Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutriono
"Dinamika dakwah Islam di Indonesia banyak mengalami perubahan tiap jamannya, termasuk media dakwah yang digunakan. Pasca orde baru yang represif, penyebaran dakwah oleh tokoh agama atau organisasi Islam pun bermunculan terutama di era internet. Penggunaan media sosial Instagram menjadi media dakwah telah menambah warna ragam dakwah di Indonesia. Salah satunya adalah dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Khalid Basalamah yang beraliran Salafi. Instagram sebagai bentuk media sosial telah memberikan kesempatan gerakan kelompok Islam beraliran Salafi yang mengusung pemurnian ajaran Islam dan menolak segala ibadah yang dianggap bid`ah untuk hadir di tengah kontestasi dakwah. Instagram telah menjadi arena kontestasi aliran kelompok Islam dan usaha dominasi untuk meningkatkan kapital dan posisi sosial pendakwah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data primer berupa gambar foto, ilustrasi dan teks pada konten feed yang diunggah pada akun Instagram Ustadz Khalid Basalamah ustadzkhalid dan khalidbasalamahofficial dari bulan Juli 2018 hingga Desember 2018 yang dianalisis menggunakan semiotika sosial. Dengan menggunakan pemikiran Bourdieu khususnya terkait peran kapital di dalam arena, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Instagram telah menjadi platform yang diandalkan oleh ustadz dalam mengembangkan dakwah melalui pembuatan konten dakwah yang kreatif dan menjadi sarana pedagogi untuk menanamkan doktrin keagamaan. Pemilihan konten yang memunculkan simbol, atribut dan jaringan kelompok sosial di Instagram digunakan sebagai pembentuk identitas kelompok dan legitimasi ajaran sebagai bentuk perwujudan kapital sosial. Keterlibatan follower dalam media sosial juga dimunculkan dengan pemilihan konten yang mencerminkan kesuksesan ustadz sebagai seorang tokoh panutan yang berujung pada semakin menguatnya kapital simbolik. Dalam penelitian ini juga didapatkan kesimpulan bahwa Khalid Basalamah memanfaatkan fitur dengan konten untuk mengonversi kapital yang dimilikinya menjadi bentuk kapital lain yakni kapital ekonomi melalui beberapa bentuk komodifikasi yang berlabelkan agama.

The dynamics of Islamic preaching (dakwah) has been constantly changing along the time. Post new order regime and facilitated by the booming of social media usage has given varieties in Islamic preaching in Indonesia. After the repressive new order, the spread of da`wah by religious leaders or Islamic organizations also emerged, especially in the internet era. The use of Instagram social media as a medium of propagation has added various colors to dawah in Indonesia. Instagram, as one of the example, came as one of the social media channel that rich in features, has been giving enormous opportunities for islamic minority group (salafi) to take stand and arise in the middle of religion dispute. Instagram has been used as battle field and dominating effort to gain popularity and the capital income for the religious leaders within their social contest. This research is a qualitative research with photos, illustration, imagery, and text as its primary data which have been derived from the Ustadz Khalid Basalamahs (UKB) ustadzkhalid and from khalidbasalamh official Instagram account from from July 2018 to December 2018. This primary data then been analysed using social semiotic approach. By using Bourdieus thinking, especially related with, capital, and arena, the result of this research shows that IG has become most used social media platform by ustadz (islamic religious leader) to develop their dawah through the creation of creative dawah content and a pedagogical tool. With the ustadz ability to transform religious script as cultural capital, instagram then became lecturing arena for ustadz to indoctrinate the religion. Content creation that uplift the symbols, attributes, group network on Instagram, has been used to form the social identity and thought legitimation, again, as religious doctrine. The involvement of the accounts follower in the social media also has been taking important role to define the content that reflect the successful of the ustadz. With this process taking shape, the symbolic capital also getting stronger. This research also reveals the conclusion where UKB has been using a feature to convert the the capital and its popular content to become economic capital through form of commodification"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Mathilda Fridauli
"Studi ini memberikan gambaran bagaimana penggambaran diri remaja dijadikan objek dalam konten visual terkait depresi ciptaan @adhimuff2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis. Terdapat tiga sampel dari unggahan
@adhimuff2 yang akan dianalisis menggunakan metode semiotika sosial, yaitu sampel yang menggambarkan bunuh diri, kondisi remaja kesepian yang melakukan perbandingan sosial, dan perundungan. Ketiga sampel dipilih karena dapat menggambarkan isu yang relevan dengan remaja. Penggambaran diri remaja dijadikan objek oleh @adhimuff2 dengan menggambarkan kesendirian, ketidakberdayaan, ketakutan, kesedihan, dan tidak ada bantuan untuk keluar dari kondisi depresi. Kondisi ini juga didukung oleh teknik pewarnaan dan pemakaian elemen-elemen yang berkaitan dengan depresi.

This study provides an overview of how self-depiction of adolescent is made as an object in the visual content related to depression created by @adhimuff2. This study uses a qualitative approach with a critical paradigm. There are three samples taken from posts by @adhimuff2 that will be analyzed using social semiotics method, which are samples that depict suicide, condition of adolescent’s loneliness that leads to social comparison, and bullying. This study found that self-depiction of adolescent was made as an object by @adhimuff, depicted by solitariness, helplessness, fear, sadness, and there was no help to get out of depression state. This condition is also supported by coloring techniques and the se of elements that are associated with depression."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ursula Toding Allorante
"

Seiring berkembangnya budaya selebriti dan teknologi, fenomena selebriti mikro kini marak dijumpai dalam media baru. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar relasi kuasa melalui pencarian bentuk-bentuk komodifikasi oleh selebriti mikro dalam media sosial Instagram. Sesuai bentuk komodifikasi milik Mosco (2009), peneliti melihat praktik tersebut dilanggengkan oleh selebriti mikro dalam media sosial. Penelitian ini menggunakan kacamata kritis, serta mengacu pada semiotika sosial dari Halliday sebagai teknik analisis data. Peneliti menemukan bahwa selebriti mikro menciptakan relasi yang tidak setara melalui penyusunan caption, serta melanggengkan komodifikasi konten melalui konten berbayar dan komodifikasi pengikut. Meskipun identik dengan kebebasan bersuara dan perluasan akses, media sosial tetap sarat akan kepentingan ekonomi dan pemasaran.


Within the development of celebrity culture and technology, the phenomenon of micro celebrities is now prevalent in new media. This study aims to dismantle the power relations through the search for forms of commodification by micro celebrities on social media Instagram. Following Moscos commodification form (2009), researcher see that the practice is perpetuated by micro celebrities in social media. This study uses critical point of view, referring to Hallidays social semiotics as a data analysis technique. Researcher found that micro celebrities create inequality through captions, and perpetuate the commodification of content through paid content and the commodification of followers. Although social media is known for its accessibility and freedom of speech, it remains full of economic and marketing interests.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Allisya Andini
"Femvertising oleh SheKnows Media (2014) adalah salah satu konsep iklan modern yang mengangkat isu tentang pemberdayaan perempuan. Dengan memanfaatkan pesan emosional, femvertising dapat meraih keterlibatan khalayak yang tinggi terutama pada khalayak perempuan. Dove merupakan salah satu brand kecantikan dan perawatan diri yang menerapkan konsep periklanan femvertising pada setiap kampanye mereka. Riset ini menganalisis bagaimana konten femvertising Dove berdasarkan 5 (lima) pilar femvertising dari Becker-herby (2016) yaitu penggunaan beragam talent perempuan, pesan pro-perempuan, menantang stereotip perempuan ‘ideal’, tidak bersifat sensual dan menampilkan perempuan secara otentik. Metode yang digunakan adalah analisis konten dengan berfokus pada konten femvertising Dove yang diunggah di Instagram mereka pada periode Oktober 2021 - Oktober 2022. Temuan riset ini menunjukkan bahwa kelima pilar femvertising hadir pada semua kampanye femvertising Dove, dengan penekanan yang berbeda-beda pada tiap jenis kampanye. Secara umum pilar yang paling dominan adalah pesan pro-perempuan dan menampilkan perempuan secara otentik.

Femvertising by SheKnows Media (2014) is one of the modern advertising concepts that raises the issue of women's empowerment. By utilizing emotional messages, femvertising can achieve high audience engagement, especially in female audiences. Dove is a beauty and self-care brand that applies the concept of femvertising to each campaign. This research analyzes how Dove's femvertising content based on the 5 (five) pillars of femvertising from Becker- herby (2016), namely utilization of diverse female talents, pro-female messages, challenging the stereotype of 'ideal' women, not sensual, and presenting women authentically. The method used is content analysis by focusing on Dove's femvertising content uploaded on their Instagram from October 2021 - October 2022. The findings of this research show that the five pillars of femvertising are present in all of Dove's femvertising campaigns, with different emphases on each type of campaign. In general, the most dominant pillar is a pro-woman message and presenting women in an authentic way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Indra Rachmawan
"Berdasarkan penelitian terdahulu, keberhasilan narasi dapat diartikan sebagai pembuktian atas efektifitas penggunaan strategi retorika. Di antara teknik yang digunakan sebagai strategi dimaksud salah satunya ialah penggunaan komedi seperti sindiran maupun perbandingan. Seiring meluasnya konten bertema komedi politik di media sosial, dapat diasumsikan bahwa pemanfaatan teknik komedi kerap kali diimplementasikan dalam suatu narasi kritik.  Melalui observasi pada platform media sosial Instagram, Bintang Emon merupakan komedian tunggal yang berfokus pada pembuatan konten bermuatan kritik sosial. Penelitian ini berupaya menjelaskan bagaimana strategi retorika, serta motif yang mendasari narasi kritik sosial oleh komedian tunggal Bintang Emon. Penelitian ini menggunakan metode analisis retorika terhadap konten bertema kritik sosial pada laman Instagram @bintangemon kurun waktu Tahun 2022 sampai dengan Tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi kritik Bintang Emon pada laman Instagram dilandasi motif untuk menyampaikan pandangan mengenai perilaku korupsi serta penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh oknum pejabat publik. Melalui bingkai komedi, narasi Bintang Emon juga menampilkan pola pijakan karakter yang adaptif terhadap situasi dramatis yang dihadapi, dengan mengacu pada tema sentral mengenai kemampuan seseorang dengan posisi tertentu (pejabat) dalam menentukan pilihan dalam situasi tertentu.

Based on previous research, narrative success can be interpreted as proof of the effectiveness of using rhetorical strategies. One of the techniques used as a strategy is the use of comedy such as satire or comparison. As political comedy-themed content spreads on social media, it can be assumed that the use of comedy techniques is often implemented in critical narratives. Through observations on the social media platform Instagram, Bintang Emon is a standup comedian who focuses on creating content containing social criticism. This research seeks to explain the rhetorical strategies and motives that underlie the narrative of social criticism by comedian Bintang Emon. This research uses a rhetorical analysis method for content with the theme of social criticism on the Instagram page @bintangemon for the period 2022 to 2023. The results of the research show that the narrative of Bintang Emon's criticism on the Instagram page is based on the motive of conveying views regarding corrupt behavior and abuse of power committed by public officials. Through a comic frame, Bintang Emon's narrative also displays character patterns that are adaptive to the dramatic situations faced, by referring to the central theme regarding the ability of a person in a certain position (an official) to make choices in certain situations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Revilia
"ABSTRAK
Iptek berperan penting terhadap kemajuan suatu bangsa, dan tesis ini membahas mengenai upaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memperkuat corporate identity sebagai salah satu lembaga riset nasional yang memproduksi informasi hasil penelitian agar sampai kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan strategi komunikasi dengan menggunakan konten digital di media sosial Instagram. Tujuan penelitian untuk menganalisis strategi formulasi konten dan implementasinya di Instagram yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk memperkuat corporate brand identity. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dianalisis dengan metode teknik analisis isi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan formulasi pesan yang dilakukan menggunakan konten naratif dan implementasi strategi konten yang dilakukan oleh LIPI telah mengikuti elemen pengemasan informasi yang baik dan secara optimal mengedepankan unsur identitas lembaga sebagai tema utama dalam pengemasan konten. Penelitian ini memberikan pandangan baru bahwa konsep corporate brand identity tidak hanya dapat digunakan pada sektor swasta tetapi dapat dimanfaatkan oleh lembaga pemerintah, dan strategi komunikasi untuk menguatkan brand identity tersebut salah satunya adalah dengan strategi formulasi konten dan implementasi strategi konten dengan optimal. Instagram LIPI membuktikan untuk membuat suatu konten di media sosial lembaga pemerintah dapat dimulai lewat menyajikan identitas lembaga itu sendiri sesuai dengan tugas dan fungsinya.

ABSTRACT
Science and technology plays an important role in the progress of a nation, and this research discusses the efforts of the Indonesian Institute of Science to strengthen its corporate identity as one of the national research institutions that produces information on research product to reach the public. The purpose of this study is to analyze the content formulation strategy and implementation of digital content strategy on Instagram by the Indonesian Institute of Sciences as a tool to strengthen corporate brand identity. This study uses a qualitative approach and is analyzed by the content analysis technique and interview. The results showed the message formulation carried out using narrative content and the implementation of content strategy conducted by LIPI had optimally followed the elements of digital content strategy that put forward the elements of institutional identity as the main theme in content packaging. This study provides a new outlook that the concept of corporate brand identity not only be used in the private sector but can be used in government agencies and one of the communication strategies to strengthen the brand identity is the content formulation strategy and the optimal implementation of the content strategy. Instagram LIPI proves to create content on social media, a government institution can be started by presenting the identity of the institution itself according to its tasks and functions. "
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Josephine
"Beberapa penelitian menyatakan bahwa sosial media memberikan dampak negatif, ternyata sosial media juga bisa digunakan sebagai jembatan untuk memperbaiki masalah masalah sosial yang terjadi. Kraut et al (2002) menyatakan efek positif dari penggunaan internet terhadap kehidupan sosial dan kesejahteraan psikologis. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengkaji pemaknaan follower akun Instagram @gethappy.id saat mengkonsumsi dan berbagi postingan yang disampaikan oleh akun Instagram tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi terhadap akun instagram @gethappy.id. Melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan dengan kriteria, follower akun @gethappy.id perempuan berusia 20-29tahun. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dukungan sosial melalui akun instagram bukanlah menjadi sumber yang utama bagi informan. Selain itu terkait proses pemaknaan dukungan sosial akun @gethappy.id ditemukan dua pemaknaan dominan dan satu pemaknaan negosiasi. Secara keseluruhan, munculnya konten-konten positif di instagram diharapkan mengurangi dampak negatif dari mengkonsumsi media sosial terutama instagram.

Some research states that social media has a negative impact, but social media can also be used as a bridge to fix social problems. Kraut et al (2002) state the positive effects of internet use on social life and psychological well-being. The purpose of this study is expected to be able to examine the meaning of followers of the Instagram @ gethappy.id account when receiving and sharing posts submitted by the Instagram account. This study uses acceptance analysis of the Instagram account @ gethappy.id. Through in-depth interviews with three informants with criteria, female @ gethappy.id account followers won 20-29 years. The results of this study found facts about social through Instagram accounts to be the main source for informants. In addition, related to the meaning of the social support process of the @ gethappy.id account, two dominant meanings and one negotiation interpretation were found. Overall, improve the positive content on Instagram which is expected to reduce the negative impact of the larger social media instagram needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Aztira Arbi
"Media baru membawa berbagai fungsi baru. Internet telah menarik perhatian masyarakat karena perannya dalam membangun dan menjaga ikatan sosial antara individu seperti melalui Instagram dan Facebook. media sosial seperti YouTube, Flickr, dan blog juga berfungsi sebagai outlet untuk mengekspresikan diri. Dari perkembangan media ini lahirlah istilah baru, seperti selebgram yang muncul sebagai perkembangan dari media sosial instagram, istilah selebgram ditujukan pada user atau pemilik akun instagram, yang memiliki ribuan hingga jutaan followers. Dalam setiap postingannya baik foto ataupun video, para selebgram biasanya benar-benar melakukan dengan totalitas yang luar biasa untuk mendapatkan banyak ldquo;love';, komentar ataupun followers. Tanpa disadari telah memasuki ranah kekerasan simbolik baik dari selebgram yang ,melakukan postingan maupun dari follower yang memberikan komentar.
Jurnal ini menggunakan konsep kekerasan simbolik dari Pierre Bourdieu yang berdasarkan konsep habitus, capital dan arena dalam menganalisis kekerasan halus di dalam postingan dan komentar dalam akun selebgram, dengan, menggunakan metode semiotika sosial dari Theo van Leeuwen. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengidentifikasi habitus pelaku baik selebgram sebagai engunggah maupun followers sebagai pemberi komentar, pemanfaatan kapital dan strategi pemanfaatan kapital dalam arena media sosial, bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang dihadapi selebgram sebagai korban dan strategi bahasa yang digunakannya dalam mempertahankan dirinya dalam arena media sosial instagram.

New media bring new functions. Internet has attracted the attention of the public because of its role in developing and maintaining social relationships Between individuals such as through Instagram and Facebook. Social media like YouTube, Flickr, and blogs also serve as an outlet for self expression. The development of the new media, brought some new terms such as selebgram that came up from social media instagram, The term of selebgram is aimed at users or the owners of instagram account, who have thousands or millions of followers. In every single post either photo or video, selebgram usually do everything with so much efforts and totality to get 'love', 'comment' and followers. Without realizing it has entered the field of symbolic violence both from the selebgram and the commentator.
This journal uses the concept of symbolic violence from Pierre Bourdieu which is based on the concept of habitus, capital and field in analyzing the smooth violence on instagram posts and comments on selebgram account, with ,Using social semiotics methods from Theo van Leeuwen. The purpose of this study is to identify the habitus of selebgram as an actor and also followers as commentator, Capital utilization and capital utilization strategy in the social media field, symbolic violence forms and Symbolic violence forms and the language strategies that used the field of social media instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Alima Pradipta
"Instagram menjadi ruang bagi para penggunanya untuk saling berinteraksi atau saling berinteraksi dengan brand page yang ada di dalamnya. Dalam keterlibatan pelanggan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan untuk terlibat dengan konten, yaitu keterlibatan, partisipasi pelanggan, dan komitmen. Dari hubungan keterikatan tersebut menghasilkan ikatan emosional terhadap merek yang dihasilkan pelanggan sehingga mengarah pada tingkat loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor hubungan customer engagement pada konten giveaway yang diposting oleh brand di Instagram dan mengidentifikasi apakah ada hubungan antara customer engagement dan brand loyalty. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dari 250 pengguna Instagram di Indonesia yang mengikuti dua akun brand di Instagram. SEM-PLS digunakan untuk melihat hubungan antar variabel. Temuan menyiratkan bahwa anteseden involvement, customer participation, dan commitment memiliki efek positif pada keterlibatan pelanggan dan memiliki pengaruh signifikan dalam menghasilkan loyalitas merek. Hasil memberikan pemahaman tentang strategi pemasaran digital dengan menguji pengaruh customer engagement terhadap brand loyalty melalui konten giveaway yang dibagikan di media sosial.

Instagram is a space for its users to engage with each other or the brand pages in it. In customer engagement, there are several factors that influence customer behavior to engage with content, namely involvement, customer participation, and commitment. From this engagement relationship will produce an emotional bond to the brand generated by the customer so that it leads to a level of customer loyalty. This study aims to explore the relationship between engagement behavior on a giveaway content posted by a brand on Instagram and identify if there is a relationship between customer engagement and brand loyalty. This study uses purposive sampling from 250 Instagram users in Indonesia who followed two brand accounts on Instagram. SEM-PLS was used to see the relationship between variables. The findings imply that involvement, customer participation, and commitment have a positive effect toward customer engagement. Also, the antecedent of customer engagement has a significant effect on generating brand loyalty. The results provide a better understanding of digital marketing strategy by examining the influence of customer engagement toward brand loyalty by the giveaway content shared on social media."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prily Gracia Elisabet Soetiman
"Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membuat hubungan diplomasi juga mengalami perubahan ke arah yang lebih modern. Diplomasi publik hadir sebagai salah satu bentuk diplomasi yang melibatkan masyarakat secara langsung, terlebih khusus masyarakat asing untuk menjalin kerjasama antar negara dan mengamankan kepentingan negara, salah satunya promosi kebudayaan. Dengan menggunakan teori diplomasi publik dengan metode penelitian berbasis internet, penelitian kualitatif ini akan memaparkan partisipasi masyarakat Rusia yang tergambar dalam tujuh konten kebudayaan yang terkurasi dari akun Instagram @indonesiainmoscow di tahun 2019-2020. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana KBRI Moskow memanfaatkan Instagram sebagai media untuk menunjukkan adanya partisipasi masyarakat Rusia terhadap kebudayaan Indonesia yang terlihat dari konten Instagram @indonesiainmoscow.

Along with the development of information and communication technology, diplomacy also changes to a digital direction. Public diplomacy exists as a form of diplomacy that involves the public directly, particularly foreign communities, to establish cooperation between countries and secure nation’s interests. By using the theory of public diplomacy with internet based research method, this qualitative research will describe the participation of the Russian people as reflected in seven curated cultural content from the Instagram account @indonesiainmoscow in 2019-2020. Thus, this research is expected to provide an overview of how the Indonesian Embassy in Moscow utilizes Instagram as a medium to show the participation of Russian citizens in Indonesian culture as seen from the contents of @indonesiainmoscow."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>