Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zata Dani Yara Bresia
"Perkembangan cara pembayaran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang luar biasa terutama uang elektronik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah transaksi uang elektronik yang semakin meningkat setiap tahunnya terutama yang dimulai pada kuartal III di tahun 2019. Dengan perkembangan tersebut, kompetisi antar perusahaan penyedia pembayaran seluler terutama e-wallet  yang semakin ketat mempengaruhi continuance intention pada aplikasi tersebut. Hal lain yang mendasari penelitian ini juga dikarenakan belum tercapainya target e-wallet X untuk menjadi aplikasi fintek nomor satu di Indonesia Maka dari itu, para perusahaan e-wallet X membutuhkan strategi yang kuat untuk meningkatkan keloyalitasan pelanggan. Dalam pembuatan strategi tersebut, diteliti pengaruh variabel compatibility, simplicity, economic value, perceived privacy risk, switching cost, personal innovativeness, perceived value terhadap continuance intention. Selain itu, digunakan importance-satisfaction analysis untuk mendapatkan strategi beserta prioritas pelaksanaannya. Hasil penelitian ini merupakan strategi untuk perusahaan e-wallet X dalam meningkatkan continuance intention.

The development of payment methods in Indonesia in the past few years has experienced a tremendous increase especially in electronic money. This is evidenced by the increasing number of electronic money transactions every year, especially those that began in the third quarter of 2017. With these developments, competition between mobile payment provider companies, especially e-wallet, which increasingly affects continuance intention in the application. Another thing that underlies this research is also because the achievement of e-wallet X has not been achieved to become the number one on fintechs application in Indonesia. Therefore, e-wallet X companies need a strong strategy to increase customer loyalty based on continuance intention. In making this strategy, the variables of compatibility, simplicity, economic value, perceived privacy risk, switching costs, personal innovativeness, perceived value on continuance intention were examined. In addition, it is used an importance satisfaction analysis to obtain strategies and their implementation priorities. The results of this study are a strategy for e-wallet X company in increasing continuance intention."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Diponegoro Widodo
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e- wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-wallet pada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Diponegoro Widodo
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e-wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-walletpada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Jacob Marulitua Ido
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e-wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-wallet pada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Greta Elena
"Perkembangan e-wallet sebagai salah satu jenis teknologi finansial terpopuler di Indonesia kian meningkat. Saat ini, e-wallet telah berinovasi dengan menciptakan layanan premium demi memenuhi kebutuhan pengguna akan aplikasi pembayaran digital yang memfasilitasi beragam transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat untuk melakukan peningkatan ke layanan premium e-wallet menggunakan value-based adoption model (VAM) dan theory of planned behavior (TPB) dengan efek moderasi perceived need. Penelitian ini menerapkan mixed-method approach dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara untuk mengidentifikasi variabel-variabel benefits dan sacrifices pada model penelitian serta pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner online. Analisis data kualitatif dilakukan menggunakan thematic analysis, sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan metode covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) dengan data survei yang terkumpul dari 690 pengguna e-wallet di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa value-added services, economic value, perceived privacy risk, dan fear of excessive spending berpengaruh terhadap perceived value. Namun, procedural cost tidak memengaruhi perceived value. Kemudian, perceived value ditemukan berpengaruh terhadap attitude dan intention to upgrade ke layanan premium e-wallet. Dari ketiga konstruk TPB, hanya subjective norm yang memengaruhi intention to upgrade. Selain itu, pengaruh perceived value terhadap intention to upgrade ditemukan lebih tinggi pada pengguna dengan perceived need rendah. Penelitian ini memperdalam pengetahuan dalam konteks e-wallet dan mobile payment dengan memperkenalkan layanan premium serta memberikan perspektif bagi penyedia e-wallet mengenai pengembangan aplikasi.

The development of e-wallets as one of the most popular financial technologies in Indonesia is increasing. E-wallet has innovated by creating premium services to meet user needs for digital payment applications that facilitate various financial transactions. This study aims to analyze the factors that influence the intention to upgrade to premium e-wallet services using value-based adoption model (VAM) and theory of planned behavior (TPB) with perceived need as a moderating effect. This study applies a mixed-method approach with a qualitative approach using interview to identify the variables of benefits and sacrifices in the research model and a quantitative approach using an online questionnaire. Qualitative data analysis was performed using thematic analysis, while quantitative data analysis was performed using the covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) method with survey data collected from 690 e-wallet users in Indonesia. The results of this study indicate that value-added services, economic value, perceived privacy risk, and fear of excessive spending affect the perceived value. However, procedural cost does not affect the perceived value. Furthermore, perceived value was found to have an effect on attitude and intention to upgrade to premium e-wallet services. Among the three TPB constructs, only subjective norms affect the intention to upgrade. In addition, the effect of perceived value on intention to upgrade was found to be higher for users with low perceived need. This research deepens knowledge in the context of e-wallet and mobile payment by introducing premium services and provides perspectives for e-wallet providers regarding the application development."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsanaa Patricia Khonsaa
"E-wallet telah menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia saat ini sehingga e-wallet berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya. Salah satunya dengan menggunakan biometric security systems (BSS) untuk melakukan autentikasi pada proses transaksi di e-wallet. Dibalik kemudahan dan kecepatan yang diberikan oleh metode BSS, penggunaan dan pengumpulan data biometrik yang sensitif ini dapat menimbulkan privacy concern terkait data yang telah dibagikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi privacy concern pengguna e-wallet serta pengaruhnya kepada niat penggunaan BSS secara aktual. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua teori yaitu APCO framework dan teori privacy calculus. Penelitian ini dilakukan kepada 663 responden yang pernah atau sedang menggunakan BSS pada aplikasi e-wallet mereka. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) pada aplikasi AMOS 24/26. Hasil penelitian menemukan bahwa trust toward platform, privacy protection regulation, dan privacy policy effectiveness memengaruhi privacy concern pengguna dalam membagikan data biometrik pada aplikasi e-wallet. Penelitian ini juga menemukan bahwa benefit dan risk yang dirasakan pengguna memengaruhi niat perilaku pengguna dalam penggunaan biometric security system secara aktual pada aplikasi e-wallet. Privacy concern yang dirasakan pengguna juga memengaruhi behavioral intention dan hal ini memengaruhi kepada actual usage dari penggunaan BSS. Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, dan privacy control pada e-wallet tidak memiliki pengaruh terhadap kekhawatiran pengguna dalam pembagian data biometrik ketika akan menggunakan BSS pada e-wallet. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk memperluas penelitian terkait privacy concern serta privacy calculus dengan penambahan variabel actual usage sebagai tindak lanjut dari outcomes dalam konteks penggunaan BSS di e-wallet. Penelitian ini menyarankan penyedia layanan aplikasi e-wallet untuk menjaga kepercayan pengguna dalam menjaga privasi data mereka, memberikan informasi terkait kebijakan regulasi pemerintah yang mengatur privasi data, serta informasi tentang kebijakan privasi yang dilakukan secara efektif terkait perlindungan data biometrik.

E-wallet has become the most preferred payment method by Indonesians today, so e-wallet providers strive to provide the best service for their users. One way is by using a biometric security system (BSS) to authenticate the transaction process on the e-wallet. Despite the convenience and speed provided by the BSS method, the use and collection of this sensitive biometric data can raise privacy concerns regarding the data that has been shared. Therefore, this research was conducted to find out what factors can affect the privacy concerns of e-wallet users and their influence on the actual intention to use BSS. In this study, the authors used two theories, the APCO framework and the privacy calculus theory. This research was conducted on 663 respondents who had or are currently using BSS in their e-wallet applications. Data analysis is conducted using the Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) method on AMOS 24/26 application. The results of the study found that trust toward platforms, privacy protection regulation, and privacy policy effectiveness affect user privacy concerns in sharing biometric data in e-wallet applications. This study also found that the benefits and risks perceived by users influence the user's behavioral intention to actually use BSS in e-wallet applications. The user's perceived privacy concern also influences behavioral intention and this affects the actual usage of using BSS. In addition, the research results prove that privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, and privacy control on e-wallets have no effect on user concerns in sharing biometric data when using BSS on the e-wallet. The results of this study can also contribute to expanding research related to privacy concerns and privacy calculus by adding the actual usage variable as a follow-up of outcomes in the context of using BSS in e-wallets. This study suggests that e-wallet application service providers should maintain user confidence in maintaining their data privacy, and provide information regarding government regulatory policies governing data privacy, as well as information about privacy policy that are carried out effectively related to the protection of biometric data."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Banowati Rahmah
"E-wallet telah menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia saat ini sehingga e-wallet berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya. Salah satunya dengan menggunakan biometric security systems (BSS) untuk melakukan autentikasi pada proses transaksi di e-wallet. Dibalik kemudahan dan kecepatan yang diberikan oleh metode BSS, penggunaan dan pengumpulan data biometrik yang sensitif ini dapat menimbulkan privacy concern terkait data yang telah dibagikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi privacy concern pengguna e-wallet serta pengaruhnya kepada niat penggunaan BSS secara aktual. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua teori yaitu APCO framework dan teori privacy calculus. Penelitian ini dilakukan kepada 663 responden yang pernah atau sedang menggunakan BSS pada aplikasi e-wallet mereka. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) pada aplikasi AMOS 24/26. Hasil penelitian menemukan bahwa trust toward platform, privacy protection regulation, dan privacy policy effectiveness memengaruhi privacy concern pengguna dalam membagikan data biometrik pada aplikasi e-wallet. Penelitian ini juga menemukan bahwa benefit dan risk yang dirasakan pengguna memengaruhi niat perilaku pengguna dalam penggunaan biometric security system secara aktual pada aplikasi e-wallet. Privacy concern yang dirasakan pengguna juga memengaruhi behavioral intention dan hal ini memengaruhi kepada actual usage dari penggunaan BSS. Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, dan privacy control pada e-wallet tidak memiliki pengaruh terhadap kekhawatiran pengguna dalam pembagian data biometrik ketika akan menggunakan BSS pada e-wallet. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk memperluas penelitian terkait privacy concern serta privacy calculus dengan penambahan variabel actual usage sebagai tindak lanjut dari outcomes dalam konteks penggunaan BSS di e-wallet. Penelitian ini menyarankan penyedia layanan aplikasi e-wallet untuk menjaga kepercayan pengguna dalam menjaga privasi data mereka, memberikan informasi terkait kebijakan regulasi pemerintah yang mengatur privasi data, serta informasi tentang kebijakan privasi yang dilakukan secara efektif terkait perlindungan data biometrik.

E-wallet has become the most preferred payment method by Indonesians today, so e-wallet providers strive to provide the best service for their users. One way is by using a biometric security system (BSS) to authenticate the transaction process on the e-wallet. Despite the convenience and speed provided by the BSS method, the use and collection of this sensitive biometric data can raise privacy concerns regarding the data that has been shared. Therefore, this research was conducted to find out what factors can affect the privacy concerns of e-wallet users and their influence on the actual intention to use BSS. In this study, the authors used two theories, the APCO framework and the privacy calculus theory. This research was conducted on 663 respondents who had or are currently using BSS in their e-wallet applications. Data analysis is conducted using the Covarianced-Based Structural Equation Model (CB-SEM) method on AMOS 24/26 application. The results of the study found that trust toward platforms, privacy protection regulation, and privacy policy effectiveness affect user privacy concerns in sharing biometric data in e-wallet applications. This study also found that the benefits and risks perceived by users influence the user's behavioral intention to actually use BSS in e-wallet applications. The user's perceived privacy concern also influences behavioral intention and this affects the actual usage of using BSS. In addition, the research results prove that privacy knowledge, privacy experience, privacy awareness, and privacy control on e-wallets have no effect on user concerns in sharing biometric data when using BSS on the e-wallet. The results of this study can also contribute to expanding research related to privacy concerns and privacy calculus by adding the actual usage variable as a follow-up of outcomes in the context of using BSS in e-wallets. This study suggests that e-wallet application service providers should maintain user confidence in maintaining their data privacy, and provide information regarding government regulatory policies governing data privacy, as well as information about privacy policy that are carried out effectively related to the protection of biometric data."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Anderssen
"E-Wallet telah menjadi sebuah sarana pembayaran yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap e-Wallet memiliki keunikan tersendiri. Dari penelitian yang sudah ada, belum ditemukan penelitian yang berfokus pada evaluasi pengalaman pengguna yang menyeluruh. Oleh karena itu, penelitian ini membahas pengalaman pengguna dengan mengevaluasi aplikasi GoPay, OVO, dan ShopeePay serta mengembangkan desain antarmuka alternatif untuk menjawab permasalahan tersebut. Desain antarmuka alternatif dikembangkan untuk memberikan pengalaman terbaik yang didasarkan kepada keunggulan dari ketiga aplikasi e-Wallet yang diteliti. Proses perancangan desain antarmuka dilakukan dengan metode User-Centered Design (UCD). Desain antarmuka yang diajukan mencakup pada fitur top-up dan pembayaran. Untuk menguji usability dari desain antarmuka yang diusulkan, dilakukan usability testing dan pengisian kuesioner system usability scale (SUS). Hasil pengujian menunjukkan bahwa rancangan desain antarmuka yang diajukan memiliki usability yang lebih baik daripada ketiga aplikasi-wallet yang diteliti. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai implikasi praktis tentang bagaimana pengembang aplikasi e-Wallet dapat mengembangkan aplikasi e-Wallet yang memiliki nilai usability yang baik. Lalu, penelitian ini juga dapat dijadikan implikasi teoritis tentang bagaimana penelitian ini menjelaskan komponen-komponen diperlukan dalam suatu e-wallet.

E-Wallet has become a means of payment that is commonly used in everyday life. Each e-Wallet has its own uniqueness. From the existing research, no research has been found that focuses on evaluating a comprehensive user experience. Therefore, this study discusses user experiences with the implementation of GoPay, OVO, and ShopeePay and develops alternative interface designs to answer these problems. An alternative interface design developed to provide the best experience based on the advantages of the three researched e-Wallet applications. The interface design process is carried out using the User-Centered Design (UCD) method. The proposed interface design includes top-up and payment features. To test the usability of the proposed interface design, usability testing and filling out the system usability scale (SUS) questionnaire were carried out. The test results show that the proposed interface design has better usability than the three application wallets studied. The results of the research can be used as a practical about how e-Wallet application developers can develop e-Wallet applications that have good usability value. Then, this research can also be used as a theory of how this research explains the components needed in an e-wallet."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqy Mikoriza Turjaman
"Selama pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia sejak akhir tahun 2019, transaksi dengan metode pembayaran cashless mengalami peningkatan signifikan. LinkAja sebagai salah satu perusahaan dompet digital di Indonesia yang melayani pembayaran cashless, perlu meningkatkan daya saing di tengah ketatnya persaingan bisnis dompet digital. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kepuasan konsumen dengan memperhatikan berbagai aspek berdasarkan teori marketing mix 4P. Aspek yang digunakan berdasarkan teori marketing mix terdiri dari beberapa elemen yang umum yang disebut dengan 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Penelitian ini berfokus untuk melakukan sentimen analisis berbasis aspek untuk mengetahui aspek mana yang mendapat penilaian positif, negatif, atau netral dari data ulasan yang diberikan konsumen. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi bagi LinkAja dalam menentukan aspek mana yang perlu diprioritaskan dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data Twitter yang berkaitan dengan mention akun @linkaja dengan periode 1 Januari 2022 hingga 17 Mei 2022. Penelitian ini melakukan klasifikasi aspek menggunakan string matching menggunakan library Thefuzz. Kemudian klasifikasi sentimen dilakukan menggunakan algoritma SVM. Pada kasus dataset imbalance, dilakukan proses undersampling untuk menyeimbangkan kelas dalam dataset. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa aplikasi LinkAja mendapatkan sentimen negatif pada aspek produk dengan 98% dari total ulasan dan aspek tempat dengan 100% dari total ulasan, kemudian sentimen netral pada aspek harga sebesar 89% dari total ulasan, dan aspek promosi mendapatkan sentimen positif sebanyak 98% dari total ulasan.

During the COVID-19 pandemic that has hit the world since the end of 2019, transactions using the cashless payment method have experienced a significant increase. LinkAja, one of the digital wallet companies in Indonesia that serve cashless payments, needs to increase competitiveness amidst intense competition in the digital wallet business. One is to increase customer satisfaction by paying attention to various aspects based on the 4P marketing mix theory. The aspects used based on the marketing mix theory consist of several general elements called the 4Ps: product, price, place, and promotion. This study focuses on conducting aspect-based sentiment analysis to determine which aspects received positive, negative, or neutral ratings from the consumer review data. The research results can be used as a reference for LinkAja in determining which aspects need to be prioritized to improve the company's competitiveness. The data used in this study is Twitter data related to the @linkaja account mentioned for January 1, 2022, to May 17, 2022. This study performs aspect classification using string matching using the Thefuzz library. Then the sentiment classification is done using the SVM algorithm. In the case of dataset imbalance, an undersampling process is carried out to balance the classes in the dataset. The classification results show that the LinkAja application gets negative sentiment on the product aspect with 98% of the total reviews and the place aspect with 100% of the total reviews, then neutral sentiment on the price aspect with 89% of the total reviews, and the promotion aspect gets 98% positive sentiment of the total reviews."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Rafindika Zulkary
"Pesatnya perkembangan teknologi mengubah gaya hidup konsumen, termasuk cara mereka berbelanja dan bertransaksi. Layanan e-wallet dan e-commerce saling bersaing untuk memberikan promo dan keuntungan lainnya untuk menarik pengguna baru. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, telah berusaha beradaptasi dengan pembayaran digital. Quick Response Code Indonesia (QRIS) diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2019 untuk mewujudkan cashless society di tanah air. Sejak pandemi terjadi pada tahun 2020, perkembangan e-wallet dan e- commerce menjadi sangat cepat. Konsumen yang tidak ingin berinteraksi dengan manusia lain lebih memilih berbelanja secara online. Selain itu, e-wallet adalah salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan di aplikasi e-commerce karena promosi dan kemudahan yang diberikannya. Dalam penelitian ini, penulis mempelajari pengaruh penggunaan e-wallet dalam e-commerce terhadap perilaku konsumen. Secara khusus, penulis fokus pada perilaku konsumen Gen Z di Indonesia. Penelitian ini berhasil memperoleh 190 responden dari Gen Z. Perangkat lunak pengolah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan norma subjektif mempengaruhi niat konsumen untuk menggunakan e-wallet dalam e-commerce.

The rapid development in technology is transforming consumer’s lifestyle, including the way they shop and make transactions. E-wallet and e-commerce services compete with each other to provide promos and other benefits to obtain new users. Countries across the globe, including Indonesia, have been trying to adapt to digital payments. Quick Response Code Indonesia (QRIS) was introduced in Indonesia back in 2019 to create a cashless society in Indonesia. Since the pandemic occurred in 2020, the development of e-wallet and e-commerce became rapidly fast. Consumers who do not want to interact with other humans prefer to shop online. Moreover, e-wallet is one of the most used payment methods in e- commerce apps due to the promotions and convenience provided. In this study, the author studied the effect of e-wallet usage in e-commerce on consumer behavior. Specifically, the author focused on Gen Z consumer behavior in Indonesia. This research successfully obtained 190 respondents of Gen Z. Data processing software used for this research is IBM SPSS. From the results of this study, it was found that Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Subjective Norm affect consumer's Intention to Use on the use of e-wallet in e- commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>