Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arsalnati Indraprasta
"Perkembangan media baru (New Media) dalam konteks internet memungkinkan kita untuk membuat identitas lain dalam dunia maya, yakni identitas online. Selain itu, individu juga dapat secara bebas mengeksplorasi serta mengekspresikan diri dalam bentuk anonim di dunia maya. Sehingga hal tersebut memungkinkan mereka untuk menemukan orang-orang yang memiliki ketertarikan atau masalah yang sama dengan mereka. Online support group merupakan suatu bentuk komunitas dunia maya yang dibentuk untuk kebutuhan tertentu, terutama orang-orang yang mengalami hal-hal yang biasanya membuat dirinya terstigmatisasi (penderita depresi, penyakit mental, HIV/AIDS, LGBT, dll). Dalam studi terdahulu, tercatat keberhasilan online support group terhadap anggotanya seperti pada kelompok/komunitas self-injurer, penderita diabetes, kesehatan mental, juga online support group untuk lansia. Penelitian ini berusaha melihat efektivitas penggunaan fitur anonim terhadap keberlangsungan online support group. Penggunaan anonimitas di dalam Komunitas Ibunda memiliki dampak yang cenderung positif bagi user-nya. Sebab dengan adanya fitur anonim, user jadi lebih bebas untuk berekspresi sehingga memudahkan fasilitator dan user-user lain untuk memberikan dukungan dan pemecahan masalah yang individu tersebut butuhkan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi.
The development of new media in the context of the internet allows us to create other identities in cyberspace, namely online identity. In addition, individuals can freely explore and express themselves in an anonymous form in cyberspace. So that it allows them to find people who have the same interests or problems with them. Online support groups are a form of cyberspace community that is formed for certain needs, especially people who experience things that usually make themselves stigmatized (a sufferer of depression, mental illness, HIV/AIDS, LGBT, etc.). In previous studies, it was noted the success of online support groups for its members as on self-help groups injurer, diabetics, mental health, as well as online support group for the elderly. This study seeks to see the effect of using anonymous features on the sustainability of online support groups. The use of anonymity in the community has a positive impact on the user. Because with the existence of anonymous features, users become more free to express, making it easier for facilitators and other users to provide support and problem solving that these individuals needThe research method used is qualitative with in-depth interview and observation data collection techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Andalusita Mulyaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan perceived social support pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 1024 mahasiswa di Indonesia usia 18-25 tahun yang terdiri dari 727 orang perempuan 71 dan 297 orang laki-laki 29 . Distres psikologis diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist ndash; 25 HSCL-25 dan perceived social support diukur menggunakan Social Provisions Scale SPS .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara distres psikologis dan perceived social support pada mahasiswa r = -0,270, p = 0,000, signifikan pada LoS 0,01 . Artinya, semakin tinggi distres psikologis pada mahasiswa, semakin rendah perceived social support yang dimilikinya.

This research aimed to investigate the relationship between psychological distress and perceived social support among college students. This research was conducted using quantitative method. The participants of this research were 1024 college students in Indonesia aged 18 25 years old which consisted of 727 female 71 and 297 male 29 . Psychological distress was measured using Hopkins Symptom Checklist ndash 25 HSCL 25 and perceived social support was measured using Social Provisions Scale SPS .
The result of this research showed that there was a significant negative correlation between psychological distress and perceived social support among college students in Indonesia r 0,270, p 0,000, significant at LoS 0,01 . It means that the higher psychological distress, the lower perceived social support among college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devira Ayusta Putri
"Penggunaan internet di Indonesia semakin meningkat, terutama penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial tidak hanya memiliki dampak positif bagi kehidupan sehari-hari, namun juga memiliki dampak negatif yang bisa mengganggu kehidupan. Salah satu faktor yang bisa membuat seseorang menggunakan media sosial secara berlebihan adalah preference for online social interaction POSI . POSI telah ditemukan memiliki hubungan dengan trait kepribadian tertentu dan juga perceived social support, namun penelitian mengenai hal ini menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait kepribadian dan perceived social support dengan POSI. Penelitian dilakukan pada 225 orang pengguna aktif media sosial yang berusia 18 ndash; 40 tahun. Ketiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian terbukti reliabel dengan koefisien reliabilitas berada pada rentang 0,7 ndash;0,9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trait kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness ditemukan berhubungan negatif secara signifikan dengan POSI, neuroticism berhubungan positif, sedangkan openness tidak ditemukan berhubungan secara signifikan dengan POSI. Perceived social support juga ditemukan berkorelasi negatif secara signifikan dengan POSI.

The internet use in Indonesia keeps increasing, especially the use of social media. Social media use does not just have positive effects, but also have negative effects that can disrupt daily life. One factor that could possibly make someone use social media excessively is preference for online social interaction POSI . POSI was found correlated with particular personality traits and also with perceived social support, but the research about these topics showed mixed results. This study aims to examine the relationships between personality traits and perceived social support with POSI. The study was conducted among 225 active social media users aged 18 ndash 40 years. All the instruments used in this study were proved reliable with reliability coefficient ranging from 0,7 ndash 0,9. The results of this study showed that extraversion, agreeableness, and conscientiousness had significant negative correlations with POSI, neuroticism had positive correlation, meanwhile openness was found having no significant correlation with POSI. Perceived social support also found to be negatively correlated with POSI.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Depriani
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana siswa yang akan menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Atas bersiap untuk menghadapi tantangan melanjutkan pendidikan ke PTN dengan melihat seberapa besar pengaruh dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga maupun peer group; kemudian akan dilihat pula bagaimana pengaruhnya jika variabel kontrol yaitu jenis sekolah diikutsertakan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei yang dilakukan di SMAN 3 Cibinong dan SMA Dwiwarna Boarding School. Total sampel dalam penelitian ini sebesar 130 dengan masing-masing jumlah sampel di SMAN 3 Cibinong berjumlah 100 sedangkan jumlah sampel di SMA Dwiwarna berjumlah 30. Teknik penarikan sampel menggunakan stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial peer group berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke PTN dengan kekuatan hubungan cukup kuat. Berdasarkan penghitungan analisa multivariat, menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dengan minat melanjutkan pendidikan ke PTN yang dikontrol dengan variabel jenis sekolah mengalami model elaborasi spesifikasi. Begitu pula dengan variabel dukungan sosial peer group dengan minat melanjutkan pendidikan ke PTN yang dikontrol dengan variabel jenis sekolah, juga mengalami model elaborasi spesifikasi.

This study discusses how students who will completed their study on Senior High School were prepared to face the challenges of continuing education to Higher Institution and for seeing how the big influences of social support were given from their family and their peer group; and also for seeing how they affect if control variable such as type of school was involved.
This study uses quantitative methods with survey techniques in grade XI classes at SMAN 3 Cibinong and SMA Dwiwarna Boarding School. The number of sample in this study is 130 which consists of number sample in SMAN 3 Cibinong is 100 and number of sample in SMA Dwiwarna is 30. Technique sampling using a stratified random sampling.
The result of this study indicate that the variable social support family and social support peer group influence the interest of continuing education in public college with the strength of strong enough ties. In addition, based on the results of the multivariate analysis calculation, indicate that the variable of social support family with the interest of continuing education in public college which is controlled by origin school variable, experienced in elaboration models specifications. Likewise with variable of social support peer group with the interest of continuing education in public college which is controlled by orgin school variable, experienced also in elaboration models specifications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Purwara Dewanti
"ABSTRAK
Dukungan yang diberikan kepada ibu menyusui untuk melakukan praktik menyusui
sesuai dengan rekomendasi WHO telah banyak dan beragam. Namun demikian,
meningkatkan praktik menyusui sesuai rekomendasi tersebut tampaknya memang
bukan hal yang mudah. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada ibu baik
oleh teman sebaya (peer) maupun tenaga ahli (professional) dapat berupa kelompok
pendukung ibu ataupun berupa konsultasi satu-lawan-satu atau individual.
Dukungan tersebut pada akhirnya akan sangat membantu apabila diberikan sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik ibu menyusui sehingga dapat mencapai praktek
menyusui yang sesuai dengan rekomendasi. Pendekatan kualitatif digunakan untuk
mengeksplorasi praktik menyusui dan pengalaman ibu dalam menghadiri kelompok
pendukung atau konsultasi individu. Praktek menyusui di kalangan ibu-ibu dalam
bentuk kelompok dan bentuk individu sesuai dengan rekomendasi. Kedua bentuk
dukungan dapat memberi manfaat bagi ibu dengan memberi edukasi utamanya jika
mereka mendapat dukungan menyusui (baik kelompok atau individu) sedini
mungkin yaitu selama masa kehamilan, tentang praktek pemberian ASI yang
direkomendasikan dan bagaimana mempertahankannya. Dukungan dalam bentuk
kelompok, dengan suasana yang tepat, ibu dapat berbagi pengalaman mengenai
menyusui dan saling memberi semangat satu sama lain. Sementara dukungan dalam
bentuk individu, ibu meningkatkan praktek pemberian ASI mereka dengan
mengatasi masalah menyusui secara lebih fokus dibantu oleh konsultan
laktasi/konselor menyusui. Praktek menyusui yang baik dapat terus dipertahankan
oleh pengalaman ibu dalam bentuk dukungan kelompok atau bentuk dukungan
individu yang menyediakan lingkungan yang kondusif untuk ibu belajar dan/atau
untuk mengatasi masalah menyusui

ABSTRAK
Intervention to promote breastfeeding practice according to WHO recommendations
given to breastfeeding mothers have been many and varied. Nevertheless, improving
breastfeeding practices as recommended does not an easy thing. Type of support
given to the mother either by peers and experts (professionals) can be in the form of
support group and/or one-on-one or individual consultation. Such support will be
helpful if given in accordance with the needs and characteristics of breastfeeding
mothers to achieve appropriate breastfeeding practices with the recommendation.
Qualitative approach was used to explore mothers’ breastfeeding performance and
mothers’ experience attending the group and/or individual exposure. The
breastfeeding practice among mothers in group exposure and individual exposure
were in accordance with the recommendation. Both exposures are beneficial for
mothers by educating mothers for recommended breastfeeding practice and how to
maintain it especially if they were exposed to the breastfeeding support (groups or
individual) as early as possible i.e. during pregnancy period. Specific in group
exposure, with the proper group ambiance, mother can share experiences on
breastfeeding and encouraging each other. While in individual exposure, mothers
improved their breastfeeding practice by treating breastfeeding problem with more
focus helped by breastfeeding counselor/lactation consultant. Good performance on
breastfeeding among mothers’ can be maintained by their experiences of group or
individual exposure that allow mothers learn in conducive environment and/or
solved mothers’ breastfeeding problem"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putriadita Kusumadewi
"Posttraumatic growth adalah perubahan positif yang muncul setelah individu mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya, salah satunya adalah kematian salah satu orang tua di masa perkembangan emerging adulthood. Dalam menghadapi situasi sulit tersebut, perceived social support yang dirasakan individu dan religious coping yang dilakukan dapat memunculkan posttraumatic growth pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah perceived social support dan religious coping dapat memprediksi kemunculan posttraumatic growth di emerging adult yang mengalami kematian salah satu orang tua di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 66 partisipan berusia 18 sampai 25 tahun dan pernah mengalami kematian salah satu orang tua dalam waktu minimal enam bulan sampai maksimal tiga tahun lalu untuk mengisi kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Brief RCOPE, dan Posttraumatic Growth Inventory. Hasil analisis regresi linear menunjukkan dan religious coping (F (3,62) = 5,814, p<0,05) dapat memprediksi posttraumatic growth secara signifikan (R2= 0,220, p<0,05). Hal ini berarti perceived social support yang dirasakan dan religious coping yang dilakukan dapat membantu munculnya posttraumatic growth pada emerging adult yang mengalami kematian salah satu orang tua. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan intervensi untuk emerging adult yang berduka.

Posttraumatic growth defines as positive changes that arise after individuals experience traumatic events in their lives, like the death of a parent in emerging adulthood. In dealing with these difficult situations, perceived social support and religious coping can lead to posttraumatic growth in individuals. This study aims to determine whether perceived social support and religious coping can predict posttraumatic growth in emerging adults that lost one of the parents in Indonesia. This research is a quantitative study involving 66 participants, aged 18 to 25 years and had experienced the death of one parent within a minimum of six months to a maximum of three years ago, to fill out the Multidimensional Scale of Perceived Social Support questionnaire, RCOPE Brief, and Posttraumatic Growth Inventory. Using linear regression analysis method, perceived social support and religious coping (F (3,62) = 5,814, p < 0,05) can predict posttraumatic growth significantly (R2= 0,220, p<0,05). This means that perceived social support and religious coping can help the emergence of posttraumatic growth in emerging adults who experience the death of one parent. The result of this study can be considered as an intervention for bereaved emerging adults.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Alda Manda Ananti
"ABSTRAK
Tatalaksana diabetes merupakan hal kompleks yang melibatkan serangkaian tindakan medis dan gaya hidup seperti diet secara teratur, olahraga, pengobatan, tes kadar gula, suntik insulin, atau pengobatan oral Glasgow Nutting, 2004 . Rangkaian tatalaksana yang menimbulkan respon psikologis seperti stres bahkan depresi perlu dilaksanakan untuk mencegah komplikasi sehingga dibutuhkan kepatuhan adherence yang baik. Menurut Gherman et al. 2011 , pasien yang lebih percaya diri dalam melakukan perawatan diri memiliki kepatuhan yang lebih baik, hal ini dapat direprsentasikan dalam self-efficacy. Selain self-efficacy, dukungan sosial juga dianggap sebagai faktor yang memengaruhi kepatuhan serta berdampak positif membantu individu menjalani pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dampak interaksi antara self-efficacy dan dukungan sosial terhadap kepatuhan pengobatan penderita diabetes melitus tipe 2. Peneliti menggunakan tiga alat ukur, yaitu The Diabetes Activity Questionnaire TDAQ , Diabetes Management Self-Efficacy Survey DMSES , dan Medical Outcome Study-Social Support Survey MOS-SS . Penelitian ini melibatkan 109 sampel. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, model yang terdiri dari self-efficacy dan dukungan sosial mempengaruhi kepatuhan secara signifikan p.

ABSTRACT
Management of diabetes is a complex matter that involves a series of medical and lifestyle measures such as regular diet, exercise, medication, glucose test, insulin injections or oral medication Glasgow Nutting, 2004 . Management sequences that generate psychological responses such as stress and even depression need to be implemented to prevent complications so that adherence is required. According to Gherman et al. 2011 , patients who are more confident in self care have better adherence, this can be represented in self efficacy. In addition to self efficacy, social support has also considered a factor that affects adherence and has a positive impact on helping individuals through treatment. The purpose of this study was to evaluate the impact of the interaction between self efficacy and social support for treatment adherence with diabetes mellitus type 2. Researchers using three measurements, such as The Diabetes Activity Questionnaire TDAQ , Diabetes Management Self Efficacy Survey DMSES , and the Medical Outcome Study Social Support Survey MOS SS . The study involved 109 samples. Based on the results of multiple regression analysis, the model consists of self efficacy and social support significantly affect adherence p"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diany Syahranti
"Pentingnya peran kreativitas sebagai bekal individu untuk menghadapi tantangan di era digital sayangnya belum sejalan dengan kenyataan bahwa Indonesia memiliki posisi rendah dalam indikator kreativitas dibandingkan dengan negara lain. Untuk mengatasinya, kreativitas perlu dipupuk sejak usia sekolah dan membutuhkan peranan besar dari guru. Namun, guru membutuhkan dukungan dalam mengembangkan kreativitas siswa, baik siswa reguler maupun berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perceived social support dengan Creativity Fostering Teacher Behavior (CFTB). Penelitian dilakukan kepada 143 guru di sekolah dasar inklusif. Perceived social support diukur dengan menggunakan adaptasi alat ukur R-MSPSS yang terdiri atas komponen kepala sekolah, guru, keluarga, dan teman (non-kolega). CFTB diukur dengan menggunakan alat ukur CFTIndex yang mencakup dimensi independence, integration, motivation, judgment, flexibility, evaluation, question, opportunities, dan frustration. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived social support dengan CFTB (rs=0.291, p<.001, two-tailed). Hal ini menunjukkan bahwa untuk dapat menerapkan CFTB, guru sekolah dasar inklusif membutuhkan dukungan dari teman (non-kolega), kepala sekolah, guru, dan keluarga. Implikasi dari penelitian ini memberikan penekanan bahwa kolaborasi antar seluruh sumber dukungan sosial yang ada di sekitar guru sangat penting untuk dapat mengembangkan potensi kreativitas yang dimiliki siswa.

The importance of creativity as an individual's provision to face challenges in the digital era is unfortunately not in line with the fact that Indonesia has a low position on creativity indicators compared to other countries. The teacher has a significant role in nurturing creativity starting from school. Teachers need support in developing students' creativity for regular students and students with special needs. Therefore, this research aims to see the relationship between perceived social support and Creativity Fostering Teacher Behavior (CFTB). The research was conducted on 143 teachers in inclusive primary schools. Perceived social support is measured using the adaptation of the R-MSPSS measurement, which consists of the principal, teacher, family, and friends components. CFTB is measured using the CFTIndex measurement, which includes the dimensions of independence, integration, motivation, judgment, flexibility, evaluation, question, opportunities, and frustration. The correlation test results showed a significant relationship between perceived social support and CFTB (rs=0.291, p<.001, two-tailed). The results show that to implement CFTB, inclusive primary school teachers need support from the principal, teachers, family, and friends. The implications of this study emphasize that collaboration between all sources of social support around teachers is essential to develop students' best potential."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furida Lusi S.
"Salah satu media sosial yang berkembang saat ini adalah twitter, twitter menjadi salah satu tempat bagi masyarakat untuk memberikan opini atau pendapat terhadap hal-hal yang menarik bagi masyarakat, sehingga opini-opini dan pendapat yang tertuang di dalam twitter dapat menjadi acuan bagi orang yang membutuhkan. Sehingga dibutuhkan metode otomatis untuk menganalisis hal tersebut yaitu dengan analisis sentiment sentiment analysis. Secara umum, masalah sentimen analisis merupakan suatu masalah klasifikasi, yaitu bagaimana mengklasifikasikan suatu data tekstual ke dalam kelas sentimen positif atau negatif.
Salah satu metode klasifikasi yang dapat digunakan adalah Support vector machine SVM. Pada proses klasifikasi sentimen dari data tekstual, data tekstual tersebut umunya direpresentasikan dalam vektor dengan fitur atau dimensi berupa kata. Disamping fitur kata, saat ini ada metode untuk mendeteksi topik pada suatu data tekstual yaitu dengan Nonnegative Matrix Factorization NMF.
Pada penelitian yang dianalisis adalah menggunakan fitur topik untuk analisis sentimen dengan cara menggabungkan metode Nonnegative Matrix Factorization NMF dan Support vector machine SVM . Nilai akurasi dari metode penggabungan ini menunjukkan hasil yang lebih baik.

One social media developed at this time is twitter, twitter became one of the places for the public to give opinions or views on matters of interest to the public, so that the opinions and views expressed in twitter can be a reference for people in need. So it takes an automatic method for analyzing it is by analysis of sentiment sentiment analysis. In general, sentiment analysis problem is a problem of classification., Namely how to classify a class of textual data into a positive or negative sentiment.
One method of classification that can be used is Support vector machine SVM. In the process of sentiment classification of textual data, textual data are generally represented by a vector with a feature or dimension in the form of words. Besides the features of the word, at this time there is a method for detecting a topic in a textual data that is with nonnegative Matrix Factorization NMF.
In the study are analyzed using the feature topic for sentiment analysis by combining methods nonnegative Matrix Factorization NMF and Support vector machine SVM. Rated accuracy of this incorporation method showed better results.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>