Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moch. Andi WP
Yogyakarta: Diva Press, 2018
398.216 MOC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lestariwati
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan penelitian mengenai keberlanjutan dan kebertahanan nilainilai tradisi karia pada masyarakat Muna. Penelitian ini bertujuan memperlihatkan keberlanjutan, kebertahanan nilai-nilai dalam tradisi karia, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat pendukung tradisi karia. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi pustaka. Penelitian menggunakan konsep dan teori yang berhubungan dengan keberlanjutan tradisi karia. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan pendekatan etnografi, pengetahuan tentang keberlanjutan dan kebertahanan nilai-nilai dalam tradisi karia dapat diungkap. Melalui metode ini fungsi dan nilai-nilai dalam tradisi ini dapat diungkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat membawa pengaruh pada keberlanjutan dan kebertahanan nilai-nilai tradisi ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberlanjutan tradisi ini berkaitan dengan pola pewarisan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan, masyarakat, dan pelaku tradisi karia.

Abstract
This thesis is a research about the continuity and preservation of karia tradition values in Munanese people. This research aims at showing the continuity, preservation of values in karia tradition, and to know the factors causing the happening the change in society as the supporter of karia tradition. Data resources are obtained from field and literature data. This research uses the concepts and theories related to the continuity of karia tradition. The method of this research uses qualitative method. By ethnographical approach, the knowledge about the continuity and the sustainability of values in karia tradition can be expressed. Through this method, the functions and values in this tradition can be shown. The findings of this research shows that the change that happens in the society bring the impact on the continuity and sustainability of this tradition values. This research also shows that the sustainability of this research is related to the inheritance pattern done by the government as the policy maker, society, and the performers of karia tradition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31293
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yekti Wahyuni
"Tesis ini secara umum mengeksplorasi bagaimana sistem tenurial lahan dan sumber daya alam yang dijalankan oleh masyarakat matrilineal. Secara khusus tesis ini menelusuri posisi perempuan dalam sistem tenurial lahan dan sumber daya alam di masyarakat matrilineal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berperspektif feminis dengan menggali secara mendalam sejarah dan pengalaman hidup perempuan. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran sejarah suku, silsilah keluarga, sejarah kehidupan perempuan, wawancara mendalam, diskusi terfokus dan observasi terlibat. Teori yang digunakan adalah ekologi politik feminis Feminist Political Ecology . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam sejarah pembukaan dan pengolahan lahan dan sumber daya alam. Perempuan berperan sama dengan laki-laki ketika membuka lahan, berladang kemudian mengolahnya menjadi kebun. Perempuan juga berperan dalam sejarah berkembangnya sebuah perkampungan. Perkebunan dan tanah yang telah diolah kemudian dimiliki oleh perempuan. Perempuan juga secara aktif terlibat dalam pembangunan desa yakni dengan memberikan sebagian tanahnya kepada suku lain yang memerlukan pemukiman. Di tingkat keluarga inti dan keluarga saparuik sumber daya dan lahan matrilineal dikelola oleh perempuan meliputi kebun karet, ladang, tanah dan rumah. Tradisi matrilineal dalam sistem tenurial lahan dan sumberdaya alam masih berlangsung hingga kini. Namun demikian, sumber daya matrilineal mengalami tekanan yang dipengaruhi oleh nilai, ekologi dan politik. Walau perempuan merupakan subyek utama dalam tradisi waris sumberdaya matrilineal, namun perempuan bukan pemegang otoritas atas tata kuasa lahan dan sumberdaya matrilineal. Kepemilikan hak perempuan atas tanah hanya klaim de-facto . Ini berarti bahwa meskipun perempuan adalah subjek utama dalam tradisi pewarisan, namun perempuan tidak memiliki otoritas untuk klaim de-jure di tingkat yang lebih tinggi, baik pada tingkat suku dan nagari. Selain itu, perempuan tidak terwakili dalam struktur suku dan kelembagaan adat di masyarakat matrilineal di Gajah Bertalut. Lebih jauh, kepemimpinan adat oleh perempuan tidak pernah terjadi di dalam suku maupun nagari. Perubahan sistem tenurial lahan dan sumber daya alam mulai terjadi melalui pengambilan keputusan oleh laki-laki datuk selaku pemimpin adat, yakni sebagai pemegang kekuasaan di tingkat suku dan nagari, serta melalui berkembangnya konsep kepemilikan individu atas nama laki-laki. Program-program yang dikembangkan pemerintah dan LSM menempatkan laki-laki sebagai Kepala Keluarga dan pemimpin di tingkat keluarga inti/rumah tangga. Hal ini menyebabkan kerancuan dalam keberlangsungan sistem tenurial lahan dan sumber daya alam di masyarakat matrilineal. Kata Kunci: posisi perempuan, matrilineal, tenurial lahan, sumber daya alam.

This thesis explored how land tenure and natural resources systems are run by the matrilineal community. It is also the thesis talked particularly in how the position of women in land tenure and natural resources systems especially in the matrilineal society. The research was a qualitative research and used feminist perspective by deeply explore herstory and life experience of women. Data collection techniques were conducted by tracing the herstory of tribes, family pedigrees, women 39 s life herstory, in depth interview, focused group discussions and observation. The data was analyzed by using the Feminist Political Ecology theory. The results of the research showed that since the village established, the women has the same role as men in land clearing, farming and rubber planting. The plantation and its land were then owned by the women. Women also actively involved a role in the herstory of the development of the village by giving part of her land to other clan as necessary. Women is manager of land and resources matrilineal in the core and extended family level, including rubber plantations, fields, land and houses. The matrilineal tradition in land and natural resource tenure systems has been run for long time ago and it still prevail until now . However, matrilineal resources are under pressure that is influenced by value, ecology and politics. The women ownership right on the land is only ldquo de facto claim rdquo . It means that although the women are the main subject in the tradition of inheritance, however the women do not have an authority for ldquo de jury claim rdquo on high level clan and nagari structure. In addition, women are not represented in tribal and institutional structures of adat in matrilineal societies in Gajah Bertalut Village. Furthermore, indigenous leadership by women has never occurred in tribes or nagari. Changes in land tenure and natural resources systems began through decision making by datuk as adat leader, as well as through the development of the concept of individual ownership in land the name of men. Programs developed by government and NGOs had placed the men as heads of the households and leaders at the core family household level thus these led to obscure the sustainability of land tenure and natural resources systems in the matrilineal community. Keyword women position, matrilineal, land tenure and natural resources.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul
"Tesis ini merupakan penelitian yang terfokus pada pola formula dan pewarisan tradisi lisan kabhanti modero pada masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan pola formula dan pola pewarisan yang ada dalam kabhanti modero pada masyarakat Muna dewasa ini. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan data pustaka. Dalam penelitian ini, beberapa konsep dan teori yang digunakan adalah tradisi lisan, tradisi, formula, teori pewarisan, kelisanan, konteks pertunjukan, dan penciptaan tradisi lisan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi (salah satu pendekatan Kajian Tradisi Lisan). Dengan pendekatan etnografi, pengetahuan masyarakat setempat tentang pola formula dan pewarisan kabhanti modero kepada generasi muda dapat diungkapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola formula yang digunakan dalam tradisi lisan kabhanti modero berbentuk kata, sebagian kata, frasa, dan satu larik. Sementara, pola pewarisan kabhanti modero pada masyarakat Muna sekarang ini masih dilakukan secara non formal. Pewarisan non formal dilakukan dengan secara langsung, dalam keluarga, dan dalam pertunjukan. Pewarisan melalui industrI rekaman dengan pembuatan kaset VCD atau DVD belum dilaksanakan dalam kabhanti modero. Sementara, pola pewarisan secara formal tentang kabhanti modero belum dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Muna melalui kurikulum muatan lokal atau pelajaran Seni Budaya.

This thesis is a research which focuses on patterns of formula and inheritance of kabhanti modero oral tradition In Munanese people in South-East Sulawesi. This research aims at showing the patterns of formula and inheritance used in kabhanti modero in Munanese society nowadays. Data resources are obtained from field and literature data. In this research, some concepts and theories used are oral tradition, tradition, formula, inheritance, performing context, orality, and the creating or composing of oral tradition. Research method employed in this research is ethnographical method. By ethnographical approach, local society's knowledge about the formula and inheritance patterns of kabhanti modero oral tradition can be shown.
The findings of this research shows that the patterns of formula employed in this research are word, partly word, phrase, and one line. Whereas, the patterns of inheritance of kabhanti modero in Munanese people still use non formal inheritance. Formal inheritance about kabhanti modero has not been conducted by the government of Muna Regency through Local Load Curriculum or Cultural Arts Subject. Non formal inheritance is done through direct inheritance, inheritance in the family, and inheritance in the performance. The inheritance through recording industry in the form of CVD or DVD cassettes has not been conducted in kabhanti modero yet. Whereas, formal inheritance of kabhanti modero has not been carried out by the government of Muna Regency through Local Load Curriculum or Cultural Art Subject especially the learning of kabhanti modero."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reyhan Emirel Ardh
"Penelitian ini adalah penelitian Tradisi Lisan. Tradisi Lisan adalah produk kearifan lokal di sebuah masyarakat, yang memiliki keunikan, serta telah mengalami pergeseran fungsi dan tujuan. Penelitian ini menggunakan data berupa wawancara penutur Tradisi Lisan Gaok yang masih tersisa, dan organisasi Monolog Gaok pada 2018; dan studi pustaka tahun 2020. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan perubahan peranan atau fungsi tradisi lisan di masyarakat. Gaok merupakan sebuah produk kearifan lokal masyarakat di Desa Kulur, Kabupaten Majalengka, yang telah mengalami pergeseran fungsi dan peran maupun kearifan lokal di masyarakat. Kendala yang dihadapi dalam melestarikan tradisi ini yaitu proses regenerasi yang sulit karena memerlukan keahlian dalam menuturkan Wawacan (genre cerita Sunda berupa babad, pupuh, dan sejarah), serta membutuhkan waktu yang lama. Gaok dituturkan dengan cara berteriak (suara lantang dan keras). Proses persebaran awal sebagai media dakwah agama Islam oleh Kesultanan Cirebon, serta sebagai acara syukuran. Tradisi Lisan Gaok sempat memiliki peran penting di masyarakat pada masa keemasan. Akan tetapi keberadaannya saat ini berada di ambang kepunahan, bahkan sempat punah karena sulitnya memainkan alat musik khas Gaok yaitu Buyung. Buyung adalah alat yang telah bertransformasi fungsi dari sebuah alat pembawa air oleh ibu-ibu pada masa lampau, menjadi alat musik Gaok. Serta hanya berperan sebagai hiburan dan penelitian. Perkembangan lain yaitu variasi wawacan, pemain, dan versi Gaok bernama Monolog-Gaok.

This research is an oral tradition research. Oral tradition is a product of local wisdom in a society, which is unique and has undergone a shift in function and purpose. This study uses data in the form of interviews with the remaining speakers of the Gaok Oral Tradition, and the Gaok Monologue organization in 2018; and literature study in 2020. The purpose of this study is to describe changes in the role or function of oral traditions in society. Gaok is a product of local wisdom from the community in Kulur Village, Majalengka Regency, which has experienced a shift in function and role as well as local wisdom in the community. The obstacle faced in preserving this tradition is the difficult regeneration process because it requires expertise in telling Wawacan (Sundanese story genre in the form of chronicles, pupuh, and history), and it takes a long time. Gaok is spoken by shouting (loud and loud voice). The process of initial dissemination as a medium for preaching Islam by the Cirebon Sultanate, as well as a thanksgiving event. The Gaok oral tradition had an important role in society during the golden age. However, its existence is currently on the verge of extinction, and even became extinct due to the difficulty of playing Gaok's distinctive musical instrument, Buyung. The buyung is a tool that has been transformed by the function of a water carrier by mothers in the past, into a Gaok musical instrument. And only acts as entertainment and research. Another development is a variation of wawacan, players, and a version of Gaok called Monolog-Gaok."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
839.6 MET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan, 2008
839.6 MET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakara: Yayasan Obor Indonesia, 2015
839.6 MET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hammerle, P. Johannes M.
Sumatera Utara: Yayasan Pusaka Nias, 2005
306.072 HAM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukatman
Yogyakarta : LaksBang Pressindo, 2009
398.2 SUK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>