Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdilla Ridhwan Irianto
"ABSTRAK
Latar belakang: Perkembangan terkini dalam pelayanan pasien luka bakar telah menurunkan angka mortalitas serta lamanya perawatan pasien di rumah sakit. Oleh karenanya, angka kesintasan pasien bukan lagi tolok ukur hasil akhir yang memadai, akan tetapi penilaian kualitas hidup telah menjadi aspek yang lebih utama. Burn Specific Health Scale Brief (BSHS-B) merupakan instrumen yang banyak digunakan dan divalidasi di banyak pusat pelayanan luka bakar dalam rangka evaluasi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untu dapat menghasilkan sebuah instrumen yang telah terstandarisasi sebagai metode untu evaluasi kualitas hidup paskapelayanan luka bakar di Indonesia.
Metode: Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap: tahap penerjemahan dan tahap validasi. BSHS-B akan diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah didapatkan terjemahan yang telah disepakati, terjemahan ini akan digunakan pada uji coba validasi linguistik serta evaluasi validitas dan reliabilitas. Tahap validasi ini melibatkan 30 pasien luka bakar yang berbahasa Indonesia, yang mengisi Form BSHS-B versi bahasa Indonesia dan Short Form-36 (SF-36) versi bahasa Indonesia. Entri data dan analisis statistik dilakukan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences versi 25.0 untuk Windows.
Hasil: Hasil Cronbach's alpha untuk versi Bahasa Indonesia BSHS-B adalah 0.852. Dengan didapatkan korelasi signifikan (Spearman's rho: 0,325-0,782) dalam analisis validasi criterion antara BSHS-B dengan SF-36 menunjukkan hasil yang sesuai dengan arah diharapkan yaitu korelasi positif. Domain fungsi berhubungan secara signifikan dengan aspek vitalitas dari SF-36, sedangkan Domain aspek kulit memiliki korelasi kuat dengan aspek kesehatan umum, kesehatan mental serta vitalitas. Domain afek dan hubungan memiliki korelasi sangat bermakna dengan aspek kesehatan umum, kesehatan mental dan aspek vitalitas, dan yang terakhir aspek pekerjaan berkorelasi siginifikan dengan aspek fungsi fisik, nyeri badan, kesehatan umum, vitalitas dan fungsi sosial dari SF-36.
Kesimpulan: Terjemahan bahasa Indonesia dari BSHS-B telah menunjukkan konsistensi internal dan validitas criterion yang memuaskan, yang sangat mendukung serta dianjurkan untuk diaplikasikan dalam praktik klinis secara rutin serta dalam penelitian internasional.

ABSTRACT
Background: Recent advancement in care of burned patients, many aspects have improved over the years. Decreased mortality and decreased length of hospital stay, have been truly outstanding and amazing. Therefore, survival is no longer a sufficient outcome measure, but quality of life (QOL) measurements are of prime importance. The Burn Specific Health Scale Brief (BSHS-B) is the most commonly used instrument used to evaluate burn survivors' quality of life (QOL). This study aims to provide a standardized instrument for an evaluation method of after-burn care quality of life in Indonesia.
Methods: The study was conducted in two steps: translation and validation. The Burn Specific Health Scale-Brief (BSHS-B) translated from the English version into Bahasa Indonesia, carried out according to accepted standards. The first step of the process requires two forward translations of the English version of the questionnaire into Bahasa Indonesia by two certified translator and the scond step was to translate the reconciled Bahasa Indonesia version back into English. Once the translation has been reviewed, the preliminary translation will undergo linguistic validation, a pilot-testing. In order to test the validity and reliability of the Bahasa Indonesia version of the BSHS-B, 30 burn survivors Bahasa Indonesia speakers completed the BSHS-B and SF-36. Data entry and statistical analysis will be performed using the Statistical Package for Social Sciences version 25.0.
Results: The overall Cronbach's alpha value for the Bahasa Indonesia scale was 0.852. Significant correlations (Spearman's rho: 0,325-0,782) between the Bahasa Indonesia BSHS-B and the criterion measure, the SF-36, were in the expected direction. The function domain was significantly associated with the vitality aspects of SF-36, while the skin involvement domains correlated with the general health, mental health, and vitality. The affect and relationship domains significantly correlated with the general health, mental health, and vitality aspects, and lastly work domain correlates significantly with physical function, body pain, general health, vitality, and social function aspects of SF-36.
Conclusion: The Bahasa Indonesia translation of BSHS-B has shown satisfactory internal consistency and criterion validity, supporting its application in routine clinical practice as well as in international studies."
2019
T55550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdilla Ridhwan Irianto
"ABSTRAK
Latar belakang: Perkembangan terkini dalam pelayanan pasien luka bakar telah menurunkan angka mortalitas serta lamanya perawatan pasien di rumah sakit. Oleh karenanya, angka kesintasan pasien bukan lagi tolok ukur hasil akhir yang memadai, akan tetapi penilaian kualitas hidup telah menjadi aspek yang lebih utama. Burn Specific Health Scale Brief (BSHS-B) merupakan instrumen yang banyak digunakan dan divalidasi di banyak pusat pelayanan luka bakar dalam rangka evaluasi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untu dapat menghasilkan sebuah instrumen yang telah terstandarisasi sebagai metode untu evaluasi kualitas hidup paskapelayanan luka bakar di Indonesia.
Metode: Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap: tahap penerjemahan dan tahap validasi. BSHS-B akan diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah didapatkan terjemahan yang telah disepakati, terjemahan ini akan digunakan pada uji coba validasi linguistik serta evaluasi validitas dan reliabilitas. Tahap validasi ini melibatkan 30 pasien luka bakar yang berbahasa Indonesia, yang mengisi Form BSHS-B versi bahasa Indonesia dan Short Form-36 (SF-36) versi bahasa Indonesia. Entri data dan analisis statistik dilakukan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences versi 25.0 untuk Windows.
Hasil: Hasil Cronbach s alpha untuk versi Bahasa Indonesia BSHS-B adalah 0.852. Dengan didapatkan korelasi signifikan (Spearman s rho: 0,325 - 0,782) dalam analisis validasi criterion antara BSHS-B dengan SF-36 menunjukkan hasil yang sesuai dengan arah diharapkan yaitu korelasi positif. Domain fungsi berhubungan secara signifikan dengan aspek vitalitas dari SF-36, sedangkan Domain aspek kulit memiliki korelasi kuat dengan aspek kesehatan umum, kesehatan mental serta vitalitas. Domain afek dan hubungan memiliki korelasi sangat bermakna dengan aspek kesehatan umum, kesehatan mental dan aspek vitalitas, dan yang terakhir aspek pekerjaan berkorelasi siginifikan dengan aspek fungsi fisik, nyeri badan, kesehatan umum, vitalitas dan fungsi sosial dari SF-36.
Kesimpulan: Terjemahan bahasa Indonesia dari BSHS-B telah menunjukkan konsistensi internal dan validitas criterion yang memuaskan, yang sangat mendukung serta dianjurkan untuk diaplikasikan dalam praktik klinis secara rutin serta dalam penelitian internasional.

ABSTRACT
Background: Recent advancement in care of burned patients, many aspects have improved over the years. Decreased mortality and decreased length of hospital stay, have been truly outstanding and amazing. Therefore, survival is no longer a sufficient outcome measure, but quality of life (QOL) measurements are of prime importance. The Burn Specific Health Scale Brief (BSHS-B) is the most commonly used instrument used to evaluate burn survivors quality of life (QOL). This study aims to provide a standardized instrument for an evaluation method of after-burn care quality of life in Indonesia.
Methods: The study was conducted in two steps: translation and validation. The Burn Specific Health Scale-Brief (BSHS-B) translated from the English version into Bahasa Indonesia, carried out according to accepted standards. The first step of the process requires two forward translations of the English version of the questionnaire into Bahasa Indonesia by two certified translator and the scond step was to translate the reconciled Bahasa Indonesia version back into English. Once the translation has been reviewed, the preliminary translation will undergo linguistic validation, a pilot-testing. In order to test the validity and reliability of the Bahasa Indonesia version of the BSHS-B, 30 burn survivors Bahasa Indonesia speakers completed the BSHS-B and SF-36. Data entry and statistical analysis will be performed using the Statistical Package for Social Sciences version 25.0.
Results: The overall Cronbach s alpha value for the Bahasa Indonesia scale was 0.852. Significant correlations (Spearman s rho: 0,325 - 0,782) between the Bahasa Indonesia BSHS-B and the criterion measure, the SF-36, were in the expected direction. The function domain was significantly associated with the vitality aspects of SF-36, while the skin involvement domains correlated with the general health, mental health, and vitality. The affect and relationship domains significantly correlated with the general health, mental health, and vitality aspects, and lastly work domain correlates significantly with physical function, body pain, general health, vitality, and social function aspects of SF-36.
Conclusion: The Bahasa Indonesia translation of BSHS-B has shown satisfactory internal consistency and criterion validity, supporting its application in routine clinical practice as well as in international studies."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiana Sari Santoso
"Pekerja bagian produksi merupakan aset utama bagi suatu perusahaan di bidang media elektronik sehingga kesehatan pekerja baik secaara fisik dan mental harus diutamakan. Untuk dapat mengetahui kesebatan mental pekerja dapat menggunakan Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20) dati WHO yang dapat mendeteksi adanya gejala gangguan kesehatan mental.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan validitas SRQ-20 versi Bahasa Indonesia dalam penapisan gangguan kesehatan mental pekerja di Indonesia.
Penelidan ini dilakukan di perusahaan media elektronik yaitu di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Desain penelitian menggunakan metode teknik korelasi. Populasi adalah pekerja di bagian produksi yang berjumlah 157 orang. Besar sampel adalah 30 orang. Prosedur Translate-Back translate dilakukan sebanyak 4 kali untuk mendapatkan kuesioner SRQ-20 versi terjemahan Bahasa Indonesia yang identik dengan SRQ-20 asli. Pengumpulan data diambil dengan cara wawaneara, pengisian data umum, pengisian SRQ-20 sebanyak dua kali dengan jarak 15 hari.
Pada hasil pemeriksaan pertama SRQ-20 dari 30 responden terdapat 26,6% mengalami gejala gangguan kesehatan mental dan hasil pemeriksaan kedua dengan responden yang sama sebesar 3,3%. Hasil perhitungan dengan tehnik korelasi prOdUct moment terhadap setiap butir pertanyaan SRQ-20 hasil pengisian didapatkan 3 butir pertanyaan yang harus direvisi kalimat yaitu pertanyaan nomor 2, 10 dan 17; 5 bultir pertanyaan yang harus direvisi kata yaitu pertanyaan nomor 4, 13, 15, 16 dan 19; serta 12 pertanyaan sudah reliabel bisa langsung dipergunakan dalam kuesioner. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya adalah karena kondisi demografi dan keadaan sosial penduduk yang berbeda di setiap negara Dengan metode transkultural diperoleh SRQ-20 versi awal dalam Bahasa Indonesia. Uji validitas menghasiikan 12 pertanyaan dari SRQ-20 yang siap dipergunakan, sementara itu terdapat 5 pertanyaan yang direvisi kata dan 3 pertanyaan yang akan direvisi kalimat. Modifikasi dan revisi untuk butir pertanyaan yang tidak valid, dilakukan dengan konsultasi ahli sebagai bagian dari upaya meningkatkan validitas konstruksi dan diperolehnya SRQ-20 versi Indonesia yang diusulkan.

Workers' share of production is a major asset for a company in the field of electronic media so that the health of workers both physically and mentally should take precedence. To be able to find mental bealth, workers can use the Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20) from the WHO that can detect the symptoms of mental health disorders.
The purpose of this study is to obtain the validity of SRQ-20 version of the Indonesian Language in mental health disorders screning workers in Indonesia.
This research was conducted in an electronic media company that is in Keban Sirih, Central Jakarta. Research design using correlation techniques. The population is workers in the production of which amounts to 157 people. The sample size is 30 people. Translate-Back Translate procedure done as much as four times for SRQ-20 questionnaire Indonesian subtitles version of SRQ-20 is identical to the original. The collection of data was collected with interview, filling in general, the SRQ-20 charging twice the distance of 15 days. At the first examination SRQ-20 from the 30 respondents 26.6% have experienced symptoms of mental health disorders and the results of the second examination with the same respondents at 3.3%.
The results computed by the product moment correlation techniques against every number of questions SRQ-20 results of number filling was found three questions that must be revised sentence is que~..t ion number ~ 10 and 17; five numbers of questions that must be revised to say that is question number 4, 13, 15, 16 and 19, and 12 number of questions are reliable can be directly used in the questionnaire. Difference in the results of this study with pre-existing research is that the demographic conditions and social circumstances of different population in each state where the research was held. With transkultural method obtained an early version of SRQ-20 in the Indonesian language. Validity test produced 12 questions of the SRQ-20 is ready for use, while there are five questions that need to revised words and three questions that will be revised sentence. Modifications and revisions to the questions that are not valid, performed by an expert consultation as part of efforts to improve the validity of the construction and obtaining the Indonesian version of SRQ-20 are proposed."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T21178
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Diyah Nuraini
"ABSTRAK
Latar Belakang: Tumbuh kembang anak dapat dinilai dari kemampuan Adaptasi, Personal Sosial, Motorik, Komunikasi, dan Kognitif. Pemeriksaan tumbuh kembang yang sering dilakukan di Indonesia adalah Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP), Denver II dan pemeriksaan Bayley III. Battelle Development Inventory II (BDI II) sudah banyak digunakan secara luas di Indonesia, namun belum dilakukan validasi hingga saat ini.
Tujuan. Uji Validasi instrumen Battelle Development Inventory II versi Bahasa Indonesia
Metode: Penelitian potong lintang pada 30 subyek dengan menilai hasil pemeriksaan profil tumbuh kembang anak yang meliputi domain Adaptasi, Personal Sosial, Motorik, Komunikasi, dan Kognitif.
Hasil: Telah dilakukan proses penerjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dan dilakukan penerjemahan kembali ke dalam Bahasa Inggris sebagai salah satu rangkaian uji Validitas Konten, dengan dilakukan penilaian oleh tim Ahli Fungsi Luhur dan Neuropediatri dengan hasil yang valid ( Kappa > 0.8) Uji instrumen validitas dilakukan pada masing masing subdomain didapatkan bahwa koefisien korelasi antar domain dalam BDI II dan antara sub domain dengan nilai total domainnya memiliki hasil yang valid (p<0.05).
Kesimpulan: BDI II versi Indonesia valid untuk digunakan sebagai instrumen penilaian tumbuh kembang anak di Indonesia untuk pemeriksaan tumbuh kembang anak.

ABSTRACT
Introduction: Child development can be assessed from adaptive, motor, communication, cognitive, and personal social abilities. Examination of children's growth that is often carried out in Indonesia is Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP), Denver II and Bayley III examination. Battelle Development Inventory II (BDI II) has been widely used in Indonesia, but has not been validated to date.
Purpose: Validation BDI II Indonesia Language version
Methods: In this cross-sectional study. data collected from the examination the profile of children's growth and development of 30 subject, included the domain of adaptation, personal social , motoric, communication, and cognitive.
Results: The translation process into Indonesian and back translation into English as one of a series of Content Validity tests, with an assessment by the expert Neurobehaviour and Neuropediatrician with valid results (Kappa> 0.8) Test of validity performed on each subdomain was found that the correlation coefficients between domains in BDI II and between sub domains with the total domain values ​​had valid results (p <0.05) and have a strong correlation (r> 0.8)
Conclusion: The Indonesian version of Battelle Develompent Inventory II (BDI II) is valid for use as an assessment instrument for child growth in Indonesia for the examination of child growth and development."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahaputra
"Mentalisasi merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti perasaan, pikiran dan perilaku diri dan orang lain. Pemeriksaan kemampuan mentalisasi memerlukan wawancara beberapa sesi sehingga waktu yang dibutuhkan cukup lama dan dipengaruhi oleh keadaan emosi dan tingkat resistensi pasien. Reflective Functioning Questionnaire (RFQ) merupakan instrumen yang praktis dan dapat mempercepat waktu pemeriksaan pasien, namun RFQ versi bahasa Indonesia belum ada dan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan instrumen RFQ versi bahasa Indonesia. Tujuan khusus penelitian ini adalah menentukan nilai kesahihan dan keandalan RFQ54 versi bahasa Indonesia. Penerjemahan instrumen RFQ bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia oleh dua penerjemah independen. Kemudian dilakukan uji kesahihan isi, tampilan dan konstruksi analisis faktor konfirmatorik dengan nilai kecocokan model. Bila belum cocok, dilakukan modifikasi sampai mendapatkan RFQ dengan nilai kecocokan yang sesuai. Uji keandalan dilakukan dengan pengukuran konsistensi internal dengan nilai Cronbach s Alpha. RFQ54 versi bahasa Indonesia kurang baik yang ditandai dengan hasil indeks kecocokan model yakni nilai X 2= 2,44 (X2>2), nilai p <0,001 (P<0,05) dan RMSEA 0,121(RMSEA > 0,06) namun setelah dilakukan modifikasi didapatkan model akhir dengan skala RFQ dibentuk dari 11 butir dengan indeks kecocokan model X 2= 1,16 (X2<2), nilai p = 0,55 (P > 0,05) dan RMSEA 0,041 (RMSEA < 0,06). Keandalan RFQ54 versi bahasa Indonesia untuk subskala RFQc memiliki nilai Cronbach s Alpha 0,821 (α > 0,75), sedangkan untuk keandalan RFQu adalah Cronbach s Alpha 0,857 (α > 0,75). RFQ dengan 11 butir diuji dan didapatkan nilai keandalan Cronbach s Alpha 0,890 (α > 0,75), sedangkan untuk RFQu didapatkan nilai Cronbach s Alpha 0,87 (α > 0,75). Uji kesahihan isi dan tampilan RFQ54 baik namun uji kesahihan konstruksi RFQ54 kurang baik walaupun nilai keandalan RFQ54 untuk subskala yang bersangkutan baik. Modifikasi RFQ menjadi RFQ11 memiliki uji kesahihan konstruksi yang lebih baik dibanding Hasil ini menunjukkan keandalan 11 butir RFQ versi bahasa Indonesia yang membentuk model yang cocok dan memiliki nilai yang baik untuk subskala RFQc maupun RFQu.

Mentalization is a person capability to understand emotion, belief and behavior of himself and others. The assessment of mentalization take a long time and depend on the emotion and the resistence of the patient. Reflective Functioning Questionnaire (RFQ) is a practical instrument and can accelerate the assessment time, but RFQ Indonesian version not available yet it is needed to solve the problem. The objectives of this study is to get RFQ Indonesian version. Specific objectives of this study is to determine the validation and reliability of RFQ54 Indonesian version. Translating the RFQ English version into Indonesian language by two independent translator. The validation method including content validation, face validation and construct validation which is confirmatory factor analysis with goodness of fit value. If the model not fit, modification was done by finding the RFQ model with good fitness. Reliability test was done by assess the internal consistency of the Cronbach s Alpha. RFQ54 Indonesian version has a not fit with index value X 2= 2,44 (X2>2), p value <0,001 (P<0,05) and RMSEA 0,121(RMSEA > 0,06). After model modification, the fit model of 11 items has good value which are X 2= 1,16 (X2<2), p value = 0,55 (P > 0,05) dan RMSEA 0,041 (RMSEA < 0,06). Reliability test of RFQ54 Indonesian Version for RFQc has Cronbach s Alpha value 0,821 (α > 0,75), then for RFQu value is 0,857 (α > 0,75). RFQ of 11 items are tested and the value for RFQc are Cronbach s Alpha 0,890 (α > 0,75), and for RFQu the value is Cronbach s Alpha 0,87 (α > 0,75). Content and face validation of RFQ54 is good but the construction validation of RFQ54 is not fit, the reliability test of RFQ54 for the related subscale is good. RFQ modification of RFQ to 11 items has a good fit value and has a good reliability test for RFQc and RFQu."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Adinda
"[Tujuan: menguji validitas dan reliabilitas instrumen Health Literacy in Dentistry Scale versi Bahasa Indonesia pada kelompok usia 12-14 tahun di DKI Jakarta. Metode: Kuesioner HeLD diterjemahkan melalui forward-backward translation. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Konsistensi internal dan eksternal, validitas konvergen dan diskriminan dari HeLD dievaluasi. Hasil: sebanyak 462 siswa menyelesaikan self-administered questionnaire. Rerata skor HeLD yaitu 3,45±0,02. Nilai Intra-class Correlation Coefficient (ICC) adalah 0,75 dan Cronbach?s alpha=0,77. Validitas konvergen dan diskriminan memiliki hubungan signifikan pada kunjungan terakhir ke dokter gigi (p<0,01). Kesimpulan: instrumen HeLD versi Bahasa Indonesia terbukti valid dan reliabel untuk mengukur oral health literacy anak usia 12-14 tahun;Objective: The aim of this study was to analyze validity and reliability of an Indonesian version of the Health Literacy in Dentistry scale (HeLD) instrument among 12-14 years old in Jakarta. Methods: HeLD questionnaire was forward-backward translated into Indonesian. This study design is cross sectional. The internal and external consistency, convergent and discriminant validity of HeLD were evaluated. Results: 462 students completed the self-administered questionnaire. The mean total HeLD score was 3.45±0.02. The Intra-class Correlation Coefficients (ICCs) were 0.75 and Cronbach?s alpha=0.77. The convergent and discriminant validity were confirmed by HeLD scores being significantly associated with last dental visit (p<0.001). Conclusions: The Indonesian version of HeLD suggested that is a valid and reliable instrument for measuring oral health literacy in children ages 12-14 years old.;Objective: The aim of this study was to analyze validity and reliability of an Indonesian version of the Health Literacy in Dentistry scale (HeLD) instrument among 12-14 years old in Jakarta. Methods: HeLD questionnaire was forward-backward translated into Indonesian. This study design is cross sectional. The internal and external consistency, convergent and discriminant validity of HeLD were evaluated. Results: 462 students completed the self-administered questionnaire. The mean total HeLD score was 3.45±0.02. The Intra-class Correlation Coefficients (ICCs) were 0.75 and Cronbach?s alpha=0.77. The convergent and discriminant validity were confirmed by HeLD scores being significantly associated with last dental visit (p<0.001). Conclusions: The Indonesian version of HeLD suggested that is a valid and reliable instrument for measuring oral health literacy in children ages 12-14 years old.;Objective: The aim of this study was to analyze validity and reliability of an Indonesian version of the Health Literacy in Dentistry scale (HeLD) instrument among 12-14 years old in Jakarta. Methods: HeLD questionnaire was forward-backward translated into Indonesian. This study design is cross sectional. The internal and external consistency, convergent and discriminant validity of HeLD were evaluated. Results: 462 students completed the self-administered questionnaire. The mean total HeLD score was 3.45±0.02. The Intra-class Correlation Coefficients (ICCs) were 0.75 and Cronbach’s alpha=0.77. The convergent and discriminant validity were confirmed by HeLD scores being significantly associated with last dental visit (p<0.001). Conclusions: The Indonesian version of HeLD suggested that is a valid and reliable instrument for measuring oral health literacy in children ages 12-14 years old., Objective: The aim of this study was to analyze validity and reliability of an Indonesian version of the Health Literacy in Dentistry scale (HeLD) instrument among 12-14 years old in Jakarta. Methods: HeLD questionnaire was forward-backward translated into Indonesian. This study design is cross sectional. The internal and external consistency, convergent and discriminant validity of HeLD were evaluated. Results: 462 students completed the self-administered questionnaire. The mean total HeLD score was 3.45±0.02. The Intra-class Correlation Coefficients (ICCs) were 0.75 and Cronbach’s alpha=0.77. The convergent and discriminant validity were confirmed by HeLD scores being significantly associated with last dental visit (p<0.001). Conclusions: The Indonesian version of HeLD suggested that is a valid and reliable instrument for measuring oral health literacy in children ages 12-14 years old.]"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ireland, David
Sydney: Angus and Roberson Publishers, 1974
823.3 IRE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saras Serani Sesari
"Pendahuluan: Instrumen untuk mengevaluasi disfungsi seksual pada wanita yang terbukti validitasnya. Salah satu instrumen tersebut adalah kuesioner Female Sexual Function Index. Kuesioner ini juga memiliki banyak terjemahan yang berhasil. Penerjemahan kuesioner tersebut menjadi Bahasa Indonesia dan validasinya terakhir dilakukan menggunakan versi orisinal FSFI-6 yang berisi banyak pertanyaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerjemahkan dan memvalidasi versi singkat FSFI-6 untuk membuat sebuah instrumen yang lebih fisibel dalam keadaan klinis untuk subjeknya.
Bahan & Metode: Kuesioner FSFI-6 diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terjemahan tersebut dilakukan hanya oleh wanita pada periode
Januari 2018 sampai April 2018. Uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, dan uji normalitas dilakukan dengan data yang diperoleh. Penilaian validitas dan reliabilitas
FSFI-G terjemahan menggunakan nilai rdan Cronbach's Alpha. FSFI-6 terjemahan. Semua uji statistik dilakukan dengan perangkat lunak SPSS v20.
Hasil & Diskusi: Setiap pertannyaan pada kuesioner FSFI-6 terjemahan Bahasa Indoneia mendapat nilai r yang lebih besar dari 0,3. Kuesioner FSFI-6 terjemahan Bahasan Indonesia bernilai Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 06., yaitu 0.831
Kesimpulan: Versi singkat kuesioner FSFI-6 terjemahan Bahasa Indonesia sudah valid dan reliabel.

Introduction: There are many instruments designed to evaluate sexual dysfunction in women. Some of them also have tested the validity. One of these questionnaires is Female Sexual Function Index which has been successfully translated into many different languages. The previous study about translation and validation of FSFI-6 questionnaire into Bahasa Indonesia was conducted on the original version of FSFI-6 which consisted of many questions. Hence, this study was conducted to validate and translate the short version of the original questionnaire to make it more feasible in a clinical setting for the subjects.
Material & Methods: FSFI-6 was translated into Bahasa Indonesia, then the data were collected via questionnaires by al women in RSCM during the data collection period (January 2018 until April 2018). The data obtained were processed for validity and reliability using the SPSS software program 20. The tests conducted on the data were normality test, validity test, descriptive analysis, and reliability testing. The r value and the value of Cronbach's Alpha were the parameters used to determine the validity and reliability of the questionnaire.
Results & Discussion: The r value on each question in translated FSFI-6 questionnaire was greater than 0.3, while the value of Cronbach's Alpha of the questionnaire FSFI-6 was greater than 0.6, that was equal to 0.831.
Conclusion: The FSFI-6 questionnaire short version that has been translated into Bahasa Indonesia is valid and reliable
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarly Melani
"

ABSTRAK

Latar belakang: Penilaian kualitas hidup pasien multipel sclerosis (MS) belum rutin digunakan di Indonesia karena belum terdapatnya kuesioner spesifik berbahasa indonesia yang valid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk adaptasi lintas budaya dan validasi kuesioner kuesioner MSQOL-54 versi Indonesia (MSQOL-54 INA).

Metode:  Adaptasi lintas budaya dilakukan sesuai dengan metode forward-backward terstandar. Uji psikometri dilakukan dengan menilai reliabilitas (α Cronbach), validitas interna (item internal consistency,  item discriminant validity dan analisis fakorial) dan validitas eksterna dengan menilai korelasi dengan faktor klinis EDSS dan faktor demografis lainnya.

Hasil: Uji reliabilitas α Cronbach menunjukkan konsistensi internal yang baik (>0,7) di setiap domain kecuali domain persepsi kesehatan (0,665) dan fungsi sosial (0,433). Validitas bentuk dengan komputasi koefisien korelasi menunjukkan konsistensi konsistensi internal yang sesuai dengan dimensi MSQOL-54 asli. Berdasarkan analisis faktorial domain energi,  keterbatasan peran akibat masalah emosional, fungsi sosial dan persepsi kesehatan tidak sesuai dengan dimensi asli. Validitas eksternal dengan EDSS menunjukkan korelasi negatif pada semua domain kecuali fungsi seksual, kemaknaan yang signifikan secara statistik ditemukan pada kedua skor komposit.

Kesimpulan: Kuesioner MSQOL-54 INA memilki reliabilitas yang baik dan terbukti valid serta dapat diterima dengan baik oleh pasien MS di Indonesia. Selanjutnya kuesioner ini dapat digunakan oleh klinisi indonesia untuk tata laksana MS yang lebih komprehensif.

 


ABSTRACT

Background: Quality of life assessment of patients with multiple sclerosis (MS) is not routinely performed in Indonesia due to the unavailability of the validated Indonesian version of a specific instrument. The objective of this study was to transculturally adapt and validate the Indonesian version of the MSQOL-54 (MSQOL-54 INA) questionnaire.

Methods: The transcultural adaptation was conducted by performing a standardized forward-backward method. Psychometric analysis was performed by assessing the reliability (Cronbach α), internal validation (item internal consistency, item discriminant validity and factorial analysis) and external validation by measuring the correlation with a clinical factor such as EDSS and other demographic factors.

Results: Reliability test with Cronbach α showed good internal consistency (>0.7) at each domain, except for health perception (0.665) and social function (0.433). Construct validity using computation of correlation coefficient showed internal consistency in accordance with the original MSQOL-54 standard dimension. Factorial analysis showed that energy, role limitation due to emotional problems, social function and health perception is not in accordance with the original version. External validation with EDSS showed negative correlation on almost all components, except for sexual function, but both composite scores were statistically significant.

Conclusion: MSQOL-54 INA questionnaire has good internal reliability and is proven to be valid and well-accepted by Indonesian MS patients. Therefore, it can be used by Indonesian clinicians for more comprehensive MS management.

 

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Segal Hidajat
"Gangguan produktivitas kerja pada kalangan pekerja akibat masalah kesehatan dapat berupa absenteisme dan presenteisme. Kuesioner World Health Organization-Health and Work Performance Questionnaire (WHO-HPQ) merupakan kuesioner lapor mandiri yang dibuat untuk menilai dampak yang dihadapi oleh pemberi kerja akibat penurunan produktivitas kerja yang disebabkan oleh presenteisme, absenteisme, dan cedera/kecelakaan akibat kerja. Studi ini bertujuan untuk melakukan validasi dan reliabilitas dari kuesioner WHO-HPQ bahasa Indonesia versi pendek. Adaptasi transkultural dilakukan dengan adaptasi transkultural dan uji reliabilitas terhadap kuesioner WHO-HPQ versi pendek. Proses adaptasi transkultural dilakukan melalui berbagai tahap termasuk penerjemahan, peninjauan ahli, pretesting dan wawancara kognitif, dan pengujian kuesioner versi final serta dokumentasi. Penilaian validitas pertanyaan menggunakan nilai inter-item correlation dengan minimal nilai 0.2 dan untuk uji reliabilitas, nilai Cronbach alpha dengan minimal nilai 0.7. Kuesioner WHO-HPQ bahasa Indonesia versi pendek telah valid dalam bahasa Indonesia baik pada bagian absenteime dan presentasi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha 0.328 untuk item bagian absenteisme dan 0.878 pada bagian presenteisme. Kuesioner WHO-HPQ bahasa Indonesia versi pendek dapat digunakan sebagai alat identifikasi absenteisme dan presenteisme pada pekerja di Indonesia.

Reduction of work productivity among workers due to health problems can take in the form of absenteeism and/or presenteeism. The World Health Organization-Health and Work Performance Questionnaire (WHO-HPQ) is a self-report questionnaire instrument was created to assess the cost faced by employers due to decreased efficiency caused by presenteeism, absenteeism, and work-related accidents/injuries. This study aims to carry out validity and reliability of the short Indonesian version of the WHO-HPQ questionnaire. We conducted transcultural adaptation and reliability testing the short version of WHO-HPQ questionnaire. This method employs multiple phases including translation, experts review, pretesting and cognitive interviewing, testing the final version and documentation. In order to determine if a question item is valid, item-correlation value must be greater than 0.2, and for the reliability, internal consistency with Cronbach's alpha value must exceed a minimum threshold of 0.7. The short version of the WHO-HPQ questionnaire is valid in Indonesian version, for the absenteeism and presenteeism aspects. The results of the reliability test showed a Cronbach's alpha value of 0.328 for the absenteeism section and 0.878 for the presenteeism section. The short Indonesian version of the WHO-HPQ can be used as a tool to identify absenteeism and presenteeism among workers in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>