triage, 8.6% of patients who get preventable medical events and the mortality rate is 14.6%. This problem must be resolved so as not to interfere with the performance of the ED and hospital, one of the solutions is to use lean thinking. Therefore, this study aims to determine the most widely used lean tools and their impact on quality indicators in the ED.
Methods: This study used a literature review method by tracing studies through the PubMed, Scopus and EBSCO databases which resulted in 19 included studies from 2011-2021.
Results: This study found that most of the ED in the included study succeeded in improving their quality indicators through the implementation of lean thinking. The most widely used lean tools are Value Stream Mapping (VSM) in the define phase and kaizen in the improve phase, while the most widely used quality indicators are door to doctor time as the primary outcome and length of stay (LOS) as the secondary outcome.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Hariyasa Sanjaya
"Penanganan kasus gawat janin dengan sistem code green bertujuan mempercepat response time evakuasi janin ke luar rahim. Sistem code green telah dilaksanakan sejak tahun 2007 di Instalasi Rawat Darurat RSUP Sanglah Denpasar. Namun demikian belum pernah dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan penerapan sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem code green dengan pendekatan kualitatif dan disain studi kasus. Pengumpulan data primer dan sekunder didapat melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Constraints yang memandang sistem sebagai kesatuan mata rantai. Evaluasi juga dilakukan dengan menganalisis enam variabel pada diagram Ishikawa (fishbone diagram) meliputi man, method, material, machine, management dan milieu.
Penelitian ini menemukan pemanjangan response time dalam sistem code green pada tahap penegakan diagnosis sampai menghubungi announcer sebagai the weakest link dari penerapan sistem. Variabel yang menyebabkan the weakest link dari sistem ini adalah sumber daya manusia yakni ketiadaan dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP) di tempat kerja Ketiadaan DPJP (tidak on site) dalam penerapan sistem code green, terutama pada tahap pelayanan pertama yaitu penegakan diagnosis sampai menghubungi announcer berakibat fatal mengingat adanya keharusan bagi dokter residen kebidanan melaporkan dan meminta ijin terlebih dahulu kepada DPJP. Penelitian ini menyarankan agar pihak manajemen RSUP Sanglah Denpasar mengupayakan keberadaan DPJP di tempat tugas (on site), melakukan kajian standard opersional prosedur, dan melaksanakan monitoring penerapan sistem code green secara berkesinambungan.

Code green system in management of fetal distress cases have purposes to improve response time on unborn baby evacuation process. Code green system have been implemented since 2007 in Emergency Department of Denpasar Sanglah General Hospital. However, there was no any evaluation process which was performed to assess the successes of implementation of code green system. The aim of this study is to evaluate the implementation of code green system with qualitative approach and case study design. Primary and secondary data were collected by a numbers efforts (by a few methods) such as in-depth interview, and observation participative. The theory of constraints (TOC) which postulate system as a chain was used as a based theory in this study. This study analyzed six variables of Ishikawa's diagram (Fishbone diagram) such as man, method, material, machine, management, and milieu.
This study found delay response time in code green system at the step of process from diagnosis to contact the announcer as a weakest link on the implementation of code green system. The cause of this weakest link was human resources. Obstetrician who in charge was not present during implementation of the code green system especially in the first step which the services was started from diagnosis until announcer informed when obstetric and gynecology resident reported and request approval from obstetrician who in charge in that critical moment. This study give recommendation such as to present an obstetrician who in-charge in field of services, to conduct a regular standard operational procedure review, and to perform continuing monitors and evaluations of code green system was needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31796
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rurry Novitasari
"Masalah ketidaklengkapan pencatatan dan pelaporan keperawatan merupakan salah satu masalah di ruang IGD. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan dokumentasi keperawatan di ruang IGD RS. Medistra Jakarta. Penelitian deskriptif sederhana ini menggunakan 30 sampel berupa dokumen asuhan keperawatan. Hasil penelitian pelaksanaan pendokumentasian intervensi keperawatan di IGD RS. Medistra Jakarta paling efektif (96.7%) dibanding hasil pendokumentasian pengkqiian (33.3%), diagnosa (46.7%), implmentasi (46.'?%), dan evaluasi (60%). Adapun hasil pendokumentasian pengkajian paling tidak efektif (96.7%) dibanding hasil pendokumentasian diagnosa (53.3%), intervensi (33%), implementasi (53.3%), dan evaluasi (40%). Peneliti merekomendasikan pelatihan dan penyegaran pendokumentasian keperawatan baik konseptual maupun keterampilan secara berkala dan berkesinambungan agar pendokumentasian keperawatan menjadi lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5391
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>